Anda di halaman 1dari 2

Di Rumah Monompia terdapat pasien anak usia sekolah umurnya 7 tahun dengan didampingi

ibunya, dia bernama Fiki. Fiki sudah 3hari di rawat di ruang syalom No.004, dia dirawat karena
keracunan makanan yang dibelinya saat di Sekolah. Pagi hari perawat Salsa bertugas untuk
memberikan obat kepada pasien Fiki. Sebelum perawat Salsa menemui pasien Fiki,, terlebih dahulu
dia izin ke kepala bangsal.
Perawat Salsa : Selamat pagi Bu ?
Kepala bangsal : selamat pagi, silahkan duduk. Ada apa ya mba ?
Perawat Salsa : begini bu, menurut catatan rekam medis yang ada, bahwa pasien Fiki yang dirawat
di ruang syalom No.004 pagi ini jadwalnya untuk minum obat. Saya akan membantunya minum obat.
Bagaimana bu, apakah saya diizinkan ?
Kepala bangsal : baik, kalau begitu lakukan sesuai prosedur yang ada yah mba
Perawat Salsa : baik bu, terimakasih. Kalau begitu saya permisi dulu.
Kepala bangsal : iya, silahkan.
Perawat Salsa menghampiri pasien Fiki di ruang syalom nomor 004 dengan
membawa obat. Namun mengetahui bahwa Fiki akan disuapin obat, dia ketakutan karena tidak suka
dengan rasa pahit obat tersebut.
Perawat Salsa : assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu.
Ibu Dina : waalaikum salam Sus
Perawat Salsa : perkenalkan bu, nama saya perawat Salsa. Saya bertugas dari jam 07.00 sampai jam
12.00 siang nanti. Anak ibu namanya dek Fiki yah bu?. Kebetulan hari ini saya yang akan merawat
anak ibu. Hari ini saya akan memberikan obat kepada anak ibu, tujuannya supaya rasa nyeri pada
perut anak ibu bisa berkurang. Nanti ibu bisa tolong membantu saya supaya anak ibu mau meminum
obat. Bagaimana bu, apakah ibu bersedia?
Ibu Dina : oh begitu yah sus, yasudah nanti saya akan bantu supaya anak saya cepet sembuh.
Perawat Salsa : baik bu, sejauh ini bagaimana keadaan dek fiki, bu ?
Ibu Dina : ya begini lah sus, rewel disuruh minum obat ngga mau.
Perawat Salsa : oh begitu yah. Nah, dek Fiki apa kabar ?
Fiki : baik sus, aku sehat.
Perawat Sals : wah dek Fiki sudah sehat yah. Biar dek Fiki tambah sehat, dek Fiki minum obat ini dulu
yah
Fiki : apa itu sus, aku ngga mau minum obat, obatnya pahit !
Ibu Dina : Fiki yang nurut yah, biar Fiki cepet pulang kerumah. Nanti Fiki bisa sekolah lagi.
Perawat Salsa : iya dek Fiki, ini syrup. Dek Fiki pernah minum syrup yang rasa jeruk kan? Ini manis
kok. Coba dulu yuk. Coba sedikit aja. Manis kok dek.
Fiki : beneran ngga pahit sus ? sus dulu coba yang minum.
Perawat Salsa menuangkan madu pada sendok dan diminumnya supaya pasien Fiki
percaya dan mau meminum obat. Lalu, perawat Salsa meminta pasien Fiki untuk meminumna satu
tetes.
Perawat Salsa : hemm, tuh, manis kan dek? Engga pahit?
Fiki : iya sus, enak.
Perawat Salsa : nah sekarang dek Fiki minum lagi yah, tadi kan cuma minum sedikit.
Perawat Salsa menuangkan obat yang sebenarnya diminum pasien Fiki pada sendok yang
sudah disiapkan, tidak menaruh madu lagi.
Fiki : (merasa kepahitan)
Fiki merasa kepahitan dengan obat yang diminumnya. Lalu perawat Salsa memberi madu lagi
supaya Fiki tidak merasa pahit lagi. Setelah pemberian obat selesai, perawat Salsa pamit kepada Ibu
Dina dan pasien Fiki.
Ibu Dina : makasih yah sus, sus sudah membantu anak saya minum obat. Dari kemaren dia nangis
terus, perutnya kesakitan. Alhamdulilah setelah dibantu sus, dia nurut minum obat.
Perawat Salsa : iya bu, sama-sama. ini sudah menjadi tugas saya untuk membantu dek Fiki minum
obat, dan saya jug senang membantunya. Dek Fiki cepet sembuh yah, biar bisa sekolah lagi, main
sama teman-teman dek Fiki lagi.
Fiki : iya sus
Perawat Salsa: kalau begitu saya permisi dulu yah Bu. Nanti jam 12.00 saya akan kesini lagi untuk
melihat keadaan dek Fiki selanjutnya, sekaligus mengantarkan makanan untuk dek Fiki. Semisal ibu
perlu bantuan saya lagi sebelum jam 12.00, ibu bisa memencet tombol yang ada disamping tempat
tidur dek Fiki atau ibu bisa menemui saya di ruang keperawatan yah bu. Assalamu’alaikum bu.
Ibu Dina : waalaikum salam.

Anda mungkin juga menyukai