Anda di halaman 1dari 13

NAMA : KAMARIYANTI JUNAIDI

NIM : 21144010071
SMT/KLS : IV/B
MATA KULIAH : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

“KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN KEBIJAKAN KESEHATAN”


Kebijakan Publik pada dasarnya suatu keputusan dimaksud untuk mengatasi
permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu,
yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan Negara dan pembangunan Bangsa ( Winarno 2007).
Kebijakan kesehatan adalah suatu arahan untuk melakukan tindakan tertentu yang
melinghkup berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan yang meliputi aspek teknis
medis dan pelayanan kesehatan, serta keterlibatan pelaku /aktor baik pada skala individu maupun
organisasi atau institusi dari pemerintah, swasta,LSM dan Representasi masyarakat lainnya yang
membawa danpak pada kesehatan.

A. Kebijakan bidang kesehatan


 Kesehatan menjadi hak dasar setiap Individu yang membutuhkannya secara adil dan
merata.
 Consumer Ignorance, Keawaman masyarakat membuat posisi dari relasi “masyarakat –
tenaga medis” menjadi tidak sejajar dan cenderung berpola paternalistik.
 Kesehatan Memiliki Sifat Uncertainty atau ketidakpastian. Kebutuhan akan pelayanan
kesehatan sama sekali tidak berkaitan dengan kemampuan ekonomi rakyat.
 Eksternalitas, Yaitu keuntungan yang dinikmati atau kerugian yang diderita oleh sebagian
masyarakat karena tindakan kelompok masyarakat lainnya.

B. 8 Elemen yang harus tercakup dan menentukan kualitas dari sebuah kebijakan (WHO)
 Pendekatan Holistik, Kesehatan adalah sesuatu yang dinamis dan lengkap, dari dimensi
Fisik, mental, sosial dan spritual. Artinya pendekatan dalam kebijakan tidak hanya
mengandalkan Kuratif, tetapi lebih dipertimbangkan upaya Preventif, Promotif, dan
rehabilitatif.
 Patisispatori :, Partisispasi masyarakat akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kebijakan.
 Kebijakan Publik yang Sehat, Yaitu setiap kebijakan haraus diarahkan untuk mendukung
terciptanya pembangunan keasehatan yang kondusif dan berorientasi kepada
amasyarakat.
 Ekuitas, yaitu harus terdapat distribusi yang merata dari layanan kesehatan.
 Efisiensi : yaitu layanan kesehatan harus berorientasi pro aktif dengan mengoptimalkan
biaya dan teknologi.
 Kualitas : Artinya pemerintah harus menyediakan pelayanan kesehatan yanga berkualitas
bagi seluruh warga Negara.
 Pemberdayaan Masyarakat : Terutama pada daerah terpencil dan daerah perbatasan untuk
mengoptimalkan kapasitas sumber daya yang dimiliki.
 Self Realint, Kebijakan kesehatan yang ditetapkan sebisa mungkin dapat memenuhi
keyakinan dan kepercayaan masyarakat akan kapasitas kesehatan di wilayahnya.

C. Hasil studi tentang praktik formulasi kebijakan terbaik


 Pro Aktif: Proses pengembangan kebijkan dengan memastikan telah dilakukan penilaian
resiko(Risk assessment), ttidak sekedar reaktif terhadap berbagai kritik yang dimuaty
dimedia massa.
 Inklusif : organisasi yang mewakili kepentingan pasien turut terlibat dan berperan dalam
merencenakan suatu kebijakan.
 Bekerja sama : proses penetapan kebijakan dilakukan dengan melibatkan dan
membangun kerjasama lintas sektor.
 Berpandanga luas kedepan: Pembuat kebijakan menggunakan skinario(scinario plening)
dan peramalan(forecasting) yang menunjukan kemampuan.
 Berbasis Bukti ( Evidence based) : Proses formulasi kebijakan dilakukan dengan
menghargai setiap data,mencarai dan menganalisanya.
 Ketetapan /Ketentuan; Memiliki indikator yang jelas, untuk memastikan bejikan itu
berjalan dengan baik atau tidak.
 Akuntabel dan Demokratis : Secara transparan dan merepresentasikan aspirasi seluruh
pengangku kepentingan.
“PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA PIS-PK”

A. Program Indonesia Sehat


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program
Indonesia Sejahtera.

B. Program Kesehatan Keluarga


Kesehatan bukan hanya sekedar di hilir, bukan hanya sekedar mengobati. tapi kesehatan
ada untuk membentuk masyarakat yang mengerti tentang kesehatan dan mau menjadi
manusia sehat serta mau menjaga kesehatan.
Kesehatan juga bukan hanya mengguatkan pelayanan kesehatan primer, namun juga
menguatkan program keluarga sehat. Salah satu terobosan tersebut adalah program indonesia
sehat dengan pendekatan keluarga atau yang lebih dikenal dengan program keluarga sehat.
Pembangunan program ini untuk meningkatkan kesadaran,kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kondisi masyarakat indonesia yang memiliki
derajat kesehatan optimal.

c. Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK)


 Pendekatan Keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung , melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga diwilayah kerjanya. Dalam pelaksanaannya,
pendekatan keluarga terintegrasi dengan semua program diseluruh puskesmas.
 Pendekatan Keluarga Sehat
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerja dengan mendatangi keluarga. Keluarga sebagai focus dalam pendekatan
pelaksanaan program Indonesia sehat.
a) Kunjungan keluarga untuk pendataan atau pengumpulan data profil kesehatan
keluarga dan peremajaan updating pengkalan datanya.
b) Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif daan
preventif.
c) Kunjungan keluarga untuk mentidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
d) Pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk
pengorganisasi atau pemerdayaan masyarakat dan manajemen puskesmas

 Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat


1. Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat asi ekslusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. penderita tuberculosis paru mendapakan pengobatan sesuai standar.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10.Keluarga sudah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional (JKN).
11.Keluarga mempunyai akses saranan air bersih
12.Keluarga mempunyai akses menggunakan jamban sehat

 Kegiatan Kunjungan Rumah Dilakukan Untuk :


1. Pendekatan/pengumpulan data profil kesehatan keluarga dan premajaan
(updating) pangkalan datanya.
2. Promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
3. Menindak lanjuti program kesehatan dalam gedung
4. pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk
pengorganisasisan/pemberdayaan masyarakat dan manajemen puskesmas.
d. Sasaran PIS
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai
dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
1. meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
2. meningkatnya pengendalian penyakit,
3. meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
4. meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
5. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6. meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
e. Program PIS
Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu pardigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional :
1. Pilar paradigm sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan
3. Jaminan kesehatan nasional

f. Fungsi Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan PIS


1. Fungsi (the affective function)
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi produktif (the reproduction function)
4. Fungsi ekonomi (the economi function)
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function)

g. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-
tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.
“KONSEP DASAR POSYANDU”
A. Pengertian Posyandu
Salah satu UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
B. Tujuan Posyandu
• Umum : menunjang mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita di
Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat
• Khusus : meningkatnya peran masyarakat dan lintas sektor dlm penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar terutama terkait penurunan AKI, AKB dan AKABA serta meningkatnya
cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar utk menurunkan AKI, AKB dan
AKABA
C. Manfaat
 Masyarakat : mudah mdapat info dan yankesdas, mdapat bantuan profesional tkait KIA,
efisiensi mdapatkan pelayanan terpadu kes dan sektor lain
 Kader, pengurus posyandu dan toma : mendapat info terkini terkait KIA, mewujudkan
aktualisasi diri dalam membantu masy menyelesaikan mslh kes terkait KIA
 Puskesmas : optimalisasi fungsi puskesmas, dapat lebih spesifik membantu masy,
meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana
 Sektor lain : lebih spesifik membantu masy utk pmecahan masalah sektor terkait KIA,
efisiensi

D. Manfaat Posyandu
 Mendukung perbaikan perilaku keadan gizi dan kesehatan keluarga
 Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
KMS
KARTU MENUJU SEHAT
A. Pengertian KMS
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbahan serta indikator perkembangan yang
bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak
lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “rapor” kesehatan dan gizi
(catatan riwayat kesehatan dan gizi) balita (Depkes RI, 1996)

B. Tujuan KMS
Umum : mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak dan balita
secara optimal.
Khusus :
1. Sbg alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memnatau tingkat pertumbuhan dan
perkembangan balita yang optimal
2. Sbg alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
3. Sbg alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi
kepada balita. (Depkes RI, 1996)

C. Fungsi KMS
1. Fungsi utama KMS : alat untuk pemantauan pertumbuhan anak, catatan pelayanan
kesehatan anak
2. Grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya pada KMS dapat digunakan untuk
menuntukan apakah seorang anak tumbuh normal, memiliki risiko gangguan
perumbuhan atau kelebihan gizi,
3. Bila grafik berat badan :
-mengikuti grafik peetumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh baik
-tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, anak kemungkinan berisiko
mengalami gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi.
D. Langkah-langkah pengisisan KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin .
2. Mengisis identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS
3. Mengisi bulan lahir dan bulan pertimbangan anak

4. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak


5. Menentukan status pertumbuhan anak berdasarkan KMS balita

6. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi

7. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A


8. Isi kolom pemberian ASI eksklusif
‘STUNTING”
A. Definisi Stunting
Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (2SD), ditandai dengan
terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi
badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis
atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang
untuk gizi kurang pada anak.

B. Penyebab Stunting
Terdapat tiga faktor utama penyebab stunting yaitu sebagai berikut :
• Asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam
makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air).
• Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)
• Riwayat penyakit.

C. Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting


1. Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunting dan pengaruhnya antara
lain sebagai berikut :
• Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia 6 bulan
• Stunting akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak
• Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunting dapat menganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang

D. Dampak Stunting
Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia , sehingga prestasi belajar menjadi
rendah dan tidak dapat melanjutkan sekolah. Karena itu anak yang menderita stunting
berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada
kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak setelah dewasa, sehingga akan menjadi
beban negara. Stunting yang terjadi pada masa anak merupakan faktor resiko meningkatnya
angka kematian, kemampuan kognitif, dan perkembangan motorik yang rendah serta fungsi-
fungsi tubuh yang tidak seimbang .
E. Penanggulangan dan pencegahan stunting pada bayi
1. Penanggulangan dan pencegahan stunting pada bayi
a) Pada ibu hamil
b) Pada bayi lahir
c) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
d) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI)
2. Pencegahan stunting pada pertumbuhan bayi
a) Kebutuhan gizi masa hamil
b) Kebutuhan gizi ibu saat menyusui
c) Kebutuhan gizi bayi 0-12 bulan
d) Kebutuhan gizi anak 1-2 tahun
e) Zat gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting (pendek)

F. Peran perawat pada anak stunting


1. Pemberian perawat
2. Sebagai advocate keluarga
3. Pendidik
4. konseling

Anda mungkin juga menyukai