MAKALAH
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun oleh :
Hamdiyanto (1811011022)
2020
BAB I
PEMBAHASAN
Pembangunan adalah konsep yang berpegang teguh pada pancasila dan undang-undang
dasar 1945, pembangunan kesehatan merupakan unsur dari nasional yang tetap berpegang
teguh pada pancasila dan undang-undang 1945. Negara indonesia sangat berpengaruh pada
pembangunan kesehatan yang berdampak pada masyarakat indonesia. Sebagaimana dalam
undang-undang dasar 1945 bahwa masyarakat berhak mendapat kesejahteraan dan terutama
pada layanan kesehatan di negara indonesia yaitu sejahtera lahir dan batin mendapatkan
lingkungan yang layak yaitu lingkungan sehat bebas penyakit dan meningkatkan pengetahuan
kesehatan, (Hapsara, 2018).
Sumber daya rencana pembangunan kesehatan, termasuk sumber daya adalah manusia
dari data yang ada dan informasi terkait juga biaya sarana prasarana :
1. Manusia
Pembangunan yang direnacanakan yaitu tenaga yang sangat minim dan kurang, dari
situlah rencana akan dilaksanakan dengan bersama, dengan meliputi aspek, recana
kebutuhan, dayaguna, pembinaan serta dibutuhkannnya pengawasan. Akan sangaat
dibutuhkan tenaga dengan kerja yang sangat profesional menguntungkan karena sangat
minimnya tenaga, saat ini tenaga sangat dibutuhkan dan harus diadakan yang di
masukkan dalam provinsi, daerah, dan kota.
2. Informasi
Informasi sangat dibutuhkan untuk pengembangan dan terlaksananya pembangunan
kesehatan, informasi sangat dibutuhkan dalam recana pembangunan kesehatan
informasiyang bersifat akurat benar dan bersifat tinggi, informasi terkait pembangunan
kesehatan akan dikumpulkan dengan beberapa penelitian, pertanyakan, hasil analisis
yang dilakukan dengan hasil yang pasti dan tidak akan membawa kelainan buruk pada
sistem pembangunan kesehatan yang dilaksanakan. Tetapi di negara indonesia sendiri
informasi sangat minim di ketahui oleh masyarakat, dan pencarian informasi masih
sangat minim, sumber daya yang minim, dan data yang benar belum diketahui
kebenaran pastinya. Informasi akan dikelola dengan perencanaan kerja, menjalan
sistem infromasi kesehatan,dan mengambangkan infromasi kesehtan kepada
masyarakat. Dalam pembangunan sendiri sebenarnya informasinya yaitu data dan
informasi kesehatan. Data tersebut berupa informasi mengenai :
a. Informasi kesehatan
b. Terlaksananya jadwal informasi kesehatan
c. Adanya pendukungan sumber daya pada informasi kesehatan
d. Bergunanya data mengenai informasi kesehatan
3. Biaya dan sarana
Negara indonesia termasuk pemerintah sangat pendukung terkait biaya yang sangat
umum terbatas dari sini, dana pembangunan kesehatan masih terbatas tersebut akan
terjamin tersediannya. Biaya yang digunakan diluar negri perlu melakukan kegiatan
efektif, akurat, dan efisien. Sarana yang disediakan oleh pemeritah hendaknya cukup
dan mengurangi keluh masyarakat terkait pembangunan kesehatan. Sarana yang sudah
dilkaksnakan akan memberikan hasil mutu yang baik dengan sarana tersebut dapat
digunakan sebaik baiknya dan akan menguntungkan dalam masyarakat saat kesehatan
diterapkan, (Hapsara, 2018)
Dan ada hal yang dapat meningkatkan perencanaan pembangunan kesehatan yaitu :
Rencana pembangunan kesehatan ini akan terus dilaksanakan dan akan membuat sistim
dari program pembangunan kesehatan bertambah pesat dan dikenal oleh masyarakat
indonesia dengan luas dan akan membuat paham masyarakat dengan seiring berkembangnya
pengembangan kesehatan di negara indonesia, (Hapsara, 2018).
1.2 Pelayanan Kesehatan Dan Kebijakan Era Otonomi Daerah
a. Layanan kedoteran
Termasuk ke pelayanan kesehatan yang terdapat dalam kelompok medical dengan
contoh organisasi yang bersifat sendiri dan juga bisa kelompok atau tim, tujuan dari
ini adalah penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan yang mendahulukan keluarga
ataupun seseorangan.
b. Layanan kesehatan masyarakat
Suatu layanan yang andil dalam kesehatan masyarakat dan bersifat kelompok dan
tujuan dari ini adalah kesehatan yang meningkat dan pemeliharaan kesehatan yang
mendahulukan masyarakat, ( Suharto, Sugeng 2019).
Adapaun ciri pelayanan kesehatan yaitu :
a. Usaha sendiri
Seperti membuka praktek sendiri dilalukan di tempat pelayanan kesehatan.
b. Usaha organisasi
Puskesmas merupakan usaha lembaga atau organisasi yang terdapat di kesehatan
masyarakat.
c. Hasil tujuan yang dicapai
Setiap pelayanan kesehatan pasti memiliki tujuan yaitu meningkatkan Kesehatan di
masyarakat.
d. Ranah lingkup program
Ranah tersebut adalah pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan kesembuhan
dari penyakit
e. Ranah pelayanan
Mendahulukan yang beda, mengikuti dari program yang sudah ditentukan bisa dalam
seorang atau masyarakat, (Suharto, Sugeng 2019)
Didalam suatu pelayanan otonomi daerah, pasti akan mengalami naik turun yang
menyebabkan terjadinya beberapa perubahan bahkan kebijakan yang diturunkan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah darerah yang sangat mengakibatkan pro dan kontra,
dalam kebijakan otonomi daerah banyak masyarakat yang memandang kebijakan tersebut
dengan sangat hati-hati diindonesia. Dari semua inilah pemerintah menaruh dan menciptakan
kebijakan otonomi di daerah agar akses layanan kesehatan dapat mempermudah masyarakat
untuk berobat dan merasakan pelayanan kesehatan yang maksimal, otonomi daerah akan
berpacu dalam undang-undang dasar 1945. Pemerintahan daerah terdapat dalam undang-
undang No. 32 tahun 2004 tujuan dari otonomi daerah adalah sebagai pemberdayaan
masyarakat, menigkatkan kesejahteraan, adanya hak pelayanan masyarakat, adanya keadilan
di masyarakat di indonesia. Pemerintah daerah wajib memberikan hak kepada masyarakat
menegani pelayanan kesehatan agar terjamin kesejahteraannya, meningkatkan semua fasilitas
kesehatan, dan melengkapi obat-obatan yang akan selalu ada, kemudian memberikan
faislitias layak kepada para tenaga medis seperti dokter dan perawat. Dari kebijakan otonomi
daerah ini pemrintah wajib menaikkan tingkan pembangunan kesehatan yang membuat
masyarakat terjamin kesehatannnya dan memiliki lingkungan yang layak sebagai bentuk
pencegahan penyakit. (Wenda 2014)
a. Departemen
b. Lembaga pemerintahan dan non pemerintahan
c. Lembaga kesekretariatan negara
d. Badan usaha milik negara (BUMN)
e. Badan usaha milik daera (BUMD)
f. Intansi pemerintahan seperti rumah sakit negeri, kantor dinas (Suharto, sugeng 2019)
a. Wewenang layanan publik adalah memberikan layanan publik tanpa membeda bedakan
masyarakat.
b. Tugas dari pembangunan adalah dapat memberikan pengembangan terhadap ekonomi
dan kesejahteraaan masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan drajat masyarakat.
d. Ekonomi di negara indonesia akan stabil (Suharto, Sugeng)
(Sanah 2017) Puskemas merupakan unit organisasi yang terjun dalam berbagai
pelayanan kesehatan dengan tujuan mengkedepankan kesehatan dengan melakukan
bimbingan kesehatan secara lengkap dan menghasilkan masyarakat terpadu dalam bidang
kesehatan tanpa membebankan biayaan kepada masyarakat dengan berobat gratis.
1. Tujuan PUSKESMAS
2. Tugas PUSKESMAS
a. Sebagai mitra pembangunan pelayanan kesehatan yang terdepan dan terpadu dalam
bidang kesehatan
b. Sebagai mitra yang memiliki pelayanan kesehatan dan lepayanan kesehatan
perorangan
c. Merupakan bagian dari teknisi kesehatan di daerah maupun kota (Sanah 2017)
3. Fungsi PUSKESMAS
Dalam otonomi daerah puskesmas dituntut untuk menjadi mitra garda terdepan di
kesehatan yang berperan sebagai meningkatkan pelayanan kesehatan dengan perencanaan
tata tertib serta matang dalam pengembangan layanan kesehatan dengan seiringnya
bertambah berkembangnya teknologi informasi pada tingkat pengembangan pelayanan
kesehatan secara terpadu. Strategi puskesmas yaitu pelayanan kesehatan yang adil
menyeluruh untuk masyarakat dan pelayanan yang bertugas untuk melakukan sosial dengan
masyarakat. (Sanah 2017)
5. Misi PUSKESMAS
6. Pelayanan PUSKESMAS
Terdapat pelayanan rawat inap sebagai, bentuk akses kesehatan yang mudah dijangkau
oleh masyarakat daerah agar tidak perlu terlalu jauh untuk berobat inap dan terdapat rawat
jalan sebagai pengobatan rawat jalan dengan mengawali pemeriksaan dan mendapatkan obat
gratis. (Sanah 2017)
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disebut dengan UKS merupakan suatu usaha
yang dilakukan dalam peningkatan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jenis, jalut, dan
jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai pada Sekolah Menengah
Atas, Kejuruan maupuan Aliyah (SMA/SMK/MA), (Septiani 2016). Hal ingin mengacu pada
Peraturan Bersama empat Kementrian, yakni, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (KemenKes). Kementrian Agama (KemenAg), dan
Kementrian Dalam Negeri Nomor 6/X/PB/2014; Nomor 73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun
2014 dan Nomor 81 Tahun 2014 yang mengamatkan kepada seluruh piha terkait dan terlibat
untuk mengimplementasikan Peraturan Bersama 4 Kementrian di Sekolah atau Madrasah dan
Lemabaga Pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal pada peserta didik memiliki 3 program kerja atau yang biasa
disebut dengan Trias UKS, antara lain :
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang diberikan dengan bimbingan atau
tuntutnan kepada peserta didik tentang kesehatan, meliputi aspek kesehatan pribadi agar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
a. Peserta didik mampu memiliki akhlak mulia, adab, dan sopan santun dalam
kehidupan sehari-hari
b. Peserta didik dapat mengetahui tentang kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat)
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c. Peserta didik dapat memiliki keterampilan yang berkaitan dengan pemeliharaan,
perawatan kesehatan, dan pertolongan
d. Peserta didik dapat menerapkan prinsip pencegahan penyakit dalam kehidupan sehari-
hari
e. Peserta didik dapat memiliki sikap dan nilai positif dalam kehidupannya,
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2012)
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya dalam peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) dengan
dilakukan oleh peserta didik dan lingkungannya. Berikut merupakan tujuan dari
pelayanan kesehatan pada Trias UKS antara lain :
a. Peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan dalam melakukan
tindakan hiduo bersih dan sehat
b. Peserta didik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadapat suatu penyakit dan dapat
mencegah terjadinya kelainan, penyakit, dan cacat.
c. Peserta didik dapat menghentikan suatu proses penyakit dan dapat melakukan
pencegahan komplikasi akibat dari penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan
peningkatan kemampuan tubuh akibat cidera (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2012).
3. Pembinanan Lingkungan Sekolah Sehat
Lingkungan sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
a. Lingkungan fisik, seperti ruang kelas, ruang UKS/M, ruang laboratorium, kantin
sekolah, kamar mandi, dan lain-lain
b. Lingkungan non fisik, seperti membuang sampah pada tempatnya, perilaku tidak
merokok, perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan lain-lain.
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2012).
1.5 Menguraikan Konsep PHN
Public Health Nursing atau yang biasa disingkat dengan PHN merupakan suatu bidang
dalam keperawatan kesehatan yang memiliki perpaduan antara kepewatan dan kesehatan
masyrakat dengan berbagai dukungan serta memiliki peran aktif mansyarakat, dan
mengutamakan suatu pelayanan yakni promotif, preventi dan berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan rehabilitatif dan kuratif yang menyeluruh. Dan ditunjukkan kepada
berbagai aspek yakni individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat sebagai satu kesatuan
utuh dengan melalui proses keperawatan dalam meningkatkan segala fungsi kehidupan
manusia yang optimal secara mandiri dalam upaya kesehatan, (Efendi and Makhfudli 2010).
Pada dasarnya PHN merupakan suatu pelayanan profesional yang berpaduan antara konsep
kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan ditujukan pada seluruh elemen masyrakat
dengan menekankan pada kelompok yang berisiko tinggi. Dalam upaya pencapaiannya
kesehatan optimal dilakukan dengan melakukan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penhyakit (preventif) di seluruh tingkat pencegahan (levels of prevention) yang
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan dengan membutuhkan dan melibatkan klien
sebagai suatu mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan, (Efendi and Makhfudli 2010).
1. Sasaran Individu
Yang merupakan sasaran prioriatas pada individu seperti, balita gizi buruk, ibu hamil
berisiko tinggi, penderita penyakit menular (TB Paru, Diare, ISPA, dan penyakit
menular lainnya) serta lansia.
2. Sasaran Keluarga
Yang termasuk dalam sasaran keluarga merupakan keluarga yang rentan terhadap
suatau masalah kesehatan atau yang berisiko tinggi dengan beberapa prioritas :
a. Keluarga miskin yang belum memiliki kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
b. Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan
sedang memiliki masalah kesehatan dengan pertumbuhan dan perkembangan
balita, penyakit menular, dan ksehatan reproduksi.
c. Keluarga yang tidak termasuk miskin dan memiliki masalah prioritas serta belum
memanfaatkan saran pelayanan kesehatan.
(Budiman and Riyanto 2013)
3. Sasaran Kelompok
Pada sasaran kelompok merupakan suatu kelompok masyarakat khusus dan rentan
terhadap timbulnya kesehatan yang terikat maupun tidak terikat pada institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus yang tidak memilii ikatan dalam institusi seperti
Posyandu, Kelompok ibu hamil, Lansia, dan lain-lain,
b. Suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki ikan dengan institusi seperti,
sekolah, pesantren, panti asuhan, dan lain-lain (Budiman and Riyanto 2013)
4. Sasaran Masyarakat
Yang termasuk dalam sasaran masyarakat adalah masyrakat yang rentan yang
memiliki risiko tinggi terhadap suatu masalah kesehatan, antara lain :
a. Masyarakat di wilayah seperti RT, RW atau suatu Desa yang memilik beberapa
masalah kesehatan dibandingkat dengan wilayah yang lainnya.
b. Masyarakat daerah endemis yang memiliki penyakit menular
c. Masyarakat yang berlokasi daerah pengusian akibat bencana atau lainnya.
d. Masyarakat dengan kondisi geografis yang sulit
e. Masyarat pada daerah transmigrasi (Budiman and Riyanto 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry, and Makhfudli. 2010. “Keperawatan Kesehatan Komunitas.” Salemba Medika,
no.3 January.
Sanah, Nor. 2017. “Pelaksanaan Fungsi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Long Kali Kabupaten
Paser.” EJournal Ilmu Pemerintahan 5 (1): 305–14.
Septiani, Agnes. 2016. “Analisis Kebijakan UKS Di DINAS Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul.” Kebijakan Pendidikan V.
Suharto, Sugeng. 2019. Kajian Survey Kepuasan Layanan Publik dan Kebijakan Pemerintah
Daerah Propinsi Bengkulu dalam Bidang Kesehatan. Uwais Inspirasi Indonesia:
Ponorogo
Wenda, Emis. 2014. “Implementasi Otonomi Khusus Dalam Pelayanan Publik Bidang
Kesehatan.” Fisip Unsrat, 1–10.