Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM POKOK UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Yang dibina oleh Ns. Sri Wahyuni, M.Kep.Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

Safira Amar (1811011012)

Hamdiyanto (1811011022)

Choiria Firdatul Ulfah (1811011033)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Konsep Pembangunan Kesehatan Di Indonesia

Pembangunan adalah konsep yang berpegang teguh pada pancasila dan undang-undang
dasar 1945, pembangunan kesehatan merupakan unsur dari nasional yang tetap berpegang
teguh pada pancasila dan undang-undang 1945. Negara indonesia sangat berpengaruh pada
pembangunan kesehatan yang berdampak pada masyarakat indonesia. Sebagaimana dalam
undang-undang dasar 1945 bahwa masyarakat berhak mendapat kesejahteraan dan terutama
pada layanan kesehatan di negara indonesia yaitu sejahtera lahir dan batin mendapatkan
lingkungan yang layak yaitu lingkungan sehat bebas penyakit dan meningkatkan pengetahuan
kesehatan, (Hapsara, 2018).

Pembangunan kesehatan di indonesia sangat memperngaruhi kesehatan negara di


lingkup masyarakat, maraknya penyakit membuat indonesia semakin mempertimbangkan
kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat. Dalam negara indonesia kesehatan rakyat sangat
diprioritaskan tetapi banyaknya tindakan menyepelekan kesehatan akan sangat
memperngaruhi masyarakat mengenal betul terakit konsep kesehatan yang bebas penyakit.
Indonesia sendiri menginginkan rakyatnya untuk mendapatkan lingkungan yang sehat,
lingkungan baik, memiliki tempat tinggal yang layak dan jauh dari kotor yang akan
berdampak pada kesehatan, (Hapsara, 2018)

Pembangunan kesehatan adalah pembangunan yang pada dasarnya merupakan


terwujudnya masyarakat yang produktif dengan landasan kesadaran, kemamuan, dan
meningkatkan pemikiran manusia sebagai mahluk sosial untuk kemampuan menciptakan
hidup sehat di lingkungannya. Dengan ini pembangunan kesehatan sangat diprioritaskan dan
diperlukan pembangunan konsep yang kuat agar terwujudnya negara indonesia sehat.
Pembangunan kesehatan merupakan. Kesehatan adalah salah satu sumber daya manusia yaitu
untuk kebutuhan kesehatan jasmani dan rohani. Pembangunan kesehatan selalu berkembang
dan akan selalu berkembang. Pengembangan kesehatan akan selalu berdampak pada mutu
yaitu sumber daya kesehatan manusia, kebutuhan prioritas manusia, kesejahteraan manusia
dan sebagai memperdayaan manusia. Dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan
kesehatan akan berdampak luar biasa pada penunjang kehidupan masyarakat sebagai mana
adanya puskemas, rumah sakit, posyandu, uks dan lain-lain tentang unit kesehatan, (Hapsara,
2018)

Sumber daya rencana pembangunan kesehatan, termasuk sumber daya adalah manusia
dari data yang ada dan informasi terkait juga biaya sarana prasarana :

1. Manusia
Pembangunan yang direnacanakan yaitu tenaga yang sangat minim dan kurang, dari
situlah rencana akan dilaksanakan dengan bersama, dengan meliputi aspek, recana
kebutuhan, dayaguna, pembinaan serta dibutuhkannnya pengawasan. Akan sangaat
dibutuhkan tenaga dengan kerja yang sangat profesional menguntungkan karena sangat
minimnya tenaga, saat ini tenaga sangat dibutuhkan dan harus diadakan yang di
masukkan dalam provinsi, daerah, dan kota.
2. Informasi
Informasi sangat dibutuhkan untuk pengembangan dan terlaksananya pembangunan
kesehatan, informasi sangat dibutuhkan dalam recana pembangunan kesehatan
informasiyang bersifat akurat benar dan bersifat tinggi, informasi terkait pembangunan
kesehatan akan dikumpulkan dengan beberapa penelitian, pertanyakan, hasil analisis
yang dilakukan dengan hasil yang pasti dan tidak akan membawa kelainan buruk pada
sistem pembangunan kesehatan yang dilaksanakan. Tetapi di negara indonesia sendiri
informasi sangat minim di ketahui oleh masyarakat, dan pencarian informasi masih
sangat minim, sumber daya yang minim, dan data yang benar belum diketahui
kebenaran pastinya. Informasi akan dikelola dengan perencanaan kerja, menjalan
sistem infromasi kesehatan,dan mengambangkan infromasi kesehtan kepada
masyarakat. Dalam pembangunan sendiri sebenarnya informasinya yaitu data dan
informasi kesehatan. Data tersebut berupa informasi mengenai :
a. Informasi kesehatan
b. Terlaksananya jadwal informasi kesehatan
c. Adanya pendukungan sumber daya pada informasi kesehatan
d. Bergunanya data mengenai informasi kesehatan
3. Biaya dan sarana
Negara indonesia termasuk pemerintah sangat pendukung terkait biaya yang sangat
umum terbatas dari sini, dana pembangunan kesehatan masih terbatas tersebut akan
terjamin tersediannya. Biaya yang digunakan diluar negri perlu melakukan kegiatan
efektif, akurat, dan efisien. Sarana yang disediakan oleh pemeritah hendaknya cukup
dan mengurangi keluh masyarakat terkait pembangunan kesehatan. Sarana yang sudah
dilkaksnakan akan memberikan hasil mutu yang baik dengan sarana tersebut dapat
digunakan sebaik baiknya dan akan menguntungkan dalam masyarakat saat kesehatan
diterapkan, (Hapsara, 2018)

Rencana pembangunan kesehatan, rencana pengembangan keehatan merupakan sistem


rancangan pengembangan kesehatan dimasa depan atau akan dilaksanakan program untuk
esok hari dengan meliputi konsep pengembangan kesehatan, sistim pengembangan keehatan
dan prospek pengembangan kesehatan di indonesia. Dalam rencana pembangunan ini
terdapat sistim keyakinan perencanaan pembangunan kesehatan yaitu :

a. Hasil perkembangan dan masalah pada perencanaan pembangunan kesehatan


b. Perkembangan penyusunan rencana perkembangan kesehatan
c. Pengawasan dan pengajaran pada statis rencana pembangunan kesehatan
d. Seumber daya recana pembangunan kesehatan

Pada rencana pembangunan kesehatan pastinya terdapat masalah-masalah yaitu :

a. Kurangnya penyusunan rencana pembangunan kesehatan yang tepat


b. Lemahnya manajemen perencanaan pepmbangunan kesehatan
c. Sumber daya tidak bebas yaitu ada batasan untuk menopang perencanaan
pembangunan kesehatan
d. Meningkatkan hasil mutu dari perencanaan pembangunan kesehatan

Dan ada hal yang dapat meningkatkan perencanaan pembangunan kesehatan yaitu :

a. Susunan tata recana pembangunan kesehatan


b. Rencanan pembangunan kesehatan
c. Susunan tata recana dan tujuan dilakukannya pembangunan kesehatan yang
berkepanjangan waktu
d. Susunan biaya dan rencana pembangunan kesehatan

Rencana pembangunan kesehatan ini akan terus dilaksanakan dan akan membuat sistim
dari program pembangunan kesehatan bertambah pesat dan dikenal oleh masyarakat
indonesia dengan luas dan akan membuat paham masyarakat dengan seiring berkembangnya
pengembangan kesehatan di negara indonesia, (Hapsara, 2018).
1.2 Pelayanan Kesehatan Dan Kebijakan Era Otonomi Daerah

Pelayanan kesehatan merupakan suatu konsep yang berada sebagai memberikan


layanan kesehatan kepada masyrakat. Layanan kesehatan sendiri bertujuan untuk mencegah
dan meningkatkan kesehatan yaitu dengan tujuannya yaitu masyarakat, pelayanan disebut
sebagai organisasi yang mendirikan sistim rawat sehat kepada mayarakat yaitu dengan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan sejak dini suatu penyakit, penyembuhan penyakit, dan
mempulihkan kesehatan masyarakat, perorangan, kelompok, usia, lansia, dan keluarga.
Pelayanan kesehatan mempunyai kaitan erat dengan PUSKESMAS karena beberapa daerah
yang jauh dari instalasi kesehatan seperti rumah sakit dan unit gawat darurat akan sangat
membutuhkan PUSKESMAS sebagai akses kesehatan di daerah termasuk daerah kecil yang
persentasenya paling tinggi diminati oleh masyarakat. Paham dengan jenis dan bentuk
pelayanan kesehatan, dengan unsur tertentu yaitu :

a. Organisasi pelayanan kesehatan, apa oraganisasi itu dilaksanakan sendiri atau


berkelompok
b. Ranah Lingkup dalam kegiatan, apa hanya berpacu dalam dalam kesehatan,
penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, dan mencegah penyakit. (Hoges dan
casio 2010)

Ada dua jenis pelayanan kesehatan umum yaitu :

a. Layanan kedoteran
Termasuk ke pelayanan kesehatan yang terdapat dalam kelompok medical dengan
contoh organisasi yang bersifat sendiri dan juga bisa kelompok atau tim, tujuan dari
ini adalah penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan yang mendahulukan keluarga
ataupun seseorangan.
b. Layanan kesehatan masyarakat
Suatu layanan yang andil dalam kesehatan masyarakat dan bersifat kelompok dan
tujuan dari ini adalah kesehatan yang meningkat dan pemeliharaan kesehatan yang
mendahulukan masyarakat, ( Suharto, Sugeng 2019).
Adapaun ciri pelayanan kesehatan yaitu :

a. Usaha sendiri
Seperti membuka praktek sendiri dilalukan di tempat pelayanan kesehatan.
b. Usaha organisasi
Puskesmas merupakan usaha lembaga atau organisasi yang terdapat di kesehatan
masyarakat.
c. Hasil tujuan yang dicapai
Setiap pelayanan kesehatan pasti memiliki tujuan yaitu meningkatkan Kesehatan di
masyarakat.
d. Ranah lingkup program
Ranah tersebut adalah pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan kesembuhan
dari penyakit
e. Ranah pelayanan
Mendahulukan yang beda, mengikuti dari program yang sudah ditentukan bisa dalam
seorang atau masyarakat, (Suharto, Sugeng 2019)

Adapun kekurangan dalam pelayanan kesehatan yaitu :

a. Kurangnya fasilitas kesehatan di rumah sakit yang tidak memadai


b. Kartu berobat dan akeses pelayanan kesehatan yang susah di temukan dan sangat
minim
c. Kekurangan tenaga medis seperti perawat dan dokter
d. Tenaga medis terkadang tidak tanggap dan peka sehingga bekerja dengan lama,
(Suharto, Sugeng 2019).

Didalam suatu pelayanan otonomi daerah, pasti akan mengalami naik turun yang
menyebabkan terjadinya beberapa perubahan bahkan kebijakan yang diturunkan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah darerah yang sangat mengakibatkan pro dan kontra,
dalam kebijakan otonomi daerah banyak masyarakat yang memandang kebijakan tersebut
dengan sangat hati-hati diindonesia. Dari semua inilah pemerintah menaruh dan menciptakan
kebijakan otonomi di daerah agar akses layanan kesehatan dapat mempermudah masyarakat
untuk berobat dan merasakan pelayanan kesehatan yang maksimal, otonomi daerah akan
berpacu dalam undang-undang dasar 1945. Pemerintahan daerah terdapat dalam undang-
undang No. 32 tahun 2004 tujuan dari otonomi daerah adalah sebagai pemberdayaan
masyarakat, menigkatkan kesejahteraan, adanya hak pelayanan masyarakat, adanya keadilan
di masyarakat di indonesia. Pemerintah daerah wajib memberikan hak kepada masyarakat
menegani pelayanan kesehatan agar terjamin kesejahteraannya, meningkatkan semua fasilitas
kesehatan, dan melengkapi obat-obatan yang akan selalu ada, kemudian memberikan
faislitias layak kepada para tenaga medis seperti dokter dan perawat. Dari kebijakan otonomi
daerah ini pemrintah wajib menaikkan tingkan pembangunan kesehatan yang membuat
masyarakat terjamin kesehatannnya dan memiliki lingkungan yang layak sebagai bentuk
pencegahan penyakit. (Wenda 2014)

Menurut Moener Konsep layanan publik sangat mempengaruhi pelayanan umum,


pelayanan tersebut adalah sebagai tindak perioritas yang dilakukan untuk pemenuhan atau
meynediakan kebutuhan masyarakat secara langsung. Layanan publik sangat dibutuhkan oleh
masyarakat apalagi masyarakat didaerah karena pelayanan termasuk dari pemenuhan
kebutuhan masyrakat sebagai mitra kesejatreraan termasuk dalam layanan kesehatan.
Layanan meliputi :

a. Departemen
b. Lembaga pemerintahan dan non pemerintahan
c. Lembaga kesekretariatan negara
d. Badan usaha milik negara (BUMN)
e. Badan usaha milik daera (BUMD)
f. Intansi pemerintahan seperti rumah sakit negeri, kantor dinas (Suharto, sugeng 2019)

Dalam terlaksananya layanan publik, masyarakat sangat membutuhkan dan sangat


berhak karena layanan publik masyarakat membayar pajak termasuk ekonomi yang berperan
penting dalam suatu pemerintahan, dan masyarakat ingin mendapatkan layanan publik terbaik
dan nyaman hal ini sangat penting untuk meningkatkan layanan publik bagi pemerintahan
daerah. Negara indonesia lebih anstusias pemerintahan menaikkan layanan publik dengan
mengembangkan layanan publik menjadi lebih efektif dan diterima masyarakat dengan
catatan tidak ada untung rugi dan sangat membantu berbagai kalangan masyarakat. Adapun
wewenang layanan publik yaitu :

a. Wewenang layanan publik adalah memberikan layanan publik tanpa membeda bedakan
masyarakat.
b. Tugas dari pembangunan adalah dapat memberikan pengembangan terhadap ekonomi
dan kesejahteraaan masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan drajat masyarakat.
d. Ekonomi di negara indonesia akan stabil (Suharto, Sugeng)

Kebijakan otonomi daerah merupakan sumberdaya yang sangat dibutuhkan untuk


tujuan dan sasaran mencapai hasil yang efektif , implementasi kebijakan sangat bereperan
penting dalam pembangunan otonomi daerah. Hal ini berpengaruh pada politik indonesia,
kebijakan apa yang dapat dirasakan oleh rakyat, keuntungan apa yang dihasilkan dari
kebijakan daerah tersebut, apakah sangat mendukung pada sumberdaya masyarakat, atau
menghasilkan perkembangan yang baik atau tidak dari kebijakan tersebut. Usaha usaha yang
digunakan untuk mencapai implementasi kebijakan memang sangat beerperan penting yaitu
usaha-usaha sebagai perubahan yang kecil dan usaha-usaha yang menghasilkan perubahan
besar di indonesia. Implementasi kebijakan ini dapat dilakukan dengan suatu harapan
sehingga menghasilkan hasil akhir yang memuaskan justru sumberdaya sangat beperan
penting dalam hal ini, pemerintah akan menjalan kebijakan tersebut dengan menggunakan
sumberdaya dengan sangat efisien. Hal yang membuat hambatan impelemntasi publik yaitu :

a. Sumberdaya yang tidak memenuhi walaupun dikatakan sangat berperan penting


dalam kebijakan
b. Tidak terlaksananya tugas tugas dalam pemerintah karena tidak mampu dan yang
bergerak tidak banyak
c. Kedali tidak berjalan karena pemerintahan kurang meninjau daerah yang jauh
d. Jarak Sosial sangat terekendalan antara pemerintahan dengan masyarakat. (Wenda
2014)

1.3 Konsep Pusat Kesehatan Masyarakat ( PUSKESMAS )

DEPKES RI (2014), puskesmas merupakan unit kesehatan masyarakat yang


bekerjasama dengan pemerintah dan diknas kesehatan yang mendirikan pusat pelayanan
kesehatan masyarakat di suatu daerah agar memudahkan masyarakat untuk berobat dan
memeriksakan diri dan memelihara kesehatan.

(Sanah 2017) Puskemas merupakan unit organisasi yang terjun dalam berbagai
pelayanan kesehatan dengan tujuan mengkedepankan kesehatan dengan melakukan
bimbingan kesehatan secara lengkap dan menghasilkan masyarakat terpadu dalam bidang
kesehatan tanpa membebankan biayaan kepada masyarakat dengan berobat gratis.
1. Tujuan PUSKESMAS

a. Terlaksananya pelayanan kesehatan berbasis nasional


b. Mengajarkan hidup sehat kepada masyarakat
c. Memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan
d. Visi misi pelayanan kesehatan terwujud (Sanah 2017)

2. Tugas PUSKESMAS

a. Sebagai mitra pembangunan pelayanan kesehatan yang terdepan dan terpadu dalam
bidang kesehatan
b. Sebagai mitra yang memiliki pelayanan kesehatan dan lepayanan kesehatan
perorangan
c. Merupakan bagian dari teknisi kesehatan di daerah maupun kota (Sanah 2017)

3. Fungsi PUSKESMAS

a. Sebagai pelopor perggrakan garda terdepan kesehatan


b. Pusat pembedayaan untuk keluarga dan masyarakat maupun perorangan
c. Sebagai lembaga organisasi pemerintahan yang maju dalam bidang kesehatan di
daerah terpencil (Sanah 2017)

4. Peran Dan Strategi PUSKESMAS

Dalam otonomi daerah puskesmas dituntut untuk menjadi mitra garda terdepan di
kesehatan yang berperan sebagai meningkatkan pelayanan kesehatan dengan perencanaan
tata tertib serta matang dalam pengembangan layanan kesehatan dengan seiringnya
bertambah berkembangnya teknologi informasi pada tingkat pengembangan pelayanan
kesehatan secara terpadu. Strategi puskesmas yaitu pelayanan kesehatan yang adil
menyeluruh untuk masyarakat dan pelayanan yang bertugas untuk melakukan sosial dengan
masyarakat. (Sanah 2017)

5. Misi PUSKESMAS

a. Meningkatkan pembangunan pelayanan kesehatan yang terdepan, selalu mengadakan


pembangunan pengembangan dalam bidang pelayanan kesehatan seperti
pembangunan yang berdampak positif untuk masyarakat yaitu kepada lingkungan
masyarakat dan sosial
b. Mengayomi hidup mandiri dan sehat dalam suatu keluarga, mengajarkan hidup sehat
kepada keluarga agar terhindar dari penyakit menular dan tidak menular sebagai
bentuk kerjasama sebagai meningkatkan mutu pengembangan layanan kesehatan di
masyarakat.
c. Meningkatkan pengembangan layanan kesehatan, meratakan dan menyeluruhkan
pelayanan jangkauan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat di daerah maupun
kota
d. Meningkatkan kesehatan dalam kelompok masyarakat dan keluarga agar menjadi
masyarakat sejateraa dan salah satu lembaga pemberdayaan masyarakat di daerah
termasuk daerah terpencil. (Sanah 2017)

6. Pelayanan PUSKESMAS

Terdapat pelayanan rawat inap sebagai, bentuk akses kesehatan yang mudah dijangkau
oleh masyarakat daerah agar tidak perlu terlalu jauh untuk berobat inap dan terdapat rawat
jalan sebagai pengobatan rawat jalan dengan mengawali pemeriksaan dan mendapatkan obat
gratis. (Sanah 2017)

1.4 Menganalisis Program Kesehatan atau Kebijakan UKS

Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disebut dengan UKS merupakan suatu usaha
yang dilakukan dalam peningkatan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jenis, jalut, dan
jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai pada Sekolah Menengah
Atas, Kejuruan maupuan Aliyah (SMA/SMK/MA), (Septiani 2016). Hal ingin mengacu pada
Peraturan Bersama empat Kementrian, yakni, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (KemenKes). Kementrian Agama (KemenAg), dan
Kementrian Dalam Negeri Nomor 6/X/PB/2014; Nomor 73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun
2014 dan Nomor 81 Tahun 2014 yang mengamatkan kepada seluruh piha terkait dan terlibat
untuk mengimplementasikan Peraturan Bersama 4 Kementrian di Sekolah atau Madrasah dan
Lemabaga Pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal pada peserta didik memiliki 3 program kerja atau yang biasa
disebut dengan Trias UKS, antara lain :

1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang diberikan dengan bimbingan atau
tuntutnan kepada peserta didik tentang kesehatan, meliputi aspek kesehatan pribadi agar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
a. Peserta didik mampu memiliki akhlak mulia, adab, dan sopan santun dalam
kehidupan sehari-hari
b. Peserta didik dapat mengetahui tentang kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat)
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c. Peserta didik dapat memiliki keterampilan yang berkaitan dengan pemeliharaan,
perawatan kesehatan, dan pertolongan
d. Peserta didik dapat menerapkan prinsip pencegahan penyakit dalam kehidupan sehari-
hari
e. Peserta didik dapat memiliki sikap dan nilai positif dalam kehidupannya,
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2012)
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya dalam peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) dengan
dilakukan oleh peserta didik dan lingkungannya. Berikut merupakan tujuan dari
pelayanan kesehatan pada Trias UKS antara lain :
a. Peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan dalam melakukan
tindakan hiduo bersih dan sehat
b. Peserta didik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadapat suatu penyakit dan dapat
mencegah terjadinya kelainan, penyakit, dan cacat.
c. Peserta didik dapat menghentikan suatu proses penyakit dan dapat melakukan
pencegahan komplikasi akibat dari penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan
peningkatan kemampuan tubuh akibat cidera (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2012).
3. Pembinanan Lingkungan Sekolah Sehat
Lingkungan sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
a. Lingkungan fisik, seperti ruang kelas, ruang UKS/M, ruang laboratorium, kantin
sekolah, kamar mandi, dan lain-lain
b. Lingkungan non fisik, seperti membuang sampah pada tempatnya, perilaku tidak
merokok, perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan lain-lain.
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2012).
1.5 Menguraikan Konsep PHN

Public Health Nursing atau yang biasa disingkat dengan PHN merupakan suatu bidang
dalam keperawatan kesehatan yang memiliki perpaduan antara kepewatan dan kesehatan
masyrakat dengan berbagai dukungan serta memiliki peran aktif mansyarakat, dan
mengutamakan suatu pelayanan yakni promotif, preventi dan berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan rehabilitatif dan kuratif yang menyeluruh. Dan ditunjukkan kepada
berbagai aspek yakni individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat sebagai satu kesatuan
utuh dengan melalui proses keperawatan dalam meningkatkan segala fungsi kehidupan
manusia yang optimal secara mandiri dalam upaya kesehatan, (Efendi and Makhfudli 2010).
Pada dasarnya PHN merupakan suatu pelayanan profesional yang berpaduan antara konsep
kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan ditujukan pada seluruh elemen masyrakat
dengan menekankan pada kelompok yang berisiko tinggi. Dalam upaya pencapaiannya
kesehatan optimal dilakukan dengan melakukan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penhyakit (preventif) di seluruh tingkat pencegahan (levels of prevention) yang
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan dengan membutuhkan dan melibatkan klien
sebagai suatu mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan, (Efendi and Makhfudli 2010).

Sedangkan Menurut American Nurses Associaton mengemukakan PHN sebagai suatu


tindakan dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari berbagai populasi dengan
mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang telah sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat (Budiman and Riyanto 2013). Namun pada akhir-akhir ini PHN lebih
tepat disebut CHN (Community Healt Nursing) hal ini disebabkan karena PHN mengandung
pengertian yang luas, tidak tebatas dan sulit untuk mengukur sasarannya seperti masyarakat
Indonesia, Jepang dan lain-lain. Tujuan dari PHN ini adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi suatu masalah keperawatan kesehatan masyakarat secara
optimal. Adapun sasaran PHN (Public Healt Nursing) adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Individu
Yang merupakan sasaran prioriatas pada individu seperti, balita gizi buruk, ibu hamil
berisiko tinggi, penderita penyakit menular (TB Paru, Diare, ISPA, dan penyakit
menular lainnya) serta lansia.
2. Sasaran Keluarga
Yang termasuk dalam sasaran keluarga merupakan keluarga yang rentan terhadap
suatau masalah kesehatan atau yang berisiko tinggi dengan beberapa prioritas :
a. Keluarga miskin yang belum memiliki kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
b. Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan
sedang memiliki masalah kesehatan dengan pertumbuhan dan perkembangan
balita, penyakit menular, dan ksehatan reproduksi.
c. Keluarga yang tidak termasuk miskin dan memiliki masalah prioritas serta belum
memanfaatkan saran pelayanan kesehatan.
(Budiman and Riyanto 2013)
3. Sasaran Kelompok
Pada sasaran kelompok merupakan suatu kelompok masyarakat khusus dan rentan
terhadap timbulnya kesehatan yang terikat maupun tidak terikat pada institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus yang tidak memilii ikatan dalam institusi seperti
Posyandu, Kelompok ibu hamil, Lansia, dan lain-lain,
b. Suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki ikan dengan institusi seperti,
sekolah, pesantren, panti asuhan, dan lain-lain (Budiman and Riyanto 2013)
4. Sasaran Masyarakat
Yang termasuk dalam sasaran masyarakat adalah masyrakat yang rentan yang
memiliki risiko tinggi terhadap suatu masalah kesehatan, antara lain :
a. Masyarakat di wilayah seperti RT, RW atau suatu Desa yang memilik beberapa
masalah kesehatan dibandingkat dengan wilayah yang lainnya.
b. Masyarakat daerah endemis yang memiliki penyakit menular
c. Masyarakat yang berlokasi daerah pengusian akibat bencana atau lainnya.
d. Masyarakat dengan kondisi geografis yang sulit
e. Masyarat pada daerah transmigrasi (Budiman and Riyanto 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, and Riyanto. 2013. “Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komuniatas.”


Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan, no. 1–147.

Efendi, Ferry, and Makhfudli. 2010. “Keperawatan Kesehatan Komunitas.” Salemba Medika,
no.3 January.

Hapsara. 2018. Percepatan Pembangunan di Indonesia : Melandaskan Pada Paradigma Sehat


dan Pemikiran Dasar Pembangunan Kesehatan. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2012. “Buku Pedoman


Pembinaan Dan Pengembangan UKS.” Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Sanah, Nor. 2017. “Pelaksanaan Fungsi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Long Kali Kabupaten
Paser.” EJournal Ilmu Pemerintahan 5 (1): 305–14.

Septiani, Agnes. 2016. “Analisis Kebijakan UKS Di DINAS Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul.” Kebijakan Pendidikan V.

Suharto, Sugeng. 2019. Kajian Survey Kepuasan Layanan Publik dan Kebijakan Pemerintah
Daerah Propinsi Bengkulu dalam Bidang Kesehatan. Uwais Inspirasi Indonesia:
Ponorogo

Wenda, Emis. 2014. “Implementasi Otonomi Khusus Dalam Pelayanan Publik Bidang
Kesehatan.” Fisip Unsrat, 1–10.

Anda mungkin juga menyukai