Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI

PROGRAM GIZI

Mia 013 ● Ayu 016 ● Tiffany 021 ● Rahmayati 028 ● Sarah 030
Latar Belakang
Seluruh program dan kegiatan pada umumnya dilaksanakan untuk
mencapai tujuan atau target tertentu, demikian juga dengan program
kesehatan masyarakat, untuk mencapai target yang telah ditentukan
tersebut maka manajemen organisasi akan melakukan berbagai langkah
perencanaan (planning) sesuai dengan analisa situasi yang sudah
dilaksanakan sebelumnya

Evaluasi akan memberikan umpan balik (feed back) terhadap program


atau pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit untuk
mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang sudah direncanakan oleh suatu
program telah tercapai atau belum. Evaluasi dipandang sebagai suatu cara
untuk perbaikan pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di masa
yang akan datang (Reinke: 1994)

Evaluasi merupakan
proses akhir dari sistem
manajemen setelah proses
perencanaan, organisasi,
pelaksanaan dan monitoring.
Penggertian dari evaluasi
sendiri sangatlah beragam
dan dikemukakan oleh
berbagai lembaga maupun
para ahli evaluasi

3
Definisi Evaluasi Program
1. American Public Health Association: evaluasi ialah suatu proses
menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya

2. WHO: evaluasi adalah suatu cara sistematis untuk mempelajari


berdasarkan pengalaman dan mempergunakan pelajaran yang dipelajari
untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan serta men
ingkatkan perencanaan yang lebih baik dengan seleksi yang seksama 4

untuk kegiatan masa datang.

3. Stufflebeam dalam Lababa (2008) : evaluasi proses menggambarkan,


memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.

4. Wijono (1999) : evaluasi adalah prosedur secara menyeluruh yang


dilakukan dengan menilai masukan, proses dan indikator keluaran untuk
menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Definisi Evaluasi Program
Dari pengertian evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa
Evaluasi Program GizI adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu
program gizi telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta 5

bagaimana manfaat yang telah didapatkan dari program


gizi yang telah dilaksanakan bila dibandingkan dengan
harapan-harapan yang ingin diperoleh yang berguna
untuk merumuskan alternatif keputusan
di masa yang akan datang.
Prinsip Evaluasi Program
Menurut Reinke (1987) prinsip evaluasi program kesehatan ialah :
1. Melihat kedepan dan berorientasi pada tindakan.
2. Evaluasi bersifat menyeluruh dan dinamis, menaruh perhatian
pada kebijakan pengujian dan alternatif-alternatif rencana,
mengawasi kemajuan dalam proses penerapan dan memberi
penilaian sumatif kepada hasil akhir.
3. Evaluasi dilandasi prinsip manajemen berdasar tujuan 6
4. Strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan harus
diperiksa ketepatan dan kesesuaiannya.
5. Ketepatan waktu dan tempat laporan-laporan evaluatif harus
disesuaikan kebutuhan
6. Evaluasi bersifat membandingkan  bergantung pada indikator-
indikator yang menggambarkan tingkat dan rasio yang tepat
7. Penilaian-penilaian harus membedakan antara hasil yang
merupakan pusat perhatian pengendalian keputusan
8. Efisiensi, efektivitas, dan keadilan harus didefinisikan dengan
jelas
Tujuan Evaluasi Program
Menurut Husna (2012) tujuan evaluasi adalah :

1. Memberikan masukan bagi perencanaan program kesehatan


2. Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan
dengan tindak lanjut, perluasan atau penghentian program kesehatan
3. Memberikan masukan bagi yang mengambil keputusan tentang 7

modifikasi atau perbaikan program kesehatan


4. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan
penghambat program kesehatan
5. Memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan
(pengawasan, supervise dan monitoring) bagi penyelenggara,
pengelola, dan pelaksana program kesehatan
Jenis Evaluasi Program
Menurut Azrul Azwar (1996) jenis evaluasi antara lain :

1. Evaluasi formatif, yaitu suatu bentuk evaluasi yang dilaksanakan pada tahap
pengembangan program dan sebelum program dimulai. Evaluasi yang dilakukan di sini
adalah pada saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah untuk
meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah
yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut

2. Evaluasi promotif, yaitu suatu proses evaluasi yang memberikan gambaran tentang apa
yang sedang berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen-
elemen fisik dan structural dari pada program. Evaluasi yang dilakukan di sini adalah pada saat
program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah program
yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari
program tersebut
Jenis Evaluasi Program
Menurut Azrul Azwar (1996) jenis evaluasi antara lain :

3. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang memberikan pernyataan


efektifitas suatu program selama kurun waktu tertentu dan evaluasi ini
menilai sesudah program tersebut berjalan. Penilaian yang dilakukan disini
adalah pada saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya
dapat dibedakan menjadi dua yaitu mengukur keluaran (output) serta
mengukur dampak (impact) yang dihasilkan.
4. Evaluasi dampak, yaitu suatu evaluasi yang menilai keseluruhan
efektifitas program dalam menghasilkan target sasaran.
5. Evaluasi hasil, adalah evaluasi yang menilai perubahan-peerubahan
atau perbaikan dalam morbiditas, mortalitas atau indikator status
kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Evaluasi Program
George James membedakan ruang lingkup penilaian suatu
program kesehatan atas empat macam yaitu:

1. Upaya Program 2. Penampilan Program


Upaya yang dilaksanakan oleh program Penampilan program (performance)
dalam mencapai tujuan yang telah yang dibandingkan dengan rencana
ditetapkan. Jika upaya (effort) yang yang telah ditetapkan. Jika penampilan
dilaksanakan telah sesuai dengan rencana tersebut yakni hasil yang dicapai
yang telah ditetapkan, maka program dinilai sesuai dengan rencana yang
tersebut dari sudut upaya mendapat telah ditetapkan, maka program
penilaian yang baik. tersebut dari sudut penampilannya
mendapat penilaian yang baik.
Ruang Lingkup Evaluasi Program
George James membedakan ruang lingkup penilaian suatu
program kesehatan atas empat macam yaitu:

3. Ketepatan Penampilan Program 4. Efisiensi Program


Penampilan program (adequacy of Penampilan program yang dibandingkan
performance) yang dibandingkan dengan tidak hanya terhadap tujuan dan atau
tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil masalah, tetapi juga terhadap penggunaan
yang dicapai dinilai dapat mencapai sumberdaya. Jika hasil yang dicapai dinilai
tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat mencapai tujuan, berhasil
program tersebut dari sudut ketepatan mengatasi masalah serta penggunaan
penampilannya mendapat penilaian sumberdayanya terbatas, maka program
yang baik. tersebut dari sudut efisiensi mendapat
penilaian yang baik.
Komponen Indikator
Dalam WHO, indikator didefinisikan sebagai variabel
yang membantu untuk mengukur perubahan-perubahan.

Contoh indikator program kesehatan (Notoadmodjo, 2006):

1) Indikator kebijakan kesehatan:

 Komitmen politis pada tingkat tinggi terhadap kesehatan bagi semua.


 Alokasi sumber daya yang cukup untuk layaan kesehatan dasar.
 Tingkat keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua
 Penyusunan stautu kerangka organisasi dan manajerial yang sesuai dengan
strategi nasional untuk kesehatan bagi semua.
 Manifestasi praktis dari komitmen politik internasional untuk kesehatan
bagi semua.
Komponen Indikator
Contoh indikator program kesehatan (Notoadmodjo, 2006):

2) Indikator Status Kesehatan:

 Persentase bayi-bayi yang di lahirkan dengan berat badan pada waktu lahir
paling sedikit 2500 g.
 Prosentase anak yang berat badannya menurut umur dengan norma-
norma tertentu.
 Indikator-indikator perkembangan psikososial anak-anak.
 Angka kematian bayi.
 Angka kematian anak.
 Angka kematian anak di bawah umur 5 tahun.
 Harapan hidup pada umur tertentu.
 Angka kematian ibu.
 Angka kematian menurut jenis penyakit.
Komponen Indikator
Contoh indikator program kesehatan (Notoadmodjo, 2006):

3) Indikator Sistem Manajemen Kesehatan:


Indikator input atau indikator masukan seperti tersedianya
sumber daya tenaga kesehatan, tersedianya anggaran kesehatan,
perlengkapan, obat-obatan yang diperlukan, dan tersedianya
metode pengobatan, pemberantasan penyakit, standart opening
prosedur klinis dan sebagainya.
Model Pendekatan Evaluasi Program
Objective - Oriented Evaluation Approach
Merupakan pendekatan dalam melakukan evaluasi program yang menitik
beratkan pada penilaian ketercapaian tujuan. Oleh karena itu, pandangan ini
mempersyaratkan bahwa suatu program harus menetapkan atau merumuskan
tujuan-tujuan spesifiknya secara jelas. Terhadap tujuan-tujuan program yang
sudah ditetapkan tersebut barulah evaluasi program difokuskan. Tujuan
program yang dimaksud contohnya tujuan dari sebuah program pembelajaran
di kelas dalam satu mata pelajaran
Model Pendekatan Evaluasi Program
Management-Oriented Approach
Merupakan salah satu pendekatan evaluasi program yang memfokuskan pada
kepentingan manajerial. Pendekatan evaluasi berorientasi manajemen ini
berfungsi untuk membantu para pengambil keputusan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan. Informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi/evaluasi
dapat dijadikan sebagai sumber dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan akan tepat dan berguna jika didasarkan pada informasi-informasi
16
dari hasil evaluasi.

Pendekatan ini merupakan kerangka kerja evaluasi yang bertujuan


memberi pelayanan kepada manajer dan administrator dalam
menentukan keputusan yaitu dengan CIPP Model (Contex, Input,
Process, and Product Model). Model ini berpengaruh pada
pendekatan berorientasi keputusan evaluasi struktural untuk
membantu administrator membuat keputusan yang baik.
Penggunaan pendekatan evaluasi ini banyak digunakan dalam
rangka menjamin pertanggungjawaban terhadap publik dari suatu
program.
Model Pendekatan Evaluasi Program
Naturalistic and Participant Approach
Pendekatan naturalistik atau partisipatif merupakan suatu pendekatan dimana
kegiatan evaluasi diharapkan berjalan natural dan ada keterlibatan
(partisipasi) evaluator pada lapangan yang menjadi sasaran evaluasi. Pada
pendekatan naturalistic-partisipatif seorang evaluator dituntut ‘masuk ke
dalam’ situasi-situasi yang menjadi sasaran evaluasi. Pendekatan ini cocok
terutama dalam rangka penilaian proses atau implementasi program.
Pendekatan ini lebih menekankan pada perubahan-perubahan yang sedang
berjalan daripada hasil-hasil dari sebuah system aktifitas. Misalnya, ketika
suatu sekolah memperkenalkan program baru atau melakukan revisi
kurikulum.
Model Pendekatan Evaluasi Program
The Utilization Focused Evaluation Approach (UFE)
Pendekatan evaluasi ini dipandang sebagai pendekatan pembuatan
keputusan. Pendekatan ini lebih menekankan bahwa proses identifikasi dan
pengorganisasian relevansi antara pengambil keputusan dan pengguna
informasi merupakan langkah pertama dalam evaluasi. Penggunaan hasil
temuan evaluasi perlu memperhatikan pemikiran para pengambil keputusan,
informasi apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran, bagaimana informasi
tersebut dikumpulkan, dan bagaimana informasi tersebut disampaikan.
Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh
mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai
menentukan nilai atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan 19

sebelumnya serta untuk memperbaiki


kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan
serta meningkatkan perencanaan yang
lebih baik untuk kegiatan yang akan
datang.
20

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai