Disusun oleh :
NIM. 2019080198
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Pranikah dengan
KEK PMB Supiana Kedungkandang Malang dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes,.M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST. M. Ph, selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada pranikah dengan KEK.
1. 3 Manfaat
Bagi Penulis : Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat
dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam pelaksanaan praktek
klinik.
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada pra nikah dengan KEK
Bagi Institusi : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan
kebidanan dan perbandingan pada penanganan masalah pra nikah dan
KEK
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada pra nikah dengan KEK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
2.1.1 Pengertian Pranikah
Kata dasar dari pranikah adalah “nikah” yang merupakan ikatan (akad)
perkawinan yang dilakukan sesuai dengan keentuan hukum dan ajaran agama.
Imbuhan kata “pra” yang memiliki makna sebelum, sehingga arti dari pranikah
adalah sebelum menikah atau sebelum adanya ikatan perkawinan (lahir batin)
antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri (Setiawan, 2017).
Menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan,
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan batas usia 19 tahun untuk laki-laki
dan 16 tahun untuk perempuan. Akan tetapi, berdasarkan UU No. 35 tahun 2014
tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, usia
kurang dari 18 tahun masih tergolong anak-anak. Oleh karena itu, BKKBN
memberikan Batasan usia pernikan 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun untuk
pria. Selain itu, umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20-
25 tahun bagi wanita dan umur 25-30 tahun bagi pria (BKKKBN, 2017).
Sedangkan pasangan yang akan melangsungkan pernikahan/akad perkawinan
disebut calon pengantin (Setiawan, 2017).
Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga
kondisi kesehatannya. Kepada para remaja diberikan pengertian tentang hubungan
seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan
tentang proses kehamilan dan persalinan, serta pemeliharaan kesehatan dalam masa
pra dan pasca kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan dianjurkan bagi remaja yang akan menikah. Tujuan
dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan
para remaja. Jika ditemukan penyakit atau kelainan dalam diri remaja, maka
tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit tersebut tidak dapat
diatasi, maka diupayakan masalah tersebut tidak bertambah berat atau menular
kepada pasangannya. Misalnya remaja penderita penyakit jantung yang sedang
hamil harus memeriksakan kesehatannya secara teratur.
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu dapat dilakukan melalui
kelompok atau kmpulan remaja seperti : karang taruna, pramuka, organisasi remaja
dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun dalam organisasi masyarakat perlu
diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi peran
sebagai istri dapat dilakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan remaja, terutama remaja wanita, tidak hanya ditujukan
pada masalah gangguan kesehatan (penyakit system reproduksi). Fakta
perkembangan psikologis dan social perlu diperhatikan juga dalam membina
kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti dengan
perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui
di dalam membina kesehatan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui
Bahasa remaja.
Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Perkawinan yang sehat
Remaja dibimbing tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi
perkawinan ditinjau dari sudut kesehatan. Perkawinan bukan hanya sekedar
hubungan antara suami istri. Perkawinan menghasilkan keturunan. Bayi yang
dilahirkan atau keturunan ini diharapkan adalah bayi yang sehat dan
direncanakan.
2. Keluarga yang sehat
Remaja diajarkan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta
membinanya. Keluarga yang diidamkan (sejahtera) adalah keluarga yang
memiliki norma keluarga kecil (jumlah keluarga yang ideal terdiri atas suami,
istri, dan dua anak), bahagia, sejahtera, aman, tentram, disertai rasa ketakwaan
kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera juga memiliki kemampuan social
ekonomi yang mendukung kehidupan anggota keluarganya serta mampu
menabung untuk masa depan. Selain itu, keluarga sejahtera juga dapat
membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
3. System reproduksi dan masalahnya
Tidak semua remaja memahami system reproduksi manusia. Membicarakan
system reproduksi dianggap hal yang tabu bagi beberapa kalangan remaja.
Penjelasan perubahan yang terjadi pada system reproduksi, seperti gangguan
menstruasi, kelainan system reproduksi dan penyakit, juga hendaknya diberikan.
Penyakit system reproduksi yang dimaksud adalah penyakit-penyakit hubungan
seksual, HIV/AIDS dan tumor.
4. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan
Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit-penyakit yang
memberatkan kehamilan dan membahayakan masa kehamilan atau persalinan.
Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan,
antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM, anemia dan tumor.
5. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan
Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan.
Perubahan sikap dan perilaku dapat mengganggu kesehatan, misalnya pada masa
hamil muda terjadi gangguan peikologi seperti benci dengan seseorang (suami)
atau benda tertentu. Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan
perilaku. Pada masa persalinan atau pasca persalinan gangguan jiwa juga
mungkin terjadi.
2.1.2 Pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Kekurangan energi kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara
relative atau absolut satu atau lebih zat besi (Helena, 2013).
Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis
merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung
pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan
oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup atau makanan yang baik
(dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan
tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan diare (muntaber) dan
infeksi lainnya.
7. Riwayat pernikahan
Mengetahui riwayat pernikahan dulu dan berapa lama usia pernikahan,
alasan berpisah. Tujuannya mengetahui jumlah pasangan sebelumnya dan
hubungan dengan pasangan sebelumnya yang dapat mempengaruhi
hubungannya dengan pasangan sekarang.
PENGKAJIAN DATA
Anamnesa Tanggal : 20 Juli 2020 Jam : 09.00 WIB
Catin Wanita Catin Laki-laki
Nama Klien : Nn “A” Nama Klien : Tn. “M”
Umur : 19 th Umur : 21 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Status Perkawinan : belum kawin Status Perkawinan : belum kawin
Kawin Ke :1 Kawin Ke :1
Lama Menikah :- Lama Menikah :-
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : karyawan swasta
Penghasilan : Rp 2.000.000,- Penghasilan : Rp. 2.500.000,-
Golongan Darah :- Golongan Darah :-
Alamat : Jl. Mayjend Sungkono Alamat : Jl. Mayjend Sungkono II
VI RT 03 RW 06 Buring, Kedungkandang RT 02 RW 03, Kedungkandang Malang
Malang
1. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Klien datang ke PMB Supiana mendapat pengantar dari KUA untuk mengetahui
persiapan pranikah.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit menular seperti hepatitis dan HIV
Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti penyakit TBC,
penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, serta tidak pernah operasi dan
dalam kondisi sehat.
3. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis dan HIV
Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti penyakit TBC,
penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, serta tidak pernah operasi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis dan HIV Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti
penyakit TBC, penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, tidak ada
keturunan kembar.
5. Riwayat Kebidanan
Riwayat Mentruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 Hari
c. Teratur /Tidak : Teratur
d. Warna : Merah
e. Bau : Anyir
f. Konsistensi : Cair
g. Jumlah Darah : 2-3 kali ganti pembalut
h. Keluhan : Tidak ada
i. Disminorea : Tidak
j. Flour Albus : Tidak
6. Riwayat Kesehatan Reproduksi Dan Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami dan tidak pernah menderita penyakit ganguan
reproduksi.
7. Pola aktifitas sehari-hari
a. Pola nutrisi : ibu makan 3 kali sehari terdiri dari Nasi, sayur dan lauk.
Kadang-kadang ibu mengkonsumsi buah dan susu.
b. Pola eliminasi : ibu BAB 2 kali sehari dan BAK 3-4 kali sehari
c. Pola istirahat : ibu tidak pernah tidur siang, tidur malam mulai pukul 21.00 –
04.00 WIB
d. Pola aktifitas : ibu bekerja sebagai karyawan swasta di pabrik dari jam 08.00-
16.00 WIB
e. Pola personal hygiene : Ibu mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali dalam seminggu
dan gosok gigi setiap kali mandi.
2. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB saat periksa : 42 kg
d. TB : 150 cm
e. TTV
TD : 110/70 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Temp : 36,2 °C
f. LILA : 22 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : bentuk muka oval, agak pucat
Mata : kedua mata simetris, sklera putih, conjungtiva agak anemis,
tidak ada benjolan abnormal pada kelopak mata dan tidak
strabismus.
Hidung : Lubang hidung simetris, tidak ada secret dan polip dan tidak
sinusitis
Telinga : kedua simetris, daun telinga lengkap, bersih tidak ada serum
Mulut : kedua bibir simetris, lembab, tidak ada stomatitis, ada karies
pada gigi, lidak bersih dan tidak ada pembesaran kelenjar
tonsil
Leher : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Axilla : bersih, pertumbuhan rambut merata
Dada : kedua payudara simetris, ada pygmntasi pada areola putting
susu menonjol.
Payudara : Kedua Payudara simetris
Abdomen : bersih tidak ada bekas operasi
Genetalia : bersih tidak terdapat flour albus, labia mayora menutupi labia
minora
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada polidaktif, sindaktil, dan adaktil, kuku
bersih warna merah muda
Ektremitas Bawah ; simetris, tidak ada polidaktif, sindaktil, dan adaktil,
kuku bersih warna merah muda
b. Palpasi
Mata : tidak nyeri tekan pada bola mata, tidak ada benjolan pada
kelopak mata
Hidung : tidak ada nyeri tekan pada hidung
Telinga : tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan pada daun
telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan vena jugularis
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan
dan benjolan abnormal pada payudara
Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
c. Auskultasi
Dada : tidak ada bunyi wheezing dan ronki
Abdomen : terdengar bunyi bising usus
d. Perkusi
Patella : reflek patella +/+
Abdomen : tidak kembung
e. Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 10.2 mm/dl
3. Analisa
Asuhan Kebidanan Nn. “A” usia 19 tahun Wanita Usia Subur Dalam Masa Pranikah
dengan Kekurangan Energi Kronik
4. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada catin tentang hasil pemeriksaannya bahwa didapatkan tanda-
tanda KEK, tanda vital normal, tekanan darah normal
2. Memberikan konseling catin tentang pranikah, yaitu :
a. Promosi kesehatan pranikah
b. Persiapan pranikah
c. Pemeriksaan kesehatan menjelang pernikahan
d. Manfaat pemeriksaan kesehatan
3. Menejelaskan kepada catin tentang pengertian KEK, akibat KEK sebelum, saat dan
sesudah kehamilan.
4. Menjelaskan konseling tentang gizi seimbang.
5. Menjelaskan kepada catin untuk kembali jika ada keluhan.
6. Catin memahami yang telah disampaikan oleh bidan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif pasien memiliki usia 19 tahun. Artinya,
dari aspek usia ibu memenuhi kriteria usia reproduksi untuk hamil. Hal ini sesuai teori yang
dikemukakan Stickler (2014) bahwa usia reproduksi ideal wanita adalah 20 -35 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang hamil di bawah usia 19 tahun memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk mengalami preeklamsia dan plasenta previa (Stickler, 2014). Tidak
ada kesenjangan teori dan fakta dalam kasus ini.
Meskipun usia klien masih dalam usia reproduksi, akan tetapi dilihat dari aspek
fertilitas, terdapat pengurangan kesuburan pada wanita diusia diatas 25 tahun. Penelitian
menunjukkan bahwa potensi wanita untuk hamil akan menurun setelah usia 25 tahun dan
menurun drastis setelah usia diatas 38 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
National Center for Health Statistics menunjukkan bahwa wanita subur berusia dibawah 25
tahun memiliki kemungkinan hamil 96% dalam setahun, usia 25 – 34 tahun menurun menjadi
86% dan 78% pada usia 35 – 44 tahun.
Nn.”A” memeriksakan kesehatan, dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu
makan berkurang dan cepat lelah saat beraktifitas dan dari hasil pemeriksaan fisik didapat
LILA 22 cm, rambut kusam, conjungtiva merah muda, TD 110/70 mmHg, berat badan 42 kg.
Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri mengalami kekurangan gizi
(kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Istilah kurang energi kronis (KEK)
merupakan istilah lain dari kurang energi protein (KEP) yang diperuntukkan pada wanita
yang kurus dan lemah akibat kurang energi yang kronis (WHO).
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Nn. “A” usia 19 tahun dengan
pranikah dan KEK dan mengacu pada tujuan yang ada maka dapat ditemukan suatu
diagnose kebidanan yaitu :
1. Calon pengantin wanita dengan KEK
2. Potensial terjadinya gangguan system reproduksi sebelum, saat dan sesudah
hamil.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini, pasien mempunyai pengaruh
terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan antara lain :
1. Pasien memberikan kepercayaan pada petugas
2. Keterbukaan pasien kepada petugas kesehatan
3. Adanya pengertian dan kesadaran pasien dalam mempersiapkan pernikahan dan
dukungan keluarga serta petugas.
4.2 Saran
1. Bagi Institusi
Lebih banyak menyediakan literature yang berkaitan degan kasus sehingga lebih
memudahkan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan para petugas bisa cepat dan tepat dalam memberikan Asuhan
Kebidanan sesuai Standart Pelayanan.
3. Bagi Penulis
Dengan penyusunan Asuhan Kebidanan semoga dapat dijadikan sebagai
pengalaman dan perbandingan antara teori yang didapat dengan kasus nyata yang
ada di lapangan.
4. Bagi Bidan/Tenaga Kesehatan
a. Menggunakan komunikasi dengan tepat dan jelas
b. Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien
c. Memberikan motivasi dan dukungan
5. Bagi Pasien
Hendaknya calon pengantin mempersiapkan sematang mungkin
pernikahannya.
Memegang teguh norma perkawinan (regulasi) dan mematangkan diri secara
bertanggungjawab melalui kehidupan Bersama yang akan dijalani yaitu sebagai
suami istri.
Bisa menjaga keseimbangan biologis, psikologis, spiritual sehingga tenang dan
lancar dalam menghadapi kehidupannya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syauqi Al-Fanjari.2000. Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam. Jakarta: Bumi Aksar.
Fatma, Lyna. 2013. Prasyarat Kesehatan Reproduksi. Dikutip [9 Nov 2016] dari: http://lien-
fea.blogspot.co.id/2013/08/prasyarat-kesehatan-reproduksi.html
H. Dadang Hawari. 1999. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Jakarta: Dana Bhakti
Prima Yasa,
Kasdu, D dkk.(2001). Info Lengkap Kehamilan & Persalinan (edisi 1). Jakarta : 3G Publisher.
Laboratorium Klinik Prodia, “Premarital Check Up: 100% Siap Nikah!”, dalam
http://prodia.co.id/promosi/premarital-check-up-100-siap-nikah.htm, diakses pada 9
November 2016 .
Monica Purba, “Cek Kesehatan Sebelum Menikah”, dalam
http://pranikah.org/pranikah/cekkesehatan-sebelum-menikah/.htm, diakses pada 9
November 2016 .
Nina. 2008. “Bayi Cowok atau Cewek” . Diakses [21 Nov 2016] dalam:
https://ninafkoe.files.wordpress.com/2008/12/bayi-cowok-atau-cewek.pdf
Rostiati Nonta Refina Napitupulu. 2010 “Bioetika: Pemeriksaan Kesehatan Pranikah”,
(Makalah-- ITB, 2009)
Varney, Helen, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC, Vol. 1
Widjanarko,Bambang, 2006, ”Tinjauan Terapi Pada Dismenore Primer”, Mjalah Kedokteran
Damianus. Vol.5.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Ed. 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka