Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Laktasi

Sasaran : Ibu menyusui dan Umum

Tempat : IRNA III Ruang 8 RSSA

Hari/Tanggal : Kamis, 28 November 2017

Pukul : 09.00 – 09.45 WIB

1. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum
ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit
bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi
dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap
masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa
mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung
komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah
membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient)
lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.

2. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga dapat
memahami dan melaksanakan manajemen laktasi
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,audiens dapat:
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Menjelaskan persiapan menyusui
4. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar
5. Menjelaskan perawatan selama menyusui
6. Menjelaskan pijat untuk stimulasi ASI

3. Sub Pokok Bahasan


1. pengertian ASI eksklusif
2. manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. langkah-langkah menyusui yang benar
4. penanganan masalah dalam menyusui
5. perawatan selama menyusui
6. pijat untuk stimulasi ASI
4. Metode :

1. Ceramah

2. Diskusi.

5. Media / Alat :

1. Leaflet

2. Laptop

3. LCD

6. Setting tempat

Keterangan :
: Moderator
: Penyuluh

: Failitator
: observer

: Audience

7. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri dan salam dan
menjelaskan kontrak waktu 2. Mendengarkan Tanya
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Jawab
dan pokok materi yang akan memperhatikan
disampaikan 3. Menjawab
4. Menggali pengetahuan audiens pertanyaan
tentang perawatan mata dan
mulut bayi
Penyajian 11 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah LCD
menit 1. pengertian ASI dan dan dan
eksklusif memperhatikan Tanya leaflet
2. manfaat ASI eksklusif
2. Mengajukan Jawab
bagi ibu dan bayi
pertanyaan
3. langkah-langkah
menyusui yang benar
4. penanganan masalah
dalam menyusui
5. perawatan selama
menyusui
6. pijat untuk stimulasi
ASI
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Diskusi
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan yang tanya
menjelaskan kembali materi diberikan oleh jawab
yang telah disampaikan dengan penyuluh
singkat menggunakan bahasa 2. Membalas
peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan kepada
peserta tentang materi yang
telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

8. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang
o Penyuluhan menggunakan LCD dan leaflet
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 8 RSSA Malang
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap materi
yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan
c. Evaluasi hasil
o Post penyuluhan
Sebanyak lebih dari 75% peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji
9. Materi
(terlampir)

10. Pengorganisasian
Moderator& Fasilitator :
Penyaji :
Observer :

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2007).Pemberian ASI eksklusif
adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim(Prasetyo, 2009)Pada tahun
2011 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,
ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi. (WHO, 2011).

2. Manfaat ASI Eksklusif menurut Depkes RI (2007) dan Prasetyo (2009)


a. Bagi Bayi
 ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi
nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
 ASI mudah dicerna oleh bayi.
 Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
 ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk
melawan infeksi dan penyakit lainnya..
 ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
 Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit
jantung bila mereka dewasa.
 ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi
saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
 Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
b. Bagi Ibu
 Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim,
yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
 Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil.
 Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan
lebih cepat.
 Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita
menyusui sangat rendah.
 Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi
jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
 Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
c. Bagi Masyarakat
 Menurunkan biaya pengobatan karena anak dan ibu jarang sakit (menghemat
biaya)
 Urusan keuangan menjadi lebih efektif karena tidak perlu membeli banyak susu
formula maupun obat-obatan anak
 Hemat energi karena ASI selalu tersedia dan bisa diminum kapan pun (mudah
didapat dan pemberiannya)
 Mengurangi bertambahnya sampah
d. Bagi Negara
 Menghemat devisa untuk membeli susu formula
 Mengurangi polusi karena ASI bisa diminum kapan saja tanpa harus membeli
 Menghemat subsidi kesehatan
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas anak
 Menghasilkan SDM yang bermutu

3. Perbedaan kandungan ASI dengan PASI


Menurut Depkes RI (2007) dan Prasetyo (2009), yaitu:
Zat ASI PASI
Kandungan
Karbohidrat a. Berbentuk laktosa (gula susu) yang a. Berbentuk laktosa (gula
jumlahnya lebih banyak, sehingga ASI susu) yang jumlahnya
lebih manis sedikit dari ASI
b. Hidrat arang dalam dalam ASI merupakan b. Perbandingan rasio
nutrisi penting yang berperan dalam ASI: PASI 7:4,
pertumbuhan sel-sel saraf sehingga ASI lebih
- Sebagian laktosa akan diubah menjadi manis
asam laktat, yang berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri yang berbahaya,
serta membantu penyerapan kalsium
dan mineral-mineral lain.
Protein a. Kandungan Protein Whey dan taurin a. Tidak mengandung
merupakan protein yang diperlukan untuk ptotein yang
otak, susunan syaraf, selain itu juga dibutuhkan untuk
penting untuk pertumbuhan retina. pertumbuhan dan
b. Mengandung lactoferin, yaitu mengangkut perkembangan bayi
zat besi dari ASI ke darah dan menjaga
usus dari bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit.
c. Mengandung protein lysosyme yang dapat
mematikan bakteri yang berbahaya.
Lemak a. Mengandung lemak rantai panjang yang a. Tidak mengandung
dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan lemak yang berfunsi
mudah dicerna karena mengandung enzim dengan baik di dalam
lipase- omega 3, omega 6 dan DHA tubuh bayi
- DHA adalah lemak yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel
jaringan otak. Lemak juga mengandung
asam linoleat yang tidak dapat dibuat
oleh tubuh yang mempunyai fungsi
untuk memacu perkembangan sel
syaraf otak bayi
Mineral a. Terkandung dalam ASI meskipun a. Jarang terkandung di
kadarnya relatif rendah PASI (Pengganti Air
Susu Ibu)
Vitamin a. Mengandung vitamin yang dibutuhkan a. Kandungan vitamin
bayi sampai 6 bulan, kecuali vitamin K relative lebih rendah

karena bayi baru lahir belum mampu


menyerap vitamin K.

4. Langkah – langkah Menyusui yang benar


Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet,
ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Berikut adalah teknik menyususi yang benar (Depkes RI, 2007):
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting & sekitar
areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas pangkuan
ibu dengan cara :
 Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu
dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
 Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
 Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan bagian
atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar areola
dapat masuk mulut bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit dan lidah
bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak dibawah
areola
Posisi Menyusui

Perlekatan Saat Menyusu

Menyedawahkan Bayi
Jenis ASI

5. Penanganan masalah Dalam Menyusui


a. Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui. Penatalaksaannya :
 Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih
sedikit
 Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-
anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi sebagai
pelembut putting dan sekaligus anti infeksi (Retna, 2008)
b. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran ASI.
Penataalksanaannya :
 Massase payudara
 ASI diperas sebelum menyusui
 Kompres dengan air hangat
 Menyusui lebih sering dan lebih lama (Retna, 2008)
c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting lecet sehingga
mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat,kurang gizi dan istirahat, anemia.
Penatalaksanaan :
 Tetap menyusui
 Kompres dengan air hangat pada payudara
 Pakailah baju dan BH yang longgar
 Istirahat cukup dan makan bergizi (Retna, 2008)

6. Perawatan Selama Menyusui


a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang
sangat penting. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi dan
sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering
atau sisa susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting
maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah
pecah-pecah pada putting (Depkes RI, 2007).
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui (Depkes RI, 2007)
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan banyak nutrisi sangat
penting untuk membantu kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang
menjadi anjuran untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas, dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir, tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol

7. Pijat punggung untuk stimulasi ASI


Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu yang rileks
maka akan merangsang hormon prolaktin dalam pengeluaran ASI. Pijatan dapat dilakukan
pada daerah leher, punggung sampai pinggang bawah. Pijatan dilakukan dengan
menggunakan ibu jari dimulai dari leher kemudian pundak, kemudian turun perlahan lahan
sampai pada area pinggang. Pijatan dapat dilakukan sebanyak 2-3 menit dan diulang 3 kali
hingga ibu merasa rileks (Prasetyo, 2009)
8. MITOS yang Masih Berkembang di Masyarakat
Menurut Perkumpulan Perinatologi Indonesia (2007) terdapat beberapa mitos yang
diyakini oleh beberapa ibu hamil dan ibu yang telah melahirkan, diantaranya:
a. Menyusui membuat payudara ibu menjadi turun
Faktanya: menyusui akan membantu meningkatkan produksi ASI dan berguna sebagai
KB alami (metode amenorea laktasi)
b. Payudara kecil tidak dapat menghasilkan banyak ASI
Faktanya: Besar atau kecil payudara karena banyaknya jaringan lemak, bukan jumlah
kelenjar susu
c. ASI belum keluar pada hari ke-1dan ke-2 sedikit, bayi perlu susu formula atau air
gula, supaya tidak lapar
Faktanya: Meski ASI yang keluar hanya sedikit di awal menyusui, tetapi ASI
mengandung kolostrum yang cukup memenuhi kebutuhan bayi, bahkan bila bayi tidak
makan 2 x 24 jam
d. Sebelum menyusui, puting susu harus dibersihkan dengan kapas yang ditetsi air panas
Faktanya: Puting susu cukup dibersihkan dengan ASI yang keluar. Karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Sedangkan kapas dan air panas dapat
membawa bakteri yang tidak ada zat kekebalannya.
e. Bayi menangis berarti kurang ASI.
Faktanya: Bayi menangis belum tentu lapar. Bayi yang menangis karena sangat lapar
biasanya akan menolak saat menyusu
f. Ibu sakit harus berhenti menyusui, sebab akan menularkan bayinya
Faktanya: Ibu sakit tetap bisa menyusui. Ketika ibu sakit, tubuh ibu membuat zat
kekebalan terhadap penyakitnya. Zat tersebut disalurkan kepada bayinya melalui ASI,
sehingga bayi tetap sehat

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penyelenggaraan


Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. [Online]
tersedia di Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [diunduh 13 November 2017]
Perkumpulan Perinatologi Indonesia, 2007. Manajemen Laktasi. Edisi 3. Jakarta:
Perinasia.
Prasetyono, D.S. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, dan
Kemanfaatan-kemanfaatannya. Edisi 1. Yogyakarta: Diva Press
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai