Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

DISUSUN OLEH :
KELAS MARS

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANAMAN OBAT KELUARGA

Topik : TOGA
Sub Topik :
Hari/Tanggal : Jumad, 13 April 2018
Waktu / Jam : 30 Menit
Tempat : Dusun Ngrangin RT 16 RW 05
Peserta : Warga Dusun Ngrangin RT 16 RW 05
Penyuluh : Mahasiswa Profesi STIkes Kendedes Malang

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengerti dan
mengetahui pentingnya tanaman obat disekitar halaman rumah.

B. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga dapat :
1. Mengetahui pengertian tanaman obat keluarga
2. Mengetahui fungsi dari tanaman obat keluarga
3. Mengetahui manfaat tanaman obat keluarga

C. Materi (Terlampir)

D. Metode
1. Ceramah dan diskusi
2. Tanya jawab

E. Media
1. Laptop dan LCD
2. Leaflet
F. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator : Fasilitator

: Penyuluh : Observer

: Peserta

G. Pengorganisasian
a. Moderator: Nikodemus
Tugas :
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

b. Penyuluh : Juwariah
Tugas :
a) Menggali pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi
b) Menjelaskan materi mengenai Hipertensi
c) Menjawab pertanyaan peserta
c. Fasilitator : Nikodemus
Tugas :
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

d. Observer :
Tugas :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung

H. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan 3. Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 4. Menyetujui kontrak waktu
5. Menggali pengetahuan 5. Mengutarakan
audiens tentang tanaman pengetahuan tentang
obat keluarga tanaman obat keluarga
6. Memberikan apresiasi 6. Mendengarkan
kepada audiens yang telah
menjawab pertanyaan
2. Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang: Mendengarkan dan
a. Penyaji a. Penge memperhatikan penjelasan
rtian tanaman obat penyuluh
keluarga
b. Fungs
i tanaman obat keluarga
c. Manf
aat tanaman obat
keluarga
b. Diskusi 5 menit a. Memberikan 1.Menanyakan materi yang
kesempatan audiens belum di mengerti
untuk bertanya tentang
materi penyuluhan
yang belum di mengerti
b. Memberi apresiasi 2. Mendengarkan
kepada audiens yang
bertanya
c. Menjawab pertanyaan 3.Mendengarkan dan
yang diajukan oleh memperhatikan
audiens
d. evaluasi 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan
pertanyaan kepada yang diberikan penyuluh
audiens tentang
apa yang sudah 2. Mendengarkan
dijelaskan
2. Memberikan 
apresiasi
kepada audiens yang
telah mampu mejawab
pertanyaan
3. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi     Mendengarkan dan menja
penyuluhan kepada wab     salam
audiens tentang apa
yang sudah dijelaskan
2. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
terima kasih dan salam
3. Memberikan absen
peserta
4. Membagikan leaflet

I. Kriteria Evaluasi
2. Struktural
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya
(Satuan Acara Penyuluhan)
c. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai
3. Proses
a. Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan
b. Peserta bertanya tentang materi penyuluhan
c. Peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4. Hasil
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami tentang:
1) Pengertian tanaman obat keluarga
2) Fungsi dari tanaman obat keluarga
3) Manfaat tanaman obat keluarga
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan
memahami tentang tanaman obat keluarga
5. Pertanyaan secara lisan
a. Apa pengertian tanaman obat keluarga
b. Apa fungsi tanaman obat keluarga
c. Apa manfaat tanaman obat keluarga
LAMPIRAN MATERI
Tanaman obat keluarga
A. Pengertian
Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat
sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang  yang digunakan khusus untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat (apotik hidup). 

B. Manfaat
Secara garis besar TOGA mempunyai beberapa manfaat utama, baik dari aspek
kesehatan, aspek lingkungan dan aspek ekonomi.
1. Aspek kesehatan
a. Pemeliharan kesehatan
Kita mengenal slogan “lebih baik mencegah daripada mengobati” yang
artinya lebih baik memelihara kesehatan daripada berobat sesudah sakit.
Terkait dengan hal tersebut obat tradisional banyak berperan dari sisi
pencegahan khususnya dalam pemeliharaan kesehatan. Obat tradisional
pada umumnya diminum oleh remaja putri, hamil, melahirkan, menyusui,
pria dewasa, sampai lanjut usia.
b. Penanggulangan penyakit
Seperti yang kita ketahui banyak tanaman obat asli Indonesia yang
bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan, misalnya: cacingan, diare,
panas, batuk, pilek, hipertensi, diabetes. Apabila cara penanggulangan
tersebut disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air, khusunya ke daerah
terpencil maka kemungkinan dapat menurunkan angka kematian dan
kesakitan serta dapat mengurangi ketergantungan pada obat kimia.
c. Perbaikan status gizi
Banyak tanaman obat yang lebih dikenal sebagai tanaman buah-buahan
atau sayur-sayuran yang dapat digunakan sebagai obat, contohnya: pisang,
pepaya, bayam, daun katuk. Dengan mengembangkan penanaman tanaman
obat tersebut dan mengkonsumsinya asupan gizi dapat diseimbangkan.

2. Aspek lingkungan
a. Kelestarian alam
Obat tradisonal dibuat dari bahan alam dan sebagian besar bahan
nabati (tumbuh-tumbuhan). Jika produksi obat tradisional semakin
meningkat, maka hal ini harus diikuti dengan peningkatan budi daya
tanaman obat. Saat ini masih banyak simplisia nabati yang diambil dari
tanaman yang tumbuh liar secara terus-menerus seirirng dengan
peningkatan produksi obat tradisional, maka apabila tanaman liar ini tidak
segera dibudidayakan, pada suatu waktu akan punah. Kepunahan ini harus
dicegah, karena kita akan kehilangan sumber plasma nutfah, dan tanaman
obat juga akan punah, maka ramuan yang berisi tanaman tadi tidak lagi
dapat dibuat. Dengan budidaya tanaman obat melalui TOGA, berarti kita
dapat melestarikan tanaman obat.
b. Penghijauan dan estetika
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang penghijauan, dengan
menggiatkan penanaman tanaman obat berarti masyarakat telah ikut serta
dalam gerakan penghijauan (green movement). Dengan terpeliharanya dan
tertatanya taman dengan baik akan meningkatkan keindahan lingkungan,
sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman yang indah, dapat juga
digunakan warga setempat untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat
anak-anak bermain dan belajar.
Tanaman obat yang berbuah dan biji-bijian dapat menjadi habitat bagi
mahluk hidup lainnya. Pepohonan yang rimbun dan rindang, dapat terus-
menerus menyerap dan mengolah (proses fotosintesis) gas Carbon
Dioksida (CO2), Sulfur Oksida (SO2), Ozon (O3), Nitrogen Dioksida
(NO2), Carbon Monoksida (CO), dan Timbal (Pb) yang 80% merupakan
pencemar udara, dan selanjutnya mengeluarkan oksigen segar yang siap
dihirup setiap saat.
3. Aspek ekonomi
a. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa
Dengan menanam tanaman obat, maka masyarakat desa dapat
memperoleh tambahan penghasilan dari penjualan bibit tanaman sampai
simplisia yang dihasilkan dari TOGA, contoh: bilamana setiap pekarangan
di desa ditanami kencur, selain untuk konsumsi sendiri tanaman kencur
yang berlebih dapat dijual sehingga akan menambah penghasilan keluarga.
Masyarakat desa dapat membuat kelompok dimana hasil panen dapat
diolah langsung dengan sekala industri rumah tangga, misalnya tanaman
jahe diolah menjadi minuman instan siap saji dalam kemasan sachet
sehingga dapat meningkatkan nilai jual hasil panen tanaman obat.
b. Usaha Koperasi
Masyarakat desa yang menanam tanaman obat secara terbatas di lahan
pekarangannya, dapat menjual hasil TOGA melalui Koperasi Desa.
Dengan menjual melalui koperasi dapat mencegah penjulan kepada
tengkulak.
c. Diversifikasi Produk
Seluruh bagian dari tanaman obat mulai dai rimpang, umbi, batang,
kulit batang, daun, bunga, buah dan biji selain dimanfaatkan untuk
pengobatan dapat juga dipergunakan dalam bentuk lain seperti: kosmetika,
minuman dan makanan yang menyehatkan tubuh. Seperti layaknya lulur,
bedak dingin, minuman (wedan jahe, beras kencur, kunir asem), makanan
(cincau, manisan, dodol) yang sudah banyak diolah, dikonsumsi dan
diperjualkan-belikan di masyarakat.
4. Aspek sosial budaya
Pengembangan TOGA dan pemanfaatannya merupakan bentuk dukungan
dalam kemandirian bangsa di sektor kesehatan dengan memperhatikan kearifan
lokal untuk pemeliharaan dan pencegahan penyakit. Berarti dengan adanya TOGA
merupakan upaya pelestarian kearifan lokal ataupun tradisi leluhur dalam
memelihara dan mempertahankan budaya masyarakat, contohnya tradisi
pernikahan disalah satu entitas suku/msayarakat di Papua dimana pengantin pria
yang belum memenuhi maharnya diharuskan memakan daun gandarusa, dimana
berdasarkan penelitian daun gandarusa bermanfaat untuk kontrasepsi.

C. Keunggulan tanaman obat keluarga


1. Murah dan mudah mendapatkannya
2. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional tidak menimbulkan efek samping
seperti halnya bahan obat-obatan dari kimia.
3. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat (tonikum), obat
penyakit (dalam dan luar), untuk mempercantik diri (kosmetika).
4. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air dingin atau
panas untuk menyeduhnya)

D. Macam tanaman obat keluarga


1. Jahe
Manfaat jahe untuk terapi antara lain:
a. Menurunkan tekanan darah tinggi
b. Membantu memperlancar proses pencernaan
c. Membersihkan tubuh dari darah kotor
d. Mengobati mual dan muntah,
e. Menambah nafsu makan,
f. Memperkuat otot usus,
g. Mengatasi batuk.
h. Mencegah penggumpalan darah.
i. Menetralkan radikal bebas
2. Bawang putih
Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain:
a. Sebagai obat batuk, sakit gigi, sakit telinga, atherosclerosis, diare, disentri,
diptheri dan vaginitas.
b. Menurunkan takanan darah tinggi
c. Menurunkan kolesterol
d. Menurunkan gula darah pada penderita diabetes
e. Mendorong reaksi penawar racun
f. Meningkatkan system kekebalan tubuh
g. Melindungi serangan kanker dan jantung.
3. Bawang merah
Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :
a. Menurunkan lemak darah
b. Mencegah pembekuan darah
c. Menurunkan tekanan darah
d. Haid tidak teratur.
e. Kencing manis.
f. Obat cacing.
g. Demam pada anak-anak (obat luar).
h. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).
4. Wortel
Manfaat wortel untuk terapi, antara lain yaitu:
a. Membantu indera penglihatan
b. Mencegah kanker dan paru-paru
c. Menurunkan kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
5. Bengkuang
Manfaat bengkuang untuk kesehatan:
a. Mengobati wasir
b. Mengobati demam
d. Baik bagi penderita penyakit diabetes mellitus
e. Mengobati sariawan
f. Menurunkan kadar kolesterol darah
6. Mengkudu
Manfaat dari buah mengkudu :
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Menormalkan tekanan darah
c. Melawan tumor dan kanker
d. Menghilangkan rasa sakit
e. Anti-peradangan dan anti-alergi
f. Anti-bakteri
g. Mengatur siklus energi tubuh
7. Lidah Buaya
Manfaat lidah buaya untuk terapi antara lain:
a. Bisul
b. Kulit memar
c. Pecah-pecah
d. Lecet rambut rontok
e. Wasir
f. Radang tenggorokan
g. Menyuburkan rambut
h. Diabetes mellitus
i. Bengkak sendi pada lutut,
j. Batuk
k. luka
l. Membantu mengatasi sembelit
8. Beras kencur
Manfaat beras kencur untuk terapi antara lain:
a. Untuk memutihkan wajah dan kulit
b. Mengencangkan kulit
c. Mengkilapkan rambut
d. Membuat selera makan meningkat lagi
9. Jeruk nipis
Manfaat jeruk nipis untuk terapi antara lain:
a. Membuat kulit wajah lebih halus
b. Membuat kulit wajah lebih putih secara alami
c. Mempercantik kulit
d. Merapatkan pori – pori.
e. Membuat kuku bersih dan cemerlang
f. Dapat menghilangkan ketombe pada rambut
g. Untuk mengatasi jerawat yang tumbuh di wajah
10. Alpukat
Manfaat alpukat antara lain:
a. Dapat mencegah kanker,
b. Obat dari penyakit diabetes,
c. Dapat menurunkan kolestrol.
11. Daun papaya
Manfaat daun papaya antara lain:
a. Mengobati demam berdarah
b. Meningkatkan nafsu makan
DAFTAR PUSTAKA

Utami, dr.Prapti, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman penggempur aneka
penyakit, Jakarta Selatan. PT. Agromedia Pustaka
Muhlisah, Ir. Fauziah, 2007, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jakarta, PT. Seri Agri Sehat
Dzulkarnain, H.B dkk. 2009. Tanaman Obat Keluarga. Jilid 1 & jilid 2. PT. Intisari
MediaTama. Jakarta
Marshall, A. (Ed). 2006. Pengobatan Alternatif. PT. Dian Rakyat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai