PENDAHULUAN
1
Oleh sebab itu, kualitas makanan yang dihasilkan dan disajikan oleh
penjamah makanan harus memenuhi syarat kesehatan seperti pada saat
penyediaan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian
makanan serta personal higiene. Penjamah makanan diwajibkan memakai
APD (Alat Pelindung Diri) sesuai dengan SOP (Standart Oprating Procedure)
higiene dan sanitasi di instalasi gizi agar makanan yang dihasilkan tidak
terkontaminasi atau tetap terjaga keamananannya. Karena itulah kami ingin
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan gizi dengan judul “Cara
Pemakaian APD yang sesuai dengan SOP pada Penyelenggaraan Makanan di
Rumah Sakit” agar penjamah makanan dapat mengetahui cara pemakaian
APD yang sesuai dengan SOP.
1.2 Tujuan
1.2.1 Agar penjamah makanan mengetahui cara pemakaian APD yang sesuai
dengan SOP pada penyelenggaraan makanan.
1.2.2 Agar makanan yang dihasilkan terjamin kesehatan dan keselamatannya.
1.3 Sasaran
Pada diklat ini, sasaran kami adalah penjamah makanan di Rumah Sakit.
1.4 Metode
Metode yang kami pilih dalam diklat ini adalah metode ceramah dan
demonstrasi.
2
BAB II
MATERI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
1. Pengertian APD
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration,
alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.APD bukanlah alat yang
nyaman apabila dikenakan tetapi fungsi dari alat ini sangatlah besar karena
dapat mencegah penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan pada waktu kerja.
Pemakaian APD masih memerlukan penyesuaian diri yang sesuai akan
mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau luka–luka dan juga
mencegah penyakit akibat kerja yang akan diderita beberapa tahun
kemudian.(Syukri, 1982).
2. Macam-macam APD
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk
melindungi seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk
mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat
pelindung diri yang wajib ada di Instalasi Gizi menurut Colleer (1990) dan
Gisslen (1983) adalah sebagai berikut :
3
2) Alat Pelindung Pernafasan
1) Sarung tangan yang terbuat dari bahan asbes, katun, wool untuk
melindungi tangan dari api, panas, dan dingin.
a) Pakaian kerja
4
Pakaian kerja adalah pakaian yang disediakan oleh pihak rumah sakit dan
diseragamkan. Bila rumah sakit tidak menyediakan pakaian kerja
sebaiknya pakaian yang digunakan untuk bekerja dibedakan dengan
pakaian yang dipakai sehari –hari. Pakaian kerja yang digunakan
sebaiknya tidak bermotif disarankan berwarna terang. Hal ini dilakukan
agar pengotoran pada pakaian mudah terlihat. Pakaian kerja harus dicuci
secara periodik untuk menjaga kebersihan.
b) Celemek
a) Sepatu boot
Sepatu ini lebih disarankan untuk dipakai di instalasi gizi karena sepatu
ini tidak terbuka pada bagian jari – jari kakinya. Sepatu boot juga lebih dapat
menghindarkan pekerja dari bahaya terpeleset di dapur. Akan tetapi
penggunaan sepatu boot dinilai kurang afektif karena bentuknya yang tidak
nyaman menurut pekerja di instalasi gizi.
b) Sandal jepit
5
terbuka pada bagian jari – jari kakinya. Oleh karena itusepatuboot disarankan
untuk dipilih sebagai alat pelindung kakidi instalasi gizi,
2) Peralatan atau pakaian harus ringan dipakainya dan awet dan membuat rasa
kurang nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan mobilitas,
penglihatan dan sebagainya yang maksimum.
2. Berbobot ringan
6
7. Pemeliharaan muda
12. Selain itu alat pelindung diri juga harus memenuhi syarat : enak dipakai,
tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan efektif terhadap
bahaya.
Fungsi alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan , terantuk , kejatuhan atau terpukul benda
tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh
radiasi panas, api, , percikan bahan – bahan kimia , jasad renik ( mikro
organisme ) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari
helm pengaman ( safety helm ), topi atau tudung kepala penutup atau
pengamanrambut, dan lain-lain.
Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya ,
paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air. Percikan
benda-benda kecil panas, atau uap panas,radiasi gelombang elektromagnetik
yang mengion maupun yang tidak mengion , pancaran cahaya , benturan atau
pukulan benda keras atau benda tajam.
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
( spectacles ) goggles, tameng muka ( face shield ). Masker selam , tameng
muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan ( full face masker ).
7
c. Alat pelindung tangan ( Hand Protection )
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam,
kulit, kain kanvas,kain atau kain berlapis, karet , dan sarung tangan yang tahan
bahan kimia.
Fungsi alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa
atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena
cairan panas atau dingin, uap panas , terpajam suhu yang ekstrim, terkena
bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.
8
BAB III
ANGGARAN BIAYA
3.1 Anggaran Biaya
URAIAN UNIT HARGA TOTAL
SATUAN
Banner 2x1,5 m 1 Rp. 50000 Rp. 50000
APD:
1. Handscoon 2 Rp. 2500 Rp. 5000
2. Masker 2 Rp. 2500 Rp. 5000
3. apron 1 Rp. 30000 Rp. 30000
Konsumsi : Snack+air 22 Rp. 5000 Rp. 110.000
Proposal + ATK Rp. 20000 Rp. 20000
Leaflet 10 Rp. 3000 Rp. 30000
Total Rp. 250000
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
Susunan Kepanitiaan
1. Ketua : Lia Anggraeni
2. Sekertaris : Erina Maufirah
3. Bendahara : Deasy Aminatus S.R
4. Sie. Acara : Ayu Artika Sulistyowati
5. Sie. Konsumsi : Armelita Amaliyah N.R
6. Sie. Pubdekdok : Erina Maufirah
7. Pemateri : Bernardinus Dimas M.P
8. MC/Moderator : Deasy Aminatus S.R
9. Demonstran : Zulfa Aini
Susunan Acara
11