Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK RELAKSASI GUIDE IMAGINARY

Disusun Oleh:

Heni Puspita Sari


P2002025

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Guide Imaginary


Sasaran : Ibu di Ruang Mawar
Tempat : Ruang Mawar
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021
Waktu : 10.30-14.00
Penyuluh : Anggota kelompok 2

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan klien dapat mengetahui
pengaruh teknik relaksasi gided imagery terhadap stress
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga
klien mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian teknik relaksasi giuded imagery
b. Menyebutkan tujuan teknik relaksasi guided imagery

B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

C. Media
Leaflet

D. Sub Pokok Bahasan


a. Mengetahui tentang pengertian Guided Imagery
b. Mengetahui tentang tujuan Guided Imagery
c. Mengetahui tentang manfaat Guided Imagery
d. Mengetahui tentang teknik Guided Imagery
e. Mengetahui tentang manajemen stress non farmakologis
E. Proses Pelaksanaan
Tahap Waktu Kegiatan Respon Media Metode
Pendahuluan 2 menit Mempersiapkan Pasien menyiapkan - -
peserta, alat dan diri
pemateri
Pembukaan 2 menit Pembukaan oleh ners Mendengarkan dan Leaflet Ceramah
Penyampaian materi menjawab salam
oleh pemateri:
1. Memberi salam
pembuka
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
tujuaan
4. Kontrak waktu
5. Menyampaikan
pokok bahasan
Penyajian 8 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Leaflet Ceramah
Mengenai stress memberikan umpan
2. Menjelaskan balik terhadap materi
Penatalaksanaan yang disampaikan.
non farmakologi
(teknik guided
imagery)
Penutup 5 menit 1. Tanya jawab - Mengajukan - Tanya
2. Menyimpulkan pertanyaan Jawab
hasil Penyuluhan mengenai materi
3. Memberikan salam yang kurang
penutup dipahami.
4. Menanyakan hal- - Menjawab
hal yang kurang pertanyaan yang
jelas diajukan.
5. Feedback dari ibu
6. Membalas salam

F. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyuluh
: Observer
: Peserta penyuluhan
: bed pasien

G. Media Penyuluhan
1. Media
Leaflet
2. Sarana
Ruang pasien dan kursi
3. Referensi
a. Rahmayanti, Yeni. N. (2010). Pengaruh Guided Imagery
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Skizoafektif RSJD Surakarta
b. Smeltzer, Suzanne. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, Edisi8, Volume 2. Jakarta: EGC
c. Sucipto A. Y. (2012). Pengaruh Relaksasi Guided Imagery
Terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea
di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember. Universitas Jember

H. Pengorganisasian
Pemateri (Heni Puspita Sari)

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Persiapan alat dan media penyuluhan

2. Evaluasi Proses
a) Penyuluh dan peserta mampu menjalankan fungsi dan perannya
dengan baik.
b) Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria :
tidak berbicara dengan peserta lainnya, menyimak penyaji dalam
menyampaikan materi, peserta aktif dalam diskusi dengan bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
c) Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan
bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.

Lampiran 1 : Bahan Materi


Lampiran 1
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAJEMEN STRESS

A. Definisi
National Safety Council mendefinisikan stress sebagai ketidakmampuan
mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual
manusia yang suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia
tersebut.

B. Manajemen Stress
1. Melakukan teknik relaksasi
Ada berbagai macam variasi dalam latihan ini, tetapi semuanya bertujuan
untuk menghasilkan respon relaksasi. Sistem saraf parasimpatis
mendominasi saraf otonom untuk membangun mode penyuluhan pada
tubuh. Beberapa komponen yang umum dalam teknik relaksasi ini antara
lain yaitu bersantai, dan pernapasan dalam dan ringan
2. Meditasi/melakukan prakter spiritual
Praktik spiritual atau aktivitas yang membantu seseorang menemukan
makna, maksud dan keterhubungannya dapat memfasilitasi seseorang
untuk menemukan kebutuhan spiritualnya.
3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik tidak hrus dilakukan dengan intens. Berjalan selama 60-
120 menit dan dapat meningkatkan suasana hati.
4. Istirahat
Menjaga kualitas tidur dengan baik akan membantu dalam mengatasi
stress yang lebih efektif karena otak perlu beristirahat. Isirahat dan tidur
merupakan obat yang paling baik dalam mengatasi stres karena istirahat
dan tidur yang cukup akan memulihkan keletihan fisik dan kebugaran
tubuh. Tidur yang cukup juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak.
MATERI TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY

A. Pengertian
Guided imagery adalah teknik relaksasi yang menggunakan imajinasi
seseorang mencapai efek positif tertentu (Smeltzer, 2002). Teknik ini dimulai
dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk
perlahan-lahan menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, klien
didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan memahami pikiran
dengan bayangan untuk membuat damai dan tenang (Rahmayati, 2010).

B. Tujuan
Guided imagery atau imajinasi terbimbing merupakan penciptaan kesan
dalam pikiran klien, dan dapat berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga
secara bertahap dapat menurunkan persepsi terhadap nyeri. Sehingga
memiliki tujuan:
1. Mengurangi rasa nyeri yang dialami
2. Memberikan rasa aman dan nyaman
3. Mengurangi stres dan meningkakan perasaan tenang
4. Dapat mempercepat penyembuhan yang efektif

C. Manfaat Guided Imagery


Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan prosedur
guided imagery, berikut ini manfat dari guided imagery:
1. Mengurangi stres dan kecemasan
2. Mengurangi nyeri
3. Mengurangi sakit kepala
4. Mengurangi tekanan darah tinggi
5. Mengurangi biaya rumah sakit
6. Mengurangi alergi dan gejala gangguan pernafasan
7. Meningkatkan penyembuhan

D. Teknik Guided Imagery


1. Guided Walking Imajery
Pada teknik ini klien dianjurkan untuk mengimajinasikan pemandangan
standar seperti padang rumput, peguungan, pantai dll.
2. Autogenik Abstraction
Dalam teknik ini klien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif
yang ada dalam pikrannya kemudian klien mengungkapkan secara verbal
tanpa batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional
dan raut muka klien.
3. Covert Sensitization
Teknik ini bersandar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan
bahwa proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang
sama dalam modifikasi perilaku.
4. Covert Behaviour Rehearsel
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan perilaku koping
yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak diguanakan.

E. Prosedur Pelaksanaan Guided Imagery


Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided
imagery:
1. Baca status dan data pasien untuk memastikan tindakan yang akan
dilakukan
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Beri salam dan panggil nama pasien sesuai dengan namanya
4. Perkenalkan nama perawat
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
6. Jelaskan tujuan tindakan dilakukan
7. Kaji faktor-faktor yang menjadi kontraindikasi dilakukannya guided
imagery
8. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
9. Tanyakan keluhan pasien saat ini
10. Periksa tanda vital pasien sebelummemulai guided imagery (terutama
nadi dan tekanan darah)
11. Atur tempat tidur pada posisi yang nyaman
12. Tutup pintu atau sampiran
13. Anjurkan klien untuk memilih posisi duduk atau tidur
14. Bantu klien pada posisi yang nyaman
15. Minta klien untuk menutup mata
16. Minta klien bernapas dalam pelan-pelan 3-5 kali sampai merasa rileks
17. Nyalakan music instrument yang slow
18. Minta klien untuk membayangkan saat ini klien berada didaerah yang
disuka klien misalnya di pantai, pegunungan, taman
19. Minta klien untuk menikmati bayangan yang diciptakannya, minta klien
berfokus pada satu bayangan
20. Jika klien tidak dapat menciptakan bayangannya, berikan sesuai yang
dapat menimbulkan suasana rileks. Misalnya dengarkan suara air
gemercik atau berikan aroma bunga yang disukai
21. Jika klien menunjukkan tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman,
hentikan latihan
22. Setelah kurang lebih 20-30 menit, minta pasien untuk nafas dalam
beberapa kali sambil mulailah kembali ke kondisi sekarang untuk
mengakhiri teknik guided imagery
23. Minta klien untuk membuka matanya dan tersenyum
24. Bereskan dan rapikan alat
25. Buka pintu atau sampiran
26. Kaji kembali tekanan darah dan nadi
27. Catat hal-hal yang terjadi selama latihan
28. Berikan reinforcement pada pasien
29. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
30. Akhiri kegiatan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai