Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS KECIL

ASUHAN GIZI PASCA BEDAH NEFROLITOTOMI


DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun oleh :

NAMA : Siti Maysarah


NIM : 17120031

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KASUS KECIL


ASUHAN GIZI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

Disusun Oleh:

Siti Maysarah

Diterima dan disahkan pada tanggal 28 Desember 2020

Mengetahui,

Kepala Instalasi Gizi Pembimbing Lahan

(Harini Diestiana, S.Gz, RD) (Isna M Dewi, S.Tr.Gz)


NIK: 94.09.497 NIP:K19.05.484
BAB 1

PENDAHULUAN

A. SKRINING

FORMULIR SKRINING GIZI DEWASA LANJUT


Tanggal dan Jam Skrining : 1/12/2020 jam 08.00
Diagnosis Medis : hepatitis akut
BB: 60 kg TB :162cm IMT: 22,90
2
kg/m
Tinggi Lutut : - cm LLA:25 cm
Parameter
Berilah tanda Centang pada kondisi yang sesuai dengan kondisi pasien
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak disadari?
Tidak 0
Tidak Yakin/Tidak Tahu 2

Ya, berapa banyak penurunan berat badan (Kg)?


1-5 1
6-10 2
11-15 3
>15 4
Tidak yakin 2

2. Apakah ada penurunan asupan makanan karena nafsu makan turun?


Tidak
0
Ya
1

Total Skor 0
PENILAIAN SKOR
Skor > 2 dinyatakan beresiko Malnutrisi
Skor < 2 dinyatakan tidak beresik0 Malnutrisi
Jika skor > 2 rujuk Dietisien/
ASSESSMEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. P
No Rekam Medis :-
Ruang :R.Baitul Salam 2
Tanggal masuk : 7/12/2020
Tanggal kasus : 10/12/2020
Diagnosis medis : pasca bedah nefrolitotomi

DATA RIWAYAT PASIEN/KLIEN (CLIENT HISTORY/CH)


(informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat personal, medis, keluarga, dan
social)
CH.1.Riwayat Personal
CH.1.1 Data Personal
Kode IDNT Jenis Data Hasil
CH-1.1.1 Umur 60 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.5 Suku/etnik -
CH-1.1.7 Kemampuan -
membaca/literacy
CH-1.1.8 Pendidikan terakhir -
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -
(sebagai kepala
keluarga/istri/anak/cucu, dll.)
CH-1.1.10 Merokok -
(ya /tidak, bila ya berapa
banyak konsumsinya dan
sudah berapa lama?)

CH-1.1.11 Keterbatasan fisik -

(misalnya apakah ada


gangguan
pendengaran/penglihatan/dll.)
CH-1.1.12 Mobilitas -
(bed rest/kursi roda.bisa
berjalan sendiri, dll.)
Kesimpulan Data Personal Pasien/Klien:
Tn. P berusia 60 tahun, dengan diagnosis medis pasca bedah nefrolitotomi

CH.2. 1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga


Kode IDNT Jenis Data Hasil
Keluhan utama pasien/klien
-
yang berkaitan dengan gizi
Riwayat Penyakit Sekarang -
CH-2.1
Riwayat Penyakit Dahulu -

Riwayat Penyakit Keluarga -

CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan


Kode IDNT Jenis Data Hasil
Terapi medis yang pernah
dilakukan
(chemotherapy, dialysis,
CH-2.2.1 -
penggunaan ventilator/oksigen,
radiasi, obat-obatan untuk
terapi dll)
Perawatan bedah
(coronary artery bypass, gastric
CH-2.2.2 bypass, bedah saluran Bedah nefrolitotomi
pencernaan, transpanlantasi
organ, dll.)
Perawatan paliatif/end life care
CH-2.2.3 (pasien/klien dengan kondisi -
terminal atau mengancam jiwa)

CH.3 Riwayat Sosial Pasien/Klien


CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien
Kode IDNT Jenis Data Hasil
Faktor sosio ekonomi/penghasilan
keluarga
CH-3.1.1 -
(apakah ada mengalihkan uang
makan untuk kebutuhan lain)
CH-3.1.2 Situasi rumah/hidup
-
(tinggal sendiri/bersama
keluarga/tunawisma)
CH-3.1.3 Issue/masalah di rumah (bila ada) -
CH-3.1.4 Dukungan sosial dan kesehatan
-
(keluarga/pengasuh/komunitas)
CH-3.1.5 Letak geografis rumah -
(perkotaan/pedesaan/pencahayaa
n dan sanitasi rumah)
CH-3.1.6 Pekerjaan/kesibukan Tukang kayu
CH-3.1.7 Agama Islam
CH-3.1.8 Riwayat krisis terakhir
-
(kehilangan pekerjaan/kehilangan
anggota keluarga/trauma/bedah)
CH-3.1.9 Tingkat stres sehari-hari
-
(apakah ada tekanan mental,
rendah/sedang/tinggi))
Kesimpulan Riwayat Sosial Pasien/Klien:
Tn.P bekerja sebagai tukang kayu, beragama islam.
BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN/GIZI (FH)
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
Hasil Recall 24 jam diet* : Rumah/rumah sakit
Tanggal : 9/12/2020-10/12/2020
Diet RS (bila sudah mendapat makanan di RS) : biasa (non diet)
Implementasi Energi Protein Lemak KH
(kcal) (g) (g)
Asupan oral 1.550 81 47 196
Standar RS 1.488 52 68 165
% Asupan 104% 155% 69% 118%
*bisa juga menggunakan metode SQFFQ
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Berdasarkan hasil recall 24 jam, diketahui bahwa asupan energi dalam kategori
baik, Potein, dan Karbohidrat dalam kategori berlebih, sedangkan lemak kurang
WNPG,(2004)
KURANG <80%
BAIK 80-110%
LEBIH >110%

FH 2 Pemberian Makanan dan Zat Gizi


FH.2.1 Riwayat Diet
(Gambaran makanan minuman yang biasa disediakan atau dikonsumsi, diet
masalalu yang dijalani atau preskripsi diet/konseling yang pernah diterima, serta
lingkungan makan)
Kode Data Hasil
IDNT
FH-2.1 Riwayat Diet Frekuensi makan
(riwayat pola 3x makan utama 2x selingan
makan) Nasi 3x/hr 2 ctg, roti 2x/mgg
Lauk hewani :
Telur 1x/mgg 1 btr
Ayam goreng 3x/mgg bagian dada
Lele goreng 2x/mgg 1 ekor
Bandeng goreng 2x/mgg 1 ekor
Lauk nabati :
Tempe goreng 5x/mgg 2 ptg kecil
Tahu 1x/mgg
Sayur
Sop 2x/mgg
Bening bayam 1x/mgg
Buah
pepaya 2x/mgg 2 ptg
Minuman
Kopi 6x

Kesimpulan Riwayat Diet


Tn. P dengan frekuensi makan 3 kali makan utama dan 2 kali selingan, sering
mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara di goreng.
FH.2.1.2 Pengalaman Diet
Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-2.1.2.1 Preskripsi diet masa lalu -
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.2 Pernah mendapat edukasi/konseling -
diet pada masa lalu
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.3 Mengikuti diet yang dipilih sendiri -
FH-2.1.2.4 Upaya diet yang pernah dilakukan -
FH-2.1.2.5 Alergi makanan -
FH-2.1.2.6 Intoleransi makanan -

FH.2.1.3. Lingkungan Makan


Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH-2.1.3.1 Lokasi -
FH-2.1.3.2 Suasana/atmosfir (bising, -
pencahayaan, temperature ruang,
kenyamanan meja makan)
FH-2.1.3.3 Pengasuh/teman -
(pengaruh pengasuh atau teman
dalam pemilihan makanan, apakah
sering ditemani, dll.)
FH-2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang -
memadai (bila menyusui)
FH-2.1.3.5 Makan sendirian -

FH.2.1.4. Pemberian Makanan Enteral dan Parenteral


Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH- Akses enteral -
2.1.4.1 (nasoentric,oroentric, bedah pada
lambung/duodenum)
FH- Akses parenteral (peripheral/central) -
2.1.4.2

FH.3 Penggunaan Obat-obatan/Obat alternative/pelengkap

Kode Data Hasil


IDNT
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan -
(sebutkan)
FH-3.1.2 Penggunaan obat bebas -
(sebutkan)
FH-3.2 Penggunaan obat alternative -
(sebutkan)

FH.4 dan FH.5, Pengetahuan, Kepercayaan dan Perilaku


Kode Data Hasil
IDNT
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan --
terkait makanan dan zat gizi

(ukur tentang pengetahuan gizi


sebelumnya)-
FH-4.2 Kepercayaan dan perilaku -
terkait makanan dan zat gizi

(misalnya kepercayaan
tertentu tentang makanan,
obsesi pada makanan tertentu,
obesesi tentang berat badan,
kepercayaan yang tidak
ilmiah, kesukaan pada
makanan tertentu, kesiapan
untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan
makanan)
FH 5 Perilaku -
(binge behavior, kebiasaan
memuntahkan kembali
makanan, penggunaan obat
laxative, puasa berlebihan,
olah raga berlebihan, perilaku
saat makan, durasi makan.)

FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai


Makanan/Gizi
Kode Data Hasil
IDNT
FH 6 Faktor yang mempengaruhi -
akses makanan dan terkait
suplai makanan/gizi

(keikutsertaan dalam program


makanan/gizi di
komunitas/lingkungan,
ketersediaan makanan dan
yang aman, akses dalam
menyiapkan makanan
termasuk fasilitas alat
persiapan makanan, alat
makan, dll)

FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik


Kode Data Hasil
IDNT
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik -

(Kemampuan makan sendiri, ,


kemampuan mempersiapkan
makan sendiri, riwayat aktifitas
fisik, tipe aktifitas fisik, frekuensi,
durasi, intensitas, lama menonton
TV/HP/games, ada tidaknya
sedentary life style)

FH 8. Nilai Pasien/Klien terkait Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 8 Kualitas hidup terkait gizi -

(persepsi pasien/klien terhadap


intervensi gizi dan dampaknya
pada kehidupan , respon terhadap
kualitas hidup terkait gizi)

PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)


AD 1.1 Komposisi tubuh/pertumbuhan/riwayat berat badan
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
- Panjang Badan/Tinggi badan (cm)
- Panjang Badan lahir (cm), pada 165 cm
AD-1.1.1 anak
- Rentang lengan (cm)
- Tinggi lutut (cm)
AD-1.1.2 - Berat Badan Aktual (kg) BB= 60 KG
- Berat Badan lahir (cm), pada anak BBI =58,5 KG
- Berat Badan Ideal (kg)
- Adjusted Body Weight (kg)

AD-1.1.4 -Perubahan Berat Badan


-Perubahan Berat Badan gestasional
(pada kehamilan)
-
(naik/turun, disengaja/tidak, hitung
dalam kg dan persentase, berapa
lama perubahan berat badan tsb
terjadi)

AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) IMT = 22,05 kg/m2

AD-1.1.6 Pola pertumbuhan


-koreksi usia untuk bayi prematur -
-IMT/U
-lingkar kepala (cm), bandingkan
dengan usia
-TB/U
-BB/TB
-BB/U
AD-1.1.7 Estimasi kompartemen tubuh LLA= 27 cm
- Persentase lemak tubuh (%), bisep,
tricep
- Lingkar Lengan Atas (cm)
- Lingkar pinggang (cm)
- Lingkar pinggul (cm)
- Rasio RLPP (cm)
Kesimpulan pengukuran antropometri
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri BBI Tn.M adalah 58,5 kg,
berdasarkan perhitungan indeks masa tubuh (IMT) status gizi pasien masuk dalam
kategori normal yaitu 22,05 kg/m2.
Katerogri IMT menurut kemenkes 2013
Kurus/ kurang <18,5
Normal 18,5-24,9
Overweight 25.0-27.0
Obesitas >27

DATA BIOKIMIA, TES MEDIS, DAN PROSEDUR (BD)


Pemeriksaan urin/darah Satuan/ Hasil Interpretasi
Nilai Normal
Hemoglobin 13-16 g/dl 11,1 g/dl Rendah
Hematocrit 40-48% 35,7% Rendah
Leukosit 4000-10.000/ml 14,04.ribu/ml Rendah
Trombosit 140.000-400.000/ml 267.000/ml Normal
Natrium 135-147mmol/L 136,2 mmol/L Normal
Kalium 3,5-5 mmo/L 4,28 mmo/L Normal
chloride 100-106 mmo/L 104,4 mmol/L Normal
Kesimpulan Data Biokimia
Berdasarkan hasil biokimian Tn.M, Tn.M mengalami anemia dengan adanya
penurunan hematocrit. Kadar trombosit, natrium, kalium dan chloride dalam darah
normal.
DATA FISIK YANG BERKAITAN DENGAN GIZI (PD)
PD-1.1. Data fisik yang berhubungan dengan gizi
Kode IDNT Data Fisik Hasil
PD-1.1.1 Penampilan keseluruhan Lemas
(keadaan umum)
PD-1.1.3 Cardiovascular-pulmonary -
(edema pulmo, sesak napas dll.)
PD-1.1.4 Ekstremitas, otot, tulang -
(edema ekstrimitas, penampakan
lemak subkutan, massa otot,
penampakan kuku/tangan,
ada/tidaknya gangguan otot dan
sendi)
PD-1.1.5 Sistem pencernaan -
(gangguan gigi, stomatitis,
kesulitan mengunyah, menelan,
perubahan pengecapan dan
penciuman, nafsu makan, nyeri
ulu hati,
mual,muntah,diare,konstipasi,dll
.)
PD-1.1.6 Kepala dan mata -
(pusing, penampakan rambut,
sklera ikterik,bintik bitot,
conjunctiva anemis dll.)
PD-1.1.7 Saraf dan kognitif -
(gangguan sistem saraf cranial
tertentu, loss of consentration,
dizziness, gangguan motoric)
PD-1.1.8 Kulit -
(dermatitis, kulit kering bersisik,
erythema, kuning (jaundice),
terdapat luka, ulcer, gangren,
dll)
PD-1.1.9 Vital sign TD = 120/80 mmHg
- Tekanan darah (mmHg) Suhu = 36oc
- Nadi (kali/menit) Nadi = 81x/menit
- Suhu (0C) Respirasi = 20x/ menit
- Respirasi (kali/menit)
Kesimpulan Pemeriksaan Fisik/Klinis:
Keadaan Tn.M saat ini dalam keadaan lemas.tekanan darah normal, nadi
normal,respirasi normal.
C. DIAGNOSIS GIZI

DOMAIN INTAKE (NI)


NI.5.1
Peningkatan kebutuhan zat gizi besi berkaitan dengan adanya anemia di tandai
dengan hasil laboratorium Hb yang rendah yaitu 11,1 g/dl

D. INTERVENSI GIZI
I. PLANNING
PEMBERIAN MAKAN DAN ATAU ZAT GIZI (NUTRITION
DELIVERY/ND)
a. Tujuan
1.Memberikan makanan sesuai daya terima pasien
2.Mempercepat penyembuhan
3.Memperbaiki asupan zat besi
b. Prinsip/syarat Diet
1.Energi 30 kkal x BB
2.Protein cukup yaitu 1,2g/kgBB
3.Lemak cukup yaitu 25% dari TEE
4.Karbohidrat cukup sisa dari total kebutuhan
5.Zat besi sesuai AKG yaitu 9mg
c. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Rumus pasien post operasi
Energi = 30 kkal x BB
= 25 X 60
= 1.800 kkal
Protein = 1,2g/kgBB/hr
=1,2 x 60
=72 gram
Lemak = 25% x TEE
= 25% x 1800
= 450/9
=50 gram
Karbohidrat = 60% TEE
= 60 x 1800
= 1.080/4
= 270

d. Preskripsi Diet
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet Pasca Bedah IV
Bentuk Makanan : Lunak bubur
Modifikasi Zat Gizi (bila ada) : -
Rute/cara pemberian : oral
Jadwal Pemberian : 3x makan utama, 2 x selingan
RENCANA EDUKASI GIZI (E)
(proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi pengetahuan yang
membantu pasien/klien mengelola atau memofifikasi diet dan perialku secara
sukarela untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan)
E-1. Materi/isi Edukasi
KODE Data Keterangan
IDNT
E-1.1 Tujuan Edukasi 1. Memberikan pemahaman kepada
pasien dan keluarga mengenai
(misalnya untuk pencegahan, diet pasca bedah yang diberikan
managemen penyakit) 2. Membantu pasien dan keluarga
memeahami diet yang diberikan
untuk membantu penyembuhan
luka pasca bedah
E-1.2 Prioritas modifikasi 1. Anemia dan penyembuhan luka
pasca operasi
(masalah utama
pasien/klien)

E-1.5 Rekomendasi modifikasi -

(penjelasan lebih banyak


tentang rekomendasi
preskripsi gizi)

E-1.6 Topik lain yang berkaitan Pasien tidak boleh makan makanan dari
(bila ada) luar RSI Sultan Agung Semarang

Waktu 20-30 menit


Sasaran Pasien dan keluarga
Metode Ceramah dan tanya jawab
Alat bantu Leaflet dan food model

RENCANA KOORDINASI ASUHAN GIZI ( RC)


KODE Data Hasil
IDNT
(ya/tidak, beri penjelasan
singkat)
RC-1.1 Koordinasi kegiatan dengan asuhan lain ya, koordinasi dengan dokter
yang berkaitan dengan asuhan gizi yang dan perawat dalam memberikan
dilakukan obat serta perawatan dalam
proses pemulihan dan
penyembuhan pasca operasi.
RC-2 Pemulangan pasien dan -
merujuk/transfer pasien ke unit/institusi
baru atau distisien lain

E. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


Anamnesis Hal yang Waktu Target
Diukur Pengukuran
FH Asupan protein Setiap hari Menurunkan sampai
dan karbohidrat asupan menjadi 80-
110%
Asupan lemak Mencapai 80-110%
asupan karbohidrat
AD Berat badan Setiap minggu Tetap normal

BD Hemoglobin Apabila ada Mencapai batas


pemeriksaan normal 13-16g/dl
laboratorium
selanjutnya
PD - - -
REKOMENDASI DIET
Waktu STANDAR DIET RS REKOEMENDASI
(DIET LAMA) STANDAR DIET (DIET
BARU)
Makan pagi Bubur 200 gram Bubur 200 gram
-nasi Lauk hewani 50 gram Lauk hewani 40 gram
-lauk hewani Lauk nabati 50 gram Laun nabati 110 gram
-lauk nabati Sayur 100 gram Sayur 100 gram
-Sayur Buah 50 gram
Minuman
Selingan pagi Susu 150 cc Susu 150 cc
Makan siang Bubur 200 gram Bubur 400 gram
-nasi Lauk hewani 50 gram Lauk hewani 40 gram
-lauk hewani Lauk nabati 50 gram Lauk nabati 50gram
-lauk nabati Sayur 100 gram Sayur 150 gram
-sayur Buah 180 gram
Minuman
Selingan siang Susu 150 cc Susu 150 cc
Makan malam Nasi tim 200 gram Bubur 200 gram
-nasi Lauk hewani 50 gram Lauk hewani 50 gram
-lauk hewani Lauk nabati 50 gram Lauk nabati 110 gram
-lauk nabati Sayur 100 gram Sayur 100 gram
-sayur
Minuman
Energi 1488 1757,5
Protein 52 76,5
Lemak 68 42
kh 165 256,5

%perbandingan standar diet Energi Protein Lemak KH


baru dengan RS
84%% 67% 161% 64%

Waktu Menu Bahan URT Berat E P L KH


makan makanan
Makan Bubur Beras 1 ctg 200 175 4 - 40
pagi perkedel Ayam 1 ptg 40 50 7 2 -
ayam Minyak 1½ 15 50 - 5 -
bening sdm
bayam Bayam 1gls 100 50 3 - 10
labu tahu merah
Pisang Labu ½ 50 12,5 0,5 - 2,5
Tahu gls 110 75 5 3 7
Pisang 1 bj 50 50 - - 6
bsr
1bh
selingan Susu Susu skim 1 gls 150 75 7 - 10
putih cair cc
Makan Bubur Beras 2 ctg 400 350 8 - 80
siang Telur Telur 1 btr 40 75 7 5 -
bumbu
kecap
Tempe Tempe 2 ptg 50 75 5 3 7
bacem Minyak sdgr 15 50 - 5 -
Sayur 2½
asem Daun sdm
semangka melinjo 1 gls 100 50 3 - 10
Jagung ½ 50 25 1 - 5
Semangka gls 180 50 - - 12
1 ptg
bsr
Selingan Susu Susu 1 gls 150 125 7 6 10
coklat putih cc
Makan Bubur Beras 1 ctg 200 175 4 - 40
malam Botok Telur 1 btr 50 75 7 5 -
telur ayam
ayam Tahu 1 bj 110 75 5 3 7
Tahu bumbu bsr 15 50 - 5 -
bumbu kare 2½
kare Minyak sdm 100 50 3 - 10
Sayur Daun 1 gls
asem melinjo
melinjo

Jumlah 1.757,5 76 42 260


Kebutuhan 1.800 72 50 270
%Pemenuhan (80-110%) 97% 105% 84% 96%
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Nefrolitotomi
Nefrolitotomi adalah metode yang digunakan untuk mengeluarkan batu pada
ginjal melalui pembedahan mayor yang meliputi insisi ke dalam ginjal dengan
membuat luka tusukan kecil dipanggul. Probe ultrasonik dimasukkan melalui
kateter kemudian gelombang ultrasonik diarahkan pada batu. Gelombang yang
dihasilkan akan menghancurkan batu menjadi bagian kecilagar dapat keluar
melalui kateter. Setelah prosedurselesai, kateter akan dibiarkan pada tempatnya
selama 1 sampai 2 hari hingga edema mereda(Purnomo, 2011).
B. Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana
ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang
merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.Pengertian Batu Ginjal
Menurut istilah medis, batu ginjal atau Nephrolithiasis adalah merupakan suatu
keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari
ginjal. Lokasi batu ginjal khas dijumpai di kaliks, atau pelvis dan bila keluar akan
terhenti dan menyumbat pada daerah ureter dan kandung kemih (Putra & Fauzi,
2016).
C. Patofisiologi
Batu Ginjal Batu ginjal dapat terjadi karena beberapa sebab, yakni
pembentuk kristal kalsium dan menimbulkan agregasi pembentukan batu.
Subyek normal dapat mengekskresikan nukleus kristal kecil. Proses
pembentukan batu dimungkinkan dengan kecenderungan ekskresi agregat kristal
yang lebih besar dan kemungkinan sebagai kristal kalsium oksalat dalam air
kemih. Proses perubahan kristal yang terbentuk pada tubul menjadi batu masih
belum jelas proses pembuangan kristal melalui aliran air kemih yang banyak.
Diperkirakan bahwa agregasi kristal menjadi cukup besar sehingga tertinggal dan
biasanya ditimbun pada duktus kolektikus akhir. Selanjutnya secara perlahan
timbunan akan membesar, pengendapan ini diperkirakan timbul pada bagian sel
epitel yang mengalami lesi. Kelainan ini kemungkinan disebabkan oleh kristal
sendiri, sekitar delapan puluh persen pasien batu ginjal merupakan batu kalsium,
dan kebanyakan terdiri dari kalsium oksalat atau agak jarang sebagai kalsium
fosfat. Jenis batu lainnya erdiri dari batu sistin, batu asam urat dan batu struvite
(Sja’bani, 2014: 2124). Terbentuknya batu ginjal karena adanya deposit mineral
kristal ginjal yang semula kristal tersebut hanya berukuran kecil, yang berada di
loop Hanle, tubulus distal atau duktus kolektivus, semakin membesar. Batu
ginjal terbentuk apabila faktor pemicu terbentuknya kristal di urin melebihi
faktor yang menghambat proses kristalisasi. Terbentuknya batu diawali karena
adanya supersaturasi di urin terhadap unsur kalsium, oksalat dan asam urat.
Supersaturasi dibuktikan dengan meningkatnya ekskresi kalsium
(hiperkalsiuria), osalat (hiperoksaluria) dan asam urat (hyperuricosuria). Dalam
keadaan supersaturasi akan lebih mudah terjadi proses nukleasi atau
terbentuknya inti batu dan kristalisasi (Cahyono, 2010).
D. Etiologi
Batu Ginjal Praduga penyebab terjadinya batu ginjal yakni idiopatik. Akan
tetapi, terdapat faktor predisposisi seperti sering menahan buang air kecil
sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), jenis makanan yang
dikonsumsi, mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, terlalu banyak
mengkonsumsi vitamin D (Baradero, Dayrit, & Siswadi, 2009:60). Faktor
genetik juga memiliki peran penting terhadap resiko terjadinya penyakit ginjal,
kurangnya konsumsi air putih, aktifitas yang membuat pola makan menjadi tidak
teratur (Cidadapi, 2016:237).
E. Manifestasi Klinis
Batu Ginjal Berbagai macam keluhan dan gejala yang akan ditimbulkan dari
penyakit batu ginjal, namun tergantung dimana letak batu ginjal tersebut. Gejala
batu ginjal seperti mual dan munah, perut menggelembung, demam tinggi dan
menggigil serta terdapat darah di dalam urin. Keluarnya darah dalam urin di
karenakan ada bagian yang terluka akibat gesekan batu dengan saluran kemih
yang dilewati (Cidadapi, 2016:237).
BAB III
PEMBAHASAN KASUS

Nefrolitotomi adalah metode yang digunakan untuk mengeluarkan batu pada


ginjal melalui pembedahan mayor yang meliputi insisi ke dalam ginjal dengan
membuat luka tusukan kecil dipanggul. Probe ultrasonik dimasukkan melalui
kateter kemudian gelombang ultrasonik diarahkan pada batu. Gelombang yang
dihasilkan akan menghancurkan batu menjadi bagian kecilagar dapat keluar
melalui kateter. Setelah prosedurselesai, kateter akan dibiarkan pada tempatnya
selama 1 sampai 2 hari hingga edema mereda(Purnomo, 2011).
Tn. P laki-laki berusia 60 tahun di diagnosis pasca bedah nefrolitotomi.
A. Antropometri
berdasarkan hasil pengukuran antropometri perhitungan status gizi IMT hasil
perhitungan pasien dalam kategori normal, dimana hasil pengukuran IMT
didapatkan hasil yaitu IMT = 22,05 kg/m2
B. Biokimia
berdasarkan hasil penilaian biokimia hasil pemeriksaan Hemoglobin,
haematocrit dan juga leukosit pasien dalam kategori rendah, sedangkan untuk
hasil pemeriksaan trombosit, natrium, kalium dan juga chloride dalam darah
dalam kategori normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami
anemia dengan adanya penurunan haematocrit, kadar trombosit, natrium, kalium
dan chloride dalam darah masuk dalam kategori normal.
C. Fisik klinis
Pemeriksaan fisik klinis pada pasien pasien dalam keadaan lemas, serta
tekanan darah,nadi dan juga respirasi pada pasien normal.
Tujuan diet pada asuhan gizi ini adalah membantu menurunkan asupan protein
dan lemak yang berlebih, mempercepat penyembuhan luka pada pasien, diet yang
diberikan adalah diet biasa dengan energi yaitu 1.71,64 kkal, protein 72 gram,
lemak 34,92 gram, dan karbohidrat 366,18 gram, bentuk makanan yaitu bubur,
rute pemberian secara oral serta jadwal pemberian yaitu 3 kali makan utama dan
2x makan selingan, setelah intervensi dilakukan selanjutnya akan dilakukan
monitoring evaluasi sejauh mana perkembangan kondisi pasien.
D. Monitoring evaluasi
Parameter yang digunakan dalam monitoring evaluasi kali ini adalah asupan,
biokimia serta antropometri pada pasien. Parameter yang pertama yaitu asupan
atau food history dimana memonitoring asupan zat gizi protein dan juga
karbohidrat pada pasien yaitu menurunkan asupan hingga mancapai batas normal
yaitu 80-110%, kemudian untuk zat gizi lemak yaitu mencapai 80-110% asupan.
Kemudian hal kedua yang dimonitoring yaitu antropometri dimana
mempertahankan berat badan pasien, kemudian yang ketiga yaitu bikimia dimana
memonitoring kadar haemoglobin pasien agar mencapai batas normal yaitu 13-16
gr/dl.
  
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil skrining gizi pasien tidak beresiko malnutrisi
2. Berdasarkan pengukuran antropometri Tn.P status gizi tergolong normal
3. Hasil biokimia menunjukan Tn.P mengalami anemia, serta kadar
trombosit, haematocrit, natrium dan chloride dalam darah normal.
4. Intervensi yang diberikan yaitu membantu penyembuhan luka pasca
operasi dan memperbaiki asupan zat besi.
5. Diketahui kebutuhan gizi pasien yaitu energi 1800 kkal, lemak 50,
preotein 72 gram dan karbohidrat 270 gram.
6. Diet yang diberikan yaitu diet pasca bedah IV dengan rute pemberian
secara oral, dengan wajtu makan 3 kali makan utama dan 2 kali makan
selingan.
7. Monitoring evaluasi pada food history, antropometri dan juga biokimia.

SARAN
1. Asupan makanan pasien harus tetap dipantau sesuai kebutuhan agar dapat
mempercepat penyembuhan luka .
2. Sebaiknya pihak keluarga lebih memotivasi pasien agar melakukan diet
yang sudah diberikan
DAFTAR PUSTAKA

Basuki B. Purnomo, 2011, Dasar-Dasar Urologi, Perpustakaan Nasional RI,


Katalog Dalam Terbitan (KTO) Jakarta.
Almatsier, Sunita. 2009. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).
Jakarta: Kemeterian Kesehatan RI.
AKG. 2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat
Indonesia. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2019.
Agustin, A. (2017). Upaya peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi
fraktur intertrochanter femur. Jurnal Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Cahyono, S. B. (2010). Hepatitis B. Yogyakarta: KANISIUS.
Abdillah Fajar, Suratman.2019.Handbook Azura Buku Saku Gizi Edisi 3.
LAMPIRAN

HASIL PERHITUNGAN FFQ POLA MAKAN


Makanan Porsi Frekuensi Makan Rata- Asupan Zat Gizi
Sekali rata
Makan Tdk 1- 4- 1- 4- 1- asupan/ E P L K
(URT/gr) 3x/ 6x/ 3x/ 6x/ 3x/ hr (g) kcal (g) (g) (g)
hari hr mg mg bln
Nasi 2 ctg 3x 200 350 8 - 80
(200 gr)
Roti 1 Bks 2x 18 43,75 1 - 10
(25 gr)
Telur 1 btr 1x 40 30 2,8 2 -
(40 gr)
Ayam 1 buah 3x 40 20 2,8 0,8
(40 gr)
Ikan lele 1 ekor 2x 25 12,5 1,75 0,5
(25 gr)
Ikan 1 ekor 2x 25 12,5 1,75 0,5
bandeng (25 gr)
Tempe 2 ptg kcl 5x 50 37,5 2,5 1,5 3,5
(50 gr)
Tahu 1 ptg 1x 110 82,5 5,5 3,3 7,7
(110 gr)
Kangkun 1 1x 100 25 1 5
g mangkok
( 100gr)
Pepaya 2 ptg 2x 90 45 10,8
(90)
Bayam 1 1x 100 25 1 5
mangkok
(100)
Jumlah 660,7 28,1 8,6 122
5
Keb. 1885, 72 52,3 282,
96 8 89
%Pem 35% 39% 16% 43%
RECALL 24 JAM

Bahan URT Gram Energi Protein Lemak KH


makanan
Bubur ½ 50 87,5 2 - 20
Sayur 5sdm 50 12,5 0,5 - 2,5
asem
Tahu opor ½ bagian 20 15 1 0,6 1,4
Botok ½ porsi 30 22,5 2,1 1,5 -
telur
ayam
Susu 1 gls 200 125 7 6 10
putih
Bubur ½ porsi 50 87,5 2 - 20
Galantin 2 bj 25 37,5 1,75 0,75 -
ayam
Sup sosis 3 sdm 20 15 1,4 1 -
Tahu ½ btr 20 15 1 6 1,4
Bubur ½ porsi 50 87,5 2 - 20
Bandeng 1 ekor 50 50 7 2 -
presto
Tahu 1 ptg 55 41,25 3,85 2,75 -
bacem
Bubur ½ porsi 50 87,5 2 - 20
Ayam 1 ptg 40 50 7 3 -
Semur 1 mngkok 110 75 5 3 7
tahu
Total 1.550 81 47 196

Anda mungkin juga menyukai