OLEH :
KELOMPOK 2
2. Penyebab
4. Penularan
5. Dampak
6. Penatalaksanaan
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Pengobatan
Fas
Pem Mod
P P
P P
P P
P P P P P P
Keterangan :
PEM : Pemateri/penyuluh/pembicara
MOD : Moderator
P : Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
FAS : Fasilitator
6. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik, institusi dan telah
mendapat persetujuan.
2) Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia sebelum hari H.
3) Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
4) Pasien dan keluarga pasien yang dirawat jalan mengikuti kegiatan penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Penyuluh:
1) Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan jelas
c) Skrining sifilis pada kehamilan merupakan aspek penting yang harus dilakukan
selama masa kehamilan. Deteksi dini yang memadai pada masa kehamilan, berperan
secara efektif dalam mengobati dan mencegah transmisi sifilis. Skrining sifilis pada
kehamilan mencakup:
Semua wanita hamil harus diskrining sifilis pada kunjungan pertama
pelayanan antenatal.
Jika ibu hamil memiliki risiko tinggi, maka tes ulang secara dini dilakukan
pada trimester ketiga kehamilan dan pada saat menjelang persalinan.
d) Menghindari kontak bayi baru lahir dengan lesi sifilis pada ibu.
7. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Jama (2020) tes Serologi sifilis, terdiri dari 2 tahap:
a. Tes treponema, bertujuan untuk mendetekasi adanya antibody yang secara
spesifik berkaitan dengan bakteri penyebab sifilis. pemeriksaan ini di
b. Pemeriksaan Nontreponema
Pemeriksaan serologi jenis ini memang tidak sespesifik tes treponema.
Antibodi yang dideteksi bisa dihasilkan oleh tubuh ketika terinfeksi bakteri
penyebab sifilis, atau juga dihasilkan pada kondisilain.Jenis tes nontreponema
yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sifilis ada dua, yaitu rapid plasma reagin
(RPR) test, dan venereal disease research laboratory(VDRL) test.
8. Pengobatan
Menurut Kementrian RI, (2013), pengobatan sifilis pada ibu hamil antara lain yaitu :
Kementrian RI. 2013. Pedoman tata laksana sifilis untuk pengendalian sifilis di layanan
kesehatan dasar. Jakarta
JAMA. 2020. Screening for Syphilis Infection in Nonpregnant Adults and Adolescents. Diakses
pada 21/02/2023
WHO. 2020. guideline on syphilis screening and treatment for pregnant women. Diakses pada
21/02/2023
3. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Kesiapan media meliputi : Leaflet dan SAP yang telah disiapkan selama
1 minggu sebelum penyuluhan.
Pembagian tugas sudah jelas dengan struktur yang telah ditetapkan.
b. Evaluasi Proses
Pemberitahuan kepada peserta, penyuluhan dilakukan sebelum acara
penyuluhan dimulai.
Pemateri menyajikan materi dengan baik.
Penyuluhan berjalan dengan lancar dan tertib.
Peserta berjumlah 25 orang dimana semua peserta mengikuti jalannya
penyuluhan sampai selesai dan tidak meninggalkan tempat hingga
penyajian materi selesai.
Respon dari peserta baik dan mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik.
Peserta mengajukan pertanyaan dan pembicara menjawab semua
pertanyaan dari peserta. Pertanyaan tersebut meliputi :
1) Jelaskan bakteri Treponema pallidum bentuk seperti apa?
Jawaban : Treponema pallidum adalah organisme yang berbentuk spiral
dan sangat motil dengan ujung yang meruncing dan memiliki 6 sampai
14 spiral. Dari bentuknya yang silinder, panjang bakteri mencapai
sekitar 6 sampai 15 mm dan lebar mencapai 0,25 mm. T. pallidum
adalah organisme yang memiliki metabolisme yang lambat (Vina,
2016).