NIM : 21144010071
SMT/KLS : IV/B
MATA KULIAH : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
B. 8 Elemen yang harus tercakup dan menentukan kualitas dari sebuah kebijakan (WHO)
Pendekatan Holistik, Kesehatan adalah sesuatu yang dinamis dan lengkap, dari dimensi
Fisik, mental, sosial dan spritual. Artinya pendekatan dalam kebijakan tidak hanya
mengandalkan Kuratif, tetapi lebih dipertimbangkan upaya Preventif, Promotif, dan
rehabilitatif.
Patisispatori :, Partisispasi masyarakat akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kebijakan.
Kebijakan Publik yang Sehat, Yaitu setiap kebijakan haraus diarahkan untuk mendukung
terciptanya pembangunan keasehatan yang kondusif dan berorientasi kepada
amasyarakat.
Ekuitas, yaitu harus terdapat distribusi yang merata dari layanan kesehatan.
Efisiensi : yaitu layanan kesehatan harus berorientasi pro aktif dengan mengoptimalkan
biaya dan teknologi.
Kualitas : Artinya pemerintah harus menyediakan pelayanan kesehatan yanga berkualitas
bagi seluruh warga Negara.
Pemberdayaan Masyarakat : Terutama pada daerah terpencil dan daerah perbatasan untuk
mengoptimalkan kapasitas sumber daya yang dimiliki.
Self Realint, Kebijakan kesehatan yang ditetapkan sebisa mungkin dapat memenuhi
keyakinan dan kepercayaan masyarakat akan kapasitas kesehatan di wilayahnya.
g. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-
tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.
“KONSEP DASAR POSYANDU”
A. Pengertian Posyandu
Salah satu UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
B. Tujuan Posyandu
• Umum : menunjang mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita di
Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat
• Khusus : meningkatnya peran masyarakat dan lintas sektor dlm penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar terutama terkait penurunan AKI, AKB dan AKABA serta meningkatnya
cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar utk menurunkan AKI, AKB dan
AKABA
C. Manfaat
Masyarakat : mudah mdapat info dan yankesdas, mdapat bantuan profesional tkait KIA,
efisiensi mdapatkan pelayanan terpadu kes dan sektor lain
Kader, pengurus posyandu dan toma : mendapat info terkini terkait KIA, mewujudkan
aktualisasi diri dalam membantu masy menyelesaikan mslh kes terkait KIA
Puskesmas : optimalisasi fungsi puskesmas, dapat lebih spesifik membantu masy,
meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana
Sektor lain : lebih spesifik membantu masy utk pmecahan masalah sektor terkait KIA,
efisiensi
D. Manfaat Posyandu
Mendukung perbaikan perilaku keadan gizi dan kesehatan keluarga
Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
KMS
KARTU MENUJU SEHAT
A. Pengertian KMS
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbahan serta indikator perkembangan yang
bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak
lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “rapor” kesehatan dan gizi
(catatan riwayat kesehatan dan gizi) balita (Depkes RI, 1996)
B. Tujuan KMS
Umum : mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak dan balita
secara optimal.
Khusus :
1. Sbg alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memnatau tingkat pertumbuhan dan
perkembangan balita yang optimal
2. Sbg alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
3. Sbg alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi
kepada balita. (Depkes RI, 1996)
C. Fungsi KMS
1. Fungsi utama KMS : alat untuk pemantauan pertumbuhan anak, catatan pelayanan
kesehatan anak
2. Grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya pada KMS dapat digunakan untuk
menuntukan apakah seorang anak tumbuh normal, memiliki risiko gangguan
perumbuhan atau kelebihan gizi,
3. Bila grafik berat badan :
-mengikuti grafik peetumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh baik
-tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, anak kemungkinan berisiko
mengalami gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi.
D. Langkah-langkah pengisisan KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin .
2. Mengisis identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS
3. Mengisi bulan lahir dan bulan pertimbangan anak
B. Penyebab Stunting
Terdapat tiga faktor utama penyebab stunting yaitu sebagai berikut :
• Asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam
makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air).
• Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)
• Riwayat penyakit.
D. Dampak Stunting
Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia , sehingga prestasi belajar menjadi
rendah dan tidak dapat melanjutkan sekolah. Karena itu anak yang menderita stunting
berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada
kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak setelah dewasa, sehingga akan menjadi
beban negara. Stunting yang terjadi pada masa anak merupakan faktor resiko meningkatnya
angka kematian, kemampuan kognitif, dan perkembangan motorik yang rendah serta fungsi-
fungsi tubuh yang tidak seimbang .
E. Penanggulangan dan pencegahan stunting pada bayi
1. Penanggulangan dan pencegahan stunting pada bayi
a) Pada ibu hamil
b) Pada bayi lahir
c) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
d) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI)
2. Pencegahan stunting pada pertumbuhan bayi
a) Kebutuhan gizi masa hamil
b) Kebutuhan gizi ibu saat menyusui
c) Kebutuhan gizi bayi 0-12 bulan
d) Kebutuhan gizi anak 1-2 tahun
e) Zat gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting (pendek)