Anda di halaman 1dari 151

EMBRIOLOGI

dr. Octavia D W

FK Univ. Tarumanagara
2012

Setelah penetrasi sel sperma ke dalam sel telur terjadi


pembelahan stadium 2 sel 4, 8, 16 sel terbentuk
kumpulan sel yang serupa (blastomer), yaitu morula
Di rongga uterus : stadium 16 sel, terjadi diferensiasi
pertama morula beralih menjadi blastokista

Nidasi

Setelah nidasi, trofoblas tumbuh dengan cepat


membentuk massa sel padat (sinsitiotrofoblas)
mengelilingi embrioblas kelak menjadi plasenta
Bagian dalam trofoblas tidak membentuk sinsitium dan
tetap mempertahankan struktur selnya. Struktur ini
disebut sitotrofoblas
Embrioblas (cakram mudigah) membentuk 2 lapis sel :
*epiblas membentuk gelembung dengan sedikit cairan
rongga amnion
*hipoblas yang membentuk yolk sac

Gastrulasi : proses pembentukan ketiga


lapisan germinal pada embrio
Dimulai dengan pembentukan garis primitif (primitive
streak) : garis dengan penonjolan pada kedua tepinya
dan ujung kepalanya berupa nodus primitif

Lempeng prekordial

Dari nodus ke arah kepala terbentuk sel-sel prenotochord


sampai pada lempeng prekordial.
Sel-sel prenotochord dan hipoblas membentuk lempeng
notochord
Notochord ini kelak menjadi dasar kerangka sumbu
badan

Ektoderm : sel saraf


sel epidermis, rambut, kuku
epitel sensorik telinga,
hidung, mata
sel pigmen
kel. hipofisis, mammae,
Endoderm
keringat : sel epitel usus
sel pankreas, hati
sel epitel paru-paru
sel kelenjar tiroid, paratiroid
sel kandung kemih
epitel kavum timpani
epitel tuba eustachius

MESODERM
1. Chorda dorsalis (mesoderm axial)
induksi neural tube (nucleus pulposus)
2. Somit (mesoderm para-axial)
>dermatom (segmen kulit, kulit,
subcutis)
>myotom (otot rangka dan otot
batang tubuh)
>sclerotom (vertebra, tulang iga)
3. Nephrotom (mesoderm intermediat)
ginjal, epididimis, ductus deferens

4. Lempeng lateral
>lapisan parietal (somatopleura) :
dinding batang tubuh dgn pleura
dan
peritoneum parietale, sternum,
tulang
extremitas
>lapisan visceral
(viscero/splanchnopleura) :
pleura/peritoneum viscerale,
dinding usus

PERKEMBANGAN OTAK
Di cranial, neural tube beberapa kali
melengkung pada pertengahan minggu
ke 4 3 gelembung otak sederhana :
1.Otak depan (prosencephalon, forebrain)
2.Otak tengah (mesencephalon, midbrain)
3.Otak belakang (rhombencephalon,
hindbrain)

Gelembung otak primer : Proencephalon


pada minggu ke 5 berkembang
menjadi gelembung otak sekunder :
Telencephalon cerebrum (corpus
striatum),
Diencephalon diencephalon
(palidum,
thalamus, hipothalamus dan
metathalamus)
Gelembung
otak
primer
:
Organ terkait
: organ
penciuman
Mesencephalon
Gelembung
otak
organ
penglihatan
sekunder tetap :
Mesencephalon otak tengah
(tegmentum)

Gelembung otak primer :


Rhombencephalon Gelembung otak
sekunder :
Metencephalon cerebellum, pons
Mielencephalon medulla oblongata
Organ terkait : organ labirin
organ pendengaran
Pertumbuhan yg.pesat pada minggu ke 4 dan 5
menyebabkan timbulnya lipatan yang disebut
flexura.
Otak akan membentuk ruang yang
disebut ventrikel pada masing
masing hemisphere.

Pertumbuhan yang paling banyak jumlahnya


terjadi di dalam telencephalon

SUSUNAN RANGKA
Berkembang dari mesoderm pada mgg ke3

Akhir mgg ke-4, sel sclerotom mjd polimorf


mesenkim /jaringan penyambung mudigah yang
dapat berpindah & berdifferensiasi mjd fibroblas,
kondroblas atau osteoblas

Penulangan membranosa (membranous


ossification) mesenkim secara langsung
berdifferensiasi menjadi tulang,
cth pada tulang pipih tengkorak
Penulangan endokondral mesenkim
pertama-tama membentuk model tulang
rawan hialin yg kemudian mengalami
penulangan,
cth pada sebagian besar tulang

TENGKORAK
Dibagi menjadi 2 bagian :
Neurocranium batok pelindung sekitar otak
Viscerocranium kerangka wajah

Neurocranium
Dibagi dalam 2 bagian :
bagian membranosa terdiri atas tulang2 pipih
yg mengelilingi otak sebagai suatu kubah
bagian cartilaginosa / kondrocranium yg
membentuk tulang2 dasar tengkorak

Neurocranium Membranosa
Sisi2 & atap tengkorak berkembang dari mesenkim yg
mengalami pertulangan membranosa (ditandai dgn adanya
spikula tulang berbentuk seperti jarum)
Spikula secara progresif memancar dari pusat pertulangan
primer ke arah tepi
Dalam pertumbuhannya tulang membranosa
membesar melalui peletakan lapisan2 baru
di atas permukaan luar & diikuti penyerapan
osteoklastik dari arah dalam

Tengkorak bayi baru lahir

Segera setelah lahir, bergerak kembali ke tempat asalnya


membetuk tengkorak yg tampak besar & bulat dan ukurannya
sangat besar dibandingkan daerah muka yg kecil
Pertumbuhan tulang2 kubah cepat selama tahun pertama hingga
thn ke-7, pertumbuhan & perkembangan tulang2 pipih
terutama disebabkan oleh pertumbuhan otak

Neurocranium Kartilaginosa/
Kondrocranium

Ke3 nya menyatu sama lain dgn lempeng tengah


kecuali pada lubang2 tempat saraf otak
meninggalkan tengkorak

Viscerocranium
Viscerocranium terutama dibentuk oleh 2 lengkung insang yg
pertama.
Lengkung pertama / lengkung mandibula :
1. cabang dorsal (processus maxillaris) os maxilla, os
zygomaticum & sebagian tulang temporal.
2. cabang ventral ( rawan Meckel / processus mandibularis)
os mandibula, malleus & incus (ujung dorsal).
Rawan Meckel menghilang kec pd lig. sphenomandibulare.
Lengkung insang ke2 / rawan Reichert stapes
Belum adanya rongga2 paranasal & ukuran
tulang2nya yg kecil wajah < neurocranium.

ANGGOTA BADAN
Tunas nampak pd permulaan minggu ke5 (bentuk seperti
dayung). Tunas tungkai < tunas lengan.
Tunas inti mesenkim (dari mesoderm somatik) &
diliputi lapisan ektoderm.

Mgg ke6 model rawan hialin pertama (bayangan bakal


tulang2 anggota bdn) penulangan endokondral.
Pusat penulangan primer timbul pada semua tulang
panjang anggota badan (mgg ke12).
Dr pusat penulangan primer pada batang (diaphysis),
pertulangan endokondral berangsur2 meluas ke arah
ujung2 model rawan.
Waktu lahir, diaphysis tulang telah menjadi tulang,
namun epiphysis tetap berupa rawan, tetapi segera
terjadi penulangan endokondral pada epiphysis
tulang berongga halus yg diliputi
oleh kerangka rawan.

Cartilago epiphysialis (lempeng rawan


antara diaphysis & pusat2 pertulangan epiphysis)
pertumbuhan panjang tulang
Pertulangan endokondral berlangsung terus (cepat
pd diaphysis & sangat lambat pd epiphysis)
setelah tulang mencapai panjang yg penuh,
epiphysis menghilang & bersatu dengan dengan
batang tulang
Pusat2 penulangan sekunder berguna bagi
ahli2 radiologi menentukan apakah telah
mencapai usia pertumbuhannya yang sesuai

COLUMNA VERTEBRALIS
Mgg ke4, sel2 sclerotom migrasi ke medial mengelilingi
medula spinalis & korda dorsalis. Klmpk2 sclerotomnya
dipisahkan oleh daerah2 yg tidak begitu padat yg
mengandung arteriae intersegmentales
Korda dorsalis menghilang pada badan2 ruas, sisa2nya
berdegenerasi mukoid (nucleus pulposus), yg dikelilingi
serabut2 melingkar (annulus fibrosus disci intervertebralis)
discus intervertebralis
Notochord Myotome
Intersegmental
mesenchyme

Nucleus pulposus and


intervertebral disc

Intervertebral
disc

Precartilaginous
Vertebral body

Artery
Nerve
Sclerotome
segment

Annulus
fibrosus

CACAD-CACAD BAWAAN
Achondroplasia
g3 pertulangan endokondral pd lempeng2 epifisial
tulang2 panjang kekerdilan, ke2 pasang anggota
badan sangat pendek, batang badan normal, ukuran
kepala normal / sedikit membesar & bagian tengah
wajah agak kurang berkembang.
Acromegaly
hiperpituitarism bawaan (karena adenoma)
pertumbuhan menyeluruh yg cepat gigantism
(ditandai oleh tidak serasinya pembesaran muka,
tangan & kaki)

Acromegaly

Achondroplasia

Tengkorak
Dari cacad2 yg sangat berat (cranioschisis = tengkorak
yang terbelah) bersama2 dgn kelainan2 otak berat seperti
anencephali, sampai yg ringan.
Anak2 dgn cacad2 ringan pd
tengkorak dimana jaringan otak dan/
selaput otak menonjol keluar rongga
tengkorak (encephalocele
/craniomeningocele) sering dijumpai.
Kelompok cacad craniostenosis / craniosynostosis
(craniostosis) penutupan 1 sutura / lebih sebelum
waktunya.

Scaphocephaly : penutupan dini


sutura sagittalis perluasan os
frontale & occipitale tengkorak
menjadi panjang, sempit & tidak
terdapat tuber parietale, kadang
disertai retardasi mental
Acrocephaly/oxycephaly / tengkorak menara : penutupan
dini sutura coronalis & lambdoidea tengkorak sempit &
tinggi (bentuk kerucut), apabila pada 1 sisi saja
craniostenosis asimetrik (plagiocephaly)

Craniofacial dysostosis (sindr. Crouzon) : sutura


sagittalis & sutura coronalis menutup pd waktu lahir
ditambah fonticulus anterior & sutura frontalis menutup
dini melebarnya tengkorak & dahi yg meninggi.
Sering diikuti ocular hypertelorism, exophthalmus, tidak
berkembangnya rahang atas & sepasang telinga yg
letaknya rendah. Perkembangan jiwa biasanya normal.

Acrocephalosyndactyly (sindr. Apert) : penutupan dini sutura coronalis,


ocular hypertelorism, tidak berkembangnya rahang atas & syndactyly
yg luas (tidak herediter)
Hambatan besar pembedahan kecenderungan tulang2 utk bersatu
lagi setelah sutura2 yg menutup telah dibuka kembali.
Microcephaly : otak gagal bertumbuh sehingga tengkorak tidak dapat
berkembang (biasanya anak sangat terbelakang).

Anggota badan
Amelia : Satu atau kedua anggota badan tidak ada
Meromelia : hanya terdapat tangan2 & kaki2 yg
dilekatkan pada badan oleh tulang kecil yg
bentuknya tidak teratur.
Micromelia : semua unsur anggota badan ada tetapi
sangat pendek
Hemimelia : tidak adanya sebagian / seluruh bagian distal
anggota gerak
Phocomelia : tidak adanya sebagian / seluruh bagian
proksimal anggota gerak

Hemimelia
Meromelia

Micromelia

Phocomelia

Thalidomide jika diberikan pd bulan2 pertama kehamilan


tidak terbentuknya/cacad2 berat pada tulang2 panjang,
atresia intestinal & kelainan jantung.
Polydactyly : jari2 tangan / kaki tambahan yang sering tidak
mempunyai hubungan otot yg sesuai. Cacad2 dengan
jumlah tulang yang berlebihan sering bilateral, sedang tidak
adanya jari hanya unilateral.
Sympodia : penyatuan ekstremitas bawah
Sirenomelia/mermaid deformity : janin dengan tungkai
bawah bersatu & kaki menyatu / terbelah 2)
Lobster claw/capit udang : celah abnormal antara tulang
metacarpal ke2 &4 serta jaringan2 lunak. Metacarpal ke3
hampir selalu tidak ada & ibu jari dgn jari telunjuk serta jari
ke4 & 5 mungkin bersatu.

Polydactyly

Sirenomelia

Talipes equinovarus
Lobster claw

Clubfoot (kaki gada) / talipes equinovarus : tapak kaki memutar ke dalam


& kaki mengalami adduksi & plantarfleksi, biasanya dengan sindaktili,
terutama pada & beberapa peristiwa bersifat genetik.
Dislocatio panggul bawaan (congenital hip dislocation) :
tidak berkembangnya acetabulum & caput os femoris, sebagian besar
pada . Kelainan telah berkembang sebelum lahir dan sering
berhubungan dengan kelemahan simpai sendi.

Columna vertebralis
Cleft vertebra/spina bifida/ruas yg terbelah : penyatuan yg tidak
sempurna / tidak bersatunya lengkung2 ruas, biasanya disertai medula
spinalis yang menonjol keluar melalui celah tersebut & nampak dari luar
Sindroma Klippel-Feil (cervical fusion syndrome) : jumlah vertebrae
cervicales yg kurang (memiliki leher yg pendek), sementara sisa
vertebrae yg lain bersatu / bentuknya abnormal, juga disertai batang
otak & cerebellum yg abnormal

Cleft vertebra/spina bifida

Sindroma Klippel-Feil

SUSUNAN OTOT
SUSUNAN OTOT SERAT LINTANG
Susunan otot berkembang dr mesoderm dan somit
berdifferensiasi menjadi sclerotom & dermomyotom.
Sel2 myotom membelah & memanjang serta
berbentuk kumparan (myoblast) bersatu untuk
membentuk serabut2 otot yg panjang & berisi
banyak inti.
Proses serupa tjd pd dinding ventrolateral tubuh,
dimana lapisan mesoderm somatik membentuk otot
serat lintang untuk dinding tubuh & anggota bdn,
otot polos berasal dari lapisan mesoderm
splanchnic.

Akhir mgg ke5 susunan otot dinding tubuh :


bagian dorsal yg kecil (epimere)
bagian ventral yg lebih besar (hypomere).
Saraf yg mempersarafi juga dibagi dalam ramus dorsalis
primer untuk epimere & ramus ventralis primer untuk
hypomere.
otot2 epimere otot2 ekstensor tlg punggung
otot2 hypomere otot2 fleksor lateral & ventral.

Susunan otot polos


Berkembang dr lapisan mesoderm splanchnic
membentuk otot yg melapisi usus, trachea &
bronchus, serta pembuluh2 darah yg terdapat dalam
mesenterium.
Otot polos iris, sphincter & dilator pupillae, sel2
mioepitel kelenjar payudara dan keringat diduga
dari ektoderm.

CACAD-CACAD BAWAAN

Omphalocele keluarnya sbgn usus melalui


umbilicus yang hanya dilapisi membran tipis
terbuat dari amnion & peritoneum karena tidak
adanya sebagian susunan otot perut, dapat juga
terjadi Ekstrofi kandung kemih.
Prune Belly Syndrome dinding perut sangat
tipis sehingga organ2 dalam dapt terlihat dan
mudah diraba.
Torticollis congenital peregangan M.
sternocleidomastoideus yang berlebihan pada
waktu bersalin dapat menimbulkan perdarahan di
dalam otot itu & selanjutnya
memendekkan
otot tersebut.

Omphalocele

Torticollis congenital

Prune Belly Syndrome

KEPALA DAN LEHER


Yang khas
terbentuknya lengkung branchial / pharynx
Pusat wajah dibentuk oleh stomodeum yang
dikelilingi pasangan pertama lengkung pharynx

5 buah tonjolan mesenkim ( 4 minggu) :


1 dan 2 : Tonjolan mandibula (lengkung pharynx I)
dapat dikenali kaudal terhadap stomodeum
3 dan 4 : Tonjolan maxilla (dorsal lengkung pharynx I)
lateral terhadap stomodeum
5
: Prominentia frontonasalis yaitu suatu
penonjolan yg agak bulat, kranial terhadap
stomodeum.

Lengkung pharynx
Rawan lengkung pharynx I terdiri atas processus maxillaris (dorsal) &
proc. mandibularis / rawan Meckel (ventral).
Proc. maxilaris & rawan Meckel mengalami penyusutan & menghilang,
kecuali 2 bagian kecil pada ujung dorsal & masing2 incus & malleus.
Mesenkim proc. maxillaris maxilla , os zygomaticus & sebagian os
temporalis.
Saraf : N. mandibularis (N.V3)
Otot2 : Otot2 pengunyah (M. temporalis, M. pterygoideus, M. masseter)
M. mylohyoideus
M. digastricus venter anterior
M. tensor veli palatini
M. tensor tympani
Susunan Rangka :
Cartilago Quadratus : incus
Cartilago Meckel : Malleus, Lig. sphenomandibulare,
sebagian mandibula

Lengkung pharynx II
Rawan lengkung kedua / lengkung hyoid (rawan Reichert)
Saraf : N. facialis
Otot2 : Otot2 mimik wajah (M. buccinator, M. auricularis,
M. frontalis, M. platysma, M. orbicularis oris &
M. orbiculari oculi)
M. digastricus venter posterior
M. stylohyoideus
M.
stapedius
Susunan Rangka : Stapes
Proc. stylohyoideus
ossis temporalis
Lig.
stylohyoideum
Cornu minus & bagian atas corpus
ossis hyoidei (ventral)

Lengkung pharynx III


Saraf
: N. glossopharyngeus
Otot-otot : M.stylopharyngeus, M. constrictor pharyngeus superior
Susunan Rangka : Cornu majus dan bagian bawah corpus ossis
hyoidei

Lengkung pharynx IV
Saraf
: N. vagus ramus laryngeus superior
Otot-otot : M. cricothyroideus, M. levator veli palatini,
Mm. constrictor pharyngei
Susunan Rangka : Rawan-rawan larynx (thyroidea, cricoidea, arytenoidea,
epiglottica, corniculata dan cuneiformis)

Lengkung pharynx VI
Saraf
: N. vagus ramus laryngeus recurrens
Otot-otot : Otot-otot intrinsik larynx

Kantong pharynx I
membentuk sebuah divertikulum (recessus tubotympanicus) yg
bersentuhan dgn celah pharynx I (meatus acusticus externus)
Bag distalnya cavitas tympanica/cavum tympani sederhana, bagian
proksimalnya tuba auditiva

Kantong pharynx II
Epitel yg melapisi kantong berproliferasi & membentuk tunas yang
menembus ke dalam mesenkim & disusupi jaringan mesoderm
primordium dari tonsilla palatina.
Sisa kantong ini tetap ada sebagai fossa tonsilaris.

Kantong pharynx III


Khas kantong ke3 & 4 : sayap dorsal & sayap ventral pd ujung distal
Epitel sayap dorsal glandula parathyroidea inferior
ventral thymus

Kantong pharynx IV
Epitel sayap dorsal glandula parathyroidea superior

Kantong pharynx V
corpus ultimobranchialis, yg kelak tercakup ke dalam glandula
thyroidea.
Dewasa corpus ultimobranchialis menghasilkan
sel2 parafollicular/sel C glandula thyroidea
(mensekresikan calcitonin)

Celah pharynx (4 celah)


Hanya 1 yg ikut mempengaruhi btk tetap mudigah
Bagian dorsal celah I menembus mesoderm yg
mendasarinya meatus acusticus externus
Epitel yg melapisi dasar liang ini membentuk
gendang telinga

CACAD-CACAD BAWAAN

Kista lateral leher (Kista branchialis)


Fistula branchialis: saluran sempit tempat hubungan celah ke2, 3,
dan 4 dengan permukaan bila lengkung pharynx ke2 gagal tumbuh
ke kaudal melampaui lengkung ke3 & ke4, lateral leher tepat di dpn
M. sternocleidomastoideus menyalurkan keluar cairan kista leher
lateral
Kista2 ini di bawah angulus mandibulae (sisa2 sinus cervicalis)

Sindroma lengkung pertama


Sindr. Treacher Collins (mandibulofacial dysostosis):
disebabkan kurangnya migrasi sel2 crista neuralis lengkung pertama
Telinga luar yg abnormal
Kelainan pd telinga tengah & dalam
Hipoplasia tulang pipi dan rahang bawah
Kelainan kelopak mata bawah

Sindroma Pierre Robin :

Hipoplasia rahang bawah (micrognathia)


Palatoschisis
Kelainan telinga dan mata
Lidah kecil

Lidah
Lengkung pharynx I 2 tonjolan lidah lateral & 1 tonjolan medial
(tuberculum impar)
Lengkung ke2, 3 & sbgn ke4 tonjolan medial ke2 (copula /
eminentia hypobranchialis)
Posterior lengkung ke4 tonjolan medial ke3 (epiglottis)
Aditus laryngis yang diapit oleh tonjolan-tonjolan arytenoid.
Tonjolan lateral tumbuh melebihi tuberculum impar & bersatu
2/3 bag. depan lidah / corpus linguae.

Tongue tie
(ankyloglossia)
lidah tidak bebas dari
dasar mulut (frenulum
hingga ujung lidah).

Wajah (Bibir)
Tonjol maxilla lateral & tonjol mandibula kaudal terhadap
stomodeum.
Prominentia frontonasalis batas atas stomodeum.
Di sisi kanan & kirinya terdapat lempeng hidung/plakoda nasal
(penebalan setempat ektoderm permukaan) membentuk tonjol
hidung lateral & medial membentuk lubang hidung.
Tonjolan maxilla terus bertambah besar dan tumbuh ke medial
sehingga mendesak tonjol hidung medial ke arah garis tengah.

