PADA IBU BERSALIN PADA NY. M UMUR 33 TAHUN DENGAN VAGINAL BIRTH
AFTER CAESAREAN DI KLINIK BIDAN PUTRI, S. ST. MKM PADA
TAHUN 2020
NPM :
JAKARTA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
Dosen
Pembimbing Lapangan,
( )
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis
20 November 2020
kebidanan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada
2. Dr. Dr. dr. Hafizurrahman, MPH, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Dr. Sobar Darmadja S.Psi, MKM, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu
4. Astrid Novita SKM,MKM Selaku Wakil Ketua II dan III Sekolah Tinggi
5. Hidayani, AM. Keb, SKM, MKM selaku Kepala Departemen Kebidanan dan
6. Retno Sugesti, SST. M.Kes, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Program
9. Kepada kedua orang tua, saya dan adik saya mengucapkan terima kasih
mendampingi saya sampai sekarang, dan kepada keluarga besar saya terima
laporan ini.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan penelitian ini
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan selama penyusunan
penulisan askeb ini, untuk itu penulis tidak menutup diri dan mengharap adanya
saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan
Nya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya dan
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1. Latar Belakang..............................................................................................5
2. Tujuan Penulisan...........................................................................................7
3. Manfaat Penulisan.........................................................................................8
SOAP VBAC...........................................................................................................9
SOP Penanganan VBAC.....................................................................................15
Analisa SOP..........................................................................................................21
Hasil Rekomendasi SOP......................................................................................25
Rekomendasi SOP Baru......................................................................................26
PENUTUP.............................................................................................................32
1. Kesimpulan.................................................................................................32
2. Saran............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKAS
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seksio sesarea adalah suatu persalinan melalui insisi pada abdomen dan
uterus ketika usia kehamilan melebihi 28 minggu. Angka kejadian seksio sesarea
terus meningkat hingga saat ini. Alasan peningkatan angka seksio sesarea ini tidak
dipahami sepenuhnya. Salah satu hal yang berperan dalam peningkatan angka
2014).
kelahiran. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 9,8% pada tahun 2013
Seorang ibu dengan riwayat persalinan seksio sesarea akan memiliki dua
pilihan metode persalinan pada kehamilan berikutnya, yaitu trial of labor (TOL)
atau persalinan seksio sesarea ulang elektif. Trial of labor (TOL) adalah
institusi yang memiliki sarana obstetrik emergensi dan dokter yang selalu ada
merupakan pilihan untuk menurunkan kejadian morbiditas pada ibu akibat seksio
berulang memiliki komplikasi yang luas, seperti plasenta akreta, cedera dalam,
tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lebih lama dari yang seharusnya pada ibu
serta dapat menyebabkan gangguan napas pada bayi yang dilahirkan. Namun,
dalam praktiknya VBAC juga memiliki risiko ruptur uteri, yaitu terjadinya
robekkan pada bekas luka operasi sesar sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum
melakukan VBAC, dokter akan menilai terlebih dahulu apakah kondisi pasien
terkait dengan jumlah persalinan seksio sesarea yang telah dilakukan sebelumnya.
Seorang ibu yang memiliki riwayat tiga kali atau lebih seksio sesarea, maka
VBAC tidak boleh dilakukan sehingga seksio sesarea elektif menjadi pilihan. Hal
ini disebabkan karena risiko ruptur uteri yang tinggi. Seorang ibu yang memiliki
riwayat dua kali seksio sesarea sebelumnya, maka VBAC masih dapat
sebelumnya, ada atau tidaknya komplikasi kehamilan saat ini, dan ada atau
lebih diutamakan untuk VBAC karena morbiditas yang lebih tinggi pada ibu
dengan riwayat dua kali seksio sesarea. Alasan lainnya adalah riwayat dua atau
lebih seksio sesarea memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya ruptur uteri
(Nasution, 2017).
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
interprofesional pada ibu bersalin pada Ny. M umur 33 tahun dengan Vaginal
Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada tahun 2020.
b. Tujuan Khusus
Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada
tahun 2020.
Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada
tahun 2020.
Vaginal Birth After Caesarean di Klinik Bidan Putri, T. ST. MKM pada
tahun 2020.
6) Didokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah dilakukan
3. Manfaat Penulisan
kebidanan.
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan
program di Klinik Bidan Putri, S. ST, MKM tentang Vaginal Birth After
Caesarean.
Ny. M usia 33 tahun hamil anak kedua usia kandungan 39 minggu 3 hari, HPHT
pada tanggal 28 November 2020, Ibu datang dengan mengeluhkan rasa kencang-
kencang sejak malam hari dan terasa lebih sering dan kuat. Ibu mengatakan ini
kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran, anak pertama lahir pada tahun
2014, cukup bulan, SC, di tolong oleh dokter di RS, penyulit karena ketuban
kering dan gawat janin, BB 3100 gram, PB 49 cm. Ibu tidak memiliki Riwayat
LILA : 29 cm, Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg, Nadi : 90x/m,
Pernafasan : 22 x/m, Suhu : 37,2 ºC. Hasil dari palpasi perut diperoleh bahwa
presentasi janin adalah kepala, puki, TFU : 37 cm dan DJJ : 140 x/menit, hasil
dari cek laboratorium Hb Ny. M 11,2 gr%. Pada kasus ini bidan berkolaborasi
dengan dokter untuk mendeteksi keadaan Ny. M dan menanganinya secara dini.
IDENTITAS
Alamat : Pulogadung
Nikah : 1 X / ± 20 tahun
KALA I
Tanggal Pengkajian : 28 November 2020
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran. Ibu
datang dengan mengeluhkan rasa kencang-kencang sejak malam hari dan terasa
lebih sering dan kuat. Hari pertama haid terakhir tanggal 27 Februari 2020. Ibu
mulai merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada usia kehamilan kurang
lebih 20 minggu. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : dirasakan kuat oleh ibu
>10x dalam sehari, aktivitas sehari-hari Istirahat siang tidur siang ± 1 jam, tidur
malam ± 8-9 jam, pekerjaan ibu rutin mengerjakan pekerjaan rumah tangga, pola
seksualitas tidak ada masalah. Pola eliminasi (BAK) > 10 x/hari, warna jernih,
BAB 1 kali sehari konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan. Ibu sudah
mendapatkan suntikan TT lengkap. Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3
bulan selama 5 tahun. Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Ibu mengatakan ini merupakan
kehamilan kedua, anak pertama lahir pada tahun 2014, lahir secara SC, lahir
cukup bulan, di RS, ditolong oleh dokter, BB : 3100 gram, PB : 49 cm, jenis
kelamin perempuan dan mendapatkan ASI eksklusif, keadaan anak baik umur 6
tahun.
Pemeriksaan antropometri :
Pemeriksaan fisik :
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, ada caries pada gigi
tekan
Abdomen : Terdapat linea nigra, striae alba dan terdapat luka bekas operasi
Palpasi :
perut ibu bagian kiri teraba bagian janin Panjang, keras, seperti
Genitalia : vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada kondiloma, tidak
Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak terdapat
oedema pada kedua kaki, refleks patella kiri (+) kanan (+)
Pemeriksaan Penunjang, HB 12 gram/dl, Urine: reduksi (-), protein (-),
Golongan Darah: A.
kala I fase laten dengan bekas operasi. Janin tunggal, hidup, intra uterine,
presentasi kepala.
P :
1. Membina hubungan baik dan saling percaya dengan klien dan keluarga
dan keluarga
cm, DJJ (+) 140 x/menit, teratur dan kuat (puki), dan Janin tunggal,
pada pekerjaannya.
disediakan.
7. Mengobservasi DJJ, His dan nadi 30 menit kemudian dan suhu 2 jam
indikasi.
KALA II
Tanggal Pengkajian : 28 November 2020
Waktu Pengkajian : 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan ada dorongan kuat seperti akan buang air besar dan
ingin segera meneran.
O : Keadaan Umum : Baik Keadaan Emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
His : 5 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
Ø : 10 cm
Presentasi : Kepala
A : G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu 3 hari inpartu kala II. Janin tunggal,
P :
1. Memberitahu Ibu dan keluarga bahwa Ibu dalam proses persalinan dan
hasil pemeriksaan pembukaan sudah lengkap dan keadaan Ibu dan janin
baik.
5. Memakai APD
BB : 3.000 gram
PB : 48 cm
KALA III
Tanggal Pengkajian : 28 November 2020
Waktu Pengkajian : 11.30 WIB
S : Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya
P :
Rahim.
4. Melakukan PTT dengan tangan kanan bila ada his dan tangan kiri
plasenta 18 cm, tebal 2 cm, panjang tali pusat 50 cm, insersi tali pusat
sentralis)
7. Melakukan IMD dengan meletakan bayi tengkurap di dada ibu agar ada
KALA IV
Tanggal Pengkajian : 28 November 2020
Waktu Pengkajian : 11.35 WIB
P :
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan saat ini bahwa
ibu dalam keadaan baik.
(ibu mengerti apa yang disampaikan bidan)
2. Membereskan dan merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit.
(alat telah direndam dan dibereskan)
3. Mengajarkan ibu dan keluarga cara massase fundus uteri selama 15
detik.
(ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan)
4. Membersihkan ibu dari darah dengan air DTT, memakaikan pembalut,
celana dalam dan pakaian ibu.
(ibu telah dibersihkan dan menggunakan pakaian)
5. Membersihkan tempat tidur dengan klorin 0,5 % dan air DTT
(tempat tidur telah dibersihkan)
6. Memenuhi kebutuhan nutrisi, minum, eliminasi dan mobilisasi ibu.
(ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi, eliminasi dan mobilisasi)
7. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa Ibu dalam keadaan baik-
baik saja.
(ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan)
8. Menganjurkan Ibu untuk melakukan IMD
(IMD telah dilakukan)
9. Mengobservasi TTV, kontraksi, TFU, perdarahan dan kandung kemih
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 2 jam kedua.
TTV : TD : 120/80, N : 86 x/menit, S: 36,5 oC.
(observasi telah dilakukan).
10. Memberikan Ibu motivasi untuk menyusui bayinya serta memberitahu
manfaat ASI esklusif.
(ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan)
11. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk SOAP
(hasil pemeriksaan telah didokumentasikan)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KEBIDANAN
KLINIK
Bidan Putri, S.S.T. MKM
Terbitan : SOP/004
Ditetapkan,
No Revisi :4 (Penanggung jawab)
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR Tgl Mulai berlaku : 10-08-2017
(Bidan Putri, S.S.T. MKM)
Halaman :1
Persiapan Alat & Bahan - Bak instrumen berisi partus set (klem 2, gunting tali pusat 1,
setengah koher 1, kateter 1)
- Sarung tangan steril
- Kom berisi kapas dan air DTT
- Penghisap lendir atu delee
- Oksitosin
- Spuit 3cc
- Umbilikal klem dan mono aural
- Kasa steril
- Kain utk ibu dan bayi
- Bengkok
- Tempat placenta
- Baskom berisi air DTT dan waslap
- Baskom berisi cairan klorin 0,5%
- Tempat sampah basah dan kering
PROSEDUR 1. Beri penjelasan tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan
keluarga (Informed Consent).
2. Persiapan pasien
a. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
b. Mempersiapkan bumil mengosongkan kandung kemih
c. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan dengan air
mengalir dan keringkan
3. Anamnesa:
a. Identitas lengkap
b. Keluhan
c. Riwayat perkawinan
d. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
e. Status riwayat Haid, HPHT
f. Riwayat imunisasi Ibu saat ini
g. Kebiasaan ibu
h. Riwayat persalinan terdahulu
4. Pemeriksaan Umum
5. Pemeriksaan khusus
6. Melakukan pemeriksaan penunjang ke laboratorium
7. Melakukan kolaborasi dengan Dokter untuk melakukan diskusi
tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan
kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-
masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
8. Penatalaksanaan:
I. MENGENAL GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
a. Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Ibu merasakan tekanan rektum dan vagina semakin
meningkat
c. Perineum tampak menonjol
d. Vulva dan sfingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan , dan obat-obatan
esensial untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan
komplikasi ibu dan bayi baru lahir
a. Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi
serta ganjal bahu bayi
b. Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril
sekali pakai di dalam partu set
3. Memakai celemek plastik
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,
cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir,
kemudian keringkan tangan dengan handuk bersih dan
kering
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam
6. Memasukan oksitosin ke dalam tabung suntik(gunakan
tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril),
pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik.
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN
KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, dari depan ke belakang
dengan menggunakan kapas atau kasa dengan dibasahi air
DTT
a. Jika introitus vagina, perineum atau anus
terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama
b. Buang kasa atau kapas pembersih (terkontaminasi)
dalam wadah yang tersedia
c. Ganti jika sarung tangan terkontaminasi
(dekontaminasi) lepas dan rendam dalam larutan clorin
0,5%
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk mamastikan
pembukaan lengkap
Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah
lengkap lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan clorin 0,5%, kemudian lepaskan dan rendam sarung
tangan dalam posisi terbalik selama 10 menit. Kemudian
cuci tangan
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat
relaksasi uterus untuk memastikan DJJ dalam batas normal
(120-160 x/menit)
Mengambil tindakan yang sesuai jika tidak normal
Mengeluarkan Plasenta
39. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga
plasenta terlepas, meminta ibu meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetapkan lakukan
tekanan dorso-kranial).
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pinfahkan klem
hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan
lahirkan plasenta
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan tali pusat:
1) Beri dosisi ulang oksitosin 10 unit IM
2) Lakukan katerisasi (aseptik) jika kandung kemih
penuh
3) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5) Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30
menit setelah bayi lahir
6) Bila terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual
40. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan dua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau
steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian
gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
Hal-Hal yang Keadaan umum ibu, kondisi janin, TTV, kemajuan persalinan
Perlu
Diperhatikan
Unit Terkait 1. KIA
2. UGD
3. Ruang rawat inap
Dokumen Status pasien, buku KIA, informant, identitas bayi, Portograf
Terkait
Analisa SOP
Birth After Caesarean) yang didapatkan dari Klinik Bidan Putri, S. ST. MKM,
VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) yaitu sebuah metode persalinan normal
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan Ny. M didapatkan hasil bahwa ibu
sedang hamil anak kedua dan pernah melakukan operasi SC, setelah di inspeksi
didapatkan dari Klinik Bidan Putri, S. ST. MKM yaitu terdapat 8 tahapan awal
tindakan, hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui
risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Tahapan yang
kedua yaitu persiapan pasien seperti persiapan alat dan obat yang akan
Tahapan yang ketiga yaitu melakukan anamnesa kepada pasien seperti layaknya
riwayat penyakit dahulu atau yang sedang diderita atau riwayat penyakit
keluarga. Pada tahapan yang keempat yaitu lakukan pemeriksaan umum yaitu
mengukur tekanan darah, BB, lila dan melakukan pemeriksaan fisik dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Pada tahapan yang kelima yaitu lakukan
melihat kondisi dan keadaan janin, pada kasus Ny. M didapatkan bahwa ada
luka bekas operasi di perut ibu. Pada tahapan keenam yaitu melakukakan
kadar Hb ibu hamil dan juga mengecek protein dan glukosa urine. Pada tahapan
untuk kasus yang di alami oleh Ny. M yaitu dengan melakukan APN.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Benedicta
Audrey Maharani, dari kelima kasus kelahiran VBAC yang ditemukan pada
kelahiran kedua dan ketiga semuanya berhasil. Dari hasil penelitian didapatkan
faktor usia ibu ketika melahirkan< 30 tahun menunjukkan rasio 4:5, Indeks
bayi saat lahir≤ 4000 gram menunjukkan rasio 5:5, jarak waktu antara seksio
sesarea dengan kelahiran sekarang > 18 bulan menunjukkan rasio 4:5, dilatasi
serviks saat masuk rumah sakit ≥ 4 cm menunjukkan rasio 5:5, posisi kepala
usia ibu ketika melahirkan< 30 tahun, Indeks Massa Tubuh ibu sebelum hamil≤
30 kg/m2, berat badan bayi saat lahir ≤ 4000 gram, jarak waktu antara seksio
sesarea dengan kelahiran sekarang > 18 bulan,dilatasi serviks saat masuk rumah
sakit ≥ 4 cm, posisi kepala bayi saat akan lahir occipito-anterior (Maharani,
2017).
HASIL REKOMENDASI SOP
Hal-Hal yang Keadaan umum ibu, kondisi janin, TTV, kemajuan persalinan
Perlu
Diperhatikan
Unit Terkait 1. KIA
2. UGD
3. Ruang rawat inap
Dokumen Status pasien, buku KIA, informant, identitas bayi, Portograf
Terkait
PENUTUP
1. Kesimpulan
bahwa analisa asuhan kebidanan pada Ny. M dengan Vaginal Birth After
a. Pada Kasus ini dapat ditegakkan bahwa Ny. M mengalami Vaginal Birth
After Caesarean. Hal ini didukung dengan temuan hasil pemeriksaan fisik
b. Asuhan kehamilan pada kasus Vaginal Birth After Caesarean yang di alami
oleh Ny. M sesuai dengan SOP Klinik Bidan Putri, S. ST. MKM yaitu
APN.
c. Tidak ada kesenjangan antara asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan
kepada Ny. M dengan SOP yang ada, serta tidak ada kesenjangan antara
c. Bagi Institusi
referensi tentang studi kasus pada ibu bersalin dengan Vaginal Birth After
Caesarean.