Anda di halaman 1dari 12

SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN


GANGGUAN PSIKOSOSIAL ANSIETAS
DI RUANG NAKULA
RS GRAHA HUSADA JEPARA

Disusun oleh :
Cilvia Listyaningrum 72020040156
Tyty Murdianasari 72020040157
Yuli Ratnanti 72020040158
Nur Arief Mustaqim 72020040159

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MASALAH PSIKOSOSIAL : ANSIETAS
Pokok Bahasan : Kesehatan Psikososial
Sub Pokok Bahasan    : Ansietas
Tempat : Ruang Nakula
Sasaran : Klien dan keluarga klien
Waktu : 45 menit
Pukul : 10.00 – 10.45 WIB
Hari/ tanggal : Jumat, 02 April 2021

A. PENDAHULUAN

Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang


menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau
tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak
menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan
psikologis (Kholil Lur Rochman, 2010:104).

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai peran keluarga dalam menangani klien yang
mengalami ansietas selama 45 menit, keluarga klien mampu merawat klien dan menjadi
sistem pendukung yang efektif bagi klien serta dapat mendukung perawatan klien dalam
penyuluhan tersebut.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai ansietas selama 45 menit maka klien mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian ansietas


2. Menjelaskan tanda gejala
3. Menjelaskan tentang tingkatan
4. Menjelaskan tentang penyebab ansietas
5. Menjelaskan cara mengurangi ansietas dengan tekhnik relaksasi nafas dalam dan tekhnik
hipnotis 5 jari.

D. URAIAN TUGAS

1. Leader : Tyty Murdianasari


Tugas :

- Mengkoordinir seluruh kegiatan


- Memimpin jalannya acara dari awal hingga akhir kegiatan
- Membuat suasana agar lebih tenang dan kondusif
2. Co Leader : Nur Arief Mustaqim

Tugas :

- Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan


- Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
- Membantu memimpin jalannya kegiatan
- Menggantikan leader jika tehalang tugas
3. Fasilitator : Cilvia Listyaningrum

Tugas :

- Memotifasi klien dan keluarga agar kooperatif dalam acara penyuluhan yang akan
dilakukan

- Bertanggungjawab terhadap program antisipasi masalah

- Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi klien dan keluarga agar dapat
kooperatif dalam penyuluhan yang akan dilakukan

- Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

- Membimbing kelompok selama acara penyuluhan


4. Observer : Yuli Ratnanti

Tugas :

- Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
- Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok dengan
evaluasi kelompok

E. SETTING TEMPAT ( denah ruangan )


KETERANGAN

Keluarga Klien

Klien

Leader

Co Leader

Fasilitator

Observer

F. Materi ( terlampir)
2. Pengertian ansietas.
3. Tanda dan gejala ansietas.
4. Tingkatan – tingkatan ansietas.
5. Penyebab ansietas.
6. Cara mengurangi ansietas dengan cara nafas dalam dan tekhnik hipnotis 5 jari.
G. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi

H. Media

1. Leaflet

I. Proses KegiatanPenyuluhan
N Waktu Kegiatan
Tahap
o. (menit) Penyuluh Sasaran
     - Mengucapkan  salam  Menjawab
     - Memperkenalkandiri salam
Perkenalan
1 5menit      - Menjelaskan tema  Menyimak dan
/Pembukaan
Menjelaskan tujuan yang akan  Mendengarkan
disampaikan
1. Menggali pengetahuan
2. Menjelaskan melalui leaflet
tentang :   tentang
pengertian ansietas,tanda dan  Mendengarkan
gejala,penyebab  Memperhatikan
2 Pelaksanaan 15menit
ansietas,tentang tingkatan,
cara mengurangi ansietas
dengan cara nafas dalam dan
tekhnik hipnitis 5 jari.

Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk  Mengajukan
3 Diskusi 10menit mengajukan pertanyaan pertanyaan
kemudian di diskusikan
bersama.
4. Evaluasi 10menit Menanyakan kembali kepada  Menjawab dan
menjelaskan
kembali materi
keluarga klien tentang materi yang telah
yang diberikan. disampaikan oleh
penyuluh

 Mendengarka
 Terminasi n
5 Penutup 5menit  Mengucapkan salam  Menjawab
salam

J. Evaluasi
1) Kriteriastruktur
a. Kesiapan SAP dan materi
b. Kesiapan media : leaflet
c. Kunjungan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
2) Proses
a. Fase di mulai sesuai dengan waktu yang di rencanakan
b. Klien dan keluarga klien antusias terhadap penyuluhan dan mendengarkan
penjelasan yang diberikan oleh penyuluh.
c. Klien dan keluarga klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
3) Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ansietas klien dan keluarga klien mampu :
a. Menyebutkan pengertian ansietas.
b. Menyebutkan tanda- tanda dan gejala dari ansietas.
c. Menyebutkan penyebab dari ansietas.
d. Menyebutkan tingkatan dari ansietas
e. Klien mampu mempraktekkan cara nafas dalam untuk mengurangi ansietas
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN

Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang


menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak
adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan
yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Kholil Lur
Rochman, 2010:104).
Cemas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa
cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa
malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi
(Murwani, 2008).
Cemas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan, yang
bergantung dengan tingkat cemas, lama cemas yang dialami, dan seberapa baik individu
melakukan koping terhadap cemas. Cemas dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, dan berat.
Setiap tingkat menyebabkan perubahan emosional dan fisiologis pada individu (Videbeck, 2008).
Namora Lumongga Lubis (2009:14) menjelaskan bahwa kecemasan adalah tanggapan dari
sebuah ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan karena adanya
ketidakpastian dimasa mendatang. Kecemasan dialami ketika berfikir tentang sesuatu tidak
menyenangkan yang akan terjadi.

B. PENYEBAB
1. Ancaman terhadap integritas biologi seperti kebutuhan dasar makan, minum
2. Ancaman terhadap keselamatan diri :tidak menemukan status prestise, tidak memperoleh
pengakuan dari orang lain, ketidak sesuaian pandangan diri dengan lingkungan
disekitarnya.
3. Stressor predisposisi contoh adanya gangguan fisik.
4. Stressor presipitasi
a. Ancaman terhadap integritas fisik.
b. Ancaman terhadap harga diri.
c. Sumber dan mekanisme koping.

C. TANDA – TANDA DAN GEJALA


1. Respon Fisik
 Sering napas pendek.
 Nadi dan tekanan darah naik.
 Mulut kering.
 Anoreksia.
 Diare/ konstipasi.
 Gelisah.
 Berkeringat.
 Tremor.
 Sakit kepala.
 Sulit tidur.
2. Respon Kognitif.
 Lapang persepsi menyempit.
 Tidak mampu menerima rangsang luar.
 Berfokus pada apa yang terjadi.
3. Respon Prilaku dan Emosi.
 Gerakan tersentak-sentak.
 Bicara berlebih dan cepat.
 Perasaan tidak nyaman.

Tabel Respon fisiologis terhadap ansietas (Stuart & Sundeen 1995)


System Tubuh Respon
Kardiovaskuler Palpitasi, tekanan darah meninggi, rasa mau
pingsan, tekanan darah menurun, denyut
nadi menurun, jantung seperti terbakar.
Pernafasan Nafas cepat, nafas pendek, tekanan pada
dada, nafas dangkal, pembengkakan pada
tenggorok, sensasi tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, rigiditas,
wajah tegang, kelemahan umum, gerakan
yang janggal.
Gastrointestinal Kehilangan nafsu makan, menolak makan,
abdomen discomfort, mual, diare.
Traktus Urinarius Tidak dapat menahan kencing, sering
kencing.
Kulit Wajah kemerahan, telapak tangan
berkeringat, gatal, rasa panas dan dingin
pada kulit, wajah pucat.

D. TINGKATAN ANSIETAS

Menurut Hawari (2004), tingkat kecemasan dapat diukur dengan menggunakan alat
ukur (instrument) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale for Axiety (HRS-A),
yang terdiri dari 14 kelompok gejala, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan mudah tersinggung.
2. Ketegangan: merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan tenang, mudah terkejut,
mudah menangis, gemetar dan gelisah.
3. Ketakutan: pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang besar, pada
keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.
4. Gangguan tidur: sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak nyenyak,
bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan mimpi yang menakutkan.
5. Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat menurun dan daya ingat buruk.
6. Perasaan depresi (murung): hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih,
terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-ubah sepanjang hari.
7. Gejala somatik/ fisik (otot): sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk
dan suara tidak stabil.
8. Gejala somatik/ fisik (sensorik): tinnitus (telinga berdenging), penglihatan kabur, muka
merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan ditusuk-tusuk.
9. Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) : takikardi (denyut jantung cepat),
berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/ lemas seperti mau
pingsan dan detak jantung menghilang/ berhenti sekejap.
10. Gejala respiratori (pernafasan): rasa tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik, sering
menarik nafas pendek/ sesak.
11. Gejala gastrointestinal (pencernaan): sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan,
nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung,
mual, muntah, BAB konsistensinya lembek, sukar BAB (konstipasi) dan kehilangan berat
badan.
12. Gejala urogenital (perekmihan dan kelamin): sering buang air kecil, tidak dapat menahan
BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid berlebihan, darah haid sangat
sedikit, masa haid berkepanjangan, masa haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam
sebulan, menjadi dingin,ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan impotensi.
13. Gejala autoimun : mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala pusing, kepala
terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.
14. Tingkah laku/ sikap : gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening/ dahi berkerut, wajah
tegang/ mengeras, nafas pendek dan cepat serta wajah merah.
Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4, dengan
penilaian sebagai berikut :
Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan)
Nilai 1 = gejala ringan
Nilai 2 = gejala sedang
Nilai 3 = gejala berat
Nilai 4 = gejala berat sekali/ panic.
Masing masing nilai angka (score) dari 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari
hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu : total nilai
(score) : kurang dari 14 = tidak ada kecemasan, 14-20 = kecemasan ringan, 21-27 =
kecemasan sedang, 28-41 = kecemasan berat, 42-56 = kecemasan berat sekali (Hawari, 2001).

E. CARA MENGURANGI ANSIETAS


1. Membantu mengenal ansietas.
2. Menggunakan tehnik pengalihan situasi.
3. Menggunakan tehnik relaksasi napas dalam.
4. Latihan mengerutkan dan mengendurkan otot.
5. Latihan relaksasi dengan tehnik 5 jari.

F. DATA YANG YANG PERLU DIKAJI

Ditandai dengan dengan Produktivitas menurun, Mengamati dan waspada, Kontak


mata jelek, Gelisah, Melihat sekilas sesuatu, Pergerakan berlebihan (seperti; foot shuffling,
pergerakan lengan/ tangan), Ungkapan perhatian berkaitan dengan merubah peristiwa
dalam hidup, Insomnia, Perasaan gelisah.
1. Afektif
Menyesal, Iritabel, Kesedihan mendalam, Takut, Gugup, Sukacita berlebihan, Nyeri
dan ketidakberdayaan meningkat secara menetap, Gemeretak, Ketidakpastian,
Kekhawatiran meningkat, Fokus pada diri sendiri, Perasaan tidak adekuat, Ketakutan,
Distressed, Khawatir, prihatin dan Mencemaskan
2. Fisiologis
Suara bergetar, Gemetar/ tremor tangan, Bergoyang-goyang, Respirasi meningkat
(Simpatis), Kesegeraan berkemih (Parasimpatis), Nadi meningkat (Simpatis), Dilasi Pupil (
Simpatis), Refleks-refleks meningkat (Simpatis), Nyeri abdomen (Parasimpatis),
Gangguan tidur (Parasimpatis) Perasaan geli pada ekstremitas (Parasimpatis), Eksitasi
kardiovaskuler (Simpatis), Peluh meningkat, Wajah tegang, Anoreksia (Simpatis), Jantung
berdebar-debar (Simpatis), Diarhea (Parasimpatis), Keragu-raguan berkemih
(Parasimpatis), Kelelahan (Parasimpatis), Mulut Kering (Simpatis), Kelemahan (Simpatis),
Nadi berkurang (Parasimpatis), Wajah bergejolak (Simpatis), Vasokonstriksi superfisial
(Simpatis), Berkedutan (Simpatis), Tekanan Darah Menurun (Parasimpatis), Mual
(Parasimpatis), Keseringan berkemih (Parasimpatis), Pingsan (Parasimpatis), Sukar
bernafas (Simpatis), Tekanan darah meningkat (Parasimpatis)
3. Kognitif
Hambatan berfikir, Bingung, Preokupasi, Pelupa, Perenungan, Perhatian lemah,
Lapang persepsi menurun, Takut akibat yang tidak khas, Cenderung menyalahkan orang
lain., Sukar berkonsentrasi, Kemampuan berkurang terhadap : (Memecahkan masalah dan
belajar), Kewaspadaan terhadap gejala fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai