Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Dosen Pengampu:
Wahyu Setyaningsih, SST., M.Kes

Disusun Oleh :
Auditha Oktarina Kurniadi (P17311173050)
Desy Nurrista Ningrum (P17311174056)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Sub Pokok Bahasan : Pemberian MPASI

Hari/Tanggal : Senin, 26 Agustus 2019

Waktu : 60 menit

Tempat : Balai Desa

Sasaran : Ibu balita

A. Latar Belakang

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang


mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data
Riskesdas di Indonesia bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya 30,2% sedangkan
yang tidak mendapat ASI eksklusif 69,8%, ini berarti bayi yang mendapat MP-ASI
usia 6-24 bulan sebanyak 30,2% dan yang mendapat MP-ASI dini sebanyak
69,8%. Hasil penemuan mengungkapkan bahwa dua per tiga balita yang meninggal
mempunyai pola makan bayi yang salah antara lain tidak mendapatkan ASI
eksklusif serta mendapat MPASI terlalu cepat atau terlambat disertai komposisi zat
gizi yang tidak lengkap tidak seimbang dan tidak higienis (WHO, 2003).

MP-ASI berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai
dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi. Pada kenyataannya yang sering
terjadi yaitu masih banyak ibu yang memberikan makanan pendamping ASI terlalu
cepat dan terlalu dini sehingga membuat keadaan bayi sering sakit-sakitan seperti
demam, diare, dan batuk pilek. Kurangnya pengetahuan tentang pemberian
makanan pendamping ASI dapat menyebabkan berbagai masalah pada bayi.
Misalnya pada pemberian makanan pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan
(Aryati, Wahyu N, dkk, 2018).

Tumbuh kembang anak akan terganggu jika makanan pendamping tidak


diperkenalkan pada usia 6 bulan, atau pemberiannya dengan cara yang tidak
tepat.Pemberian MP-ASI yang tidak tepat bukan hanya mengganggu asupan gizi
yang seharusnya didapat bayi, tetapi juga mengganggu pencernaan bayi karena
system pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan makanan
tersebut. Sementara pencernaan bayi yang terganggu tidak hanya membuat bayi
tidak dapat mencerna makanan dengan baik, tapi juga membuat asupan gizi yang
seharusnya diperoleh bayi terbuang sia- sia karena tidak mampu diserap.
Sebagaimana yang telah diketahui, system pencernaan bayi baru akan siap
mencerna makanan dengan kontur yang lebih padat dari ASI, setelah berusia 6
bulan keatas (Depkes RI, 2007).

Dalam upaya pengoptimalan pemberian makanan pendamping ASI, pemerintah


menetapkan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012, yaitu tentang memberikan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sejak umur 6 bulan dan
meneruskan pemberian ASI sampai umut 2 tahun. Penerapan pola pemberian
makan ini akan mempengaruhi derajat kesehatan selanjutnya dan meningkatkan
status gizi bayi.

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan, diharapkan ibu


mampu mengaplikasikan pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI),
sehingga ibu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan baik.

C. Tujuan Khusus

1. Dapat menjelaskan tentang pengertian makanan pendamping ASI

2. Dapat menyebutkan tujuan dari pemberian makanan pendamping ASI

3. Dapat menyebutkan manfaat makanan pendamping ASI


4. Dapat menyebutkansyarat-syarat makanan pendamping ASI

5. Dapat menyebutkan cara pemberian makanan pendamping ASI

6. Dapat menjelaskan pemberian makanan pada bayi 0-24 bulan yang baik dan
benar

7. Dapat mengaplikasikan membuat makanan pendamping ASI yang baik dan


benar

D. Materi Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian makanan pendamping ASI

2. Tujuan dari pemberian makanan pendamping ASI

3. Manfaat makanan pendamping ASI

4. Syarat-syarat makanan pendamping ASI

5. Cara pemberian makanan pendamping ASI

6. Pemberian makanan pada bayi 0-24 bulan yang baik dan benar

E. Metode

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Tanya jawab

F. Media

1. LCD dan Microsoft Power Point

2. Media Audiovisual
3. Leaflet

4. Alat peraga : bahan-bahan pembuatan MPASI

5. Kuesioner (pre test dan post test)

G. Proses Pelaksanaan

NO Kegiatan/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


Waktu

1. Pembukaan 1. Memberi salam pembukaan dan 1. Menjawab salam


memperkenalkan diri dan
10 menit
memperhatikan
2. Menjelaksan pokok bahasan dan
tujuan penyuluhan 2. Memperhatikan

3. Memberikan kesempatan untuk 3. Mengerjakan pre


mengisi kuesioner pre test test.

2. Pelaksanaan 1. Penyampaian materi tentang: 1. Menyimak dan


memperhatikan
40 menit a. Pengertian makanan
pendamping ASI 2. Memperhatikan
dengan baik
b. Tujuan dari pemberian
demonstrasi
makanan pendamping ASI
pembuatan
c. Manfaat makanan MPASI yang
pendamping ASI diberikan

d. Syarat-syarat makanan 3. Peserta bertanya


pendamping ASI dan menjawab
pertanyaan
e. Cara pemberian makanan
pendamping ASI

f. Pemberian makanan pada


bayi 0-24 bulan yang baik dan
NO Kegiatan/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Waktu

benar

2. Memberikan demonstrasi
pembuatan MPASI

3. Tanya jawab

3. Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah 1. Memperhatikan


diberikan
10 menit 2. mengerjakan post
2. Pengisian post test test

3. Membagikan Leaflet 3. Menerima Leaflet

4. Mengucapkan terima kasih atas 4. Menjawab salam.


pertisipasi pesrta dan
mengucapkan salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

 Peserta hadir ditempat penyuluhan

 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di balai desa

 Perorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumya

2. Evaluasi Proses

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

 Peserta antusias terhadap demomstrasi yang dilakukan

 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar


3. Evaluasi Hasil

 Peserta memahami tentang cara pemberian makanan pendamping ASI

 Jumlah peserta hadir 10 orang

I. Referensi/Sumber
Aryati, Wahyu N, dkk. 2018. Hubungan Faktor Pendorong (Dukungan Keluarga,
Dukungan Masyarakat, Dukungan Tenaga Kesehatan) Terhadap Ketepatan
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Pada di Desa Kenep
Kecamatan Sukoharjo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://eprints.ums.ac.id diakses pada 24 Agustus 2019.

Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Pancarani, Lantip M, dkk. 2017. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu pada
Informasi MP-ASI di Buku KIA denganPemberian MP-ASI Balita pada Usia 6-24
Bulan di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. Skripsi. Universitas
Diponegoro. https://eprints.undip.ac.id diakses pada 24 Agustus 2019.

Setyarini, Dias, dkk. 2016. 365 hari MP-ASI Makanan Pendamping ASI Untuk
Anak Usia 6-8 Bulan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran Materi:

MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

1. Pengertian makanan pendamping ASI


Makanan pendamping adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah
cukup bulan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi bayi
karena produksi ASI mulai berkurang dimana bayi secara perlahan-lahan
dibiasakan dengan makanan orang dewasa (Depkes, 1993).
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan dan minuman
yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-24
bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006).
Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada bayi
berusia 6 bulan sampai usia 24 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan
zat gizi menjadi semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi,
sedangkan produksi ASI mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat memerlukan
makanan tambahan sebagai pendamping ASI (MPASI). Disamping itu juga bayi
telah memiliki reflek mengunyah, sehingga harus mulai diperkenalkan dan diberi
makanan lumat. Untuk menyesuaikan kemampuan bayi terhadap makanan tersebut
maka pemberian makanan pendamping harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk, jumlah dan macamnya.

2. Tujuan makanan pendamping ASI


Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap anak,
orang tua dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranya adalah:
a. Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi,
protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan
berkembang secara normal (Deddy, 2002:73).
b. Sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan membiasakan anak
terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari, disamping sebagai
tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah
energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan (Riady,
1992:53).
3. Manfaat makanan pendamping ASI
a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima
bermacam-macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi

4. Syarat-syarat makanan pendamping ASI


Menurut Diah dan Rina, 2000:18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
b. Proteinnya tinggi
c. Memiliki nilai suplementasi yang baik, vitamin dan mineral
d. Dapat diterima oleh alat pencernaan anak dengan baik
e. Harganya relatif murah
f. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersediasecara lokal
g. Bersifat padat gizi

5. Cara pemberian makanan pendamping ASI


a. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian
lebih kental secara berangsur-angsur.
b. Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi benar-benar dapat
menerimanya.
c. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus
dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu kuning
telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada hari
berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih telurnya.
d. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat bayi
lapar.

6. Pemberian makanan pada bayi 0-24 bulan yang baik dan benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan
bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi
menjadi 4 tahap :
a. Makanan bayi umur 0 – 6 bulan
b. Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
c. Makanan anak umur 9 – 12 bulan
d. Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan
bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

a. MAKANAN BAYI UMUR 0 – 6 BULAN

1) Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )


Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama
pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan
menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke
payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.
2) Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan
zat kekebalan yang tinggi.

INGAT !
• Beri ASI saja sampai umur 6 bulan
• Berikan kolostrum

b. MAKANAN BAYI UMUR 6 – 9 BULAN

1) Pemberian ASI diteruskan


2) Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu,
bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.
3) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak
kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan
bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit
A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.
4) Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit
sbb:
Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

c. MAKANAN BAYI UMUR 9 – 12 BULAN

1) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga


secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan
keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara
berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan
keluarga.
2) Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang
bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar
makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
3) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran
secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini
akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian
hari.

INGAT !
Teruskan pemberian ASI
Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup
Berikan makanan selingan 1 kali sehari
Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan
d. MAKANAN ANAK UMUR 12 – 24 BULAN

1) Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah
berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan.
Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan
Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll.
Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam
diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba.
Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

INGAT !
Teruskan pemberian ASI
Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
Berikan makanan selingan 2 kali sehari
Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.

7. Resep Nasi Tim Ayam dan Wortel

Bahan:

 1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang
(dikukus/direbus) dan dipotong dadu

 1/4 cangkir nasi tim (menggunakan beras putih atau merah)

 1/2 cangkir wortel yang sudah diblender

 Kaldu ayam secukupnya

Cara Pembuatan:

Campurkan nasi, daging ayam, dan wortel. Haluskan dengan blender atau
penghalus makanan bayi. Tambahkan kaldu ayam secukupnya untuk
mengencerkan.
Quisioner

1. Apakah ibu mengetahui tentang makanan pendamping ASI?

a. Mengetahui b. kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

2. Mulai umur berapakah bayi diberikan makanan pendamping ASI?

a. 2 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan

3. Sampai umur berapakah makanan pendamping ASI diberikan?

a. 1 tahun b. 2 tahun c. sampai TK

4. Mengapa bayi perlu diberi makanan tambahan?

a. Agar anak tidak rewel

b. Agar anak terhindar dari penyakit

c. Agar kebutuhan gizi anak terpenuhi

5. Apakah syarat dari makanan pendamping ASI?

a. Bersifat padat gizi

b. Harganya mahal dan lengkap

c. Membeli bahan instan saja


6. Dibawah ini manakah cara pemberian makanan pendamping ASI yang salah?

a. Diberikan saat bayi merasa lapar

b. Memperkenalkan makanan satu persatu sampai bayi menerima

c. Diberikan sesuai dengan kesukaan bayi

7. Manakah yang merupakan makanan pendamping ASI?

a. Gula

b. Bubur susu

c. Kopi

8. Dalam bentuk apakah ibu memberikan makanan pendamping ASI?

a. Kasar saja

b. Lumat sampai padat

c. Lumat saja

9. Dibawah ini manakah pernyataan yang salah?

a. ASI tetap diberikan saat pemberian makanan pendamping ASI

b. Pemberian makanan tidak dipaksa, diberikan saat bayi lapar

c. Memberikan makanan pendamping yang encer dengan dot


10. Pada usia 12-24 bulan, makanan apakah yang dapat dicoba anak?

a. Nasi

b. Pisang dilumatkan

c. Bubur susu

Kunci jawaban:

1. - 6. C

2. C 7. B

3. B 8. B

4. C 9. C

5. A 10. A

Anda mungkin juga menyukai