Anda di halaman 1dari 26

Faktor Ekologi dan Statistik

Vital
PENILAIAN STATUS GIZI

PSG

Pengukuran Pengukuran Tidak


langsung langsung

1. Antropometri 1. Survei konsumsi


2. Biokimia makanan
3. Klinis 2. Statistik Vital
4. Biofisik 3. Faktor Ekologi
Statistik Vital
 Pengukuran status gizi yang dilakukan dengan menganalisis data
beberapa statistik seperti angka kematian berdasarkan umur, angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lain yang
berhubungan dengan gizi.
 Gambaran keadaan gizi di suatu wilayah juga dapat dilihat dari
analisis statistik kesehatan.
 Statistik vital merupakan indikator tidak langsung pengukuran
status gizi msyarakat
Contoh kasus Kekurangan
gizi

Penyakit Sosio
infeksi dan ekonomi dan
parasit biologis

Angka
kematian
bayi dan
balita

Contoh penyakit infeksi : diare, tbc, campak, batuk rejan


Statistik Vital

 Angka kematian berdasarkan umur


Misalnya : angka kematian bayi  jumlah kematian bayi berusia
kurang dari satu tahun dalam tahun tertentu terhadap jumlah kelahiran
hidup pada tahun yang sama, yang disajikan sebagai per 1000
kelahiran hidup.
Angka kematian bayi di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan
di negara maju. Hal ini dikarenakan kondisi gizi.
Data yang perlu diestimasi dan
dipertimbangkan
 Analisis laporan kematian dan kelahiran
Catatan kelahiran dan kematian biasanya diperoleh dari pimpinan masyarakat, seperti Kepala
desa. Jika data tersebut lengkap dan akurat maka bisa digunakan, namun kelemahannya
biasanya umur tidak tepat dan penyebab penyakit tidak diketahui.
 Perhitungan hasil sensus
Biasanya terdapat imigran gelap dan ketepatan perhitungan umur masih sering terjadi kesalahan
 Pendataan di tingkat desa
Penyebab kematian dapat ditanyakan dengan menanyakan kejadian yang spesifik, misalnya
diare atau kejang. Masalah yang terjadi biasanya kesulitan mengingat pada ibu yang jarak
anaknya dekat dan banyak.
Dimana statistik vital dapat
diperoleh ?
Posyandu

Puskesmas, Bidan desa, Rumah sakit

Survei-survei kesehatan

Dinas kesehatan

Institusi lain yang mengumpulkan data untuk tujuan tertentu : kelurahan (angka
kematian dan kelahiran), dinas dukcapil, perusahaan asuransi dll
Kelemahan data statistik vital
1. Tidak tersedianya data
2. Kalau ada, validitasnya dipertanyakan.
Akuratkah ? Data tidak akurat, dapat disebabkan :
 Kesulitan dalam pengumpulan data, khususnya di negara2 berkembang.
 Data tidak akurat juga dapat disebabkan oleh tenaga pengumpul data yg tidak
mengerti ttg bagaimana mengumpulkan data yang sahih.
3. Umumnya desain penelitiannya tidak diketahui
4. Kemampuan untuk melakukan interpretasi data yang secara tepat, terutama pada
saat terdapat faktor2 lain yang mempengaruhi keadaan gizi seperti tingginya
kejadian penyakit infeksi, dan faktor sosial politik lainnya.
Pengertian Ekologi. . .
 Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup dengan
lingkungannya.

Ilmu kesehatan yang mempelajari aspek


lingkungan yang terkait dengan pangan
dan gizi untuk kesehatan masyarakat
• Bengoa : malnutrition
merupakan masalah ekologi
sebagai hasil interaksi beberapa
faktor fisik, biologis, dan Tujuan : mengetahui berbagai hubungan dan
lingkungan budaya. Jumlah masalah antar variabel yang berkaitan dengan
makanan yang tersedia penyediaan pangan, sosial ekonomi dan budaya,
tergantung dari keadaan pangan, konsumsi gizi, penggunaan zat gizi dalam
ekologi seperti iklim, tanah, tubuh, status gizi, dan status kesehatan masyarakat
irigasi, transportasi, serta upaya peningkatan gizi masyarakat
penyimpanan, dll.
Faktor Ekologi yang menyebabkan malnutrition

Infeksi parasit yang


Pendidikan yang rendah menyebabkan diare
menyebabkan pengetahuan Penyakit berulang
Infeksi
yang rendah. Akses kesehatan
yang masih minim, tidak ada
Pendidikan Konsumsi makanan yang
biaya dalam mengakses dan
Konsumsi
kesehatan
makanan tidak mencukupi kebutuhan
sehari-hari

Pada musim kemarau, Ekologi


tanaman pangan cenderung
gagal panen Wanita menjadi kelas kedua
Produksi Sosial
pangan budaya di meja makan, lebih
mengutamakan laki-laki
Sosial
ekonomi
Sosio ekonomi yang rendah menyebabkan daya
beli pangan rendah, pekerjaan, pendapatan,
pendidikan yang rendah, sanitasi rumah yang
kurang baik, perumahan yang tidak layak huni
Penyakit infeksi
 Infeksi dapat menyebabkan seseorang menjadi malnutrition, dan
sebaliknya malnutrition akan menyebabkan seseorang menjadi rentan
infeksi.
 Mekanisme patologisnya sebagai berikut :

Penurunan asupan zat gizi akibat


Peningkatan kehilangan Meningkatnya kebutuhan, baik
kurangnya nafsu makan,
cairan/zat gizi akibat dari peningkatan kebutuhan
menurunnya absorbsi dan
diare,mual/muntah dan akibat sakit dan parasit yang
kebiasaan mengurangi makan
perdarahan yang terus menerus. terdapat dalam tubuh.
pada saat sakit.
Konsumsi Makanan

 Survei konsumsi makanan dapat digunakan untuk mengetahui


besarnya kebutuhan dan asupan.
 Konsumsi makanan dapat digunakan untuk mengukur status gizi di
masa mendatang dan hubungannya dengan kejadian penyakit di
masyarakat.
 Ex : Konsumsi kalori berlebihan dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan obesitas dan juga penyakit degeneratif
Sosial Budaya

Sikap terhadap makanan : makanan pantangan, tahayul, tabu


dalam masyarakat

Penyebab penyakit :rendahnya konsumsi pangan bisa diakibatkn


oleh infeksi saluran cerna

Kelahiran anak : jarak kelahiran yang dekat dan jumlah yang


terlalu banyak dapat menurunkan asupan zat gizi dalam keluarga

Produksi pangan : petani masih menggunakan cara tradisional


sehingga produksi pangannya pun rendah
Sosial Ekonomi
• Keadaan penduduk di suatu daerah (jumlah, umur, distribusi jenis
kelamin, geografis)
• Keadaan keluarga : besarnya keluarga, jarak kelahiran, hubungan
SOSIAL • Pendidikan : tingkat pend. Orangtua,
• Perumahan : ventilasi, tipe lantai, dinding, atap,
• Dapur (bahan bakar yang digunakan, alat masak, pembuangan sampah)
• Air
• Kakus
• Penyimpanan makanan

• Pekerjaan
• Pendapatan keluarga
• Kekayaan fisik : mobil, ternak, perahu, kendaraan
EKONOMI • Pengeluaran untuk makan, pakaian, sewa rumah, dll
Produksi Pangan

 Penyediaan makanan keluarga


 Sistem pertanian (alat pertanian, irigasi, pembuangan air, pupuk, pengontrolan
serangga, dan penyuluhan pertanian).
 Tanah (kepemilikan tanah, luas per keluarga, tanah yang digunakan, jumlah
tenaga kerja).
 Peternakan dan perikanan (jumlah ternak, dll).
 Keuangan (modal yang tersedia dan fasilitas untuk kredit)
Pelayanan pendidikan dan kesehatan

Sebenarnya tidak merupakan faktor ekologi, tetapi informasi ini penting.


Beberapa data penting tentang pelayanan kesehatan/pendidikan adalah :
 Rumah sakit dan pusat – pusat kesehatan, sistem rujukan, program,
kualitas dan kuantitas staf, jumlah tempat tidur, jumlah pasien, jumlah
rumah sakit, dll.
 Fasilitas pendidikan, seperti remaja yang tidak buta/buta huruf, jumlah
anak – anak di sekolah, ada/tidaknya pendidikan gizi, organisasi karang
taruna, media massa, radio, media cetak, dll).
Kaitan ekologi dan gizi masyarakat
 Pelto (1980) : model ekologi gizi masyarakat
“Konsumsi pangan penduduk terkait dengan lingkungan sosial, lingkungan fisik, teknologi,
organisasi sosial dan sistem budaya”
 Den Hartog (1983)
“Faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan masyarakat adalah lingkungan budaya, lingkungan
alam dan penduduk”
 Jelliffe & Jellife (1989)
“Human nutrition is always an ecological problem : interacting factors in the community’s
ecology (physical, biological, social and cultural environments including economic constraints
and political priorities)”
 SCN News (2010) : Ekologi gizi – ECO NUTRITION
“Kaitan antara kualitas lingkungan, ketahanan pangan, pola asuh pangan dan kesehatan”.
Climate change
and
undernutrition
at the global
level
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai