Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. I DENGAN G3P2A0 DI RUANGAN INC


(PERAWATAN IBU DAN ANAK)
RSUD LABUANG BAJI

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
T.A 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

INC (Persalinan Normal)

A. DEFINISI

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri )

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau melalui jalan lain  dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan

sendiri ).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun pada janin.

B. MACAM-MACAM PERSALINAN

1. Persalinan spontan

Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui

jalan lahir

2. Persalinan buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan forceps,

sectio caesarea

3. Persalinan anjuran

Persalinan terjadi bil bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar tetapi

tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam


persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya

tetapi baru berlangsung setelah pemecahan  ketuban, pemberian pitocin

atau prostaglandin.

C. PENYEBAB TERJADINYA PERSALINAN

      Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya persalinan

1. Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,  sebaliknya estrogen

meninggikan kerentanan otot rahim, selama kehamilan terdapat

keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah, tapi

pada akhir  kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his

2. Teori oxytocin

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul

kontraksi otot-otot rahim

3. Keregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot makin

rentan

4. Teori prostaglandin

Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan kontraksi

myometrium pada setip umur kehamilan atau pada/selama persalinan


D. TANDA-TANDA  PERMULAAN PERSALINAN

1. Kepala turun mamasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida

2. Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri turun

3. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh

bagian terbawah janin

4. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa

bercampur  darah (bloody show)

E. TANDA –TANDA INPARTU

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, dan teratur

2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil

pada serviks

3. Kadang-kadang ketuban peceh sendirinya

4. Ada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. Jalan lahir

Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir dalam

memungkinkan janin  turun. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :

 Tipe panggul

 Struktur panggul

 Diameter PAP
 Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks berdilatasi dan

saluran  vagina dan introitus vagina berdistensi

2. Janin

Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk bergerak

melalui jalan lahir  yang berdasarkan fakotr berikut ini :

 Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase dalam

jalan lahir

 Presentase  bagian janin yang masuk pertama kali dalam panggul ibu

 Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah janin

dan panggul ibu

3. Tenaga

Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi uterus

untuk menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks komplet

4. Psikis

Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem pendukung

yang tersedia persiapkan kelahiran anak, pengalaman dan strategi  koping

G. HIS

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan

terakhir dari masa kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg

disebut his pendahuluan atau his palsu. His pendahuluan  ini tidak teratur dan

menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipat paha tidak menyebabkan

nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha
tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian

bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah

kuat bahkan serig berkurang. His pendahuluan tidak mempunyai pengaruh

pada serviks.

         Macam-macam his :

 His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks

 His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan biasanya

disertai dengan keinginan untuk mengejan

 His pelepasan uri yang melepaskan uri

H. PEMBAGIAN PERSALINAN

1. Kala I

Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala

pembukaan secara klinis dapat dinyatakan partus mulai bila his dan

(blood show) lendir campur darah ini berasal dari kapiler-kapiler yang

berada disekitar kanalis servikal.

             Proses-proses serviks akibat his dibagi dalam 2 fase :

 Fase laten

Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan

persalinan sejati dan berakhir pada dilatasi serviks 4 cm. Fase rata-

rata kira-kira 8/10-20 jam untuk nulipara dan 3/6-14 jam untuk

multipara.
 Fase aktif

Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam fase ini

dan saat dilatasi dari 4-8 jam, klien menjadi lebih terlibat dan

terfokus pada pross persalinan. Fase aktif berakhir kira-kira 1-2

jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin turun pada jalan

kira-kita 1 cm perjam pada nulipara dan 2 cm pada multipara

            Tanda-tanda kala I :

1).  His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin

pendek

                   2).  Pengeluaran lendir campur darah lewat vagina

                   3).  Sering berkemih

                   4).  Pada pemeriksaan sudah ada pembukaan

2. Kala II

Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm)

dan berakhir  dengan lahirnya bayi. Ibu berupaya untuk mengejan terjadi

secara involunter selama kontraksi yaitu 1,5-2 menit, berakhir 60-90

detik.

