Anda di halaman 1dari 13

STAGE

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


ASUHAN KELUARGA
NAMA
:
MAHASISWA
NIM :
RUANG :
TANGGAL
:
PRAKTIK

PEMBIMBING :

BERKASYANG
:
DIKUMPULKAN

HARI TANGGAL
:
PENYERAHAN

PENERIMA :
SAP EDUKASI INDIVIDU
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Untuk Memenuhi Persyaratan Target Praktik Semester II


Stage Kolaborasi Program Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh :

PRODI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

SAP Edukasi Individu dalam rangka praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan


Komunitas telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Klinik dan pembimbing
Akademik Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Semarang.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENOUPOUSE

A. Latar Belakang
Perimenopause merupakan fase sebelum, selama dan setelah menopause. Dimana
pada fase tersebut seseorang mengalami perimenopause. Usia perimenopause wanita
biasanya 45 tahun sampai terjadinya menopause. Atau 5 tahun sebelum terjadinya
menopause.Perimenopause merupakan fase klimakterium. Klimakterium adalah masa
peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Fase ini berhubungan dengan
menurunnya fungsi ovarium sehingga menyebabkan peribahan kadar hormon esterogen
dalam tubuh. Pada ibu yang akan mengalami perimenopause dini dapat menyebabkan ibu
menjadi lebih cepat mengalami menopause sehingga kemungkinan akan terkena penyakit
jantung dan osteoporosis lebih cepat. Ibu yang mengalami perimenopause yang lebih
lambat dapat berpeluang mengalami kanker karena terpapar oleh hormone esterogen
terlalu lama.
Beberapa factor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami menopause salah
satunya adalah penggunaan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi tersebut dapat
menyebabkan menopause menjadi lebih terlambat, dikarenakan kandungan esterogen di
dalam kontrasepsi tersebut. Kontrasepsi hormonal yang mengandung esterogen seperti
suntik kombinasi dan pil kombinasi.

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengerti dan memahami
tentang menopause secara umum
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit pasien dan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian menopause
2. Menjelaskan tanda-tanda menopause
3. Menjelaskan cara mengatasi menopause

D. Materi
(Terlampir)
E. Sasaran
Semua anggota dharma wanita di RT ....

F. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat penyuluhan adalah sebagai berikut:
Waktu :
Pukul : 17.30 – 18.00 WIB
Tempat :

G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

H. MEDIA
1. TV LED
2. Handsanitizer Spray

I. Kriteria Evaluasi

a. Struktural
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di .............
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2 hari sebelum
acara dimulai.
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan
2) Peserta bertanya tentang materi penyuluhan
3) Peserta antusis mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Hasil
1. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengertii dan
memahami tentang:
1) Menopause
2) Tanda-tanda menopause
3) Macam-macam cara mengatasi
2. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta melakukan
skrining pada diri sendiri dan mengatasi ketidaknyamanan selama
menopause.

J. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan 3. Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 4. Meyetujui kontrak
waktu
5. Menggali pengetahuan 5. Mengutarakan
audiens tentang pengetahuan tentang
menopause imunisasi
6. Mendengarkan
6. Memberikan apresiasi
kepada audiens yang
telah menjawab
pertanyaan
2. Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang: Mendengarkan dan
a. Pengertian memperhatikan
a. Penyajian
Menopause penjelasan penyuluh
b. Tanda-tanda
menopause
c. Macan-macam cara
penanganan
menopause
b. Diskusi 5 menit a. Memberikan 1.Menanyakan materi
kesempatan audiens yang belum di mengerti
untuk bertanya 2. Mendengrkan
tentang materi 3.Mendengarkan dan
penyuluhan yang memperhatikan
belum di mengerti
b. Memberi apresiasi
kepada audiens yang
bertanya
c. Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
audiens
c. Kesimpulan 5 menit Memberikan Mendengarkan
kesempatan
Ka.ruangan 8 obstetri
dan pembimbing
institusi untuk
memberikan masukan
tentang penyuluhan
d. Evaluasi 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan
pertanyaan kepada yang diberikan
audiens tentang apa penyuluh
yang sudah dijelaskan
2. Memberikan apresiasi 2. Mendengarkan
kepada audiens yang
telah mampu mejawab
pertanyaan
3. Penutup 5 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
penyuluhan kepada 2. Menjawab salam
audiens tentang apa
yang sudah dijelaskan
2. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
terima kasih dan salam
3. Memberikan absen
peserta
4. Membagikan leaflet
MATERI

Menopause

A. Pengertian
Menopause adalah masa penghentian haid untuk selamanya yang terjadi pasa
wanita usia 45-55 tahun. Masa menopause tidak dapat diprediksi, akan tetapi dapat
diketahui setelah satu tahun berlalu.
Pada kasus menopause tedapat kejadian dimana wanita mengalami perubahan pada
ovarium dimana semakin tua tidak mampu merespon hormone FSH dan LH. Hal
tersebut daoat menyebabkan esterogen dan progesterone yang diproduksi semakin
berkurang. Menopause dapat terjadi ketika ovarium tidak mampu lagi memproduksi
hormone yang dapat mempertahankan terjadinya siklus menstruasi (Novianty, 2017).
Terdapat beberapa periode menopause yaitu klimakterium , menopause dan
senium. Pada periode klimakterium, tubuh akan mengalami bebebrapa perubahan
seperti perdarahan tidak teratur, suasana hati berubah-ubah, gejolak panas pada waktu
haid. Pada menopause akan terjadi berhentinya menstruasi terakhir dengan diagnose
amenore sekurang-kurangnya satu tahun. Pada periode senium akan terjadi
kemunduran pada alat-alat reproduki (Dwi, 2018).

B. Tujuan Penanganan
1) Untuk memberikan informasi tentang menopause
2) Sebagai upaya untuk menurunkan kecemasan dalam mempersiapkan masa
menopause
C. Manfaat Penanganan
1) Untuk anak : Mengurangi kecemasan anak akibat gejala yang dirasakan
ibu .
2) Untuk keluarga : Mengurangi kecemasan dan psikologi dengan kondisi dan
perubahan sikap dan fisik ibu
D. Tanda dan Gejala Menopause
1. Gejala Fisik
a. Perdarahan, terjadinya siklus haid yang tidak teratur. Biasanya terjadi dalam
rentang waktu beberapa bulan dan kemudian berhenti sama sekali.
b. Rasa panas (hot flush) dan keringat malam, dimana tejadi pada suatu kondisi
ibu mengalami rasa panas pada daerah seluruh tubuh terutama pada dada,
wajah, kepala, dan diikuti dengan timbulnya warna kemerahan pada kulit dan
keluar kringat, biasanya akan berhenti setelah 5-10 tahun
c. Vagina kering dan kurang elastis, yang disebabkan perubahan penurunan kadar
hormone esterogen pada tubuh. Biasanya akan terjadi gatal pada daerah
vagina, dan wanita lebih rentang mengalami infeksi vagina.
d. Saluran uretrea mongering, menipis, dan kurang elastis, yang disebabkan
karena penurunan kadar hormone esterogen. Pada wanita menopause akan
rentang mengalami infeksi saluran kencing, dan terkadang terjadi rasa ingin
selalu kencing dan ngompol yang disebut dengan inkontinensia.
e. Perubahan fisik menjadi lebih gemuk, akibat lemak tubuh yang menimpuk
pada gabian pinggul dan perut. Kulit akan mengalami perubahan dengan
berkerut dan diperburuk apabila pola hidup tidak sehat seperyi tidak
melakukan olahraga secara teratur, makan sembarangan dengan porsi berlebih.
f. Gangguang punggung dan tulang, hal tersebut terjadi karena adanya
osteoporosis pada wanita. Kadar esterogen yang berkurang akan diikuti dengan
penurunan penyerapan kalsium dalam makanan yang dapat menimbulkan
tulang keropos dan rapuh.
g. Linu dan nyeri sendi
h. Perubahan indra perasa
i. Gejala lain, seperti akan gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau
pelebaran pada pembuluh darah yang menyebabkan sering terjadi pusing dan
sakit kepala terus menerus. Selain itu pada wanita menopause akan mengalami
sembelit akibat kadar esterogen yang menurun.
(Maita et al., 2013)
2. Gejala Psikologi
a. Perubahan emosi ditampakkan dengan kelelahan mental yang akan terjadi
lekas marah dan diikuti dengan perubahan susasana hati yang begitu drastic.
b. Perubahan kognitif, dimana pada wanita menopause akan mengalami
penurunan daya ingat dan penurunan cara berfikir.
c. Depresi , yang terjadi kibat timbulnya rasa tertekan, terpuruk dan merasa
hidupnya sudah tidak berguna. Beberapa gejala depresi seperti murung, leyih,
sulit tidur khususnya menjelang dini haru, sulit membuat keputusan, rasa
sedih, dan dorongan untuk menangis. Pada penderita depresi akan mengalami
kecendurungan suka makan, minum dan terkadang dapat kehilangan nadsu
makan (Sasrawita, 2017).
E. Macam-macam cara mengatasi menopause
1. Menerapkan pola makan yang sehat, dengan mengkonsumsi ;
a) Kalsium
b) Vitamin D
c) Vitamin E
d) Fitoestrogen
e) Royal jelly
f) Hindari makanan berlemak
g) Batasi konsumsi kafein , gula dan garam
2. Olahraga secara teratur
Dapat menurunkan risiko penyakit perapuhan tulang atau osteoporosis.
Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Meningkatkan resistensi insulin.
Menjaga persendian dan otot agar lebih kua
3. Lakukan hipno-menopause
Hipnoterapi dapat mengurangi hot flash sebesar 74 persen pada perempuan yang
mengalami menopause. Teknik hipnoterapi tidak hanya bisa mengurangi hot
flash, tetapi juga dapat membantu mengatasi insomnia, serta mengurangi stres
dan kecemasan. Melewati masa menopause dapat membuat kamu seolah berada
dalam siklus negatif.
Turunnya estrogen menyebabkan hot flashes, stres, dan kecemasan. Ini yang
menyebabkan tidur terganggu, yang kemudian memicu lebih banyak kondisi
emosional dan perubahan suasana hati.
4. Melakukan aktivitas organisasi
Perubahan psikologis pada masa menopause antara lain perasaan murung,
kecemasan, irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah, labilitas emosi, merasa
tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit mengambil
keputusan, merasa tidak berharga. Dengan dilakukan organisasi ibu yang
menopause dapat menyalurkan ekspresinya dan mengurangi gejala psikologi
menopause.
5. Stres dan depresi juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang
menyebabkan menopause. Bahkan, depresi yang amat signifikan ini bisa
membuat menopause datang lebih awal. Kedua hal ini juga bisa menjadi faktor
penyebab menopause dini (Arifki Zainaro, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Arifki Zainaro, M. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Booklet


Tentang Pencegahan Primer & Sekunder Terhadap Pengetahuan Pasien Coronary
Artery Disease (Cad) Di Klinik Sehat Natural Ciledug Tangerang Selatan Tahun
2016. The Journal of Holistic Healthcare, 12(1), 10–20.

Dwi, E. W. (2018). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Salemba Medika.

Maita, L., Nurlisis, N., & Pitriani, R. (2013). Karakteristik Wanita dengan Keluhan Masa
Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(3),
128–131. https://doi.org/10.25311/jkk.vol2.iss3.59

Novianty, A. (2017). Modul Konsep Kebidanan. 45–48.

Sasrawita, S. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Menopause Dengan


Kesiapan Menghadapi Menopause Di Puskesmas Pekanbaru. Jurnal Endurance, 2(2),
117. https://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1853

Anda mungkin juga menyukai