Skenario 1
Suatu hari disebuah Puskesmas datang seorang Ibu seorang diri tanpa ditemani suami
atau keluarga, suami Ibu tersebut merantau sehingga tidak bisa menemani.
Pasien : Oh iya, saya mau konsul mbak sama Bidan Paula, soal saya ada
keluhan di awal umur kehamilan saya.
Admin : Baik lah ibu, maaf ibu sebelumnya apakah ibu membawa KTP, karena
saya mau menulis identitas ibu.
Setelah itu, admin memberikan data diri pasien ke ruang Bidan Paula. Sementara itu,
pasien menunggu giliran namanya di panggil diruang tunggu.
Pasien : Iya bu, saya sendiri datang kesini. Suami saya lagi kerja keluar kota
dan saya juga jauh dari keluarga bu. Soal saya orang baru didaerah sini
karena sya ikut suami saya bu.
Bidan : Oh begitu ya bu, gak apa bu sekalian cari pengalaman di sini. Ini saya
sudah baca buku admin tentang keluhan pasien, jadi disini ibu punya
keluhan ya di masa awal kehamilan ibu.
Pasien : Iya benar bu, saya mau konsul sama ibu tentang keluhan kehamilan
saya bu, maklum bu saya gak terlalu tau banyak, soal ini calon anak
pertama saya bu.
Pasien : Sudah 3 bulan bu bidan. Saya sering sekali mual, muntah, buang air
kecil, susah tidur juga bu, trus apalagi saya sendiri dirumah jauh dari
suami jadi sering moody, apa-apa dikerjain sendiri dirumah, kalo sakit
gak ada suami yang perhatiin, saya sedih jauh dari suami dan keluarga.
Bidan : Ibu makannya teratur gak 3 kali sehari ? Trus apakah ibu juga minum
susu hamil selama awal kehamilan ini bu?
Pasien : Saya makan teratur bu, saya juga ada tambahan minum susu hamil bu.
Bidan : Baik lah ibu, semua keluhan ibu seperti mual muntah, sering BAK, dan
juga moody ini memang sering terjadi pada usia kehamilan muda ini.
Serta di tambah lagi ibu jauh dari suami dan keluarga.
Pasien : Jadi penanganan nya gimana bu?
Bidan : Jadi begini bu, yang pertama jika ibu sering banget mual dan muntah
itu, ibu coba dulu hindari bau-bau an yang menyebabkan ibu mual,
karna kan selama hamil penciuman itu akan lebuh sensitive, pada saat
bangun tidur ibu usahakan untuk bangun perlahan dan juga pada saat
setelah makan jangan langsung sikat gigi dulu. Ibu makannya sedikit-
sedikit aja dulu tapi sering. Gak usah makan sekali banyak tapi jarang ya
bu. Hindari makanan yang berlemak juga ya bu.
Pasien : Oh begitu ya bu, saya juga susah tidur bu, apalagi sering BAK juga
bu. Jadi itu gimana ya bu?
Bidan : Ibu sering BAK karena janin menekan kandung kemih, sebab itu yang
buat ibu serasa mau BAK terus, jadi ibu kurangi minum di malam hari,
dan perbanyak minum di siang hari ya bu. Kurangi minum kopi, teh, dan
yang bersoda ya bu.
Pasien : Saya pencinta kopi bu, jadi kalo saya gak minum kopi itu rasanya ada
yang beda gitu, dan kalo saya sering gak mood ya saya minum kopi bu.
Bidan : Jadi, kalo misalnya ibu seharian gak mood ibu bisa berapa kali minum
kopi nya?
Pasien : Iya bu saya pake cangkir minum nya bu. Bahaya gak bu kalo misa
gitu?
Bidan : Begini bu, sebenarnya minum kopi gak bahaya apabila gak banyak.
Tapi kalo udah sampai 4-5 kali sehari itu bisa bahaya bu. Di dalam kopi
kan ada kandungan kafein. Kafein itu kalo di konsumsi terus apalagi
sering nanti bisa menyebabkan asam lambung, anemia, dan juga nanti
bisa menyebabkan janin ibu lahir dengan berat badan kurang. Karena
kafein di dalam kopi itu bisa menembus plasenta ibu hamil dan bisa
berdampak buruk pada janin. Umumnya kopi yang baik itu di konsumsi
ibu hamil dengan takaran 200 mg atau setara dengan dua cangkir
perhari. Tapi sebaiknya ibu mengganti kopi dengan mengkonsumsi
minuman yang sehat seperti jus buah, jus sayur, atau air kelapa.
Bidan : Iya ibu, dan juga terkait dengan keluhan ibu yang sering moody itu
umumnya memang sering terjadi pada awal kehamilan, namum jika ibu
sendiri dirumah dikhawatirkan akan menambah buruk suasana hati ibu.
Karena sebenarnya dukungan keluarga itu sangat penting buat psikis ibu
hamil. Jadi disarankan untuk ibu, lebih baik ibu mengajak salah satu
keluarga ibu untuk ikut tinggal bersama ibu selama suami ibu masih
kerja di luar kota. Karena kalo ada keluarga yang menemani ibu
dirumah bisa bantu-bantu pekerjaan ibu, bisa jadi teman curhat juga buat
ibu.
Pasien : Baik lah ibu, akan saya usahakan nanti untuk ngajak salah satu
keluarga saya untuk tinggal bareng dengan saya. Saya juga gak
kepikiran sampe kesitu bu untuk ajak keluarga tinggal nemenin saya.
Pasien : Ibu terimakasih atas saran dan pengetahuan yang ibu berikan kepada
saya, saya merasa sangat terbantu sekali bu.
Bidan : Iya ibu sama sama, ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai
seorang bidan yang mengayomi dan memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil.
Pasien : Kalo begitu saya pamit pulang bu bidan.
Bidan : (Memanggil assisten bidan) Mbak Cici tolong antarkan ibu Desi
kedepan ya
Assisten : Baik bu
Assisten Bidan Paula mengantarkan ibu Desi keluar dari ruangan Bidan Paula
Skenario 2
Suatu hari datang seorang ibu hamil dan suaminya ke Puskesmas untuk melakukan
konseling tentang kehamilan dan rencana persiapan kehamilan.
Suami : Begini mbak, saya mau konsul sama bidan Paula tentang keluhan
kehamilan dan perencaan persalinan istri saya, apakah bidan Paula
ada ?
Dalam telpon……
Admin : Begini mbak, ada pasien yang mau berkonsultasi dengan Bidan Paula,
apakah Bidan Paula ada diruangan?
Admin : Baiklah mbak, sebentar lagi saya antarkan pasien keruangan Bidan
Paula
Setelah telpon ditutup, admin meminta data diri pasien kepada suami
Admin : Bidan Paula nya ada diruangan pak, baru saja datang, maaf pak
sebelumnya apakah bapak ini suami nya pasien atau keluarga pasien?
Suami : Belum pernah mbak baru ini, soal saya orang baru disini mbak.
Admin : Kalo begitu saya mau data diri bapak dan ibu ya untuk di isi ke buku
keterangan pasien.
Admin pun meminta data diri pasien kepada suami pasien. Setelah itu admin
mempersilahkan suami pasien untuk menunggu diruang tunggu. Beberapa menit
kemudian assisten bidan memanggil pasien
Suami : Begini ibu, saya membawa istri saya kesini untuk konsultasi mengenai
kehamilan rencana persalinan istri saya bu. Maklum soal kami jaug dari
sanak saudara.
Bidan : Oh begitu ya pak, Maaf sebelumnya, sekarang ini kehamilan ibu yang
keberapa?
Bidan : Anak pertama ya bu, sekarang sudah berapa usia kandungan kehamilan
ibu?
Bidan : Jadi keluhan apa aja nih yang ibu rasakan selama kehamilan yang
sekarang ini?
Pasein : Gini bu, selama kehamilan saya ini saya sering banget sembelit dan
perut rasanya kembung bu.
Pasien : Hehehe (sambil tersenyum gak enak) ya kadang-kadang aja bu, kadang
pas haus aja.
Bidan : Hmm… Begitu ya bu, dan juga nih pengaruh pola makan juga bisa
bikin sembelit karena ada tuh ibu hamil yang pemilih banget dalam
makan, jadi biasa ada yang kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung serat. Bisa juga karena kurang bergeak bu. Ibu hamil juga
gak boleh stress, karena kalo stress banyak mikirkan hal hal yang
membuat cemas khawatir bisa berdsmpak buruk lho bu terhadap
kandunga.
Pasien : Jadi cara mengatasi nya gimana bu, soal saya juga kurang gerak
maunya rebahan terus hehehe….
Bidan : Cara mengatasi nya itu bu yang pertama nih ibu harus rutin minum air
putih, bapak juga harus sering-sering ingatin ibu buat minum air putih
ya, dan juga harus makan yang berserat kayak buah dan sayur, buah
lokal juga bagus bu, seperti pisang, jeruk, papaya. Istirahat yang cukup
juga, tapi jangan gak gerak juga bu. Coba bapak ajak ibu jalan-jalan
pagi kan sehat tuh sambil hirup udara segar. Soal didesa kita ini kan
masih adem tuh udara nya jauh dari polusi. Dan untuk keluhan ibu yang
selanjutnya tentang ibu yang suka perut kembung, nah biasanya perut
kembung itu disebabkan oleh bayi didalam perut yang makin
berkembang dan menekan perut sehingga membuat pencernaan
melambat, bisa juga karena peningkatan hormone progesterone. Hormon
ini memberikan efek relaksasi pada otot, termasuk juga otot saluran
pencernaan sehingga bekerja lebih lambat.
Bidan : Itu semua ada cara menanganinya pak, nah jadi ibu harus menghindari
makanan yang mengandung banyak gula, hindari juga makanan yang
terlalu berlemak, ibu disarankan makan dalam porsi kecil saja, hindari
juga minuman yang berkarbonasi ya bu.
Suami : Begini bu, saya juga mau konsultasi sama ibu bagaimana caranya
persiapan dan perencaan persalinan
Bidan : Oh iya pak, ini pertanyaan yang sangat bagus sekali. Memang di usia
kehamilan yang sudah memasuki trimester 2 ini sudah di buat
perencanaan mengenai persalinan. Diantara nya itu, keluarga bisa
menentukan dimana tempat persalinan nanti missal di klinik praktik
bidan, dan bisa juga di rumah sakit bersalin, menggunakan transportasi
apa untuk menuju ketempat bersalin, biaya bersalin nya juga sudah di
persiapkan, dan siapa aja keluarga yang akan ikut menemani nantinya,
dan misalkan terjadi kegawatdaruratan pada ibu bersalin nih jadi nanti
disiapkan nih siapa yang akan membuat keputusan utama jika nanti
terjadi kegawatdaruran pada ibu atau bayi yang baru dilahirkan,
misalkan ibu harus di SC atau operasi sesar jika letak bayi sungsang,
jadi siapa nih dari keluarga yang memberi keputusan jika si ibu nya
harus dilakukan operasi. Dan yang paling utama siapkan pendonor yang
golongan darah nya sama dengan si ibu, hal ini harus disiapkan pak,
apabila sewaktu-waktu terjadi pendarahan pada ibu dan si ibu pastinya
memerlukan tambahan darah dari darah si pendonor. Ya semoga aja hal
tersebut tidak terjadi, dan persalinan ibu nanti berjalan normal dan
lancar ya pak, Cuma kita jaga-jaga aja siapa tau di butuhkan.
Suami : Baiklah bu, informasi dari ibu sangat membantu saya bu untuk lebih
memperhatikan kondisi istri saya saat hamil dan memikirkan tentang
rencana persalinan.
Bidan : Iya pak, ibu juga harus jaga kesehatan ya, gak boleh capek, gak boleh
stress, istirahat harus cukup.
Suami : Terimakasih ibu, saya senang melakukan konseling dengan ibu bidan,
kalo begitu kami pamit pulang ya bu.
Bidan : Sama- sama pak, mari pak biar assisten saya antar kan kedepan. Mbak
Cici tolong antarkan bapak dan ibu kedepan ya.
Asssiten Bidan Paula pun mengantarkan pasien dan suami nya keluar dari ruangan.
Skenario 3
Admin : Oh begitu ya mbak, semoga sehat selalu ya mbak Muti dan bayi
nya
Ibu Pasien : Semalam saya sudah menghubungi Bidan Paula, katanya hari ini
dia ada d ruangan.
Admin : Iya ibu, hari ini memang jadwal Bidan Paula masuk, Ibu dan
Mbak muti silahkan duduk ya, saya mau antarkan dulu buku
keterangan pasien ke ruang Bidan Paula, nanti tunggu di panggil
saja.
Pasien : Iya bu
Setelah masuk keruangan, Pasien dan ibu nya di persilahkan duduk oleh Bidan Paula
Bidan : Udah lama ya gak ketemu sama ibu, apa kabar nya bu
Ibu Pasien : Iya bu, maklum sibuk sama kerjaan, kabar saya baik bu
Bidan : Syukurlah kalo begitu bu, Mbak Muti dan kandungan nya gimana
kabarnya ?
Pasien : Kabar saya baik bu, kandungan saya juga sehat. Dua minggu lalu
sudah USG sama dokter.
Bidan : Syukurlah kalo begitu mbak, berati sudah masuk Trimester III ya
mbak kandungannya?
Ibu Pasien : Begini bu, makin kesini anak saya keluhannya sering keringatan,
gerak sedikit udah keringatan, suka sakit punggung juga bu,
punggung bawah. Kadang gak tega juga.
Bidan : Oh jadi begitu ya bu, selain itu apa saja keluhannya dari Mbak
Muti?
Ibu Pasien : Sama ini juga bu, kaki anak saya udah mulai bengkak, saya bilang
tu biasa kalo sudah hamil tua, tapi anak saya ini kadang suka takut
bu, jadi saya ajak saja konsul sama ibu.
Bidan : Oh begitu ya, baik lah bu. Keluhan yang ibu sebutkan tadi itu
memang sering terjadi pada masa hamil tua begini. Gak apa Mbak
Muti agak khawatir karena ini kan kehamilan anak Mbak yang
pertama. Ketika ibu hamil sering keringat ini terjadi karena
peningkatan metabolisme atau pembakaran kalori tubuh wanita
hamil. Nah pada saat udara panas, supaya gak keringatan, mbak di
anjurkan meminum air dingn, beristirahat, dan mandi air dingin.
Nah kalau masalah kaki bengkak itu hal yang wajar mbak, karena
tubuh menghasilkan dan menyimpan cairan tambahan selama
hamil, akibatnya banyak bumil yang mengalami bengkak, terutama
di akhir kehamilan seperti mbak Muti ini, bengkak ini biasanya
terjadi di kaki, tumit, dan ada yang di wajah. Ini disebabkan karena
penekanan pembesaran uterus pada pembuluh vena yang
mengakibatkan darah balik dari bagian bawah tubuh terhambat,
sehingga menyebabkan kaki dan tungkai bawah menjadi
membengkak. Kalau sudah begini, mbak di anjurkan banyak minum
air putih, mengompres kaki dengan air dingin, kalau misalnya mau
berpergian itu gunakan sepatu yang longgar, dan meninggikan kaki
pada saat duduk atau istirahat.
Pasien : Kalau yang sakit punggung itu apa sebab nya bu?
Bidan : Iya mbak, hal itu memang sering terjadi, apa lagi sudah hamil tua
Ibu Pasien : Kalau begitu makasih ya bu atas waktu dan informasi nya.
Assisten bidan pun mengantarkan pasien dan ibunya keluar dari ruangan.