Nama : Sdr. NK
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Awal kasus : 7 Januari 2011
I. ASSESMEN GIZI
A. SKRINING
Hasil skrining : Resiko sedang
B. ASSESMEN
1. Data Riwayat personal
- Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 5 Januari 2011 dengan keluhan
sakit kepala 2 hari, muntah 2 hari, buang air kecil jarang dan sedikit dan
nyeri punggung kanan dan kiri.
- Riwayat penyakit dulu
Pasien belum pernah sakit tetapi 2 bulan terakhir pasien mengeluh mual,
muntah, kepala sakit, lemes dan pinggang sakit.
- Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga.
- Sosial ekonomi
Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan : Sejak 7
tahun yang lalu pasien tinggal di pondok pesantren di Jawa Timur. Bapak
pasien bekerja sebagai petani dan ibunya adalah ibu rumah tangga.
1
b. Pengetahuan dan perilaku gizi
Pasien belum pernah mendapatkan konsultasi gizi yang berkaitan dengan
sakitnya. Perilaku gizi pasien belum baik dilihat dari food frekuensi
pasien.
Food frekuensi
Nasi : 2x / hari ( 2 centong nasi )
Lauk hewani : 1x / minggu ( 1 potong sedang/1 butir )
Lauk nabati : 2 – 3x / minggu ( 1 potong sedang )
Sayur : 3x / hari ( 3 sendok makan )
Buah : 1x / bulan ( 1 buah / 1 potong sedang )
Snack : 1x / minggu
Minuman penyegar dan kopi : 1x/hari dan 2x/hari ( 1 gelas )
c. Aktifitas fisik
Pasien adalah santri di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur. Pasien
tidak setiap hari melakukan olah raga tetapi hanya kadang-kadang bermain
badminton ( 2x /minggu ).
d. Ketersediaan makanan
Makanan di dalam pondok pesantren disediakan oleh pengelola pondok,
tetapi pasien kadang-kadang membeli makanan/minuman dari luar pondok
seperti minuman penyegar dan kopi.
2
Injeksi Cepruz
Menambah Hb
Infus Dektrose 5%
20 tpm
Tranfusi PRC
3. Data antropometri
Berat badan pre HD : 54 kg ( pre HD tgl 7 Januari 2011 )
Berat badan post HD : 51 kg ( post HD tgl 7 Januari 2011 )
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan ideal : 54 kg
IMT : 19,9 kg/m2
Penilaian : Normal
4. Data biokimia
Hasil laborat tanggal 6 Januari 2011
3
SGOT 12 < 37 Normal
SGPT 10 < 42 Normal
Hbs-Ag - (Negatif) - -
4
NB.1.1 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi
berkaitan dengan kurangnya informasi ditandai dengan
mengkonsumsi minuman penyegar dan kopi yang berlebihan.
2. Preskripsi diit
a. Prinsip / syarat diit
- Energi 35 kkal/kg berat badan.
- Protein diberikan 1,2 gr/kg berat badan karena dilakukan
haemodialisa dan 50% protein diberikan protein yang bernilai
biologis tinggi
- Lemak sedang yaitu 25% dari total kalori.
- Karbohidrat yaitu energi total dikurangi energi dari protein dan
lemak.
- Natrium dibatasi yaitu 3000 mg/hari.
- Kalium dibatasi yaitu 70 meq/hari
- Kalsium tinggi yaitu 1000 mg/hari.
- Fosfor dibatasi yaitu 15 mg/kg berat badan.
- Cairan dibatasi yaitu urine yang keluar dalam 24 jam ditambah 500
- Suplemen diberikan bila perlu terutama vitamin larut air yaitu
vitamin B6, asam fosfat dan vitamin C.
6
, Fosfor,Kalsium
Antropometri Berat badan pre dan post HD Kenaikan BB antara pre
dan post HD tidak > 5 %
Biokimia Ureum, creatinin,asam urat, Nilai biokimia normal
Natriun,Kalium
Klinik – Fisik Tensi darah Tensi darah normal
Keluhan Mual, Pusing Tidak ada keluhan lagi
7
MONITORING EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
8 – 1 – 2011 9 – 1 – 2011 10 – 1 – 2011
Pre HD Post HD
Biokimia Hb 8,5 Hb 8 Hb 8,6
Ureum 238,4 Ureum 245,8 Ureum 76,2
Creatinin10,96 Creatinin 14,4 Creatinin 4,1
Asam urat Asam urat Asam urat
Natrium Natrium Natrium
Fisik - Klinik TD 140/90 TD 130/80 TD 140/100 TD 160/100
N 88 N 88 N 88 N 88
S 37 S 36,5 S 36,2 S 36
RR 22 RR 20 RR 20 RR
Keluhan Mual,pusing Mual,pusing Mual,pusing Mual,pusing
berkurang berkurang berkurang bertambah post
Berat badan HD
52 53 54
51
V. PEMBAHASAN
Sdr. NK masuk rumah sakit pada tanggal 5 Januari dengan keluhan
sudah 2 hari sakit kepala, muntah, buang air kecil jarang dan sedikit, nyeri
punggung kanan dan kiri.Pasien belum pernah sakit tetapi 2 bulan terakhir pasien
mengeluh mual, muntah, sakit kepala, lemes dan pinggang sakit. Keluarga NK
juga tidak ada keturunan penyakit DM,Hipertensi,gagal ginjal. Apapun etiologi
penyakit ginjalnya pada gagal ginjal kronik (GGK) stadium V, diperlukan
pengobatan khusus dengan terapi pengganti, berupa 1. Dialisis, yang terdiri dari
dialisis peritoneal dan hemodialisa, 2. Transplantasi ginjal. Pada kasus ini
dilakukan hemodialisa. Indikasi hemodialisa pada GGK adalah bila laju filtrasi
gromerolus (LFG) sudah kurang dari 5 ml/menit. Selain itu, bila dalam klinik
sudah dijumpai salah satu dari gejala dibawah ini, dapat dilakukan hemodialisa,
yaitu a.) Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata, b.) K serum > 6 m Eq/L,
c.) Ureum darah > 200 mg/dl, d.) pH darah ˂ 7,1 , e.) anuria berkepanjangan
(>5hari), f.) fluid overload
8
Riwayat makan pasien kurang baik dilihat dari konsumsi minuman
penyegar setiap buka puasa dan kopi minimal 2 gelas pada malam hari. Sdr NK
pertama masuk rumah sakit diberi diet Rendah Garaam II karena belum dilakukan
pemeriksaan laboratorium, hari berikutnya dietnya diganti dengan rendah garam
rendah protein rendah purin. Diet ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium,
tetapi pada tanggal 7 Januari 2011 diet diganti dengan diet HD I karena pasien
sudah melakukan hemodialisa. Pada tanggal 8 Januari 2011, advis dokter internis
adalah agar pasien melakukan hemodialisa rutin 2x/minggu yaitu setiap hari senin
dan kamis.Diet pada gagal ginjal berguna untuk mengurangi gejala uremia,
mencegah kurang gizi, dan menghambat pemburukan fungsi ginjal. Konsumsi
protein harus dikurangi sekitar 2/3 dari normal, yakni 0,55 – 0,69 g/kgbb/hari,
oleh karena pemecahan protein akan membebani ginjal. Protein lebih diutamakan
adalah yang bersumber dari protein hewani. Kebutuhan cairan (minum)
disesuaikan dengan banyaknya air badan yang keluar. Secara praktis, jumlah
cairan yang diminum (selama 24 jam) = jumlah air kencing (selama 24 jam) + 500
cc. Penderita yang menjalani hemodialisa, umumnya protein yang digunakan
adalah 1,2 - 1,3 gr/kgBB.
9
Pasien mempunyai status gizi normal berdasarkan IMT. Pada pasien
gagal ginjal kalau penanganan makan kurang baik maka berat badan akan
menurun . Hal ini disebabkan pada pasien gagal ginjal biasanya keluhannya
mual,pusing dan napsu makan turun.
Hemoglobin Sdr. NK rendah karena pada pasien gagal ginjal terminal, eritrosit
akan mati sebelum matang, hal ini disebabkan karena hormone eritopoitin
tidak berfungsi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
11
Nunuk Mardiana, Nutrisi pada Penderita Dialisis.Wordpress.com
Dewi Puspita Sari.Terapi Hemodialisa pada Cronik Kidney Disease/Gagal Ginjal Stadium
V.Wordpress.com
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan ASDI, Penuntun Diet edisi baru,
Jakarta, PT Ikrar Mandiri Abadi, 2004
LAMPIRAN 1
12
FORMULIR SKRINING GIZI
INSTALASI GIZI RSUD dr.R.GOETENG TARUNADIBRATA
PURBALINGGA
Nama : Sdr. NK No RM : 445762
Umur : 23 tahun Ruang : Edelweis
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal skrining : 7 Januari 2011
1. Berat badan turun 2,5-5 kg Berat badan turun 5-7,5 kg Berat badan turun >7,5 kg
dalam 6 bln terakhir dalam 6 bln terakhir dalam 6 bln terakhir
2. Berat badan (RBW) = 80 – Berat badan (RBW) = 70-80% Berat badan (RBW) = <70%
120% RBW atau 120-130% atau > 130 %
3. IMT 18,5 – 22,9 kg/m2 IMT 17 – 18 atau 23 – 25 IMT < 17 kg/m2 atau > 25
kg/m2 kg/m2
4. Mual/muntah ringan, diare - Mual/muntah berkepanjangan, Malabsorbsi
diare
5. Nafsu makan turun Tidak ada nafsu makan Mendapat makanan
parenteral dan atau MLP
6. Gangguan mengunyah dan Decubitus ringan atau ada luka Dekubitus berat atau luka
menelan terbuka lainnya terbuka yang tidak sembuh-
sembuh
7. Hipertensi Gagal ginjal Menderita penyakit
pancreas berat
8. Atherosklerosis, peningkatan Stadium awal penyakit kanker Kanker stadium lanjut
profil lemak darah dan atau kemoterapi dengan kakeksia
9. Menjalani operasi ringan Menjalani operasi besar Menjalani operasi saluran
cerna
10. Anemia Diabetes tidak terkontrol Malnutrisi
13
LAMPIRAN 2
14
LAMPIRAN 3
15
LAMPIRAN 4
16
LAMPIRAN 5
17