            Tanda-tanda kala II :

 His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin

pendek yaitu antara 2-3 menit

 Adanya perasaan ingin mengedan

 Ibu merasa seperti ingin BAB

 Pada pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan lengkap


 Anus dan vulva terbuka serta perineum menonjol

 Presentase (bagian paling rendah) akan kelihatan)

3. Kala III

Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang disesuaikan

dengan pelepasan dan pengeluaran placenta. Berakhir kapan saja 30

menit dengan rata-rata selama 3-4 menit pada nulipara dan 4-5 menit

pada multipara. Tahap ini paling pendek

4. Kala IV

Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post partum

atau tidak. Beberapa hal yang diamati :

             1).  Kelengkapan placenta dan selaput ketuban

             2).  Perkiraan jumlah darah yang hilang

             3).  Perineum

             4).  Keadaan ibu

             5).  Tanda-tanda vital

I. TUJUAN PERSALINAN NORMAL

      Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya

mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan

mempertahankan aspek sayang ibu dan sayang bayi.


J. TUGAS PENOLONG PERSALINAN

1) Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarga selama proses

persalinan saat akan melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya

2) Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan

dan setelah persalinan ; menilai adanya faktor resiko ; melakukan defekasi

dini terhadap komplikasi persalinan yang mungkin muncul

3) Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan

amniontomy ; episiotomy pada kasus gawat janin, melakukan

penatalaksaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

a) Anamnesa

 Nama, umur, dan alamat

 Gravida dan para

 Hari pertama haid terakhir (HPHT)

 Riwayat alergi obat

 Riwayat kehamilan sekarang : ANC, masalah yang dialami selama

kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah

gerakan bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika

ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah

keluar darah  pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu

terakhir makan dan minum? Apakah ibu kesulitan berkemih

 Riwayat kehamilan sebelumnya

 Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan

 Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau

nyeri epigastrium)

b) Pemeriksaan fisik

 Tunjukkan sikap ramah

 Minta mengosongkan kandung kemih

 Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna

konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan tubuh


 Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk

akurasi lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua kontraksi.

 Pemeriksaan abdomen

 Menentukan tinggi fundus

 Kontraksi uterus : Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi

dan lamanya kontraksi

 Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)

 Menentukan presentasi (bokong atau kepala)

 Menentukan penurunan bagian terbawah janin

 Pemeriksaan dalam

 Nilai pembukaan dan penipisan serviks

 Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga

panggul

 Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA INTERVENSI

1. Kala I

Diagnosa
Tujuan Intervensi
No Keperawatan

1 Nyeri Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri

tindakan  Lakukan pengkajian nyeri

keperawatan ibu secara komprehensif yang

mampu beradaptasi meliputi lokasi,

dengan nyerinya karakteristik, awitan,

durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas atau berat dan

faktor presipitasi

 Ekspresikan penerimaan

tentang nyeri

 Kurangi rasa takut dengan

meluruskan setiap

misinformasi

2. Manajemen lingkungan

 Implementasikan tindakan

untuk kenyamanan fisik

seperti menciptakan

suasana yang nyaman,


meminimalkan stimulasi

lingkungan

 Ibu bersalin biasanya

merasa panas dan banyak

keringat atasi dengan cara:

gunakan kipas angin/AC,

Kipas biasa dan

menganjurkan ibu mandi

sebelumnya

3. Edukasi :

prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan

posisi yang nyaman

 Jika ibu tsb tampak

kesakitan

dukungan/asuhan yang

dapat diberikan; lakukan

perubahan posisi, sarankan

ia untuk berjalan, dll.


 Anjurkan ibu untuk tidak

mengejan sebelum

pembukaan lengkap

 Anjurkan ke keluarga intuk

mendampingi dan

melakukan massage pada

punggung atau paha ibu

2 Kecemasan Setelah dilakukan  Jelaskan dengan singkat dan

Faktor tindakan sederhana bahwa proses

Berhubungan : keperawatan persalinan dari setiap anak

Proses selama ½ jam  berbeda-beda

persalinan kecemasan itu  Beri dukungan mental dan

dapat hilang spiritual pada ibu  agar dapat

dengan kriteria : menghadapi proses

 Ibu tidak cemas persalinan dengan baik

dan gelisah  Yakinkan ibu bahwa semua

 Ibu mampu tindakan perawat  dapat

menghadapi membantu dalam proses

proses persalinan persalinan

dengan baik  Libatkan keluarga dalam

 Ekspresi wajah proses persalinan

tenang

 Klien tampak
rileks

2. Kala II

No Dx. Kep Tujuan Intervensi

1 Nyeri Setelah 15 menit 1. Managemen nyeri

Faktor tindakan  Kurangi rasa takut dengan

berhubungan; keperawatan ibu meluruskan setiap

Fisiologis: mampu beradaptasi misinformasi

Proses dengan nyerinya  Berikan bantal pada bawah

persalinan. Kriteria: punggung dan Bantu

Ibu mampu support kedua tungkai ibu.

mengatur pola  Bantu memimpin pola

nafas ketika nafas ibu.

meneran.  Anjurkan ibu utk

Ibu mampu merilekskan otot dasar

meneran dengan pelvis.

tepat dan benar. 2. Manajemen lingkungan

Tidak terjadi ruptur  Implementasikan tindakan


di perineum. untuk kenyamanan fisik

seperti menciptakan

suasana yang nyaman,

meminimalkan stimulasi
lingkungan

3. Edukasi : prosedur/perawatan

 Demonstrasikan pereda

nyeri non invasif/ non

farmakologis : massage,

distraksi/imajinasi,

relaksasi, pengaturan posisi

yang nyaman.

 Anjurkan ibu mengatur

pola nafas :sebelum

meneran tarik dua kali

nafas dlm lalu baru

meneran, ulangi lagi

sampai berakhirnya

kontraksi dan berhenti

meneran

 Anjurkan pada ibu untuk

konsentrasi  saat meneran

 Berikan penjelasan tentang

penyebab timbulnya nyeri

3. Kala III

No Dx Kep Tujuan Intervensi


1 Keletihan Setelah dilakukan 1. Ajarkan ibu dan

berhubungan asuhan keperawatan suaminya tentang

dengan selama 1x2 jam perlunya istirahat dan

pengeluaran diharapkan energy ibu berikan waktu tertentu

energy selama kembali pulih untuk istirahat dan tidur

persalinan Kriteria Hasil: 2. Observasi tingkat

 Klien kelelahan ibu dan

mengungkapkan jumlah istirahat yang

keletihan diharuskan

berkurang/ teratasi 3. Tingkatkan asupan

 Mengungkapkan makanan

dapat melakukan

aktivitas mandiri

4. Kala IV

No Dx Kep Tujuan Intervensi


1 Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi luka

berhubungan asuhan keperawatan 2. Lakukan vulva hygiene

dengan port de selama 1x60 menit dan perawatan luka

entry kuman diharapkan tidak ada 3. Terangkan pada klien cara

tanda-tanda infeksi mengidentifikasi tanda

Kriteria Hasil: infeksi

 Tidak ada tanda- 4. Kolaborasi dalam

tanda infeksi pemberian antibiotic

 Tanda-tanda vital

dalam batas

normal

 Perdarahan

minimal atau

berhenti

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction Publishing
Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC,
2004
Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi  Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta EGC
2004
Herdman, T. Heather. (2013). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi.
Jakarta : EGC
http://nandarnurse.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatanlaporan-
pendahuluan.html (diakses tanggal 29 november 2014)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I DENGAN DIAGNOSA


G₂P₂A₀ GRAVID 37 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE LATEN

DI RUANG INTRA NATAL CARE (INC)

RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Pengkajian Intranatal

I. DATA UMUM
1. Inisial Klien : Ny. I
2. Usia : 32 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
6. Pendidikan terakhir : S1
7. Alamat : Dusun Golae
8. Insial suami : Tn. A
9. Usia : 36 Tahun
10. Agama : Islam
11. Pekerjaan : Karyawan Swasta
12. Pendidikan Terakhir : S1
13. Alamat : Dusun Golae

II. DATA UMUM KESEHATAN


1. TB/BB hamil/BB sebelum hamil : 152 Cm/55Kg/48 Kg
2. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
3. Obat-obatan : Tidak ada
4. Alergi obat/makanan/bahan tertentu : Tidak ada
5. Diet khusus : Tidak ada
6. Alat bantu yang di gunakan : Tidak ada
7. Frekuensi BAK, masalah : 8-10 kali perhari, Tidak ada
8. Frekuensi BAB, masalah : 2 kali perhari, Tidak ada
9. Kebiasaan tidur : 8-9 jam perhari

III. DATA UMUM OBSETRI


1. Kehamilan sekarang di rencanakan : Ya
2. Status obsetri : G₂P₂A₀ Gravid 37 Minggu
3. HPHT : 27 April 2021
Taksiran partus : 04 Februari 2022
4. Jumlah Anak

No Jenis Kelamin Cara Lahir BB Lahir Keadaan Umur


.
1. Laki-laki PPN 3.200 g Hidup 12 tahun
2. Laki-laki PPN 2.400 g Hidup 9 tahun
3. Kehamilan sekarang

5. Mengikuti kelas prenatal : Tidak


6. Jumlah kunjuangan ANC pada kehamilan ini : 4 Kali
7. Tempat periksa ANC/pemeriksa : RS
8. Masalah kehamilan yang lalu : Tidak ada
9. Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada
10. Rencana KB : Tidak ada
11. Makanan bayi sebelumnya : ASI
12. Pendidikan kesehatan yang diinginkan saat ini: Tidak ada
13. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkn membantu mengurus bayi : Suami
14. Masalah dalam persalinan yang lalu : Tidak ada

IV. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


1. Mulai persalinan (kontraksi/peneluaran pervaginam) tgl/jam : 7 Januari
2022 Pukul 16.54 WITA
2. Keadaan kontraksi : 2x10 (20-25)
3. Frekuensi, kualitas, dan keteraturan denyut jantung janin : 135 kali
permenit, normal, teratur
4. Pemeriksaan fisik
a. Kenaikan BB selama kehamilan : ± 6 Kg
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 114/87 mmhg
Nadi : 88 kali permenit
Suhu : 36,5ºC
Pernapasan : 20 kali permenit
c. Kepala/Leher
 Kepala : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
 Mata : Simetris kiri kanan, tidak ada pembengkakan, konjungtiva
anemis
 Hidung : Tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada secret
 Mulut : Kebersihan terjaga, tidak berbau, tidak ada lesi
 Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
d. Jantung
 Bunyi jantung normal
e. Paru-paru
I : Pergerakan dada simteris
P : Tidak ada nyeri tekan
A : Tidak ada suara ronchi
f. Payudara
 Bentuk simetris, bersih, puuting susu terbentuk, pengeluran kolestrum
susu pertama
g. Abdomen
I : Perut bulat, tegang (+), garis memanjang pada perut bekas luka
operasi usus buntu
P : Kontraksi (+), Messase (+)
h. Kontraksi : Ya, DJJ : 135 kali permenit
i. Ekstremitas : Simetris kiri kanan, tidak ada varises maupun edema
5. Pemeriksaan dalam pertama : Pukul 18.00, Oleh : Dokter
Hasil : Portio : Lunak, Tebal
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : (+)
Bagian terdepan : Kepala
Penurunan : H₁
Kesan panggul : Cukup
Pelepasan lendir (+), Darah (+), Air (-)
6. Ketuban : Utuh
7. Hasil Laboratorium

Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan


RBC 3.60 10ᶺ6/uL 4.10-5.10
HGB 8.6 g/dL 12.3-15.3
HCT 27.2 % 35.9-44.6
MCV 75.6 fL 80.0-96.1
MCH 23.9 Pg 27.5-33.2
MCHC 3.6 g/dL 33.4-35.5

V. DATA PSIKOSOSIAL
1. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : Pasien mengatakan sangat
senang dengan kehamilannya sekarang.
2. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : Suami pasien mengatakan
sangat senang dengan kehamilan istrinya.
3. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : Pasien dan suami
mengatakan sangat senang dengan kehamilan sekarang Karena sudah lama
di nantikan oleh keduanya.
PENGKAJIAN LAPORAN PERSALINAN

I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 07 Januari 2022, Pukul : 18.00
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 114/87 mmhg
Nadi : 88 kali permenit
Suhu : 36,5ºC
Pernapasan : 20 kali permenit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen
 Leopold 1 : TFU : 25 cm
Lp : 85 cm
 Leopold II : PUKI
 Leopold III : Kepala
 Leopold IV : BDP
 TBJ : 2125 gr
4. Hasil periksa dalam
Hasil : Portio : Lunak, Tebal
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : (+)
Bagian terdepan : Kepala
Penurunan : H₁
Kesan panggul : Cukup
Pelepasan lendir (+), Darah (+), Air (-)
5. Perdarahan pervaginam : Tidak ada
6. Kontraksi uterus : 2x10 (20-25)
7. Denyut jantung janin : 135 kali permenit
8. Status janin : Hidup, berjumlah 1
II. KALA PERSALINAN
 Kala I
Kala I di mulai pada tanggal 07 Januari 2022 Pukul 16.54 WITA. Pasien
dengan pembukaan 1. TTV : TD : 114/87 mmHg, N : 88x permenit, S:
36,5ºC, RR : 20x permenit. Pasien mengatakan nyeri perut tembus ke
belakang di sertai pelepasan lendir dan darah. Keadaan umum pasien baik,
pasien tampak lemas dan meringis, skala nyeri 4. VT : Portio lunak dan
tebal, Penurunan H₁, HIS 2x10 (20-25).

 Kala II
Persalinan kala II di mulai pada tanggal 09 Januari 2022 Pukul 05.45
WITA. Pembukaan 10 dan ketuban pecah spontan dengan warna jernih.
Tanda dan gejala : Ibu mengatakan ingin mengejan, wajah tampak tegang
dan menangis.
Pengkajian nyeri : P : Merasa ingin mengejan
Q : Semakin berat
R : Abdomen, punggung, genetalia
S : Skala 8
T : Terus menerus
 Kala III
Kala III di tandai dengan adanya semburan darah dari jalan lahir, kemudian
plasenta lahir dengan spontan pada pukul 05.50 perdarahan minimal.
Plasenta lahir kesan lengkap, selaput dan tali pusat lengkap, tali pusat putih
panjang ±40 cm, terpilin. Pasien mengatakan lega dengan persalinannya dan
mengatakan merasa lelah. Pasien tampak lelah, pasien tampak berkeringat,
kontraksi uterus baik.

 Kala IV
Kala IV di mulai pukul 07.50 WITA. Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan
minimal BAK lancar. Pasien mengatakan nyeri pada perineum. HGB 8.6
g/dL.

 Bayi
1. Bayi lahir tanggal/jam : 09 Januari 2022/05.45 WITA
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Nilai APGAR : 7/9
4. BB/PB/Lingkar kepala bayi : 2100 gr / 44 cm
5. Anus : Berlubang
6. Perawatan tali pusat : Jepit potong ikat dan rawat
7. Perawatan mata : Inj. Oxy 10 Iv/Im
ANALISA DATA

DATA KALA I ETIOLOGI DIAGNOSA


Ds : Kontraksi uterus Nyeri Akut b.d
 Pasien mengatakan kontraksi uterus
nyeri perut tembus ke
belakang di serta Bagian bawah janin

pelepasan lendir dan menurun

darah.
Do :
Penegangan otot jalan
 Pasien tampak lemas
lahir
 Pasien tampak meringis
 Skala nyeri 4
 TTV
Dilatasi serviks
TD : 114/87 mmHg
N : 88x permenit
S: 36,5ºC Perangsangan saraf
RR : 20x permenit sensori
 VT : Portio Lunak dan
tebal
Penurunan H₁ Nyeri Akut
 HIS 2x10 (20-25)

DATA KALA II ETIOLOGI DIAGNOSA


Ds : Partus Nyeri Akut b.d
 Pasien mengatakan Fisiologis proses
ingin mengejan persalinan
 Pengkajian nyeri : Ruptus Perineum
P : Merasa ingin
mengejan
Q : Semakin berat Terputusnya Kontinuitas

R : Abdomen, jaringan

punggung, genetalia
S : Skala 8
Pelepasan zat
T : Terus menerus
prostaglandin
Do :
 Wajah pasien tampak
tegang
Cortex cerebri
 Pasien tampak
menangis

Nyeri Akut

DATA KALA III ETIOLOGI DIAGNOSA


Ds : Janin keluar Keletihan b.d proses
 Pasien mengatakan persalinan
lega dengan
persalinannya Ibu kelelahan-keletihan

Do :
 Pasien tampak lelah
Uterus kontraksi
 Pasien tampak
berkeringat
 Kontraksi uterus baik
Plasenta keluar

Kontraksi (+)
Keletihan

DATA KALA III ETIOLOGI DIAGNOSA


Ds : Setelah plasenta lahir Resiko Infeksi b.d
 Pasien mengatakan pertahanan primer
nyeri pada perineum adekuat
Do : Diskontinuitas jaringan

 KU : Baik
 Kesadaran
Pertahanan primer
composmentis
inadekuat
 Perdarahan minimal
 BAK Lancar
 HGB 8.6 g/dL Post de entry

Resiko Infeksi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KALA DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI


KRITERIA HASIL
I Nyeri akut b.d Setelah di lakukan  Bantu memimpin pola
kontraksi tindakan keperawatan, napas
uterus pasien mampu  Anjurkan untuk
beradaptasi dengan merilekskan otot
nyerinya. dasar pelvis
Kriteria Hasil:  Demonstrasikan
 Ibu mampu pereda nyeri non
mengapikasikan cara farmakologi yaitu
mengendalikan nyeri pengaturan posisi
 Wajah tampak rileks yang nyaman
II Nyeri Akut Setelah di lakukan  Anjurkan pasien
b.d Fisiologis tindakan keperawatan, untuk mengatur pola
proses pasien mampu napas sebelum
persalinan beradaptasi dengan meneran, tarik napas
nyerinya. dalam 2 kali lalu
Kriteria Hasil : meneran, ulangi lagi
 Ibu mampu mengatur sampai berakhirnya
pola napas ketika kontraksi dan berhenti
meneran meneran.
 ibu mampu meneran  Anjurkan ibu untuk
dengan tepat dan konsentrasi saat
benar meneran.
 Tidk terjadi rupture di  Demonsentrasikan
perineum pereda nyeri non
farmakologi posisi
yang nyaman.
III Keletihan b.d Setelah di lakukan  Ajarkan pasien
proses tindakan keperawatan di tentang perlunya
persalinan harapkan energi pasien istirahat dan berikan
kembal pulih. waktu tertentu untuk
Kriteria Hasil : istirahat dan tidur,
 Pasien memastikan bahwa
mengungkapkan pasien dapat
keletihan memulihkan energi
berkurang/teratasi. yang hilang dalam
 Mengungkapkan persiapan untuk
dapat melakukan merawat bayi baru
aktivitas. lahir.
 Tingkatkan asupan
makanan.
IV Resiko Infeksi Setelah di lakukan  Kaji kondisi
b.d pertahanan tindakan keperawatan di genetalia.
primer harapkan tidak ada tanda-  Lakukan vulva
adekuat tanda infeksi. hygiene dan
Kriteria Hasil : perawatan luka jika
 Tidak ada tanda-tanda ada.
infeksi.  Kolaborasi dalam
 TTV dalam rentang pemberian obat.
normal.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

KALA DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


I Nyeri akut  Membantu memimpin S :
b.d kontraksi pola napas.  Pasien mengatakan
uterus H/ Melakukan mampu
relaksasi napas dalam. mengaplikasikan cara
 Mengajarkan untuk mengendalikan nyeri.
merilekskan otot O:
dasar pelvis.  Pasien tampak lebih
H/ Pasien tampak rileks
merilekskan otot  Pasien melakukan
dasar pelvis. teknik relaksasi napas
 Mendemonstrasikan dalam berualng-ulang
pereda nyeri non A : Masalah teratasi
farmakologi yaitu P : Hentikan intervensi
pengaturan posisi
yang nyaman.
H/ Miring kanan
miring kiri dan
berjalan.
II Nyeri Akut  Menganjurkan pasien S :
b.d Fisiologis untuk mengatur pola  Pasien mengatakan
proses napas sebelum lega setelah
persalinan meneran, tarik napas persalinanya
dalam 2 kali lalu O:
meneran, ulangi lagi  Bayi lahir spontan
sampai berakhirnya dengan BBL 2100 gr
kontraksi dan berhenti A : Masalah teratasi
meneran. P : Hentikan intervensi
H/ Pasien mampu
meneran dengan baik.
 Menganjurkan pada
ibu untuk konsentrasi
saat mengeran.
H/ Pasien tampak
focus dan konsentrasi
saat meneran.
 Mengatur posisi yang
nyaman.
H/ Posisi untuk
bersalin (Litotomi)
III Keletihan b.d  Mengajarkan pasien S :
proses tentang perlunya  Pasien mengatakan
persalinan istirahat dan berikan sudah tidak letih
waktu tertentu untuk O :
istirahat dan tidur,  Pasien tampak rileks
memastikan bahwa  Pasien tampak ke
pasien dapat kamar mandi secara
memulihkan energi mandiri
yang hilang dalam A : Masalah teratasi
persiapan untuk P : Hentikan intervensi
merawat bayi baru
lahir.
H/ Pasien tampak
beristirahat.
 Meningkatkan asupan
makanan.
H/ Pasien tampak
makan dan pasien
mengatakan nafsu
makan baik.
IV Resiko  Melakukan S:
Infeksi b.d pengkajian kondisi  Pasien mengatakan
pertahanan genetalia. nyeri pada perineum
primer H/ Tampak luka pada O:
adekuat perineum.  Pasien tampak
 Melakukan vulva meringis
hygiene dan A : Masalah belum
perawatan luka jika teratasi
ada. P : Lanjutkan intervensi
H/ Perawatan luka
dan menjaga
kebersihan.
 Berkolaborasi dalam
pemberian obat.
H/ Cefrodoxil 2x50 g
Asam Mefenamat
3x50 g

Anda mungkin juga menyukai