Anda di halaman 1dari 152

EMBRIOLOGI

Kel 12B

Name
Date
Kelompok 12B

1. Alika Ristama Nigandiva (1910311026)


2. Hafiznie Ansharina (1910311029)
3. Adiiba Turfha Zahira (1910311059)
4. Fadil Ahmadhia Warman (1910312050)
5. Meki Anggara (1910313005)
6. Kuntum Annisa Tiara Aden (1910313014)
7. Darayani Risviani (1910313032)
Embriologi pertumbuhan dan perkembangan
dari satu sel menjadi janin makhluk hidup.

Sadler (2012: xii) mengilustrasikan embriologi dengan


sebuah contoh adanya sebuah perubahan sebuah sel
menjadi seorang bayi saat masih dalam kandungan
ibu, yaitu proses yang telah menggambarkan
terjadinya suatu fenomena yang besar dan kompleks

Tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio:


1. Fase Fertilisasi: peristiwa pertemuan/peleburan sel
sperma dengan ovum menjadi zigot
2. Fase Embrionik: fase pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup selama masa embrio
Awalnya sel telur yang sudah matang di ovarium akan dibawa ke tuba falopi oleh
gerakan menyapu fimbriae dan gerakan silia di lapisan epitel. Di tuba falopi ovum akan
bertemu dengan sperma sehingga terjadi fertilisasi. hasil utama fersilisati yaitu:
• Pengembalian jumlah diploid kromosom
• Penentuan jenis kelamin
• Inisiasi pembelahan

 30 jam setelah fertilisasi, zigot mencapai tahap 2 sel dan mengalami serangkaian
pembelahan mitosis yang meningkatkan jumlah sel. Sel ini menjadi lebih kecil pada
setiap pembelahan yang disebut blastomer.

 40 jam: mencapai tahap 4 sel. Tahap 8 sel balstomer akan membentuk gumpalan
longgar dan memadat saat pembelahan ketiga

 3 hari: sel akan membelah membentuk tahap 16 sel (Morula)


Bagian dalam: massa sel dalam: jaringan yang sebenarnya
Morula
Bagian luar: trofoblas yang akan menjadi plasenta
EKTODERM

Membentuk organ-organ yang


mempertahankan kontak langsung
dengan dunia luar:
 Sistem saraf pusat
 Sistem saraf tepi
 Epitel sensorik telinga, hidung, dan
mata
 Kulit, termasuk rambut dan kuku
 Hipofisis, kelenjar mamaria
 Kelenjar keringat
 Email gigi
EMBRIOLOGI SISTEM SARAF
PUSAT
Berasal dari lapis
ektoderm.
• Lapis Ektodermal
berdiferensiasi:
• Ektoderm Luar
(Epidermis)
• Krista Syaraf
(Neural crest cells)
• Buluh Syaraf
(Neural tube)
• Perkembangan sistem syaraf
• diawali dengan proses Neurulasi
• Induksi notokorda pada ektoderm :
• Penebalan lempeng lipatan
• alur BULUH.
Neurulasi Primer
1. Differensiasi
lempeng syaraf
2. Pembentukan
Lipatan syaraf
3. Pembentukan Alur
syaraf
4. Penutupan
Lipatan/Alur syaraf
-> membentuk
Buluh syaraf
Neurulasi Sekunder :
1. Terjadi pada daerah di
atas neuropor posterior
2. Pada daerah lumbar
dan ekor
3. Dimulai dengan
pembentukan sumsum
4. Kavitasi dari sumsum
membentuk rongga buluh
syaraf
PERKEMBANGAN OTAK (telencephalon,
diencephalon, mesencephalon, metencephalon, dan
myelencephalon) dan medula
spinalis
EMBRIOLOGI MUSKULOSKELETAL
MUSKULOSKELETAL
Komponen utama sistem muskuloskeletal
adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri atas
tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen,
bursa, dan jaringan khusus yang
menghubungkan struktur ini.

Sistem rangka berasal dari lapisan


embrionik paraksial, lempeng lateral, dan
sel – sel krista neuralis. Pada akhir
minggu ke-3, mesoderm paraksial
menjadi semacam balok – balok yag
disebut somit.
SOMIT dibagi menjadi 2, yaitu dorsolateral atau yang
disebut dengan demomytome dan Ventromedial atau
yang disebut dengan skleroton

DORSOLATERAL
Bagian myotome akan berdiferensiasi menjadi
myoblast dan bagian dermatom akan berdiferensiasi
menjadi dermis

VENTROMEDIAL
Pada akhir minggu ke – 4 akan menjadi sel – sel
mesenkim kemudian berpindah dan berdiferensiasi
menjadi fibroblast, kondroblast, dan osteoblast
1. TULANG DAN KARTILAGO

KARTILAGO
oMuncul ketika embrio berumur 5 minggu
oPertumbuhan dimulai dari sel – sel mesenkim yang
mengalami kondensasi, berprolerasi, dan berdiferensiasi
menjadi condroblast. Condroblast mensekresikan serat-
serat kolagen dan substansi dasar matric sehingga
terbentuk condrosit. Selanjutnya Condrosit akan terus –
menerus mengeluarkan matriks sehingga condrosit yang
berdekatan akan saling mendorong sehinga kartilago
bertambah panjang
oSel – sel mesenkim yang letaknya di perifer akan
berdiferensiasi menjadi fibroblast. Fibroblast akan
membentuk suatu jaringan ikat kolagen, yaitu perichondrium
TULANG
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan
kedua atau awal bulan ketiga pada waktu
perkembangan embrio. Pertumbuhan tulang
berlangsung dengan 2 cara

oOsifikasi Intramembranosa
Umumnya pada tulang pipih. Sel – sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai
mensekresikan matriks dan substansi interseluler
membentuk osteosit. Osteoblast yang terdapat di perifer
tulang membentuk lapisan – lapisan yang membuat tulang
lebih tebal di bagian perifernya, ditambah lagi dengan
aktivitas osteoklas sehingga bagian tengah tulang
berongga dan pada rongga ini sel –sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi sumsum tulang.
oOsifikasi Interkartilago
Umumnya pada tulang panjang.
Diawali dengan terbentuknya tulang rawan. Pada
tingkat selular, sel – sel kartilago akan berubah
menjadi osteoblast lalu osteosit. Osifikasi pertama
kali terjadi di diafisis pada akhir masa embrionik.
Pada diafisis, sel – sel kartilago mengalami 3 hal,
yaitu hipertropi, klasifikasi matriks, serta kematian sel
– selnya. Selain itu perikondrium akan mengalami
vaskularisasi sehingga sel – sel kartilago berubah
menjadi osteoblas. Pada waktu lahir, sebagian besar
diafisis telah mengalami osifikasi, sedangkan epifisis
masih berupa kartilago. Osifikasi sekunder pada
epifisis baru berlangsung pada tahun – tahun
pertama usia bayi.
TULANG TENGKORAK
o Neurokranium
• Sel – sel krista neuralis membentuk atap dan
sebagian besar tulang tengkorak
• Mesoderm paraksial membentuk daerah
oksipital dan posterior rongga mata
• Kondrokranium membentuk tulang –tulang
dasar tengkorak
o Viserokranium
• Bagian dorsal (prosesus maxilaris )
• Bagian ventral ( Prosesus mandibularis ) melindungi kartilago
meckel
• Mesenkim sekitar kartilagomeckel memadat dan mengalami
osifikasi membranosa membentuk mandibula. Mesenkim untuk
pembentukan wajah berasal dari sel – sel krista neuralis.
ANGGOTA BADAN
oTunas anggota badan mulai tampak sebagai kantung –
kantung pada akhir minggu ke – 4
oTunas anggota badan terdiri dari inti mesenkim yang berasal
dari lapisan mesoderm lempeng lateral yang dibungkus oleh
selapis ektoderm kuboid. Intimesenkim memberi signal kepada
ektoderm dinujung badan untuk menebal dan membentuk rigi
ektodermal apeks. Proses ini berlangsung pada minggu ke – 5.
oMinggu ke – 6 ujung tunas anggota badan menjadi pipih
membentuk lempeng tangan dan kaki.
oJari – jari tangan dan kaki terbentuk ketika kematian
sel di rigi ektodermal apeks memisahkannya menjadi 5
bagian.
oSementara itu mesenkim dalam tunas mulai memadat
membentuk model kartilago hialin yang pertama yang
merupakan bakal tulang anggota badan.
oOsifikasi intrakartilago dimulai menjelang akhir
masa mudigah
oPada minggu ke – 12 kehamilan. Dari pusat
osifikasi primer di diafisis, osifikasi intrakartilago
berangsur – angsur meluas ke arah ujung
model kartilago
oKetika lahir, diafisis tulang telah menjadi tulang
seluruhnya, tapi bagian epifisis tetap berupa
kartilago pusat osifikasi sekunder untuk proses
pemanjangan tulang
oApabila tulang telah mencapai panjangnya
yang penuh, lempeng epifisis menghilang dan
epifisis bersatu dengan tulang
KOLUMNA VERTEBRALIS
oBerasal dari sel – sel sklerotom yang
berpindah posisi mengelilingi medula spinalis
dan notokord
oBagian kaudal masing – masing sklerotom
mengalami proliferasi and memadat serta
meluas ke jaringan antara segmen di
bawahnya, terjadi perlekatan setengah kaudal
skleretom dengan setengah sefalik skleretom di
bawahnya.
o sel – sel diantara bagian sefalik dan kaudal
membentuk diskus invertebralis ( cakram
antarruas )
OTOT

Berkembang dari mesoderm kecuali otot-otot iris yang


terbentuk adri ektoderm piala optik
Mesoderm : Mesoderm Paraksial membentuk otot
rangka
Splanknik yang mengelilingi usus dan
turunan – turunannya membentuk otot
polos
Splanknik yang mengelilingi tabung jantung
membentuk otot jantung
Otot tubuh berkembang dari diferensiasi mioblast –
mioblast yang berasal dari :
oMioblast praoptikum untuk otot mata : menjadi otot
yang menggerakkan bola mata
oMioblast preoksipital untuk otot lidah
oOtot lengkung faring
oOtot pengunyah
oOtot wajah (ekspresi)
oM. Stilofaringeus, M. Konstriktor faringis superior
oOtot instrinsik laring, M. Konstriktor Faringis Medial
dan inferior
oMiotom somit. Pada minggu ke – 5 steiap miotom
terbagi menjadi epimer dan hipomer.
PERKEMBANGAN SENDI

Sendi mulai terbentuk pada minggu


keenam dan akhir minggu kedelapan sendi
yang terbentuk sudah seperti sendi orang
dewasa
Terdapat 3 sendi berdasarkan materi
penyusunnya

 Sendi Fibrosa (Sutura di Kranium)


Sendi Kartilago (Simfisis Pubis)
Sendi Sinoval (Sendi lutut)
SISTEM KARDIOVASKULAR
PEMBENTUKAN DAN PEMBUATAN
POLA MEDAN JANTUNG PRIMER
• Terbentuk pada pertengahan minggu ketiga
• Sel progenitor jantung bermigrasi
membentuk tapal kuda dinamakan medan
jantung primer (PHF)
• hari ke-16 hingga ke-18, sel-sel ini
dispesifikasikan di kedua sisi dari lateral ke
medial untuk menjadi atrium, ventrikel kiri,
dan sebagian besar ventrikel kanan
• Bagian ventrikel kanan dan saluran aliran
keluar (konus kordis dan trunkus
arteriosus), berasal dari medan jantung
sekunder (SHF, secondary heart field).
• Medan sel ini muncul sedikit lambat (hari
ke-20 hingga ke-21) daripada PHF,
terletak di mesoderm splanknik di sebelah
ventral faring posterior
• Hari ke 18 terbentuk pulau darah yang
mengandung hemangioblast dan
prospektif mioblast
• pulau-pulau menyatu dan membentuk
tabung berlapis endotel yang berbentuk
tapal kuda dikelilingi oleh mioblas. Regio
ini dikenal sebagai regio kardiogenik
Pembentukan dan posisi tabung
jantung
• Awalnya, bagian tengah area kardiogenik terletak di
sebelah anterior membrana orofaringealis dan lempeng
saraf
• Namun, bersama dengan penutupan tabung saraf dan
pembentukan vesikel otak, sistem saraf pusat tumbuh ke
arah kranial dengan cepat sehingga melewati pusat area
kardiogenik dan bakal rongga perikardium
• Akibat dari pertumbuhan otak dan pelipatan sefalik
mudigah, membrana orofaringealis tertarik ke arah depan,
sementara jantung dan rongga perikardium mula-mula
bergerak ke regio servikal dan akhirnya ke toraks
• Mudigah juga melipat ke lateral akibatnya,
regio kaudal dart tabung jantung yang
berpasangan menyatu kecuali di ujung
paling kaudal
• Bagian tengah tabung yang berbentuk
tapal kuda meluas untuk membentuk
bakal saluran aliran keluar dan regio
ventrikel
• Tabung jantung berkembang semakin
menonjol ke dalam rongga perikardium. pada
mulanya, tabung tetap melekat di sisi dorsal
rongga perikardium melalui lipatan jaringan
mesoderm, mesokardium dorsa.
• Mesokardium ventral tidak pernah terbentuk.
Pada perkembangan selanjutnya,
mesokardium dorsal lenyap, terbentuk sinus
perikardium transversal yang
menghubungkan kedua sisi rong-ga
perikardium
• sel-sel mesotel di permukaan septum
transver-sum membentuk proepikardium
dan bermigrasi ke jantung untuk
membentuk sebagian besar epikardium
• tabung jantung terdiri dart tiga lapisan: (1)
endokardium, membentuk lapisan endotel
di bagian dalam jantung; (2) miokardium,
membentuk dinding otot jantung; dan (3)
epikardium atau perikardium viseral
Pembentukan lengkung jantung

• Tabung jantung terus memanjang seiring


dengan sel-sel ditambahkan dari SHF ke
ujung kranialnya
• Seiring dengan pemanjangan saluran aliran
keluar, tabung jantung mulai melengkung pada
hari ke-23. Bagian sefalik tabung melengkung
ke arah ventral, kaudal dan ke kanan
• bagian atrium (kaudal) bergeser ke dorsok
• Pelengkungan ini tertuntaskan di hari ke-28
Regulasi molekular perkembangan
jantung
• Sinyal dari endoderm anterior (kranial)
menginduksi regio pembentuk-jantung pada
mesoderm splanknik dan menginduksi faktor
transkripsi NKX2.5
• aktivitas protein WNT (3a dan 8), yang
disekresi oleh tabung saraf, harus dihambat
karena protein ini normalnya menghambat
perkembangan jantung. Inhibitor protein WNT
(crescent dan cerberus) dihasilkan oleh sel-sel
endoderm
• Kombinasi aktivitas bone morphogenetic
protein (BMP) dan inhibisi WNT oleh
crescent dan cerberus menyebabkan
ekspresi NKX2.5
• Ekspresi BMP juga meningkatkan
ekspresi FGF8 yang penting untuk
ekspresi protein spesifik jantung. Setelah
tabung jantung terbentuk, bagian vena
dispesifikasi oleh asam retinoat
• struktur ini mengekspresikan gen untuk
retinaldehid dehidrogenase, yang
memungkinkan menjadi struktur jantung
bagian kaudal
• Pelengkungan jantung bergantung pada
beberapa faktor faktor transkripsi PITX2 di
mesoderm berperan dalam pengendapan
dan fungsi molekul matriks ekstraselular
yang mengatur pelengkungan
• HAND1 dan HAND2, di bawah regulasi
NKX2.5, juga berperan dalam perluasan
dan diferensiasi ventrikel.
Pembentukan sinus venosus

• pertengahan minggu keempat, sinus


venosus menerima darah vena dari kornu
sinus kanan dan kiri
• Setiap kornu menerima darah dari tiga
vena penting: (1) vena vitelina atau vena
omfalomesenterika, (2) vena umbilikalis,
dan (3) vena kardinalis komunis
• sinus bergeser ke kanan. Pergeseran ini
disebabkan pirau darah kiri ke kanan, yang
terjadi di sistem vena selama minggu keempat
dan kelima perkembangan. Dengan menutupnya
vena umbilikalis kanan dan vena vitelina kiri
selama minggu kelima, kornu sinus kiri segera
menjadi tidak penting. Ketika vena kardinalis
komunis kiri menutup di minggu ke-10, yang
tersisa dari kornu sinus kiri adalah vena oblikua
atrium kiri dan sinus koronarius
• Akibat dari pirau darah kiri-ke-kanan, kornu sinus
kanan dan vena menjadi sangat membesar
• Bagian inferior berkembang menjadi dua
bagian: (1) katup vena kava inferior dan
(2) katup sinus koronarius
Pembentukan septum jantung

• Septum mayor jantung dibentuk di antara


hari ke-27 hingga hari ke-37
perkembangan
• melibatkan dua massa jaringan yang
tumbuh secara aktif yang mendekat satu
sama lain hingga keduanya menyatu
• Massa-massa tersebut, yang dikenal
sebagai bantalan endokardium,
berkembang di regio atrioventrikel dan
konotrunkal
• massa-massa tersebut membantu
pembentukan septum atrium dan ventrikel
(pars membranasea katup dan kanalis
atrioventrikularis serta pembuluh aorta dan
pulmona
Pembentukan Septum di Atrium Komunis

• Di akhir minggu keempat, krista berbentuk


bulan sabit tumbuh dari atap atrium
komunis ke dalam lumen
• Kedua kaki dari septum ini meluas ke arah
bantalan endokardium di kanalis
atrioventrikularis. Lubang antara batas
bawah septum primum dan bantalan
endokardium adalah ostium primum
• perkembangan selanjutnya, perluasan bagian
superior dan inferior bantalan endokardium
tumbuh di sepanjang tepi septum primum,
yang menutup ostium primum
• sebelum penutupan terjadi sempurna,
kematian sel menyebabkan perforasi di bagian
atas septum primum. Penyatuan dari perforasi
ini membentuk ostium sekundum
• Ketika lumen kanan meluas akibat
menyatunya kornu sinus, terbentuk lipatan
berbentuk bulan sabit disebut septum
sekundum
Pembentukan Septum di dalam
Kanalis Atrioventrikularis
• Di akhir minggu keempat, dua bantalan
mesenkim, bantalan endokardium
atrioventrikel, muncul di batas anterior dan
posterior kanalis atrioventrikularis
• pada ventrikel kiri primitif dan dipisahkan
dari bulbus kordis oleh bulbo (cono)
ventricular flange (kerah bulbo (kono)
ventrikel
• bantalan atrioventrikel lateral muncul di
batas kanan dan kin kanalis
• bantalan anterior dan posterior, semakin
menonjol ke dalam lumen dan menyatu,
yang menyebabkan kanalis terbagi
sempurna menjadi ostium atrio
ventrikulare kanan dan kiri pada akhir
minggu kelima
Katup Atrioventrikel
• Sesudah bantalan endokardium atrioventrikel
menyatu, ostium atrioventrikulare dikelilingi oleh
proliferasi lokal jaringan mesenkim.
• Saat aliran darah melubangi dan menipiskan
jaringan di permukaan ventrikel dari proliferasi ini,
terbentuk katup-katup dan tetap melekat pada
dinding ventrikel melalui korda otot
• jaringan otot di korda mengalami degenerasi
digantikan oleh jaringan ikat.
• Katup-katup terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh
endokardium danterhubung dengan trabekula tebal di
dinding ventrikel, muskuli papilares, melalui korda
tendinae
• Sehingga, terbentuk dua katup, yang terdiri
dari katup bikuspid (atau mitral) di kanalis
atrioventrikularis kiri, dan tiga daun katup,
yang terdiri dari katup trikuspid, di sisi kanan.
Pembentukan Septum di Trunkus
Arteriosus dan Konus Kordis
• Selama minggu kelima, muncul pasangan
bubungan yang berlawanan di dalam trunkus
• penebalan trunkus, atau bantalan, terletak di
dinding superior kanan (penebalan trunkus
superior kanan) dan di dinding inferior kiri
(penebalan trunkus inferior kiri)
• bubungan membentuk septum aortikopul-
monale, yang membagi trunkus menjadi
saluran aorta dan pulmonal
• Saat penebalan trunkus muncul,
penebalan terjadi di sepanjang dinding
dorsal kanan dan ventral kiri konus kordi
• Saat kedua penebalan konus telah
menyatu, septum membagi konus menjadi
bagian anterolateral (saluran aliran keluar
ventrikel kanan)
• Sel krista neuralis, berasal dari tepi lipatan
saraf di regio otak belakang, bermigrasi
melalui arkus faring 3, 4, dan 6 ke regio
saluran keluar jantung
Pembentukan Septum di Ventrikel

• Di akhir minggu keempat, kedua ventrikel


primitif mulai meluas
• Dinding medial ventrikel yang sedang
berkembang membentuk pars muskularis
septum interventrikulare
• Foramen interventrikulare, di atas pars
musku-laris septum interventrikulare,
mengecil saat konus septum tuntas
terbentuk
• Jaringan ini menyatu dengan bagian-
bagian konus septum yang berbatasan.
Pe-nutupan foramen interventrikulare
secara sempurna membentuk pars
membranasea septum interventrikulare
• Tuberkel ketiga muncul di kedua
membentuk cekungan di permukaan
atasnya, katup semilunar
Sistem Arteri
• selama minggu keempat dan kelima
perkembangan, setiap arkus menerima saraf kranial
dan arterinya masing-masing
• Arteri ini, arkus aortae, berasal dari sakus aortikus,
bagian paling distal trunkus arteriosus. Arkus aortae
tertanam di dalam mesenkim
• Sakus aortikus ikut membentuk cabang untuk
setiap arkus baru yang terbentuk, yang secara
keseluruhan menghasil-kan lima pasang arteri.
• Pada hari ke-27, sebagian besar arkus aortae
pertama telah lenyap (Gambar 13.36), walaupun
sebagian kecil menetap untuk membentuk arteri
maksilaris
• Walaupun arkus keenam belum terbentuk
sempurna, sudah terdapat arteri pulmonalis
primitif
• perubahan pada sistem arkus aortae: (1) aorta
dorsalis di antara pintu masuk arkus ketiga
dan keempat, yang dikenal sebagai duktus
karotikus, mengalami obliterasi ; (2) aorta
dorsalis kanan menghilang di antara pangkal
arteri intersegmental ketujuh dan tautannya
dengan aorta dorsalis kiri; (3) pelipatan sefalik,
pertumbuhan otak depan dan pemanjangan
leher mendorong jantung masuk ke dalam
rongga toraks
Sistem Vena

• Di minggu kelima, tiga pasang vena utama


dapat dikenali: (1) vena vitelina, atau vena
omfalomesenterika, membawa darah dari
yolk sac ke sinus venosus; (2) vena
umbilikalis, berasal dari vilus korion dan
membawa darah yang teroksigenasi ke
mudigah; dan (3) vena kardinalis, yang
mengalirkan darah dari tubuh mudigah
Vena Vitelina

• vena vitelina membentuk pleksus


mengelilingi duodenum dan berjalan
melalui septum transversum. Korda hati
yang tumbuh ke dalam septum
mengganggu perjalanan vena, dan
terbentuk jaringan vaskular yang luas,
sinusoid hati
Vena Umbilikalis

• Mula-mula, vena umbilikalis berjalan di


kedua sisi hati, tetapi sebagian
berhubungan dengan sinusoid hati.
Bagian proksimal kedua vena umblikalis
dan sisa vena umbilikalis kanan kemudian
lenyap sehingga vena kiri adalah satu-
satunya pembuluh yang membawa darah
dari plasenta ke hati
Vena Kardinalis

• vena kardinalis membentuk sistem drainase


vena utama pada mudigah. Sistem ini terdiri
dari vena kardinalis anterior, yang mengalirkan
darah dari bagian sefalik mudigah, dan vena
kardinalis posterior, yang mengalirkan darah
dari bagian tubuh mudigah lainnya. Vena
kardinalis anterior dan posterior bergabung
sebelum masuk ke kornu sinus dan
membentuk vena kardinalis komunis yang
pendek.
Peredaran darah sebelum lahir
Peredaran darah sesudah lahir
EMBRIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
EMBRIOLOGI SISTEM
PERNAPASAN
• Mulai berkembang saat mudigah
berusia 4 minggu
• Ditandai dengan tumbuhnya
divertikulum respiratorium
• Proses pembentukan ini tergantung
pada: peningkatan Asam retinoat
yang dihasilkan mesoderm,
peningkatan RA menginduksi kerja
TBX4. Gen ini yang menginduksi
pertumbuhan serta diferensiasi
trakea dan paru.
Urutan Tahap Perkembangan Divertikulum
Respiratorium

Tracheoesophageal ridge dan pembentukan septum, nantinya


akan memisahkan antara trakea dan esofagus
Fistula Trakeoesofagus (FTE)

A. Abnormalitas yang paling


sering dijumpai (90% kasus)
timbul dengan bagian atas
esofagus berakhir dalam
kantong buntu dan segmen
bawah yang membentuk
fistula dengan trakea
B. Atresia Esofagus saja (4%
kasus)
C. Atresia tipe H, terjadi
hubungan langsung antara
esofagus dan trakea
PERKEMBANGAN LARING

• Lapisan bagian dalam laring berasal dari endoderm


• Tulang rawan dan otot laring muncul dari mesenkim
lengkung faring ke-4 dan ke-6 dan dipersarafi oleh
cabang-cabang saraf vagus (lengkungan ke-4 oleh
cabang laring superior, lengkungan ke-6 oleh cabang
laring)
Perubahan secara progresif dalam pengembangan laryngotraceal tube:

Lapisan endodermal distal menuju ke diferensiasi laring menjadi epitel, kelenjar


trakea dan epitel pulmonari. Tulang rawan, jaringan ikat dan otot-otot trakea berasal
dari mesenkim splanknik.
Diferensiasi Membran Pleural
Tunas paru terus tumbuh seakan-akan
menghantam menuju visceral mesoderm.
Mesoderm yang melapisi bagian luar dari
paru berkembang mnjadi visceral pleura.
Mesoderm somatik akan melindungi dari
bagian dalam. Rongganya disebut visceral
peritoneum
Lipatan pleuroperikardial memisahkan rongga pleura
dan perikardial

Minggu kelima - bentuk Minggu keenam- membran


lipatan pleuroperikardial pleuroperikardial mencapai garis tengah

Minggu ketujuh- pematangan lebih lanjut dari Minggu kedelapan- pematangan lebih lanjut
perikardium (memperluas rongga pleura) dari perikardium (memperluas rongga pleura)
Pemisahan Abdomen dan Torak
Perkembangan Septum Transversum dan Diafragma:

Sebagai sebuah embrio fold,


semua jaringan terhubung, septum
transversum terbentuk diantara
hati dan batang tubuh.
Perpanjangan Septum Transversum
yang Membagi Abdomen dan Rongga
Torak
• Tumbuh pada bidang transversal kasar dari
depan ke belakang.
• Awalnya pada tingkat C1, tetapi dipindahkan
secara kaudal oleh pertumbuhan diferensial
dari embrio
• Pada minggu ke 5-6, myoblas bermigrasi ke
septum, membawa persarafan (ventral rami dari
C3, 4, dan 5)
• Pada minggu ke 8, miring ke bawah sehingga
bagian depan septum berada di sekitar T7, tepi
belakang berada di sekitar T12 (mirip dengan
orang dewasa)
• Septum transversum berhenti di saluran usus, meninggalkan dua lorong terbuka di sisi kiri dan
kanan, alias "kanal perikardioperitoneal" (alias kanal pleura, ditunjukkan di sebelah kiri)
• Penutupan kanal-kanal ini membutuhkan pertumbuhan dari dinding tubuh dorsolateral, alias
"selaput pleuroperitoneal" (ditunjukkan pada sebelah kanan)
• Defect pada proses ini akan menyebabkan CDH (Congenital Diaphragmatic Hernias): diafragma
tidak terbentuk sempurna sejak di dalam kandungan dan menyebabkan sebagian isi perut
menonjol ke arah rongga dada.
Kongenital Diaphragmatic Hernias
Salah satu organ di dalam perut akan
bergerak ke dada dan menempati
ruang di mana paru-paru seharusnya
berada.
Akibatnya, paru-paru, jantung, ginjal,
dan sistem pencernaan bayi tidak
dapat berkembang dengan baik.
Sekitar 4 dari 10.000 anak yang baru
lahir menderita CDH. Efek jangka
panjang CDH kemungkinan tidak ada
sama sekali, namun anak dengan
CDH bisa memiliki masalah paru-paru
kronis pada usia dini.
Perkembangan Paru-Paru Manusia

7=trachea 5=L superior lobe


7=trachea
3=left main bronchus 1=L inferior lobe
6=right main bronchus
5=L superior lobe 6=R superior lobe
12=R middle lobe primordium 1=L inferior lobe 4=R middle lobe
13=R superior lobe 6=R superior lobe 2=R inferior lobe
primordium
4=R middle lobe
11=R inferior lobe primordium
2=R inferior lobe
1=left main bronchu
10=L superior lobe
primordium
9=L inferior lobe primordium
Tahap Pematangan Paru-Paru
Periode
Periode Calaliculi (16-26
Pseudoglandular (5-17 minggu)
minggu): Bronkus, terminal bronkiolus
Pada 17 minggu, semua elemen menjadi lebih besar, jaringan
utama telah terbentuk, kecuali paru-paru menjadi sangat
yang terlibat dengan pertukaran vaskular. Produksi surfaktan
gas (janin tidak dapat bertahan dimulai sekitar minggu ke 22,
hidup jika lahir pada tahap ini). tetapi tidak cukup untuk
mencegah keruntuhan jalan nafas
(atelacstasis). Saluran alveolar
Periode Terminal Sac dengan kantung terminal
terbentuk pada minggu ke 24,
(26 minggu) sehingga respirasi dimungkinkan
Banyak kantung terminal yang dalam jumlah terbatas.
berkembang, dengan epitel yang
sangat tipis dan kapiler yang Periode Alveolar (akhir periode
menggembung ke dalam alveoli janin hingga usia 8 tahun)
yang sedang berkembang. Struktur seperti alveoli hadir
Penghalang udara-darah dalam 32 minggu. Lapisan
berkembang dengan baik. kantung epitel melemahkan epitel
Produksi surfaktan cukup untuk skuamosa yang sangat tipis, yang
mencegah atelacstasis. mampu bertukar gas. 95%
karakteristik alveoli dewasa
berkembang setelah lahir.
Pascanatal:
• Alveoli terus berkembang setelah lahir, menjadi lebih berotot.
Pertumbuhan paru-paru setelah lahir terutama disebabkan
oleh peningkatan pernapasan bronkiolus dan alveoli. Hanya
1/6 alveoli dewasa ada saat lahir.
• Paru-paru diisi dengan cairan: cairan diperas dan masuk ke
limfa dan pembuluh darah, dikeluarkan melalui trakea saat
kelahiran.
• Surfaktan tetap berada di permukaan, menurunkan takanan
udara/darah
Embiologi Sistem Pencernaan
• Berasal dari lapisan endoderm yang pada
mulanya embrio akan melipat ke
sefalokaudal dan lateral sehingga
terbentuk usus primitive
• Usus primitive nantinya akan membentuk
tabung buntu, usus depan (foregut) dan
usus belakang (hindgut) di bagian sefalik
dan kaudal, sementara usus tengah
(midgut) tetap berada di bagian tengah
yang terhubung dengan yolk salc.
Esofagus
• Sekitar minggu keempat, maka akan terbentuk
diverticulum respiratorium (tunas paru) di bagian ventral
usus depan. Secara bertahap, maka akan terbentuk
septum trakeoesofageale yang akan memisahkan
keduanya, sehingga usus depan terbagu menjadi bagian
ventral, primordium repiratorium, dan bagian dorsal,
esofagus.
• Atresia esofagus merupakan sebuah abnormalitas yang
disebabkan oleh deviasi posterior secara spontan dari
septum trakeoesegeale atau faktor mekanis yang
mendorong dinding dorsal usus depan ke anterior.
Keadaan ini akan menyebabkan poli hidramnion karena
mencegah lewatnya cairan amnion ke saluran cerna.
Lambung
• Muncul sebagai pelebaran fusiform usus
depan pada minggu keempat.
• Disekitar sumbu memanjang, lambung
melakukan putaran 90o searah jarum
jam. Selama perputaran, bagian dinding
posterior lambung tumbuh lebih cepat
dari bagian depannya. Hal ini
mengakibatkan terbentuknya:
-Curvatura mayor
-Curvatura minor
Hati dan Kantung Empedu

• Terbentuk dari epitel endoderm pada ujung distal


fore gut pada pertengahan minggu ke-3 sebagai
diverticulum hepatis (tunas hati)
• Tunas hati terdiri dari sel-sel yang berproliferasi
cepat yang menembus septum transversum
(lempeng mesoderm) sehingga hubungan tunas
hati dan duodenum menyempit dan saluran
empedu terbentuk. Lalu terbentuk tonjolan ke
ventral yang menghasilkan kandung empedu
dan ductus cysticus.
Pankreas

Dibentuk oleh:
–Tunas pancreas dorsal dari epitel
–Tunas pancreas ventral endoderm duodenum

Kedua bagian ini nantinya akan menyatu karna perputaran


dari tunas pancreas ventral ke tunas pancreas dorsal
sehingga tunas ventral membentuk processus uncinatus
dan bagian bawah caput pancreas sedangkan tunas dorsal
membentuk bagian kelenjar lainnya.
Perputaran Usus Tengah

• Perputaran usus berlawanan arah jarum jam


dan berputar 270o di sekitar arteri mesenterika
superior. Selama berputar, pemanjangan
lengkung usus halus terus berlanjut dan jejunum
beserta ileum membentuk sejumlah lengkung
berbentuk kumparan.
• Duodenum terbentuk dari lengkung usus primer
di sebelah distal muara ductus biliaris dan
berlanjut ke tautan dua pertiga proksimal kolon
transversum dengan spertiga distalnya.
Usus belakang

• Membentuk sepertiga distal kolon


transversum, kolon descendens, kolon
sigmoideum, rectum, dan bagian atas
kanalis analis. Endoderm usus belakang
juga membentuk lapisan dalam pada
kandung kemih dan uretra.
• Usus ini masuk ke regio posterior cloaka
(suatu rongga yang dilapisi endoderm
yang berhubungan langsung dengan
entoderm permukaan) yang nantinya akan
ORGANOGENESIS UROGENITAL
DEFERENSIASI KELAMIN:
JANTAN:
TALI KELAMIN INDIFEREN

TALI TESTIS

RETE

TESTIS
rete testis dipisahkan
dari epitel
permukaan
SEL PRIMORDIAL oleh
tunika albuginea PUBER TUBULI
SEL SERTOLI
TALI TESTIS: SEMINIFE
RI
TUBULI SEMINIFERI

RETE TESTIS

DUCTULI EFERENTES

SALURAN WOLFF

DUCTUS DEFERENS

SEL LEYDIG BERKEMBANG DARI


MESENKHIM
JANTAN
:

TAHAP INDIFEREN
JANTAN
:

TAHAP
DIFERENSIA
SI
BETINA:
TALI KELAMIN INDIFEREN SUMSUM OVARIUM

SEL BENIH SEDERHANA OOGONIA

TAHAP INDIFEREN
BETINA:

TAHAP
DIFERENSIA
SI
SALURAN KELAMIN:
FASE INDIFEREN:
- SALURAN MESONEFROS
- SALURAN PARAMESONEFROS

DIFERENSIASI SALURAN KELAMIN:


HORMONAL
MIS = MULLERIAN INHIBITING
SUBSTANCE
JANTAN:
ANDROGEN:
PERTUMBUHAN PENIS
PERTUMBUHAN URETRA PARS CAVERNOSA
PENYATUAN SCROTUM
PERKEMBANGAN PROSTAT &
VESICULA SEMINALIS
SAL. MESONEFROS (WOLFF):
DUCTULI EFERENTES
DUCTULI EPIDIDYMIS
DUCTUS DEFERENTES

SAL. PARAMESONEFROS:
BETINA:
ESTROGEN:
PERKEMB. SAL. PARAMESONEFROS RAHIM
PERKEMB. LABIA MAJOR & MINOR
PERKEMB. CLITORIS
PERKEMB. VAGINA

SAL. PARAMESONEFROS:
SAL. TELUR = OVIDUCT
SAL. RAHIM = UTERUS,
CERVIX,
SEBAGIAN
VAGIN
VAGINA
:
ASAL:
JAR. PARAMESONEFROS (1/3 ATAS)
JAR. BULBUS SINOVAGINALIS (2/3 BAWAH)

HYMEN (SELAPUT DARA):


BATAS ANTARA RONGGA VAGINA DAN
SINUS UROVAGINALIS
ALAT KELAMIN LUAR:
TAHAP INDIFEREN:
MEMRANA CLOACALIS:
MEMBRANA UROGENITALIS
MEMBRANA ANALIS
TUBERCULUM GENITALE:
BAKAL PENIS / CLITORIS
JANTAN
:
ALUR + LIPATAN URETRA = URETRA PARS CAVERNOSA
HYPOSPADIA: lipatan uretra tidak menutup sempurna
EPISPADIA : ~ hypospadia di bag. dorsal (penis terbelah)

BETINA:
LIPATAN URETRA TIDAK BERSATU LABIA MINOR
TONJOLAN KELAMIN LABIA
ALUR UROGENITALIS TERBUKA MAJOR
VESTIBULUM
ALAT KELAMIN LUAR JANTAN:
ALAT KELAMIN LUAR BETINA:
Gonad Indiferen
(Mesoderm
Intermediet)
Kromosom Y Penen t
u
Testis

Testis Ovari

Sel Leydig Sel Sertoli Sel Teka Sel Granulosa

Duktus Wolf
Breast

Testosteron Tissue
Estrogen
Epididymis, An ti- Mullerian
Vas Deferens, Duct
Seminal Vesicle Hormone Glandula
(AMH)
Mamaria
Dihydro
testosteron

Duktu s Uterus, Oviduk, Serviks, Vagina


Tuberkulum Bag. Atas
Penis
Genitale Mulleri
ABNORMALITAS:
- UTERUS
DIDELPHYS
- UTERUS
URACUATUS
- UTERUS
BICORNIS
- UTERUS BICORNIS
UNICOLLIS
ABNORMALITAS
ABNORMALITAS
Kepala dan Leher
Pembentukan ragio kepala berasal dari
Mesoderm Paraksial dan Mesoderm
Lempeng Parksial
• Mesoderm Paraksial (somit dan somiter)
membentuk : membranosa dan
kartilaginosanneurokranium (tengkorak)
• Mesoderm Lempeng Lateral membentuk :
kartilago laring dan jaringan ikat
Arkus Faring

• Arkus faring (brankial) terdiri dari balok-


balok jaringan masenkim yang dipisahkan
oleh kantong dan celah faring
• Setiap arkus menerima sejumlah Sel
Krista Neuralis, yang bermigrasi ke dalam
arkus untuk ikut membentuk komponen
tulang rangka wajah
• membentuk penampang kepala dan leher
di minggu ke empat
• Setiap arkus berisi Arteri, Saraf Kranial,
Kantong Faring

• Kantong faring ada empat pasang dan


kantong ke lima bersifat rudimenter
• Epitel endoderm yang malapisi kantong
membentuk sejumlah organ penting yaitu :
Rongga telinga dan tuba auditiva
Stroma tonsila palatina
Kelenjer paratiroid inferior dan timus
Kelenjer superiot dan korpus ultimobrankiale
Celah Faring

• Pada minggu ke lima terdapat empat


celah faring dan hanya satu yang
berperan dalam pembentukan stuktur
definitif mudigah
• Bagian belakang celah pertama
menembus mesenkim dibawahnya dan
membentuk meatus akstikus eksternus.
Lapisan dasar meatus berperan dalam
pembentukan gendang telingga.
Lidah

• Lidah mucul di usia 4 minggu dalam


bentuk duan penebalan lidah lateral dan
satu penebalan medial, tuberkulum impar.
• Dibelakang penebalan terdapat aditus
laringis, yang di apit o;eh penebalan
aritenoid
• Persarafan sensorik lidah, Korpus Lingue
oleh n. Trigminus, nervus arkus pertama
• Persarafan sensorik khusus (pengecap)
diberikan oleh cabang korda timpani dan
Kelenjer Tiroid

• Berasal dari proliferasi epitel di dasar lidah


dan dalam perkembangannya, bergerak
turun ke posisinya di depan cincin trakea
• Tiroid mulai berfungsi pada akhir bulan ke-
3, tampak folikel-folikel yang mengandung
koloid
• Sel folikular menghasilkan koloid yang
berperan sumber tiroksin dan
triiodotironin. Sel para folikular atau sel C
berasal dari korpus ultimobrankial
Hidung

Berasal dari :
1. Prominensia frontonasalis, yang
berbentuk jembatan hidung
2. Prominensia nasalis mediana, yang
berbentuk lengkung dan ujung hidung
3. Prominensia nasalis lateralis, yang
membentuk cuping hidung
ORGANOGENESIS

MATA
BAGIAN-BAGIAN MATA

DIANTARANYA;
• Retina
• Iris
• Korpus Siliare
• Lensa
• Kornea
• Stroma Kornea
• Khoroid
• Sklera
• Korpus Viterium
• Otot Penggerak
PERKEMBANGAN MATA

• PEMBENTUKAN MATA
merupakan proses yang
sangat kompleks
dimana setiap tahap
memerlukan koordinasi
antar jaringan yang
berkontribusi (Moshiri :
2006)
1. Mata mulai tampak pada
mudigah 22 hari sebagai
sepasang alur dangkal
disamping otak depan.
2.Vesikel melekat ke ectoderm permukaan dan memicu
perubahan di ectoderm yang diperlukan untuk membentuk
lensa.
3.Vesikula optika mulai mengalami invaginasi dan membentuk
cawan optic berdinding ganda.
4.Lapisan dalam dan luar dari cawan ini mula-mula dipisahkan
oleh suatu lumen, ruang intraretina.
5.Lumen ini segera lenyap dan kedua lapisan tersebut
berhadapan satu sama lain.
6.Invaginasi tidak terbatas pada bagian tengah cawan optic
tetapi juga melibatkan sebagian dari permukaan inferior yang
membentuk fisura koroidea.
7. Pembentukan fisura ini memungkinkan arteri hialoidea mencapai
ruang dalam mata.
8. Sel-sel ectoderm permukaan yang pada awalnya menempel dengan
vesikula optika, mulai memanjang dan membentuk plakoda lentis
(lempeng lensa).
9. Vesikula lentis terlepas dari ectoderm permukaan dan berada di
mulut cawan optic.
10.Melalui suatu alur dibagian inferior vesikula optika, fisura koroidea,
arteri hialoidea (kemudian arteri sentralis retinae) masuk ke mata.
11.Serabut saraf mata juga menempati alur ini untuk mencapai area
optic di otak.
12.Kornea dibentuk oleh suatu lapisan ectoderm permukaan.
PERKEMBANGAN PERBAGIAN

LEKUK MATA VESIKULA OPTIK

1. Pada minggu kedua terbentuk 1. Didepan lekuk mata, ektoderm


lekuk mata di ektoderm permukaan menebal dan
diensefalon berkembang menjadi lensa mata

2. Lekuk mata akan berkembang 2. Didepan lensa mata terbentuk ruang


menjadi vesikula optik yang memisahkan lensa dari kornea
LEKUK MATA VESIKULA OPTIKA
• Sklera dan khoroid
berkembang dari
mesenkim disekitar
lekuk mata.
 Kornea berasal dari
ektoderm dan mesoderm

 Iris berasal dari ektoderm


vesikula optik
 Iris terdiri atas bagian
pigmen dan otot iris
• Korpus siliare
berkembang
dari epitel
vesikula optikum
• Perkembangan
korpus vitreum
dari mesoderm KORPUS VITERIUM

dan ektoderm
• Perkembangan
otot dan jaringan KORPUS SILIARE
penyambung OTOT PENGGERAK
MATA
dari mesoderm.
Organogenesis Telinga
a. Telinga Dalam
Perkembangan telinga dimulai pada minggu ke-4, dimana terjadi penebalan pada surface
ektoderm yang diinduksi oleh sinyal dari paraksial mesoderm dan notochord. Kemudian
setelah menebal, terbentuklah otic placode. Otic placode ini kemudian berinvaginasi dan
terbenam ke surface ektoderm dan menembus jaringan mesenkim dan membentuk otic pit.
Kedua ujung dari otic pit kemudian bersatu dan membentuk otic vesikel dan pada otik vesikel
ini terjadi pertumbuhan divertuculum dan pemanjangan.
Vesikel yang terus berkembang pada bagian ventralnya akan membentuk secculus yang
kemudian menggulung dan membentuk cochlear duct. Cochlear duct ini yang menggulung
sekitar 2,5 putaran akan membentuk membran cochlear dan terdapat penghubung dengan
sacculus yaitu ductus reuniens. Sedangkan pada bagian dorsal terjadi pembentukandari
endolymphatic duct, utricle, dan semicircular duct dengan ampulla pada salah satu ujungnya.
Stimulasi dari otic vesikel akan membuat mesenchyme disekitarnya berkondensasi dan
berdiferensiasi membentuk cartilagoneus otic capsule. Karena pembesaran dari
membranous labirynth, vakuola muncul di cartilagoneus otic capsule dan segara
membentuk perilymphatic space. Perilymphatic space yang berhubungan dengan
cochlear duct berkembang menjadi 2 bagian yaitu scala tympani dan scala vestibuli.
Cartilagoneus otic capsule kemudian berosifikasi dan membentuk bony labyrinth di
telinga dalam.
b. Telinga Tengah
Bagian telinga tengah berkembang dari tubotympanic recess dari firstpharingeal pouch.
Bagian proksimalnya akan membentuk pharyngothympanic tube (audotory tube).
Sedangkan bagian distalnya akan membentuk tympani cavity yang nantinya akan
meluas dan menyelimuti tulang kecil tengah (malleus, incus, dan stapes), tendon dan
ligamen serta chorda thympani nerve.
c. Telinga Luar
Eksternal acoustic meatus terbentuk dari perkembangan first pharingeal groove bagian
dorsal. Pada awal bulan ke-3, terjadi poliferasi sel-sel epitel dibawah meatus yang
nantinya akan membentuk sumbat meatud. Lalu pada bulan ke-7, sumbat meluruh dan
lapisan epitel di lantai meatus berkembang menjadi gendang telinga definitif. Gendang
telinga tersebut dibentuk dari lapisan epitel ektoderm di dasar acoustic meatus, lapisan
epitel endoderm di tympani cavity dan lapisan intermediate jaringan ikat yang
membentuk stratum fibrosum. Sedangkan aurikula terbentuk dari hasil proliferasi
mesenkim di ujung dorsal first and secondary pharyngeal arch yang mengelilingi first
pharyngeal groove dan membentuk auricular hillock yang berjumlah 3 di masing-
masing sisi eksternal acoustic meatus dan kemudian auricullar hillock akan bersatu lalu
membentuk auricula definitif
Pada awalnya telinga luarberada di regio leher bawah namun setelah terbentukmandibula,
telinga luar naik ke samping kepala setinggi dengan mata
Sistem Integumen (Kulit)
Kulit memiiki 2 asal:

• 1.Epidermis (dari ektoderm)


• 2.Dermis (dari mesenkim)
Akhir bulan 4,epidermis memperoleh
susunan definitifnya menjadi 4 lapisan;
• 1) Stratum basale (germinativum)
• berperan menghasilkan sel-sel baru
• 2) Stratum spinosum
• 3) Stratum granulosum
• Mengandung granula keratohialin di sel-selnya
• 4) Stratum Korneum (lapisan tanduk)
• Membentuk permukaan sisik keras pada
epidermis,mengandung keratin.
Sistem integumen terdapat pada Rambut
Rambut muncul sebagai ploriferasi epidermis
solid yang menembus dermis di bawahnya.Di ujung
terminal,tunas rambut mengalami invaginasi menjadi
Papila rambut.

Sel-sel dari tuna dinding epitel folikel,membentuk


Kelenjar sebasea.
Contoh kelainan pada kulit:
1.Kelenjar Mamaria
Awalnya berupa penebalan memanjang epideris,yaitu
garis mamaria (mammary ridge)
Mudigah berumur 7 minggu,garis ini berjalan dikedua sisi
tubuh dari pangkal lengan hingga regio tungkai. Sebagian
kecil di sekitar toraks terbentuk sekitar 16-24 tunas. Akhir
kehidupan pranatal ,tunas epitel mengalami kanalisasi
dan membentuk duktus laktiferus,duktus kecil, dan
alveolus kelenjar. Segera setelah lahir, lubang ini
berubah menjadi putting payudara.

Anda mungkin juga menyukai