Bibir atas dibentuk oleh kedua tonjol hidung medial dan kedua
tonjol maxilla. Bibir bawah dan rahang bawah dibentuk oleh tonjol
mandibula. Ala nasi (cuping hidung) dibentuk oleh tonjol hidung
lateral.
Tonjol maxilla dengan tonjol hidung lateral mulanya dipisahkan oleh
alur yang dalam (sulcus nasolacrimalis). Setelah kanalisasi,
terbentuk ductus nasolacrimalis dimana ujung atasnya melebar
(saccus lacrimalis) yang berjalan dari sudut medial mata ke meatus
inferior rongga hidung.

CACAD-CACAD BAWAAN

Sumbing bibir dan langitan


Sumbing di depan foramen incisivum : sumbing bibir lateral, sumbing
rahang atas dan sumbing antara langitan primer dan sekunder.
Sumbing di belakang foraramen incisivum : sumbing langit2 sekunder
dan sumbing uvula.
Golongan ke3 : gabungan keduanya.
Sumbing wajah miring
gagalnya penyatuan tonjol maxilla dengan tonjol hidung lateral
yang sesuai.
Ductus nasolacrimalis biasanya terbuka & tampak dari luar.
Sumbing bibir median
penyatuan 2 tonjol hidung medial yang tidak sempurna
di garis tengah, biasanya disertai alur yg dalam
di antara sisi kanan & kiri hidung.

Gigi-geligi
Mgg ke6, lapisan dasar epitel yang melapisi rongga mulut,
membentuk bangunan berbentuk huruf C (lamina dentis) di sepanjang
rahang atas & bawah menghasilkan sejumlah tunas gigi (10 buah
pada tiap rahang) yang membentuk primordial unsur ektoderm gigigeligi.
Segera permukaan dalam tunas2 tersebut berinvaginasi &
menimbulkan apa yang dinamakan tingkat cupu (tudung)
perkembangan gigi.
Cupu : 1 lapis luar (epitel gigi luar)
1 lapis dlm (epitel gigi dlm)
1 buah inti jar. jarang bergelombang (reticulum stellatum)
Mesenkim yg terletak pada lekukan tersebut membentuk papilla
dentis (kelak membentuk pulpa gigi).
Sel2 mesenkim papilla yg berdampingan dengan epitel gigi dalam
berdifferensiasi menjadi odontoblas (kelak membentuk dentin).

Lapisan dentin menebal odontoblas mundur kembali


ke dalam papilla dentis sambil meninggalkan cabang2
sitoplasma yg tipis (proc. dentalis) di belakangnya.
Lapisan odontoblas tetap ada selama gigi hidup & terus
membentuk pradentin dentin.
Sementara itu, sel2 epitel gigi luar berdifferensiasi
menjadi ameloblas (pembentuk email). Lapisan
penghubung antara lapisan email dan dentin dikenal
sebagai perbatasan email dentin.
Email mula2 diletakkan pada puncak gigi dan
berangsur2 menyebar ke leher gigi.

TELINGA
Dewasa berperan
keseimbangan

untuk

pendengaran

maupun

Mudigah, telinga berkembang dari 3 bagian yang


berbeda :
telinga luar sebagai alat pengumpul suara
telinga tengah sebagai penghantar suara dari telinga
luar ke telinga dalam
telinga dalam mengubah gelombang suara menjadi
rangsang saraf & mencatat perubahan keseimbangan

Telinga dalam
Gelembung telinga
Petunjuk pertama : ditemukan penebalan ektoderm
permukaan (lempeng telinga) pada kedua2 sisi
rhombencephalon berinvaginasi dgn cepat &
membentuk gelembung telinga / gelembung
pendengaran (otokista)
Selanjutnya, tiap gelembung terbagi menjadi :
unsur ventral membentuk sacculus & ductus cochlearis
unsur dorsal membentuk utriculus, ductus semicirculares &
ductus endolymphaticus

Bangunan epitel yang terbentuk dengan cara


demikian dikenal secara keseluruhan sebagai
labyrinthus membranaceus

Sacculus, Cochlea dan Organ Corti


Minggu ke6, sacculus membentuk suatu kantong
berbentuk saluran pada kutub bawahnya (ductus
cochlearis) menembus mesenkim di sekitarnya
dgn cara seperti ulir hingga genap mempunyai 2
putaran (minggu ke8).
Mesenkim di sekitar ductus cochlearis berdiff.
menjadi tulang rawan bervakuolisasi terbentuk
2 ruangan perilymphe yaitu scala vestibuli & scala
tympani.
Duct. cochlearis dipisahkan dari scala vestibuli oleh
membrana vestibularis & dari scala tympani oleh
lamina basilaris cochleae/membrana basilaris.

Sel2 epitel duct. cochlearis membentuk 2 buah rigi : rigi


dalam (kelak menjadi limbus laminae spiralis osseae) &
rigi luar (membentuk sebaris sel2 rambut dalam & 3/4
baris sel2 rambut luar, sel2 sensorik susunan
pendengaran).
Sel2 ini diliputi membrana tectoria ductus cochlearis,
yang terpancang di atas limbus laminae spiralis osseae &
menyandarkan ujungnya pada sel2 tectoria yang
meliputinya Organ Corti.
Rangsang yang diterima organ ini dihantarkan ke
ganglion spirale & kemudian ke susunan saraf melalui
serabut2 pendengaran saraf otak ke-8.

Development of the organ of Corti

Telinga tengah

Cavitas tympanica dan Tuba auditiva


Asal?
Bagian distal kantong ini (recessus tubotympanicus)
melebar membentuk cavitas tympanica sederhana,
sedangkan bagian proksimal tetap sempit membentuk
tuba auditiva/tuba eustachii.
Tuba auditiva merupakan saluran yang menghubungkan
cavitas tympanica dengan nasopharynx.

Tulang-tulang pendengaran

Malleus & incus rawan lengkung pharynx


pertama ( ototnya M. tensor tympani dipersarafi
nervus mandibularis)
Stapes lengkung pharynx kedua (ototnya M.
stapedius dipersarafi nervus facialis)

Telinga luar

Meatus acusticus externus


Asal?
Pada permulaan bulan ketiga, sel2 epitel pada dasar
liang berproliferasi sambil membentuk suatu lempeng
epitel yang padat (sumbatan meatus)
Dalam bulan ketujuh, sumbatan ini melarut dan epitel
yang melapisi lantai liang ini kemudian ikut berperan
dalam pembentukan gendang telinga tetap.
Jika sumbatan meatus tetap ada hingga lahir yang
dapat menyebabkan tuli bawaan.

Gendang telinga (membrana tympani)


Gendang telinga dibentuk dari :
epitel ektoderm di dasar meatus acusticus
epitel entoderm cavitas tympanica
lapisan tengah dari jaringan ikat jarang yang
membentuk stratum fibrosa.
Sebagian besar gendang
telinga melekat erat pada
tangkai malleus, bagian
lainnya membentuk sekat
antara liang telinga luar &
cavitas tympanica.

