Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Praktik Klinik Keperawatan Maternitas

DOSEN PEMBIMBING :

Siti Nurul Huda, S,Kep., M.K.M

DISUSUN OLEH:

YHOJI HESU (211151039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN SINTANG
2023
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Manajemen ASI


Sub Pokok Pembahasan : 1. Pengertian ASI
2. Manfaat ASI
3. Hal-hal yang mepengaruhi produksi ASI
4. Penyimpanan ASI
5. Cara memberikan ASI
Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan ibu hamil.
Hari/Tanggal : Rabu, 21 Juni 2023
Jam /Waktu : 08.00 sd 08.20 (20menit )
Tempat : Puskesmas
Penyuluh : Yhoji Hesu

A. Analisa Situasi Kebutuhan Promosi Kesehatann


Air susu ibu atau asi adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan
merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu
diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi
Menurut WHO, ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi dimana pada ASI sendiri jelas aman,
bersih dan mengandung antibodi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius,
vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan
komposisi yang pas untuk bayi.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2021, 52,5 persen – atau hanya setengah dari
2,3 juta bayi berusia kurang dari enam bulan yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia, atau
menurun 12 persen dari angka di tahun 2019. Angka inisiasi menyusui dini (IMD) juga turun dari
58,2 persen pada tahun 2019 menjadi 48,6 persen pada tahun 2021.
Seperti dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 128 tentang Kesehatan, dikatakan :
1) Setiap bayi berhak mendapatkan ais susu ibu ekslusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
kecuali atas indikasi medis.
The Lancet Breastfeeding Series, 2016 menyatakan bahwa memberi ASI dapat menurunkan
angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88%. Selain itu, menyusui juga berkontribusi terhadap
penurunan risiko stunting, obesitas, dan penyakit kronis di masa yang akan datang.
Sebanyak 31,36% dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif. Lebih jauh lagi
beberapa studi menyebutkan investasi dalam upaya pencegahan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR), Stunting dan meningkatkan inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI Eksklusif berkontribusi
dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis. Oleh karena itu penyuluhan tentang
Manajemen ASI sangat penting karena ASI sangat penting untuk kehidupan selanjutnya bagi bayi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Diharapkan setelah sasaran mendengarkan penyuluhan yang berjalan singkat ini mereka
dapat mengerti betapa pentingnya ASI dan dapat memberikan ASI eksklusif bagi anaknya.
2. Tujuan Khusus
a) Peserta dapat mengetahui apa itu ASI.
b) Peserta dapat mengetahui manfaat dari ASI.
c) Peserta dapat mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI.
d) Peserta dapat mengetahui cara penyimpanan ASI.
e) Peserta dapat mengetahui cara memberikan ASI.

C. Materi Penyuluhan (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian ASI
2. Manfaat ASI
3. Hal-hal yang mepengaruhi produksi ASI
4. Penyimpanan ASI
5. Cara memberikan ASI
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Leaflet

F. Matrik Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Waktu Penyuluhan Penyuluh Sasaran

3 Menit Pembukaan :  Memberikan  Menjawab salam


 Salam salam sebagai  Mendengarkan
 Perkenalan pembuka  Memperhatikan
 Tujuan  Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
10 Menit Inti :  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan
Menjelaskan materi ASI  Memperhatikan
penyuluhan  Menjelaskan manfaat dari  Memahami
ASI  Memahami
 Menjelaskan hal-hal yang  Memahami
mempengaruhi produksi
ASI
 Menjelaskan
penyimpanan ASI
 Menjelaskan cara
memberikan ASI
7 Menit Penutup  Memberikan  Peserta bisa mejawab
Evaluasi pertanyaan tentang pertanyaan
Kesimpulan materi yang sudah  Mendengarkan
dijelaskan  Membalas salam
 Membuat simpulan
dari uraian materi
yang sudah di
sampaikan
 Mengucapkan salam
penutup
G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas
c) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta mengikuti jalanya penyuluhan sampai selesai.
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab petanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil
Kriteria hasil jawaban para peserta di golongkan sangat baik karena dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.

Sangat baik : 1. Peserta menjawab benar semua pertanyaan dan dapat menjelaskan kembali
penting nya ASI. (100%)
2. Peserta dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar tapi tidak bisa
menjelaskan kembali tentang ASI. (80%)
Baik : Peserta menjawab 3 pertanyaan dengan benar. (70%)
Cukup : Peserta menjawab 2 pertanyaan dengan benar. (50)
Kurang : Peserta hanya menjawab 1 pertanyaan dengan benar. (40%)

No Evaluasi Lisan Respon Nilai


1 Apa pengertian dari ASI?
2 Mengapa ASI itu penting?
3 Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi
ASI?
4 Bagaimana cara menyimpan ASI?

H. Sumber

1. https://id.scribd.com/document/542962722/SAP-ASI-EKSKLUSIF-2

2. https://mamaschoice.id/article/6-posisi-menyusui-yang-benar/

3. https://www.johnsonsbaby.co.id/masa-menyusui/cara-menyendawakan-bayi-yang-tepat-
agar-perutnya-tidak-kembung?
gclid=Cj0KCQjw1rqkBhCTARIsAAHz7K1r8L0DcDEu5CYPnFVDvTv8lbjZ1NakE4pNpmJ
4OJ-9_yNFyYPOVi4aAtNSEALw_wcB&gclsrc=aw.ds

4. https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/persalinan-menyusui/tips-
menyimpan-asi
Uraian Materi

1. Pengertian ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana
sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0
bulan sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian
dan kualitas ASI, supaya tak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama enam bulan
pertama semenjak hari pertama lahir (HPL), mengingat periode tersebut merusakan masa
periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun.
Asi merupakan asupan yang sangat penting bagi bayi karena memiliki kandungan
protein, karbohidrat, lemak, mineral, air, vitamin dan kalori yang sangat berguna bagi tubuh
bayi.

2. Manfaat ASI
a) Sebagai nutrisi
b) Meningkatkan daya tahan tubuh
c) Meningkatkan kecerdasan
d) Meningkatkan jalinan kasih saying ibu dan bayi
e) Mencegah terserang penyakit

Asi juga memiliki keuntungan


a) Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi
b) ASI mengandung zat penolak (antibody) yang dapat melindung bayi dari berbagai
penyakit infeksi
c) Aman dan dapat diberikan langsung
d) Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
e) Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
f) Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
g) Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang sedemikian rupa
h) Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja)
i) Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat).
j) Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal)

3. Hal-hal yang mepengaruhi produksi ASI


a) Makanan Ibu
Makanan yang dimakan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, vitamin,
serta mineral, selain itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan
makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe,
merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol,
sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula. Tidak
disarankan untuk minum jamu setelah melahirkan. Yang penting tidak ada makanan
pantangan untuk ibu menyusui.
b) Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan yang
tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume ASI
akan menurun bahkan tidak ada sama sekali.
c) Penggunaan alat konrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi
Pil
d) Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI
e) Pola menyusui bayi
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini akan
menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara).
Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui. Berikan hanya ASI pada bayi
bukan makanan tambahan lainnya.

4. Penyimpanan ASI
a) Freezer satu pintu tahan sampai 2 Minggu.
b) Freezer dua pintu tahan hingga 3 bulan ke depan.
c) Freezer khusus ASI suhu 18°c tahan hingga 6 bulan.

Beri label pada ASI yang disimpan, rendam di air hangat sebelum digunakan dan berikan
ASI yang terakhir disimpan pada freezer.

5. Cara memberikan ASI


a) Posisi mulut bayi
 Dagú menempel pada payudara
 Mulut terbuka lebar dan bibir terlipat keluar.
 Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.
b) Susui bayi di kedua payudara agar produksi ASI di kedua sisi payudara dapat terus
optimal.
c) Jika puting susu tidak keluar
 Gunakan pompa ASI tepat sebelum menyusui, dengan pompa ASI payudara
puting akan lebih menonjol
 Coba berbagai posisi menyusui dan pilih yang paling nyaman bagi ibu dan
bayi
 Pijat payudara
 Tarik lembut puting sebelum menyusui
d) Cara memerah susu ibu
 Cuci tangan terlebih dahulu dengan menggunakan sabun hingga bersih
 Letakan tangan di payudara dengan posisi jempol di bagian atas payudara
dan 4 hari lainnya berada di bagian bawah payudara membentuk huruf C
 Pijat payudara dengan lembur dengan arah usapan ke putting
 Lakukan secara berulang sampai ASI keluar
 Jika ASI tidak keluar, lakukan di payudara yang berbeda
e) Posisi saat menyususi
 Pada posisi Posisi Menggendong (Cradle Hold) yaitu Gendong bayi dengan
kepala bersandar pada lekuk siku tangan ibu, pegang bokong bayi dengan
telapak tangan berlawanan, arahkan badan bayi hingga wajah, perut dan
lututnya menempel pada dada dan perut ibu, arahkan tangan bayi yang
berada di atas merangkul badan atau payudara ibu.
 Posisi Gendong Silang (Crossover Hold) yaitu pegang kepala bayi dengan
menggunakan tangan yang berlawanan dengan posisi payudara, jika
menggunakan payudara kiri, maka ibu harus menggunakan tangan kanan,
begitu juga sebaliknya, arahkan badan bayi hingga kepala, dada dan
perutnya menghadap ke dada dan perut ibu, arahkan mulutnya ke puting
susu dengan ibu jari., tangan ibu yang tidak digunakan untuk memegang
kepala, bisa diletakkan di belakang kepala atau bawah telinga bayi.
 Posisi Menyangga Kepala (Football Hold) yaitu posisikan bayi diantara siku
tangan ibu, gunakan tangan kanan untuk memegang kepala bayi jika ibu
menggunakan payudara sebelah kanan untuk menyusui, begitu pula
sebaliknya, arahkan mulut bayi ke puting susu dimulai dari dagu, agar bayi
tidak mudah menolak dengan posisi ini.
 Posisi Bersandar (Laid-back Positition) yaitu sandarkan punggung ibu
dengan bantal, posisikan perut bayi di bawah dada, dan kepala bayi sejajar
dengan payudara, pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak
menekuk.
 Posisi Tidur Bersisian (Side-lying Position) yaitu berbaring di salah satu sisi
menghadap bayi, arahkan bayi menghadap tubuh ibu secara berlawanan,
dorong sedikit punggung bayi agar bibirnya mendekati puting payudara,
pastikan bayi tidak tertidur saat menyusui.
 Posisi Bayi Duduk (Sitting Baby) yaitu duduklah dalam posisi tegak dengan
sandaran bantal yang membuat ibu lebih nyaman, posisikan bayi duduk
menghadap ke tubuh ibu, kalungkan tangan ibu ke pinggang atau punggung
bayi sebagai tempat bayi bersandar, pastikan leher dan punggung bayi
sejajar, dan hidungnya tidak tertekan.
f) Sendawakan bayi setelah diberikan ASI
 Duduk tegak dan peluk bayi yaitu duduk tegak sambil memeluk bayi dan
meletakkan dagu bayi di atas bahu Ibu, tepuk punggung si Kecil dengan
lembut sambil mengayunkan tubuh pelan seperti sedang menimang-nimang.
 Menengkurapkan bayi di atas paha Ibu yaitu pangku bayi dalam keadaan
tengkurap di atas paha Ibu, kemudian sangga kepalanya agar tidak terlalu
menekuk ke bawah. Kemudian usap-usap punggung bayi perlahan, hati-hati
ketika sedang menahan kepala bayi, agar tidak menekan dagu dan
tenggorokannya.
 Mendekap si Kecil di dada Ibu yaitu mendekap bayi di dada sambil
mengusap-usap punggung si Kecil untuk mengeluarkan gas dalam perutnya.,
posisi ini disebut paling nyaman bagi bayi karena memberikan sensasi yang
mirip ketika ia masih di dalam kandungan, sambil menggendong usap-usap
kepala dan punggung si kecil, lalu tunggu sampai ia sendawa.
 Menopang bayi di lengan yaitu topang bayi di lengan, bila Ibu menyusui si
Kecil sambil duduk dan menggendong memakai tangan kiri, posisikan bayi
di antara lengan dan siku kira-kira 45 derajat, posisi ini memberi tekanan
pada perut bayi, sehingga ibu bisa menepuk punggungnya sampai
bersendawa. Ibu bisa menyendawakan si Kecil dengan posisi ini sambil
duduk atau berdiri.

Anda mungkin juga menyukai