Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

AKSEPTOR KB MOP ( Medis Operasi Pria )


Diajukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Dosen Pengampu:
Didien Ika Setyarini, S.SiT,. M.Keb.

Disusun Oleh:
Ajeng Yulia Sari (P17311174061)
Faliyah Nikmatul Izzah (P17311174071)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN MALANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
dengan Metode MOP”. Keberhasilan penyusunan tugas ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yang terlibat untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu antara lain :

1. Kepada ibu Didien Ika Setyarini , SST.,M.Keb. selaku dosen pembimbing institusi.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung kami baik secara moril maupun materil untuk
menimba ilmu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Teman-teman di prodi Sarjana Terapan Kebidanan Malang khususnya kelas 2B yang
telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan tugas ini.

Penyusun menyadari dengan terbatasnya pemahaman penyusun terkait dengan tugas ini, untuk
itu dengan senang hati penyusun menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas di
masa yang selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan khususnya bagi pembaca.

Malang, 26 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian ...........................................................................................................3


2.2 Syarat – syarat vasektomi .....................................................................................3
2.3 Keuntungan .........................................................................................................4
2.4 Kerugian ...............................................................................................................4
2.5 Indikasi .................................................................................................................4
2.6 Kontraindikasi .....................................................................................................5
2.7 Tempat pelayanan ................................................................................................5
2.8 Metode ..................................................................................................................5
2.9 Kegagalan .............................................................................................................6
2.10 Komplikasi ...........................................................................................................6
2.11 Teori manajemen kebidanan ................................................................................6

BAB 3 STUDI KASUS

3.1 Contoh kasus .......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Program keluarga berencana adalah program untuk membantu keluarga termasuk


individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga
yang berkualitas yang akan menghasilkan generasi yang berkualitas pula. Gerakan KB nasional
bertujuan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia.
Data yang diperoleh kemekes RI tahun 2018 peserta KB di provinsi jawa timur sebanyak
4.147.429 atau sekitar (65,69%) yang terdiri atas akseptor IUD sebanyak 293.350 (7,19%),
MOW sebanyak 149.626 (3,67%), MOP sebanyak 28.046 (0,69%), implant sebanyak 245.871
(6,03%), suntik sebanyak 2.563.327 (62,84%), kondom sebanyak 39.445 (0,97%), pengguna
KB pil sebanyak 759.154 (18,61%) dan yang tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak
1.090.285 atau (17,27%).

Salah satu metode kontrasepsi adalah kontasepsi mantap (Kontap), kontrasepsi mantap
ada 2 yaitu MOW dan MOP yang dikenal dengan tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk
pria. Perkembangan waktu dan makin tinggi pengertian masyarakat membuat MOP menjadi
salah satu pilihan masyarakat sebagai metode berKB yang bersifat menetap.

Metode operasi pria (MOP) adalah suatu metode kontrasepsi permanen untuk pria
untuk mencegah keluarnya spermatozoa dari skrotum yang melewati vas deferens dengan
beberapa metode yang dapat di pakai, sehingga tidak akan terjadi pembuahan pada sel telur.

Berdasarkan uraian di atas metode kontrasepsi MOP merupakan pilihan terakhir bila
dengan metode kontrasepsi lain tidak cocok, maka dari itu penulis tertarik untuk membahas
tentang “ Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dengan Metode MOP”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaiamana asuhan kebidanan keluarga berencana pada Medis Operasi Pria (MOP)
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan keluarga
berencana pada dengan Medis Operasi Pria.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami penerapan SOAP pada asuhan
kebidanan keluarga berencana
b. Melakukan interpretasi data klien untuk kasus asuhan kebidanan kebidanan keluarga
berencana dengan Medis Operasi Pria
c. Menetapkan rencana asuhan kebidanan untuk kasus asuhan kebidanan dengan Medis
Operasi Pria
d. Menetapkan pelaksanaan tindakan untuk kasus asuhan kebidanan dengan Medis
Operasi Pria
e. Menetapkan evaluasi efektifitas asuhan yang diberikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


2.1.1 Data Subjektif
Terdiri atas :
1. Biodata : yaitu data diri pasien yang di kaji, meliputi nama, umur,
agama,suku dan bangsa, pendidikan, pekerjaan dan alamat, umur, akseptor
mantap dianjurkan berumur sekurang – kurangnya 25 tahun jika telah
memiliki 4 anak hidup atau dianjurkan 35 tahun jika telah memiliki 2 anak
hidup (wiknjosastro,2009)
2. Keluhan utama : alasan klien mendatangi fasilitas kesehatan yang
diungkapkan dengan kata – katanya sendiri. Calon akseptor MOP
hendaknya yakin telah memiliki keluarga yang sesuai dengan keinginannya
dan telah mempertimbangkan dengan suaminya (saifuddin,2010)
3. Riwayat perkawinan
Mencakup beberapa kali menikah, lama menikah dan usia pertama kali
menikah. Calon akseptor kontrasepsi mantap hendaknya memnuhi syarat
bahagia yaitu masih terkait perkawinan yang sah dan harmonis
(saifuddin,2009)
4. Riwayat konsepsi
Meliputi pengetahuan dan pengalaman mengenai cara – cara kontrasepsi,
risiko dan keuntungan serta sifat kepermanenan masing – masing
kontrasepsi, sehingga klien menetapkan pilihan pada kontrasepsi mantap
sebgai metode kontrasepsinya. Hal ini menunjukkan bahawa ibu telah
memenuhi syarat sukarela sebagai calon akseptor MOP (winkjosastro,2005)
5. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Deteksi dini terhadap penyakit dapat mempengaruhi proses asuhan
yang akan di berikan, sebelum dan sesudah tindakan. Termasuk
penyakit daerah skrotum dan sekitanya.
 Riwayat kesehatan terdahulu
Riwayat medis terdahulu yang perlu di perhatikan antara lain :
penyakit jantung koroner, diabetes meilitus, penyakit – penyakit
perdarahan
 Riwayat kesehatan keluarga
Yaitu riwayat penyakit menurun dari keluarga seperti
nenek,kakek,ibu,ayah dan sauadara kandung.
6. Data psikososial
Untuk mengetahui sikap dan kesiapan klien dan untuk mengetahui sikap dan
hubungan suami istri, hendaknya calon akseptor memenuhi syarat hubungan
yang harmonis.

2.1.2 Data Objektif


Terdiri atas :
1. Pemeriksaan umum : pengecekan tanda – tanda vital.
2. Pemeriksaan fisik : klien dengan infeksi di daerah skrotum dan
sekitarnya merupakan kontraindikasi MOP.
3. Pemeriksaan penunjang : pemeriksaaan labolatorik dan pemeriksaan
terkait merupakan komponen penting dalam pengkajian, seperti
pemeriksaan gula darah dan sebagainya.

2.1.3 Analisa
Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan
klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data – data yang telah dikumpulkan
(Soepardan,2008).

2.1.4 Penatalaksanaan
1. Intervensi
Pada langkah ini, direncanakan asuhan menyeluruh. Tidak hanya meliputi
semua hal yang sudah teridentifikasi, asuhan juga berdasarkan kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien. Intervensi yang dapat di berikan antara lain:
a. Konseling prabedah : menjelaskan teknik operasi,anastesi dan tindakan
tidak nyaman yang mungkin terjadi selama operasi, memberikan inform
consent pada klien dan keluarga
b. Persiapan prabedah : persiapan kelengkapan peralatan bedah dan obat
anastesi. Dan memberikan support mental agar klien tenang dan tidak
cemas.
c. Pelaksanaan tindakan : melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis untuk
pelaksanaan tindakan operasi
d. Tindakan pascabedah : pemindahan klien dari meja operasi ke ruang
pemulihan untuk dilakukan observasi selama 1 jam.
e. Dekontaminasi : membuang sampah medis, merendam alat yang telah di
gunakan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
f. Konseling dan instruksi pascabedah : menjelaskan untuk menjaga daerah
operasi tetap kering serta meyakinkannya untuk segera ke fasilitas
kesehatan jika ada keluhan.
2. Implementasi
Dilaksanakan sesuai intervensi.
3. Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan, meliputi
pemenuhan masalah yang telah teridentifikasi (soepardan,2008).
BAB III

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADATn. E AKSEPTOR MOP DI POLI KB/NIFAS RSUD DR.


SOETOMO SURABAYA

Nomer Register : 12.18.xx.xx

Tanggal Pengkajian : 22 November 2018 jam 10.00 WIB

Tempat : Poli KB RSUD Dr. Soetomo Surabaya

1) DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. D Nama : Tn. E
Umur : 38 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Karang Menjangan, Surabaya

2. Keluhan Utama
ingin menjadi akseptor kontrasepsi

3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat obstetri
memiliki anak hidup sebanyak 3 orang, anak terkecil berumur 5 tahun.
b. Riwayat Pernikahan
Usia menikah : 20 tahun
Lama menikah : 20 tahun
Perkawinan ke : 1

4. Riwayat kontrasepsi
Pernah menggunakan alat kontrasepsi kondom
5. Riwayat Kesehatan
Klien maupun keluarga tidak sedang atau pernah menderita penyakit infeksi
kulit, kelainan scrotum (varikokel, hydrokel, filiriasis, hernia inguinalis),
penyakit sistemik (DM, jantung, anemia)

6. Data Psikologis
a. Pribadi
Sudah mantap ingin menggunakan kontrasepsi mantap pria ini (MOP) yaitu
vasektomi
b. Istri
Istri mengatakan mendukung suami untuk menggunakan KB ini
karena tidak ingin menambah anak lagi kehidupan rumah tangga berjalan dengan
harmonis. Pola hubungan seksual : frekuensi : 2-3x /minggu, Keluhan : tidak ada

2) DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign : TD : 130/80 mmHg R : 24x /menit
N : 83x /menit S : 36,5 0C
TB : 165 cm BB : 65 kg

2. Pemeriksaan Fisik
Tidak di temukan kelainan kulit sekitar daerah genetalia.

3) ANALISA
Laki – laki umur 40 tahun calon akseptor kontrasepsi MOP

4) PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien mengenai kondisi saat ini
2. menjelaskan teknik operasi,anastesi dan tindakan tidak nyaman yang mungkin terjadi
selama operasi
3. memberikan inform consent pada klien dan keluarga
4. Melakukan perawatan jahitan pasca operasi dengan menggunakan cairan PZ, kemudian
luka jahitan ditutup dengan kassa steril. Luka jahitan rapi dan bagus
5. Mengajarkan kepada tuan dan istri cara melakukan perawatan jahitan operasi saat
dirumah, yaitu cukup dengan menjaga agar daerah jahitan tidak lembab sehingga akan
menghindari terjadinya infeksi, tuan mengerti dan dapat mengulang kembali apa yang
telah diajarkan
6. Memberikan KIE tentang tanda dan bahaya pasca MOP, kebutuhn nutrisi untuk
mempercepat proses penyembuhan luka operasi, personal hygiene agar tidak terjadi
infeksi, tuan mengerti dan dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan.
7. Menganjurkan kepada tuan untuk kontrol ulang sewaktu-waktu jika ada keluhan, dan
tuan mengatakan bersedia.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN.2011.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Everett, Suzanne.2012. Buku Saku dan Kesehatan seksual Reproduktif. Jakarta : EGC

Manalu, Sonta.2012. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC

Sulistyawati,Ari.2013.Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai