2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
a. KU saat MRS : Klien mengeluh sudah satu minggu panas badan
tidak turun.
b. KU saat ini/dikaji : Klien mengatakan bahwa klien mengeluh
panas, serasa disiram air panas dan dirasakan diseluruh tubuh
dengan S: 38,7 º C pada malam hari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit
Frekuensi : 2 x sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning Feses
Keluhan : Tidak ada
Sesudah sakit
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning Kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
2) BAK
Sebelum sakit
Frekuensi : Tidak terhitung
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning Urine
Keluhan : Tidak ada
Sesudah sakit
Frekuensi : 3 x sehari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning Urine
Keluhan : Tidak ada
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit : klien mengatakan kepercayaan yang dianutnya adalah
islam sebagai pedoman hidup.
Sesudah sakit : sejak sakit, klien tidak pergi ke masjid dan beribadah.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum: klien tampak sakit sedang, karena tubuh terlihat
berbaring lemah, pucat, menggunakan alat medic IVFD Ringer Laktat.
Tingkat kesadaran : kompos mentis/apatis/somnolens/stupor/koma
GCS : verbal 5 Psikomotor 6 Mata 4
b. Tanda-tanda vital : Nadi = 82 x/mnt, Suhu = 38,7 ºC, TD =110/70
mmHg, RR = 20x/mnt
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher:
Kepala : Bentuk bulat, benjolan tidak ada, nyeri tekan tidak ada,
lesi tidak ada, penyebaran rambut merata, kebersihan cukup.
Leher : pembesaran kalenjar tiroid, kalenjar limfe, dan
pembesaran vena jugularis tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
b) Dada:
Paru
1. Inspeksi : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, pergerakan
dada kanan kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada
penggunaan otot bantu nafas
2. Palpasi : vocal fremitus sejajar +/+ antara paru-paru kanan dan
kiri, tidak ada nyeri tekan
3. Perkusi : suara resonan
4. Auskultasi : bunyi nafas vesikuler paru kanan dan kiri
wheezing -/-, ronchi -/-, vesikuler -/-
Jantung
1. Inspeksi : bentuk dada simetris, ictus kordis pada ICS 5 kiri
mid klavikula sinistra
2. Palpasi : lokasi point of maksimal impulse terletak pada ruang
sela iga V kira-kira 1 jari medial, dari garis mid klavikular
(medial dari apeks anatomi). Lebar ictus kordis yang teraba
adalah 1 cm, denyut apeks jantung teraba disela iga ke V 2 cm
medial garis mid klavikular, pulsasi kuat.
3. Perkusi : tidak ada pembesaran jantung, suara dullness
4. Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal. Suara jantung vesicular
pada seluruh lapang jantung
c) Payudara dan ketiak : tidak ada benjolan disekitar payudara dan
ketiak klien
d) Abdomen
1. Inspeksi : bentuk abdomen normal chest, simetris, tidak ada lesi,
dan tidak ada asites
2. Auskultasi : peristaltic usus 8 x/menit
3. Palpasi : tidak ada distensi abdomen dan hepar
4. Perkusi : bunyi timpani
e) Genetalia : Kebersihan cukup
f) Integumen
1. Inspeksi : warna putih kemerahan, ada sedikit acne diwajah,
mukosa mulut sedikit kering, bibir pecah-pecah
2. Palpasi : turgor kulit baik, akral teraba hangat
g) Ekstremitas
Atas : petekie (+)
Bawah : Pergerakan terorganisasi, oedema tidak ada, nyeri otot
tidak ada, CRT < 2 detik
555 555
|
Kekuatan otot : 555 555
h) Neurologis
Status mental dan emosi : klien dapat mengontrol emosinya,
klien kooperatif
Pengkajian saraf cranial
1. N I (olfaktorius) : penciuman baik, bisa membeda-bedakan
bau-bauan
2. N II (optikus) : jarak pandang baik
3. N III (okulomotorius) : adanya reflex rangsangan pada pupil
4. N IV (troklearis) : bisa menggerakkan bola mata ke atas dan
ke bawah
5. N V (trigeminus) : tidak ada kesulitan mengunyah
6. N VI (abdusen) : bisa menggerakkan bola mata ke kanan dan
ke kiri
7. N VII (facialis) : pengecapan terhadap rasa-rasa baik
8. N VIII (vestibulotrocklearis) : pendengaran baik
9. N IX (glosofaringeus) : tidak ada nyeri telan
10. N X (vagus) : bisa mengucap “ah” dan menelan saliva
11. N XI (assesorius) : bisa mengangkat bahu dan menoleh
dengan adanya tahanan
12. N XII (hipoglosus) : bisa menjulurkan, menggerakkan lidah
ke kanan dank e kiri
Pemeriksaan reflek
1. Reflek fisiologis: patella (-)
2. Reflek patofisiologis: babinski (-)
5. Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium yang berkaitan
Tanggal/ Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
jam
2 Maret Kimia darah:
2020 - SGOT H 291 u/l 0-35
08.00 - SGPT H 384 u/l 0-35
WIB Imunologi :
Anti dengue Ig G & Ig
M
Anti dengue Ig M Negatif Negatif
Anti dengue Ig G Positif Negatif
2 Maret Hematologi
2020 Darah lengkap
09.00 - Hemoglobin 14,6 g/dL 11,7-15,5
WIB - Hematokrit 41,8 % 35-47
- Leukosit 1,44 k/ul 4,00-11,00
- Jumlah trombosit 82 x 10³/µL 150-450
- Eritrosit 4,49 x 10³/µL 3,8-5,2
- MCV 89,8 PL 80-100
- MCH 31,8 Pg 26-34
- MCHC 35,5 g/dL 32,0-36,0
2) Pemeriksaan Radiologi
Foto thorax tanggal 2 Maret 2020
Kesan : tidak tampak TB Paru aktif maupun pneumonia, cor normal
3) Hasil Konsultasi
Dari pemeriksaan lab didapatkan hasil PLT : 105 k/ul, HCT : 41,8%,
HB : 14,6 g/dl, WBC : 1,44k/ul. Pasien didiagnosakan DHF, Oleh
dokter pasien disarankan untuk rawat inap, keluarga menyetujuinya
dan pasien diterima di ruang Cendrawasih pada pukul 10.30 WIB.
Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
4) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik lain : Tidak ada
DO :
Badan klien teraba panas, Virus dengue masuk
wajah tampak kemerahan, dalam aliran darah
bibir kering
TTV :
TD :110/70mmHg Terjadi veremia
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
S : 38,7˚C Suhu
meningkat/Hipertermi
DO :
klien hanya makan ½ Virus dengue masuk
porsi dari 1 porsi bubur dalam aliran darah
yang disajikan, tinggi
badan: 160 cm, BB: 57
kg, IMT : 22.9 (normal), Terjadi veremia
klien sering tampak, mual
pada saat makan \\
Kompleks virus
antibody dalam sirkulasi
darah
Agregasi trombosit
Mual, muntah
Anoreksia
4. DS : Adanya permiabilitas Intoleransi
klien mengatakan lemas, meningkat aktivitas
tidak mampu beraktifitas
secara mandiri
Gangguan immobility
DO : dari trombositopeni
ADL klien dibantu oleh akibat hipovolemi
keluarganya (mandi,
berpakaian, BAB, BAK,
berpindah) O2 masuk kedalam
tubuh tidak adekuat
Tubuh lemah
4. DS : Kurang informasi Defisit
Klien mengatakan hanya tentang penyakit DHF Pengetahuan
sedikit tahu tentang
penyakitnya (penyebab)
dan klien khawatir dengan
keadaannya apakah Tidak tahu gejala,
penyakit yang dideritanya pencegahan dan
dapat mengancam nyawa pengobatan
dan bagaimana cara
pencegahannya gejala, dan
pengobatannya
DO :
Pendidikan klien SMA,
klien bertanya tentang
penyakit demam berdarah
(cara pencegahannya
gejala, dan pengobatannya.
Senin/ 2 2 1) Memonitor BB DS :
Maret pasien Klien mengatakan
2020. 2) Menganjurkan mual , klien
09.00 makanan sedikit tapi mengatakan kurang
WIB sering nafsu makan
3) Memberikan
makanan hangat DO :
4) Menghindari klien hanya makan
makanan yang dapat ½ porsi dari 1 porsi
merangsang mual bubur yang
dan muntah disajikan, mual pada
5) Memberikan saat makan
injeksi:
a. Ranitidine
b. Ondansetron
c. Imunos
17.00
WIB Memberikan injeksi
Ondansetron
21.00
WIB Memberikan injeksi
Ranitidine
Rabu, 4
Maret Memberikan injeksi
2020 Ondansetron
01.00
WIB
V. EVALUASI
Hari/tgl/ No Dx Evaluasi ttd
jam
1 S: pasien mengatakan demam naik turun
Senin, 2 O: KU sedang, suhu 38,oC
Maret A: masalah belum teratasi
2020 P: lanjutkan intervensi
20.30
WIB