Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.

N Dengan Kebutuhan Gangguan Rasa Aman


Dan Nyaman Di Ruang Alexandri III RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
No. RM : 169245
Nama Pasien : Ny. Norsiah
Tgl. Lahir / Umur : 15 Juli 1946/77
Jenis Kelamin : Perempuan

2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dada dan ulu hati, diare 5x berampas,
pasien juga mengatakan perutnya terasa mules.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny.N datang ke rumah sakit pada Tanggal 13 September 2023
dengan keluhan nyeri perut sejak tadi sore, pasien juga mengeluh nyeri
pada dada kiri dan tidak menjalar, nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri
dirasakan terus menerus dengan skala nyeri 3, pasien tampak
menggunakan otot bantu pernapasan, pernapasan pursed lip, pasien juga
mengatakan mual dan diare 5x berampas. Pasien mengeluh tidak
nyaman dengan kondisi diare dan nyeri yang dialami, pasien juga
mengeluh sulit tidur karena kondisinya. Hasil pemeriksaan fisik keadaan
umum tampak meringis dan lemah terpasang IVFD NS 500ml, kesadaran
composmentis, GCS 15, TD : 127/69 mmHg, N : 76 x/menit, RR :
22x/menit, suhu 36,2 c, SPO2 98%.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Sebelumnya pasien control di poli jantung dengan HHD
(Hypertensive heart disease), HT terkontrol, APS (Angina Pektoris
Stabil) CCS II.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengungkapkan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit serupa.
3. Data Psikososial
a. Psikososial
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering bersosialisasi
dengan mengikuti kegiatan sosial di rumahnya, saat sakit ini pasien
cenderung gelisah dan berfokus pada diri sendiri.
b. Sosial
Hubungan pasien dengan suami dan anaknya baik, anak pasien
selalu mendampingi. Pasien mengungkapkan bahwa orang paling
dipercaya oleh pasien dan yang paling dekat dengan pasien adalah suami
dan anaknya. Hubungan pasien dengan perawat juga baik, pasien selalu
kooperatif terhadap semua tindakan yang dilakukan.

4. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar


a. Kebutuhan Nutrisi
Di Rumah Di Rumah Sakit
Pasien mengungkapkan saat dirumah Saat dikaji pasien
waktu makannya teratur. Pasien menghabiskan setengah dari
makan 3 x/hr dengan porsi makan yang di sediakan,
komposisi : nasi, lauk, sayur. saat makan pasien mengatakan
perut terasa mules dan mual,
nafsu makan turun
Makanan yang paling disukai oleh Saat di RS : pasien mendapat
pasien: sayur sop dan ayam, pasien diit TKTP
minum air putih > 1500 cc/hr. Minum air putih 1500cc/24jam

b. Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat


Di Rumah Di Rumah Sakit
Aktivitas: Saat di kaji, pasien bed rest total
Pasien mengungkapkan aktivitas karena badan terasa lemas, semua
sehari harinya hanya di rumah saja, aktivitas di bantu oleh anak dan
membersihkan rumah dan merawat perawat, pasien juga mengatakan
tanamannya di pagi hari, di sore hari sulit tidur karena merasa tidak
pasien sering berkumpul dan nyaman dengan keadaan sakitnya.
bersosialisasi dengan tetangganya.
Istirahat:
Pasien mengungkapkan malam hari
pasien tidur dari jam 21.00-04.30.

c. Kebutuhan Eliminasi
Di Rumah Di Rumah Sakit
Pasien mengungkapkan saat di Saat di RS, pasien BAB cair
rumah BAB teratur 1 kali/hr dengan berampas 5 kali dalam sehari.
konsistensi feces padat, warna
normal.
BAK 4-5 kali/hr, warna kencing Saat di kaji, pasien mampu
kuning jernih. BAK spontan, warna urine
kuning pekat.
d. Pemeriksaan fisik
Review Of System
Keadaan Umum : Pasien tampak meringis dan lemah, pernapasan pursed
lip, pasien memakai infus NS 500ml di tangan kiri, tetesan infus lancar,
daerah pemasangan infuse tidak bengkak, tidak merah.
Kesadaran : Composmentis.
TTV : TD : 127/69 mmHg, N : 76 x/menit, RR : 22x/menit, S:36,2
C, SPO2 98%.
B1 :Sistem Pernafasan
Bentuk dada simetris, retraksi dada sedang saat bernafas, tampat
menggunakan otot bantuan saat bernapas, pernapasan pursed lip, saat
auskultasi suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas tambahan.
Perkusi paru terdengar suara sonor. Frekuensi nafas: 22 x/mnt, irama dan
pola nafas tidak teratur, SpO2 : 98%.
B2 : Sistem Sirkulasi
Terdengar bunyi jantung S1 dan S2 tunggal jelas di mid clavicula sinistra.
Akral : hangat, merah, lembab. CRT: < 2 detik, konjungtiva : pucat, sclera
putih, tidak ada pembesaran vena jugularis.
B3 : Sistem Neurologi
GCS : 4-5-6, sensasi tajam tumpul +/+.
B4 : Sistem Perkemihan
Saat palpasi vesica urinaria teraba lembek.

B5 Sistem Musculoskeletal dan Integumen

5 5
5 5

Skala kekuatan otot 5 dimana ekstremitas dapat bergerak menentang


gravitasi dengan tahanan penuh, turgor kulit elastic, tidak ada tanda
cyanosis dan tidak terdapat edema.
B6 Sistem Pencernaan (Abdomen)
Inpeksi : umbilicus normal dan tidak ada asites
Palpasi : pasien mengatakan nyeri pada perut dan ulu hati, nyeri seperti
ditusuk tusuk, dan dirasakan terus menerus, skala nyeri 3.
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus hiperaktif (>30x/menit), BAB pasien cair berampas
5x/hr
e. Penatalaksanaan Terapi
Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Kegunaan
Lamsoprazole 2x1 Pasien dengan Riwayat alergi Untuk
Inj penyakit asam terhadap mengobati
lambung kandungannya. tukak lambung
Tidak boleh dan tukak 12
digunakan jari, esofagitis
bersamaan erosif
dengan (peradangan/luk
rilpivirine dan a pada lapisan
atazanavir. kerongkongan
karena refluks
cairan
lambung).
Ketorolac Inj 3x1 Penanganan Anak usia di Meredakan
jangka bawah 16 tahun, nyeri sedang
pendek untuk gangguan fungsi hingga berat
nyeri akut ginjal sedang setelah operasi
yang sedang sampai berat atau prosedur
hingga berat (kreatinin serum medis yang bisa
(injeksi). < 160µmol/L). menyebabkan
nyeri.
Concor 5mg 0-1-0 Hipertensi dan Obat ini tidak Obat anti
angina boleh diberikan hipertensi
pektoris, gagal kepada pasien golongan beta-
jantung kronik dengan kondisi: blocker
stabil sedang Hipersensitif kardioselektif,
sampai berat terhadap menghambat
dengan Bisoprolol, kerja sistem
penurunan gagal jantung saraf simpatis
fungsi akut atau pada jantung
ventrikular selama episode dengan
sistolik dekomposisi menghambat
sebagai gagal jantung reseptor beta-
tambahan yang adrenergik
terhadap ACE memerlukan jantung.
inhibitor, atau terapi intravena
Diuretik, atau inotropik, syok
Glikosida kardiogenik,
jantung. bradikardia
yang kurang
dari 60
denyut/menit
sebelum
memulai
pengobatan,
hipotensi
(tekanan darah
sistolik kurang
dari 100
mmHg).
Spironolactone 0-1/2-0 Pengobatan Penderita anuria, Digunakan
100mg tekanan gangguan ginjal, untuk hipertensi
darah tinggi dan hiperkalemia esensial.
dan penyakit
jantung
Candesartan 1-0-0 Hipertensi - Pasien dengan Untuk
8mg Pengobatan hipersentivitas menurunkan
pada pasien dan pasien tekanan darah.
dengan gagal candesartan atau Obat ini bekerja
jantung dan komponen yang dengan cara
gangguan terkandung dalam menghambat
fungsi formulasinya. pengikatan
sistolik Pasien dengan angiotensin II
ventrikel kiri gangguan hati ke reseptor AT1
ketika obat yang berat pada jaringan
penghambat dengan atau tubuh.
ACE tidak tanpa
ditoleransi. ketoasidosis.
Wanita hamil dan
menyusui.
Amlodipin 0-0-1 Pasien Pasien dengan Untuk
10mg hipertensi hipersentivitas mengontrol
amlodipin. tekanan darah
pada sebagian
besar pasien.
Hydrochlorothi 1-1-0 Pasien Hipersensitivitas Sebagai obat
azide (HCT) 25 hipertensi terhadap tiazid anti hipertensi
mg atau sulfonamida, yang bekerja
anuria. dengan cara
mengurangi
kemampuan
ginjal untuk
menyerap
terlalu banyak
natrium yang
bisa
menyebabkan
retensi cairan.
Miniaspi 80mg 0-1-0 Pasien infark Hipersensitif Sebagai anti-
miokard dan terhadap aspirin platelet atau
pasien dan obat pengencer darah
angina tidak antiinflamasi non yang dapat
stabil. steroid (AINS) digunakan
lainnya. Asma, untuk mencegah
rhinitis, dan polip proses agregasi
hidung. platelet (keping
darah atau
trombosit) .
ISDN 3x5mg Angina Infark miokard Untuk
pektoris akut, hipotensi, menurunkan
yang syok, kebutuhan dan
disebabkan hipovolemia, meningkatkan
penyakit trauma serebral, suplai oksigen
jantung anemia. dengan cara
koroner. mempengaruhi
tonus vaskular.
Betahistine 3x6mg Pasien Hipersensitif, Digunakan
vertigo, mengidap untuk
tinnitus, dan feokromositoma mengobati
gangguan vertigo, tinitus
(tumor langka
pendengaran dan gangguan
yang terkait pada kelenjar pendengaran
pada pasien adrenal). yang terkait
dengan dengan penyakit
penyakit meniere.
Meniere
Atorvastatin 0-0-1 Pasien Hipersensitif Sebagai
40mg dengan terhadap tambahan diet
hiperkolester komponen- untuk
olemia komponen dalam menurunkan
primer, obat ini. Penyakit peningkatan
hiperlipidem hati aktif atau kolesterol total,
ia kombinasi peningkatan kolesterol LDL,
(campuran), serum apo-B &
serta transaminase trigliserida pada
hiperkolester yang menetap pasien dengan
olemia melebihi 3 kali hiperkolesterole
familial lipat dari batas mia primer,
heterozigot atas normal. Ibu hiperlipidemia
dan hamil, menyusui kombinasi
homozigot, atau usia(campuran) &
bila diet dan produktif yang hiperkolesterole
penatalaksan tidak mia familial
aan non- menggunakan heterozigot &
farmakologi alat kontrasepsi homozigot bila
k lainnya yang adekuat. respons
kurang terhadap diet &
berhasil. tindakan
nonfarmakologi
s lainnya tidak
adekuat.
Loperamide 3x2mg Diare akut Kondisi dimana Untuk
kp non spesifik peristaltik tidak mengatasi diare.
diare & diare boleh dihambat,
kronik anak di bawah 4
tahun.
Buscopan plus 1x Gangguan Miastenia gravis, Digunakan
10mg spastik pada megakolon. untuk spasme
saluran traktus
cerna, gastrointestinal.
saluran spasme dan
empedu, diskinesia
saluran sistem bilier,
kemih dan spasme traktus
saluran genito-
genital urinarius.
wanita
f. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 13 September 2023 Jam 08.23
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode
Rujukan
Kimia Klinik
Lemak
LDLC 194.9 <150 mg/dL
Cholesterol 262 H 120-200 mg/dL Cholesterole
Oxidase
HDL Cholesterol 32 40-60 mg/dL
Triglycerides 179 60-200 mg/dL GPO
Metabolik Endokrin
Glucose 2 Jam PP 95L Tidak boleh mg/dL GOP
dari 125,0
Glucose Puasa 101 76-100 mg/dL

g. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 07 Juni 2022
EHCO
- LVH concentric
- LA dilatasi
- EF > 70%
- Global normokenetik
- E/A 0.7
- Katub : MR mild
Kesan :
- Kasifikasi 3 cuspis Ao (sesuai gambaran HHD, IHD belum
bisa disingkirkan)
B. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1 DS : Hambatan Upaya Pola Napas Tidak
Pasien mengatakan napas terasa Napas Efektif
berat karena nyeri pada ulu hati
DO :
1. Penggunaan otot bantu
pernapasan
2. Pernapasan pursed lip
3. Pola napas abnormal
4. TTV :
TD : 127/69 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 22x/menit
S:36,2 C
SPO2 98%.
2 DS : Agen Pencedera Nyeri Akut
Px mengatakan nyeri seperti Fisiologis
ditusuk-tusuk pada perutdan ulu
hati, skala nyeri 3, nyeri
dirasakan secara terus menerus
DO :
1. Tampak meringis
2. Pola napas berubah
3. Gelisah
4. Berfokus pada diri sendiri
5. TTV
TD : 127/69 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 22x/menit
S:36,2 C
SPO2 98%.
3 DS : Pasien mengatakan merasa Gejala Penyakit Gangguan Rasa
tidak nyaman karena nyeri yang Nyaman
dialami dan mual
DO :
1. Gelisah
2. Sulit tidur
3. TTV
TD : 127/69 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 22x/menit
S:36,2 C
SPO2 98%.
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas d.d Penggunaan otot
bantu pernapasan, pernapasan pursed lip, pola napas abnormal (D.0005)
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d Tampak meringis, pola napas
berubah, berfokus pada diri sendiri, gelisah (D.0077)
3. Gangguan rasa nyaman b.d Gejala penyakit d.d mual, gelisah, sulit tidur
(D.0074)

D. Intervensi Keperawatan

No
SDKI SLKI SIKI
Dx

1 Pola napas tidak Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi


efektif b.d tindakan keperawatan (I.01014)
Hambatan upaya selama 3 x 24 jam Observasi :
napas d.d diharapkan Pola Napas 1. Monitor frekuensi, irama,
Penggunaan otot napas membaik dengan kedalam dan upaya napas
bantu pernapasan, kriteria hasil : 2. Monitor pola napas
pernapasan 1. Penggunaan otot 3. Monitor adanya sumbatan
pursed lip, pola bantu napas jalan napas
napas abnormal menurun Terapeutik :
(D.0005) 2. Pernapasan pursed- 1. Atur interval pemantauan
lip menurun respirasi sesuai kondisi
3. Frekuensi napas pasien
membaik Edukasi :
4. Kedalaman napas 1. Jelaskan tujuan dan
membaik proseur pemantauan
(L.01004) 2. informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan I.08238)
Agen pencedera tindakan keperawatan Observasi :
fisiologis d.d selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi lokasi,
Tampak meringis, diharapkan tingkat karakteristik, durasi,
pola napas nyeri menurun dengan frekuensi, kualitas,
berubah, berfokus kriteria hasil : intensitas nyeri
pada diri sendiri, 1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri
(D.0077) 2. Meringis non verbal
menurun 4. Identifikasi faktor yang
3. Gelisah memperberat dan
menurun memperingan nyeri
4. Berfokus pada 5. Identifikasi pengetahuan
diri sendiri menurun dan keyakinan tentang
5. Pola napas nyeri
membaik 6. Identifikasi pengaruh
(L.08066) budaya terhadap respon
nyeri
7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik :
1. Berikan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 Gangguan rasa Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I. 09326)
nyaman b.d tindakan keperawatan Observasi :
Gejala penyakit selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi penurunan
d.d mual, gelisah, diharapkan status tingkat energi,
sulit tidur kenyamanan ketidakmampuan
(D.0074) meningkat dengan berkonsentrasi, atau gejala
kriteria hasil : lain yang mengganggu
1. Keluhan kemampuan kognitif
tidak nyaman 2. Periksa ketegangan otot,
menurun frekuensi nadi, tekanan
2. Gelisah menurun darah, dan suhu sebelum
3. Mual menurun dan sesudah latihan
4. Sulit tidur menurun 3. Monitor respon terhadap
(L.08064) terapi relaksasi
Teraputik :
1. Gunakan pakaian longgar
2. Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
3. Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgesic atau tindakan
medis lain
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
(relaksasi napas dalam)
2. Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
3. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
4. Anjurkan sering
mengulang dan melatih
teknik relaksasi yang
dipilih
5. Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi (teknik
relaksasi napas dalam)
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal : Kamis, 14 September 2023

No
Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 08.00 1. Memonitor frekuensi, S:
irama, kedalam dan upaya Pasien mengatakan
napas napas masih terasa
2. Memonitor pola napas berat
3. Memonitor adanya O:
sumbatan jalan napas 1. Penggunaan
4. Menjelaskan tujuan dan otot bantu
proseur pemantauan pernapasan
5. Menginformasikan hasil 2. Pernapasan
pemantauan pursed lip
3. Pola napas
abnormal
4. TTV :
TD: 125/70 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 22x/menit
S:36,6 C
SPO2 98%.
A:
Masalah pola napas
tidak efektif
teratasi sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan No. 1-5

2 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, S :


karakteristik, durasi, Pasien
frekuensi, kualitas, intensitas mengatakan nyeri
nyeri, skala nyeri seperti ditusuk-
2. Mengidentifikasi respon tusuk pada perut
nyeri non verbal dan ulu hati, skala
3. Mengidentifikasi faktor yang nyeri 3, nyeri
memperberat dan dirasakan secara
memperingan nyeri terus menerus
4. Memberikan teknik non- O :
farmakologis untuk 1. Tampak meringis
mengurangi rasa nyeri 2. Pola napas
(relaksasi napas dalam) abnormal
5. Memfasilitasi istirahat dan 3. Berfokus pada
tidur diri sendiri
6. Menjelaskan penyebab, 4. TTV
periode, dan pemicu nyeri TD: 125/70 mmHg
7. Menjelaskan strategi N : 79 x/menit
meredakan nyeri RR : 22x/menit
8. Menganjurkan memonitor S:36,6 C
neyri secara mandiri SPO2 98%.
9. Berkolaborasi dalam A :
pemberian analgetik (Inj. Masalah nyeri akut
Ketorolac 3x1) teratasi sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan No.1-9
3 11.00 1. Mengidentifikasi penurunan S :
tingkat energi, Pasien mengatakan
ketidakmampuan merasa tidak nyaman
berkonsentrasi, atau gejala belum berkurang
lain yang mengganggu karena masih nyeri
kemampuan kognitif dan mual
2. Memeriksa ketegangan otot, DO :
frekuensi nadi, tekanan 1. Gelisah
darah, dan suhu sebelum dan 2. Sulit tidur
sesudah latihan 3. TTV
3. Memonitor respon terhadap A :
terapi relaksasi Masalah gangguan
4. Menggunakan relaksasi rasa nyaman teratasi
sebagai strategi penunjang sebagian
dengan analgesic atau P :
tindakan medis lain Intervensi
5. Menjelaskan tujuan, manfaat, dilanjutkan No.1-9
batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia (relaksasi napas
dalam dan terapi musik)
6. Menganjurkan mengambil
posisi yang nyaman
7. Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
8. Menganjurkan sering
mengulang dan melatih
teknik relaksasi yang dipilih
9. Mendemonstrasikan dan
melatih teknik relaksasi
(teknik relaksasi napas dalam
dan terapi musik)
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 September 2023

No
Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 08.00 1. Memonitor frekuensi, S:
irama, kedalam dan upaya Pasien mengatakan
napas napas berat cukup
2. Memonitor pola napas menurun
3. Memonitor adanya O:
sumbatan jalan napas 1. Penggunaan otot
4. Menjelaskan tujuan dan bantu pernapasan
proseur pemantauan cukup menurun
5. Menginformasikan hasil 2. Pernapasan
pemantauan pursed lip cukup
menurun
3. Pola napas
abnormal cukup
menurun
4. TTV :
TD: 128/73 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S:36,4 C
SPO2 99%.
A:
Masalah pola napas
tidak efektif teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan No. 1-5

2 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, S :


karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
frekuensi, kualitas, nyeri seperti
intensitas nyeri, skala nyeri ditusuk-tusuk pada
2. Mengidentifikasi respon perut dan ulu hati
nyeri non verbal cukup menurun,
3. Mengidentifikasi faktor skala nyeri 2, nyeri
yang memperberat dan dirasakan hilang
memperingan nyeri timbul
4. Memberikan teknik non- O :
farmakologis untuk 1. Tampak meringis
mengurangi rasa nyeri cukup menurun
(relaksasi napas dalam) 2. Pola napas cukup
5. Memfasilitasi istirahat dan membaik
tidur 3. Berfokus pada diri
6. Menjelaskan penyebab, sendiri cukup
periode, dan pemicu nyeri menurun
7. Menjelaskan strategi 4. TTV
meredakan nyeri TD: 128/73 mmHg
8. Menganjurkan memonitor N : 84 x/menit
neyri secara mandiri RR : 20x/menit
9. Berkolaborasi dalam S:36,4 C
pemberian analgetik (Inj. SPO2 99%.
Ketorolac 3x1) A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
No.1-9
3 11.00 1. Mengidentifikasi penurunan S :
tingkat energi, Pasien mengatakan
ketidakmampuan merasa tidak nyaman
berkonsentrasi, atau gejala cukup menurun, nyeri
lain yang mengganggu dan mual cukup
kemampuan kognitif menurun
2. Memeriksa ketegangan otot, DO :
frekuensi nadi, tekanan 1. Gelisah cukup
darah, dan suhu sebelum menurun
dan sesudah latihan 2. Sulit tidur cukup
3. Memonitor respon terhadap menurun
terapi relaksasi 3. TTV
4. Menggunakan relaksasi TD: 128/73 mmHg
sebagai strategi penunjang N : 84 x/menit
dengan analgesic atau RR : 20x/menit
tindakan medis lain S:36,4 C
5. Menjelaskan tujuan, SPO2 99%.
manfaat, batasan, dan jenis A :
relaksasi yang tersedia Masalah gangguan
(relaksasi napas dalam dan rasa nyaman teratasi
terapi musik) sebagian
6. Menganjurkan mengambil P :
posisi yang nyaman Intervensi dilanjutkan
7. Menganjurkan rileks dan No.1,2,3,7,8,9
merasakan sensasi relaksasi
8. Menganjurkan melatih
teknik relaksasi yang dipilih
9. Mendemonstrasikan dan
melatih teknik relaksasi
(teknik relaksasi napas
dalam dan terapi musik)
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 September 2023

No
Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 15.00 1. Memonitor frekuensi, irama, S:
kedalam dan upaya napas Pasien mengatakan
2. Memonitor pola napas napas berat menurun
3. Memonitor adanya sumbatan O:
jalan napas 1. Penggunaan otot
4. Menjelaskan tujuan dan bantu pernapasan
proseur pemantauan menurun
5. Menginformasikan hasil 2. Pernapasan
pemantauan pursed lip
menurun
3. Pola napas
membaik
4. TTV :
TD: 126/75 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20x/menit
S:36,5 C
SPO2 100%.
A:
Masalah pola napas
tidak efektif sudah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan

2 16.00 1. Mengidentifikasi lokasi, S:


karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
frekuensi, kualitas, nyeri seperti
intensitas nyeri, skala nyeri ditusuk-tusuk pada
2. Mengidentifikasi respon perut dan ulu hati
nyeri non verbal menurun, skala
3. Mengidentifikasi faktor nyeri 1, nyeri
yang memperberat dan dirasakan hilang
memperingan nyeri timbul.
4. Memberikan teknik non- O:
farmakologis untuk 1. Tampak meringis
mengurangi rasa nyeri menurun
(relaksasi napas dalam) 2. Pola napas
5. Memfasilitasi istirahat dan membaik
tidur 3. Berfokus pada diri
6. Menjelaskan penyebab, sendiri menurun
periode, dan pemicu nyeri 4. TTV
7. Menjelaskan strategi TD: 126/75 mmHg
meredakan nyeri N : 82 x/menit
8. Menganjurkan memonitor RR : 20x/menit
neyri secara mandiri S:36,5 C
9. Berkolaborasi dalam SPO2 100%.
pemberian analgetik (Inj. A:
Ketorolac 3x1) Masalah nyeri akut
sudah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
3 19.00 1. Mengidentifikasi penurunan S:
tingkat energi, Pasien mengatakan
ketidakmampuan merasa tidak nyaman
berkonsentrasi, atau gejala menurun, nyeri dan
lain yang mengganggu mual menurun
kemampuan kognitif DO :
2. Memeriksa ketegangan otot, 1. Gelisah menurun
frekuensi nadi, tekanan 2. Sulit tidur
darah, dan suhu sebelum menurun
dan sesudah latihan 3. TTV
3. Memonitor respon terhadap TD: 126/75 mmHg
terapi relaksasi N : 82 x/menit
4. Menganjurkan rileks dan RR : 20x/menit
merasakan sensasi relaksasi S:36,5 C
5. Menganjurkan melatih SPO2 100%.
teknik relaksasi yang dipilih A:
6. Mendemonstrasikan dan Masalah gangguan
melatih teknik relaksasi rasa nyaman sudah
(teknik relaksasi napas teratasi
dalam dan terapi musik) P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai