1
Sayuran : 3 kali / hari
Buah : 1-2 kali/minggu
Susu : Tidak penah
Snack : 1-2 kali / minggu
Lain-lain : kopi >3 kali /hari
C. Assesmen Gizi
a. Pengkajian Data Riwayat diet dan riwayat Makan
i. Asupan makan zat gizi
Dari hasil recall 24 jam dapat diketahui asupan makanan pasien adalah
E : kkal, P : gram, Lemak : gram, dan karbohidrat : gram
ii. Pengetahuan dan perilaku gizi
iii. Pasien sebelumya belum pernah menjalankan diit khusus
iv. Aktivitas fisik
- Aktifitas : berat
- Jumlah jam kerja : 8 - 10 jam
- Jumlah jam tidur sehari : 3 – 4 jam/hari
- Jenis olahraga : -
v. Ketersediaan pangan
Pasien dari keluarga social ekonomi kurang, dirawat di RS dengan
menggunakan fasilitas jamkesmas. Ketersediaan makanan di rumah
selama sebelum sakit kurang. Makan seadanya, paling sering dengan
nasi dan sayur. Fasilitas memasak : makanan disiapkan oleh istri.
vi. Kemempuan pasien untuk menerima makanan
Napsu makan : kurang
Alergi :-
Masalah gastrointestinal antara lain :
- Nyeri ulu hati :-
- Mual :-
- Muntah :-
- Diare :-
- Konstipasi :-
- Anoreksia :-
- Perubahan pegecapan/penciuman : -
vii. Pemenuhan kebutuhan gizi
Energi 975 K
Protein 30 g
Lemak 24 g
2
Karbohidrat 156 g
3
Table . Hasil pemeriksaan klinis
Tanggal Pemeriksaaan Hasil Nilai normal Ket.
3 Januari 2011 Tekanan darah (mmHg) 110/80 120/80 Normal
Nadi (x/menit) 80 65 – 100 Normal
Respirasi (x/menit) 17 16 – 20 Normal
Suhu (ºC) 36 36 – 37 Normal
ix. Kesehatan mulut, penampilan fisik, otot lemak subkutan
Kesehatan mulut
- Sariawan : tidak
- Gangguan menelan : tidak
- Kelengkapan gigi geligi : lengkap
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Mata : Ca -/- , SI -/-
Hidung : Discarge (-/-), NCH (-)
Telinga : Disehere (-/-)
Mulut : Lidah sinosis (-)
Leher : Perosi trakcea (-)
Abdomen : Supel
Ekstrimitas atas bawah : tidak oedema
D. Diagnosa Gizi
1. Inadequate intake zat gizi berkaitan dengan mual ditandai asupan makan
kurang dari kebutuhan
2. Penurunan kebutuhan protein berkaitan dengan disfungsi ginjal ditandai
dengan kadar ureum creatinin yang tinggi
3. Penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan gangguan metabolism
lemak ditandai dengan adanya ikterik
E. Implementasi
a. Perencanaan asuhan gizi
Tujuan Diit
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien tanpa
memberatkan kerja ginjal
- Mempertahankan status gizi normal
Prinsip dan Syarat Diit
- Energi sesuai dengan kebutuhan yaitu 1569,1 K
- Protein diberikan rendah 0,8 g/kg BB untuk meringankan kerja ginjal
dan mengurangi produksi ureum
- Lemak diberikan rendah 15 % dari total energy sehari (32,55 gram)
untuk mengurangi mual dan mengurangi metabolism lemak
4
- Karbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu sisa dari
kebutuhan energy
- Cairan diberikan rendah sesuai cairan yang keluar ditambah 500 ml /
hari
- Bentuk makanan saring
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Perhitungan kebutuhan menggunakan rumus Haris Benedict
BEE = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) - (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 51,83) + (5 x 160,93) - (6,8 x 33)
= 1356,32
E total = BEE x f. aktv x f. injury
= 1356,32 x 1,2 x 1,2
= 1953,1 K
E infuse D 5% 20 tpm = 384 K
E dari makanan = E total – E infuse
= 1953,1 – 384
= 1569,1 K
KH dari infuse = 96 g
Protein = 0,8 /kg BB
= 41,46 g
KH = 373,57 - 96 = 277,57 g
Pemberian Diit
- Diit : Rendah Lemak Rendah Protein
- Bentuk Makanan : Saring
- Rute : Oral
b. Implementasi asuhan gizi
Pasien diberikan diit RPRL dengan bentuk makanan saring dengan
jumlah kebutuhan gizi :
Energi : 1569,1 kkal
Protein : 41,46 gram
Lemek : 32,55 gram
Karbohidrat: 277,57 gram
Makanan diberikan sesuai dengan kemampuan pasien
Makanan diberikan 3 kali makanan utama, 1 kali makanan selingan dan
2 kali susu Nephrisol untuk menambah kalori karena rasa mual dan
asupan dari makanan yang rendah
F. Monitoring & Evaluasi
Monitoing dan evaluasi dilakukan terhadap :
Dietery : Asupan makan
Pemeriksaan fisik/klinis : Ikterik, Tekanan darah, suhu, nadi dan
5
respirasi
Pemeriksaan biokimia : Hb, Ureum, Creatinin
G. Pembahasan kasus / kemajuan psien
a. Monitoring dan Evaluasi Asupan Energi dan Zat Gizi
Tabel . Monitoring dan Evaluasi Asupan Energi dan Zat Gizi
6
dirasakan pasien hingga hari ke tiga menyebabkan pasien tidak
menghabiskan makanan dari rumah sakit. Pasien mendapatkan bubur
saring karena hal tersebut lebih membuat pasien mudah menelan sehingga
mudah untuk menghabiskannya, walaupun pasien tidak mempunyai
masalah dalam dalam mengunyah ataupun menelan. Bubur beras dapat
membuat pasien lebih mual sehingga diberikan bubur saring.
b. Monitoring dan Evaluasi
Pemeriksaan Fisik
7
Berdasarkan hasil pengamatan pada pemeriksaan klinis untuk tensi
darah, nadi, respirasi dan suhu dari awal pengambian data sampai dengan
hari ketiga pengamatan normal.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Dari data diatas dapat dilihat bahwa untuk ureum dan creatinin
mengalami penurunan selama study kasus, hal ini dapat disebabkan selain
mendapat diit rendah protein, urine pasien yang keluar lebih banyak
dibandingkan waktu pasien baru masuk. Untuk pemeriksaan bilirubin
hanya dilakukan sekali selama study kasus, hasil laboratorium bilirubin ini
yang menandakan pasien masih ikterik.
d. Hasil Monitoring Perkembangan Diit
Selama pengamatan study kasus, pasien tidak mengalami
perubahan diit. Diit tetap rendah protein rendah lemak dengan bentuk
makanan bubur saring.
e. Hasil Monitoring Pemeriksaan Antropometi
Pemeriksaan anthropometri dilakukan sebelum studi kasus dan
pada akhir studi kasus. Hasil pemeriksaan antrhopometri tidak mengalami
8
perubahan, yaitu untuk LLA masih sama seperti pada awal studi kasus 30
cm. Status gizi pasien termasuk dalam status gizi normal.
H. Penutup / kesimpulan