Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN METERNITAS

DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG CEMPAKA RSUD


KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
Preceptor klinik :
Pembimbing akademik : Reimilda A.V ,S.Kep.,Ns.Kep

Disusun oleh :
Nama : Nely Astiyani
Npm : 1419002652

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2019
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta
yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir ataumelalui
jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri).(Sulistyowati &
Nugraheny, 2013).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka
Kematian Ibu (AKI) akibat persalinan di Indonesia masih tinggi yaitu 208/100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi hidup (Kemenkes RI, 2013).
Angka Kematian Ibu persalnan untuk Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar
116/100.00 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebesar 12/1.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesejahteraan perempuan dan target yang telah ditentukan dala(AKB)
26/1.000 kelahiran m tujuan pembangunan Millennium Development Goalsn(MDGs)
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai
sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko 2jumlah kematian ibu atau
102/100.000 kelahiran hidup, maka dari itu upaya untuk mewujudkan target tersebut
masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Kemenkes RI,
2013).
Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI), di Kabupaten Pekalongan 80,19/100 KH(2010), 145,68/100KH(2011), dan
81,97/100KH(2012). Upaya untuk menurunkan AKI dengan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Bidan puskesmas merupakan tenaga
kesehatan yang paling strategis dalam pelaksanaan layanan kesehatan masyarakat,
serta paling tepat dalam melaksanakan peran fasilitator dalam P4K.. Penelitian untuk
mengetahui gambaran umum Peran Bidan Sebagai Fasilitator Pelaksanaan P4K di
wilayah Puseksmas Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan
penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan adalah bidan puskesmas di wilayah
Kabupaten Pekalongan. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh sebanyak 57
bidan, dengan pengambilan data menggunakan observasi. Analisis data menggunakan
variabel karakteristik bidan yaitu umur dan pendidikan bidan, serta implementasi
pelaksanaan P4K oleh bidan yang meliputi: pendataan, perencanaan, sosialisasi,
pelayanan, dan kerjasama tim. Hasil penelitian menunjukkan bidan berperan dalam
pendataan ibu hamil disertai pemberian stiker sebanyakl (91,2%), perencanaan
persalinan (89,5%), sosialisasi dengan melibatkan lintas sektor (91,2%), konseling
pada ibu hamil (84,2%) serta kerjasama tim dalam pelaksanaan P4K sebesar (71,9%).
(Rosyida, dkk 2015).
2. Tujuan
- Mampu melakukan pengkajian pda pasien dengan persalinan normal
- Mampu menemukan masalah keperawatan pada pasien dengan persalinan
normal
- Mampu merencanakan tindakan asuhan keperawatan dengan persalinan
normal
- Mampu melaksanakan tindakan suhan keparawatan dengan persalinann
normal
- Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan dengan persalinan normal
B. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan atau hampir cukup bulan, sesuai dengan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yani, 2010 : hal 3)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan pelasenta) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lainnya, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini
dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan
secara progresif dan diakhiri dengan lahirnya plasenta (Sulistyawati 201 : hal 4)
Jadi persalinan adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan disusul dengan
lahirnya plasenta dan selaput janin melalui jalan lahir
2. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf
dan nutrisi (Hafifah, 2011)
1.  Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan
estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone
turun.
2. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
5.  Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi
pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan
perinfus.
3. Factor predisposisi
a. Passage(jalan lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin yang terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina.
b. Power
Kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi
uterus dan tenaga meneran dari ibu.
c. Passangger
Terdiri dari janin dan plasenta
d. Psikis
e. Perasaan posotif berupa kelegangan hati seolah-olah pda saat itulah benar-
benar terjadi realitas “kewanitaaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bisa
melahirkan atau memproduksi anaknya.
f. Penolong
Dari penolong dapat mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin.
4. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinankarena adanya lontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Hal ini dipengaruhi oleh adanya keragangan otot rahim,
penurunan progesterone, peningkatan oxitoksin, peningkatan progestagladin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadilah pemendakan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR dapat menyebabkan pembukaan servi. Sehingga
penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain
engagement,descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi iternal,ekstensi,ekupulasi kepala
janin,rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi dapat menimbulkan rasa
ingin mengejan sehingga dapat terjadi ekspulasi. Ekspulsi dapat menyebabkan
terjadinya robekan jalan lahir, yang akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir
kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit,kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi
akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil,dinding menebal, yang
menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari bebrbagai mplamasi plasenta
antara lain mengeluarkan lochea, dan robekan jalan lahir sebagai tempat invasi
bakteri secara meningkat dan dapat menyebabkan terjadinya tinggi infeksi. nutrisi
(Hafifah, 2011)
5. Patway

Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda-tanda inpartus

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi uterus Partus Pelepasan plasenta Post partum

Nyeri akut Tekanan mekanik Nyeri akut


Nyeri
pada presentasi Resiko cedera
akut
maternal
Kelelahan
Trauma jaringan Kekurangan volume
Resiko infeksi cairan
laserasi

 (Hafifah, 2011)

6. Tanda dan gejala


- Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau skaligus banyak.
- Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
- Janin mudah diraba.
- Pada pemeriksaan dalam, selaput dalam sudah tidak ada air ketuban, sudah
kering.
- Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering
7. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium rutin (hb, dan urinalisis serta protein urine)
- Pemeriksaan laboratorium khusus
- Pemeriksaan ultra sonografi
- Pemantauan janin dengan kardiotokografi
- Amiosentetis dan kariotiping
8. Pengkajian
a. Kala I
- Riwayat ANC
- Status fisik dan enpsi ibu
- Dilatasi serviksMembrane amnion
- Pola kontraksi pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium
- Respon klien dan keluarga terhadap persalian
b. Kala II
- Vital sign
- Bladder
- Urine
- Hidrasi
- Keadaan umum
- Tenaga ibu mengejan
- Kebutuhan akan analgentik atau anestesi
- Integritas perineum Penilaian kemajuan kala II meliputi:
- Keadaan kontraksi uterus
- Lamnya persalinan kala II
- Penurunan bagian presentasi
- kemajuan dari mekanisme persalinan
c. Kala III
- Keadaan kontrasi uterus
- Kemajuan dan kemajuan persalinan
d. Kala IV
- Pengakajian pada jam pertama
- Fundus uteri : kontraksi dan tinggi fundus
- Perdarahan pervagina : jumlah, warna, dan konsestensi
- Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah :
- Vital sign
- Perineum
- Distensi blander
- Ingteraksi dengan keluarga

1. Rencana Asuhan Keperawatan


Intervensi

Diagnosa Intervensi

1. Nyeri b/d Kontraksi regular, tekanan  Kaji derajat ketidaknyamanan secara


mekanik dari bagian presentasi verbal dan nonverbal
 Pantau dilatasi servik
 Pantau tanda vital dan DJJ
 Bantu penggunaan teknik pernapasan
dan relaksasi
 Bantu tindakan kenyamanan spt.
 Gosok punggung, kaki
 Anjurkan pasien berkemih 1-2 jam
 Berikan informasi tentang ketersediaan
analgesic
 Dukung keputusan klien menggunakan
obat-obatan/tidak
 Berikan lingkungan yang tenang

2. Risiko infeksi b/d pemeriksaan  Kaji latar belakang budaya klien.


vagina berulang dan kontaminasi  Kaji sekresi vagina, pantau tanda-
fekal tanda vital.
 Tekankan pentingnya mencuci tangan
yang baik.
 Gunakan teknik aseptic saat
pemeriksaan vagina.
 Lakukan perawatan perineal setelah
eliminasi.

3. Risiko kekurangan volume cairan b/d  Kaji latar belakang budaya klien.
masukan dan peningkatan kehilangan  Kaji sekresi vagina, pantau tanda-
cairan melalui pernafasan mulut tanda vital.
 Tekankan pentingnya mencuci tangan
yang baik.
 Gunakan teknik aseptic saat
pemeriksaan vagina.
 Lakukan perawatan perineal setelah
eliminasi.

4. Discharge pleaning
a. Memberikan pengetahuan kepada ibu untuk perawatan dirinya
b. Mengedukasi Nutrisi ibu postpartum
c. Mengedukasi kepada ibu untuk lebih percaya diri dan meningkatkan rasa
keibuannya untuk dalam mengasuh bayinya
C. DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar.Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Haffiyah. 2011. Laporan pendahuluan pada pasien persalinan Normal
Estiwidani, dkk 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta Fitramaya
Sulistyawati A, Nugrahany E. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta:
SalembaMedika; 2010
Rosyida R, Maslikhah, Suwondo, Gambaran Perilaku Ibu hamil dalam Pelaksanaan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonokerto 01 Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kebidanan 07 (01) 1-
114, 2015

Anda mungkin juga menyukai