Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB


SUNTIK PROGESTIN
DI PUSKESMAS REMAJA

Disusun Oleh :

LETI SERINA
NIM. P07224220025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
JURUSAN KEBIDANAN
D-III KEBIDANAN SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR SUNTIK PROGESTIN

Asuhan kebidanan pada akseptor suntik progestin telah di periksa dan disetujui
oleh pembimbing ruangan dan pembimbing institusi di Puskesmas Remaja

Samarinda, 10 Februari 2022


Mahasiswa

Leti Serina
NIM. P07224220025

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

........................................ ........................................
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan izin dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan laporan komprehensif ini.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam. Akhirnya
dengan izin dan hidayahnya pulalah saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan komprehensif berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR
KB SUNTIK PROGESTIN” untuk memenuhi target . Adapun berkat bantuan
dan dukungan dari para pembimbing ruangan dan institusi, teman – teman
mahasiswa dan pihak – pihak lainnya sehingga laporan komprehensif ini dapat
terselesaikan.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang – orang yang telah
membantu dalam pembuatan laporan komprehensif ini.
Penulis menyadari bahwa laporan komprehensif ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, banyak mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun kearah yang lebih baik.

Samarinda, 10 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Cover......................................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Tujuan............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori KB.................................................................................4

B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada

Akseptor Suntik Progestin...........................................................................12

BAB III TINJAUAN KASUS (TERLAMPIR)

BAB IV PENUTUP

2.

3.

4.

5.

A. Kesimpulan..................................................................................................19

B. Saran............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organisation) KB adalah tindakan
yangmembantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-
objektiftertentu, untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkankelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara
kehamilan,mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
isteri,menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi Hartanto,2010).Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, (2011), setiap tahun, lebih dari600.000
wanita di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan saat melahirkan, 99%
kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka waktu yang sama,tak
kurang dari 50 juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan terjadi di mukabumi ini
(Dipo Handoko,2011).
Saat ini diketahui jumah penduduk Indonesia sebesar 225,5 juta
pendudukdengan rata-rata petumbuhan penduduk sebesar 1,3%. Pemerintah
merencanakan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk tersebut hingga
1,14% pada tahun 2009 (Depkes,2013).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan peluasan
pelayanan  keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan  kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang
dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode kontrasepsi yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tentu mungkin tidak dapat diterima.
Berdasarkan hasil laporan Puskesmas Remaja dari seluruh pelayanan
kontrasepsi yang ada. Yang paling banyak digunakan adalah KB Suntik progestin.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendeskripsikan pelaksanaan Asuhan Kebidanan
pada Ibu yang menggunakan Alat Kontrasepsi suntik progestin dengan
menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney dan mendokumentasikan asuhan kebidaanan dalam bentuk
catatan SOAP.

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan konsep dasar teori suntik progestin
b. Menjelaskan konsep dasar manejemen asuhan kebidanan pada ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanaan pada ibu yang menggunakan alat
kontrasepsi suntik progestin dengan pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasikan diagnosis dan masalah potensial pada ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu yang menggunakan suntik
progestin
5) Merancang intervensi pada ibu yang menggunakan suntik progestin
6) Melakukan implementasi pada ibu yang menggunakan suntik progestin
sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun.
7) Melakukan evaluasi tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan
8) Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu yang menggunakan
suntik progestin dalam bentuk dokumentasi SOAP.
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Efek Samping
Akseptor Alat Kontrasepsi Suntik Progestin

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian :
Waktu Pengkajian :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
DATA SUBYEKTIF

1. IDENTITAS
Nama Ibu :
Umur :Wanita >35 tahun sampai perimenopause boleh
menggunakan suntik progestin (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

2. a. Alasan datang periksa

b. Keluhan Utama

3. Riwayat kesehatan klien :


a. Riwayat kesehatan yang lalu
Hipertensi, Kanker Payudara, Diabetes mellitus,perdarahan
pervaginam dan kehamilan. Hipertensi, Kanker Payudara,
Diabetes mellitus, perdarahan pervaginam dan kehamilan
merupakan kontra indikasi dari suntikan progestin (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)

b. Riwayat kesehtatan sekarang


Hipertensi, Kanker Payudara, Diabetes mellitus,perdarahan
pervaginam dan kehamilan. Hipertensi, Kanker Payudara, DM,
perdarahan pervaginam dan kehamilan merupakan kontra
indikasi dari suntikan progestin (Buku panduan praktis pelayanan
kontrasepsi, 2010)

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Penyakit system cardiovascular
riwayat keluarga dengan penyakit cardiovaskuler dan hipertensi
tidak diperbolehkan menggunakan suntikan progestin. (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
b. Kanker payudara
wanita yang memiliki kerabat tingkat pertama (saudara
perempuan, ibu) yang terkena kanker payudara berisiko untuk
menggunakan suntikan progestin (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)

5. Riwayat Haid
HPHT :
Amenorrhoe : amenorrhoe merupakan kontra indikasi dan
merupakan efek samping dari suntikan progestin
namun efek samping tersebut hanya bersifat
sementara (Buku panduan praktis pelayanan
kontrasepsi, 2010)
Siklus : siklus haidnya memendek atau memanjang. (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
Lama Haid : 5-7 hari
Banyaknya haid : perdarahan yang banyak atau sedikit. (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
Keluhan waktu haid : spooting, tidak haid, sakit kepala, timbulnya
jerawat. (Buku panduan praktis pelayanan
kontrasepsi, 2010)
Riwayat perdarahan diluar haid : tidak ada

6. Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

No
Sua An U J BB/ Lakta
Peny Jns Pnlg Tmpt Peny H M Abn Peny
mi k K K PB si

Paritas : Tidak di anjurkan untuk wanita yang belum hamil


atau melahirkan anak hidup. (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
Jumlah anak hidup :
Umur anak terkecil :

7. Riwayat Kontrasepsi
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan :
Lama pemakaian :
Keluhan selama pemakaian :
Alasan berhenti/ pindah metode :
8. Pola fungsional kesehatan

Kebutuhan
Keterangan
Dasar

Makan 3x sehari gizi seimbang, minum 8 gelas


Nutrisi
sehari

Eliminasi BAK: 4-5x sehari, BAB: 1x sehari

Istirahat mandi 2 kali sehari sikat gigi 2 – 3 kali sehari

melakukan hubungan seksual 2 – 3 kali/minggu


Aktivitas namun terjadi penurunan libido Buku panduan
praktis pelayanan kontrasepsi, 2010 )

tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, tidak


Personal Hygiene mengkonsumsi kafein berlebih, tidak ada
ketergantungan obat

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologis : sebagian kecil ibu mengalami kecemasan karena
amenorhea
b. Social
i. riwayat pernikahan
ii. persepsi keluarga tentang KB
iii. penerimaan keluarga dan suami tentang KB
c. Kultural : apakah didalam keluarga menganut budaya yang melarang
penggunaan alat kontrasepsi suntikan progestin?
d. Spiritual : apakah agama kkien memperbolehkan mengguunakan alat
kontrasepsi suntikan progestin?
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Kesadaran :composmentis
Ekspresi wajah :
Keadaan emosional :
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : <180/110mmHg akseptor yang dapat
menggunakan kontrasepsi suntik progestin dan
>180/110mmHg merupakan kontraindikasi dari
kontrasepsi suntik progestin. (Buku panduan
praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
Suhu : 36,5 0C- 37,00C
Nadi : 60-100 x/menit
Pernafasan : 16-20 x/menit
Antropometri
Tinggi badan : cm
Berat badan : berat badan merupakan efek samping tersering
dari suntikan progestin kg (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
LILA : 23,5 cm (normalnya lingkar lengan)

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada kotor, Tidak rontok, Merata,
Lembut, Bersih
Mata : Tidak oedema pada palpebra, Konjunctiva merah muda,
Sklera Tidak ikterik => skrening hepatitis
Hidung : Bersih, Tidak ada polip, Tidak ada peradangan
Mulut : Bibir Lembab, Mukosa mulut kemerahan dan lembab, Tidak
ada caries dentis, Tidak ada stomatitis, Lidah Bersih
Telinga : bersih
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak terjadi
pembesaran kelenjar limfe dan tiroid
Thorax : simetris, tidak ada retraksi didnding dada
Abdomen :Tidak ada bekas operasi, Tidak ada asites
Ekstremitas
1. Ekstremitas atas simetris, tidak oedem
2. Ekstremitas bawah simetris, tidak oedem dan tidak ada varises

Palpasi

Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, tiroid dan limfe


Payudara :Tidak teraba massa abnormal screening kanker
payudara (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi,
2010)
Abdomen :nyeri tekan pada abdomen screening KET (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010).
Ekstremitas
1. Ekstremitas atas tidak teraba oedem, cavilari refill kembali <2 detik
2. Ekstremitas bawah tidak teraba oedem, cavilary refill kembali <2
detik
Auskultasi

Jantung :Irama Teratur, tidak ada suara jantung tambahan


Paru-paru :Tidak terdengar wheezing dan ronchi
Perut : Bising usus 5-35 x/menit
Perkusi

Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
 Refleks Bisep
 Refleks Trisep
2) Ekstremitas bawah
 Refleks Babinski
 Refleks Patella
 Homan sign
 Capilarry rafil time

3. Pemeriksaan penunjang
PP Test :Screening kehamilan (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : PAPAH usia….Akseptor Kontrasepsi Suntik Progestin
Masalah : hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang
dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.
Kebutuhan: Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS / MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang
telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan
tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang
telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan
tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi

V. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ penjelasan mengenai hasil pemeriksaan merupakan hak klien (varney,
2007)
2. Beri kesempatan pada ibu untuk bertanya seputar kontrasepsi suntik
progestin yang ia gunakan saat ini
R/ informasi dan jawaban atas pertanyaan dapat membantu menurunkan
ansietas dan meningkatkan hubungan yang baik diantara klien dan bidan
(Doenges, 2007)
3. Berikan kontrasepsi suntik progestin kepada ibu
R/ ketersediaan suntik progestin sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan ibu terhadap kontrasepsi.
4. Jadwalkan kunjungan ulang untuk ibu
R/ diperlukan untuk mengevaluasi adanya efek samping suntik progestin
(Varney, 2007)
5. Anjurkan ibu untuk datang kembali ke bidan praktik mandiri bila ada
keluhan
R/ diperlukan untuk mengevaluasi adanya efek samping suntik progestin
(Varney, 2007)
6. Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan pada kartu KB

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini dapat dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi di dokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari asuhan kebidanan pada efek samping
Akseptor kontrasepsi suntik progestin dengan peningkatan berat badan sebagai
berikut:
1) Pengkajian data yang dilakukan dalam kasus tersebut telah terfokus pada
data-data yang dibutuhkan dalam membantu menegakkan diagnosis.
2) Proses analisis data atau interpretasi data, telah sesuai dengan data-data
yang menunjang serta sesuai dengan ketetapan nomenklatur dalam
kebidanan.
3) Rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan dalam kasus
pada Akseptor kontrasepsi suntik progestin dengan Amenorehae ini telah
sesuai dengan kebutuhan klien dan terfokus terhadap kebutuhan klien.
4) Evaluasi yang dilakukan dalam asuhan kebidanan dilakukan secara
langsung setelah pelaksanaan asuhan kebidanan, hal ini dilakukan untuk
menilai secara langsung keberhasilan dan keefektifan asuhan yang
diberikan.

B. Saran
1) Pelayanan yang baik telah diberikan oleh Puskesmas Pasundan akan tetapi
pelayanan berupa konseling perlu ditingkatkan lagi.
2) Diharapkan bidan dapat terus memotivasi untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono.

Prawiroharjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Varney, Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Vol. 2 Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai