Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA

PASIEN NYONYA WK DENGAN HIPERTENSI


PADA TANGGAL 13-15 AGUSTUS 2020

OLEH :

VERONIKA DEBIE KOMALASARI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA BALI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA NY WK DENGAN
HIPERTENSI PADA TANGGAL 13-15 AGUSTUS 2020

1. Pengkajian
1.1 Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Ny. WK
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Br. Kawan, Bangli
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Tgl Pengkajian : 13/8/2020
Diagnosa Medis : Hipertensi
2. Penanggung Jawab Pasien
Nama : Tn. WM
Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Kawan, Bangli
Hub. Dengan Pasien : Suami

2.1 Status Kesehatan


1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sakit kepala dan di tengkuk leher, skala nyeri 5, nyeri dirasakan
seperti tertindih beban berat.
b. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Tiga hari yang lalu pasien mengeluh tidak bisa tidur dan gelisah disertai nyeri
kepala kuat sehingga pada tanggal keluarga mengajak pasien ke puskesmas karena
keluhan yang tidak hilang-hilang. Di Puskesmas pasien dilakukan pemeriksaan
tanda vital dimana tekanan darah pasien meningkat 190/100 mmHg, nadi: 96x/
menit, Suhu: 37o C, RR: 20x/menit. Pasien mendapatkan terapi Captopril 2x 25 mg,
amlodipin 1x 5 mg, paracetamol 3x 500 mg dan pasien disarankan untuk lebih
banyak istirahat
2. Satus Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak tahu kalau dia punya penyakit tekanan darah tinggi. Pasien
juga mengatakan tidak memiliki penyakit yang menular atau penyakit keturunan
seperti asma, kencing manis, hdan lainnya. Pasien biasanya batuk, demam, atau
pilek yang akan sembuh jika sudah berobat ke puskesmas atau praktek dokter.
b. Pernah dirawat
Klien mengatakan pernah dirawat di RS karena melahirkan kedua anaknya secara
sesar.
c. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi baik terhadap obat, makanan, dan lainnya
d. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan tidak merokok atau minum-minuman alkohol.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut pengakuan pasien, ayahnya memiliki tekanan darah tinggi
4. Genogram

HT

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah

HT : memiliki penyakit Hipertensi seperti pasien

5. Diagnosa Medis dan therapy


a. Diagnosa Medis : Hipertensi
b. Therapy : captopril 2x 25 mg, Amlodipin 1x 5 mg, paracetamol 3x 500 mg
3.1 Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sehat adalah saat merasa bisa bekerja dan beraktivitas
dengan baik, sedangkan sakit adalah saat pasien merasa dan tidak dapat melakukan
apa-apa. Pasien mengetahui penyakit yang ia alami yang memerlukan banyak
istirahat dan minum obat. Pasien mengatakan kalau sakit atau ada keluarga yang
sakit sudah segera dicarikan pertolongan medis.

2. Pola Nutrisi-Metabolik
a. Sebelum sakit:
Pasien mengatakan biasa makan 3x sehari. Nafsu makan cukup baik. Jenis makanan
yang dimakan biasannya nasi, sayur , dan daging. Frekuensi minum sehari 6-8 gelas
dengan jumlah kurang lebih 2000 cc, pasien biasa minum satu gelas kopi 2x sehari
b. Saat sakit:
saat sakit pasien mengatakan tidak ada gangguan makan. Pasien masih bisa makan
3x sehari, tidak ada pembatasanan makan. habis satu porsi, tidak mual atau muntah.
Pasien biasa minum kurang lebih 2000 cc/ hari. Pasien kadang-kadang masih minum
kopi untuk menghilangkan pusing

3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum sakit: Pasien mengatakan frekuensi BAB 1 x sehari konsistensi
lembek, bau khas feces, tidak ada darah
2) Saat sakit: tidak ada keluhan saat BAB, BAB masih biasa 1x sehari dengan
konsistensi lembek, bau khas faeces, darah tidak ada
b. BAK
1) Sebelum sakit: Frekuensi kencing kurang lebih 5-6 x sehari dengan jumlah
kurang lebih 1500 cc per hari. Warna kencing kuning jernih, tidak ada darah,
tidak ada nyeri saat kencing
2) Saat sakit: tidak ada keluhan kencing, frekuensi kencing masih sama 5-6 x /
hari
4. Pola aktivitas dan latihan
a. Aktivitas
Tabel 3.1
Aktivitas
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Mobilisasi di tempat tidur & ambulasi ROM √
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat,
4: Tergantung total.

b. Latihan
1) Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada kendala saat melakukan aktivitas
sehari-hari. Pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien mengatakan dapat
melakukan perawatan diri secara mandiri. Aktivitas hari-harinya juga tidak
menggunakan alat bantu gerak
2) Saat sakit: Klien mengatakan semenjak sakit pasien masih bisa melakukan
kegiatan secara mandiri walau kadang pasien terganggu karena pusing dan nyeri
kepala yang dirasakan, pasien disarankan oleh dokter untuk lebih banyak
beristirahat.

5. Pola kognitif dan Persepsi


a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit alat indranya dapat berfungsi
dengan baik. Biasanya pasien mendapat info-info kesehatan dari puskesmas
keliling, sosial media atau TV.
b. Saat Sakit: Saat sakit panca indra pasien masih berfungsi dengan baik. Pasien
mengatakan tahu akan penyakitnya setelah diberitahukan oleh dokter dan
perawat. Klien mengatakan belum mengetahui perawatan tentang penyakitnya,
pasien juga masih suka makan seperti biasanya.
6. Pola Persepsi-Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menerima keadaan fisiknya saat ini. Tidak ada bagian tubuh
yang tidak disukai oleh pasien
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin anak-anaknya tumbuh sehat dan bahagia, pasien ingin
segera sehat kembali untuk merawat suami dan anaknya.
c. Harga diri
Pasien mengatakan hidupnya sangat berarti dan menjadi ibu dan istri yang baik
merawat anak-anaknya.
d. Peran
pasien mengatakan perannya saat ini sebagai seorang ibu rumah tangga yang
merawat anggota keluarganya dengan baik.
e. Identitas Diri
Pasien mengatakan dirinya seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki
dua orang anak.

7. Pola Tidur dan Istirahat


a. Sebelum Sakit: Pasien mengatakan biasa tidurnya kurang lebih 7-8 jam sehari.
Tidur dari jam 10 malam sampai jam 5 pagi. Tidur nyenyak tidak ada gangguan.
Pasien merasa segar sesudah bangun tidur. Pasien tidak ada mengkonsumsi obat-
obatan untuk membantu tidur. Pasien jarang tidur siang. Tidak ada gejala
gangguan tidur sebelum sakit.
b. Saat Sakit: Pasien mengatakan semenjak sakit susah tidur karena nyeri kepala
yang dirasakan, skarang pasien sudah mulai bisa tidur dengan baik tidur
biasanya 5 jam sehari, kadang-kadang bangun karena nyeri yang dirasakan.
Semenjak sakit biasa tidur siang 1-2 jam.

8. Pola Peran-Hubungan
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam peran dan
hubungan sosial di masyarakat
b. Saat Sakit: Pasien mengatakan semenjak sakit peran dan hubungan sosial dengan
keluarganya tidak ada masalah.. Keluarga pasien mendukung pasien untuk
banyak istirahat agar cepat sembuh. Orang terdekat pasien adalah suami dan
anak-anaknya.

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah seksual dan reproduksi.
Pasien menikah sekali dan memiliki 2 orang anak
b. Saat Sakit:
Saat sakit, pasien mengatakan tidak memiliki masalah terkait dengan seksual
dan reproduksinya

10. Pola Toleransi Stress-Koping


a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika ada masalah dia biasanya cerita dengan
suami dan anaknya. Setelah itu pasien akan merasa baikan setelah bercerita
dengan orang terdekatnya.
b. Saat Sakit: Pasien mengatakan walaupun sakit masih bisa mengatasi setress yang
dialami karena dukungan keluarga dan perawat yang baik.

11. Pola Nilai-Kepercayaan


a. Sebelum sakit :
Pasien beragama hindu. Pasien mengatakan sembahyang dan berdoa di rumah
atau pura. Pasien biasa mebanten sorehari. Tidak ada keyakinan atau budaya
yang mempengaruhi status kesehatan pasien.
b. Saat Sakit:
Pasien mengatakan masih bisa melakukan kegiatan sembahyang seperti biasa,
sekali sehari pada sore/malam hari kadang dibantu oleh anaknya yang
perempuan.

4.1 Pengkajian Fisik


1. Keadaan umum :
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS = 15 (E4 M5 V6)
Tanda-tanda Vital : TD = 170/100 mmHg, Frekuensi Nadi = 94 x/menit ,
Frekuensi Napas = 20 x/menit, Suhu = 36.5 °C
2. Keadaan fisik
a. Sistem Pernapasan
I : Penghidu normal tidak ada gangguan, tidak ada secret, darah atau polip,
tarikan cuping hidung tidak ada. Nafas teratur, kualitas normal, , sputum
tidak ada, retraksi dada tidak ada
Bentuk dada tampak normal, ekspansi dada normal saat inspirasi maupun
ekspirasi, warna kulit tampak normal, tidak tampak massa maupun kesulitan
bernafas
P : Tidak terdapat nyeri pada hidung,dada, masa, atau peradangan
P: Suara perkusi paru sonor di setiap lobus kanan dan kiri
A: Suara aukultasi di seluruh lobus paru vesikuler, tidak ada whezzing atau
ronchi, batuk tidak ada, jalan nafas paten
b. Sistem Kardiovaskuler
I : Tidak tampak jejas/injuri, denyut nadi pada dada tidak terlalu tampak
P : Tidak teraba massa, nyeri tekan tidak ada
A: suara jantung normal S1 S2 reguler, murmur tidak ad, denyut jantung:
92x/menit, irama teratur.
c. Sistem Pencernaan
I : Tidak terdapat retraksi pada abdomen, penonjolan, ketidaksimetrisan,
pergerakan abdomen normal saat inspirasi maupun ekspirasi
A: Bising usus: 12x/menit, tidak terdapat suara pembuluh darah
P: suara timpani
P: nyeri tekan tidak ada, pembesaran limpa atauhati tidak ada
d. Sistem Muskuloskeletal Integumen
a. Kulit
Warna sawo matang, tekstur kering, turgor kulit baik terbukti saat di cubit
cepat kembali < 2 detik, dan keadan bersih.
b. Kuku
Tekstur keras, bentuk cembung, CRT ketika ditekan kembali ke keadaan
semula > 2 detik, keadaan kuku baik
c. Ekstrimitas
 Kekuatan otot : 5555 5555
: 5555 5555

 ROM : Penuh Terbatas


:
 Hemiplegic/ parese Tidak Ya, kanan/kiri
:
 Akral Hangat Dingin
:
 Capillary refill time <2 detik >2detik
:
 Edema Tidak ada Ada di daerah

a) Eksremitas Atas: Tangan kanan dan tangan kiri  dapat digerakan bebas


ke segala arah,tidak terdapat keluhan pada daerah tangan.
b) Eksremitas bawah: kaki kiri dapat digerakan bebas,  Kaki kanan terasa
nyeri dan pegal-pegal pada persendian dan lutut kanan tampak agak
bengkak kemerahan, terasa panas.
c) Tingkat Mobilisasi: Klien mengatakan semenjak kambuh pasien
disarankan untuk istirahat dan mengurangi aktivitas yang berat-berat

e. Sistem Endokrin
a. Inspeksi: penampilan umum pasien baik tidak ada kelemahan, bentuk tubuh
normal tidak ada kekerdilan atau seperti raksasa, edema periorbital tidak ada,
leher tampak simetris, tidak tapak pembesaran kelenjar tiroid. Hiper
pigmentasi pada jari , lutu, dan siku tidak ada.
b. Palpasi: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid pada leher
c. Perkusi: tidak terdengar bunyi bruit pada leher yang terjadi karena tubulensi
pada pembuluh darah tiroidea
f. Sistem Neurologi
Kesadaran composmentis, orinetasi terhadap orang, waktu, tempat dan
lingkungan baik, GCS 15; E4 (mata membuka dengan spontan), M6 (dapat
bergerak sesuai perintah) V5 (dapat menjawab semua pertanyaan). Tidak ada
kelemahan pada bagian tubuh tertentu. Pasien mengatakan tidak ada rasa
kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Pasien mengeluh pusing
dan nyeri kepala. Nyeri seperti ditindih beban berat. Skala nyeri saat diam 5.
Pasien menunjukan lokasi nyeri. Pasien tampak menahan kesakitan.
g. Sistem Imun Hematologi
Pada mata tidak tampak ada ikterik, sklera berwarna putih. Kulit berwarna sawo
matang
5.1 Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan radiologi
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
2. Analisa Masalah Keperawatan
Tabel 2.1
Masalah Keperawatan

Data Etiologi Masalah


1 DS: Pasien mengeluh sakit kepala peningk ativitas Nyeri akut
dan di tengkuk leher, skala nyeri 6, vasokontriksi pembuluh
nyeri seperti tertindih beban berat. darahan

DO: Pasien meringis, menunjuk area peningkatan tekanan


yang sakit intravaskuler cerebral
Tensi: 170/100 mmHg
Nadi: 94x/ menit Pelepasan mediator nyeri
RR: 20 x/ menit  
Suhu: 36.5 oC
merangsang reseptor nyeri 

thalamus 

tulang belakang 

kortek serebri 

persepsi nyeri
DS: pasien mengeluh pusing dan mekanisme yang
2. sakit kepala mengontrol konstriksi dan Resiko
DO: relaksasi pembuluh darah penurunan curah
Tensi: 170/100 mmHg   jantung
Nadi: 94x/ menit respon pembuluh darah
RR: 20 x/ menit
Suhu: 36.5 oC vasokonstriktor
pada saraf simpatis
merangsang pembuluh
darah dan kelenjar adrenal

peningkatan aktivitas
vasokonstriksi pembuluh
darah

resiko penurunan curah


jantung 

DS: pasien mengatakan tahu Peningkatan tekanan darah Defisit


penyakitnya tekanan darah tinggi, pengetahuan
ayah pasien memiliki tekanan darah kurangnya informasi
tinggi, pasien mengatakan tidak tahu tentang gaya hidup yang
perawatannya. Pasien masih makan tepat
sembarangan  
kurang pengetahuan
DO: pasien tampak bertanya kepada
perawat tentang kondisi
kesehatannya
3. Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.1
Diagnosa Keperawatan

Tanggal/
Tanggal
No Jam Diagnosa Keperawatan Ttd
Teratasi
Ditemukan
1 13/8/2020 Nyeri akut b/d agen cidera fisiologis d/d
Pasien mengeluh sakit kepala dan di
tengkuk leher, skala nyeri 6, nyeri seperti
tertindih beban berat. Pasien meringis,
menunjuk area yang sakit
Tensi: 170/100 mmHg
Nadi: 94x/ menit
RR: 20 x/ menit
Suhu: 36.5 oC

2 13/8/2020 Resiko penurunan curah jantung ditandai


dengan pasien mengeluh pusing dan sakit
kepala
Tensi: 170/100 mmHg
Nadi: 94x/ menit
RR: 20 x/ menit
Suhu: 36.5 oC

3 13/8/2020 Defisit pengetahuan b/d ketidaktahuan


menemukan sumber informasi d/d pasien
mengatakan tahu penyakitnya tekanan
darah tinggi, ayah pasien memiliki tekanan
darah tinggi, pasien mengatakan tidak tahu
perawatannya. Pasien masih makan
sembarangan. pasien tampak bertanya
kepada perawat tentang kondisi
kesehatannya

4. Rencana Keperawatan
Tabel 4.1
Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan
No.
Tujuan dan TTD
Dx Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Stelah diberikan SIKI: Manajemen Nyeri (I. 08238)
askep 3x 24 jam  Identifikasi karakteristik nyeri  Mengetahui
diharapkan nyeri (PQRST) karakteristik nyeri
pasien terkontrol yang dialami pasien
dengan kriteria  Identifikasi skala nyeri  Mengetahui tingkat
hasil SLKI: keparahan nyeri
Tingkat Nyeri  Identifikasi respon nyeri nonverbal  Mengetahui reaksi
(L.08066): pasien terhadap
 Keluhan nyeri nyeri secara
dari meningkat nonverbal
(1) menjadi  Identifikasi faktor yang memperberat  Mengetahui faktor-
menurun (5) dan meringankan nyeri faktor yang dapat
 Meringis dari mempengaruhi
meningkat (1) nyeri pasien
menjadi  Berikan tehnik non farmakologis  Mengurangi respon
menurun (5) (terapi akupressur, terapi pijat, nyeri tanpa terlalu
 Sikap protektif aromaterapi, tehnik imajinasi bergantung dengan
dari meningkat tebimbing, relaksasi nafas dalam, obat
(1) menjadi kompres hangat)  Lingkungan yang
menurun (5)  Kontrol lingkungan yang nyaman
 Frekuensi nadi memperberat rasa nyeri mendorongkemamp
dari meningkat uan paien
(1) menjadi mengontrol nyeri
menurun (5)  Istirahat yang cukup
 Fasilitasi istirahat dan tidur memulihkan energi
pasien
 Memberikan
 Jelaskan strategi meredakan nyeri gambaran kepada
pasien apa yang
dilakukan saat nyeri
datang
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika  Membantu
perlu mengurangi nyeri
dengancepat
SIKI: Terapi Akupressure (I. 06209)
 Periksa kontraindikasi  Mencegah efek
samping berbahaya
 Periksa tingkat kenyamanan  Menentukan
psikologis dan tempat yang sensitif besarnya tekanan
yang diberikan
 Tentukan titik akupuntur  Menentukan lokasi
yang tepat agar
memperoleh hasil
yang terapeutik
 Menentukan keras
 Perhatikan isyarat verbal nonverbal
lembutnya tekanan
melalui respon
pasien

 Dapat mengontrol
 Rangsang titik akupressure dengan
tekanan yang
jari atau ibu jari
diberikan ke pasien
 Membuat otot
 Tekan bagian otot yang tegang agar menjadi rileks
rileks  Membandingkan
 lakukan penekanan pada kedua tekanan yang
ekstremitas diberikan pada
kedua ekstremitas
 Mencegah tahanan
 Anjurkan untuk rileks dari pasien saat
memberikan tekanan
 Meningkatkan
 Ajarkan keluarga melakukan keikutsertaan
akupressur keluarga dalam
merawat pasien
Setelah diberikan SIKI: Perawatan Jantung. (I.02075)
askep 3x 24 jam  Identifikasi tanda/ gejala primer  Memberikan
diharapkan curah penurunan curah jantung (meliputi perawatan segera
jantung optimal dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, bila penurunan
dengan kriteria paroxymal nocturnal dyspnea, curah jantung terjadi
hasil: Curah peningkatan CVP)
Jantung (L.02008)
 Tekanan darah  Monitor tekanan darah (termasuk  Memantau kondisi
dari memburuk tekanan darah ortostatik, jika perlu) vital pasien
(1) menjadi
membaik (5)  Monitor keluhan nyeri dada (mis.  Penurunan aliran
 Takikardia dari Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, darah pada jantung
meningkat (1) presivitasi yang mengurangi nyeri) dapat menimbulkan
menjadi rasa nyeri
menurun (5)  Berikan diet jantung yang sesuai (mis.  Menjaga kesehatan
 Lelah dari Batasi asupan kafein, natrium, jantung dan
meningkat (1) kolesterol, dan makan tinggi lemak) mencegah
menjadi peningkatan tekanan
menurun (5) darah
Perfusi Cerebral  Berikan terapi relaksasi untuk  Memberikan rasa
(L.02014) mengurangi stress jika perlu nyaman yang dapat
Sakit kepala dari mengurangi tekanan
meningkat (1) atau stress
menjadi menurun  Anjurkan beraktivitas fisik sesuai  Menvegah kelelahan
(2) toleransi berlebihan pada
Gelisah dari pasien
meningkat (1)  Anjurkan beraktivitas fisik secara  Mencegah kerja
menjadi menurun bertahap jantung berlebihan
(5) secara mendadak
Setelah diberikan SIKI: Edukasi kesehatan (I. 12383)
askep 3x24 jam  Identifikasi kesiapan dan kemampuan  Untuk menentukan
diharapkan menerima informasi seberapa siap pasien
pengetahuan pasien untuk diberikan
meningkat dengan informasi
kriteria hasil  Identifikasi faktor-faktor yang dapat  Mengetahui faktor-
SLKI: Tingkat meningkatkan dan menurunkan faktor yang perlu
pengetahuan motivasi perilaku hidup bersih dan ditingkatkan untuk
(12111) sehat meningkat motivasi
 Perilaku sesuai belajar
anjuran dari  Sediakan materi media pendidikan  Materi yang
menurun (1) kesehatan memadai
menjadi meningkatkan
meningkat (5) pemahaman pasien
 Verbalisasi  Kegiatan terjadwal
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
minat dalam mempermudah
kesepakatan
belajar dari pasien mengatur
menurun (1) waktu
menjadi  Perilaku sehat
 Ajarkan perilaku hidup sehat
meningkat (5) menjaga kualitas
 Kemampuan hidup pasien
menjelaskan
pengetahuan
tentang suatu
topik dari
menurun (1)
menjadi
meningkat (5)
 Perilaku sesuai
dengan
pengetahuan
dari menurun
(1) menjadi
meningkat (5)
 Pertanyaan
tentang masalah
yang dihadapi
dari meningkat
(1) menjadi
menurun (5)

5. Implementasi
Tabel 3.6
Implementasi Keperawatan
Hari,
N Dx Nama/
Tanggal, Implementasi Respon
O Kep TTD
Jam
1 Kamis, 1 Melakukan pengkajian nyeri DS: pasien mengeluh sakit
13/8/2020 secara komprehensif termasuk kepala dan nyeri ditengkuk
17.00 lokasi, karakteristik, durasi, leher, skala nyeri 5, nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor seperti ditindih beban berat
presipitasi DO: Pasien meringis,
menunjuk area yang sakit
17.15 1,2 Mengobservasi tanda vital DS: -
DO: Tensi: 170/100 mmHg
Nadi: 94x/ menit
RR: 20 x/ menit
Suhu: 36.5 oC
17.25 1,2, Mengajarkan relaksasi nafas DS: pasien mengatakan
3 dalam dan memberikan terapi merasa sedikit membaik
acupressure setelah melakukan relaksasi
dan diberikan terapi
akupresur
DO : Klien tampak rilek,
kadangmasih meringis
menahan sakit

18.50 Memberikan KIE pentingnya DS: pasien dan mengatakan


1,2, istirahat dan mobilisasi secara memahami KIE perawat
3 bertahap D): pasien kooperatif dan
tampak paham

2 Jumat Melakukan pengkajian nyeri DS: pasien mengatakan


14/08/2020 dan tanda-tanda penurunan kepala masih agak nyeri ,
17.00 curah jantung kaku dileher sdikit
berkurang, pusing
berkurangskala nyeri 4,
pasien mengatakan sudah
mempraktekan relaksasi
yang diajarkan
DO: pasien tampak,
menunjukan lokasi nyeri,

17.15 1,2 Mengobservasi tanda vital DS: -


DO: TD= 150/100 mmhg,
suhu= 36.7OC, RR= 20x/mnt,
HR= 90 x/menit

17.30 1,2, Mengajarkan tehnik distraksi DS: pasien mengatakan suka


3 dan Memberikan terapi mendengarkan kidung bali,
acupressure pasien mengatakan merasa
lebih nyaman sesudah
diberikan akupresur
DO: pasien tampak rileks

17. 45 Memberikan KIE tentang DS: pasien mengatakan


2,3 perawatan pasien hipertensi harus mengurangi konsumsi
dan diet hipertensi garam dan kopi, harus rajin
berolah rage ketoika sehat
DO: pasien kooperatif,
pasien dapat menjelaskan
informasi yang diberikan

3 Sabtu
15/08/2020 Mengobservasi tanda vital DS: -
08 00 DO: TD= 130/90 mmhg,
suhu= 36.7OC, RR= 20x/mnt,
HR= 90 x/menit

08 30 Mengajarkan tehnik distraksi DS: pasien mengatakan suka


dan Memberikan terapi mendengarkan kidung bali,
acupressure pasien mengatakan merasa
lebih nyaman sesudah
diberikan akupresur
DO: pasien tampak rileks

08 30 Memberikan KIE tentang DS: pasien mengatakan


perawatan pasien hipertensi harus mengurangi konsumsi
garam dan kopi, harus rajin
berolah rage ketoika sehat
DO: pasien kooperatif,
pasien dapat menjelaskan
informasi yang diberikan

6. Evaluasi
Tabel 3.7
Evaluasi Keperawatan
Dx
NO Tanggal/ Jam Evaluasi Nama/TTD
Kep
1 15/8/2020 1 S : pasien mengatakan kepala masih agak nyeri ,
10 : 00 kaku dileher sdikit berkurang, pusing
berkurangskala nyeri 3, pasien mengatakan
sudah mempraktekan relaksasi yang diajarkan

O : Pasien tampak rileks, TD= 130/90 mmhg,


suhu= 36.7OC, RR= 20x/mnt, HR= 90 x/menit

A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan kondisi

2 15/8/2020 2 S : Pasien mengatakan sakit kepalanya sudah


10:00 mendingan, skala nyeri 3, leher dan pundaknya
terasa nyaman dan tidak kaku lagi

O : Pasien tampak rileks, TD= 130/90 mmhg,


suhu= 36.7OC, RR= 20x/mnt, HR= 90 x/menit

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi
3 15/8/2020 3 S : pasien mengatakan harus mengurangi konsumsi
10:00 garam dan kopi, harus rajin berolah rage
ketoika sehat
O : pasien kooperatif, pasien dapat menjelaskan
informasi yang diberikan
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi

Anda mungkin juga menyukai