Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM KASUS Ca NASOFARING

DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF

Nabela Syahdiladara
A.15.3
18120125

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2021
B. ASSESSMEN
IDENTITAS PASIEN/KLIEN
Nama : Tn, L
Tanggal masuk RS :-
Tanggal kasus :-
Nomor RM/Bangsal/Ruang : -
Alamat : -
Penyakit penyerta :-
Diagnosis Medis : obs Ca Nasofaring

DATA RIWAYAT PASIEN/KLIEN (CLIENT HISTORY/CH)


(informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat personal, medis, keluarga, dan social)
CH.1.Riwayat Personal
CH.1.1 Data Personal
Kode Jenis Data Hasil
IDNT
CH-1.1.1 Umur 50 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.5 Suku/etnik -
CH-1.1.7 Kemampuan membaca/literacy -
(bisa membaca atau tidak)
CH-1.1.8 Pendidikan terakhir Sarjana
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -
(sebagai kepala
keluarga/istri/anak/cucu, dll.)
CH-1.1.10 Merokok Pasien merupakan seorang perokok
(ya /tidak, bila ya berapa berat dengan kebiasaan merokok 8-
banyak konsumsinya per hari 12 batang perhari.
dan sudah berapa lama?)
CH-1.1.11 Keterbatasan fisik -
(misalnya apakah ada
gangguan
pendengaran/penglihatan/dll.)
CH-1.1.12 Mobilitas -
(bed rest/kursi roda.bisa
berjalan sendiri, dll.)
Kesimpulan Data Personal Pasien/Klien :
Pasien merupakan perokok berat sehari bisa menghabiskan 8-12 batang. Pasien
berusia 50 tahun, berjenis kelamin laki-laki, pendidikan terkahir pasien yaitu sarjana.
CH.2. 1 Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga (tuliskan di hasil apabila ada)
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Telinga berdengung, sakit
tenggorokan, sulit menelan bahkan
Keluhan utama pasien/klien
bubur nasi ditolak, sering
yang berkaitan dengan gizi
mimisan, dan terdapat benjolan di
tenggorokan.
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan
CH-2.1 Benjolan dirasakan makin
membesar dalam beberapa bulan
belakangan
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mempunyai riwayat DM
sejak berusia 40 tahun. Kadar gula
darah pasien selalu diatas normal
Riwayat Penyakit Keluarga -

CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan (tuliskan di hasil apabila ada)


Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Pasien menggunakan terapi insulin
Terapi medis yang pernah
3x/hr (saat makan)
dilakukan
Pemerikasaan penunjang:
(chemotherapy, dialysis,
CH-2.2.1 nasofaringoskopi dengan kesan
penggunaan ventilator/oksigen,
adanya pembesaran dalam
radiasi, obat-obatan untuk
nasofaring obs Ca nasofaring.
terapi dll)
Perawatan bedah
(coronary artery bypass, gastric
CH-2.2.2 bypass, bedah saluran -
pencernaan, transpanlantasi
organ, dll.)
Perawatan paliatif/end life care
CH-2.2.3 (pasien/klien dengan kondisi -
terminal atau mengancam jiwa)
Kesimpulan Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga :
Pasien merasakan keluhan utama yaitu telinga berdengung, sakit tenggorokan, sulit
menelan bahkan bubur nasi ditolak, sering mimisan, dan terdapat benjolan di tenggorokan.
Pasien memiliki riwayat penyakit sekarang yaitu benjolan dirasakan makin membesar dalam
beberapa bulan belakangan. Pasien juga memiliki riwayat penyakit dahulu yaitu Pasien
mempunyai riwayat DM sejak berusia 40 tahun. Kadar gula darah pasien selalu diatas normal
dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Pasien juga pernah melakukan terapi
medis yaitu terapi insulin 3x/hr (saat makan) dan pasien menjalani pemeriksaan penunjang
nasofaringoskopi dengan kesan adanya pembesaran dalam nasofaring obs Ca nasofaring.
CH.3 Riwayat Sosial Pasien/Klien
CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Faktor sosio ekonomi/penghasilan
keluarga

(tuliskan berapa penghasilan


CH-3.1.1 Status ekonomi menengah
keluarga/bulan, apakah sekiranya
cukup untuk makan 1 keluarga,
apakah ada pengalihan uang
makan untuk kebutuhan lain?)
CH-3.1.2 Situasi rumah/hidup
Bersama istri dan 3 orang anak
(tinggal sendiri/bersama
keluarga/tunawisma)
CH-3.1.3 Issue/masalah di rumah (bila ada) -
CH-3.1.4 Dukungan sosial dan kesehatan
(bila ada)

(apakah ada asuransi kesehatan?


Apakah tergabung dalam
-
komunitas kesehatan atau
komunitas soasial? apakah
keluarga peduli dengan
kesehatan?apakah ada pengasuh
bila anak/lansia)
CH-3.1.5 Letak geografis rumah
-
(perkotaan/pedesaan/pencahayaa
n dan sanitasi rumah)
CH-3.1.6 Pekerjaan/kesibukan PNS
CH-3.1.7 Agama -
CH-3.1.8 Riwayat krisis terakhir (bila ada)
-
(kehilangan pekerjaan/kehilangan
anggota keluarga/trauma/bedah)
CH-3.1.9 Tingkat stres sehari-hari (bila ada)

(apakah ada tekanan mental, -


termasuk kategori
rendah/sedang/tinggi)
Kesimpulan Riwayat Personal Pasien/Klien:
Status ekonomi pasien yaitu menengah. Pasien tinggal bersama istri dan 3 orang anak.
Pasien memiliki pekerjaan sebagai PNS.
BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN/GIZI (FH)
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
FH.1 Asupan makanan dan zat gizi
Hasil Recall 24 jam diet : Di rumah
Tanggal :-
Diet Rumah Sakit : Diet DM TP

Implementasi Energi Protein Lemak KH


(kcal) (g) (g) (g)

Asupan oral - - - -
Parenteral - - - -
Kebutuhan - - - -
(comparative
standard)
% Asupan 75% 75% 75% 75%
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Dari hasil data recall di rumah asupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat didapatkan
%asupan pasien hanya bisa 75% dari kebutuhan seharinya.

Hasil Recall 24 jam diet : Di Rumah sakit


Tanggal :-
Diet Rumah Sakit : Diet DM TP

Implementasi Energi Protein Lemak KH


(kcal) (g) (g) (g)

Asupan oral - - - -
Parenteral - - - -
Kebutuhan - - - -
(comparative
standard)
% Asupan 50% 50% 50% 50%
Kesimpulan Riwayat Asupan Makanan dan Zat Gizi:
Dari hasil data recall dirumah sakit dari hasil pengamatan menggunakan comstock asupan
Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat didapatkan %asupan pasien hanya bisa 50% dari kebutuhan
seharinya.

FH 2 Pemberian Makanan dan Zat Gizi


FH.2.1 Riwayat Diet
(Gambaran makanan minuman yang biasa disediakan atau dikonsumsi, diet masalalu yang dijalani
atau preskripsi diet/konseling yang pernah diterima, serta lingkungan makan)
Kode Data Hasil
IDNT
FH-2.1 Riwayat Kebiasaan frekuensi makan harian di rumah : 3 kali/hari
Diet
(riwayat Makanan Pokok
pola Bubur sumsum dan kuah sayur
makan
selama 1 Lauk hewani :
bulan Tidak mau
terakhir)
Lauk nabati :
Tahu

Sayuran:
Sayuran 2x/hari

Buah-buahan : -

Minuman
Jus buah 2x/hari
Susu pepstisol 1 gelas (250 ml)
kopi 3x/hari 300ml dengan gula pasir 2sdm setiap kali minum

Snack/Selingan/Makanan kecil
Biskuit (regal 2 keping)
Kesimpulan Riwayat Diet :
Asupan makan pasien masih sangat kurang bervariasi dan pasien memiliki kebiasaan
makan yang tidak baik yaitu seperti menyukai makanan yang diawetkan. Pasien juga terlalu
sering mengkonsumsi kopi setiap hari sampai 3 kali dengan ditambah gula pasir.
FH.2.1.2 Pengalaman Diet
Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-2.1.2.1 Pernah mendapatkan preskripsi diet di -
masa lalu
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.2 Pernah mendapat edukasi/konseling Pasien sudah pernah diberikan
diet pada masa lalu konseling gizi terkait DM
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
FH-2.1.2.4 Upaya diet yang pernah dilakukan -
FH-2.1.2.5 Alergi makanan -
FH-2.1.2.6 Intoleransi makanan -
Kesimpulan Pengaman Diet :
Pasien sudah pernah diberikan konseling gizi terkait DM.
FH.2.1.3. Lingkungan Makan
Kode Jenis Data Hasil
IDNT
FH-2.1.3.1 Lokasi -
FH-2.1.3.2 Suasana/atmosfir (bising, -
pencahayaan, temperature ruang,
kenyamanan meja makan)
FH-2.1.3.3 Pengasuh/teman -
(pengaruh pengasuh atau teman
dalam pemilihan makanan, apakah
sering ditemani, dll.)
FH-2.1.3.4 Ruang/fasilitas menyusui yang -
memadai (bila menyusui)
FH-2.1.3.5 Makan sendirian -
Kesimpulan Lingkungan Makan:
-
FH.3 Penggunaan Obat-obatan/Obat alternative/pelengkap (apabila mengonsumsi obat)
Kode Data Hasil
IDNT
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan -
(sebutkan)
FH-3.1.2 Penggunaan obat bebas -
(sebutkan)
FH-3.2 Penggunaan obat alternative -
(sebutkan)
Kesimpulan Penggunaan obat-obatan/obat alternative/pelengkap:
-
FH.4 dan FH.5, Pengetahuan, Kepercayaan dan Perilaku
Kode Data Hasil
IDNT
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan -
terkait makanan dan zat gizi

(ukur tentang pengetahuan gizi


sebelumnya)
FH-4.2 Kepercayaan dan perilaku Pasien mempunyai anggapan bahwa makan
terkait makanan dan zat gizi tidak usah diatur karena sudah menggunakan
insulin.
(apakah ada kepercayaan
tentang makanan tertentu,
obsesi pada makanan tertentu,
obsesi tentang berat badan,
kepercayaan yang tidak ilmiah
tentang makanan, kesukaan
pada makanan tertentu saja,
kesiapan untuk mengubah
perilaku yang berhubungan
dengan makanan)
FH 5 Perilaku -
(kebiasaan makan berlebihan,
kebiasaan memuntahkan
kembali makanan, penggunaan
obat laxative, puasa
berlebihan, olah raga
berlebihan, perilaku saat
makan, durasi makan terlalu
lama/pendek)
Kesimpulan Pengetahuan/Kepercayaan/perilaku:
Pasien memiliki pandangan terhadap intervensi gizi dan dampaknya pada kualitas
kehidupan bahwa makan tidak usah diatur karena pasien sudah menggunakan insulin. Jadi
pasien masih belum bisa mengontrol makanan apa saja yang seharusnya bisa dihindari dan
bisa dikonsumsi.

FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai Makanan/Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 6 Faktor yang mempengaruhi Fasilitas memasak (akses makan) : istri
akses makanan dan terkait
suplai makanan/gizi

(keikutsertaan dalam program


makanan/gizi di
komunitas/lingkungan,
ketersediaan makanan dan
yang aman bersih dan sehat,
akses dalam menyiapkan
makanan termasuk fasilitas
alat persiapan makanan, alat
penyimpanan makanan, alat
makan, dll)

Kesimpulan faktor yang memperngaruhi akses makanan dan terkait suplai makanan/gizi
Akses makanan pasien dalam menyiapkan makanan yaitu istri pasien.
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik
Kode Data Hasil
IDNT
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik Pasien jarang berolah raga

(Kemampuan makan sendiri,


kemampuan mempersiapkan
makan sendiri, riwayat aktifitas
fisik, tipe aktifitas fisik, frekuensi,
durasi, intensitas, lama menonton
TV/HP/games, ada tidaknya
sedentary life style)
Kesimpulan Aktivitas dan fungsi fisik
Pasien memiliki aktifitas dan fungsi fisik yang jarang melakukan olahraga

FH 8. Nilai Pasien/Klien terkait Gizi


Kode Data Hasil
IDNT
FH 8 Kualitas hidup terkait gizi -

(persepsi pandangan pasien/klien


terhadap intervensi gizi dan
dampaknya pada kualitas
kehidupan)

Kesimpulan Nilai Pasien/Klien terkait gizi: -

PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)


AD 1.1 Komposisi tubuh/pertumbuhan/riwayat berat badan (sesuaikan data yang diambil
dengan keadaan klien, apabila tidak ada alat antropometri maka boleh dengan estimasi/data
terakhir)
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
- Panjang Badan/Tinggi badan (cm) 160 cm
- Panjang Badan lahir (cm), pada -
AD-1.1.1 anak
- Rentang lengan (cm) -
- Tinggi lutut (cm) -
AD-1.1.2 - Berat Badan Aktual (kg) 45 kg
- Berat Badan lahir (cm), pada anak -
- Berat Badan Ideal (kg) -
- Adjusted Body Weight (kg) -
AD-1.1.4 -Perubahan Berat Badan -
-Perubahan Berat Badan gestasional -
(pada kehamilan)

(naik/turun, disengaja/tidak, hitung


dalam kilogram dan persentase,
berapa lama perubahan berat
badan tersebut terjadi)

AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) IMT =BB/TB2 = 45/1602


= 45/1,602
= 45/2,56
= 17,57 kg (kurus)
Permenkes RI tahun 2014

AD-1.1.6 Pola pertumbuhan


-koreksi usia untuk bayi prematur -
-IMT/U -
-lingkar kepala (cm), bandingkan -
dengan usia
-TB/U -
-BB/TB -
-BB/U -
AD-1.1.7 Estimasi kompartemen tubuh
- Persentase lemak tubuh (%), bisep, -
tricep
- Lingkar Lengan Atas (cm) -
- Lingkar pinggang (cm) -
- Lingkar pinggul (cm) -
- Rasio RLPP (cm) -
Kesimpulan Pengukuran antropometri:
Pasien memiliki tinggi badan yaitu 160 cm. Berat badan pasien yaitu 45kg dan di dapatkan
hasil IMT 17,57 yaitu termasuk kedalam kategori kurus.

DATA BIOKIMIA, TES MEDIS, DAN PROSEDUR (BD) (apabila ada)

Kode Pemeriksaan urin/darah Satuan/ Hasil Interpretasi


IDNT Nilai Normal
Leukosit 5000-10.000 13.000 sel/mm Tinggi
Hb 14-18 10 g/dL Rendah
BD-1.5.6 GDS <140 246 gl/dL Tinggi
BD-1.5.3 HBA1C <5,7% 10% Tinggi
BD-1.11.1 Albumin 3,5-5,9 2,1 gr/dL Rendah
Kesimpulan Data Biokimia :
Pasien memiliki kadar leukosit 13.000 sel/mm yang yang artinya leukosit pada pasien tinggi
berkaitan dengan Ca nasofaring yang dialami pasien. Pasien juga memiliki kada Hb yang rendah
yang berarti pasien anemia, kadar GDS dan HBA1C pasien tinggi berkaitan dengan riwayat penyakit
pasien yaitu DM dan kadar albumin pasien rendah berkaitan dengan Hipoalbuminemia dapat
diakibatkan dari proses inflamasi, inadekuatnya masukan kalori kedalam tubuh dan juga mediator
katabolik sel kanker.

DATA FISIK YANG BERKAITAN DENGAN GIZI (PD) (apabila ada, sesuaikan data yang
diambil dengan keadaan klien)
PD-1.1. Data fisik yang berhubungan dengan gizi
Kode
Data Fisik Hasil
IDNT
PD-1.1.1 Penampilan keseluruhan Lemah GCS (Glasgow coma scale)
(keadaan umum) 13
PD-1.1.3 Cardiovascular-pulmonary -
(edema pulmo, sesak napas dll.)
PD-1.1.4 Ekstremitas, otot, tulang -
(edema ekstrimitas, penampakan
lemak subkutan, massa otot,
penampakan kuku/tangan,
ada/tidaknya gangguan otot dan
sendi)
PD-1.1.5 Sistem pencernaan Kesulitan menelan, penurunan
(gangguan gigi, stomatitis, nafsu makan.
kesulitan mengunyah, menelan,
perubahan pengecapan dan
penciuman, nafsu makan, nyeri
ulu hati,
mual,muntah,diare,konstipasi,dll
.)
PD-1.1.6 Kepala dan mata -
(pusing, penampakan rambut,
sklera ikterik,bintik bitot,
conjunctiva anemis dll.)
PD-1.1.7 Saraf dan kognitif -
(gangguan sistem saraf cranial
tertentu, loss of consentration,
dizziness, gangguan motoric)
PD-1.1.8 Kulit -
(dermatitis, kulit kering bersisik,
erythema, kuning (jaundice),
terdapat luka, ulcer, gangren,
dll)
PD-1.1.9 Vital sign
- Tekanan darah (mmHg) 150/90 mmHg
- Nadi (kali/menit) 60-100x/menit (DBN)
- Suhu (0C) 38,30C
- Respirasi (kali/menit) 16-24x/menit (DBN)
Kesimpulan Pemerikasan Fisik/Klinis :
Pasien dalam kondisi Lemah GCS (Glasgow coma scale) 13. Pasien memiliki gangguan
pencernaan yaitu kesulitan menelan dan nafsu makan menurun disebabkan ada benjolan
ditenggorokan. Tekanan darah pasien tinggi atau hipertensi karena rentang normal tekanan darah
yaitu 120/80 mmHg. Nadi pasien dalam batas normal karena rentang nadi yaitu 60-100x/menit, suhu
pasien tinggi karena rentang suhu normal 36-370C dan respirasi pasien dalam batas normal karena
rentang normal respirasi yaitu 16-24x/menit.

C. DIAGNOSIS GIZI

DOMAIN INTAKE (NI)


NI – 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan pasien mengalami gangguan gastrointestinal
berupa sakit tenggorokan disebabkan terdapat benjolan di tenggorokan serta penurunan nafsu
makan ditandai dengan asupan pasien hanya 75% dari kebutuhan seharinya.

DOMAIN CLINIS (NC)


NC - 1.1. Kesulitan menelan berkaitan dengan benjolan yang dirasakan semakin membesar ditandai
dengan asupan makan pasien hanya 75% dan rata-rata sisa makanan pasien 50%
NC - 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi berkaitan dengan pasien mengalami infeksi
atau radang ditandai dengan leukosit tinggi, kadar GDS dan HBA1C pasien tinggi.
DOMAIN BEHAVIOR (NB)
NB.1.4. Kurang dapat menjaga/monitoring diri berkaitan dengan pasien memiliki kebiasaan makan
yang tidak baik ditandai dengan pasien suka mengkonsumsi makanan yang diawetkan dan
konsumsi kopi 3x/hari sebanyak 300 ml dengan gula pasir 2 sdm setiap kali minum.
NB.1.3. Tidak siap untuk diet / merubah perilaku berkaitan dengan pasien memiliki anggapan bahwa
makan tidak usah diatur karena sudah menggunakan insulin ditandai dengan kebiasaan makan
pasien yang tidak baik sedangkan pasien sudah pernah diberikan konseling gizi terkait DM.

FORMAT INTERVENSI

D. INTERVENSI GIZI
I. PLANNING
PEMBERIAN MAKAN DAN ATAU ZAT GIZI (NUTRITION DELIVERY/ND)
a. Tujuan
- Memperbaiki asupan oral pasien secara bertahap
- Meningkatkan status gizi pasien secara bertahap
- Menstabilkan kadar GDS dan HBA1C menjadi normal
- Memperbaiki kebiasaan dan pola makan pasien.
- Memberikan edukasi atau konseling tentang gizi.

a. Prinsip/syarat Diet
1. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi
2. Mengkonsumsi makanan tepat jumlah, tepat jadwal tepat jenis
3. Memberikan makanan dalam bentuk saring
4. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering
5. Berikan jus tanpa gula dan minuman tanpa kafein
6. Energi cukup 30 kkal/kgBB ideal dengan faktor aktivitas 10%, faktor stress 20%,
dan faktor umur 5%
7. Protein cukup
8. Lemak 25% dari total kebutuhan
9. Karbohidrat cukup
b. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Energi (rumus perkeni 2015)
Energi = BBI = (TB-100)-10%(TB-100)
= (160-100)-10%(160-100)
= 60-6
= 54 kg
Kalori basal = 30 x BBI
= 30 x 54 kg
= 1.620 kkal
FA = kalori basal x 10%
= 1.620 x 10%
= 162 kkal
Koreksi Faktor stress = kalori basal x 20%
= 1.620 x 20%
= 324 kkal
Koreksi Umur = kalori basal x 5%
= 1.620 x 5%
= 81 kkal
Koreksi Berat Badan = kalori basal x 25%
= 1.620 x 25%
= 405 kkal
Total Energi = 1.620 kkal + 162 kkal + 324 kkal + 405 kkal – 81 kkal
= 2.430 kkal

Protein = 15/100 x Total Energi


= 15/100 x 2.430 kkal
= 364,5 kkal : 4
= 91,12 gram
Lemak = 25/100 x 2.430 kkal
= 607,5 kkal / 9 kkal
= 67,5 gram
Karbohidrat = Energi – Protein – Lemak
= 2.430 kkal – 364,5 kkal – 607,5 kkal
= 1.458 kkal /4 kkal
= 364,5 gram
Zat Gizi lain (Vitamin/Mineral) = -
Substansi bioaktif (bila perlu) =-
Cairan (bila perlu) =-

c. Preskripsi Diet
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet DM TP
Bentuk Makanan : Saring
Modifikasi Zat Gizi (bila ada) : -
Rute/cara pemberian : Oral
Jadwal Pemberian : 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan
(kapan diberikan, berapa kali)
FORMAT MENU (boleh menggunakan Nutrisurvey)

Golongan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat


Karbohidrat 6P 1050 24 - 240
Protein hewani 3P 450 21 39 -
tinggi
Protein nabati 3P 225 15 9 21
Sayuran B 3P 75 3 - 15
Sayuran C 2P 100 6 - 20
Buah 4P 200 - - 48
Gula 2P 100 - - 24
Susu Rendah 2P 250 14 12 20
Lemak
Minyak 1P 50 - 5 -
Jumlah 2.500 kkal 83 gram 65 gram 388 gram
Kebutuhan 2.430 kkal 91,12 gram 67,5 gram 364,5 gram
% Pemenuhan + 10 %
102,8% 91% 96,2% 106,4%
( 90 – 110 % )

Bahan Penu Berat E P L


Menu URT* KH (g)
Makanan kar (g) (kcal) (g) (g)
Makan Pagi - Bubur 1 P 2 gls 400 175 4 gram - 40
07.00 nasi gram kkal gram
(bubur nasi -Bayam 1P 1 gls 100 50 3 gram - 10
saring merah gram kkal gram
+bayam+wortel, -Wortel 1P 1 gls 100 25 1 gram - 5 gram
Pepes gram kkal
tahu+kuning - Tahu 1P 1 ptg 100 75 5 gram 3 -
telur ayam dan bsr gram kkal gram
sari apel) -Kuning 1P 4 btr 45 150 7 gram 13 -
telur ayam gram kkal gram
-Apel 1P 1 bh 85 50 - - 12
gram kkal gram
-Air Putih - - - -
Selingan Pagi -Jus jambu 1P 1 bh 100 50 - - 12
10.00 biji bsr gram kkal gram
(jus jambu biji -Gula 1P 1 sdm 13 50 - - 12
dan Mashed gram kkal gram
potato+keju) -Kentang 1P 2 bj 60 175 4 gram - 40
sdg gram kkal gram
-Keju 1P 1 ptg 210 125 7 gram 6 10
kcl gram kkal gram gram
-Air putih 35 - - - -
gram
Makan Siang -Bubur 1P 2 gls 400 175 4 gram - 40
12.30 nasi gram kkal gram
(Bubur nasi -Tempe 1P 2 ptg 50 75 5 gram 3 7 gram
saring, tempe + bsr gram kkal gram 6 gram
ayam bumbu -Ayam 1P 1 ptg 40 150 7 gram 13 -
kecap saring, dengan sdg gram kkal gram
Bening labu kulit
siam iris tipis -Kecap Ckp Ckp - - - - -
dan pepaya) -Labu 1P 1 gls 100 25 1 gram - 5 gram
siam gram gram
-Pepaya 1P 1 ptg 190 50 - - 12
bsr gram kkal gram
Air putih - - - -
Selingan Sore -Kacang 1P 2 sdm 20 75 5 gram 3 7 gram
16.00 hijau gram kkal gram
(bubur kacang -Gula 1P 1 sdm 13 50 - - 12
hijau saring) gram kkal gram
-Air putih - -
Makan Malam -Bubur 1P 2 gls 400 175 4 gram - 40
19.00 nasi gram kkal gram
(Bubur nasi -Brokoli 1P 1 gls 100 25 1 gram - 5 gram
saring+Bayam gram kkal
merah+ brokoli -Bayam 1P 1 gls 100 50 3 gram - 10
saring, sosis merah gram kkal gram
kukus balut -Sosis 1P ½ ptg 50 150 7 gram 13 -
tepung dan sari sdg gram kkal gram
kurma) -Tepung 1P 5 sdm 50 175 4 gram - 40
terigu gram kkal gram
-Kurma 1P 3 bh 15 50 - - 12
gram kkal gram
-Air putih - - - -
Selingan malam -Ubi 1P 1 bj 135 175 4 gram - 40
21.00 gram kkal gram
(Ubi rebus+susu -Susu sapi 1P 1 gls 200 125 7 gram 6 10
sapi) gram kkal gram gram
-Air putih - - - -
Total Zat Gizi 2.500 83 65 388
kkal gram gram gram
Kebutuhan 2.430 91,12 67,5 364,5
kkal gram gram gram
% Pemenuhan + 10 % 102,8
91% 96,2% 106,4%
( 90 – 110 % ) %
*URT : ukuran rumah tangga seperti buah, ikat, potong, butir dll
PEMBAHASAN
Kanker nasofaring (KNF) adalah kanker yang terbentuk dijaringan nasofaring, yang
merupakan bagian atas tenggorokan (faring) yang terletak di belakang hidung. KNF akan terlihat
pada saat sudah menyerang kelenjar getah bening yang akan menimbulkan benjolan pada kedua
bagian leher. Hal ini sama seperti keluhan pada pasien. Karsinoma nasofaring termasuk dalam 5
besar tumor ganas dengan frekuensi tertinggi. Kanker ini hampir dua kali lebih umum menyerang
kalangan laki-laki daripada perempuan. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya usia harapan hidup
dan perubahan pola hidup masyarakat,seperti kebiasaan menggunakan rokok dan alkohol (Munir,
2010). Hal ini sesuai dengan kebiasaan pasien yang merupakan seorang perokok berat dengan
kebiasaan merokok 8-12 batang perhari.
Dampak yang ditimbulkan dari KNF diantaranya menurunnya berat badan dikarenakan
sulitnya menelan makanan, sress, depresi dan menarik diri dari lingkungan yang disebabkan oleh
perubahan penampilan, dapat menyebabkan gangguan pada produksi air liur, kesulitan dalam proses
berbicara, kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan serta meningkatkan risiko terjadi
infeksi pada mulut dan gigi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya asupan nutrisi secara oral dan
menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, mudah terkena infeksi dan penurunan berat badan
(Sudiasa,Tjekeg, 2012). Hal ini sama seperti keluhan yang dirasakan oleh pasien yaitu keluhan sakit
tenggorokan, sulit menelan.
Gejala awal yang biasanya muncul antara lain telinga berdenging, terasa penuh dan
kemampuan pendengaran yang menurun. Selain itu, hidung penderita akan merasa tersumbat karena
pilek yang kronik hingga terdapat lendir bercampur dengan darah. Sedangkan gejala lanjut yang
dialami oleh penderita kanker nasofaring meliputi adanya gejala perluasan intrakranial yang ditandai
dengan sakit kepala kronik, mata juling (diplopia), nyeri wajah, wajah kebas dan munculnya
benjolan leher yang semakin lama semakin membesar namun tidak menimbulkan nyeri (Camelia,
2019 dalam website Rs.Sardjito). Pasien masih pada tahap gejala awal karena sesuai dengan gejala
yang di rasakan pasien yaitu sering mimisan dan telinga berdenging.
Diabetes Melitus ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh hiperglikemia atau kadar glukosa
yang banyak dalam darah serta adanya kelainan pada proses metabolisme karena kekurangan insulin.
Peran genetik riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko kejadian DM. Apabila keluarga ada yang
menderita DM maka akan lebih beresiko mengalami DM.
Pada perencanaan menu pasien diberikan Diet DM TP. Untuk tujuan yaitu menurunkan kadar
GDS dan HBA1C agar menjadi normal karena pasien memiliki riwayat diabetes melitus dari 40
tahun dan kadar GDS dan HBA1C pasien tinggi. Untuk meningkatkan asupan oral agar menjadi
normal maka bentuk makanan pasien diberikan dalam bentuk makanan saring karena pasien
kesulitan menelan. Meningkatkan status gizi pasien karena status gizi pasien menurut Permenkes
tahun 2014 dalam kategori kurus. Untuk memperbaiki kebiasaan dan pola makan pasien, Menu yang
diberikan mengandung sayur dan buah sebagai sumber serat untuk membantu menghilangkan
masalah konstipasi. Memberikan edukasi atau konseling tentang gizi supaya pasien dapat mengatur
pola makannya karena pasien mempunyai anggapan bahwa makan tidak usah diatur karena sudah
menggunakan insulin. Untuk asupan zat gizi diberikan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien sehingga
untuk mengatasi susah menelan makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering serta mudah
dicerna, tidak mengandung bahan makanan berbau tajam, tidak menggunakan bumbu yang tajam
serta menu pada pasien dibatasi pada konsumsi gula untuk mengendalikan kadar gula dalam tubuh
pasien menjadi normal serta agar pasien bisa menghabiskan makanan yang sudah sesuai dengan
kebutuhan.
Prinsip/syarat diet berupa makanan yang bervariasi, mengkonsumsi makanan tepat jumlah,
tepat jadwal dan tepat jenis sesuai dengan prinsip pemberian makan pada pasien DM. Makanan yang
diberikan dalam bentuk saring dalam porsi kecil namun sering. Pemberian jus tanpa gula dan tidak
dianjurkan untuk minuman yang mengandung kafein. Energy diberikan cukup sesuai BBI dengan
faktor aktifitas 10% karena pasien dalam keadaan istirahat sehingga kebutuhan energi basal ditambah
10%. , faktor stress 20% karena pasien mengalami kanker jadi untuk faktor stressnya besar dan
faktor umur -5% karena penurunan kebutuhan energy di atas usia 50 tahun harus dikurangi 5% untuk
tiap dekade antara 40 dan 59 tahun dan umur pasien yaitu 48 tahun. Untuk Protein 1,2 g/kg BB
ideal/hari, Lemak 25% dari total kebutuhan dan Karbohidrat cukup yaitu sisa dari total perhitungan
protein dan lemak berkisar 45%-60%

RENCANA EDUKASI GIZI (E)


(proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi pengetahuan yang membantu
pasien/klien mengelola atau memodifikasi diet dan perilaku secara sukarela untuk menjaga atau
meningkatkan kesehatan)
E-1. Materi/isi Edukasi
KODE Data Keterangan
IDNT
E-1.1 Tujuan Edukasi Memotivasi pasien untuk memperbaiki
pola makan pasien
(misalnya untuk pencegahan, Memberikan pengetahuan mengenai
managemen penyakit) tujuan pemberian diet DM TP untuk
mengendalikan kadar gula darah
menjadi normal.
E-1.2 Prioritas modifikasi Diet DM TP untuk mengendalikan
(masalah utama kadar gula darah menjadi normal.
pasien/klien)
E-1.5 Rekomendasi modifikasi Asupan energi sesuai kebutuhan,
protein cukup dan lemak 25% dari
(penjelasan lebih banyak total kebutuhan energi dan
tentang rekomendasi karbohidrat sisa dari total
preskripsi gizi) kebutuhan, sebagai berikut :
Energi = 2.013,75 kkal
Protein = 64,4 gram
Lemak = 55,93 gram
Karbohidrat = 313,18 gram
Jenis diet adalah diet DM TP. Bentuk
makanan lunak dan pemberian makanan
melalui oral
Waktu ± 30 menit
Sasaran Keluarga pasien
Metode Konseling
Alat bantu Leaflet, food model

RENCANA KONSELING GIZI (C)


KODE Data Keterangan
IDNT
C-2.2 Tujuan konseling Memberi motivasi makan pada pasien
melalui keluarga pasien untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi.
Memberikan infrormasi kepada keluarga
pasien mengenai diet DM TP
C-2.3 Monitoring kemandirian -
C-2.4 Pemecahan masalah Memperbaiki pola makan pasien
C-2.5 Dukungan sosial Lingkungan mendukung agar pasien
bisa merubah pola makan pasien dan
bisa memilih bahan makanan yang
seharusnya tidak dimakan karena
riwayat penyalit pasien
C-2.6 Manajemen stress -
C-2.10 Reward Diberikan apresiasi dan pujian
Waktu ± 30 menit
Sasaran Pasien dan keluarga
C-2 Metode/Strategi Konseling
Alat bantu Leaflet, food model

RENCANA KOORDINASI ASUHAN GIZI ( RC) (apabila diperlukan)


(kegiatan dietisien melakukan konsultasi, rujukan atau koordinasi pemberian asuhan gizi
dengan tenaga kesehatan/institusi/dietisieb lain yang dapat membantu dalam merawat atau
mengelola masalah yang berkaitan dengan gizi)

KODE Data Hasil


IDNT
(ya/tidak, beri penjelasan singkat)
RC-1.1 Koordinasi kegiatan dengan asuhan lain Ya, koordinasi bersama
yang berkaitan dengan asuhan gizi yang perawat/dokter untuk memberikan
dilakukan terapi yang efektif bagi pemulihan
pasien.
RC-2 Pemulangan pasien/klien dan Ya, koordinasi dengan dietisien
merujuk/transfer pasien ke unit/institusi lainnya untuk mevalidasi
baru atau distisien lain diet/asuhan gizi yang diberikan

E. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


Anamnesis Hal yang Diukur Waktu Pengukuran Target
FH Asupan energi, Setiap hari Mencapai target 90-110%
protein, lemak,
karbohidrat, dan
daya terima
AD BB 2 minggu sekali Berat badan tidak turun

BD Leukosit Menyesuaikan dengan Target dalam batas normal


Hb jadwal pemeriksaan
GDS laboratorium
HBA1C
Albumin
PD Vital sign Setiap hari Target normal
(tekanan
darah,suhu, nadi,
dan respirasi)

DAFTAR PUSTAKA
Herdiani, C. 2019. Jangan anggap remeh kanker nasofaring. https://sardjito.co.id/2019/07/17/jangan-
anggap-remeh-kanker-nasofaring/ . 27 April 2021
Munir, D., 2010. Karsinoma Nasofaroing Kanker Tenggorok. Edisi Revisi. USU
Sudiasa, P., Tjekeg, M., Puteri, A.A. 2012. Penurunan Status Gizi Pasien Karsinoma Nasofaring
Setelah Radioterapi dengan Cobalt-60 di RSUP sanglah. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 43 : 179-
83.

Anda mungkin juga menyukai