Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.Dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah
diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut adalah pelayanan
kesehatan melalui puskesmas.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam
upaya penanggulangan kemiskinan.Oleh karenanya, pembangunan kesehatan
bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Kesehatan adalah kebutuhan utama manusia dimanapun mereka berada,
selain pangan, sandang, papan serta pendidikan. Sektor ini tidak akan menghilang
selama manusia masih mempunyai masalah terhadap kesehatannya. Didukung
oleh pertumbuhan pendapatan ekonomi yang semakin baik dan semakin banyak
yang telah berpendidikan baik, maka sektor akan terus berkembang baik dari segi
teknologi dan pelayanannya.
Kesinambungan dan keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh
tersedianya pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik berupa
dokumen perencanaan maupun metode dan cara penyelenggaraannya. Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) memberikan arah pembangunan ke depan bagi bangsa
Indonesia. Di dalamnya juga telah tercantum arah pembangunan kesehatan dalam
20 tahun ke depan sampai dengan tahun 2025. Dalam Undang-Undang tersebut
antara lain ditetapkan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,
serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,
antara lain ibu, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Secara umum pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Pelayan kesehatan tingkat pertama (Primary Health Care). Pelayan kesehatan
jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat sehat
untuk meningkatkan kesehatan mereka serta dalam upaya untuk promosi
kesehatan. Pelayan kesehatan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat
pelayan kesehatan dasar (basic health service). Di Indonesia pelayan kesehatan
ini dilaksanakan oleh Puskemas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling dan
Balkesmas.
2. Pelayan kesehatan tingkat dua (Secondary Helath Service). Pelayanan
kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan
rawat inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Bentuk pelayanan kesehatan ini misalnya rumah sakit Tipe C dan D.
3. Pelayanan kesehatan tingkat tiga (Tertiary Health Service). Pelayanan
kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah
tidak mampu ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga sub spesialis. Pelayanan kesehatan
ini dilakukan oleh Rumah Sakit Tipe Adan B.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.Upaya ini ditujukan kepada semua
penduduk.Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan dasar yang berfungsi sebagai pusat pengembangan
kesehatan di wilayah kerjanya dan memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya yaitu dengan meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggitingginya. Dengan
demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.
Adapun secara garis besar masalah yang dihadapi oleh suatu puskesmas
terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat
berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih
cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang,
kepuasan pengguna jasa puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi dan
koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Sedangkan masalah eksternal berupa
faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar puskesmas serta citra
dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi
angka kunjungan secara signifikan.Pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai
tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah,
berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.

1.2 Pengertian Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.Puskesmas
adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu.Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah
pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif (upaya
pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Sejarah dan perkembangan Puskesmas di Indonesia dimulai dari
didirikannya berbagai institusi dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan,
balai kesehatan ibu dan anak serta dilaksanakannyaberbagai upaya kesehatan
seperti hygine dan sanitasi lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-
sendiri.Pada pertemuan Bandung Plan (1951), dicetuskan pertama kali pemikiran
untuk megintegrasikan berbagai institusi dan mengupayakan agar pelayanan
kesehatan tersebut berada di bawah satu komando agar lebih efektif dan
efisien.Selanjutnya konsep layanan kesehatan yang terintegrasi lebih berkembang
dengan pembentukan Team Work dan Team Approach dalam pelayanan kesehatan
tahun 1956.
Penggunaan istilah Puskesmas pertama sekali dimuat pada Master Plan
of Operation for Strengthening National Health Service in Indonesia tahun 1969.
Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa Puskesmas terdiri atas 3 (tiga) tipe
Puskesmas, yaitu Tipe A, Tipe B, Tipe C. kemudian dalam Rapat Kerja Nasional
ke-3 tahun 1970 ditetapkan hanya ada satu Puskesmas dengan enam kegiatan
pokok Puskesmas. Perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada penambahan
kegiatan pokok Puskesmas seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kemampuan pemerintah, serta keiniginan program di tingkat pusat.

1.3 Fungsi Puskesmas


Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah:
a. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkatpertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkatpertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(privategoods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan,tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.Pelayanan perorangantersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat


Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods)dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakittanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatanmasyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatanlingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatanjiwa serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
c. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan.Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya.Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

1.4 Wilayah Kerja Puskesmas


Secara nasional, wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah. Faktor kepadatan penduduk, luas
daerah, letak geografis, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk perluasan
wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan
unit pelayanan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas pembantu dan
Puskesmas keliling ditambah dengan Polindes.
1.5 Jenis Pelayanan
Puskesmas harus mampu mendiagnosis masalah kesehatan dan
mengidentifikasi potensi yang tersedia di wilayah kerja.Pelayanan di puskesmas
diselenggarakan dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan
adanya dukungan sistem rujukan yang berurutan.Pelayanan yang diberikan
meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif).
Pelayanan kesehatan dapatdiklasifikasikan beberapa sebagai berikut:
I. Upaya kesehatan keluarga termasuk kesehatan reproduksi dan KB, meliputi:
- Upaya kesehatan maternal
- Upaya kesehatan balita dan anak prasekolah
- Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
- Pelayanan keluarga berencana (KB)
- Perawatan kesehatan masyarakat
II. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
- TB paru
- Malaria
- Kusta
- Imunisasi
- Diare
- ISPA
- Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
- Sistem Kewaspadaan Diri
- Penyakit Menular Lain
III. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit tidak menular
- Perbaikan gizi
- Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi
IV. Pengobatan dan pemulihan kesehatan
- Pengobatan dan perawatan
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan penunjang
V.Kesehatan Lingkungan
- Penyehatan air
- Higiene dan sanitasi makanan dan minman
- Penyehatan tempat pembuanagan sampah dan limbah
- Penyehatan lengkungan pemukiman dan jamban keluarga
- Penyehatan tempat-tempat umum dan industry
- Klinik sanitasi
- Pengendalian vector
VI. Upaya pembinaan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan dan gizi
sehat pada berbagai tatanan
- Meningkatkan klarifikasi sasaran potensi
VII. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat
- Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan
mendorong terbentuk upaya kesehatan bersumber masyarakat
- Bina kesehatan tradisonal
- Bina kesehatan kerja
- Bina peran serta swasta
- Mendorong peran serta masyarakat dalam salah satu bentuk program
JPKM
VIII. Upaya pelayanan penduduk miskin dan kelompok masyarakat khusus
- Pelayanan kesehatan pada keluarga miskin (Gakin)
- Pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat khusus
IX. Upaya pembangunan kegiatan program inovatif
- Rawat inap
- Upaya kesehatan usia lanjut
- Upaya kesehatan mata
- Upaya kesehatan telinga
- Upaya kesehatan jiwa
- Upaya kesehatan olah raga
- Kecelakaan dan ruda paksa
- Hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah
- Penyakit kencing manis
- Neoplasma
Pelayanan kesehatan dapat juga diklasifikasikan sebagai contoh berikut:
a. Pelayanan puskesmas di dalam gedung (rawat jalan)
1. Ruangan kartu/loket
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Poli KIA-KB
5. Pojok Gizi
6. Ruangan tindakan /IGD
7. Apotek
8. Gudang obat
9. Gudang inventaris
10. Ruangan Tata usaha
11. Ruangan imnisasi
12. Ruangan laboratorium sederhana
13. Ruangan Kepala Puskesmas
b. Pelayanan Puskesmas di luar Gedung
1. Posyandu balita
2. Posyandu lansia
3. Penyuluhan kesehatan
4. Pelacakan kasus
5. Survey PHBS
6. Rapat kordinasi
c. Program Pokok Puskesmas
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pencegahan Penyakit Menular
3. Pengobatan
4. Kesehatan Ibu dan Anaka (KIA-KB)
5. Upaya Peningkatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan
7. Pencatatan dan pelaporan
d. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas
1. Kesehatan mata
2. Kesehatan jiwa
3. Kesehata lansia
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Kesehatan olahraga

1.6 Visi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator
utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat,
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
kecamatan setempat.

1.7 Misi Puskesmas


Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari
yang bersangkutan.

1.8 Azas Pengelolaan Puskesmas


1. Azas Penanggungjawab Wilayah
Azas penyelengaraan puskesmas yang pertama adalah pertanggungjawaban
wilayah dalam artian puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajata
kesehatan masyarakat dengan pelaksanaan berbagai kegiatan.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, masyarakat agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperoleh hasil yang optimal,
penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu dan penuh perencanaan.
4. Azas Rujukan
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

1.9 Tujuan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas


Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah bagian
dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat.

1.10 Tujuan Penulisan


Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada
masyarakat, yang bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat,dalam hal ini
mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Family
Medicine Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu
tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas yang bertujuan untuk berbaur dan
mengetahui bagaimana kondisi masyarakat.
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan
Klinik Senior pada bagian Family Medicine.
2. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang
bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.
3. Mengetahui secara aktual dan jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di Puskesmas, tujuannya dan manfaatnya bagi masyarakat.
BAB II
UPTD PUSKESMAS LAMPULO

2.1 Demografi dan Geografi


2.1.1 Letak Geografis
UPTD Puskesmas Lampulo adalah puskesmas induk, terletak di Desa
Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Dari pusat kota Banda Aceh,
puskesmas ini ditempuh sejauh 5 km, sedangkan dari Pasar Peunayong 2 km.
Puskesmas Lampulo berdiri diatas areal tanah seluas 400 m2, dengan luas
bangunan 1000 m2.
Gambar1. UPTD Puskesmas Lampulo
Secara geografis batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Lampulo adalah :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Syiah kuala
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman.
UPTD Puskesmas Lampulo mempunyai luas wilayah kerja keseluruhan
adalah 685,45 km2 yang mencakup 1 kecamatan yaitu Kecamatan Kuta Alam yang
terdiri dari 2 Kelurahan dan 3 Desa, yaitu :
1. Kelurahan Kota Baru
2. Kelurahan Bandar Baru
3. Desa Lampulo
4. Desa Lamdingin
5. Desa Lambaro Skep
Gambar 2. Peta Wilayah UPTD Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh

2.1.2 Keadaan Penduduk


Secara demografi, jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lampulo berkurang akibat bencana gempa dan tsunami tahun 2004 lalu yaitu
berjumlah 17.138 jiwa dengan 5.007 kepala keluarga yang terdiri dari 9.037 jiwa
penduduk laki-laki dan 8.101 jiwa penduduk wanita.
Antara desa-desa tersebut sudah dihubungkan dengan jalan sehingga dapat
dengan mudah dijangkau kendaraan roda empat dan dilengkapi dengan aliran
listrik PLN serta air bersih dari PDAM Banda Aceh. Secara umum penduduknya
bekerja sebagai nelayan, pegawai negeri, pedagang dan karyawan swasta.

DATA JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA


UPTD PUSKESMAS LAMPULO KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2014

JUMLAH LUAS
DESA/KEL DUSUN PENDUDUK WILAYAH
NO
LK PR JIWA
(KM2)
1. LAMPULO 4 2.590 2.123 4.713 154,5
2. LAMBARO SKEP 5 2.720 2.477 5.197 228,80
3. LAMDINGIN 5 1.468 1.319 2.805 228.8
4. KEL. BANDAR BARU 5 3.327 3.164 6.491 147,23
5. KEL KOTA BARU 5 935 690 1.625 69,00
JUMLAH 24 9.040 9.773 20.831 828.33
Sumber Data: Kantor Camat Lampulo 2014
2.2 Keadaan Umum Puskesmas Lampulo
2.2.1 Struktur Organisasi
Struktur susunan organisasi UPTD Puskesmas Lampulo terdiri dari :
1. Unsur pimpinan (Kepala Puskesmas) adalah penanggung jawab pembangunan
kesehatan di tingkat Kecamatan.
2. Unsur pembantu pimpinan (Tata Usaha)
- Kepegawaian
- Keuangan
- SP2TP
- Umum
3. Unsur pelaksana, yang terdiri dari 7 unit kegiatan yang melaksanakan 18
kegiatan pokok puskemas.
1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Survailance
- Imunisasi
- ISPA
- TBC Paru/Kusta
- Malaria/DHF
- Diare
2) Pemulihan Kesehatan dan Rujukan
- Pengobatan
- Pelayanan Darurat
- MTBS
3) Kesehatan Lingkungan dan Penyuluhan
- Kesehatan Lingkungan
- UKS
- Promkes Masyarakat
4) Keperawatan
5) Penunjang
- Pengelola Obat
6) Pelayanan Khusus
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Lampulo pada tahun 2014
sebanyak 26 orang (Terlampir).

2.3 Fasilitas Penunjang


UPTD Puskesmas Lampulo dibangun oleh beberapa donatur dibawah
naungan PT. Capella Honda, memiliki fasilitas penunjang dalam mendukung
tugas-tugas operasionalnya dan jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan
merata hingga keseluruh wilayah kerjanya, berupa:
1. Dua unit Puskesmas Pembantu (Pustu)
- Pustu Lambaro Skep
- Pustu Kota Baru
2. Satu unit Poskesdes
- Poskesdes Diwai Makam
3. Delapan unit posyandu
- Posyandu Lampulo Lr.1
- Posyandu Lampulo Lr.3
- Posyandu Lamdingin
- Posyandu Ganong
- Posyandu Lambaro Skep
- Posyandu Diwai Makam
- Posyandu Kel. Bandar Baru
- Posyandu Kel. Kota Baru
4. Satu unit kendaraan roda empat serta 9 unit roda dua
BAB III
UPAYA KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAMPULO

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas,


puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem
Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada UPTD Puskesmas
Lampulo, adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
Lampulo adalah:

3.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

3.1.1Upaya Promosi Kesehatan


Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya disebabkan karena kuman,
tetapi jugakarena kebiasaan masyarakatnya seperti menggunakan air sungai untuk
buang air besar, gosok gigi,cuci, makan, dll.Oleh karena itu program
penanggulangan masalah kesehatan harus aspek-edukatif yang menangani
perilakunya dan aspek dalam melakukan penanggulanganepidemiologi.Setiap
petugas puskesmas harus memilki pengetahuan dan ketrampilandibidang medis,
teknis serta dibidang penyuluhan.
Penyuluhan kesehatan dapat dilakukansecara langsung seperti dengan
memberikan penyuluhan kepada pasien-pasien di kamar periksadokter dan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat di posyandu, kelompok PKK,
danpertemuan LKMD, tempat-tempat berkumpulnya warga (seperti warung,
rumah warga, dll) atau secara tidak langsung dengan memberikan contoh yang
positif daripimpinan dan petugas kesehatan di puskesmas, tersedianya media
penyuluhan seperti posterdiruang tunggu, membagikan brosur-brosur atau
selebaran tentang kesehatan kepadamasyarakat di wilayah kerja.
Untuk dapat pelaksanakan fungsinya dengan baik, setiap puskesmas harus
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang teknis medis dan bidang
penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi :
1. Makanan ibu hamil / menyusui
2. Keluarga berencana
3. Gizi pada anak balita dan imunisasi
4. Kebersihan lingkungan dan personal higiene
5. Penyakit menular

3.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat-tempat umum guna terciptanya lingkungan sehat, bersih,
indah serta tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan.
Kesehatan Lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh
dikatakan belummembaik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk
menikmati air bersih dan fasilitaskesehatan lingkungan.Hal ini berakibat masih
tingginya angka kesakitan dan kematianberbagai penyakit.
Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan
memegang peranan penting pada upaya pencegahan (preventif) terhadap
penyakit. Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat-tempat umum untuk terciptanya lingkungan sehat, bersih,
indah serta tidak memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:
Penyehatan sarana air bersih.
Pengawasan pengelolaan sampah.
Penyehatan pembuangan kotoran.
Penyehatan lingkungan pemukiman.
Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengolahan dan
penjualan makanan dan minuman (TTU dan TP2M).
Tempat pengolahan makanan dan minuman (TP2M), tempat-tempat
umum ( TTU), pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah (TPS)
menjadi perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya
penyuluhan yang dilakukan secara priodik setiap bulan, juga dilakukan
pengawasan terhadap TP2M dan TTU.

3.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita sertaanak prasekolah. Termasuk pula pendidikan kesehatan
kepada masyarakat dan pembinaan kesehatan anak di taman kanak-kanak.
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupaka landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan di luar
puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup UPTD Puskesmas Lampulo.
Kegiatan KIA di UPTD Puskesmas Lampulo meliputi
a. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil sesuai standar pelayanan antenatal
care (ANC) yang meliputi (timbang berat badan, ukur tekanan darah,
pemeriksaan TFU, pemberian tablet besi, dan pemberian TT).
b. Pemeriksaan dan pelayanan ibu bersalin dan menyusui.
c. Pemberian imunisasi BCG, DPT 3x, polio 4x, campak dan hepatitis pada
bayi 3x dan anak.
d. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).
e. Pemberian vitamin A, tablet besi dan obat cacing.
f. Pengamatan perkembangan anak pra sekolah melalui pemantauan kartu
KMS dan pemantauan berat badan anak.
g. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak.
h. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam
menunjang program kesehatan ibu dan anak.
a. Cakupan Pertolongan Persalinan
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan
menjadi 2 tenaga professional, yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan, perawat bidan dan dukun bayi (terlatih dan tidak terlatih).
b. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit yang
dapat dicegah, dengan imunisasi tidak akan menderita penyakit tersebut.
Tujuan Imunisasi adalah:
- untuk menurunkan angka kesakitan
- untuk menurunkan angka kecacatan
- untuk menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
c.Keluarga Berencana (KB)
Keberhasilan program Keluarga Berencana berpengaruh secara timbal
balik dengan penurunan angka kematian bayi, balita, dan kematian ibu. Oleh
karenanya diperlukan peningkatan program Keluarga Berencana.
Tujuan Keluarga Berencana adalah meningkatkan taraf kehidupan rakyat
dengan menurunkan angka kelahiran disamping meningkatkan derajat kesehatan
ibu, anak, dan keluarga.
Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, yang
meliputi:
- Pencapaian target peserta KB baru
- KB aktif metode kontrasepsi jangka panjang
- Non metode kontrasepsi jangka panjang
Program Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Lampulo meliputi
kegiatan dalam dan luar gedung, yaitu :
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (konseling akseptor)
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
4. Pencatatan dan pelaporan

3.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka
penyakit kekurangan gizi yang umumnya masih banyak diderita oleh sebagian
besar masyarakat yang berpenghasilan rendah, terutama anak balita dan wanita.
Untuk mewujudkan program ini dilakukan usaha-usaha antara lain melalui
perbaikan pada konsumsi pangan yang beraneka ragam, seimbang dan bermutu.
Adapun pelaksanaan program gizi antara lain :
a. Penurunan prevalensi KKP (kurang kalori protein) pada balita
b. Penurunan prevalensi KVA (kurang vitamin A) di daerah rawan
c. Penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyuluhan gizi
b. Penimbangan bayi/balita
c. Pemberian makanan tambahan pada anak sekolah (PMP-ASI)
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari
danAgustus dan untuk ibu post partum
e. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil dan menyusui
f. Pelatihan kader dan pembinaan posyandu
g. Pemantauan/survey konsumsi gizi (SKG)
h. Melaksankan PWS-Gizi / Pemantauan Status Gizi (PSG)
i. Pencatatan dan pelaporan.

3.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah
berpindahnya penyakit menular dan infeksi. Penularan tersebut dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengantisipasi masalah diatas
upaya pencegahan yang dilakukan meliputi:
Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya.
Bersama petugas di bagian P2M ini telah dilakukan penyuluhan terhadap
penyakit-penyakit menular ditempat penampungan dan pengobatan
pengungsi.
Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular,
seperti malaria, diare, TBC paru, DHF, Morbus Hansen dan rabies.
Program pemberantasan demam berdarah.
Telah dilakukan penyemprotan (foging) terhadap daerah disekitar
Puskesmas.

3.1.6 Upaya Pelayanan dan Pengobatan Penyakit


Pelaksanaan program ini pada setiap hari kerja. Pasien yang berkunjung
ke UPTD Puskesmas Lampulo sebagian besar memilih berobat jalan. Bila
penderita memerlukan pengobatan lebih lanjut, penderita dirujuk ke Rumah Sakit
yang memiliki fasilitas dan sarana yang lebih lengkap.
Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan
pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau
gejala-gejalanya, dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi
yang khusus untuk keperluan tersebut.Tujuan upaya pengobatan diantaranya:
a. Umum: Meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di
Indonesia
b. Khusus:
1. Terhentinya proses perjalananpenyakit yang diderita seseorang.
2. Berkurangnya penderitaan karena sakit.
3. Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan.
4. Merujuk penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih
bila perlu.
Kegiatannya mencakup:
a. Melakukan diagnosa sedini mungkin
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan rujukan bila dipandang perlu
Bentuk pelayanan di UPTD Puskesmas Lampulo diarahkan kepada
kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana.
Pelayanan yang diberikan adalah pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-
obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan
tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih
lengkap. UPTD Puskesmas Lampulo melayani pasien umum, pasien JKRA
semuanya mendapatkan pengobatan secara gratis, kecuali jika ada tindakanmedis,
seperti perawatan luka, maka akan dikenakan sejumlah biaya yang umumnya
dapat dijangkau oleh masyarakat.
Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus
trauma, sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSU Meuraxa
Banda Aceh. Adapun yang termasuk 10 besar penyakit utama yang berobat ke poli
umum terhitung tanggal 12 Mei s/d 25 Mei 2014 adalah:

No. Jenis Penyakit Jumlah


Dispepsia 82
ISPA 69
Common cold 62
Hipertensi 61
tonsilofaringitis 45
Faringitis 45
Dermatitis Alergi 43
Nyeri sendi 42
Diabetes Mellitus 41
impetigo 38
Lain-lain 37
tonsilitis 36
LBP 31
Diare 25
ISK 21
Cephalgia 15
oxyuris 8
varisela 6
DBD 4
skizofrenia 4
TOTAL 718
Grafik 1. Penyakit Terbanyak Per 12 Mei s/d 25 Mei 2014

3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


3.2.1 Upaya Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama.
Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas
kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan
golongan-golongan lain dalam masyarakat.Tujuan program ini untuk
meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai, sikap
dan tingkah laku menuju hidup sehat.
Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang
meliputi :
- Meningkatkan kesehatan siswa (promotif)
- Mencegah dan memberantas penyakit (preventif)
- Mendiagnosa dan pemulihan kesehatan (kuratif)
- Rehabilitasi (rehabilitatif)
Dengan demikian setiap anak diberikan kesejahteraan untuk tumbuh
berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan
dengan kegiatan sebagai berikut :
- Penimbangan berat badan
- Mengukur tinggi badan
- Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, kuku, gusi,
mulut, serta personal higiene secara keseluruhan.
- Penyuluhan kesehatan lingkungan
- Kegiatan perbaikan gizi
- Pelatihan dokter kecil dan Penjaringan anak sekolah.
- Imunisasi (BIAS) DT dan TT
- Pengobatan
- Rujukan
Dalam pelaksanaan UKS di jumpai hambatan berupa adanya sebagian
masyarakat yang melarang anaknya untuk divaksinasi dan adanya siswa yang
tidak bersedia divaksinasi.

3.2.2 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu sistem dari pelayanan
kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat.
Tujuan program ini antara lain:
a. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.
b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan
upaya perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.
c. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
d. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan dasar.
e. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan rumah.
Kegiatan perawatan masyarakat di puskesmas meliputi:
1. Penyuluhan di dalam dan di luar gedung puskesmas.
2. Pelayanan kesehatan.
3. Pelatihan kader.
4. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.
5. Rujukan.

3.2.3 Upaya Kesehatan Mata


Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha peningkatan
fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan pencegahan kebutaan dan produktifitas
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilakukan di UPTD Puskesmas
Lampulo:
1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian Vitamin A dosis tinggi
untuk balita setiap 6 bulan pada bulan Februari dan Agustus
2. Penyuluhan tentang kesehatan mata
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas
4. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di Puskesmas
5. Melayani/memberikan rujukan mata ke RSU. Meuraxa bagi yang
memerlukannya.
Jenis penyakit mata yang sering dijumpai di UPTD Puskesmas Lampulo
adalah :
a. Trauma pada mata
b. Konjungtivitis
c. Penglihatan berkurang
d. Hordeolum

3.2.4 Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Menurut UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan usia
lanjut menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia
60 tahun keatas.
Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut ditingkat puskesmas ialah :
1. Penyuluhan
2. Deteksi dan diagnosa dini usia lanjut.
3. Diagnosa kelainan usia lanjut
4. Proteksi dan tindakan khusus pada usia lanjut
5. Posyandu lansia
6. Senam lansia

3.2.5 Upaya Kesehatan Jiwa


Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas telah mulai dikembangkan sejak
lama baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas
lainnya, dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas meliputi :
1. Pengenalan diri gangguan jiwa
2. Pendeteksian keluarga berdasarkan status kesehatannya
3. Penyuluhan tentang mental bagi keluarga sehat, resiko keluarga gangguan
4. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa
5. Memberikan terapi obat dan konseling pada pasien gangguan jiwa, serta
melakukan kunjungan rumah yang dilakukan perawat secara rutin
6. Terapi aktivitas kelompok
7. Memberikan rujukan ke Rumah Sakit Jiwa bila diperlukan.

3.2.6 Upaya Kesehatan Kerja


Program upaya kesehatan kerja, terutama ditujukan kepada masyarakat
pekerja di sektor informal yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lampulo,
dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungannya.
Dari program ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan tenaga kerja
untuk menolong dirinya sendiri, sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.
Program yang diselenggarakan antara lain:
1. Penyuluhan sebagai tindakan preventif dan kuratif.
2. Pelayanan kesehatan.
3. Rujukan.
Tujuan dari program ini adalah :
a. Meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan
keluarganya yang belum terjangkau selama ini.
c. Meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan-
bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat.

3.2.7 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar
paripurna yang ditunjukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lampulo dengan prioritas masyarakat yang
berpenghasilan rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi
dan mulut.
Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, menyusui, anak-anak, dan usia lanjut.
Usaha yang dilaksanakan meliputi:
a. Penyuluhan di sekolah dan posyandu.
b. Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS).
c. Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di poliklinik gigi.
d. Rujukan.
Disamping kegiatan didalam lingkungan puskesmas juga dilakukan
kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha gigi masyarakat desa
(UKGDM) antara lain:
1. Penyuluhan gigi dan mulut
2. Pemeriksaan gigi dan mulut
3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat
4. Perawatan gigi atas permintaan
5. Rujukan

3.2.8 Usaha Pembinaan Pengobatan Tradisional


Pembinaan upaya pengobatan tradisional ditujukan kepada upaya
peningkatan mutu pelayanan tradisional.
Sasaran pogram ini meliputi:
a. Pembinaan terhadap pengobatan tradisional.
b. Pembinaan terhadap petugas kesehatan.
c. Pembinaan kepada kader dan tokoh masyarakat.
d. Pembinaan terhadap masyarakat.
e. Peningkatan pemanfaatan tanaman obat keluarga/apotik hidup.

3.3 Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat


3.3.1 Laboratorium Sederhana
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan
laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu menunjang pemberantasan
penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui
kegiatan:
1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan dipuskesmas
2. Mengirim persediaan untuk pemerikasan lebih lanjut ditingkat lebih tinggi
dalam sistem pelayanan kesehatan.
3. Melaksanakan kegiatan MFS (Mess Fever Survey) pada semua penderita
berkaitan dengan gejala demam untuk penemuan penderita malaria di desa.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium UPTD Puskesmas
Lampulo selama 12 Mei s/d 25 Mei 2014 adalah:
a. Pemeriksaan golongan darah dan darah rutin
b. Pemeriksaan kimia darah
c. Pemeriksaan jemaah haji

3.3.2 Pencatatan dan Pelaporan


Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang
dilakukan oleh puskesmas baik yang di dalam maupun luar gedung harus dicatat
dan dilaporkan.
Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data kegiatan
untuk monitoring dan perencanaan kegiatan selanjutnya.Laporan-laporan kegiatan
yang dilakukan adalah:Laporan mingguan, Laporan bulanan, Laporan triwulan,
Laporan tahunan, dan Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB).
a. Laporan Mingguan ( W2)
Penyakit-penyakit tertentu yang berpotensi menimbulkan wabah, seperti :
diare, DBD, disentri, campak, pneumoni < 5 tahun, tetanus neonatorum.
b. Laporan Bulanan, seperti :
Kesakitan (LBI), Pemakaian dan lembaran permintaan obat (LB II), Data
Operasional (gizi, imunisasi, KI) (LB III), Laporan bulanan kegiatan puskesmas
(LB IV).
c. Laporan Tri Wulan berupa :
Kunjungan ke puskesmas, kesehatan sekolah, pelayanan medik dasar gigi,
kesehatan lingkungan, kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan
pelayanan ASKES, pelaporan JPS BK (Jaringan Pengamanan Sosial Bidang
Kesehatan).
d. Laporan Tahunan
- Laporan Tahunan Puskesmas (LT1)
- Laporan Tahunan Pegawai (LT2)
- Laporan Tahunan Alat (LT3)
e. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa:
Jika terjadi kasus berupa jentik berkala, abatisasi, rabies, surveilance.
Puskesmas melakukan pencatatan dengan data yang diperoleh dari sistem
informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) yaitu suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen puskesmas untuk mencapai sasaran kegiatannya.
Sumber data puskesmas yaitu :
1. SP2TP terdiri dari :
Catatan : kartu individu dan buku register
Laporan : bulanan, tahunan dan KLB
- Survey lapangan terdiri dari Laporan lintas sector
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam
masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Sangat
diharapkan puskesmas dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam
memberikan semua pelayanan dasar kesehatan
b. Tujuan pembangunan kesehatan hanya dapat dicapai bila didukung oleh
kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan,
baik pemerintah secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, badan
legislatif dan yudikatif, serta masyarakat, termasuk swasta.
c. Puskesmas berfungsi sebagai :
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
d. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik bila
dilakukan peningkatan disiplin, pengertian, dan kesadaran akan fungsinya
sebagai seorang pelayan kesehatan
e. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

4.2 Hambatan
a. Penyediaan obat yang meskipun telah mencukupi dalam hal jenisnya tetapi
masih terbatas dalam jumlah sehingga pengobatan pasien kadang tidak
dapat berkelanjutan atau sesuai dengan prosedur standar dikarenakan ada
bebrapa jenis obat yang telah habis.
b. Penyediaan jenis-jenis reagen laboratorium yang terbatas sehingga
pemeriksaan kimia darah sering jadi hambatan di puskemas
c. Tidak sedikit peserta JKRA yang langsung meminta rujukan ke rumah sakit
tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di puskesmas.
d. Masih terbatasnya alat sederhana yang tersedia guna menunjang pelayanan
medis untuk masyarakat sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang
optimal.
e. Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang tersedia.

4.3 Saran
a. Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan
dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-program
kesehatan di UPTD Puskesmas Lampulo dapat dilaksanakan dengan baik
dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.
b. Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk menjaga
kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
c. Peserta JKRA sebelum dirujuk dianjurkan agar berobat di puskesmas
terlebih dahulu.
d. Meningkatkan disiplin dan kinerja petugas agar dapat memberikan
pelayanan optimal.
e. Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.
f. Menambah tenaga dokter di puskesmas agar dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat Lampulo.
Banda Aceh, 22 Mei 2014
Disetujui:
Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. Roosmy dr. Putri Nidya Citra


Nip. 196411162001122001 NIP. 19830610 200212 2 002
Kepala Puskesmas

Hayatun Rahmi,S.KM
NIP. 19670730 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai