Anda di halaman 1dari 19

DIETETIK DEGENERATIF

SHIROSIS HEPATIS RS2

DISUSUN OLEH :

Yoca Aprillia 18120141

GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2021
A. ASSESSMENT
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. NS
No Rekam Medis : -
Ruang :-
Tanggal masuk : -
Tanggal kasus : 07 Desember 2020
Diagnosis medis : Sirosis hepatic, ascites, hipertensi dan covid-19

DATA RIWAYAT PASIEN/KLIEN (CLIENT HISTORY/CH)


CH.1.Riwayat Personal
CH.1.1 Data Personal
Kode Jenis Data Hasil
IDNT
CH-1.1.1 Umur 60 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.5 Suku/etnik Jawa
CH-1.1.7 Kemampuan membaca/literacy Bisa membaca
CH-1.1.8 Pendidikan terakhir SMU
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga Suami
(sebagai kepala
keluarga/istri/anak/cucu, dll.)
CH-1.1.10 Merokok Tidak
(ya /tidak, bila ya berapa
banyak konsumsinya dan
sudah berapa lama?)

CH-1.1.11 Keterbatasan fisik Tidak ada

(misalnya apakah ada


gangguan
pendengaran/penglihatan/dll.)
CH-1.1.12 Mobilitas Bedrest, tapi bisa bergerak tanpa
(bed rest/kursi roda.bisa batas
berjalan sendiri, dll.)
Kesimpuan Data Personal Pasien/Klien :
Diketahui pasien seorang laki-laki berusia 60 tahun, suku Jawa dan lulusan SMU dan
mampu membaca.

CH.2. 1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga


Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
CH-2.1 Keluhan utama pasien/klien Nyeri perut, pusing, mual, muntah
yang berkaitan dengan gizi sejak 1 minggu dan perut semakin
membesar
Riwayat Penyakit Sekarang Sirosis hepatic, asites, hipertensi
dan covid-19 (swab PCR +)
Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi sejak usia 45 tahun
Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi

CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan


Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Tidak ada
Terapi medis yang pernah
dilakukan
(chemotherapy, dialysis,
CH-2.2.1
penggunaan ventilator/oksigen,
radiasi, obat-obatan untuk
terapi dll)
Perawatan bedah
(coronary artery bypass, gastric
CH-2.2.2 bypass, bedah saluran Tidak ada
pencernaan, transpanlantasi
organ, dll.)
Perawatan paliatif/end life care
CH-2.2.3 (pasien/klien dengan kondisi Tidak ada
terminal atau mengancam jiwa)
Kesimpulan Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga :
Tidak ada

CH.3 Riwayat Sosial Pasien/Klien


CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Faktor sosio ekonomi/penghasilan
keluarga
CH-3.1.1 Menengah
(apakah ada mengalihkan uang
makan untuk kebutuhan lain)
CH-3.1.2 Situasi rumah/hidup Tinggal bersama anak

(tinggal sendiri/bersama
keluarga/tunawisma)
CH-3.1.3 Issue/masalah di rumah (bila ada) Tidak ada
CH-3.1.4 Dukungan sosial dan kesehatan Asuransi BPJS

(keluarga/pengasuh/komunitas)
CH-3.1.5 Letak geografis rumah Rumah berada di perkotaan
dengan padat penduduk
(perkotaan/pedesaan/pencahayaa
n dan sanitasi rumah)
CH-3.1.6 Pekerjaan/kesibukan Wirausaha
CH-3.1.7 Agama Islam
CH-3.1.8 Riwayat krisis terakhir
Tidak ada
(kehilangan pekerjaan/kehilangan
anggota keluarga/trauma/bedah)
CH-3.1.9 Tingkat stres sehari-hari
Tidak ada
(apakah ada tekanan mental,
rendah/sedang/tinggi))
Kesimpulan Riwayat Sosial Pasien/Klien:
Penghasilan yang dimiliki keluarga pasien termasuk kelas menengah dan diketahui
pasien tinggal bersama anak serta memiliki asuransi BPJS. Rumah tempat tinggal
pasien terletak di perkotaan yang padat penduduk dengan pekerjaan pasien yaitu
seorang wirausaha dan agamanya Islam.

BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN/GIZI (FH)


FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
Hasil Recall 24 jam diet* : Rumah
Tanggal : 07 Desember 2020

Implementasi Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kcal) (g) (g) (g)
Asupan 915,5 36,5 6,2 191,4
Standar kebutuhan 1.548 58,05 34,4 251,55
pasien
% Asupan 59 % 62,8 % 18 % 76 %
Keterangan Kurang Baik Kurang Kurang
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Diketahui asupan pasien kurang untuk energy, protein, lemak dan karbohidrat dan masuk
kategori defisit berat karena <80 % dari kebutuhan yang seharusnya.
FH 2 Pemberian Makanan dan Zat Gizi
FH.2.1 Riwayat Diet
Kode Data Hasil
IDNT
FH-2.1 Riwayat pola Frekuensi makan : 2-3 kali/hari (Porsi sedang)
makan Nasi @ 3 ctg
Mie instant 1x/2 hr

Lauk hewani :
Ikan lele 2-4x/mgg, digoreng @1 ptg
Ayam 2-3x/mgg, digoreng
Telur 1x/mgg, direbus

Lauk nabati:
Tempe @1 ptg, digoreng
Tahu @1 ptg, digoreng

Sayur:
Sawi, bayam, sop dan daun Pepaya, dibening
(bayam @1 mangkok kecil)

Buah :
Pisang 2-5x/mgg @1 bh
Papaya 3-4x/mgg @1 ptg

Minuman:
Teh manis @2 gls (gula 2 sdm)
Air putih 3-4 gls/hr
Minuman bersoda untuk mengurangi mual

Snack :
Gorengan dan kerupuk
Kesimpulan Riwayat Diet :
Diketahui frekuensi makan pasien sudah cukup baik yaitu 2-3x sehari dengan porsi sedang,
makanan yang dikonsumsi sudah cukup beragam akan tetapi konsumsi mie instant pasien
kurang baik karena pasien rutin mengonsumsi setiap 2 hari hal tersebut tidak baik karena
bumbu mie instant mengandung natrium yang tinggi selain itu konsumsi teh dengan jumlah
gula yang terlalu berlebih juga tidak baik, konsumsi air putih pasien juga kurang dan
konsumsi snack berupa gorengan dengan frekuensi yang sering tidak baik karena gorengan
mengandung banyak lemak. Metode pemasakan yang digunakan pasien juga kurang beragam
dan banyak dioalah dengan cara digoreng sehingga menghasilkan lemak.

FH.2.1.2 Pengalaman Diet


Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-2.1.2.1 Preskripsi diet masa lalu Rendah garam, pembatasan
(ya/tidak, beri penjelasan singkat) asupan garam karena diagnosis
hipertensi
FH-2.1.2.2 Pernah mendapat edukasi/konseling Pernah, oleh ahli gizi saat
diet pada masa lalu terdiagnosis hipertensi
(ya/tidak, beri penjelasan singkat) pertama. Tetapi, pasien bosan
dan sudah tidak menjalani diet
yang diberikan
FH-2.1.2.3 Mengikuti diet yang dipilih sendiri Tidak ada
FH-2.1.2.4 Upaya diet yang pernah dilakukan Rendah garam
FH-2.1.2.5 Alergi makanan Tidak ada alergi makanan
FH-2.1.2.6 Intoleransi makanan Tidak ada
Kesimpulan : Diketahui pasien pernah mendapatkan diet sebelumnya yaitu diet
rendah garam karena diagnosis hipertensi dan pasien pernah mendapatkan edukasi
dari ahli gizi terkait diet tersebut, akan tetapi diet tersebut sudah tidak dijalankan
karena pasien bosan, selain itu pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan.

FH.2.1.3. Lingkungan Makan


Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH-2.1.3.1 Lokasi Di rumah dan dikamar pasien
bila tidak bisa bangun
FH-2.1.3.2 Suasana/atmosfir (bising, Nyaman
pencahayaan, temperature ruang,
kenyamanan meja makan)
FH-2.1.3.3 Pengasuh/teman Ditemani oleh istri atau anak
(pengaruh pengasuh atau teman
dalam pemilihan makanan, apakah
sering ditemani, dll.)
FH-2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang Tidak ada
memadai (bila menyusui)
FH-2.1.3.5 Makan sendirian bila tidak mual bisa makan
sendiri bila mual tidak mau
makan
Kesimpulan : Pasien makan dirumah atau di dalam kamar jika tidak bisa bangun dan
ruangan untuk makan dalam kondisi nyaan ditemani oleh istri atau
anak. Pasien mapu makan sendiri jika tidak mual dan jika mengalami
mual pasien tidak makan.

FH.2.1.4. Pemberian Makanan Enteral dan Parenteral


Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH-2.1.4.1 Akses enteral Tidak ada
(nasoentric,oroentric, bedah pada
lambung/duodenum)
FH-2.1.4.2 Akses parenteral (peripheral/central) Tidak ada
Kesimpulan : Tidak ada

FH.3 Penggunaan Obat-obatan/Obat alternative/pelengkap


Kode Data Hasil
IDNT
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan Curcuma, Spironolakton dan
(sebutkan) Furosemid
FH-3.1.2 Penggunaan obat bebas Promag bila mual
(sebutkan)
FH-3.2 Penggunaan obat alternative Konsumsi suplemen kurkuma 1x/hr
(sebutkan)
Kesimpulan: diketahui pasien menggunakan obat untuk memelihara fungsi hati serta
memperbaiki nafsu makan seperti curcuma, dan obat untuk mengatasi asites
yaitu sironolakton dan untuk mengatasi penumpukan cairan ataupun tekanan
darah tinggi pasien yaitu furosemid. Selain itu untuk mengatasi mual pasien
menggunakan promag selain itu juga pasien mengonsumsi suplemen kurkuma.

FH.4 dan FH.5, Pengetahuan, Kepercayaan dan Perilaku


Kode Data Hasil
IDNT
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan Pernah mendapatkan edukasi saat pertama
terkait makanan dan zat gizi terdiagnosis hipertensi

(ukur tentang pengetahuan


gizi sebelumnya)
FH-4.2 Kepercayaan dan perilaku Bila mual pasien mengkonsumsi minuman
terkait makanan dan zat gizi bersoda untuk menghilangkan mual

(misalnya kepercayaan
tertentu tentang makanan,
obsesi pada makanan tertentu,
obesesi tentang berat badan,
kepercayaan yang tidak
ilmiah, kesukaan pada
makanan tertentu, kesiapan
untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan
makanan)
FH 5 Perilaku Pasien makan apapun yang tersedia di rumah
tanpa memperhatikan kandungan gizi dan
(binge behavior, kebiasaan
kebutuhannya
memuntahkan kembali
makanan, penggunaan obat
laxative, puasa berlebihan,
olah raga berlebihan, perilaku
saat makan, durasi makan.)
Kesimpulan: Pasien sudah pernah mendapatkan edukasi terkait gizi sebelumnya dan ia
percaya jika mengonsumsi minuman bersoda mualnya akan berkurang, selain
itu pasien mengonsumsi makanan jenis apapun tanpa memperhatikan
kandungan gizi dan kebutuhannya.

FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai Makanan/Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 6 Faktor yang mempengaruhi Penggunaan alat makan khusus yang tidak
akses makanan dan terkait boleh digunakan oleh anggota keluarga yang
suplai makanan/gizi lain

(keikutsertaan dalam program


makanan/gizi di
komunitas/lingkungan,
ketersediaan makanan dan
yang aman, akses dalam
menyiapkan makanan
termasuk fasilitas alat
persiapan makanan, alat
makan, dll)

Kesimpulan: alat makan yang digunakan pasien tidak boleh digunakan oleh anggota
keluarga/ orang lain

FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik


Kode Data Hasil
IDNT
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik Pasien mempunyai usaha sendiri di dekat
rumah berupa toko mebel. Setiap hari pasien
(Kemampuan makan sendiri, , datang ke toko mulai jam 08.00-16.00. naun,
kemampuan mempersiapkan saat sakit memberat pasien sama sekali tidak
makan sendiri, riwayat aktifitas ke tempat usahanya
fisik, tipe aktifitas fisik, frekuensi,
durasi, intensitas, lama
menonton TV/HP/games, ada
tidaknya sedentary life style)
Kesimpulan: Diketahui pasien melakukan antivitas fisik saat di toko sejak akan
tetapi saat kondisi penyakitnya memburuk ia tidak ke toko.

FH 8. Nilai Pasien/Klien terkait Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 8 Kualitas hidup terkait gizi Pasien mempunyai persepsi makan yang apa
saja asal bisa dimakan
(persepsi pasien/klien terhadap
intervensi gizi dan dampaknya
pada kehidupan , respon
terhadap kualitas hidup terkait
gizi)

Kesimpulan Nilai Pasien/Klien terkait Gizi: pasien mengonsumsi segala jenis makanan
PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)
AD 1.1 Komposisi tubuh/pertumbuhan/riwayat berat badan
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
TL : 43 cm
TB estimasi= 46,085 + (Tinggi lutut
- Panjang Badan/Tinggi badan (cm)
x 2,394) – (usia x 0,097)
- Panjang Badan lahir (cm), pada
= 46,085 + (43 x 2,394) –
AD-1.1.1 anak
(60x0,097)
- Rentang lengan (cm)
= 46,085 + 102,9 – 5,8
- Tinggi lutut (cm)
= 143 cm

AD-1.1.2 - Berat Badan Aktual (kg)


- Berat Badan lahir (cm), pada anak BBI = 90% (TB – 100)
- Berat Badan Ideal (kg) = 90% (143 – 100)
- Adjusted Body Weight (kg) = 90% (43)
= 38,7 kg

AD-1.1.4 -Perubahan Berat Badan


-Perubahan Berat Badan gestasional
(pada kehamilan)

(naik/turun, disengaja/tidak, hitung


dalam kg dan persentase, berapa
lama perubahan berat badan tsb
terjadi)

AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) IMT = BB/ TB (m)2


= 38,7/ (1,43)2
= 38,7/ 2,0049
= 19,3 (normal)
AD-1.1.6 Pola pertumbuhan
-koreksi usia untuk bayi prematur
-IMT/U
-lingkar kepala (cm), bandingkan
dengan usia
-TB/U
-BB/TB
-BB/U
AD-1.1.7 Estimasi kompartemen tubuh LLA = 20 cm
- Persentase lemak tubuh (%), bisep,
tricep
- Lingkar Lengan Atas (cm)
- Lingkar pinggang (cm)
- Lingkar pinggul (cm)
- Rasio RLPP (cm)
Kesimpulan pengukuran antropometri
Diketahui tinggi badan pasien berdasarkan estimasi tinggi lutut 43 cm didapatkan tingginya
143 cm dan BBI 38,7 kg dan lingkar lengan atas 20 cm yang masuk kategori normal serta
hasil perhitungan IMT menggunakan BBI didapatkan bahwa status gizi pasien 19,3 (normal).

DATA BIOKIMIA, TES MEDIS, DAN PROSEDUR (BD)


Pemeriksaan Satuan/ Hasil Interpretasi
urin/darah Nilai Normal
SGOT 4-40 U/L 199 U/L Tinggi
SGPT 1-45 U/L 70 U/L Tinggi
Albumin 3,5 – 5,9 g/dL 2,9 g/dL Hipoalbuminemia
Uji swab PCR Negative Positive Positif covid-19
HbSAg Negative Positive Terinfeksi Hepatitis
B
Kesimpulan Data Biokimia:
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium diketahui kadar SGOT dan SGPT pasien tinggi
menunjukkan bahwa kadar enzim yang berfungsi memecah lemak tersebut tinggi karena
kadar lemak didalam tubuh tinggi. Albumin pasien rendah, hal ini menujukkan adanya
masalah pada hepar sehingga hepar tidak mampu menghasilkan albumin dalam jumlah
banyak, selain itu albumin yang rendah dapat menyebabkan penimbunan cairan dalam
jaringan dan pasien positif covid-19 dan positif terinfeksi Hepatitis B.

DATA FISIK YANG BERKAITAN DENGAN GIZI (PD)


PD-1.1. Data fisik yang berhubungan dengan gizi
Kode
Data Fisik Hasil
IDNT
PD-1.1.1 Penampilan keseluruhan Cukup, tampak lemas, namun
(keadaan umum) masih bisa berkomunikasi
dengan baik
PD-1.1.3 Cardiovascular-pulmonary Sesak nafas
(edema pulmo, sesak napas dll.)
PD-1.1.4 Ekstremitas, otot, tulang Kuku, mata tampak menguning
(edema ekstrimitas, penampakan
lemak subkutan, massa otot,
penampakan kuku/tangan,
ada/tidaknya gangguan otot dan
sendi)
PD-1.1.5 Sistem pencernaan Mual, muntah dan asites
(gangguan gigi, stomatitis, kesulitan
mengunyah, menelan, perubahan
pengecapan dan penciuman, nafsu
makan, nyeri ulu
hati,mual,muntah,diare,konstipasi,dll
.)
PD-1.1.6 Kepala dan mata Pusing
(pusing, penampakan rambut, sklera
ikterik,bintik bitot, conjunctiva
anemis dll.)
PD-1.1.7 Saraf dan kognitif Tidak ada
(gangguan sistem saraf cranial
tertentu, loss of consentration,
dizziness, gangguan motoric)
PD-1.1.8 Kulit Tampak jaundice
(dermatitis, kulit kering bersisik,
erythema, kuning (jaundice),
terdapat luka, ulcer, gangren, dll)
PD-1.1.9 Vital sign
- Tekanan darah (mmHg) 150/100 mmHg
- Nadi (kali/menit) 30 kali/menit
- Suhu (0C) 38,1°C
- Respirasi (kali/menit) 34 kali/ menit

Kesimpulan Pemeriksaan Fisik/Klinis:

Diketahui bahwa pasien dalam kondisi sadar cukup, tampak lemas namun masih dapat

berkomunikasi dengan baik. Pasien mengalami sesak nafas, serta kuku dan mata

tampak menguning kulit juga tampak jaundice. Pasien memiliki masalah pada sistem

pencernaan yaitu mual, muntah dan juga asites. Pasien mengalami pusing dan tekanan

darah pasien tinggi dan pasien masuk kategori Hipertensi Stage I, nadi pasien rendah,

suhu tubuh tinggi dan respirasi pasien lebih dari 20 kali/menit menunjukkan pasien

mengalami takipnea
B. DIAGNOSIS GIZI

DOMAIN INTAKE (NI)


NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan masalah sistem
pencernaan dan gangguan metabolism zat gizi yang dibuktikan dengan hasil recall
24 jam asupan oral yang <80%, mual, muntah dan penurunan nafsu makan

NI 5.1 Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan adanya infeksi dibuktikan dengan su
hu tubuh tinggi yaitu 38,1°C dan hasil swab PCR reaktif

NI 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan gangguan keseimbangan cairan


tubuh dan hipertensi dibuktikan dengan asites dan tekanan darah tinggi yaitu
150/100 mmHg

DOMAIN CLINIS (NC)


NC 2.2 Perubahan nilai lab yang terkait gizi berkaitan dengan adanya gangguan fungsi hati
dibuktikan dengan SGOT tinggi yaitu 199 U/L, SGPT tinggi yaitu 70 U/L dan
albumin rendah yaitu 2,9 g/dL

DOMAIN BEHAVIOR (NB)

NB 1.1 Pengetahuan yang kurang berkaitan dengan pangan dan gizi berkaitan dengan
persepsi makan yang salah dibuktikan dengan kebiasaan konsumsi berbagai jenis
makanan tanpa memperhatikan kandungan dan kebutuhan didalamnya

NB 1.2 Kepercayaan yang salah terkait pangan berkaitan dengan konsumsi minuman yang
kurang tepat dibuktikan dengan konsumsi soda ketika merasa mual

NB 2.1 Ketidakmampuan dalam menyiapkan makanan dan minuman berkaitan dengan


kondisi pasien yang lemas dibuktikan dengan makan pasien yang disiapkan oleh
anggota keluarga.
C. INTERVENSI GIZI
I. PLANNING
PEMBERIAN MAKAN DAN ATAU ZAT GIZI (NUTRITION DELIVERY/ND)
a. Tujuan
 Memenuhi kebutuhan asupan pasien, sesuai dengan kemampuan saluran cerna
dan daya terima pasien
 Mendukung fungsi jaringan hati yang tersisa
 Mencegah katabolisme protein
 Memperbaiki defisiensi zat gizi
 Mengurangi asites, hipertensi portal dan kerusakan akibat infeksi

b. Prinsip/ Syarat Diet


 Energi tinggi 35-40 kkal/kgBB/hr, untuk mempertahankan status gizi normal
dan mencegah pemecahan protein
 Protein tinggi, yaitu 1,5 /kg BB/hr
 Lemak cukup, 20- 25% dalam bentuk mudah dicerna dan utamakan PUFA
 Karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total
 Natrium rendah, 600-800 mg/ hr
 Pembatasan cairan berkaitan dengan adanya penumpukan cairan di perut
(asites)
 Bentuk makanan lunak agar mudah dicerna karena pasien sedang mengalami
mual dan muntah
 Makanan tidak merangsang saluran cerna
c. Perhitungan Kebutuhan Gizi

Energi = 40 kkal/kgBB/hr
= 40 × 38,7
= 1.548 kkal

Protein = 1,5 g/kgBB/hr


= 1,5 × 38,7
= 58,05 gr x 4 = 232,2 kkal

Lemak = 20% × TEE


= 20% × TEE
= 20% × 1.548 kkal
=309,6: 9
= 34,4 gr

Karbohidrat = Energi – Protein – Lemak


= 1.548 – 232,2 – 309,6
= 1006,2: 4
= 251,55 gr
Kebutuhan cairan = 10 kg pertama : 1.000 ml cairan
= 10 kg kedua : 500 ml cairan
= Sisa BB = 20 ml x 18,7 = 374 ml cairan
= 1.000 ml + 500 ml + 374 ml = 1.874 ml = 1,874 L

d. Preskripsi Diet
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : DIET HATI II RG I
Bentuk Makanan : Makanan lunak
Modifikasi Zat Gizi (bila ada) : -
Rute/cara pemberian : Oral
Jadwal Pemberian : 3x makanan utama ( Pagi, siang dan sore), 2x
selingan (Selingan pagi dan selingan siang)

ND-4 Feeding assistance :-


ND-5 Lingkungan makan :-
ND-6 Tata laksana gizi berkaitan dengan obat : -
FORMAT MENU
RENCANA EDUKASI GIZI (E)
(proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi pengetahuan yang membantu pasien/kli
en mengelola atau memofifikasi diet dan perialku secara sukarela untuk menjaga atau meningkatk
an kesehatan)
E-1. Materi/isi Edukasi
KODE Data Keterangan
IDNT
E-1.1 Tujuan Edukasi 1. Meningkatkan pengetahuan pasien
dan keluarga terkait masalah gizi yang
(misalnya untuk pencegahan, dialami pasien.
managemen penyakit)
2. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien dan keluarga tentang
diet dan bentuk makanan yang diberikan

3. Menjelaskan tentang makanan yang


dianjurkan dan dihindari untuk
dikonsumsi oleh pasien

E-1.2 Prioritas modifikasi - Memperbaiki asupan pasien


- Mengurangi mual dan muntah
(masalah utama - Mempertahankan fungsi jaringan hati
pasien/klien) yang tersisa
- menurunkan tekanan darah
- memulihkan keseimbangan cairan
E-1.5 Rekomendasi modifikasi

(penjelasan lebih banyak -


tentang rekomendasi
preskripsi gizi)

E-1.6 Topik lain yang berkaitan Membatasi asupan makanan atau


(bila ada) minuman tinggi natrium

Waktu 30 menit
Sasaran Pasien dan keluarga pasien
Metode Ceramah dan tanya jawab
Alat bantu Leaflet dan food model

RENCANA KONSELING GIZI (C)


KODE Data Keterangan
IDNT
C-2.2 Penetapan tujuan konseling 1. Untuk meningkatkan dan mengetahui
pemahaman pasien dan keluarga terkait
diet yang diberikan
2. Untuk mengetahui pemahaman
pasien terkait penyakit yang dialami
pasien
C-2.3 Monitoring kemandirian -
C-2.4 Pemecahan masalah Memotivasi pasien untuk menghabiskan
makanan dan mengonsumsi makanan
sesuai dengan diet yang diberikan
C-2.5 Dukungan social Keluarga pasien
C-2.6 Manajemen stress -
C-2.9 Mencegah relaps/kambuh -
C-2.10 Reward -
Waktu 30-40 menit
Sasaran Pasien dan Keluarga pasien
C-2 Metode/Strategi Penyuluhan dan konsultasi gizi
Alat bantu Leaflet, Food model, URT

RENCANA KOORDINASI ASUHAN GIZI ( RC)


(kegiatan dietisien melakukan konsultasi, rujukan atau koordinasi pemberian asuhan gizi den
gan tenaga kesehatan/institusi/dietisieb lain yang dapat membantu dalam merawat atau men
gelola masalah yang berkaitan dengan gizi)
KODE Data Hasil
IDNT
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
RC-1.1 Koordinasi kegiatan dengan asuhan lain Ya, bekerja sama dengan asuhan
yang berkaitan dengan asuhan gizi yang lain seperti tenaga medis dan
dilakukan tenaga kesehatan lainnya dalam
pemantauan data fisik dan
biokimia pasien
RC-2 Pemulangan pasien dan merujuk/transfer Ya, jika pasien sudah tidak dapat
pasien ke unit/institusi baru atau distisien ditangani
lain

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


Anamnesis Hal yang diukur Waktu Target
pengukuran
FH Pemantauan asupan Setiap hari 1. Terjadi peningkata
gizi (E, P, L dan KH) n asupan Energi,
protein, lemak dan
karbohidrat hingga
memenuhi kebutu
han pasien
2.
BD Pemantauan terhadap Setiap ada 1. SGOT, SGPT
SGOT, SGPT, pemeriksaan dan albumin
albumin, swab PCR laboratorium normal
2. Swab PCR
negatif
PD Pemantauan keadaan Setiap hari 1. Tidak lemas
fisik pasien yaitu 2. Mual, muntah,
lemas, jaundice, mual, pusing dan
muntah, pusing, nadi, jaundice
suhu dan respirasi berkurang
3. Nadi, suhu dan
respirasi normal
PEMBAHASAN :
Berdasarkan diagnosis medis diketahui pasien sedang mengalami sirosis hepatic,
asites, hipertensi dan positif covid-19, sehingga diperlukan penangan yang segera sebelum
kondisi pasien semakin parah. Pada kasus ini sirosis hepatic akan mengganggu metabolisme
berbagai zat gizi diantaranya karbohidrat, lemak, protein dan mikronutrien. Protein akan
mengalami pembongkaran sehingga dapat menyebabkan penurunan AARC oleh sebab itu
harus diberikan makanan yang cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan agar tidak terjadi
pembongkaran protein. Pasien mengalami asites akibat ketidakseimbangan cairan didalam
tubuh sehingga perlu dilakukan pembatasan cairan. Pasien juga mengalami infeksi akibat
covid-19 sehingga membutuhkan asupan protein untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan
akibat infeksi. Selain itu, diet rendah garam diberikan dengan pertimbangan kondisi pasien
yang sedang mengalami asites untuk mencegah terjadinya penarikan cairan oleh natrium
yang berlebih maka dilakukan pembatasan konsumsi natrium.
Selain data SGOT, SGPT, dan albumin untuk menentukan bahwa terjadi masalah di
hati maka memerlukan beberapa pengukuran lainnya seperti protein total, globulin, bilirubin,
fosfate alkali dan cholinesterase (Chynthia, Adisty. A. S. Gz, 2012)
Berdasarkan pertimbangan maka diet yang diberikan yaitu Diet Hati II RG I karena
berdasarkan keadaan pasien yang membutuhkan asupan energy, protein, lemak dan
karbohidrat dalam jumlah yang cukup ataupun lebih. Makanan yang diberikan kepada pasien
dalam bentuk lunak untuk memudahkan proses pencernaan dan makanan diberikan secara
oral melihat pasien masih mampu mengonsumsi lewat oral. Jenis bahan makanan yang dipilih
untuk dijadikan menu mengandung zat gizi yang beragam baik makro maupun mikro
sehingga pasien tidak mengalami defisiensi zat gizi.

DAFTAR PUSTAKA
Chynthia, Adisty. A. S. Gz. 2012. Asuhan Gizi; Nutritional Care Process. Edisi
pertamaYogyakarta. Graha Ilmu. Halaman 44.

Anda mungkin juga menyukai