Nim : 01909010087
Kelas : Keperawatan A semester 2
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan 2
TUGAS!
Teori Keperawatan :
Kekurangan :
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres
yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi
positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari
lingkungan rumah sakit.
Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan
dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam
hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien tidak
dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan
pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.
Manfaat Teori :
Teori ini dapat digunakan pada praktek keperawatan baik pada lingkup klinik
maupun pada lingkup komunitas. Banyak riset dan studiyang mendukung teori
ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien dan system pelayanan
keperawatan. Dalam praktek baik di lahan klinik maupun lahan komunitas
interaksi yang terjadi sangat penting bagi klien dan perawat. Jadi untuk
aplikasi di klinik maupun di komunitas teori dari King ini sangat relevan
karena kesembuhan klien sangat dipengaruhi oleh hubungan antara perawat
dan klien
Penerapan Teori Imogene King Dalam Keperawatan :
King’s Conceptual System merupakan model konseptual keperawatan yang
dikembangkan oleh Imogene King sejak tahun 1961. Sistem konseptual King
menjelaskan tentang suatu pendekatan untuk lebih mempelajari sistem secara
keseluruhan dibandingkan dengan sebagai bagian dari sistem yang terisolasi.
Kerangka kerja Sistem konseptual King terdiri dari sistem personal, interpersonal,
dan sosial sebagai domain keperawatan. Setiap sistem mengidentifikasi manusia
sebagai elemen dasar didalam sistem, sehingga unit analisis dari kerangka tersebut
adalah perilaku manusia dalam berbagai lingkungan sosial.
Model Sistem Konseptual yang dikembangkan oleh King tersebut selanjutnya
juga dikembangkan menjadi sebuah grand theory berupa King’s Goal Attainment
Theory. Teori tersebut yang kemudian dijadikan sebagai kerangka berpikir yang
lebih konkrit untuk merumuskan suatu kerangka kerja pada aplikasi pelayanan
keperawatan.
Kekurangan :
Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan
keperawatan kepada klien tetapi keanekaragaman budaya yang dimiliki
oleh klien sering kali belum dapat dimengerti oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Idealnya perawat perlu memahami
norma-norma, dan cara hidup budaya dari klien sehingga klien dapat
mempertahankan kesejahteraannya, memperbaiki cara hidupnya atau
kondisinya.
Sulitnya dalam memahami norma-norma, dan cara hidup budaya dari klien
oleh perawat akan menyebabkan Cultural shock. Cultural shock akan
dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan
adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau
negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya
dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki
kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak
atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien
tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk
bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi
pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan
budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan
kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan
individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka
sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia,
interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial
politik, dan atau susunan kebudayaan.
Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi
keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena
perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan
dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok
untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan
yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar
mampu menghadapi rintangan dan kematian.
Kekurangan :
Kelemahan teori Jean Watson ini menurut penulis adalah kurang lengkapnya poin
poin dalam pengkajian yang mencakup kajian tentang pasien dengan penyakit
Hydrocephalus secara spesifik karena terlihat jelas aplikasi teori keperawatan ini
hanya berfokus pada perawatan pasien yang sakit sehingga penulis sedikit
kesulitan untuk menentukan diagnosa keperawatan prioritas.
Kekurangan :
Masukan dan perbaikan untuk Model Adaptasi Roy adalah untuk lebih
menjabarkan hubungan antara mekanisme koping: kognator dalam meningkatkan
adaptasi serta hubungannya dengan 4 adaptasi mode. Selain itu perlu penjabaran
lebih lanjut tentang hubungan adaptasi dengan kesehatan. Di praktek klinis, perlu
dikaji lebih lanjut bagaimana perawat dapat membantu individu ke arah yang
positif dengan menggunakan Model adaptasi Roy misal: ketika memberikan
asuhan keperawatan pada pasien-pasien dengan pemulihan kognitif / pasien
dengan trauma / cedera kepala (Tiedman, 1996 dalam Araich, 2001).
Selain itu Model Adaptasi Roy merupakan model keperawatan yang komplex
dengan konsep dan mempunyai hubungan antar konsep-konsep. Sehingga perlu
diklarifikasi kembali tentang:
Ketika menilai prilaku adaptif dan maladaptif, ada banyak faktor yang
dapat mempengaruhi penilaian tersebut, salah satunya adalah sistem nilai
yang dianut perawat
Kata adaptasi tidak secara umum menyampaikan pengertian tentang
pertumbuhan (Lancester, 1992 dalam Araich, 2001).
Model Adaptasi Roy lebih berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan prilaku caring
perawat ketika melakukan asuhan keperawatan. Pada prinsipnya
pemecahan masalah pasien sangat penting dalam keperawatan, tetapi
prilaku caring juga sangat diperlukan ketika memberikan asuhan
keperawatan pada pasien, karena bisa saja seorang perawat yang tidak
mempunyai prilaku caring akan menjadi stressor baru bagi pasiennya.
Kekurangan :
Pada konsep keperawatan orem menekankan individu untuk memenuhi
kebutuhan perawatannya sendiri tanpa adanya ketergantungan pada orang
lain tetepi ketika seorang klien sakit maka kemampuan keperawatan
dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya akan berkurang akibatnya
suplai kebutuhan yang harusnya terpenuhi akan tidak optimal.
Kekurangan :
Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan
kemampuannya.
Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh
banyak orang.
Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan
perkembangannya saat itu.
Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang.