Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTRITIS AKUT DENGAN INTERVENSI TERAPI HERBAL JUS ALOE VERA
DI BANJAR SEMINGAN DESA PETIGA KECAMATAN MARGA
2021

Oleh:

PUTU DIAH WULANDARI

18.321.2862

A12-A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2021
Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Diagnosa Medis Gastritis Akut Dengan
Intervensi Terapi Herbal Jus Aloe Vera (Lidah Buaya) di Banjar Semingan Desa Petiga
Kecamatan Marga
2021

1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Umur : 44 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 160 cm/65 kg
Penampilan : Bersih dan rapi
Alamat : Br. Semingan, Petiga, Marga
Diagnosa Medis : Gastritis
Tanggal Pengkajian : 6 Mei 2021

Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Hubungan Dengan Pasien : Suami
Alamat : Br. Semingan, Petiga, Marga
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

B. Status kesehatan saat ini


1. Keluhan utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk pada ulu hati sejak 5
Mei 2021 yang diakibatkan oleh pasien terlambat sarapan pagi dan suka
mengkonsumsi makanan pedas.
Pengkajian Nyeri:
P : Nyeri dirasakan akibat pasien terlambat sarapan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan pada ulu hati (region epigastrium)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
2. Perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan bahwa ia sering mengalami hal seperti ini sejak 1 bulan
yang lalu. Apabila ia mengkonsumsi makanan pedas atau telat sarapan maka ia
akan merasakan nyeri pada ulu hati seperti ditusuk-tusuk dan mual sampai
ingin muntah, keadaan ini juga membuat ia merasa lemas sehingga tidak bias
beraktivitas dengan maksimal seperti biasanya. Pasien telah mengetahui bahwa
ia terkena maag (gastritis) karena 1 bulan yang lalu sempat memeriksakan diri
ke klinik dekat rumahnya.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan jika ia berupaya mengatasi penyakitnya dengan membeli
obat maag di apotek terdekat, dan istirahat yang cukup. Karena biasanya, nyeri
ulu hati yang dirasakan akan hilang dengan sendirinya. Terkadang, pasien juga
mengkonsumi air hangat dengan gula 1 sendok the di pagi hari yang mana
menurut pasien dapat mengurangi sedikit rasa nyeri yang dirasakannya.
4. Status kesehatan masa lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya
seperti TBC, DM, dan lain sebagainya.
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
tertentu
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, seperti alergi obat
maupun makanan.
4. Kebiasan (merokok/kopi/alkohol, dll)
Pasien mengataka tidak memiliki kebiasaan merokok/kopi/alcohol

5. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
seperti hipertensi, DM dan lain sebagainya.
6. Riwayat Perawatan dan Pengobatan Sebelumnya (Konventional dan
Komplementer)
a. Konvensional
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan konvensional yang dipilih saat
pasien sakit adalah berobat ke dokter praktik mandiri atau klinik yang
berada di dekat rumah pasien.
b. Komplementer
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah mencoba terapi
komplementer secara rutin, ia hanya pernah mengkonsumsi air hangat
dengan gula untuk meredakan nyeri maagnya. Ia juga pernah disarankan
untuk meminum ramuan herbal untuk kesehatan tubuh, namun ia tidak
mengimplementasikannya.
7. Diagnosa medis dan therapy
Diagnosa medis : Gastritis Akut
Therapy :

No Nama obat Dosis Rute Indikasi Efek samping

1 Promag 3x400mg/ Oral Untuk Lemas dan


hari menetralkan pusing, diare,
kadar asam di mual
dalam
lambung

C. Pola kebutuhan dasar (data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1. Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan tersebut sangat penting bagi keluarga dan
pasien. Pasien menjaga kesehatannya dengan rajin berolahraga dan makan
makanan bergizi. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, pasien akan
memeriksakan ke klinik atau dokter terdekat dari rumahnya
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x sehari dan
menghabiskan makanannya, pasien mengatakan biasanya minum 7-8
gelas perhari (1500cc). Pasien mengatakan biasanya makan nasi
dengan lauk tempe/tahu, sayur, dan terkadang diselingi daging ayam
sesekali.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan setelah makan selalu merasa mual dan ingin
muntah, pasien makan 1-2x sehari dan menghabiskan ½ porsi
makanannya, pasien mengatakan biasa minum 4-5 (1200 cc) gelas
perhari

3. Pola Eliminasi
a. BAB
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam melakukan BABnya,
biasanya pasien berak 1x sehari dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak pada pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraknya, biasanya
pasien berak 1x sehari pada pagi hari dengan jumlah yang tidak
terlalu banyak dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning
kecoklatan.
b. BAK
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing, biasanya
pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak 500 cc,
bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
 Saat MRS : Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing,
biasanya pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak
500 cc, bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
4. Pola Istirahat dan Tidur
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21.00 WITA dan bangun di
pagi hari pukul 05.00 WITA. Pasien juga mengatakan dia tidak
memiliki kebiasaan mengigau saat tidur dan tidak kesulitan untuk
memulai tidur. Tidurnya nyenyak dan pasien biasa tidur 7-8 jam/hari.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia mengalami pengurangan waktu tidur dari
yang 7-8 jam/hari menjadi 5-6 jam/hari. Pasien mulai bias tidur di
pukul 22.00 WITA dan sudah terbangun di pukul 04.00 WITA.
Terkadang pasien terbangun akibat nyeri pada ulu hati.
5. Pola Latihan dan Aktivitas
1. Aktivitas
Kemammapuan Perawatan 0 1 2 3 4 Ket :
diri 0 : mandiri

Makan dan minum  1 : Alat bantu

Mandi  2 : Dibantu orang lain

Toileting  3 : Dibantu orang lain

Berpakaian  dan alat

Berpindah  4 : tergantung total

2. Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan
bekerja sebagai pegawai swasta dan pasien dapat melakukan aktivitas
ringan sehari-hari secara mandiri.
 Saat sakit
Pasien mengatakan merasakan tubuhnya lemah dan merasa lemas
ketika akan beraktivitas, ditambah lagi dengan rasa nyeri dan mual
yang membuatnya merasa tidak nyaman setelah beraktivitas.
6. Pola Kognitif dan persepsi
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), mampu melihat
dengan baik, komunikasi verbal dan perabaan pasien tidak menglami
masalah
 Saat Sakit
Pasien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), mampu melihat
dengan baik, komunikasi verbal dan perabaan pasien tidak menglami
masalah
7. Pola persepsi-konsep diri
Citra Tubuh : Pasien mengatakan ia tidak memiliki masalah dengan
tubuhnya, sejauh ini ia puas dengan kondisi tubuhnya
Peran diri : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai pegawai swasta
Ideal diri : Pasien berharap dapat beraktivitas seperti sebelumnya
Identitas diri : Pasien merupakan seorang istri dan seorang ibu
Harga diri : Pasien tidak merasa rendah diri dengan keadaannya, hanya
saja pasien merasa cemas karena tidak dapat bekerja dan
melakukan aktivitas sehari hari dengan maksimal
8. Pola peran – hubungan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan menjalin hubungan dengan keluarga maupun
masyarakat sekitar rumahnya dengan baik.
 Saat sakit
Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang sekitar
9. Pola seksual-reproduksi
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
 Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menikah dan memiliki 2
orang anak
10. Pola toleransi stres-koping
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan setiap ada masalah akan menceritakan masalahnya
kepada keluarganya dan mendapatkan dukungan penuh dari anggota
keluarga.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit ia berkeluh kesah dengan keluarganya,
dan membutuhkan dukungan keluarga agar ia segera sembuh
11. Pola nilai-kepercayaan
 Sebelum sakit
Pasien beragama hindu, dan pasien rajin sembahyang.
 Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien tetap berusaha sembahyang, dan
pasien percaya bahwa sakit yang dialaminya saat ini memang unsur
medis.

D. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum: Pasien terlihat lemah dan pucat.
Tingkat kesadaran : composmetis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata :4
b. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg, S : 36.5OC, N : 88x / menit, RR : 18x / menit
c. Keadaan fisik
a) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, distribusi rambut
merata, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, tidak terdapat
lesi
tidak ada ketombe, dan tidak bau pada rambut.

Palpasai : Tidak ada hematoma, edema, dan tidak ada nyeri tekan.

b) Mata
Inspeksi : Bentuk mata terlihat simetris, konjungtiva an-anemis, dan
tidak menggunakan alat bantu pengelihatan.
Palpasi : Tdak ada nyeri tekan pada bola mata.

c) Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada lesi,

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga

e) Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, dan tidak ada
stomatitis.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian sekitar mulut.

f) Leher
Inspeksi : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak
ada hematoma,

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada nyeri
tekan.

g) Dada
1. Paru
Inspeksi: Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding otot
nafas

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal.

Perkusi :Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh
perkusi adalah sonor.

Auskultasi: Bunyi paru vesikuler

2. Jantung
Inspeksi : Dada simetris, ictus cordis terlihat pada ICS V medline
clavicula
Palpasi : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti
hentakan kuat, dirasakan dalam dimameter 2 cm

Perkusi : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness)

Auskultasi: Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara


tambahan.

h) Payudara dan ketiak


Inspeksi : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu
ketiak merata

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak.

i) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, adanya ascites.

Auskultasi: Bising usus terdengar 37x/menit

Perkusi : Suara ketukan terdengar hipertimpani

Palpasi : Adanya nyeri tekan pada bagian epigastrium

j) Genetalia
Tidak terkaji
k) Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terlihat adanya lesi

Palpasi : Turgor kulit elastis

l) Ekstremitas
Atas :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan, CRT < 2 detik.
Bawah :
Inspeksi : Bentuk simtris kiri dan dan kanan, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, CRT <2detik.

m) Neurologis
 Status mental dan emosi
Pasien tidak ada gangguan mental dan emosi
 Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji
 Pemeriksaan Refleks
Respon membuka mata terlihat spontan verbal berorientasi.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
-
2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain

F. Analisa Data
MASALAH
DATA INTERPRETASI
KEPERAWATAN
DS : Melewati sarapan dan Nyeri Akut
mengkonsumsi makanan
P : Nyeri dirasakan akibat pasien
pedas
terlambat sarapan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
Sel epitel volunter
R : Nyeri dirasakan pada ulu hati
terangsang
(region epigastrium)
S : Skala nyeri 5
Penurunan produksi mukus
T : Nyeri dirasakan hilang timbul.
Nyeri dirasakan sejak 5 Mei 2021
Vasodilatasi sel mukosa
DO:
gaster
 Pasien tampak meringis,
 N: 88x/m Peningkatan HCl
Mukus gagal melindungi
mukosa lambung

Erosi sel mukosa

Mengeluh nyeri

Nyeri akut.
DS: Melewati sarapan dan Nausea
mengkonsumsi makanan
 Pasien mengatakan ia merasa mual
pedas
dan ingin muntah.
 Pasien tidak berminat makan karena
Sel epitel volunter
merasa mual
terangsang
DO:
Penurunan produksi mukus
 Pasien hanya menghabiskan
makanannya setengah porsi dri
Vasodilatasi sel mukosa
biasanya
gaster

Peningkatan HCl

Mengeluh mual, merasa


ingin muntah serta anoreksia

Nausea.

DS: Peningkatan HCl Intoleransi


Aktivitas
 Pasien mengatakan ia merasa
Mengeluh mual, merasa
tubuhnya lemah, dan ia juga merasa
ingin muntah serta anoreksia
lemas.
 Pasien mengatakan ia merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas, Cairan dan nutrisi inadekuat
 Pasien mengeluh lelah.
Penurunan suplai O2 ke
DO:
jaringan
 Pasien tampak lemah,
Merasa lemah
Kemammapu 0 1 2 3 4
an Perawatan
diri Intoleransi aktivitas

Makan dan 
minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah
2. TABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
TANGGAL /
TANGGAL
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
TERATASI
DITEMUKAN

Nyeri akut berhubungan dengan erosi sel


mukosa ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri pada ulu hati seperti ditusuk-tusuk,
Rabu, 5 Mei pasien tampak meringis, nyeri dirasakan Jumat, 7 Mei
2021 pukul hilang timbul, dan skala nyeri 5. Nyeri 2021 pukul Diah
11.00 WITA dirasakan sejak 5 Mei 2021 13.30 WITA

Nausea berhubungan dengan peningkatan


HCL ditandai dengan Pasien merasa
Rabu, 5 Mei Jumat, 7 Mei
mual dan ingin muntah. Pasien tidak
2021 pukul 2021 pukul Diah
berminat makan karena merasa mual.
11.00 WITA 13.30 WITA
Pasien hanya menghabiskan makanannya
setengah porsi dri biasanya

Intoleransi Aktivitas berhubungan


dengan suplai O2 ke jaringan menurun
Rabu, 5 Mei ditandai dengan pasien merasa tubuhnya Jumat, 7 Mei
2021 pukul lemah, dan ia juga merasa lemas. Pasien 2021 pukul Diah
11.00 WITA mengatakan ia merasa tidak nyaman 13.30 WITA
setelah beraktivitas, dan mengeluh lelah.
3. Intervensi Keperawatan
NO
NOC NIC RASIONAL TTD
DX
1 Setelah diberikan asuhan Manajemen Nyeri 1. Mengetahui tingkat Diah
keperawatan 3 kali Observasi: penurunan rasa nyeri
kunjungan diharapkan 1. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui factor
Nyeri Akut pasien (PQRST) yang memperberat
terkontrol dengan Kriteria 2. Identifikasi respon dan meperingan nyeri
Hasil : nyeri non verbal dapat membantu
1. Keluhan nyeri Nursing Treatment: proses penyembuhan
menurun dengan skala 3. Berikan teknik 3. Melakukan tindakan
(1-3) nonfarmakologi untuk nonfarmakologi
2. Pasien tidak tampak mengurangi rasa nyeri dengan pemberian
meringis dengan memberikan ramuan herbal jus
3. Gelisah pasien terapi ramuan herbal aloe vera yang
menurun jus aloe vera. berkhasiat
4. frekuensi nadi (Pada jurnal Nurdiani menghilangkan nyeri.
membaik E, dkk (2019) dengan 4. Menjelaskan strategi
judul “Upaya meredakan rasa nyeri
Meningkatan mampu mengajarkan
Pemeliharaan pasien cara mengatasi
Kesehatan Keluarga rasa nyeri
dengan Jus Aloe Vera 5. Berkolaborasi dengan
untuk Mengatasi Nyeri tenaga kesehatan
Gastritis” yang lainnya sangatlah
menyatakan bahwa penting membantu
adanya efektivitas dalam mengatasi atau
mengonsumsi jus aloe menurunkan
vera 1x/hari di pagi intensitas nyeri
hari.
Edukasi:
4. Edukasi teknik napas
dalam unuk meredakan
nyeri
5. Edukasi manajemen
nyeri
Collaboration:
6. Kolaborasi pemberian
analgetik jika
diperlukan
2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Mual 1. Mengetahui Diah
keperawatan selama 3 kali Observasi: factor penyebab
kunjungan, diharapkan 1. Identifikasi factor mual bisa
nausea pada pasien dapat penyebab mual mengetahui
terkontrol dengan Kriteria 2. Monitor mual penyebab dari
Hasil: Nursing Treatment: mual
1. Keluhan mual menurun 3. Berikan makanan dalam 2. Tindakan
2. Perasaan ingin muntah jumlah kecil monitor mual
menurun Edukasi: dalam
3. Nafsu makan 4. Ajarkan penggunaan teknik mengetahui
meningkat nonfarmakologis untuk penyebab dari
mengatasi mual (msl. mual
Relaksasi, akupresure) 3. Dengan
Collaboration: memberikan
5. Kolaborasi pemberian makanan dalam
antimetik bila perlu porsi kecil secara
berlahan
diharkan bisa
meningkatkan
nafsu makan
4. Tindakan
nonfarmakologi
diberikan dengan
sentuhan lembut
dapat
menghilangkan
ketidaknyamanan
dan memperbesar
efek terapi
analgesik
5. Berkolaborasi
dengan tenaga
kesehatan
lainnya sangatlah
penting
3 Setelah dilakukan Asuhan Terapi Relaksasi Otot 1. Tindakan Diah
Keperawatan selama 3 kali Progresif memonitoring
kunjungan diharapkan Observasi: adanya indicator
pasien toleran terhadap 1. Monitor adanya indicator tidak rileks dapat
aktivitas dengan Kriteria tidak rileks msl: adanya membantu pasien
Hasil: gerakan, pernafasan yang agar lebih rileks
1. Keluhan lelah menurun berat 2. Adanya perasaan
2. Kemudahan dalam 2. Identifikasi tempat yang lemah perlu
melakukan aktivitas tenang dan nyaman dilakukan tindakan
sehari-hari Nursing Treatment mengindetifikasi
3. Perasaan lemah 3. Beri waktu tempat yang tenang
menurun mengungkapkan perasaan dan nyaman
tentang terapi 3. Dalam menjalani
4. Berikan posisi bersandar teknik terapi perlu
pada kursi atau posisi adanya
lainnya yang nyaman\ pengungkapan
perasaan tentang
Edukasi: terapi yang
5. Anjurkan menggunakan dilakukan
pakian yang nyaman dan 4. Waktu terapi
tidak sempit penting untuk
6. Anjurkan melakukan merilekskan otot-
peregangan otot selama 5- otot yang lemas
10 detik 5. Menggunakan
7. Anjurkan pernafasan pakian yang nyaman
dalam dan perlahan dan tidak sempit
bisa membantu
membuat
kenyamanan bagi
pasien
6. Mengurangi rasa
mual dan ingin
muntah dengan
teknik nafas dalam
dapat membuat
pasien tampak lebih
rileks
4. Implementasi Keperawatan

Hari/ Tgl / No TTD


Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses
Jam Dx
Rabu, 5 1 a) Mengidentifikasi skala DS : Pasien mengeluh nyeri Diah
Mei 2021 nyeri pada pasien terasa panas dan perih pada ulu
pukul hati (epigastrium) serta tidur
12.00 kurang nyenyak karena nyeri
WITA Pengkajian PQRST :

P : Nyeri ulu hati karena pola


makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti terbakar
dan tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri terasa memburuk pada
waktu malam hari

DO : Pasien tampak meringis


Tanda-tanda Vital :
Nadi = 89 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/90 mmHg
RR = 24x/menit

12.20 wita 2 b) Mengidentifikasi factor DS : Pasien mengeluh mual dan Diah


penyebab mual merasa ingin muntah akibat
sempat terlambat makan dan
makan pedas
DO :
Pasien tampak lemas
12.45 wita 1 c) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan jus aloe Diah
komplementer ramuan vera tidak begitu pahit karena
herbal jus aloe vera sudah ditambahkan madu dan
mudah dalam membuatnya
DO :
d) Pasien tampak antusias
dan kooperatif
e) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan potongan
lidah buaya, air dan madu
kedalam blender kemudian
blender hingga halus. Jus aloe
vera siap dikonsumsi 1 kali
sehari setiap pagi dan mampu
menurunkan intensitas nyeri
gastritis).

13.00 1 f) Identifikasi Skala Nyeri DS : Pasien mengeluh masih Diah


WITA (PQST) merasa nyeri pada ulu hati
(epigastrium)
Pengkajian PQRST :

P : Nyeri ulu hati karena pola


makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-
tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak tenang dan


tidak meringis seperti biasanya
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 89 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/90 mmHg
RR = 24x/menit

13.30 wita 1 g) Memberikan edukasi DS : Pasien mengatakan mengerti Diah


mengenai strategi dengan penjelasan yang diberikan
meredakan nyeri (teknik DO : Pasien tampak mengerti
relaksasi napas dalam) Teknik relaksasi napas dalam
yang diberikan yaitu dengan
mengupayakan pasien rileks dan
tenang, kemudian menganjurkan
pasien untuk menarik napas
dalam melalui hidung dengan
hitungan 1,2,3 kemudian tahan
sekitar 5-10 detik, kemudian
hembuskan napas melalui mulut
secara perlahan.
14.00 wita 3 h) Memonitor adanya indicator DS : Pasien mengatakan lemas Diah
tidak rileks msl: adanya dan saat penyakitnya kambuh
gerakan, pernafasan yang pasien sulit melakukan aktivitas
berat dan mengidentifikasi secara mandiri.
tempat yang tenang dan DO : Pasien tampak lemas
nyaman untuk pasien

14.15 wita 3 i) Menganjurkan pernafasan DS : Pasien mengatakan lebih Diah


dalam dan perlahan lega saat melakukan pernafasan
yang dianjurkan untuk memulai
aktivitas
DO : Pasien tampak antusias
14.45 wita 3 j) Menganjurkan DS : Pasien mengatakan memang Diah
menggunakan pakian yang tidak menyukai menggunakan
nyaman dan tidak sempit pakian sempit dan selalu
menggunakan baju yang lebih
longgar agar aktivitasnya tidak
terganggu.
DO : -
15.00 wita 2 k) Memberikan makanan DS : Pasien mengatakan kurang Diah
dalam jumlah kecil nafsu makan akibat rasa mual dan
ingin muntah
DO : Pasien tampak kurang nafsu
makan dan habis ½ porsi
15.30 wita 2 l) Berikan obat antimetik jika DS : Pasien mengatakan masih Diah
diperlukan (Promag) merasa sedikit nyeri dan mual
DO : Tidak tampak alergi
Kamis, 6 1 m) Identifikasi skala nyeri DS : Pasien mengeluh masih Diah
Mei 2021 (PQRST) merasa nyeri pada ulu hati
Jam : 08.00 (epigastrium)
wita Pengkajian PQRST :

P : Nyeri ulu hati karena pola


makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-
tusuk namun tidak separah
kemarin
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak tenang dan


tidak meringis seperti biasanya
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/80 mmHg
RR = 20x/menit

08.20 wita 1 n) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan nyeri Diah


komplementer ramuan dan rasa mual sedikit berkurang
herbal jus aloe vera setelah kemarin dan hari ini
mengonsumsi jus aloe vera
DO : Pasien kooperatif, pasien
tidak tampak pucat
o) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan potongan
lidah buaya, air dan madu
kedalam blender kemudian
blender hingga halus. Jus aloe
vera siap dikonsumsi 1 kali
sehari setiap pagi dan mampu
menurunkan intensitas nyeri
gastritis).

8.35 wita 1 p) Mengidentifikasi skala nyeri DS : Pasien mengatakan nyeri Diah


pada pasien berkurang (skala 4)
DO : Pasien tampak tidak
meringis
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,50C
TD = 120/80 mmHg
RR = 20x/menit

12.00 wita 2 q) Memberikan makanan DS : Pasien mengatakan lebih Diah


dalam jumlah kecil enak makan karena mual nya
sedikit berkurang walau dengan
porsi ½
DO : Pasien tampak
menghabiskan makanannya
12.45 1,2,3 r) Memberikan waktu DS : Pasien mengatakan merasa Diah
mengungkapkan perasaan lebih membaik, nyeri dan mual
tentang terapi akibat penyakitnya sudah mulai
berkurang
DO : Pasien tampak antusias dan
kooperatif dalam setiap terapi
Jumat, 7 1 s) Identifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan rasa Diah
Mei 2021 nyerinya sudah berkurang, dan
Jam : 08.00 pasien merasa lebih baik. Skala
wita nyeri 3
DO: Pasien tampak lebih rileks,
pasien tidak tampak meringis,
pasien kooperatif
08.20 wita 2 t) Monitoring mual pada DS: Pasien mengatakan sudah Diah
pasien tidak lagi merasa mual, dan sudah
mulai bisa makan dengan porsi
penuh
DO: Pasien tampak kooperatif
10.00 wita 1 u) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan nyeri Diah
komplementer ramuan dan rasa mual sedikit berkurang
herbal jus aloe vera setelah kemarin dan hari ini
mengonsumsi jus aloe vera
DO : Pasien kooperatif, pasien
tidak tampak pucat
v) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan potongan
lidah buaya, air dan madu
kedalam blender kemudian
blender hingga halus. Jus aloe
vera siap dikonsumsi 1 kali
sehari setiap pagi dan mampu
menurunkan intensitas nyeri
gastritis).

10.45 wita 1 w) Identifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan merasa Diah
setelah diberikan terapi lebih baik, dan sudah tidak terasa
komplementer nyeri lagi.
P : Nyeri ulu hati karena
terlambat sarapan
Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 2
T : Nyeri terasa hilang timbul

DO: Pasien tampak kooperatif,


pasien tidak terlihat pucat, N:
68x/m, TTD: 110/70
12.00 wita 2 x) Memberikan makanan DS: Pasien mengatakan sudah Diah
dalam jumlah kecil jauh lebik baik ketika makan,
karena rasa mualnya sudah
perlahan menghilang, dan nafsu
makannya sudah lebih baik dari
sebelumnya.
DO: Pasien tampak
menghabiskan makanannya
13.00 wita 3 y) Memberi waktu DS : Pasien mengatakan setelah Diah
mengungkapkan perasaan beberapa hari diberikan tindakan
tentang terapi kondisi pasien lebih membaik
mampu melakukan beberapa
aktivitas secara mandiri, mual
dan ingin muntah berkurang,
nyeri skala 3
DO : Pasien tampak lebih fresh
dan kooperatif dalam program
terapi ini
1. Evaluasi Keperawatan

Hari/ Tgl / No
NO Evaluasi Hasil TTD
Jam Dx
1 Jumat, 7 Mei 1 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang Diah
2021
P : Nyeri ulu hati karena terlambat sarapan
Jam 13.30
wita Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Nyeri terasa pada ulu hati (epigastrium)

S : Skala nyeri 2

T : Nyeri terasa hilang timbul

O : Pasien tampak membaik dan tidak meringis

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien dengan tetap


memberikan terapi komplementer jus aloe vera
2 Jumat, 7 Mei 2 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual dan Diah
2021 ingin muntah. Dan juga, pasien mengatakan nafsu
Jam 13.30 makannya sudah lebih baik dari sebelumnya
wita
O: Pasien merasa lebih nyaman dan kondisinya
membaik. Serta pasien sudah mulai menghabiskan
makanan dalam porsi penuh

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien dan tetap memberian


terapi non-farmakologis jika diperlukan

3 Jumat, 7 Mei 3 S : Pasien mengatakan setelah beberapa hari diberikan Diah


2021 tindakan kondisi pasien lebih membaik lemas
berkurang dan mampu melakukan beberapa aktivitas
Jam 13.30
secara mandiri
wita
O : Pasien tampak lebih nyaman dan mampu melakukan
beberapa aktivitas sendiri
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Analisis Jurnal

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Sampel Metodologi Penelitian Hasil


Nurdiani, E., “Upaya Mengidentifikasi 1. Pasien penderita Pendekatan studi kasus Skala nyeri Tn.S, Ny.S
Prabowo, A., Meningkatkan manfaat jus aloe vera gastritis ≤ 1 tahun dengan rancangan pre- dan Tn.Y mengalami
Haffiduddin, M. Pemeliharaan untuk menurunkan 2. Pasien dengan post eksperimental penurunan setelah
(2019) batas usia dewasa
Kesehatan intensitas nyeri gastritis pemberian jus aloe vera
3. Pasien tidak
Keluarga dengan pada asuhan yang melibatkan
mengkonsumsi
Jus Aloe Vera keperawatan keluarga. keluarga. Pemberian jus
obat gastritis dan
Untuk Mengatasi aloe vera terbukti efektif
belum terjadi
Nyeri Gastritis” komplikasi gastritis
untuk menurunkan
intensitas nyeri gastritis
pada asuhan keperawatan
keluarga.
ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA DENGAN JUS ALOE
VERA UNTUK MENGATASI NYERI GASTRITIS

Esti Nurdiani¹, Anis Prabowo², M. Hafiduddin³


ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
E-mail: estinurdia@gmail.com

Latar Belakang : gastritis adalah suatu keadaan peradangan ataau pendarahan pada mukosa
lambung. Prevalensi kejadian gastritis di wilayah Jawa Tengah sekitar 79,6% terjadi pada usia dewasa
disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil wawancara pada 3 keluarga yang di laksanakan pada tanggal 1
Maret 2019 di Desa Sananan, Magunharjo, Wonogiri. Diperolah data bahwa keluarga belum
mengetahui cara yang efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis yang terjadi pada anggota
keluarganya. Ada banyak cara untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis salah satunya dengan
pemberian jus aloe vera. Karena aloe vera mengandung senyawa kimia yaitu zat Bradykinase,
Carbiksipeptidase serta salisilatnya dapat mengurangi nyeri pada lambung.

Tujuan : Mengidentifikasi manfaat jus aloe vera untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.

Metode Penelitian : Metode studi kasus ini dengan subyek 3 keluarga yang salah satu anggota
keluarga mengalami gastritis dan tidak melakukan penanganan khusus. Metode yang digunakan
yaitu pengumpulan data. Instrumen berupa format asuhan keperawatan keluarga, lembar observasi
pemberian jus aloe vera, dan Standar Operasional Prosedur pembuatan jus aloe vera. Analisa data
menggunakan perbandingan dengan penelitian sebelumnya dengan etika informend consent,
confidentiality, anonimyty.

Hasil : skala nyeri Tn.S, Ny.S dan Tn.Y mengalami penurunan setelah pemberian jus aloe vera yang
melibatkan keluarga.

Kesimpulan : Pemberian jus aloe vera efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.

Kata Kunci : Gastritis, Jus Aloe Vera, Keluarga.

1. Mahasiswa DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.


2. Dosen Pembimbing Program DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah surakarta.
3. Dosen Pembimbing Program DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE FAMILY HEALTH MAINTENANCE WITH
ALOE VERA JUICE TO OVERCOME GASTRITICAL PAIN
Esti Nurdiani¹, Anis Prabowo², M. Hafiduddin³

Background: gastritis is a state of inflammation or bleeding in the gastric mucosa. The prevalence of
gastritis in the region of Central Java is around 79.6% occurring in adults in each year. Based on the
results of interviews with 3 families carried out on March 1, 2019 in Sananan Village, Magunharjo,
Wonogiri. Data was collected that the family did not know of effective ways to reduce the intensity
of gastritis pain that occurs in family members. There are many ways to reduce the intensity of
gastritis pain, one of which is by giving aloe vera juice. Because aloe vera contains chemical
compounds, Bradykinase, Carbicypeptidase and salicylates can reduce stomach pain.

Objective: To identify the benefits of aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.

Research Methods: This case study method with 3 families subjected to one family member having
gastritis and not carrying out special treatment. The method used is data collection. The instrument
is in the form of family nursing care, observation sheet for giving aloe vera juice, and Standard
Operating Procedure for making aloe vera juice. Data analysis uses comparisons with previous
research with ethics informed consent, confidentiality, anonymyty. Results: the scale of pain Tn.S,
Ny.S and Tn. Y experienced a decrease after the administration of aloe vera juice involving the
family.

Conclusion: Provision of effective aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.

Keywords: Gastritis, Aloe Vera Juice, Family.

1. Students DIII Nursing PKU Muhammadiyah Surakarta STIKES.


2. Supervisor of the DIII Nursing Program PKIK Muhammadiyah Surakarta STIKES.
3. Lecturer Advisory Program DIII Nursing PKU Muhammadiyah Surakarta STIKES

Pendahuluan dunia dan mendapatkan beberapa hasil


presentase angka kejadian gastritis di Dunia.
Badan penelitian kesehatan dunia WHO Dimulai dari Negara yang kejadian gastritisnya
(World Health Organization) 2010, paling tinggi yaitu Amerika dengan presentase
mengadakan tinjauan terhadap 8 negara
mencapai 47% kemudian di ikuti oleh India pemeliharaan kesehatan keluarga. Nursing
dengan presentase mencapai 43%, dan Outcome Classification (NOC) yang dapat
Indonesia 40,85% (Maulidah, 2016).. ditegakkan adalah keluarga mampu merawat
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun anggota keluarga yang sakit. Dengan kriteria
2011, gastritis merupakan salah satu penyakit hasil keluarga paham cara merawat anggota
dari 10 penyakit terbanyak pada passien inap keluarga dengan masalah nyeri gastritis.
di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah Nursing Intervensi Classification (NIC) pada
30.154 kasus (4,9%) (Luluk,2016). Menurut kasus ini yaitu bantu keluarga memutuskan
data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun tindakan keyakinan keluarga untuk
2018 angka kejadian gastritis di Jawa Tengah meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
cukup tinggi sebesar 79,6%. Dinas Kesehatan
Penanganan gastritis dimasyarakat akan lebih
Kabupaten Wonogiri tahun 2014 penyakit
efektif jika melibatkan keluarga. Menurut
gastritis menempati urutan ke empat dengan
Friedman (2010) keluarga adalah unit utama
jumlah penderita 38.075. Penyakit gastritis
dari masyarakat dan merupakan lembaga
biasanya ditandai dengan nyeri di ulu hati,
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
mual, muntah, lemas, kembung, terasa sesak,
Salah satu fungsi keluarga yaitu asuh artinya
nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu
mengasuh atau memenuhi kebutuhan
badan naik, keluar keringat dingin, pusing,
pemeliharaan anak sehat fisik dan psikologi.
selalu bersendawa dan pada kondisi yang
lebih parah bisa muntah darah (Wijoyo,2010). Berdasarkan studi pendahuluan di puskesmas
Dari tanda-tanda diatas nyeri merupakan Jatipurno Wonogiri, data pada bulan Oktober
salah satu gejala yang paling mengganggu. 2018 terdapat 750 warga yang berkunjung ke
puskesmas. Sedangkan yang mengalami
Tindakan untuk mengatasi nyeri dapat
gastritis terdapat 78 orang dan belum
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
mengerti tentang pengobatan alternative dan
tindakan pengobatan (farmakologis) dan
keluarga tidak terlibat dalam penanganannya.
tindakan non farmakologis (tanpa
pengobatan). Pengobatan non farmakologis
salah satunya adalah dengan menggunakan
tanaman obat aloe vera. Tinjauan Teoritis

Aloevera mengandung berbagai zat aktif yang 1. Gastritis (Maag)


dapat menyembuhkan berbagai penyakit,
khasiat yang sudah dikenal dari tanaman ini Gastritis merupakan masalah pencernaan
yaitu hanya sebagai penyubur rambut dan yang sering ditemukan. Gastritis adalah suatu
memperhalus kulit, belum banyak diketahui keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
bahwa aloevera dapat digunakan sebagai lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
terapi pendamping gastritis. Menurut difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yangs
penelitian Chindo (2015) bahwa Aloe vera sering terjadi adalah gastritis superficial akut
mempunyai kandungan senyawa kimia yg dan gastritis atrofik kronis. Gastritis adalah
bermanfaat terutama zat anti inflamasi pada inflamasi dari mukosa lambung dengan
stomatitis, dan hasil penelitian yang dilakukan gambaran klinis yang ditemukan berupa
oleh jus lidah buaya merupakan pengobatan dispepsia atau indigesti (Amin, 2016).
yang aman dan efektif. Kemampuan aloe vera
ini setara dengan obat ranitidine dan 2. Aloe Vera
omeprazol.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih
Masalah keperawatan keluarga yang muncul dikenal sebagai tanaman hias dan banyak
salah satunya adalah ketidakefektifan digunakan sebagai bahan dasar obat-
obatan dan kosmetika, baik secara berbagai penyakit, khususnya sebagai
langsung dalam keadaan segar atau diolah terapi pendamping gastritis. Khasiat Aloe
oleh perusahaan dan dipadukan dengan vera adalah untuk anti radang,
bahanbahan yang lain. Tanaman lidah menguatkan lambung, mengatasi inflamasi
buaya termasuk keluarga liliaceae (Hambing, 2011).
(Suryowidodo, 2013). Kebiasaan gadis-
Menurut Nycho Alva Chindo
gadis didesa sejak lama, kalau keramas
selalu menggunakan air hancuran daun bahwa aloe vera mempunyai
lidah buaya, karena hasilnya bukan hanya kandungan senyawa kimia yaitu zat
rambut menjadi hitam legam, tambah Bradykinase, Carbiksipeptidase,
subur dan enak dipandang, juga jarang serta salisilatnya dapat
terjadi ketombe (Suriawiria, 2010). mengurangi ketidaknyamanan yang
berupa mual, kembung, muntah, sakit
Komposisi terbesar dari gel lidah
atau nyeri pada lambung. Hasil penelitian
buaya adalah air, yaitu 99,5%. Sisanya
lain mengemukakan bahwa salah satu
adalah padatan yang terutama terdiri dari
karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida. peradangan dan rasa nyeri yang sering
Nutrien yang terkandung dalam gel lidah ditemukan dalam mukosa mulut adalah
buaya terutama terdiri atas karbohidrat, stomatitis afthosa (sariawan). Aloe vera
vitamin dan kalsium mempunyai kandungan senyawa kimia
yang banyak manfaatnya terutama sebagai
(Suryowidodo, 2013). Secara kuantitatif,
zat anti inflamasi pada stomatitis (Nycho,
protein dalam lidah buaya ditemukan
2015).
dalam jumlah yang cukup kecil, akan tetapi
secara kualitatif protein lidah buaya kaya Metode Penelitian
akan asam-asam amino esensial terutama Penelitian ini dilaksanakan di Desa
leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya Sananan, Magunharjo, Kecamatan Jatipurno
akan asam-asam amino esensial, gel lidah Wonogiri. Dilaksanakan pada tanggal 1- 14
buaya juga kaya akan asam glutamate dan Maret 2019 ,menggunakan pendekatan studi
asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya kasus dengan rancangan pre post
larut dalam lemak, selain itu juga terdapat eksperimental untuk mengetahui efektifitas
asam folat dan kholin dalam jumlah besar jus aloe vera untuk menurunkan intensitas
(Morsy, 2010). nyeri pada penderita gastritis, dengan cara
membandingkan skala nyeri pada tiap
Komponen kimia lainnya, antara
pertemuan. Sampel penelitian ini ada 3 (Tn.N.
lain lignin saponin, antraquinon, serta
S, Ny.S dan Tn.Y) dengan batas usia dewasa,
sederet logam seperti Ca, K, Mg, Mn, Zn,
penderita gastritis baru terdiagnosa ≤ 1 tahun,
Cu, dan Cr, disamping vitamin B1,B6 C, dan
belum terjadi komplikasi gastritis dan tidak
sebagainya. Lignin didalam lidah buaya
membantu peresapan senyawa pada kulit mengkonsumsi obat gastritis. Peneliti
bagian muka sehingga larutan – pelembab menggunakan instrumen penelitian berupa
lidah buaya, dapat dijadikan pelembab alat ukur skala nyeri menurut bourbanis.
yang paling baik, efektif, dan aman dipakai, Digunakan untuk mengukur skala nyeri.
serta sangat baik untuk mengobati luka
Perlakuan yang dilakukan dalam
serta mencegah kulit agar tidak keriput
penelitian ini adalah memberikan pendidikan
(Suriawiria, 2010).
kesehatan tentang diit makan dan
Aloe vera mengandung berbagai pengetahuan tentang jus aloe vera mampu
zat aktif yang dapat menyembuhkan menurunkan intensitas nyeri pada penderita
gastritis serta pemberian atau konsumsi jus menerapkan terapi-terapi gastritis terus
aloe vera, 1 kali sehari setiap pagi selama 6 menerus dapat menurunkan atau
kali pertemuan. Cara pembuatannya adalah menstabilkan nilai intensitas nyeri hal ini
menyiapkan 2 batang sedang daun aloe vera, didukung dengan penelitian Nur Lina dan
air 200 ml dan sedikit madu. Cuci bersih daun Andik Setiyono (2014) yang mengatakan jika
lidah buaya pisahkan kulitnya kemudian pola makan tidak dirubah intensitas nyeri yang
potong-potong setelah itu cuci kembali hingga berlebihan akan menimbulkan komplikasi
lendirnya berkurang. Masukkan potongan gastritis.
lidah buaya, air dan madu kedalam blender
kemudian blender hingga halus. Jus aloe vera Berdasarkan uraian diatas dapat
siap dikonsumsi 1 kali sehari setiap pagi dan disimpulkan bahwa jus aloe vera mampu
mampu menurunkan intensitas nyeri gastritis. menurunkan intensitas nyeri pada penderita
gastrits. Namun, harus sesuai dengan aturan
Hasil Penelitian pakai.
Tabel hasil selisih nyeri sebelum dan sesudah
KESIMPULAN
pemberian jus aloe vera.
Respo Kunjungan Kunjungan Selisih nden Kesimpulan dari penelitian ini, jus aloe vera
pertama terakhir mengandung zat bradykinase yang
1 Skala 6 Skala 1 Skala 5 bermanfaat untuk menurunkan intensitas
nyeri pada penderita gastritis dan mencegah
2 Skala 6 Skala 1 Skala 5
terjadinya komplikasi. Dari ketiga responden
3 Skala 9 Skala 1 Skala 8 skala nyeri menurun setelah mengkonsumsi
jus aloe vera.
Berdasarkan tabel diatas dapat dipastikan
bahwa pemberian jus aloe vera dapat DAFTAR PUSTAKA.
menurunkan intensitas nyeri gastritis.
Friedman,M. 2010. Buku Ajar Keperawatan
PEMBAHASAN Keluarga:Riset Teori & Praktek Alih Bahasa
Hasil pengkajian keluarga Tn. P, Tn.S oleh Achir Yani S. Jakarta. EGC.
dan Tn.Y yang diperoleh yaitu ketiga klien
terdiagnosis diabetes melitus ≤ 1 tahun. Hambing. 2011. Obat Herbal Untuk Maag
Skala nyeri sebelum pemberian jus aloe (gastritis/radang lambung),
vera adalah Tn.P 6, Ny.S 6 dan Tn.Y 9. http://fori.web.id/obat-herbal-untukmaag-
gastritis-radang-lambung.htm.
Selama 6 kali pertemuan dari tanggal
1-14 Maret 2019 dilakukan pemberian jus Nycho. 2015. Benefids Of Aloe Vera
aloe vera setiap pagi , satu kali sehari Substances Anti-Inflamasi Of Stomatitis.
terhadap ketiga klien. Hasil keenam Faculty Of Medicine, Lampung
pemberian terapi jus aloe vera tersebut University diakses 9 Oktober 2017.
mampu menurunkan intensitas nyeri
gastritis Tn. P yang awalnya nyeri skala 6 Riskesdes. 2013. Profil Kesehatan Jawa
menjadi 1. Ny.S yang awalnya nyeri skala 6 Tengah.
menjadi 1 juga Sedangkan, pada Tn.Y Suriawiria. 2013. Tanaman Berkhasiat sebagai
awalnya nyeri skala 9 menjadi 1. Obat. Jakarta: Papas Sinar
Dari penelitian ini sesuai dengan hasil Sinanti.
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hwmbing (2011) yang mengatakan
Suryowidodo.C.W. 2013. Lidah Buaya (Aloe
Vera) sebagai Bahan Baku
Industri Warta IHP. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil
Pertanian (BBIHP). Bogor.

Wijoyo, P. 2009. 15 Ramuan Penyembuh


Maag. Jakarta: Bee Media Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai