Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENYULUHAN

SIFILIS PADA IBU HAMIL


DI POLIKLINIK RSUD S.K. LERIK KOTA KUPANG

OLEH :
KELOMPOK 2

NOVI REDE DIDA, S.Kep

COSTANTEY FOWO LOKUNUHA, S.Kep

PRIMA FERNANDO MALELAK, S.Kep

MAGDALENA TRINCE NENOMEL, S.Kep

MYRNA PUSPAWATY BALENGURU, S.Kep

PROGAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
TA 2022/2023

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sifilis Pada Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian

2. Penyebab

3. Tanda dan gejala

4. Penularan

5. Dampak

6. Penatalaksanaan

7. Pemeriksaan Penunjang

8. Pengobatan

Sasaran : Pasien dan keluarga


Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Februari 2023
Tempat Pelaksana : Poliklinik RSUD S.K. Lerik Kota Kupang
Pembimbing Instansi : Ns. Yulia Martiningsih K. Letor, S.Kep.,MAN
Pembimbing Klinik : Maria Magdalena Bait, SST.,M.Kes
PemberiMateri : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Citra Bangsa
- Novi Rede Dida, S.Kep
- Costantey F. Lokunuha, S.Kep
- Prima Fernando Malelak, S.Kep
- Magdalena T. Nenomel, S.Kep
- Myrna P. Balenguru, S.Kep

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga dapat
mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit sifilis pada ibu hamil.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang sifilis pada ibu hamil diharapkan pasien dan
keluarga mampu:
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Tanda dan gejala
d. Penularan
e. Dampak
f. Penalaksanaan
g. Pemeriksaan Penunjang
h. Pengobatan
3. Metode, media dan materi
Metode : Ceramah, tanya jawab
Media : leaflet
Materi : terlampir
4. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Sasaran
1 Pendahuluan Fase Orientasi:
 Memberikan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan dan
memperhatikan 5
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan penyuluhan menit
penyuluhan menyampaikan tujuan
 Kontrak waktu kesepakatan  Menyetujui kesepakatan
pelaksanaan penyuluhan waktu pelaksanaan
penyuluhan
2 Penyajian Fase kerja:
Materi: a. Pengertian  Mendengarkan dan
Menjelaskan b. Penyebab memperhatikan

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


materi c. Tanda dan gejala  Mendengarkan dan 10
penyuluhan d. Penularan memperhatikan menit
e. Dampak  Mendengarkan dan
f. Penalaksanaan memperhatikan
g. Pemerikasaan penunjang  Mendengarkan dan
h. Pengobatan memperhatikan
 Mendengarkan dan
memperhatikan
3 Evaluasi Fase Kerja:
 Memberikan kesempatan  Menanyakan hal-hal yang
kepada klien dan keluarga tidak mengerti dari materi
untuk bertanya tentang penyuluhan
materi yang disampaikan  Menjawab pertanyaan 10
 Memberikan kesempatan dengan pengetahuan yang menit
kepada klien dan keluarga diketahui dan
untuk menjawab dipahaminya
pertanyaan yang
dilontarkan  Mendengarkan
 Menyimpulkan bersama- penyampaian kesimpulan
sama hasil kegiatan
penyuluhan
4 Penutup Fase Terminasi:
 Menyimpulkan isi  Mendengarkan
penyuluhan penyampaian
kesimpulan
 Mengucapkan terimakasih  Menjawab ucapan
atas waktu yang telah di terimakasih 5
berikan oleh klien dan menit
keluarga.
 Menutup penyuluhan dan  Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam menutup acara dan
menjawabsalam

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


5. Setting Tempat

Fas
Pem Mod

P P

P P

P P

P P P P P P

Keterangan :
 PEM : Pemateri/penyuluh/pembicara
 MOD : Moderator
 P : Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
 FAS : Fasilitator

6. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik, institusi dan telah
mendapat persetujuan.
2) Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia sebelum hari H.
3) Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
4) Pasien dan keluarga pasien yang dirawat jalan mengikuti kegiatan penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Penyuluh:
1) Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan jelas

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


2) Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan dan
mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
3) Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
sasaran
Sasaran:

1) Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat pada saat berlangsungnya


penyuluhan,
2) Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti saat
dijelaskan
3) Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.
c. Evaluasi Hasil
1) Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan dengan
kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 80%.
2) Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi mencapai 80%
7. PENGORGANISASIAN DAN URAIANTUGAS
a. Moderator: Myrna P. Balenguru, S.Kep
Uraian Tugas:
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
 Mengatur proses dan lama penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk bertanya
 Menutup acara penyuluhan
b. Penyaji : Novi Rede Dida, S.Kep
Uraian Tugas:
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami
c. Fasilitator : Magdalena T. Nenomel, S.Kep
Uraian Tugas:
 Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


d. Notulen : Costantya F. Lokunuha, S.Kep
Uraian Tugas:
 Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
 Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses penyuluhan
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
e. Dokumentasi : Prima F. Malelak, S.Kep
Uraian Tugas:
 Mengumpulkan data (bukti berupa foto)
 Menyusun data agar penyuluhan berjalan dengan lancer
 Menyelidiki atau meneliti jalannya acara penyuluhan
 Mengelola serta memelihara bahan guna menyiapkan informasi yang bermanfaat.

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Sifilis atau penyakit raja singa merupakan penyakit infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, merupakan penyakit kronis dan bersifat
sistemik, selama perjalanan penyakit dapat menyerang seluruh organ tubuh. Sifilis pada
kehamilan biasanya diperoleh melalui kontak seksual, dimana pada sifilis kongenital,
bayi mendapatkan infeksi sifilis dari transmisi transplasental dari Treponema pallidum.
Pasien dengan penyakit sifilis yang tidak diobati tampaknya dapat pulih, namun dapat
mengalami kekambuhan dalam periode sampai dengan dua tahun. Oleh karena itu,
seseorang dapat lebih berisiko menularkan sifilis pada tahun pertama dan kedua dari
periode terinfeksi sifilis yang tidak diobati (Vina, 2016).
2. Tanda dan gejala
Menurut Vina (2016) ada 5 tahap infeksi sifilis dan menunjukkan gejala yang berbeda-
beda yaitu:
a. Sifilis Primer (tahap awal)
Pada tahap awal, gejala sifilis yang akan muncul adalah lesi atau luka pada organ
reproduksi, yaitu di sekitar mulut atau di dalam alat kelamin.  Luka yang muncul
mungkin akan terlihat seperti bekas gigitan serangga, tetapi tidak menimbulkan rasa
sakit. Hal ini yang menyebabkan gejala awal ini sering tidak disadari, sebab luka ini
biasanya hanya bertahan sekitar 1–2 bulan kemudian hilang tanpa bekas.
b. Sifilis Sekunder (tahap kedua)
Memasuki tahap ini, pengidap sifilis akan mulai menunjukkan gejala berupa ruam
merah kecil yang biasa muncul pada telapak kaki dan telapak tangan. Selain ruam,
biasanya ada gejala lain yang juga akan menyertai. Mulai dari demam, nafsu makan
menurun, radang tenggorokan, dan munculnya kutil di kelamin.
c. Sifilis Laten (tidak kelihatan)
Sifilis pada tahap ini akan luka akibat infeksi mungkin akan terlihat sembuh
dan tidak meninggalkan bekas, padahal itu malah menjadi tanda bahwa sifilis sudah
memasuki tahap yang lebih lanjut, yaitu sifilis laten. Setelah luka menghilang,

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


biasanya terjadi selama dua tahun, penyakit ini malah akan masuk ke tahap
selanjutnya yang paling berbahaya, yaitu sifilis tersier.
d. Sifilis Tersier (tahap ketiga)
Jika tidak diobati dengan tepat, sifilis bisa berkembang dan memasuki tahap yang
paling berbahaya, yaitu sifilis tersier. Setelah memasuki tahap ini, sifilis sangat
mungkin memberi dampak yang berbahaya bagi tubuh. Mulai dari kelumpuhan,
kebutaan, demensia, hingga masalah pendengaran bahkan kematian.
e. Sifilis Kongenital (bawaan)
Sifilis Kongenital ini terjadi pada ibu hamil, maka janin tersebut bisa tertular.
Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan
mencapai 4 bulan. Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut
akan terkena komplikasi. Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir
premature (tidak cukup bulan), keguguran, bayi lahir dengan sifilis, bayi meninggal.
3. Penyebab
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, dengan masa inkubasi 3-4 minggu. Gejala akan muncul 10-90 hari
setelah infeksi.
Treponema pallidum adalah organisme yang berbentuk spiral dan sangat motil dengan
ujung yang meruncing dan memiliki 6 sampai 14 spiral. Dari bentuknya yang silinder,
panjang bakteri mencapai sekitar 6 sampai 15 mm dan lebar mencapai 0,25 mm. T.
pallidum adalah organisme yang memiliki metabolisme yang lambat (Vina, 2016).
4. Penularan
Penularan penyakit sifilis melalui aktivitas seksual termasuk seks oral dan anal.
Bakteri juga bisa masuk ke tubuh seseorang melalui luka di kulit maupun selaput lendir.
Selain itu, sifilis bisa ditularkan dari ibu yang menderita sifilis ke janinnya melalui
plasenta pada stadium akhir kehamilan (Kementrian RI, 2013).
5. Dampak
Penyakit sifilis yang dialami selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran,
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, prematur, bayi meninggal, infeksi atau
penyakit pada bayi baru lahir (bayi dengan serologi reaktif) (Kementrian RI, 2013).

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


6. Penatalaksanaan dan Pencegahan.
Ada beberapa penatalaksanaan dan pencegahan pada sifilis pada ibu hamil menurut,
Kementrian RI, (2013), yaitu :
a) Saling setia pada pasangan serta pemakaian kondom.
b) WHO mencanangkan Global Strategic Plan untuk mengeliminasi sifilis koengenital
yaitu dengan 4 pilar cara:
 Memastikan politik yang berkelanjutan dan advokasi
 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir.
 Melakukan skrining pada wanita hamil dan pasangan
 Membangun pengawasan, pamantauan dan sistem evaluasi
Menurut WHO (2020) juga bersama-sama dengan Program ForAppropriate
Technology and Health (PAHO) menginisiasi dual testing project untuk mengeliminasi
sifilis kongenital. Metodenya adalah dengan melakukan tes untuk menemukan T.
Pallidum dan HIV secara bersamaan dengan sampel dan peralatan yang sama., sehingga
seluruh Wanita hamil akan mendapat tes skrining untuk HIV dan sifilis secara
bersamaan.

c) Skrining sifilis pada kehamilan merupakan aspek penting yang harus dilakukan
selama masa kehamilan. Deteksi dini yang memadai pada masa kehamilan, berperan
secara efektif dalam mengobati dan mencegah transmisi sifilis. Skrining sifilis pada
kehamilan mencakup:
 Semua wanita hamil harus diskrining sifilis pada kunjungan pertama
pelayanan antenatal.
 Jika ibu hamil memiliki risiko tinggi, maka tes ulang secara dini dilakukan
pada trimester ketiga kehamilan dan pada saat menjelang persalinan.
d) Menghindari kontak bayi baru lahir dengan lesi sifilis pada ibu.
7. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Jama (2020) tes Serologi sifilis, terdiri dari 2 tahap:
a. Tes treponema, bertujuan untuk mendetekasi adanya antibody yang secara
spesifik berkaitan dengan bakteri penyebab sifilis. pemeriksaan ini di

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


kombinasikan dengan denga tes non treponema, agar bisa membedakan apakah
infeksi yang terjadi aktif atau merupakan infeksi yang terjadi di masa lalu. Ada
beberapa macam tes treponema untuk mendeteksi sifilis yaitu TPHA (Treponema
Pallidum Haemaglutination Assay), TP-PA (Treponema Pallidum Particle
aggulutination asssy), FTA-ABS (Fluorescent treponemal), dan TP rapid
(Treponema Palidum).
Kombinasi dua jenis pemeriksaan di perlukan untuk mengindentifikasi adanya
infeksi sifilis dan menjelaskan tahapan dari penyakit.

b. Pemeriksaan Nontreponema
Pemeriksaan serologi jenis ini memang tidak sespesifik tes treponema.
Antibodi yang dideteksi bisa dihasilkan oleh tubuh ketika terinfeksi bakteri
penyebab sifilis, atau juga dihasilkan pada kondisilain.Jenis tes nontreponema
yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sifilis ada dua, yaitu rapid plasma reagin
(RPR) test, dan venereal disease research laboratory(VDRL) test.
8. Pengobatan
Menurut Kementrian RI, (2013), pengobatan sifilis pada ibu hamil antara lain yaitu :

Stadium Terapi Alternatif bagi yang


alergi penisilin

Sifilis primer Benzathine benzylpenicillin 2,4 Eritromisin 500 mg per oral,4


dan sekunder juta IU, injeksi IM dosis tunggal kali /hari selama 14 hari

Sifilis laten Benzathine benzylpenicillin 2,4 Eritromisin 500 mg per oral,4


juta IU, injeksi IM, satu kali /hari minimal 30 hari
kali/minggu selama 3 minggu
berturut turut

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


DAFTAR PUSTAKA

Vina Mery Giovani. 2016. Infeksi sifilis pada kehamilan. Denpasar

Kementrian RI. 2013. Pedoman tata laksana sifilis untuk pengendalian sifilis di layanan
kesehatan dasar. Jakarta

JAMA. 2020. Screening for Syphilis Infection in Nonpregnant Adults and Adolescents. Diakses
pada 21/02/2023

WHO. 2020. guideline on syphilis screening and treatment for pregnant women. Diakses pada
21/02/2023

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


LAPORAN HASIL PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sifilis pada ibu hamil


Jumlah Peserta : 25 orang
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Februari 2023
Tempat : Poliklinik RSUD S.K Lerik Kota Kupang
Penyuluh : Mahasiswi Profesi Ners Universitas Citra Bangsa Kupang
Sasaran : Pasien dan keluarga
Metode : Ceramah dan tanya Jawab
Media : Leaflet
Pengorganisasian :
1. Dosen pembimbing : Ns. Yulia Martiningsih K. Letor, S.Kep.,MAN
2. Pembimbing klinik : Maria Magdalena Bait, SST.,M.Kes
3. Moderator : Myrna P. Balenguru, S.Kep
4. Pembawa materi : Novi Rede Dida, S.Kep
5. Notulen : Costantya F. Lokunuha, S.Kep
6. Fasilitator : Magdalena T. Nenomel, S.Kep
7. Dokumentasi : Costantya F. Lokunuha, S.Kep
: Magdalena T. Nenomel, S.Kep
Hasil kegiatan penyuluhan
1. Kriteria Persiapan
a. Media penyuluhan : Lengkap
b. Peserta penyuluhan : Pasien dan Keluarga
c. Penyuluhan dimulai jam : 10:00-10:30 Wita
d. Kegiatan penyuluhan dimulai dengan memperkenalkan diri pembicara kepada
peserta, menyampaikan tujuan dan lamanya penyuluhan, kemudian pemateri
menyajikan materi. Setelah selesai penyampaian materi, kemudian masuk pada
sesi tanya jawab antara pembicara dengan peserta, dimana pembicara

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk mengajukan
pertanyaan, kemudian pembicara memberikan umpan balik dengan memberikan
pertanyaan yang mampu dijawab oleh pasien dan keluarga. Selanjutnya kegiatan
penyuluhan diakhiri dengan peserta menandatangani presensi dan fasilitator
membagikan leaflet kepada pasien dan keluarga. Kemudian pembicara menutup
kegiatan serta mengucapkan terima kasih kepada pasien dan keluarga atas
kesediaan dan perhatiannya sehingga acara bisa berjalan dari awal hingga
selesai.
2. Proses Kegiatan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode & Media Waktu
1 a. Kegiatan pra penyuluhan
1) Persiapan materi
2) Persiapan media
pembelajaran
3) Kontrak waktu
4) Persiapan tempat/lingkungan Mendengarkan dan Melihat, 5 menit
dan sarana prasarana. memperhatikan memperhatikan
b. Pembukaan
1) Menyampaikan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan maksud dan
tujuan
2 a. Pelaksanaan
1) Memberikan penjelasan Mendengarkan dan
tentang perawatan luka memperhatikan
2) Memberikan kesempatan Melihat, 15
kepada peserta untuk memperhatikan menit
bertanya Melihat,
3) Menjawab pertanyaan memperhatikan
4) Membagikan leaflet
3 a. Evaluasi:
Mengevaluasi penerimaan Mendengarkan dan Melihat, 10
informasi memperhatikan memperhatikan menit
1) Memberikan pertanyaan penyuluh dan
lisan leaflet
2) Memberikan pertanyaan

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


4 a. Penutup
1) Mengucapkan terimakasih Melihat,
atas perhatian sasaran memperhatikan 5 menit
2) Memberikan salam
Total waktu 30
menit

3. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Kesiapan media meliputi : Leaflet dan SAP yang telah disiapkan selama
1 minggu sebelum penyuluhan.
 Pembagian tugas sudah jelas dengan struktur yang telah ditetapkan.
b. Evaluasi Proses
 Pemberitahuan kepada peserta, penyuluhan dilakukan sebelum acara
penyuluhan dimulai.
 Pemateri menyajikan materi dengan baik.
 Penyuluhan berjalan dengan lancar dan tertib.
 Peserta berjumlah 25 orang dimana semua peserta mengikuti jalannya
penyuluhan sampai selesai dan tidak meninggalkan tempat hingga
penyajian materi selesai.
 Respon dari peserta baik dan mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik.
 Peserta mengajukan pertanyaan dan pembicara menjawab semua
pertanyaan dari peserta. Pertanyaan tersebut meliputi :
1) Jelaskan bakteri Treponema pallidum bentuk seperti apa?
Jawaban : Treponema pallidum adalah organisme yang berbentuk spiral
dan sangat motil dengan ujung yang meruncing dan memiliki 6 sampai
14 spiral. Dari bentuknya yang silinder, panjang bakteri mencapai
sekitar 6 sampai 15 mm dan lebar mencapai 0,25 mm. T. pallidum
adalah organisme yang memiliki metabolisme yang lambat (Vina,
2016).

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


2) Jelaskan Tes treponema untuk apa?
Jawaban : Tes treponema, bertujuan untuk mendetekasi adanya
antibody yang secara spesifik berkaitan dengan bakteri penyebab sifilis.
pemeriksaan ini di kombinasikan dengan denga tes non treponema, agar
bisa membedakan apakah infeksi yang terjadi aktif atau merupakan
infeksi yang terjadi di masa lalu. Ada beberapa macam tes treponema
untuk mendeteksi sifilis yaitu TPHA (Treponema Pallidum
Haemaglutination Assay), TP-PA (Treponema Pallidum Particle
aggulutination asssy), FTA-ABS (Fluorescent treponemal), dan TP
rapid (Treponema Palidum).
c. Evaluasi hasil
1) Peserta sangat antusias dalam kegiatan penyuluhan yang diberikan.
2) Peserta penyuluhan mengerti dengan materi darah tinggi yang
diberikan.
3) Waktu Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan rencana penyuluhan,
dimana penyuluhan terjadi pada Jumat, 24 Februari 2023 pukul
10.00 wita
4) Tidak ada kendala sebelum, selama dan sesudah penyuluhan.

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


Lampirkan Leaflet

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB


DOKUMENTASI

PROFESI NERS ANGKATAN X - UCB

Anda mungkin juga menyukai