Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

MASALAH STATUS GIZI DI PUSKESMAS KLEGO

Dosen : Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM., M.Gizi

Kelompok 4 :

1. Rahmatini Fadila (0618013901)


2. Nur Fitriani (0618013791)
3. Ira Safitri Amalia (0618013631)
4. Irfa Ardefa (0618013621)
5. Zuhrotul Qorina (0618013581)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Klego merupakan suatu wilayah di Kecamatan Pekalongan Timur dengan
jumlah balita sebanyak 1.601 anak. Berdasarkan data permasalahan gizi balita terdapat
Balita dengan gizi buruk 1 anak, balita gizi kurang sebanyak 23 anak, balita dengan
BGM (Bawah Garis Merah) sebanyak 18 anak dan gizi lebih sebanyak 13 anak.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan balita dengan
status gizi dibawah yang sudah ditetapkan. Dari permasalahan tersebt dapat
menimbulkan banyak dampak, baik dampak jangka pendek maupun dampak jangka
panjang. Dampak jangka pendek yang ditimbulkan dari kekurangan gizi seperti
menurunnya kecerdasan anak, serta dampak panjang dapat menimbulkan kurang
produktivitas kerja di masa yang akan datang. Kelebihan gizi juga memiliki dampak
buruk pada balita seperti obesitas serta lebih mudah penyakit tidak menular.
2. Tujuan
- Meningkatkan status gizi balita melalui program peningkatan status gizi
- Mengedukasi masyarakat agar lebih peduli tentang status gizi balita
- Mengetahui prioritas program peningkatan status gizi yang sebaiknya dilaksanakan
3. Manfaat
 Mendukung program pemerintah dalam menurunkan permasalahan gizi di
Indonesia
 Menciptakan generasi yang sehat dan cerdas
 Memfasilitasi upaya peningkatan status gizi pada balita
BAB II

PEMBAHASAN

1. Menyusun Prioritas Masalah Gizi dengan Metode Reinke


Metode Reinke merupakan metode dengan pendekatan skor atau yang dikenal dengan
teknik skoring yaitu dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu
yang telah diterapkan. Nilai skor berkisar 1-5 atas serangkaian kriteria yang dimaksud:
a. M, Magnitude of the problem yaitu besarnya masalah yang dapat dilihat dari persenan
atau jumlah yang terkena masalah dan keterlibatan masyarakat serta kepentingan
instansi terkait
b. I, Importancy yaitu kegawatan masalah dalam tingginya angka morbiditas dan
mortalitas serta kecendrungan dari waktu ke waktu
c. V, Vulnerability yaitu indikator sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah. Sensitifitasnya dapat diketahui dari perkiraan hasil (output)
yang diperoleh dibandingkan dengan pemasukan (input) yang digunakan
d. C, Cost yaitu biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan pemecahan
masalah.

Semakin besar biaya semakin kecil skornya Rumus dalam metode ini di formulakan yaitu
P=(MxVxI):C

Prioritas masalah atau pemecahan masalah diperoleh dengan mengurutkan jumlah nilai P
dari yang tertinggi sampai terendah. Dengan membandingkan hasil nilai P dari berbagai
masalah yang diperhitungkan, dapat ditemukan urutan P = (M x V x I) : C
prioritasnya. Hal penting dalam memilih masalah prioritas harus berdasarkan data, fakta,
atau informasi yang jitu.

Data Masalah Gizi Puskesmas Klego, Kecamatan Pekalongan Timur. Total balita 1601

No. Masalah Jumlah Penderita Presentase


1. BGM (Bawah Garis Merah) 18 1,12 %
2. Gizi Kurang 23 1,43 %
3. Gizi Buruk 1 0,062 %
4. Gizi Lebih 13 0,81 %
Prioritas Pemecahan Masalah

No. Daftar M V I C Total Urutan


Masalah
1. Balita gizi 5 4 5 2 50 1
kurang
2. Balita gizi 2 3 2 5 2,4 4
buruk
3. Balita gizi 3 3 3 4 6,75 3
lebih
4. BGM 4 4 4 3 21,3 2

Pemecahan Masalah

No. Alternatif Efektivitas Efisiensi MxlxV Urutan


Masalah M V I C C Prioritas
Alternatif
1. Pemberian 5 3 4 3 20 2
PMT
2. Rujukan ke 5 5 5 1 125 1
rumah
singgah gizi
3. Kunjungan 4 4 4 4 16 3
rumah
4. Penyuluhan 3 4 3 3 12 4
di posyandu

Pada tabel di atas, dapat kita simpulkan penentuan alternatif pemecahan masalah gizi
menggunakan metode Reinke didapatkan hasil bahwa Rujukan ke rumah singgah gizi
menempati urutan pertama dilanjutkan dengan pemberian PMT (II), kunjungan rumah (III),
dan pada urutan terakhir adalah penyuluhan di posyandu (IV).

Berikut adalah rancangan POA berdasarkan rancangan masalah gizi di wilayah Puskesmas
Klego Kecamatan Pekalogan Timur.
Sasaran orang tua yang memiliki balita di wilayah Puskesmas Klego

Target : 80% warga berpartispasi

Tempat dan waktu : 1 Desember 2019 pukul 09.00-selesai

Metode : pengumpulan warga

No Kegiatan Biaya Penanggung Indicator


Jawab keberhasilan
1. Penyuluhan terkait Rp. 250.000 Zuhrotul Qorina Pembicara dating tepat
pemenuhan gizi pada waktu dan warga
balita paham akan kegiatan
yang akan dilaksanakan
2. Pemberian PMT - Nur Fitriani Seluruh balita yang
hadir mendapat PMT
mendapat makanan
tambahan untuk
perbaikan gizi
3. Penimbangan dan - Ira Safitri Amalia Mengetahui
pengukuran BB dan perkembangan dan
TB pertumbuhan balita
yang hadir
4. Pemeriksaan oleh Rp. 700.000 Rahmatini Fadila Peningkatan status gizi
dokter spesialis anak pada balita yang cepat

2. Tantangan dalam Pelaksanaan Program Gizi


a. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya status gizi balita
b. Kurangnya partisipasi dan antusias masyarakat terhadap program yang telah ada
c. Kurangnya keterbukaan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya status gizi
d. Masyarakat mudah merasa jenuh terhadap program yang dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai