2) Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocine bertambah, oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
3) Keregangan Otot –otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan
lambung bila dindingnya teregang oleh karena
isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarka isinya.Demikian pula dengan rahim,
maka dengan majunya kehamilan makin teregang
otot-otot rahim makin rentan.
4) Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupanya juga
memegang peranan oleh karena itu pada anencepalus
kehamilan sering lebih lama dari biasanya.
5) Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas, disangka menjadi salahsatu sebab
permulaan persalinan.Hasil dari percobaan menunjukan bahwa prostaglandin F2 yang
diberikan secara intravena, intra dan extraaminal menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi baik dala air ketuban maupun darah perifer paa ibu hamil
sebelum melahirkan atau selama persalinan.
Tahapan Persalinan
Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase:
1. Fase Laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai pembukaan 3
cm berlangsung 7-8 Jam
2. Fase Aktif
Pembukaan serviks dari 4- 10 cm berlangsung selama 6 jam, fase ini ada 3 tahap
• Periode akselerasi: Berlangsung selama 2 jam pembukaan menjadi 4 cm
• Dilatasi maksimal: Berlangsung 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi
9 cm
• Deselerasi: Berlangsung lambat dalam 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau
lengkap
Kala II
Kala IV
o Kebutuhan eliminasi
anjurkan ibu untuk bereliminasi secara spontan minimal 2 jam
sekali selama persalinan, apabila tidak mungkin dapat dilakukan
kateterisasi.
o Posisi dan ambulasi
Selama persalinan, pemilihan posisi dapat membantu ibu tetap tenang dan
rileks. Oleh karena itu, berikan pilihan posisi persalinan yang aman dan
nyaman. Adapun posisi persalinan dapat dilakukan dengan:
- Duduk atau setengah duduk
- Posisi merangkak
- Posisi berjongkok/berdiri
- Posisi berbaring miring ke kiri