Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SEDERHANA

KONDOM

DI KLINIK KARTIKA JAYA

DISUSUN OLEH :

SINTIYA AYU CANDRA KIRANA

NIM P07224219040

PRODI D-III KEBIDANAN SAMARINDA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Asuhan Keluarga Berencana Pada Akseptor Kontrasepsi Sederhana Kondom Pada


Ny. S Usia 30 tahun P2002

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan


pembimbing institusi

Di Klinik Kartika Jaya

Samarinda , 21 Mei 2021

Mahasiswa,

Sintiya Ayu Candra Kirana

NIM. P07224219040

Mengetahui,

Pembimbing Institusi, Pembimbing Ruangan,

bb
Rizki Amelia., S.Keb, Bd Sari Yuliati S.ST

NIP.198902202015032002 NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan yang berjudul “Laporan
Komprehensif Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Laporan ini memuat dasar teori dan konsep manajemen asuhan kebidanan
pada ibu nifas fisiologis. Penulis yakin bahwa laporan ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah
membantu secara moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat
menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.

Samarinda, 21 Mei 2021

Sintiya Ayu Candra Kirana

NIM. P07224219040
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................................i

Kata Pengantar ..................................................................................................................ii

Daftar Isi ...........................................................................................................................iii

Bab I : Pendahuluan............................................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan........................................................................................................2

1. Tujuan umum .................................................................................................2

2. Tujuan khusus ................................................................................................2

Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................................................3

A. Konsep Dasar Teori KB Kondom..............................................................................3

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan KB Kondom...............................................7

Bab III Tinjauan Kasus .....................................................................................................11

Bab IV Penutup ................................................................................................................17

Daftar Pustaka....................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana (KB). Dengan melakukan konseling berarti petugas
membantu klien dalam memilih dalam memutuskan jenis kontrasepsi yang
akan digunakan sesuai dengan pilihannya dan dapat membuat klien merasa
lebih puas.
Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam menggunakan
kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB. Konseling
juga akan mempengaruhi interaksi antara petugas dan klien karena dapat
meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah ada. (Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi, 2006)
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan aspek
pelayanan KB dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan
pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Teknik konseling
yang baik dan infromasi yang baik, harus di terapkan dan dibicarakan secara
interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya
yang ada. Selanjutnya dengan informasi yang lengkap dan cukup akan
memberikan keleluasaan kepada klien dalam memutuskan untuk memilih
kontrasepsi (Informed Choice) yang kan digunakannya. (Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi, 2006)
Menurut WHO (World Health Organisation) KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-
objektif tertentu, untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami isteri, menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi Hartanto,2008).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, (2006), setiap tahun, lebih dari
600.000 wanita di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan saat
melahirkan, 99% kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka
waktu yang sama, tak kurang dari 50 juta aborsi akibat kehamilan tak
diinginkan terjadi di muka bumi ini (Dipo Handoko,2011).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu KB sederhana
kondom Bulan menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu KB sederhana kondom
penulis mampu :
a. Menjelaskan konsep dasar teori KB sederhana Kondom
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada ibu
dengan akseptor KB sederhana Kondom.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor KB
sederhana Kondom dengan pendekatan varney yang terdiri dari
:
1) Melakukan pengkajian
2) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3) Identifikasi masalah potensial
4) Identifikasi kebutuhan segera
5) Mengembangkan rencana asuhan/intervensi
6) Implementasi
7) Evaluasi
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu dengan
akseptor KB sederhana kondom dalam bentuk catatan SOAP.
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor
Kontrasepsi Kondom
I. PENGKAJIAN
a. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur : usia PUS (20-55 tahun) (Prawirohadjo, 20014)
Agama :
Suku/ Bangsa :
Pendidikan : Tingkat pendidikan dapat mendukung atau
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, dan
taraf pendidikan yang rendah selalu bergandengan
dengan informasi dan pengetahuan yang terbatas,
makin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula
pemahaman seseorang terhadap informasi yang
didapat dan pengetahuan pun akan semakin tinggi.
Hal ini juga berkaitan dengan pengambilan
keputusan (Undang-Undang Sisdiknas, 2011).
Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan Utama
Pada akseptor kondom biasanya sedikit mengganggu hubungan
seksual (mengurangi sentuhan langsung) (Saifuddin, 2011).
3. Riwayat Kesehatan Klien
a) Riwayat Kesehatan yang lalu
1) Penyakit/ Kelainan Reproduksi :
Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada 7 janin per
100.000 kelahiran). (Saifuddin, 2017)
2) Penyakit Sistem imunologi :
Resiko tinggi HIV maupun terinfeksi HIV dan AIDS dapat
menggunakan kontrasepsi kondom. (Saifuddin, 2017)
3) Penyakit Infeksi :
Riwayat IMS dapat menggunakan kontrasepsi kondom.
(Saifuddin, 2017)

b) Riwayat Kesehatan Sekarang


Berisi riwayat perjalanan penyakit mulai klien merasakan keluhan
s/d pengkajian saat ini (sebelum diberikan asuhan)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan
dengan keluarga atau etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan
dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut
tinggal. Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi,
DM, hemofilia, kanker payudara) menular (hepatitis, TBC,
HIV/AIDS) menahun (jantung, asma) (Fraser & Cooper, 2009)

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang dikaji adalah siklus, lama haid,
banyaknya, warna, nyeri haid, keluhan waktu haid, dan amenore.

6. Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


No. BB/ Abnorm Lakt
Suami Anak UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK H M Peny
PB alitas asi

a) Nulipara dan yang telah memiliki anak, bahkan sudah


memiliki banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi,
atau setelah mengalami abortus boleh menggunakan
kontrasepsi kondom (Saifuddin, 2011).
b) Pascapersalinan dan tidak menyusui atau yang menyusui ASi
> 6 bulan pascasalin dapat menggunakan kontrasepsi kondom
(Saifuddin, 2017).

7. Riwayat Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi kondom dapat diberikan pada pasien
setelah menggunakan kontrasepsi implant, pil, suntik dan IUD
tanpa ada kontra indikasi dari masing-masing kontrasepsi tersebut
dengan kontrasepsi kondom (Saifuddin 2017).

8. Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan
Mengkaji pada makan ibu meliputi frekuensi komposisi,
kuantitas, serta jenis dan jumlah minuman. Hal ini untuk
Nutrisi
mengetahui apakah gizi ibu baik, atau buruk, pola makan
ibu teratur atau tidak (Mansjoer, 2015).
Hal ini dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAK dan BAB
Eliminasi
yang meliputi frekuensi dan konsistensi (Alimul, 2016).
Pada akseptor kondom yang normal tidak mempengaruhi
Istirahat pola istirahat maupun pola aktivitas sehari-hari
(Susilowati, 2015).
Pada akseptor kondom yang normal tidak mempengaruhi
Aktivitas pola istirahat maupun pola aktivitas sehari-hari
(Susilowati, 2015).
Mengkaji frekuensi mandi, gosok gigi, keramas, serta
Personal
ganti baju, ganti celana dalam serta ganti pembalut
Hygiene
setidaknya 2 kali sehari (Wiknjosastro, 2015).
Kebiasaan mengkonsumsi obat tertentu (epilepsi dan
Kebiasaan tuberculosis) dapat mempengaruhi efektivitas dari
kontrasepsi suntikan kombinasi. (Saifuddin, 2017)
Metode kontrasepsi kondom sedikit mengganggu
Seksualitas hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
(Saifuddin, 2017).
9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
Masih kuat kepercayaan di kalangan masyarakat muslim bahwa
setiap mahluk yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu
tidak khawatir memiliki jumlah anak yang banyak. (Prawirohardjo,
2019)

b. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital :
Antropometri :
Berat badan :

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tampak bersih, tidak tampak ketombe, rambut
tampak kuat, distribusi rambut tampak merata dan
tekstur rambut tampak lembut (Priharjo, 2016).
b. Wajah : Wajah simetris, tidak pucat, tidak oedema
(Saifuddin, 2017).
c. Mata : Sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna
merah muda, dan palpebra tidak oedema (Saifuddin,
2011).
d. Hidung : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak
tampak polip, tidak tampak peradangan (Tambunan
dkk, 2011).
e. Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tidak
tampak caries dentis, tidak tampak stomatitis,
geraham tampak lengkap, lidah tampak bersih, tidak
tampak pembesaran tonsil. (Tambunan dkk,2011 &
Uliyah dkk,2008).
f. Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret
(Tambunan dkk 2011 & Uliyah dkk,2008).
g. Leher : Tidak tampak pembesaran tonsil, tidak tampak
peradangan faring, tidak tampak pembesaran vena
jugularis, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan
kelenjar getah bening (Priharjo, 2006 & Tambunan
dkk,2013).
h. Dada : Tidak terdapat retraksi idnding dada saat bernafas,
nafas terdengar vesikuler, tidak terdengar suara
nafas tambahan, bising usus 5-35 x/menit.
(Saifuddin, 2017).
i. Payudara : Payudara simetris, tidak teraba benjolan atau
massa abnormal dan tidak terdapat pembesaran
kelenjar limfe. Pada akseptor kondom, tidak
mempengaruhi dan mengganggu pengeluaran ASI
(Saifuddin, 2011)

j. Abdomen :Tidak teraba pembesaran pada abdomen atau


benjolan/massa abnormal pada abdomen (Saifuddin,
2011).
k. Genitalia : Pada penggunaan kontrasepsi kondom, tidak
terjadi perdarahan atau spotting karena penggunaan
kondom tidak mempengahuri hormon (Saifuddin,
2010).

l. Ekstermitas : Tidak ad avarices, tidak terdapat oedema pada


ekstremitas klien
a. Refleks ekstremitas atas: refleks bisep (+),
refleks trisep (+)
b. Refleks ekstremitas bawah : patella (+), cavillary
refill kembali dalam waktu < 2 detik, homan sign
(-)
3. Pemeriksaan Penunjang
Pada klien atau akseptor kondom tidak memerlukan atau
membutuhkan anamnesis atu pemeriksaan khusus untuk pemakaian
kondom (Saifuddin, 2011).

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat


merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik
Diagnosis : PAPAH usia ……. dengan Akseptor Kontrasepsi
Kondom
Masalah : Ketidaknyamanan pada saat berhubungan seksual
merupakan masalah yang biasa terjadi pada akseptor
kondom (Saifunddin, 2011).

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Diagnosis potensial : Tidak ada
Masalah potensial : Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Kebutuhan tindakan segera : Tidak ada

V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : penjelasan mengenai pemeriksaan fisik postpartum
merupakan hak klien (Varney, 2008).
2. Melakukan penapisan awal sebelum memberikan kontrasepsi
kondom.
Rasional : penapisan dilakukan untuk mengetahui kontraindikasi dari
pemberian metode kontrasepsi kondom (Varney, 2008).
3. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
Rasional : ibu mengetahui keadaan dirinya sehingga lebih mampu
mengambil keputusan. (Carpenito, 2006)
4. Jelaskan cara penggunaan kontrasepsi kondom
Rasional : ibu mengerti bagaimana cara penggunaan kontrasepsi
kondom yang tepat. (Carpenito, 2006)
5. Berikan konseling proses : efek samping dan jadwal datang lagi
Rasional : ibu merasakan pentingnya control ulang. (Carpenito,
2006)
6. Jelaskan tentang kunjungan ulang
Rasional : kunjungan ulang harus ditanyakan kalau ada masalah
dalam penggunaan kondom dan kepuasan klien dalam
menggunakannya (Saifuddin, 2011).

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari asuhan kebidanan pada ibu


dengan akseptor KB sederhana kondom sebagai berikut :
a. Pengkajian data yang dilakukan dalam kasus tersebut telah terfokus
pada data-data yang dibutuhkan dalam membantu menegakkan
diagnosis.
b. Proses analisis data atau interpretasi data, telah sesuai dengan data-
data yang menunjang serta sesuai dengan ketetapan nomenklatur
dalam kebidanan.
c. Rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan dalam
asuhan bayi baru lahir fisiologis ini telah sesuai dengan kebutuhan
klien dan terfokus terhadap kebutuhan klien.
d. Evaluasi yang dilakukan dalam asuhan kebidanan dilakukan secara
langsung setelah pelaksanaan asuhan kebidanan, hal ini dilakukan
untuk menilai secara langsung keberhasilan dan keefektifan asuhan
yang diberikan.

B. Saran
Diharapkan bidan dapat terus termotivasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya yang tiada batasnya. Klien / keluarga
mampu menerima dengan baik pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan,

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartanto, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.

Mulyani, Siti Nina. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Jakarta:
Nuha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Priharjo, Robert. 2009. Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Riwidikdo, Handoko. 2007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia


Press.

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo.

Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba


Medika

Tambunan, Eviana S., dkk. 2011. Panduan Pemeriksaan Fisik Bayi Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Uliyah, Muslifatul dan A. Aziz Alimul Hidayat. 2008. Keperawatan Dasar


Praktek Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai