Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI RELAKSASI DI RUANG IBS


(INSTALASI BEDAH SENTRAL)
RSUD NGIMBANG LAMONGAN

PEMBIMBING KLINIK : Rosalina, S.Kep., Ns


PEMBIMBING AKADEMIK : Sylvi Harmiadillah, S.Kep, Ns, M.Kep
DI SUSUN : Kelompok 23
SEMESTER : 5 Keperawatan

1. Evi Rofikah (1702012352)


2. Irfanul Ma’arif (1702012455)
3. Khabibah Nur R. (1702012358)
4. Qofsa Rohmatun (1702012473 )
5. Reza Bela Syindi (1702012364)
6. Sabilatul Abidah (1702012368)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2020
Satuan Acara Penyuluhan dengan judul “Teknik Distraksi dan Relaksasi“
ini telah di setujui oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lahan Praktik
Klinik Keperawatan II Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Lamongan, 24 Januari 2020

Pembimbing klinik / CI Pembimbing Akademik

( ) ( )

Mengetahui,
Koordinator PKK II

( )

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Topik : Teknik Distraksi dan Relaksasi


Sub Topik : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi
dan Relaksasi
Tempat : Ruang IBS RSUD Ngimbang Lamongan
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Kamis / 08 Januari 2020
Pukul : 10.00 WIB
Alokasi Waktu : 45 Menit
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Muhammadyah Lamongan
Kelompok 23

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui
tentang Teknik Distraksi dan Relaksasi

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dan
keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

C. Materi
1. Pengertian teknik distraksi dan relaksasi
2. Jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi
3. Tujuan distraksi dan relaksasi
4. Penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

3
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

E. Media
- Leaflet
- Lembar Balik

F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b. Menggunakan penampang materi dari kertas yakni Lembar balik
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.

G. Proses Penyuluhan
NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri dan mendengarkan
2 Penyajian bahan 20 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
tentang: pengertian teknik 2. Mempertahankan
1. Pengertian teknik distraksi dan kontak mata
distraksi dan relaksasi
relaksasi 2. Menjelaskan jenis-
2. Jenis-jenis teknik jenis teknik distraksi
distraksi dan dan relaksasi
relaksasi 3. Menjelaskan tujuan
3. Tujuan distraksi dan distraksi dan
relaksasi relaksasi
4. Penatalaksanaan 4. Menjelaskan
distraksi dan penatalaksanaan

4
relaksasi. distraksi dan
relaksasi.

3 Evaluasi 15 menit 1. Memberi


kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi
peserta,apakah
peserta dapat
menjelaskan kembali
materi penkes
dengan bertanya
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan 30%
memahami materi
4 Penutup 5 menit 1. Penyaji 1. Menjawab salam
mengucapkan terima
kasih
2. Mengucapkan salam
penutup

H. Pengorganisasi
1. Moderator : Reza Bela Syindi
Tugas : Memimpin jalannya acara dan proses penyuluhan
2. Penyaji : Sabilatul Abidah
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

5
3. Notulen : Evi Rofikah
Tugas : Mencatat pertanyaan dari peserta

4. Observer : Irfanul Ma’arif


Tugas : Mengamati jalannya proses penyuluhan dan mengevaluasi
hasil penyuluhan sesuai dengan SAP

5. Fasilitator : Qofsa Rohmatun


Nur Habibah
Tugas : Menyediakan fasilitas pendukung proses penyuluhan

Lampiran

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

6
A. Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap
nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri
berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika
seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan
oleh klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang
sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi
berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan
partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan
minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan
nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak
yang "lelah" dibuat tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika
seseorang melakukan relaksasi, puncaknya adalah fisik yang segar dan otak
yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali melibatkan
komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai,
misalnya pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak
dan otot-otot rangka,
B. Jenis Tekhnik Distraksi antara lain :
1. Distraksi visual
2. Distraksi pendengaran
3. Distraksi pernafasan
4. Distraksi intelektual
5. Imajinasi terbimbing

C. Jenis-jenis relaksasi:
1. Relaksasi napas dalam
2. Imagery

7
D. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang
menerima teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada
situasi yang lebih menyenangkan.
E. Manfaat Latihan Relaksasi dan Distraksi
1. Membuat lebih mampu menghindari stress
2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan
stress seperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah,
nyeri punggung dan nyeri lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social
D. Tips Melakukan Relaksasi dan Distraksi
1. Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2x sehari, sebelum makan, hendak
tidur
2. Dilakukan dengan santai
3. Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda
4. Cari tempat yang nyaman seperti sofa atau tempat tidur
5. Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan
libatkan semua panca indra ikat pinggang bila anda memakainya
6. Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang
cukup
7. Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat
yang anda pilih senyaman-nyamannya.
8. Libatkan semua panca indera

E. Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959),
yaitu sebagai berikut :

8
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan
rasakan betapa nyaman hal tersebut
3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
5. Biarkan telapak kaki rileks.
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut,
punggung dan kelompok otot-otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.
Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:
1. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau
suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih
musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta
untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
a. Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus
Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian
sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau
nyeri fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred
Tomatis dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek
Mozart”.
b. Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi
pada karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan
daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah
kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak

9
berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan
(Andreana, 2006)
3. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan
melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut
secara perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati).
Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan
terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan
massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan
pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di
area nyeri.
4. Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang,
bermain kartu, melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti
mengumpulkan perangko, menulis cerita.
5. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan
yang menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan
tersebut serta berangsur-angsur membebaskan diri dari dari perhatian
terhadap nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta:


Salemba Medika.

10
Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan:
Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah


Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


DISTRAKSI RELAKSASI
KELOMPOK 23
RSUD NGIMBANG LAMONGAN

11
NO NAMA TANDA TANGAN
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.

12

Anda mungkin juga menyukai