1
Snack :-
Lain-lain :-
C. Assesmen Gizi
a. Pengkajian Data Riwayat diet dan riwayat Makan
i. Asupan makan zat gizi
Dari hasil recall 24 jam dapat diketahui asupan makanan pasien adalah
E : 673,2 kkal, P : 30,3 gram, Lemak : 15,3 gram, dan karbohidrat: 104
gram
ii. Pengetahuan dan perilaku gizi
Pasien sebelumya belum pernah menjalankan diit khusus
iii. Aktivitas fisik
- Aktifitas : sedang
- Jumlah jam kerja : tidak menentu
- Jumlah jam tidur sehari : 5 - 7 jam/hari
- Jenis olahraga : -
iv. Ketersediaan pangan
Pasien dari keluarga social ekonomi menengah kebawah. Dirawat
diRumah sakit dengan fasilitas jamkesmas. Bekerja sebagai pembantu
rumah tangga di tempat saudaranya. Ketersediaan makanan di rumah
selama sebelum sakit baik. Makan paling sering dengan nasi , lauk
nabati dan sayur dengan lauk hewani kadang kadang. Fasilitas memasak
: makanan disiapkan sendiri
v. Kemampuan pasien untuk menerima makanan
Nafsu makan : menurun
Alergi :-
Masalah gastrointestinal antara lain :
- Nyeri ulu hati :-
- Mual :-
- Muntah :-
- Diare :-
- Konstipasi :-
- Anoreksia :-
- Perubahan pegecapan/penciuman : -
vi. Pemenuhan kebutuhan gizi
Table . Asupan makan pasien
2
Berdasarkan hasil recall maka asupan makan pasien tergolong
kurang, hal ini disebabkan sebelum menjalani operasi nafsu makan pasien
menurun dan dikarenakan rasa sebah yang dirasakan pasien.
vii. Interaksi obat dan zat gizi
Tabel . Interaksi obat dan zat gizi
3
Segmen 86,9 40 - 70 Tinggi
Limfosit 7,5 25 - 40 Rendah
Monosit 5,1 2,0 – 8,0 Normal
Total protein 4,91 6,4 – 8,2 Rendah
albumin 2,38 3,5 – 4,5 Rendah
globulin 2,52 2,7 – 3,2 Rendah
GDS 72 ≤ 200 Normal
Natrium 137 136 – 145 Normal
Data Rekam Medik 2011
D. Diagnosa Gizi
1. Inadequate intake zat gizi berkaitan dengan nafsu makan menurun ditandai
asupan makan kurang dari kebutuhan (E=33,5 %, P=47,7 %, L=27,46 %,
KH=33,26 %)
2. Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan adanya tindakan operasi
ditandai dengan adanya luka operasi
4
E. Implementasi
a. Perencanaan asuhan gizi
Tujuan Diit
- Meningkatkan asupan makan
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
pasien
- Meningkatkan status gizi normal
Prinsip dan Syarat Diit
- Energi diberikan tinggi yaitu 2005,52 K
- Protein diberikan tinggi untuk penyembuhan sebesar 2 gr/kg BB
sebesar 84,6 gr
- Lemak diberikan sedang 25 % dari kebutuhan
- Karbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu sisa dari
kebutuhan energy
- Vitamin dan mineral cukup
- Bentuk makanan biasa
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Perhitungan kebutuhan menggunakan rumus Haris Benedict
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 42,3) + (1,8 x 147) - (4,7 x 45)
= 655 + 406,08 + 264,6 - 211,5
= 1114,18
E total = BEE x f. aktv x f. injury
= 1114,18 x 1,2 x 1,5
= 2005,52 K
Protein = 1,5 /kg BB
= 84,6 g
Lemak = 25% x 2005,52
= 55,7 g
KH = 2005,52 – 338,4 – 501,3 = 291,45 g
Pemberian Diit
- Diit : NB TKTP
- Bentuk Makanan : biasa
- Rute : Oral
b. Implementasi asuhan gizi
Pasien diberikan diit TKTP dengan bentuk makanan NB dengan jumlah
kebutuhan gizi :
Energi : 2005,52 kkal
Protein : 84,6 gram
Lemak : 55,7 gram
Karbohidrat: 291,45 gram
Makanan diberikan sesuai dengan kemampuan pasien
Makanan diberikan 3 kali makanan utama 1 kali snack dan 1 kali susu.
5
F. Monitoring & Evaluasi
Monitoing dan evaluasi dilakukan terhadap :
Dietery : Asupan makan
Pemeriksaan fisik/klinis : Tekanan darah, suhu, nadi dan
Respirasi, luka bekas operasi
Pemeriksaan biokimia : Hb, albumin, total protein, gobulin
6
pasien yang msih dirasakan pada saat pengamatan salah satunya ingin
muntah saat makan nasi. Keluhan ini dapat disebabkan selain karena nafsu
makan yang menurun akibat luka bekas jahitan yang msih nyeri, dan rasa
sebah yang dirasakan pasien, juga dipengaruhi oleh interaksi dari
pemberian asam mefanamat tersebut. Selama dua hari pengmatan pasien
hanya mengkonsumsi sedikit makanan dari rumah sakit dan makanan dari
luar rumah sakit.
b. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Pemeriksaan Fisik
Tabel. Pemeriksaan fisik
7
Pemeriksaan klinis dari awal pengamtatan hingga akhir
pengamatan terjadi perubahan. Untuk tensi darah pasien masih tergolong
normal yaitu 100/70 mmHg pada hari pertama dan kedua pengamatan
sama. Respirasi dan suhu pasien selama pengamatan tergolong normal.
Sedangkan untuk nadi pada akhir study kasus meningkat diatas normal.
Peningkatan nadi ini disebabkan karena pasien merasa takut
c. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan sekali selama
pengamatan sehingga tidak dapat diamati perubahannya. Total protein,
albumin dan globulin rendah setelah operasi. Post operasi dapat
menyebabkan penurunan albumin, globulin serta total protein, karena itu
diperlukan penambahan protein pada diit yang diberikan.
d. Hasil Monitoring Perkembangan Diit
Selama pengamatan study kasus, pasien tidak mengalami
perubahan diit. Diit masih diberikan dalam bentuk nasi dengan
penambahan tktp untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada masa
penyembuhan luka, serta untuk meningkatkan status gizi menjadi normal.
e. Hasil Monitoring Pemeriksaan Antropometi
Pemeriksaan anthropometri dilakukan sebelum studi kasus dan
pada akhir studi kasus. Hasil pemeriksaan antrhopometri tidak mengalami
perubahan, yaitu untuk LLA masih sama seperti pada awal studi kasus 24
cm. Status gizi pasien termasuk dalam status gizi kurang.
H. KESIMPULAN
Diagnosa pasien adalah post histerektomi total e.c adhesiolitis a.i mioma
uteri subserosa
Assesment Gizi Pasien antara lain :
1) Antropometri : Status gizi pasien kurang (LLA = 24)
2) Biokimia : albumin,globulin, total protein, Hbrendah post
operasi
3) Fisik/klinis : ku sedang, kesadaran cm
4) Dietary History : asupan kurang
Intervensi Gizi yang dilakukan pada pasien yaitu dengan memberikan diit
Nasi TKTP, bentuk makan biasa dan cara pemberian oral
Asupan makan pasien selama studi kasus termasuk kategori kurang
Monitoring dan evaluasi
8
Pemeriksaan fisik : Keadaan umum sedang, kesadaran dari
compos mentis
Pemeriksaan Klinis : Tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
baik
Pemeriksaan Biokimia : tidak dapat dimonitor (tidak dilakukan
pemeriksaan ulang)
Dietary : Asupan makan pasien kurang
Antropometri : Status Gizi pasien kurang