Anda di halaman 1dari 35

ORGANOGENESIS

DEFINISI

• Proses pembentukan organ tubuh dari ectoderm, mesoderm, dan entoderm


Embrio : bentuk primitif

Fetus : bentuk definitif

Mempunyai bentuk dan rupa spesifik bagi keluarga hewan


dalam satu spesies
PERIODE ORGANOGENESIS

Pertumbuhan Antara Pertumbuhan Akhir

Terjadi transformasi dan Penyelesaian bentuk definitif


diferensiasi bagian-bagian menjadi bentuk individu
tubuh embrio dari bentuk (pertumbuhan jenis kelamin,
primitif menjadi bentuk definitif roman/wajah khas bagi suatu
yang khas spesies  bentuk individu)
ayam, sapi = tingkat
berudu/larva
Indra Penglihatan

Indra
Pendengaran

ORGANOGENESIS Sistem Indra Indra Pembau

Sistem Saraf Indra Pengecap

Sistem Sirkulasi Indra Peraba

Sistem
Pernapasan
ORGANOGENESIS
• Organogenesis meliputi
transformasi dan diferensiasi,
berupa:
• Pemisahan tubuh menjadi
bagian kepala dan badan
• Pemisahan tubuh embrio dari
selaput ekstra embryonal
• Perpanjangan tubuh
• Perkembangan alat gerak
• Pembentukan ekor
PERKEMBANGAN LAPISAN ECTODERM
• Epidermal ectoderm
Menumbuhkan lapisan epidermis kulit dan
derivatnya, sistem indra, stomodeum (epitelium
dari rongga mulut), rongga hidung, sinus
paranasalis, kelenjar ludah, proctodeum
(kelenjar analis)
• Neural tube
Menumbuhkan otak, spinal cord, saraf perifer,
ganglia, retina mata, reseptor kulit, reseptor
pendengaran dan reseptor perasa, neurohipofisis
• Neural crest
Menumbuhkan neuron sensoris, neuron
cholirgenik, sistem saraf parasimpatetik, sel
pigmen tubuh
PERKEMBANGAN LAPISAN MESODERM
• Notochord
Berkembang dengan baik pada Amphioxus, berkembang menjadi sumsum tulang
belakang pada Vertebrata
• Epimer
Berkembang menjadi dermatome (dermis kulit), sclerotome (sumsum tulang),
myotom (otot kerangkang)
• Mesomer
Berkembang menjadi organ ekskresi  ginjal, urethra, ovarium, saluran genitalis
• Hypomer
Berkembang menjadi somatopleura (peritoneum), splanchnopleura (mesenterium,
jantung, sel darah, pembuluh darah), coelon (rongga tubuh)
Epimere Mesomere
• Sekelompok sel mesenkim  pindah • Genital ridge  mengandung sel-sel
ke median mengelilingi notochord dan untuk menjadi gonad
ke dorsal mengelilingi bumbung
neural  membentuk vertebrae yang
• Nephrotome  tumbuh menjadi ginjal
beserta salurannya
menyelaputi notochord dan bumbung
neural
• Somit  menyusun diri  bumbung
 dermatome (sebelah luar) dan
myotome (sebelah dalam)
• Dermatome  menghasilkan
mesenkim  pindah ke bawah
epidermis  lapisan dermis
Hypomere

• Somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm menumbuhkan:


• Kantung insang di daerah faring foregut  berpasangan
• Selaput rongga tubuh dan alat dalam  selaput tersusun dari
mesotelium dan jaringan ikat
• Somatic mesoderm  menumbuhkan lapisan dermis kulit di
daerah lateral dan ventral embrio
• Splanchnic mesoderm  membentuk epimyocardium,
mesocardium
PERKEMBANGAN LAPISAN ENDODERM

• Epitelium saluran pencernaan dan derivatnya


• Epitelium saluran pernapasan, saluran urine
• Beberapa kelenjar endokrin seperti tiroid dan paratiroid
• Organ yang dibentuk  saluran pencernaan, saluran pernapasan
INDRA PENGLIHATAN
• Tahap awal adalah induksi dari bagian calon otak yaitu diencephalon  tumbuh sepasang
tonjolan (evaginasi) ke lateral yang semakin mendekati epidermal. Induksi evaginasi 
epidermal menebal membentuk placoda lensa  antara evaginasi dan placoda lensa saling
berinteraksi
• Ujung evaginasi  pendataran  pelekukan  pembentukan cawan (optic cup)
• Placoda lensa mengalami invaginasi  masuk ke dalam mesoderm  membentuk bola
lensa dan melepaskan diri dari epidermal  bola lensa menempatkan diri tepat diantara
bibir cawan optik.
• Hubungan antara cawan optik dengan diencephalon makin menyempit membentuk alur
sebagai fisura choroidea  nantinya berkembang menjadi nervus opticus.
• Perkembangan calon lensa menjadi lensa yang tembus cahaya merupakan proses yang
penting. Sel-sel epitel calon lensa berkemampuan mensintesis protein kristalin sebagai
bahan dasar lensa mata. Dalam perkembangan lebih lanjut sel epitel sendiri mengalami
kematian, hanya meninggalkan protein kristalin sebagai lensa mata yang berfungsi
meneruskan cahaya masuk diterima oleh retina.
Proses Pembentukan Mata
INDRA PENDENGARAN
• Berasal dari lapisan epidermal ectoderm • Plakoda telinga berasal dari invaginasi
• Pembentukan organ indera ditandai ectoderm yang menjulur ke dalam dermis
dengan adanya penebalan (plakoda) pada sekitar rombosenfalon  menghasilkan
ektoderm yang berhadapan dengan otak gelembung bakal telinga  lepas dari
• Plakoda nasal (olfaktorius), plakoda optik, epidermis kulit. Plakoda telinga tengah 
dan plakoda otik (auditorius) masing- menjadi telinga tengah dan telinga dalam
masing berhadapan dengan telensefalon, • Telinga luar (daun telinga)  ada titik
diensefalon, dan mielensefalon. tumbuh epidermis di sekitar tempat plakoda
• Bakal telinga yang mulai dibentuk adalah telinga dalam  berkembang menjadi
bakal telinga dalam yang berasal dari dentik-dentik epidermis
plakoda otik, baru kemudian bakal telinga
tengah, dan terakhir bakal telinga luar
(bagi hewan yang memiliki daun telinga
atau pina).
INDRA PEMBAU
• Perkembangan embrional bagian kepala • Terjadi invaginasi dinding lateral hidung 
pada usia kehamilan 4-8 minggu  membentuk kompleks padat atau konka
terbentuk dua bagian rongga hidung (turbinate) dan rongga (sinus)
yang terpisah (daerah frontonasal dan • Usia kehamilan 6 minggu  terbentuk
bagian pertautan prosesus maksilaris) jaringan mesenkim yang tampak sebagai
• Daerah frontonasal  berkembang dinding lateral hidung dengan struktur yang
hingga otak bagian depan dan masih sederhana
mendukung pembentukan olfaktori • Usia kehamilan 7 minggu  bersatunya tiga
garis aksial (berbentuk lekukan) menjadi 3
• Bagian medial dan lateral  berkembang buah konka
menjadi nares (lubang hidung)
• Pertumbuhan garis tengah posterior • Usia kehamilan 9 minggu  terjadi invaginasi
meatus media  terbentuk sinus maksilaris
frontonasal dan perluasan garis tengah dan secara bersamaan terbentuk prosesus
mesoderm dari daerah maksilaris  unsinatus dan bula ethmoidalis yang
membentuk septum nasal membentuk suatu daerah lebar (hiatus
emilunaris)
INDRA PEMBAU (2)
• Usia kehamilan 14 minggu  pembentukan
sel ethmoidalis anterior dari invaginasi bagian
atap meatus media dan sel ethmoidalis
posterior dari bagian dasar meatus superior
• Usia kehamilan 36 minggu  dinding lateral
hidung terbentuk dengan baik dan tampak
jelas proporsi konka
• Seluruh daerah sinus paranasal muncul
dengan tingkatan yang berbeda sejak anak
baru lahir, melalui tahapan spesifik.
• Tahapan perkembangan sinus paranasal 
sinus etmoid, dinus maksilaris, sfenoid , sinus
frontal
INDRA PENGECAP
• Berasal dari proses tubulasi
(pembumbungan)  pertumbuhan yang • Bumbung epidermis
mengiringi pembentukan gastrula menumbuhkan:
• Terdapat tiga lapisan sebagai bakal • Lapisan epidermis kulit
pembentuk alat (organ) bentuk definitif yang
menyusun diri menjadi bumbung berongga
• Kelenjar-kelenjar kulit
 bakal lapisan ectoderm, mesoderm dan • Lensa mata, alat telinga dalam,
endoderm indra pembau dan indra peraba

• Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, • Stomodeum menumbuhkan mulut,


terjadi diferensiasi awal pada daerah-daerah dengan derivatnya seperti lapisan
bumbung epidermis dan bumbung neural, enamel (email) gigi, kelenjar ludah,
bagian depan tubuh menjadi encephalon dan indra pengecap
(otak) dan bagian belakang menjadi medulla • Proctodeum
spinalis bagi bumbung neural (saraf).
INDRA PERABA
• Proses pembentukan kulit terdiri
atas suatu lapisan luar yang disebut
epidermis, berupa suatu epitel dan
berasal dari lapisan lembaga
ectoderm
• Kulit juga dibangun oleh suatu
lapisan jaringan ikat yang disebut
dermis dan berasal dari lapisan
lembaga mesoderm
Perkembangan Kulit Masa Embrio
Epidermis
• Tahap permulaan  selapis tunggal sel ectoderm
• Bulan kedua  epitel membelah dan terbentuk lapisan sel gepeng, periderm
atau epitrikium
• Di lapisan basal terbentuk zona ketiga (zona intermediet)
• Akhir bulan keempat  epidermis terdiri dari 4 lapisan (stratum): stratum basale,
stratum spinosum, stratum granulosum, stratum korneum
• Stratum basale (germinativum)  berperan menghasilkan sel baru
• Stratum spinosum  terdiri dari sel-sel polyhedral besar, mengandung tonofibril
halus
• Stratum granulosum  mengandung granula keratohialin kecil pada selnya
• Stratum korneum  terdiri dari sel mati yang rapat, mengandung keratin
Dermis Kuku
• Berasal dari mesoderm lempeng • Terbentuk pada minggu ke-10
lateral dan dermatom dari somit
• Berasal dari rigi epitelium yang menebal,
• Selama bulan ketiga dan keempat  disebut dasar kuku pada tiap puncak dari
korium membentuk struktur papilar jari
ireguler (papilla dermis)
• Dasar kuku  dibungkus lipatan
• Sebagian besar papilla mengandung epidermis (lipatan kuku)
kapiler halus atau ujung saraf
sensorik
• Bagian proksimal tumbuh melewati
dasar kuku dan mengalami keratinisasi
• Subkorium mengandung banyak • Jari tangan  terbentuk pada minggu
jaringan lemak ke-32
• Jari kaki  terbentuk pada minggu ke-36
Rambut
• Folikel rambut terbentuk pada minggu ke 9-12
• Muncul sebagai proliferasi epidermis solid yang menembus
dermis di bawahnya
• Invaginasi tunas rambut, papilla rambut, berisi mesoderm
tempat terbentuknya pembuluh darah dan ujung saraf
• Sel-sel bagian tengah rambut berubah bentuk menjadi
gelendong dan mengalami keratinisasi  membentuk batang
rambut
• Sel perifer berubah menjadi kuboid dan menghasilkan epitel
selubung rambut
• Akhir bulan ketiga  muncul rambut pertama (lanugo) di
permukaan sekitar alis dan bibir atas  akan rontok ketika
lahir dan digantikan rambut yang lebih kasar dari folikel baru
Kelenjar Keringat

• Berasal dari stratum basale epidermis,


tetapi mulai tumbuh pd dermis
• Muncul pada minggu ke-20  pada
tangan dan kaki, lalu daerah lainnya
• Sel-sel dari kelenjar berdegenerasi 
membentuk bahan mirip lemak yang
disekresikan ke dalam folikel rambut
• Sebum dihasilkan selama periode fetal
• Sebum bercampur dengan sel yang
dilepas dari periderm untuk membentuk
vernix caseosa
SISTEM SARAF
• Pembentukan sepasang lipatan dataran neural 
lipatan meninggi  puncak lipatan melebur di
garis tengah  membentuk bumbung neural
(canalis neuralis). Di kanan-kiri saluran terdapat
sel-sel yang tidak ikut membentuk saluran (crista
neural).
• Diferensiasi canalis neuralis menjadi otak,
diferensiasi crista neural menjadi ganglion spinale
• Perkembangan selanjutnya tergantung tingkat
Vertebrata
• Vertebrata rendah  telencephalon menjadi pusat
indra pembau
• Vertebrata tinggi  telencephalon menjadi cerebrum,
metencephalon menjadi cerebellum, myelencephalon
menjadi medulla oblongata
SISTEM SIRKULASI
• Berasal dari mesoderm
• Jantung mulai dapat berdenyut bila
• Butir darah dibuat di lapisan entoderm saccus vitellinus sudah terbentuk protein kontraktil
 terbentuk dari sel-sel yang kehilangan afinitasnya
(aktin dan miosin) dalam serabut otot
• Saluran peredaran terbentuk dari penggabungan jantung.
sinusoid (pulau darah)
• Pembentukan sepasang pembuluh di ventral calon
• Embrio ayam  terjadi denyut jantung
pertama kali pada umur pengeraman
usus depan (fore gut)  keduanya berhimpit 
melebur rongganya di tempat perhimpitan  30 jam
gabungan pembuluh berkembang  tumbuh • Jantung embrio katak  mulai
membentuk huruf S berdenyut pada stadium 19
• Ventrikel  berasal dari ujung belokan dari
• Jantung embrio manusia  mulai
pertumbuhan huruf S yang semakin membelok karena
berdenyut pada kehamilan minggu ke-
tidak simetris
3
• Atrium  terbentuk dari pangkal pembuluh yang
membesar
SISTEM PERNAPASAN
• Berasal dari lapisan entoderm yaitu tonjolan
bagian belakang faring. Pneumatocyst homolog
dengan sistem pernafasan yang berasal dari
tonjolan faring di bagian belakang di sebelah
dorsal.
• Pada awalnya paru-paru sebagai tonjolan padat
dari dasar faring sebelah belakang  tonjolan
memanjang ke arah ventro-caudal membentuk
saluran sebagai calon trachea  ujung tonjolan
bercabang 2 sebagai calon bronchus. Kedua
ujung tonjolan bercabang-cabang terus
membentuk bronchus respiratorius.
• Pada ujung-ujung cabang kecil terbentuk
alveolus, akhirnya terbentuk struktur paru-paru.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai