Oleh :
Nim : P07120119044
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : P07120119044
MENGETAHUI,
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat hidup
diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan
(37-42 minggu) dengan ditandai adanyan kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya
penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase
belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu
dan janin (Indah & Firdayanti, 2019).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian dari persalinan normal adalah
proses kelahiran dengan proses janin pada kehamilan cukup bulan (aterm 37-42 minggu),
pada janin letak memanjang dan presentasi belakang kepala, yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24
jam, tanpa atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
2. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti dan
jelas, namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).
3. Manifestasi Klinis
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah lightening atau settling atau dropping yang
merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering atau susah buang air kencing
karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan
dipinggang oleh adanya kontraksi lemah di uterus (fase labor pain). Servik menjadi lembek,
mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show)
(Hafifah,2011).
4. Fatofiologis
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang menyebabkan
nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya ketegangan otot rahim, penurunan progesteron,
peningkatan oxytoksin, peningkatan prostagladin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya
kontraksi maka terjadi pemendekan SAR (Segmen Atas Rahim) dan penipisan SBR (Sistem
Bawah Rahim). Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan kepala bayi
yang terdiri dari lain eggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, eksternal,
ekspulasi kepala janin, rotasi eksternal. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa
mengejan sehingga terjadinya ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan
jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri.
5. .Fathway
6. Kala Persalinan
a. Fase Kala I persalinan (Fase Pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I
persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif :
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini :
Perubahan bentuk tinggi fundus uteri
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat
penuh dan tinggi fundus biasanya dibawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan
plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau
alpukat dan fundus berada diatas pusat (seringkali mengarah ke sisi kanan)
Persalinan kala IV dimulai setelah plasenta dan berakhir 2 jam setelah itu. Hal yang
harus dilakukan setelah plasenta lahir yaitu :
Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus berkontraksi baik
dan kuat
Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang dengan pusat
sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri setinggi atau beberapa jari dibawah pusat
Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laseras atau episiotomi) pereniuum
Evaluasi keadaan umum ibu
Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala empat dibagian
belakang partograf, segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan
7. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Kala I (Fase Laten)
a. Pengkajian
1) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas.
b. Diagnosa Keperawatan
1.Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2.Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vaginam berulang dan
kontanminasi fekal.
C.intervensi
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Ansietas b/d krisis Setelah dilakukan asuhan 1) Orientasikan klien pada
situasi kebutuhan tidak keperawatan selama 1 x 24 lingkungan, staf dan prosedur
terpenuhi jam diharapkan ansietas 2) Berikan informasi tentang
pasien berkurang dengan perubahan psikologis dan fisiologi
kriteria hasil : pada persalinan
a. TTV normal 3) Kaji tingkat dan penyebab ansietas
b. Pasien dapat 4) Pantau tekanan darah dan nadi
mengungkapkan sesuai indikasi
perasaan cemasnya 5) Anjurkan klien mengungkapkan
Lingkungan sekitar pasien perasannya
tenang dan kondusif Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman untuk pasien
2 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan 1.Kaji latar belakang budaya klien
infeksi maternal b/d keperawatan selama 1 x 24 2.Kaji sekresi vagina, pantau tanda-
pemeriksaan vagina jam diharapkan infeksi tanda vital
berulang dan maternal dapat terkontrol 3.Tekankan pentingnya mencuci
kontaminasi fekal dengan kriteria hasil : tangan yang baik
a. TTV 4.Gunakan teknik aseptic saat
Tidak terdapat tanda-tanda pemeriksaan vaniga
infeksi 5.Lakukan perawatan perineal
setelah eliminasi
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1,5 cm/jam pada multipara dan 1,2/jam pada primipara).
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanik dari bagian presentasi.
2) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukkan dan kompresi mekanik kandung
kemih.
c. Intervensi
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan a. Kaji derajat ketidaknyamanan secara
tekanan mekanik keperawatan selama 1 x verbal dan nonverbal
dari bagian 24 jam, diharapkan nyeri b. Pantau dilatasi servik
presentasi terkontrol dengan kriteria c. Pantau tanda vital dan DJJ
hasil : d. Bantuan penggunaan teknik
a. TTV dan Pasien dapat pernapasan dan relaksasi
mendemonstrasikan e. Bantu tindakan ketidaknyamanan
kontrol nyeri seperti : gosok punggung, kaki
f. Anjurkan pasien berkemih 1-2 jam
g. Berikan informasi tentang
ketersediaan analgesic
Kandung kemih
4) Nyeri/ketidaknyamanan
a) Dapat merintih / menangis selama kontraksi
b) Melaporkan rasa terbakar/meregang pada perenium
c) Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
d) Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 - 2 menit
5) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
6) Seksualitas
a) Servik dilatasi penuh (10 cm)
b) Peningkatan perdarahan pervaginam
c) Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
d) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi
Hipertonik
c. Intervensi
Diagnosa
No. Noc Nic
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan a. Identifikasi derajat
tekanan mekanis keperawatan 1 x 24 jam, ketidaknyamanan
pada bagian diharapkan nyeri kontrol dengan b. Berikan tanda/tindakan
presentasi kriteria hasil : kenyamanan seperti perawatan kulit,
a. TTV dbn murut, perineal dan alat-alat tahun
Pasien dapat mendemostrasikan yang kering
nafas dalam dan teknik mengejan c. Bantu pasien memilih posisi yang
nyaman untuk mengedan
d. Pantau tanda vital ibu dan DJJ
Kolaborasi
2 Risiko tinggi Setelah asuhan keperawatan 1x 24 a. Bantu klien dan pasangan pada
terhadap jam, diharapkan integritas kulit posisi tepat
kerusakan terkontrol dengan kriteria hasil : b. Bantu klien sesuai kebutuhan
integritas kulit b/d Luka perineumtertutup (epiostomi) c. Kolaborasi epiostomi garis tengah
pada interaksi atau medic lateral
hipertonik Kolaborasi terhadap pemantauan
kandung kemih dan kateterisasi
Kala III
a. Pengkajian
1) Aktivitas/istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
a) Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan
kembali normal dengan cepat
4) Nyeri/ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
b. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kurang
masuk
c.Intervensi
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Resiko tinggi Setelah dilakukan asuhan a. Instrusikan klien untuk mendorong
terhadap kekurangan keperawatan selama 1x 24 pada kontraksi
volume cairan b/d jam, diharapkan cairan b. Kaji TTV setelah pemberian
kurang masukkan seimbang dengan kriteria oksitosin
oral, muntah hasil : c. Palpasi uterus
a. TTV dbn d. Kaji tanda dan gejala shock
Darah yang keluar ± 200- Massase uterus dengan perlahan
300 cc setelah pengeluaran
2 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan a. Bantuan penggunaan teknik
trauma jaringan keperawatan 1 x 24 jam, pernafasan
setelah melahirkan diharapkan nyeri b. Berikan kompres es pada perenium
terkontrol dengan kriteria setelah melahirkan
hasil : c. Ganti pakaian dan liner basah
Pasien dapat control nyeri d. Berikan selimut penghangat
Kolaborasi perbaikan episiotomi
Kala IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tempak berenrgi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit), TD bervariasi, memungkinkan lebih
rendah pada respon terhadap analgesia/anastesa, atau meningkat pada respon
pemberian oksitosin atau HKK, edema, kehilangan darah selama persalinan 400-
500 ml untuk melahirkan pervaginam 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut menangani kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Hemaroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya
anastesu spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, misal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy,
kandung kemih penuh, perasaan dingun atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus uteri keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus,
perenium bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen,
paha dan payudara
b. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kelelahan /ketergantungan miometri
2) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan anggota keluarga
c. Intervensi
No. Diagnosa KEpwerawatan NOC NIC
1 Resiko tinggi kekurangan Setelah dilakukan asuhan a. Tempatkan klien pada posisi
volume cairan b/d keperawatan selama 1 x dorsal recumben
kelelahan/ketergantungan 24 jam, diharapkan cairan b. Kaji hal yang memperberat
miometri seimbang dengan kriteria kejadian intrapatal
hasil : c. Kaji masukkan dan keluaran
a. TD dbn d. Perhatikan jenis persalinan
Jumlah dan warna lochea dan anastesi, kehilangan
dbn daripada persalinan
e. Kaji tekanan darah dan nadi
setiap 15 meniy
f. Dengan perlahan massase
fundus bila lunak
g. Kaji jumlah, warna dan sifat
aliran lochea
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC
http://www.depkes.go.id/resoures/download/pusdatin/profilkeseharan-
indoneisa/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf