HACCP
DI RUMAH SAKIT
D4 Semester 6 (Kelompok B)
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
01 02 03
Identifikasi Rencana
Pembentukan Tim HACCP Deskripsi Produk Penggunaan
Hazard Kimia
3 a. Ditemukan zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh
b. Contohnya adalah Pestisida pada beras (residu) bahan kimia hasil
pertanian dan air yang mengandung klorin dan logam berat.
7. Identifikasi Critical Control Point (CCP)
a. Penyimpanan bahan makanan belum dimasak & rentan terhadap mikroorganismesuhu dan waktu
baikhazard berkurang
b. Penyimpanan bahan makanan hingga proses pemasakan atau pengolahan selanjutnya mengurangi
peluang bakteri patogen untuk berkembangbiak
c. Formulasi atau pemorsian terkait kandungan zat tertentu dalam makananberpengaruh pada
keamanan makanan pasien.
d. Pemasakan bahan makanan sebagai pemusnah peluang munculnya hazard sampai ke tingkat yang
dapat diterima.
e. Penyimpanan makanan jadi hingga saat dikonsumsi oleh pasien membutuhkan waktu penyimpanan,
penyajian, hingga pendistribusian ke pasien sangat rentan pada pertumbuhan bakteri patogen.
Menurut Adams dan Motarjemi (2004), makanan yang siap disajikan harus dijaga suhunya mencegah
potensi pertumbuhan bakteri.
Bakteri dapat menggandakan diri dengan sangat cepat jumlah yang cukup besar sampai melebihi dosis
infeksiusnya.
Menurut Puspita (2001), verifikasi merupakan kegiatan Dokumentasi hasil rancangan HACCP pada pengelolaan
evaluasi atau pengkajian terhadap rancangan HACCP untuk makanan pasien rawat inap RSI Lumajang (diterapkan pada setiap
membuktikan bahwa sistem HACCP yang diterapkan bekerja tahap atau proses yang termasuk CCP) disusun sebagai bukti
secara efektif. otentik pelaksanaan HACCP.
Prosedur yang dilakukan pengambilan sampel bahan Dokumen HACCP sebagai acuan pelaksanaan tindakan
makanan dan makanan secara acak, kalibrasi alat ukur, peninjauan koreksi dan perbaikan sistem serta memudahkan pemeriksaan oleh
catatan CCP, pemeriksaan mikrobiologi serta meninjau keluhan pihak terkait.
konsumen. Menurut ILSI Eropa (1993), dokumentasi merupakan bagian
Standar RvA CCvD – HACCP revisi 3 mengharuskan penting pada HACCP untuk meyakinkan bahwa informasi yang telah
perusahaan yang menerapkan HACCP untuk melakukan tinjauan dikumpulkan dalam proses dapat diperoleh bagi siapapun yang
ulang dan evaluasi hasil dari proses verifikasi dalam jangka waktu terlibat di dalamnya, selain itu juga dapat meyakinkan bahwa sistem
terencana, tidak lebih dari 12 bulan. tetap berkesinambungan dalam jangka panjang.
Faktor Resiko
01 Bahaya Biologi
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bahaya biologis yaitu
• Faktor intrinsik seperti pH, kadar air/aktivitas air,
nutrien, senyawa antimikroba struktur biologis,
Upaya pengendalian faktor yang memungkinkan dan lainnya.
terjadinya kontaminasi yang akan mempengaruhi • faktor ekstrinsik seperti suhu, kelembapan,
pertumbuhan kuman dan bertambahnya bahan aditif gas(karbon dioksida, ozon,sulfur dioksida) dan
pada makanan dan minuman yang berasal dari proses lainnya.
pengolahan makanan dan minuman yang disajikan di
rumah sakit agar tidak menjadi mata rantai dalam
penularan penyakit dan gangguan kesehatan. 02 Bahaya Kimia
Kontaminasi bahan kimia pada makanan
dapat terjadi pada setiap tahap produksi. Dalam 03
bahan makanan bahaya kimia dapat berasal
dari bahan makanan karena perlakuan kimia Bahaya Fisik
selama proses
Kontaminasi bahaya fisik
umumnya dari proses pendistribusian
dan pengolahan bahan makanan
ataupun makanan secara tidak benar.
Bahaya fisik umumnya yang terdapat
pada makanan adalah pecahan beling,
logam, batu, daun, ranting, kayu,
perhiasan, pasir dan lainnya.
.