TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil
untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah
ibu hamil normal atau bermasalah. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &
Susilawati, 2013).
2. Tujuan Kunjungan
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti,
Maemunah, & Susilawati, 2013)
3. Jadwal Kunjungan
Menurut Pedoman pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir di era adaptasi kebiasaan baru (2020), kunjungan ibu hamil
minimal 6 kali (2 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 3 kali
pada trimester III).
Jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan trimester III yaitu setiap 2
2 minggu sampai 1 minggu sampai tiba masa kelahiran.
a. Dua kali pada trimester pertama
b. Satu kali pada trimester kedua
c. Tiga kali pada trimester ketiga.
a. Definisi
Pelayanan Antenatal terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatal
rutin dengan beberapa program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai
prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan
kualitas pelayanan antenatal.
Tujuan ANC terintegrasi adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas, menjalani kehamilan yang
sehat, bersalin dengan selamat (well health mother), dan bayinya lahir sehat
(well born baby).
Agar ibu dapat menjalani kehamilan yang sehat, pada saat pelayanan
antenatal dilakukan skrining untuk mendeteksi secara dini risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi. Setelah ditemukan risiko atau komplikasi
yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janinnya, segera dilakukan
penanganan baik itu berupa asuhan mandiri, kolaborasi maupun rujukan
dengan mempertahankan kondisi ibu dan janin tetap dalam keadaan optimal.
Dengan demikian, tujuan akan well born baby dan well health mother dapat
tercapai (Asuhan Kebidanan Lanjut 1, 2016).
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan
bertahap, bukan mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III
perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambha berat badan 0,4
kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg. Indeks
masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui penambahan
optimal, yaitu:
1) 20 mgg pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5kg
2) 20 mgg berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
3) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg.