Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR ASUHAN

PERSALINAN
Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), (Ida
Bagus Gde Manuaba,EGC).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina kedunia luar (Hanifa Wiknjosastro,2002).
Macam – macam persalinan :
a. Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
b. Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya :
extracsi denga forceps, atau dilakukan operasi Section
Caesare.
c. Persalinan Anjuran
Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk
hidup diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan
dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya tetapi
baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat
janin yang dilahirkan sebagai berikut :
a. Abortus
 Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan.
 Umur hamil sebelum 28 minggu.

 Berat janin kurang dari 1.000 gr.

b. Persalinan Prematuritas
 Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.

 Berat janin kurang dari 2.499 gr.

c. Persalinan Aterm
 Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.

  Berat janin di atas 2.500 gr.

d. Persalinan Serotinus
 Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.

 Pada janin terdapat tanda postmaturitas.

e. Persalinan Presipitatus
-  Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
Istilah – istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan adalah :
• Gravida
Wanita yang sedang hamil. 
• Primigrafida
Wanita yang hamil untuk pertama kali
• Para
Wanita yang pernah melahirkan bayi aterm
• Primipara 
Wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali
• Multipara (pleuripara)
Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali,
dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
• Grandemultipara
Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
Sebab - sebab Mulainya Persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas.
Agaknya banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama
sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori yang dikemukakan adalah :
a. Penurunan Kadar Progesteron
Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi
pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
b. Teori Oxitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
c. Keregangan Otot-otot
seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh
isi karena bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
d. Pengaruh Janin
hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencphalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa.
e. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan
secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga didorong
dengan adanya kadar prostaglandin, yang tinggi baik dalam air
ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu hamil, sebelum
melahirkan atau selama persalinan.
Tahapan Persalinan
a. Kala I
Partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir
yang bersemu darah (Bloody Show). Lendir yang bersemu darah ini berasal
dari lendir canalis servicalis karena servix mulai membuka atau mendatar.
Sedangkan darahnya berasal darah dari pembuluh-pembuluh kapiler yang
berada disekitar canalis servicalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran
ketika servix membuka. Proses membukanya servix sebagai akibat his
dibagi dalam 2 fase :
1. Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm.
2. Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase
- Fase Akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm menjadi 4cm.
 Fase Dilatasi Maximal : Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung,
sangat cepat dari 4cm menjadi 9cm.
- Fase Deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali dalam 2 jam
pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.
Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3
menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
masukdi ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepala rectum dan
hendak buang besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan
menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan
tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada
waktu his.
Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak
masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengejan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub oksiput dibawah
simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah
istirahat sebentar, his mulai lagi mengeluarkan badan anggota
bayi. Para primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan
pada multipara rata-rata 0,5 jam.
Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar
5 sampai 10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah
mulai pelepasan plasenta, karena sifat retraksi
otot rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat
diperkirakan dengan memperhatikan tanda-
tanda dibawah ini :
• Uterus menjadi bundar
• Uterus terdorong ke atas, karena plasenta
dilepas ke segmen bawah rahim
• Tali pusat bertambah panjang
• Terjadi perdarahan.
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan
ringan seperti metode kustsner.
Kala IV
Masa 1 jam setelah plasenta lahir. Walaupun
sebenarnya masa ini merupakan 1 jam pertama
dari masa nifas, tetapi dari segi praktis masa
ini sebaiknya dimasukkan dalam persalinan
karena pada masa ini sering timbul perdarahan
oleh karena itu penderita harus tetap dikamar
bersalin tidak boleh dipindahkan ke ruangan,
supaya dapat diawasi dengan baik.
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan
observasi karena perdarahan postpartum
paling sering terjadi pada masa ini.
Tujuan Asuhan Persalinan
 Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalan upaya mencapai pertolongan persalinan
yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
 Kebijakan pelayanan asuhan persalinan
Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih.Ø
 Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal harus tersedia 24 jam.Ø
 Obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas terlatih.Ø
 Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiranv
 Asuhan sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukkan sebagai bagian dari persalinan bersih dan aman, termasuk
hadirnya keluarga atau orang-orang yang memberi dukungan bagi ibuØ
 Partograf harus digunakan untuk memantau persalian dan berfungsi sebagai suatu catatan atau reka medic untuk
persalinan, selama persalian normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar dibutuhkan. Prosedur ini
hanya dibutuhkan jika ada infeksi atau penyulit.Ø
 Management kala III, termasuk melakukan penjepitan dan pemutusan tali pusat secara dini, memberikan suntikan
oksitoksin IM, melakuakan penegangan tali pusat terkendali(TTP) dan segera melakukan masase fundus, harus
dilakukan pada semua persalinan normal.Ø
 Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidak-tidaknya 2 jam pertama setelah kelahiran,
atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil. Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua.Ø
 Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal
dan pencegahan perdarahan.Ø
 Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan dimasase sampai tonus baik. Ibu
atau anggota keluarga dapat diajarakan melakukan hal ini.Ø
 Segera setelah lahir seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti dan bayi segera dikeringkan serta
dijaga kehangatannya untuk mencegah terjadinya hipotermi.Ø
 Obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan keluarga.Ø
Tanda - tanda Persalinan
Gejala persalinan sebagai berikut :
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur

dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.


b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda,
yaitu :
• Pengeluaran lendir
• Lendir bercampur darah
c. Dapat disertai ketuban pecah dini
d. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan
serviks:
• Perlunakan servix
• Perdarahan servix
• Terjadi pembukaan servix.
Berikut tentang jalannya persalinan
Tanda persalinan sudah dekat
1.

a.Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas
panggulyang disebabkan :
o Kontraksi Braxton Hicks
o Ketegangan perut dinding
o Ketegangan ligamentum rotundum
o Gaya berat janin di mana kepala ke arah bawah
Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul
o Terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang
o Di dagian bawah terasa sesak
o Terjadi kesulitan saat berjalan
o Sering miksi (beser kencing)
b. Terjadinya his permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.
Kontraksi ini dapat dikemukakan sebagai keluhan, karena
dirasakan sakit dan mengganggu. Kontraksi Braxton Hicks terjadi
karena perubahan keseimbangan estrogen, progesteron, dan
memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesteron
makin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi
yang lebih sering, sebagai his palsu.
Sifat his permulaan (palsu)
o Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o Datangnya tidak teratur
o Tidak ada perubahan pada servix atau pembawa tanda
o Durasi pendek
o Tidak bertmbah bila beraktivitas.

 

 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai