GASTRITIS
DISUSUN OLEH
NIM : 01909010087
2019/2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan Umum.....................................................................................................
C. Tujuan Khusus....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori.....................................................................................................
A. Pengkajian...........................................................................................................
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatam
D. Perencanaan.........................................................................................................
BAB 1V PEMBAHASAN
Analisanya…………………………………………………………..................
Dischard Planning............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Pada Klien Penderita Gastritis.
Askep ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas dari dosen.
Saya berharap Askep ini dapat memberikab sunbangan yang berarti dalam proses
kegiatan belajar dan sumber pengetahuan kepada pembaca dan semoga mendapat ridho dari
Saya selaku penyusun tugas Asuhan Keperawatan ini sangat sadar bahwa masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman, Dosen Pembimbing, yang
sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat lebih baik lagi.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kondisi dengan satu hal yaitu radang selaput perut. Peradangan ini (gastritis) sering kali
adalah hasil dari infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menyebabkan radang perut
Pylori pada orang dewasa mendekati angka 90% sedangkan pada anak-anak
prevalensinya lebih tinggi lagi. Penelitian serologis yang di lakukan secara cross
Penyebab penyakit ini adakah gram negative, hasil yang berbentuk kurva dan batang.
Namun, banyak faktor lain seperti cedera traumatis, penggunaan obat penghilang rasa
sakit tertentu atau minum alkohol terlalu banyak, merokok, kafein lada, steroid,
mekanis iritasi bakterial, obat anti inflamasi terutama aspirin juga dapat berkontribusi
Gastritis dapat terjadinya secara mendadak (gastritis akut) atau bisa terjadi
perlahan-lahan dari waktu ke waktu (gastritis kronis). Dalam beberapa kasus, gastritis
dapat menyebabkan ulkus pada lambung dan peningkatan risiko kanker perut. Bagi
kebanyakan orang, gastritis tidaklah serius dan dapat dengan cepat dmereda bahkan
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak di jumpai di klinik
penyakit dalam (IPD JILID II Edisi 3) Gastritis akut merupakan penyakit yang sering
ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri (Patofisiologi Sylvia & Wilson) dan
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
berupa dyspepsia atau indigesti. Didasarkan manifestasi klinis gastritis dibagi menjadi akut
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung. sering akibat diet yang sembrono,
makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan yang terlalu berbumbu atau
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan karena lapisan
lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang kuat. (www. medicastore.
com)
Klasifikasi gastritis dapat dibagi menjadi dua yaitu akut dan kronik.
a. Gastritis akut
Merupakan iritasi mukosa lambung yang sering diakibatkan karena diet yang
tidak teratur. Dimana individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat dan atau makan
penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh dengan sendirinya,
b. Gastritis kronik
Merupakan iritasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna
dari lambung atau holicobakter pylori. Gastritis kronik diklasifikasikan sebagai tipe
2. Etiologi
Gastritis akut dapat terjadi tanpak diketahui penyebabnya pada sebagai besar kasus,
gastritis erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang berat. Keadaan klinis yang
ginjal,gagalnapas,penyakit hati yang berat,renjatan luka bakar yang luas, trauma kepala,
dan septikimia.kira – kira 80.90% pasien yang dirawat di ruangan intensif menderita
gastritis.Penyebabnya lain adalah obat – obatan. Obat – obatan yang sering di hubungkan
dengan gastritis erosive adalah aspiri dan sebagai besar obat antiinflamasi nonstetroid.
dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambug).bahan kimia Misalnya :
Enkokrin bakteri dari stoplylococus E.colly atau salmonella (masuk setelah makanan
terkontaminas)
digitalis.
Makanan yang masuk dalam lambung meningkatkan dan mengiritasi mukosa lambung
3. Anatomi Fisiologi
Lambung atau perut besar (kantong nasi) adalah bagian dari saluran pencernaan
yang dapat mekar, terdapat di dalam rongga perut agak kesebelah kiri atau dibawah
diafragma, didepan pankreas, sedangkan limfe menempel pada sebelah kiri fundus.
Bentuk, ukuran dan posisi sangat tergantung pada bentuk tubuh, sikap, dan derajat
peregangan lambung.Bila kosong, lambung menyerupai “J” dan bila terisi penuh,
berbentuk seperti buah per raksasa.Kapasitas normal lambung adalah 1-2 liter.
merupakan bagian yang membesar kekiri dan di atas pintu masuk esofagus kedalam
lambung.Korpus merupakan bagian ditengah dan antrum pilorus merupakan bagian yang
b. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis. (a) serabut longitudinal;yang tidak dalam
dan bersambung dengan otot usofagus (b) serabut sirkuler;yang paling tebal dan
terletak dipilorus serta membentuk otot sfinkter, dan berada dibawah lapisan pertama
dan (c)serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung
kecil)
c. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh dan saluran limfe
d. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan
atau rugae, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.
e. Fungsi lambung menerima makanan dari usofagus melalui orifisium kardiak dan
f. Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek
Gastritis akut
b. Nyeri epigastrium
c. Sakit kepala
d. Malas
e. Mual
f. Anoreksia
Gastritis kronik
c. Kembung
e. Mual-muntah
2. Patofisiologi
jaringan, cairan dan arah } dan mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi
sejumlah getah lambung yang mengandung sangat sedikit asam tetapi banyak mucus,
bedah bila makanan pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus dapat
mengakibatkan kolik dan diare biasanya, pasien sembuh kira – kira sehari, meskipun
nesteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical. Kerusakan topical terjadi
karena kandungan asam dalam merusak sel – sel epitel mukosa. Pemberian juga dapat
menurunkan sekresi bikarbonat dan mikus oleh lambung, sehingga kemempuan factor
defensive terganggu.
7. Pemeriksaan penunjang
b. Histopatologi
8. Komplikasi
1. Gastiritis akut
c. perfosi lambung
2. Gastirits kronik
a. gangguan penyerapan vitamin B12 karena atropi lambung dan akan terjadi
anemia pernisiosa
b. gangguan penyerapan Zat besi
d. kanker lambung
a. Penatalaksanaan Medis
1. Jenis terapi
menyebabkan sakit dan peradangan yang lebih parah.itulah sebabnya bagi sebagian
1. Antasida
Merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan dan tablet dan merupakan
obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menatlisir
asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan
cepat.
2. Penghambat asam
Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam lambung dengan cara menutup
pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja pompa pompa ini.
1. Dosis Obat
Berdasarkan dari mekanisme kerja dari kedua obat tersebut kita akan melihat profil
Dosis : cimetidin 100 mg/hari menyebabkan penurunan kira-kira 50% dan ranitidine
Omeprazole
esophagus.
Kapsul lepas lambat berisi granul bersalut enteric(10 mg,20 mg, 40 mg)
Efek samping
Efek samping
b. Mengantuk
c. Diare
d. Mual
e. Mulut kering
Implikasi keprawatan
tipe A
b. Penatalaksanaan keprawatan
Gastiritis akut di atas menginstrusikan pasien untuk mengurangi alcohol dan jangan
sampai gejala berulang .bila pasien dimampu makan melalui mulut ,diet mengandung
ASUHAN KEPERAWATAN
TINJAUAN KASUS
Tn W.T (53 tahun) masuk RSU monompia ruang utama pada hari senin 25 mei 2020 pkl
18.08 WIB di bawah oleh istrinya Ny D dengan keluhan nyeri di ulu hati serta merasakan
pusing, istri klien juga mengatakan tidak nafsu makan karena apabila makan akan di
muntahkan kembali. Serta klien mengatakan sulit untuk tidur karena rasa nyeri yang ia
rasakan klien mengatakan hanya tidur selama 4 jam pada malam hari. Klien dan keluarga juga
mengatakan tidak mngetahui secara jelas tentang penyakit yang di derita klien. Keluarga dan
klien mengatakan hanya mengetahui apabila jika merasakan nyeri di ulu hati adalah maag.
Istri klien mengatakan klien sering makan tidak teratur, perokok dan pemnumun kopi aktif.
- Klien nampak lemah, nampak meringgis menahan nyeri, lemah, mual muntah
- CRT ≥ 3 detik
- GCS : E : 4 , V : 5 , M : 6 , jumlah = 15
- Akral dingin
- IMT , 45x145=21,02
- 40/21,02
m. becom C 3x1
n. lay Oral
- martigo 3x1
- damaber 10 mg 2x1
- lanzoprazole 3x1 30 mg
Q : di bagian epigastrium
T : hilang timbul
TTV
TD : 110/MmHg
N : 100x/menit
R : 22x/menit
SB : 36,5
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn W.T
Umur/TTL : 53 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status : Menikah
Suku/Bangsa : Minahasa
No.Medik : 021965
Nama : Ny. D
Umur : 48 tahun
Stautus : Kawin
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Keluhan Utama : klien masuk rumah sakit dengan keluhan utama sakit pada ulu hati
Riwayat kesehatan Utama : klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada ulu hati nyeri
yang di rasakan klien seperti di tusuk – tusuk di bagian uku hati, nyeri berlangsung 3-5 menit
Riwayat kesehatan sekarang : saat di kaji klien tampak lemah dan klien masih merasakan nyeri
epigastrium
Riwayat kesehatan keluarga : keluarga klien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit
keturunan
B. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : klien tidak merasa terganggu aktivitasnya dengan masalah penyakitnya
Saat di kaji : klien merasa terganggu dengan penyakit yang di deritanya saat dan
penanganannya, klien istirahat penuh dan obat yang di berikan oleh dokter.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : klien biasa, sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan menu bubur, lauk,
Saat di kaji : nafsu makan klien berkurang karena setelah makan klien merasa mual dan
Sebelum sakit : pada malam hari klien tidur 8 jam {21.30-04.30 Wita} dan pada siang hari
Saat di kaji : klien mengatakan sulit tidur ± 4-5 jam pada malam hari
4. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAB jamban dengan frekuensi 2x1 sehari, wktu tidak menentu,
konsistensi lunak. Klien BAK 5-7x sehari dengan warna kekuningan dan bau seperti amoniak
Saat di kaji : saat sakit klien BAB sekali dalam dua hari dengan konsistensi lunak. Frekuensi
5. Pola aktivitas
Sebelum sakit : klien mengatakan, sebelum sakit klien beraktifitas dengan pergi bertani
Saat di kaji : aktifitas klien terbatas sehingga dalam beraktifitas masih memerluka bantuan
orang lain
Saat di kaji : klien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit, dan klien mengerti tentang
Saat di kaji : selama di rawat di rumah sakit hubungan dengan perawat baik, koperatif dan
terbuka
Saat di kaji : klien merasa cemas dengan penyakit yang di deritanya dan tampak bertanya-
Sebelum sakit : klien tidak ada gangguan persepsi dan konsep diri
Saat di kaji : klien tampak bertanya – tanya tentang penyakit yang di deritanya dan di kaji
Saat di kaji : klien mengatakan semenjak ia sakit klien belum bisa beribadah
C. Pemeriksaan fisik
1. Penampakan Umum
- Kesadaran : Composmentis
- BB : 50 kg
- Q : di bagian epigastrium
- T : hilang timbul
ANALISA DATA
Waktu
No Tgl/Ja Data Fokus Etiologi Problem
m
1 Senin DS : Adanya Nyeri akut
25 mei Pasien mengatakan“nyeri di ulu peradangan
2020 hati” dan
Kelurga klien mengatakan sebelum peningkatan
MRS klien mengeluh nyeri di ulu HCL pada
hati dan merasakan pusing lambung
P : diulu hati Q: di epigastrium R:
nyeri di ulu hati seperti di tusuk-
tusuk S: hilang timbul T: skala 6
( tipe nyeri sedang 4-6)
DO :
dari hasil observasi di dapatkan
Keadaan Umum : meringis ,
gelisah, wajah terlihat menahan
nyeri.
Irama nafas vesikuler
Nyeri tekan pada daerah ulu hati
Leukosit 18.100/cmm
TTV:
TD : 100/70 mmHg
N : 100 x/mnt
R : 22 x/mnt
SB : 36,60C
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d masukan nutrient yang
tidak adekuat
Health education
5. anjurkn pasien untuk menghindari
makanan yg asam, pedas, keras yg dpt
merangsang iritasi pada mukosa lambung
3 Gangguan pola tidur setelah dilakukan tindakan keprawatan 3x24 jam pola Mandiri
b/d ketidaknyamanan istirahat /tidur klien dapat normal kembali 1. ciptakan lingkungan yang tenang
terhadap nyeri 1. pasien tampak segar dan nyaman
2. frekuensi tidur teratur 2. beri posisi senyaman mungkin
3. konungitva tidak anemis sesuai keinginan klien
3. monitor/catat kebutuhan tidur klien
Dengan hasil;
- klien mengerti dan mengatakan akan
mengikuti anjuran yang diberikan
4.Mengobservasi TTV
Dengan hasil :
TD : 110/80MmHg
N :90x/menit
R : 21x/menit
SB : 36,6°C
2. 2. mengkaji pola makan pasien
Dengan hasil : S:
frekuensi makan pasien hanya makan 3-4 - klien mengatakan sudah mulai ada nafsu
sendok makan
1. menganjurkan dan memberi makan dengan - klien mengatakan muntah berkurang
porsi kecil tapi sering
. dengan hasil : klien sudah mau makan setengah O:
dari porsi sedang yang diberikan dengan menu - klien Nampak menghabiskan porsi makan
makanan bubur telur buah pisang dan air putih
2. kolaborasi dengan ahli gizi dalam A : Masalah teratasi sebagian
menentukan jumlah kalori dan nutrsi P : Lanjutkan intervensi
Dengan Hasil :
- 53x15 =1.590 kkal yang diperlukan klien
- gizi klien mulai terpenuhi karena klien
sudah makan makanan yang sudah di
pilih untuk di konsumsi oleh klien
3. menganjurkan pasien untuk menghindari
makanan yang asam, pedas, keras, dan panas,
Dengan hasil;
- klien mengikuti anjuran
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
Dipertahankan
2 2.mengkaji pola
makan pasien S:
Dengan hasil : - klien
- Klien sudah mengatakan
menghabisk sudah mulai ada
an makanan nafsu makan
dalam porsi - klien
sedang mengatakan
3. menganjurkan dan muntah
memberi makan berkurang
dengan porsi kecil
tapi sering O:
. Dengan hasil : - klien Nampak
- klien sudah menghabiskan
mau makan porsi makan
- nafsu makan
klien kembali A : Masalah teratasi
baik P : Intervensi di
4. memberikan pertahankan
pendidikan pada
pasien tentang
pentingnya nutrisi
bagi kesembuhan
pasien
Dengan hasil :
- pasien mengerti
akan penjelasan
perawat
5.kolaborasi dengan
ahli gizi dalam
menentukan jumlah
kalori dan nutrsi
Dengan Hasil :
- 53x15 =1.590
kkal yang
diperlukan,
- kebutuhan
kalori klien
sudah terpenuhi
dikarenakan
klien sudah
makan dan
nafsu
- makan klien
sudah baik
3. 1. memonitor
kebutuhan tidur S:
klien - klien mengatakan
Dengan hasil : sudah bisa istirahat
- klien sudah bisa dan tidur
istirahat dan tidur O:
- rasa nyeri - nampak kebutuhan
hilang tidur dan istirahat
- konjungtiva klien terpenuhi
normal - klien nampak
- jumlah tidur rileks
klien terpenuhi A:
Pathway
Peningkatan HCL pada lambung
Nyeri
PEMBAHASAN
DATA SENJANG ANTARA TEORI DENGAN KASUS YANG MUNCUL DAN ANALISANYA
Data yang di dapat setelah pengkajian yang di lakukan pada TN W.T di rasa sudah cukup berdasarkan tinjauan teoritis yang
ada. data – data tersebut sudah menunjang untuk untuk penyusunan asuhan keperawatan. Dalam teori dan kasus dan yang di buat
tidak ada perbedaan teori dan kasusu memiliki kesamaan di mana klien dengan gastritis paling banyak mengeluh nyeri ulu hati
setelah di lakukan pengkajian secara langsung benar adanya bahwa kebanyakan dari klien penderita gastritis masuk dengan keluhan
nyeri ulu hati.
DISCHARD PLANNING
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus,
atau local. (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422). Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu gastritis akut dan gastritis
kronis. Gastritis akut di sebabkan oleh mencerna makanan asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan mukosa menjadi
gangen atau perforasi. Sedangkan gastritis kronis inflamasi lambung yang lama dapat di sebabkan oleh ulkus benigna atau
B. SARAN
1. Makan secara benar. Hindari makanan yang pedas, asam, gorengan atau berlemak. Makanlah dengan jumlah yang cukup, pada
2. Hindari alkohol. Pengguna alkohol dapat mengikis dan mengiritasi lapisan mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan
dan borok. Merokok juga dapat meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan
penyebab utama terjadinya kanker lambung. Tetapi, untuk dapat berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok
berat. Konsultasikan dengan dokter mengenai metode yang dapat membantu untuk berhenti merokok.
4. Lakukan olahraga secara teratur. Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung, juga dapat menstimulasi otot
usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.
5. Kendalikan stress. Stress mningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat
memicu terjadinya permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung dan melambatkan kecepatan
pencernaan.karena stress bagi sebagian orang tidak dapat di hindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara efektif
dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan relaksasi yang cukup.
6. Ganti obat penghilang nyeri. Jika di mungkinkan, hindari penggunaan AINS, obat – obatan golongan ini akan menyebabkan
tejadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah menjadi parah. Ganti dengan penghilang nyeri yang
mengandung cetaminophe.
DAFTAR PUSTAKA
SDKI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta : EGC