Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

K
DENGAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi laporan Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun oleh:
Dahlia
2214901015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG TAHUN 2022
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
TN.W DENGAN HIPERTENSI

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DIRI KLIEN DAN PENANGGUNG JAWAB
Nama Klien : Ny. K Tanggal Masuk Rs : 12 desember 2022
Umur : 53 tahun Diagnosa Medis : Hipertensi gr 2
Jenis Kelamin : Perempuan Sumber Informasi : Pasien ,keluarga
Alamat Klien : Pinang kota Tanggal : 12 Desember
tangerang Pengkajian 2022
Status Perkawinan : Kawin Ruang :-
Agama : Islam Keluarga Dekat : Suami
Yang Dapat
Segera Dihubungi
Suku : Betawi Nama Pj : Ny. S
Pendidikan : SMP Pekerjaan Pj : Guru
Pekerjaan : IRT Alamat Pj : Pinang,kota
tangerang
TELP : 082111974487

B. ANAMNESA
- Alasan masuk RS : Sakit kepala di tengkuk seperti di tusuk-tusuk,mual,
muntah,lemes dan Pasien mengatakan menderita hipertensi sejak 3 tahun
yang makan hanya habis ¼ porsi dan tekanan darahnya tinggi
- Masuk dari : Pasien dari IGD
-Alat yang digunakan saat masuk : Pasien dibawa menggunakan
brankar rumah sakit keruang albasia 2
C. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama saat pengkajian : pasien mengatakan sakit kepala seperti
di tusuk-tusuk
2. Riwayat kesehatan sekarang : Hipertensi
3. Riwayat kesehatan lalu : tidak ada
- Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami
: pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun saat masa
anak-anak.
- Imunisasi : pasien mengatakan ia diimunisasi dengan lengkap.
- Kecelakan yang pernah dialami : pasien mengatakan tidak ada
kecelakaan yang dialami sebelumnya.
- Prosedur operasi dan perawatan rumah sakit : tidak ada
- Alergi (makanan, obat-obatan, zat/substansi, textil) : pasien mengatakan
tidak ada memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan atau zat-zat
lain.
- Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan bebas), lamanya
Obat-Obatan
(Resep/obat Dosis Dosis Frekuensi
bebas) Terakhir
- amlodiphine - 5 ml - 1x

4. Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi
Orang tua :Hipertensi
Saudara kandung : Tidak ada
Anggota keluarga lain : tidak ada
Penyakit yang sedang diderita : hipertensi
Orang tua : Tidak ada
Saudara kandung : Hipertensi
Anggota keluarga lain : tidak ada
Riwayat penyakit genetik/keturunan/herediter : tidak ada
Genogram
D. Pengkajian pola kesehatan
1. Pola persepsi dan pananganan/manajemen kesehatan
 Persepsi terhadap penyakit : Pasien mengatakan kesehatan itu harus
dijaga
 Arti sehat dan sakit bagi pasien : Sakit merupakan cara teguran
dari Allah untuk menghapus dosa diri sendiri
 Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini :Pasien mengatakan sakit
Hipertensi
 Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining, kunjungan ke
pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemen
stress, faktor resiko: pasien mengatakan berobat kepuskesmas terdekat
untuk sakit hipertensiny, pasien mengatakan ia tidak pernah olahraga.
 Pemeriksaan diri sendiri : pasien mengatakan pernah melakukan
pemeriksaan terhadap kesehatan dirinya di puskesmas terdekat
 Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan:
- Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan
ataupun obat
- Pasien mengatakan jika penyakitnya kambuh ia minum obat dari
puskesmas amlodiphine 5 ml.

2. Pola nutrisi/metabolisme
- Kebiasan/jumlah makan : makan 3x/hari
- Jenis dan jumlah (makanan dan minuman) : makan nasi,sayur ,lauk
pauk dan buah.
- Di RS : jenis = makanan lunak Diit Hipertensi jumlah 3x/hari makan
habis ½ porsi ,Pasien mengeluh mual dan pusing sehingga tidak nafsu
makan.
- Pola makan 3 hari terakhir atau 24jam terakhir, porsi tidak
dihabiskan, nafsu makan : pola makan dalam 24jam terakhir
kurang baik, makanan yang diberikan tidak habis, nafsu makan
tidak baik
- Kepuasaan akan berat badan : pasien mengatakan berat badannya
turun dari sebelum sakit 71 kg dan setelah sakit 70 kg
- Persepsi akan kebutuhan metabolik : -
- Faktor pencernaan pasien: nafsu makan kurang baik, tidak ada rasa
ketidaknyamanan, gigi caries tidak ada, mukosa mulut baik tidak ada
keluhan, pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan atau
pun obat-obatan tertentu, pasien mengatakan ada mual dan muntah
selama ia mengkonsumsi makanan, pasien mengatakan ada
pembatasan makanan saat diruma sakit
- Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (berat badan saat ini
dan SMRS):
Diet/suplemen khusus: diet rendah garam
Instruksi diet sebelumnya : Diit Hipertensi
Nafsu makan pasien selama dirumah sakit tidak nafsu makan, karena
rasa mual yang pasien rasakan.
Pasien mengatakan tidak ada penurunan sensasi kecap
TB : 160cm
BB : 70 kg
IMT : 27kg/m2
Perubahan BB 6 bulan terakhir : pasien mengatakan tidak ada
penurunan berat badan selama 6 bulan terahir, tapi semenjak masuk
rumah sakit pasien mengalami penurunan berat badan 1 kg.
Kesulitan menelan (disfagia) : pasien mengatakan tidak ada kesulitan
dalam menelan makanan lunak
Gigi : Atas ( Parsial Lengkap) Bawah ( Parsial Lengkap)
Riwayat Masalah Kulit / Penyembuhan : pasien mengatakan ia tidak
memiliki riwayat masalah terhadap kulitnya.
Gambaran diet pasien dalam sehari:Diit Hipertensi 3x sehari
Pantangan/Alergi : tidak ada
3. Pola eliminasi
Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi 3-4x/hr, jumlah (cc),
1000cc dengan warna kuning terang, bau khas, tidak ada nyeri,
pasien mengatakan terkadang buang air kecil dimalam hari
dikarenakan hawa yang dingin, tidak ada hematuria,kemampuan
mengontrol BAK baik, Inkontinensia uri Tidak ada, pasien
mengatakan tidak ada kesulitan dalam berkemih, pasien tampak
tidak menggunakan alat bantu dan tidak terpasang kateter urin.
Perubahan Lain-lain : Tidak ada
Balance cairan : -
Kebiasaan pola buang air besar : pasien mengatakan semenjak di
rawat BAB baru 1x
budaya dan kesehatan :
- Kemampuan perawatan diri : pasien di bantu dalam
melakukan perawatan diri oleh suami dan anaknya.
- Kebersihan diri : pasien tampak baik dalam menjaga kebersihan dirinya
- Penggunaan bantuan untuk ekskresi : tidak tampak adanya
penggunaan bantuan untuk ekskresi.
- Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen,
genitalia,rektum, prostat) : abdomen berbentuk simestris,
tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak tampak adanya
tanda murfhi, Bising usus : 8x/menit
4. Pola aktivitas dan olahraga
a. Aktivitas kehidupan sehari-hari : ibu rumah tangga
b. Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas : tidak ada
c. Aktivitas menyenangkan : istirahat dan nonton Tv bersama keluarga
d. Keyakinan tentang latihan dan olahraga : pasien mengatakan
olahraga dapat membuat badan menjadi sehat dan bugar tapi pasien
malas dalam melakukannya
e. Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan,
kamar mandi) : dalam berpakaian, mandi, makan dan kekamar mandi
di bantu oleh suaminya.
Penggunaan alat bantu : tidak ada
Data pemeriksaan fisik (pernapasan, kardiovaskular, muskuloskeletal,
neurologi) :
Sistem Kardiovaskular (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
TD :187/110 mmHg, N :112 x/menit S:36˚C R:20 x/m, CRT : <3 detik,
JVP cmH20
saat dipalpasi tidak adanya nyeri tekan pada bagian jantungnya, dan tidak
ada pembesaran jantung, saat diauskultasi bunyi jantung dalam batas
normal.
Sistem Respirasi (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)::
Jalan nafas: tidak ada hambatan, RR : 20 x/menit, saat diinspeksi
pernapasan pasien dalam keadaan baik, tidak adanya penggunaan alat
bantu pernapasan, tidak tampak adanya pernapasan melalui cuping
hidung, tidak ada nyeri tekan, saat diperkusi, saat diauskultasi tidak
adanya bunyi suara pernapasan tambahan dan tidak adanya suara yang
abnormal.
Sistem Muskuloskeletal (inspeksi, palpasi, perkusi):
Pasien tampak tidak menggunakan alat bantu dalam melakukan
kegiatannya sendiri
Kekuatan Otot : 5 5
5 5

Keluhan saat beraktivitas:


Pasien mengatakan tidak adanya keluhan saat beraktivitas.
Sistem Neurologi (saraf kranial, refleks, dll):
Kemampuan perawatan diri
Aspek yang dinilai Score
0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Toileting √
Mobilisasi di tempat √
tidur
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
Total 5 12

Keterangan :
0 = Mandiri 1 = Dengan Alat Bantu 2 = Bantuan Orang Lain
4 = Tergantung / tidak mampu 3 = Bantuan peralatan dan
orang lain
4.Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidak bisa tidur karna pusing yang timbul
sewaktu-waktu tidur 3-4jam/hari, pasien mengatakan jika siang
hari kadang-kadang tidur siang jika merasa nyaman. Pasien
mengatakan jika dirumah ia akan merasa segar jika sehabis bangun
tidur, namun saat dirumah sakit ia merasa bahwa ia kurang tidur
karena terasa mual dan pusing yang mengganggu tidurnya.Pasien
tampak sedikit memegang kepalanya karna pusing.
4. Pola kognitif-persepsi
Pasien dalam keadaan sadar, pasien bisa menyebutkan nama dan
tanggal lahir dengan baik. Bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa Indonesia. Pasien memiliki kemampuan membaca
dengan baik, dan memiliki pemahaman yang baik juga. Pasien
mengatakan tidak memiliki rasa kecemasan, karena ia merasa
sudah ditangani dengan baik oleh dokter dan perawat, pasien
memiliki keterampilan interaksi yang baik. Pasien tampak tidak
menggunakan alat bantu dengar, dan tidak memiliki kerusakan
pada pendengaran pasien.
Penglihatan pasien dalam batas normal tidak ada penggunaan
kacamata.
Vertigo : pasien mengatakan tidak merasakan adanya
vertigo Ketidaknyamanan / nyeri : nyeri akut
- Pencetus nyeri: di tusuk-tusuk
- Quality/ kualitas nyeri: hilang timbul
- Regio nyeri: kepala
- Skala nyeri: 4
- Time/ waktu nyeri: sewaktu-waktu
Penalaksanaan nyeri : pemberian analgesik
Keyakinan budaya terhadap nyeri……Tingkat pengetahuan klien
terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol dan mengatasi
nyeri : cukup baik
Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis,
ketidaknyamanan)
Tingkat kesadaran : composmetis GCS : E4M5V6, tidak ada tremor,
pasien dalam berorientasi dengan baik, tingkah laku baik , kekuatan
menggenggam baik, pegerakan ekstremitas baik, tidak ada keluhan, dan
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kejang saat masih kanak-kanak.
5. Pola peran hubungan
- Pekerjaan : tidak bekerja
- Status Pekerjaan : ibu rumah tangga
- Ketidakmampuan Jangka Pendek ( tidak ada)
- Ketidakmampuan jangka panjang ( tidak ada)
- Sistem Pendukung / Pentingnya keluarga: pasien selalu disupport
oleh suami, anak dan cucunya.
- Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah Sakit :
Pasien mengatakan tidak adanya masalah keluarga yang berkenaan
dengan masalah dirumah sakit.
- Kegiatan Sosial / Hubungan dengan orang lain : pasien mengatakan
ia berhubungan baik dengan orang lain, baik dengan keluarganya
ataupun dengan tetangga dan teman-temannya.
- Kepuasan/ketidakpuasaan menjalankan peran : pasien
mengatakan merasa puas dengan peran ia menjadi seorang istri yang
baik untuk suaminya
- Efek terhadap status kesehatan : ia menjadi merasa lebih baik
- Struktur dan dukungan keluarga : -
- Proses pengambilan keputusan keluarga : proses pengambilan
keputusan keluarga diambil dengan cara berunding dengan suaminya.
- Pola membersarkan anak : pasien sudah memiliki 3 orng anak
dan memiliki 2 cucu
- Orang terdekat dengan klien pasien mengatakan orang
terdekat dengan klien adalah suaminya.
- Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : -
- Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi: -
- Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan atau
psikologis Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat masalah pada
fisik ataupun psikologisnya
-Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia,
payudara,rektum) Pasien mengatakan tidak adanya keluhan lain selain
pada bagian kepala.
8.POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI
- Tanggal Menstruasi Terakihir (TMA) : pasien sudah 2 tahun tidak
mensrtusasi
- Masalah menstruasi : tidak ada
- Pap Smear Terakhir : Tidak terkaji
- Pemeriksaan payudara/testis mandiri bulanan : pasien tidak memeriksa
payudara secara mandiri karena kurang nya pengetahuan.
- Masalah seksualitas b.d penyakit dan efek terhadap kesehatan : tidak
ada masalah seksualitas yang berhubungan dengan penyakit
- Jumlah anak 3 (2 perempuan dan 1 laki-laki) jumlah suami : 1
- Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas
dan Reproduksi : cukup baik
- Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan
atau Psikologi : tidak ada
- Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia,
payudara, Rektum) -
9. Pola koping-toleransi stress
- Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini : pasien
mengatakan kepalanya pusing
- Tingkat stress yang dirasakan : tidak ada
- Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress :pasien
menerima keadaan sakitnya
- Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
:berzikir
- Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress: pasien
mengatkan ketika merasa stress pasien istirahat dirumah dan setelah
pikiran tenang kemudian baru ngobrol dengan keluarga .
- Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga :-
- Perhatian utama tentang perawatan di rumah sakit atau penyakit (finansial,
perawatan diri ) : pasien mengatakan selama di rawat dirumah sakit untuk
keuangan dibantu ke 3 anaknya.
- Kehilangan / perubahan di masa lalu : pasien mengatakan tidak
merasakan adanya perubahan dimasa lalu yang cukup berarti
- Penggunaan obat untuk menghilangkan stres : pasien mengatakan ia
tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menghilangkan
stressnya.
- Keadaan emosi dalam sehari-hari : santai
10. Pola konsep diri

Body image : pasien mengatakan sekarang badanya cepet capek


Ideal diri : Pasien mengatakakan tdak masalah dengan
keadaan badanya sekarang
Harga diri : tidak terganggu
Peran : tidak terganggu
Identitas diri : tidak terganggu
11. Pola keyakinan nilai
- Latar belakang budaya/etnik : Suku Betawi
- Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
budaya/etnik : ketika terasa pusing pasien langsung memeriksakan
kesehatan nya ke klinik terdekat
- Tujuan kehidupan bagi pasien : pasien mengatakan jangan terlalu
melihat ke atas tapi harus selalu melihat ke bawah,bersyukur dengan
keadaan sekarang
- Pentingnya agama/spiritualitas : Sangat penting karena pedoman
hidup yang harus dipegang teguh
- Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas : tidak ada
- Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat)
yangdapat mempengaruhi kesehatan : pasien mengatakan tidak ada
keyakinan dalam kesehatannya yang dipengaruhi oleh budaya
- Agama : islam
- Pantangan keagamaan : Ya. Pasien mengatakan toleransi terhadap umat
agama lain sangat besar tapi tidak harus mengucapkannya atau ikut
merayakannya
- Pengaruh agama dalam kehidupan : agama sangat berpengaruh
pada kehidupannya.
- Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini : Tidak
ada Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher:
Mata (bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea,
pupil, lapang pandang, ketajaman penglihatan):
Bola mata simestris antara kanan dan kiri, refleks kedip normal,
tidak ada nyeri tekan, konjungtiva ananemis, pupil isokor, lapang
pandang normal dan ketajaman pengliatan baik, pasien tidak
menggunakan alat bantu baca, pasien mengatakan kepala bagian
belakang terasa pusing seperti di tusuk-tusuk.
b. Telinga (daun telinga, lubang, saluran, membran tympani,
fungsi pendengaran):
Daun telinga simetris, tidak ada luka, tidak ada pengeluaran
sekret atau cairan, telinga dalam keadaan bersih, fungsi
pendengaran pasien masih sangat baik
c. Hidung dan sinus:
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan pada dalam lubang
hidung, tidak ada nyeri tekan pada titik sinus, penciuman pasien
masih sangat baik.
d. Mulut, lidah, dan tonsil:
Mulut dalam keadaan bersih, tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan pada gusi pasien, tidak ada caries gigi, tidak ada
luka dan lidah tampak seikit kotor, tidak tampak adanya
pembesaran tonsil.
e. Payudara dan ketiak:
Tidak adanya benjolan pada payudara dan ketiak pasien
f. Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
- I : abdomen pasien tampak simetris, tidak ada lesi pada
sekitar abdomen, warna kulit merata dan tidak tampak
adanya kemerahan
- A : bising usus 8x/menit, tidak adanya suara tambahan
- P (palpasi) : tidak adanya nyeri tekan pada bagian
abdomen pasien
- P (perkusi) : saat diperkusi tidak adanya pembesaran hati,
limfe, ginjal.
g. Endokrin: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,nafas tidak berbau
keton
h. Imunologi: tidak ada pembesaran limfa
i. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik (tanggal, hasil, dan
interpretasi): -
j. Pengobatan (nama, dosis, rute):
Ceftriaxone 2x1 gram iv jam 06 18
Omeprazole 2x1 amp iv jam 06 18
Ondancentron 3x 8 mg iv jam 06 12 18
Sukralfat sy 3x10 ml oral jam 06 12 18
Amlodiphine 1x10 mg oral jam 06
Candesartan 1x16 mg oral jam 20
Nacl 0,9 % 20 tpm macro 1v

Perencanaan pulang:
- Tanggal informasi didapatkan :
1. Tanggal pulang yang diantisipasi : 15/12/22
2. Sumber-sumber yang tersedia : orang :
- Keuangan : -
3. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi
kehidupansetelah pulang: pasien mengatakan tidak ingin
penyakitnya kambuh lagi dan harus di rawat di rumah sakit
4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan / bantuan
: Penyiapan makanan : tidak ada
Tranfortasi :-
Ambulasi : bisa melakukannya secara
mandiri Obat/terapi IV :tidak ada
Bantuan perawatan diri (khusus) : tidak
ada Gambaran fisik rumah (khusus) : -
Bantuan merapihkan/pemeliharaan rumah : secara
mandiri Fasilitas kehidupan selain rumah (khusus) : tidak
ada Kesimpulan keadaan pasien:
- Analisa data
Data Intrepretasi Data Masalah
Dan Keperawatan
Kemungkinan
Penyebab
DS : Peningkatan tekanan
Nyeri
- Pasien vakular serebral
mengatakan nyeri
kepala seperti Penyumbatan pembuluh
ditusuk tusuk darah
- Pasien
mengatakan Vasokontraksi
lemas Gangguan sirkulasi
Diotak
DO:
- Pasientampak Resistensi pembuluh
memegang area drah otak meningkat
yang sakit
- Pasien tampak Nyeri kepala
lemas
- Skala nyeri 4
- TD
:187/110mmHg
-N : 112 x/mnt
- RR : 20x/mnt
-S : 36 c
DS : Sekresi Protein Nausea
- Pasien terganggu
mengatakan mual
dan muntah Sindrom Uremia
- Pasien
mengatakan tidak Perpospatemia
- nafsu makan
Pruritus
DO
-Makan habis ¼ Gangguan Rasa
porsi Nyaman

Asam lambung
meningkat

Nausea Vomiting

DS
Peningkatan tekanan Resiko penurunan
-Ps Mengatakan vaskuler Vaskuler Curah jantung
tekanan darahnya serebral
tinggi dan tidak
stabil Penyumbatan Pembuluh
-Do:Kesadaran darah
compos mentis
Gcs 15 akral Vasokontraksi
hangat nadi kaut gangguan sirkulasi
diotak
TD :187/110
mmHg, N :112
x/menit S:36˚C Resistensi pembuluh
R:20 x/m, drah otak meningkat

Nyeri kepala

Afterload meningkat

Resiko Penurunan
Curah jantung

- Prioritas diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis :
peningkatan tekanan vaskuler serebral
2. Nausea
3. Resiko penurunan curah jantung
-Rencana Keperawatan
Tgl Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan

12- 12 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 Manajemen nyeri


-2022 berhubungan jam klien dapat mengontrol nyeri dengan Observasi
dengan agen kriteria : - Identifikasi lokasi, karaktristis, durasi
1. Keluhan nyeri menurun (skala 4)
pencedera nyeri
2. Meringis cukup menurun (skala 4)
fisiologis : 3. Sulit tidur menurun (skala 4) - Identifikasi skala nyeri
peningkatan 4. Tekanan darah cukup membaik (skala 4) Terapeutik
tekanan vaskuler 5. Nafsu makan cukup membaik (skala 4) - Berikan teknik non farmakologis untuk
serebral mengurangi nyeri ( terapi nafas dalam,
terapi pijat, terapi musik)
- kontrol lingkungan (suhu ruangan,
pencahayaan)
Edukasi
- anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- ajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri
kolaborasi
- kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
12-12- Nausea Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 Manajemen Mual I.03117
2022 jam tingkat Nausea Menurun dengan kriteria Observasi
- Nafsu makan membaik
12-12- - Keluhan mual membaik - Identifikasi Faktor Penyebab mual
22 - Perasaan ingin muntah berkurang - Monitor mual (Frekuensi,durasi dan
tingkat keparahan)
- Perasan asam dimulut membaik
- Monitor asupan Nutrisi dan Kalori
Terapeutik
- Berikan makanan dalam jumlah kecil
dan menarik
- Berikan makanan dalam kondisi hangat
- Anjurkan makanan tinggi karbohidrat
dan rendah lemak
- Anjurkan sering membersihkan mulut
kecuali jika merangsang mual
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan Dokter penanggunag
- jawab pemberian antipiretik jika perlu

Perawatan jantung I.02075


Resiko Penurunan Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam Observasi
Curah jantung meningkat dengan kriteria hasil
Curah jantung
-Kekuatan nadi perifer membaik - Monitor tekanan Darah (termasuk
tekanan darah ortostatik jika
-tingkat lelah menurun
- perluMonitor intake dan output cairan
-Tekanan darah membaik (Kembali normal)
- Monitor saturasi jantung
-Nadi menurun
- Monitor tekanan darah dan frekuensi
-sesak berkurang nadi sebelum dan sesuadah tindakan
- Monitor tekanan darah dan frekuensi
nadi sebe lumdan sesuadah pemberian
obat
Terapeutik
- Berikan pasien posisi semi fowler
- Berikan diet jantung yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
memiodifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi
relaksasi Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
- Anjurkan beraktifitas fisikm secara
bertahap
- Anjurkan berhenti merokok.
- Anjurkan pasien dan keluarga
Mengukur intake and output
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian antiaritmia
jika perlu
- Implementasi dan evaluasi
No Hari/ Diagnosis Implementasi Evaluasi
tanggal keperawatan
1. 12- Nyeri akut -Mengidentifikasi Nyeri S:
12-22 - Menganjurkan pasien pasien mengatakan nyeri kepala
untuk nafas dalam berkurang
- Memberikan terapi O :kesadaran composmetis, GCS : 15
paracetamol 500 mg oral TD 170/102 mmHg R:20 x/m
- Menganjurkan pasien N 104x/mnt S:36.o C
untuk Istirahat Skala Nyeri :4
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri
12-12- Nausea - Mengidentifikasi Faktor S:
2022 Penyebab mual - Pasien mengatakan masih mual dan
- Memonitor mual muntah
(Frekuensi,durasi dan tingkat - Pasien mengatakan nafsu makan masih
keparahan)
kurang
- memberikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik O:Makan habis ¼ porsi
- Memberikan makanan dalam A :Nausea Belum teratasi
kondisi hanga
- Memberikan terapi oral P :Lanjutkan intervensi
sukralfat sy 10 ml - Manajemen Mual
12-12-
S :Ps Mengatakan tekanan
22 Resiko Penurunan - Monitor tekanan darah dan darahnya masih tinggi dan belum
Curah jantung frekuensi nadi sebelum dan stabil
sesuadah tindaka
O :Kesadaran compos mentis Gcs 15
- Mengatur pasien dengan
akral hangat nadi kaut TD:170/102
posisi semi fowler
mmhg N:104 x/m R:20 x/m S:36.5 o C
- Menganjurkan pasien nafas
dalam A; Resiko Penurunan Curah jantung
belum teratasi
- Menganjurkan pasien untuk
aktivitas fisik secara P : Lanjutkan intervensi
beratahap
-Perawatan jantung
- Mengukur Intake and output
Pasien
- Memberikan terapi oral
Candesartam 16 mg

- Mengidentifikasi lokasi, S : pasien mengatakan nyeri masih tapi


13-12- Nyeri karaktristis, durasi nyeri berkurang
22 - Menciptakan lingkungan O :kesadaran composmetis, GCS : 15
yang nyaman TD 160/92 mmHg R:20 x/m
- Menganjurkan pasien untuk N 104x/mnt S:36o C
istirahat Skala Nyeri :3
- Memberikan terapi A : Nyeri teratasi sebagian
paracetamol oral 500 mg P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri
Nausea - Memonitor mual dan muntah S:
(Frekuensi,durasi dan tingkat
keparahan) - Pasien mengatakan masih mual dan
muntah sudah berkurang
- Memberikan terapi Sukralfat sy
10 ml sebelum makan - Pasien mengatakan makan mulai mau
- Memberikan terapi O:Makan habis ½ porsi
ondancentron 8 mg iv dan
omeprazole 1 amp A :Nausea teratasi sebagian
- memberikan makanan dalam P :Lanjutkan intervensi
jumlah kecil dan menarik
-Manajemen Mual
- Memberikan makanan dalam
kondisi hangat

Resiko Penurunan - Monitor tekanan darah dan


frekuensi nadi sebelum dan S :Ps Mengatakan tekanan
Curah jantung
sesuadah tindaka darahnya mulai turun
- Mengatur pasien dengan O :Kesadaran compos mentis Gcs 15
posisi semi fowler akral hangat nadi kaut TD:160/92 mmhg
- Menganjurkan pasien nafas N:104 x/m R:20 x/m S:36.o C
dalam
A; Resiko Penurunan Curah jantung
- Menganjurkan pasien untuk teratasi sebagian
aktivitas fisik secara
beratahap P : Lanjutkan intervensi
- Mengukur Intake and output -Perawatan jantung
Pasien
- Memberikan terapi oral
Candesartan 16 mg

- Mengidentifikasi skala
14-12- Nyeri S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri
22 nyeri,karaktristik nyeri kepala dari kemarin siang
- Menciptakan lingkungan O:kesadaran composmetis, GCS : 15
yang nyaman TD 145/90 mmHg R:20 x/m
- Menganjurkan pasien untuk N :94 x/mnt S:36o C
istirahat dan lebih tenang Skala Nyeri :3
- Menganjurkan pasien nafas A : Nyeri teratasi
dalam jika nyeri timbul P : intervensi dihentikan

Nausea S:
- Memonitor mual dan muntah - Pasien mengatakan sudah tidak mual
(Frekuensi,durasi dan tingkat
,muntah (-)
keparahan)
- Pasien mengatakan makan sudah mau
- Memberikan terapi Sukralfat sy
10 ml sebelum makan O:Makan habis ¾ porsi
- Memberikan terapi A :Nausea teratasi
ondancentron 8 mg iv dan
omeprazole 1 amp P:Intervensi dihentikan
- memberikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik
- Memberikan makanan dalam
kondisi hangat

Resiko Penurunan - Memonitor tekanan darah S :Ps Mengatakan tekanan


Curah jantung dan frekuensi nadi sebelum darahnya sudah turun dan mulai
dan sesuadah tindaka stabil
- Mengatur pasien dengan O :Kesadaran compos mentis Gcs 15
posisi semi fowler akral hangat nadi kaut TD:145/92 mmhg
- Memberikan terapi oral N:92 x/m R:20 x/m S:36o C
Candesartan 16 mg
A; Resiko Penurunan Curah jantung
teratasi
P : Pertahankan intervensi
-Perawatan jantung

Anda mungkin juga menyukai