Daun telinga
Daun telinga 6 buah mesenkim yang berproliferasi, yang
terletak pada ujung dorsal lengkung pharynx I & II serta
mengelilingi celah pharynx I.
Tonjol2 ini, tiga buah pada tiap sisi liang telinga luar
bersatu & berangsur2 membentuk daun telinga tetap.
Awal terletak dalam daerah leher bawah, tetapi bergerak
naik ke sisi kepala setinggi mata karena perkembangan
mandibula

CACAD-CACAD BAWAAN
Tuli bawaan
tuna rungu & tuna wicara
disebabkan perkembangan abnormal labyrinthus
membranaceus & labyrinthus osseus, cacad tulang2
pendengaran serta gendang telinga.
Paling berat cavitas tympanica & liang telinga luar
tidak ada.
Dapat bersifat herediter atau tidak (faktor2 lingkungan,
Virus rubella pada minggu ke7 ke8 kerusakan hebat
organ Corti, poliomyelitis, erythroblastosis fetalis,
diabetes, hypotiroidism & toxoplasmosis)

MATA

Cawan mata dan Gelembung lensa


Mata tampak sebagai sepasang lekukan dangkal pada tiap
sisi otak depan yang tumbuh menyusup ke dalam
(mudigah 22 hari).
Tabung saraf menutup lekukan2 ini membentuk
kantong2 pada otak depan (gelembung mata)
gelembung ini berhubungan dengan ektoderm permukaan
& mempengaruhi perubahan ektoderm (untuk
pembentukan lensa) berinvaginasi & membentuk
cawan mata (optic cup) yg berdinding rangkap.
Lapisan dalam & luar cawan mata mula2 dipisahkan oleh
suatu rongga, ruangan dlm retina / intraretina, tetapi
segera rongga ini menghilang ke2 lapisan tersebut
berlekatan 1 dengan yang lain.

Invaginasi terjadi sampai sebagian permukaan bawah


terbentuk fissura choroidea yang memungkinkan
arteria hyaloidea mencapai ruangan dalam mata.
Mgg ke7, bibir2 fissura choroidea bersatu & mulut
cawan mata menjadi lubang bulat yang kelak menjadi
pupil.
Sel2 ektoderm permukaan (yang berhubungan dengan
gelembung mata) mulai memanjang & membentuk
lempeng lensa lempeng ini berinvaginasi &
berkembang menjadi gelembung lensa hubungannya
terlepas dgn ektoderm permukaan & terletak di dalam
mulut cawan mata.

Retina dan Iris

Lapisan luar cawan mata timbul butir2 pigmen kecil yg


dikenal sebagai lapisan pigmen retina.
Iris dibentuk oleh lapisan luar cawan mata yang
mengandung pigmen, lapisan dalam cawan mata yang
tidak berpigmen,dan lapisan jaringan ikat yang kaya
akan pembuluh darah dan mengandung otot2 pupil.

Lensa
Sel2 dinding belakang gelembung lensa, memanjang ke
arah depan dan membentuk serabut2 panjang yang
berangsur2 mengisi rongga gelembung lensa sampai
mencapai dinding depan gelembung lensa.
Pertumbuhan lensa tidak berakhir pada tingkat ini, tetapi
serabut2 lensa yang baru (sekunder) terus ditambahkan
kepada inti yang di tengah.

Choroidea, Sclera dan Cornea


Primordium mata seluruhnya dikelilingi oleh mesenkim
jarang (akhir minggu ke5) berdifferensiasi menjadi
lapisan dalam (choroidea, lapisan pigmen yang kaya
akan pembuluh darah) & lapisan luar (sclera, yg
meneruskan diri dengan duramater di sekitar nervus
opticus).
Differensiasi lapisan2 mesenkim yang menutupi
permukaan depan mata agak berbeda. Melalui proses
vakuolisasi , terbentuk bilik mata depan (camera anterior
bulbi) yang memisahkan mesenkim menjadi lapisan
dalam di depan lensa & iris ,membrana iridopupillaris &
lapisan luar yang berkelanjutan dengan sclera
(substansia propria cornea).

CACAD-CACAD BAWAAN

Coloboma iridis :
Celah yang terbentuk karena tidak menutupnya fissura
choroidea. Biasanya hanya terletak di iris, tetapi dapat
meluas ke dalam corpus ciliare, retina, choroidea &
nervus opticus.
Katarak bawaan :
lensa menjadi keruh sewaktu kehidupan dalam rahim.
Ibu yg menderita rubella antara kehamilan mgg ke4 &
ke7 anaknya sering menderita katarak; tetapi setelah
mgg kehamilan ke-7, lensa terhindar dari kerusakan,
tetapi sering tuli akibat differensiasi cochlea yang tidak
sempurna.

Microphthalmia :
seluruh mata terlalu kecil dan volume bola mata berkurang
sampai 2/3 dari normal.
akibat infeksi intrauterin seperti CMV atau toxoplamosis.
Anophthalmia :
mata seluruhnya tidak ada dan tidak dapat ditemukan
sisa-sisa bola mata kecuali dengan pemeriksaan
histologik, biasanya disertai cacad lain yang berat pada
tengkorak dan otak.
Siclopia / Synophthalmia

Coloboma iridis

Katarak bawaan
Microphthalmia

Anophthalmia

Synophthalmia

SUSUNAN KULIT

Kulit
lapisan luar/epidermis ektoderm permukaan
lapisan dalam/dermis mesoderm yang mendasarinya

Epidermis
Awal mudigah diliputi selapis tunggal sel2 ektoderm.
Permulaan bulan kedua epitel membelah & meletakkan
selapis sel gepeng (periderm/epitrichium) pada
permukaannya.
Proliferasi terbentuk lapisan ketiga (lapisan tengah).

Bulan ke-4, epidermis memperoleh susunan (5


lapisan) :
1. stratum germinativum lapisan dasar yg
bertanggung jawab menghasilkan sel2 baru,
mengandung melanosit dan kelak
membentuk rigi2 & lekuk2 pd permukaan kulit
/ sidik jari [ dasar genetik dasar bagi
penelitian genetika, penyidikan kejahatan
(dermatoglyphics) dan sebagai alat
diagnostik ].
2. stratum spinosum tebal, sel2 besar bersisi
banyak yg mengandung tonofibril2 halus
3. stratum granulosum sel2nya mengandung
butir-butir kecil keratohialin
4. stratum lucidum tipis & bening, hanya di
kaki
5. tangan
stratum&corneum
membentuk permukaan epidermis yg keras,
menyerupai sisik, dibentuk oleh beberapa lapis sel2 mati yang padat
serta penuh dengan keratin.
Sel2 periderm dibuang semasa kehidupan janin & dapat ditemukan dalam
cairan amnion.

Dermis/Corium
Berasal dari mesoderm somatik membentuk susunan
papilla yg tidak teratur (papilla dermis) yg menonjol ke
dalam epidermis. Papillae mengandung sebuah kapiler
kecil / sebuah alat ujung saraf sensorik.
Lapisan dermis yg lebih dalam (subcutis/hipodermis/fascia
superficialis/tela subcutanea) mengandung jaringan
lemak/adiposa dalam jumlah besar.
Waktu lahir, kulit diliputi oleh vernix caseosa (dibentuk oleh
sekresi kelenjar lemak dan sel-sel epidermis yang
berdegenerasi serta rambut) yang melindungi kulit terhadap
pengaruh penyamakan cairan amnion.
Kulit bayi baru lahir dapat memperlihatkan berbagai derajat
pertandukan.
Ichthyosis kulit tampak bersisik (pertandukan yg ber>)

Rambut
Proliferasi epidermis padat yang menembus dermis di bawahnya.
Pd ujung2 bawahnya, tunas2 rambut berinvaginasi yang segera
terisi oleh mesoderm & di dalamnya berkembang pembuluh darah &
ujung2 saraf sel2 yg terletak di tengah2 tunas rambut membentuk
kumparan & mengalami pertandukan batang rambut sedangkan
sel-sel tepi menjadi kuboid sarung rambut epitel.
Mesenkim sarung akar dermis dan
sebuah otot polos kecil yg melekat pd
sarung akar dermis (M. erector pilli).
Proliferasi sel2 epitel yg terus
berlangsung mendorong rambut ke atas
& akhir bulan ke-3 rambut2 pertama
(lanugo) tampak di daerah alis mata &
bibir atas.
Lanugo dilepaskan pada waktu lahir &
kelak diganti oleh rambut yg kasar dari
folikel2 rambut baru.

Dinding epitel folikel biasanya memperlihatkan tunas kecil


(kelenjar sebacea ) yang tumbuh menembus mesenkim di
sekitarnya Sel2nya berdegenerasi & membentuk zat
yang menyerupai lemak yang dikeluarkan ke dalam folikel
rambut mencapai kulit.
Hypertrichosis pertumbuhan rambut berlebihan yang
disebabkan oleh peningkatan pembentukan folikel rambut.
Jika terbatas pada daerah2 tubuh tertentu (daerah dorsal
garis tengah) hypertrichosis partialis, seluruh tubuh
hypertrichosis universalis.
Atrichia tidak adanya rambut secara bawaan, biasanya
dihubungkan dengan kelainan derivat2 ektoderm lain
(gigi-geligi & kuku).

Kelenjar susu
Petunjuk pertama adanya kelenjar susu penebalan epidermis yang
menyerupai pita, garis / rigi puting susu (terbentang pada tiap2 sisi
tubuh dr pangkal lengan hingga daerah paha).
Sekalipun segera menghilang setelah pembentukkannya, sebagian
kecil dari garis ini tetap ada di daerah dada & menembus mesenkim
yang mendasarinya membentuk 16-24 buah tunas membentuk
tonjolan2 tunas yg kecil & padat.
Akhir kehidupan sebelum lahir, epitel tunas berongga ductus
lactiferi sedangkan tonjolan-tonjolan tunas saluran2 kecil & alveoli
kelenjar susu.
Ductus lactiferi pada mulanya bermuara ke dalam sebuah lubang
epitel kecil berubah menjadi puting susu segera setelah lahir
karena proliferasi mesenkim.

Polythelia puting susu tambahan ( paling sering di daerah ketiak).


Polymastia sisa garis puting susu yg terletak abnormal dapat
berkembang menjadi kelenjar susu yang sempurna.
Inverted nipple kegagalan ductus lactiferi yang bermuara ke dalam
lubang epitel untuk berbalik keluar menjadi putting,
biasanya bersifat bawaan, tetapi dapat disebabkan
oleh tumor yg tumbuh cepat di dalam kelenjar.

JANTUNG
Keseluruhan sistem kardiovaskuler berasal dari
mesoderm
Sistem pembuluh darah mudigah mulai tampak
pada pertengahan minggu ke 3
Mula-mula di kedua sisi embrio lalu menyebar ke
arah kepala sehingga berbentuk tapal kuda
mengelilingi lempeng saraf.
Bagian sentral anterior kelompok ini berupa
daerah kardiogenik yang kelak membentuk
rongga perikardium

Dinding tabung jantung


terdiri dari 3 lapisan :
endokardium, miokardium
dan epikardium atau
perikardium viseral

Hari ke
20 Terbentuk heart tube
22 Mulai dibentuk cardiac loop
24 Jantung pindah dari daerah kepala ke leher
37 Apex jantung setinggi vert Th I
44 Apex jantung setinggi vert Th V
Neonatus : Apex jantung di daerah sela iga 3-4
Dewasa : Apex jantung di daerah sela iga 5

Kelainan kongenital jantung


1. Dextrocardia

(w/ situs inversus totalis dan partialis)

2. Patent foramen ovale (secundum type ASD)


3. Cor triloculare biventriculare (common / single atrium)
4. Canalis atrioventricularis communis persistens
5. Ventricular Septal Defect (VSD)
6. Tetralogi Fallot : overriding aorta(dextroposisi aortae),
stenosis pulmonalis, VSD dan hipertrofi ventrikel
kanan
7. Truncus arteriosus persisten

SISTEM PERNAPASAN

Mgg ke 4 muncul tonjolan dari dinding ventral


usus depan (diverticulum trakheobrachialis)
larynx, trachea, dan bronchus
Terpisah dari usus depan karena muncul dua rigi
esophagotrachealis yang bersatu septum
esophagotrachealis, tapi tetap ada hubungan
melalui orificium laringeum

Kelainan congenital perkembangan paru2


1. Kista kongenital paru-paru karena ada
pelebaran bronchus terminalis atau bronchus
yang lebih besar
2. Agnesis dari satu / kedua paru-paru
3. Neonatal Lobar Emphysema tulang rawan
dari bronchus tak berkembang collapse.
4. Respiratory Distress Syndrome (Hyaline
Membrane Disease) sekitar 20% dari semua
kematian bayi baru lahir.

SALURAN CERNA

Mesenterium ventral (bag. akhir esophagus, gaster dan bag.


proximal duodenum)
Mesenterium dorsal (bagian akhir esofagus kloaka)

SALURAN CERNA
1. Usus bagian kepala/faring menjadi rongga
mulut dan hidung kantong faring.
Organ lain : lidah, sinus paranasalis, tuba
auditiva, telinga tengah, organ branchiogenik,
dan kelenjar tiroid
2. Usus depan (fore gut) membentuk faring,
esophagus, lambung, bagian atas duodenum
Organ lain, trachea, bronchus, paru-paru, hati
dan pankreas

3. Usus Tengah (Mid gut)


duodenum (bagian bawah), jejunum,
jejunum, ileum, colon ascendens dan
colon transversum ( bagian proximal);
Organ lain : kelenjar Brunner, Plaque
Peyeri, Cecum, Appendix vermiformis
4. Usus Belakang (hind gut) colon
transversum ( bagian distal), colon
descendens, colon sigmoideum, rectum
Organ lain : allantois, sinus urogenitalis

Fore Gut
Terbentuk tonjolan diverticulum tracheobronchial
pada batas antara pharynx dan foregut.

Esophagus

Cacad bawaan :
atresia esophagus
fistula esophagotrachealis

Penyebab:
penyimpangan septum esophagotracheale
dorongan mekanik foregut ke depan
Akibat atresia :

terjadi gangguan aliran cairan amnion ke saluran cerna


polyhydramnion uterus membesar

stenosis esophagus (1/3 bawah)


hernia hiatus kongenital

Gaster
Foregut melebar terbentuk gaster
Gaster mengalami rotasi berdasar:
Sumbu memanjang dan Sumbu anteroposterior
Rotasi sumbu memanjang: 90 searah jarum jam
N. vagus kanan menjadi ke dinding belakang
N. vagus kiri menjadi ke dinding depan
terbentuk bursa omentalis
Rotasi sumbu anteroposterior :
mesogastrium terdorong kekiri
Akibatnya :
pylorus berada di kanan dan cardia di kiri

Dinding belakang tumbuh


cepat terbentuk
curvatura major :
menghadap ke kiri bawah
curvatura minor :
menghadap ke kanan atas

CACAD BAWAAN :
Stenosis pylorus paling sering
Terjadi penebalan m. sphincter pylori terutama otot
circularis dan sedikit yang longitudinalis
Akibatnya terjadi sumbatan muntah (pylorospasme)
Kadang : atresia pylorus

Duodenum

Duodenum: dari akhir foregut dan awal midgut


Batasnya pada tunas hati tunas pancreas
Akibat rotasi lambung duodenum
melengkung berbentuk huruf C berputar ke
kanan sehingga mempunyai letak
retroperitonealis

Hepar dan vesica fellea/ kandung empedu

Diverticulum hepatis tumbuh cepat menembus


septum transversum lempeng mesoderm
rongga pericardium dan tangkai yolk sac
Pangkal tunas hati dekat foregut menyempit
saluran empedu (bile duct) tumbuh tonjolan
kecil kelak menjadi vesica fellea dan ductus
cysticus

Mesoderm septum transversum antara hepar


dan dinding depan abdomen teregang dan
tipis ligamentum falciforme hepatis
Mesoderm septum transversum antara hepar
dan foregut meregang tipis omentum minus
(ligamentum hepatogastrica &
hepatoduodenale)
Peritoneum viscerale hepar berkembang cepat
kecuali bagian atasnya bare area
Minggu 12 terbentuk empedu dan ductus
cysticus bersatu dengan ductus hepaticus
ductus choledochus bersatu dengan ductus
pancreaticus membentuk ampulla hepatopancreatica

Cacad bawaan
Atresia vesica fellea dan bile duct
Bentuk ganda vesica fellea

Pankreas

Dari epitel entoderm duodenum terbentuk


tonjolan: tunas pancreas ventrale dan dorsale
Tunas pancreas ventrale berhubungan erat
dengan ductus choledochus
Waktu rotasi dan duodenum berbentuk huruf C
bag. kanan dan kiri tunas ventrale bersatu dan
bergeser ke dorsal diikuti oleh ductus
choledochus tepat di bawah tunas pancreas
dorsale

Saluran dari pancreas ventrale dan bagian distal saluran


pancreas dorsal ductus pancreaticus
Bagian proximal saluran pancreas dorsal ductus
pancreaticus accessorius bermuara ke duodenum pada
papilla duodenalis minor

Cacad bawaan
*Annular pancreas (berbentuk cincin)
tunas ventrale bag. kanan bergeser normal tapi
yang kiri bergeser berlawanan mengelilingi
duodenum bisa terjepit.
*Jaringan pancreas heterotrophic :
bisa ditemukan dimana saja, sering di mucosa
gaster dan diverticulum ilei

Mid Gut
Midgut berhubungan dengan yolk sac melalui
ductus vitellinus (tangkai yolk sac)
Batas midgut foregut:
pada muara ductus choledochus di duodenum
Batas midgut - hindgut:
pada batas bagian proximal dan bagian distal
colon transversum
Usus dan mesenteriumnya cepat memanjang
membentuk primary intestinal loop pada
ujungnya ada ductus vitellinus yolk sac

Bagian cranialis midgut membentuk


bagian distal duodenum sebagian ileum
Bagian caudalis menjadi
bag.akhir ileum bagian prox. colon
transversum

Pertumbuhan midgut cepat, juga hepar rongga


abdomen tidak cukup keluar ke rongga coelom
extraembryonal : terjadi hernia umbilicalis
physiologica
Perputaran mudgut terjadi serentak :
tumbuh memanjang
berputar sekitar poros a.mesenterica superior
Jejunumileum tambah panjang kelokan usus
Usus besar memanjang tidak berkelok

Pada akhir bulan ke-3 : usus mulai masuk


kembali dimulai dengan bag. proximal jejunum
ke sisi kiri atas lalu bagian usus lainnya
menempati tempat di sebelah kanannya.
Juga terbentuk suatu gelembung kecil : appendix
primitif
Waktu colon turun, appendix berkembang
letak retrocaecalis atau retrocolon
Waktu usus masuk kembali mesenteriumnya
tertekan pada dinding belakang abdomen
radix mesenterii

Cacad bawaan
1. Diverticulum ilei Meckeli
2-4% individu ductus vitellinus tidak menutup
sempurna kantong kecil di ileum 60-90 cm
sebelum muara ileum pada cecum
Jika ductus tetap utuh terjadi hubungan
antara umbilicus ileum : fistula umbilicalis
(fistula vitellinus)
2. Kista vitellinus (enterocystoma) pada kedua
ujungnya ductus vitellinus menutup tapi di
tengahnya tetap terbuka berupa kista

3. Omphalocele : usus gagal masuk kembali


tetap di rongga coelom extraembryonal
pada pangkal umbilicus, ditutupi amnion
4. Hernia umbilicalis congenitalis : otot dan kulit
tidak terbentuk, hanya dilapisi amnion yang
tipis usus yang menonjol hanya dilapisi
peritoneum dan amnion mudah pecah
Pada kasus berat hepar dan seluruh alat
viscera di luar abdomen : eventratio viscera
abdominis (gastro-schisis)

5. Kelainan putaran jerat usus berputarnya hanya 90


(seharusnya 270) maka colon dan caecum yang
pertama masuk kembali mengisi sisi kiri rongga
abdomen left sided colon
Jika putarannya terbalik 90 clock wise colon
transversum menyilang di belakang duodenum dan a.
mesenterica superior
6. Atresia dan stenosis usus : dapat terjadi di mana saja
di usus primitif.
Tidak ada rongga sama sekali akibat rekanalisasi
tidak sempurna.
Paling sering stenosis duodenum bagian
proximalnya melebar dan bagian distalnya menyempit
akibatnya muntah hebat dengan cairan kehijauan
seperti empedu

Hind Gut
Bagian akhir dari hindgut bermuara pada cloaca
(rongga yang dilapisi entoderm yang
berhubungan dengan ektoderm permukaan)
Daerah pertemuannya membrana cloacalis
Pada perkembangannya terbentuk septum
urorectale di antara allantois hindgut cloaca
Cloaca terbagi dua :
1. Sinus urogenitalis primitif di depan
2. Canalis anorectalis di belakang

Pada minggu ke 7 septum sampai pada membrana


cloacalis terbentuk perineum
Membrana cloacalis dibedakan dalam :
1. Membrana urogenitalis
2. Membrana analis pada minggu ke 8 terbentuk
tonjolan mesenkim di dasar lekukan ektoderm
proctodeum lubang anus
Pada minggu 9 membrana analis koyak terbuka canalis
analis

Cacad bawaan :
1. Anus imperforatus, atresia ani (paling sering)
Canalis analis buntu pada membrana analis
Pada yang berat ada lapisan tebal antara
rectum dan bagian luar tubuh lubang anus
tidak terbentuk : atresia recti (ampulla recti)
2. Fistula recti bersama anus imperforatus
Terbentuk fistula antara rectum dengan :
* vagina fistula rectovaginalis
* vesica urinaria fistula rectovesicalis
* urethra fistula urorectalis

SISTEM UROGENITAL
Di daerah leher, mesoderm intermediat
membentuk kelompok sel bersegmen : nephrotome
Nephrotome tumbuh ke lateralis membentuk
lumen saluran nephron (nephric tubules)

Sistem GINJAL
Unit excretorius dari kranial samapai kaudal terbentuk
3 sistem ginjal yang berbeda :
Pronephros : paling awal dan paling sederhana di C
menghilang akhir mgg 4
Mesonephros : dari bag
bawah C, Th sampai
bagian atas L
selanjutnya akan diganti
oleh
Metanephros mrpkn
ginjal permanen, dari
segmen L bagian
bawah dan S

Mesonephros : membentuk capsula Bowman dan


pada ujung lain terbentuk saluran pengumpul
longitudinalis disebut ductus mesonephricus
(Wolffian duct) ductus defferens pada laki2
Pada pertengahan bulan ke 2 : mesonephros
membentuk alat besar berbentuk ovoid di sisi
kanan dan kiri. Melekat ke dinding posterior
mesenterium yang lebar

Metanephros
Saluran excresinya terbentuk dari blastema
metanephrica
Collecting system: terbentuk tunas ureter
tonjolan pada ductus mesonephricus dekat cloaca
menembus masuk ke blastema metanephrica
Ujungnya melebar pelvis primitif calix major
et minor

Metanephros mula di L bagian bawah dan S


naik ke atas proses ascensus renalis
Sebaliknya gonad dan sisa mesonephros turun
ke bawah
Metanephros mulai berfungsi pada mid semester
2 dari kehamilan

VU dan uretra
Minggu 4-7 :
Cloaca oleh septum urorectalis
(anterior)

\
(posterior)
sinus urogenital primitif
canalis anorectalis
Septum ke arah dan bersatu dengan membrana cloacalis
membentuk centrum tendineum perinei primitif
Membrana cloacalis terbagi menjadi :
membrana urogenitalis
membrana analis

Sinus urogenital primitif terbagi menjadi 3 bagian:


Bagian atas paling luas vesica urinaria. Hubungan
dengan allantois kelak menutup menjadi tali fibrosa
tebal urachus (menghubungkan apex VU
umbilicus).
Saluran sempit pars pelvica sinus urogenitalis
urethra pars prostatica dan pars membranacea
Sinus urogenitalis definitif bagian sinus urogenitalis
di dalam penis pars cavernosum /spongiosum
penis
Pada wanita membentuk sebagian urethra dan
vestibulum
Muara ductus mesonephros masuk ke dalam pars
prostatica urethrae ductus ejaculatorius

CACAD BAWAAN :
1. Congenital cystic renal (ginjal kistik bawaan) terjadi akibat
saluran pengumpul tidak berkembang normal
2. Ginjal Pelvis dan Ginjal Tapal Kuda (horse shoe kidney) ginjal
tetap berada di pelvis.
Jika extremitas inferiornya bersatu horse shoe kidney (ren
unguiformis)
3. Agnesis renalis tunas ureter degenerasi dini
4. Ureter kembar dan ureter ektopik terjadi akibat pembelahan
dini dari tunas ureter
Jarang ureter yang satu masuk ke VU dan yang satu lagi ke
vagina/urethra/vestibulum
5. Kista, fistula & sinus urachus rongga allantois meluas dari VU
ke umbilicus lumen tetap terbuka : fistula urachi yang jika
terlokalisir kista. Jika bag bawahnya punya rongga sinus
urachi

Sistem GENITAL

Gonad baru bisa dibedakan jenis kelaminnya


pada minggu 7

Sel-sel benih baru tampak setelah minggu ke 6


Sel benih primordial mula terletak di dinding
yolk sac dekat allantois migrasi di rigi
genitalia. Jika tidak sampai gonad tidak
berkembang. Jadi sel benih primordial
berpengaruh pada perkembangan ovarium/testis
Epitel coelom rigi genital berproliferasi tali
kelamin primitif (primitive sex cords) yang belum
bisa dibedakan jenis kelaminnya indeferen

TESTIS
Kromosom Y mempengaruhi tali kelamin primitif
berproliferasi minggu 6-8 menembus medulla gonad
membentuk tali-tali testis atau tali-tali medulla (testis
cords) ke arah hilus membentuk jala : rete testis
Tali testis terpisah dari epitel permukaan oleh lapisan
padat jaringan fibrosa (=tunica albuginea) yang lalu akan
membentuk capsula testis
Pada bulan ke 4 tali testis berbentuk tapal kuda yang
menyempit dekat rete testis membentuk tubulus rectus
Lengkungan tapal kuda
berkelok menjadi
tubulus contortus

OVARIUM
Tidak ada kromosom Y tali kelamin primitif terputusputus sel2 tidak teratur mengandung gugus sel benih
primordial HILANG diganti stroma vaskular medula
ovarium
Epitel permukaan gonad tetap tebal terus berproliferasi
membentuk tali cortical (pada bln ke 4) terpecah
jadi kelompok sel terisolasi yang dikelilingi sel-sel benih
primitif jadi
oogonia dikelilingi
sel follicular (dr
epitel permukaan)

Meski ada tubuli excresi mesonephros seperti pada


tidak adanya tubuli medullaris berupa rete ovarii
menjelaskan bahwa ovum dikeluarkan melalui
permukaan ovarium dan TIDAK MELALUI SALURAN
GENITALIA UTAMA

Tingkat indeferen
Minggu ke 6 :
* ductus mesonephros Wolff
* ductus paramesonephros
(Mller) // ductus Wolff

Duktus GENITALIS

Pada : ductus Wolff ductus genitalis utama


ductus deferens
ductus Mller hampir seluruh hilang
: ductus Mller berkembang membentuk:
oviduct/tuba uterina
uterus
bagian terbesar dari vagina
ductus Wolff hilang kecuali beberapa sisa

GENITALIA EXTERNA
Tingkat indeferen

Minggu 3: sel-sel mesenkim menuju ke membrana


cloacalis membentuk lipatan cloaca. Cranial dari
membrana cloacalis tuberculum genitale
Waktu membrana cloacalis terbagi menjadi membrana
urogenital dan analis (minggu ke 6) lipatan cloaca juga
terbagi menjadi : lipatan urethralis dan lipatan analis
Bersamaan juga tampak tonjolan genital di kedua sisi
lipatan urethralis : tonjolan skrotum () dan tonolan
labia majora ()

Genitalia externa laki-laki


Dipengaruhi hormon androgen dari testis janin
tuberculum genitale cepat memanjang disebut zakar
(phallus) menarik lipatan urethralis ke depan
terbentuk dinding lateral alur urethra (groove)
Alur ini tidak mencapai ujung distalnya (glans penis)
Epitel alur urethra berasal dari entoderm membentuk
lempeng urethra (urethral plate)
Kelainan congenitalis :
Hypospadia
Epispadia
Ekstrofi VU
Penis bifida/dupleks

Genitalia externa wanita


Perkembangan dipengaruhi hormon estrogen dari
placenta dan ibu
Tuberculum genitale memanjang clitoris
Lipatan urethra tidak bersatu labia minora
Tonjolan genitalia membesar labia majora
Alur urogenitale terbuka vestibulum

SAAT LAHIR
Arteria dan vena umbilicalis menutup. Sisa lig
teres hepatis
Ductus venosus menutupm sisa lig venosum
Arantii
Ductus arteriosus menutup, sisa lig arteriosum
Foramen ovale menutup karena tek atrium kiri
Allantois menutup. Sisanya sebagai sisa
urachus/chorda urachi.
Ductus vitellinus juga menutup

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAINAN


KONGENITAL
Faktor lingkungan
- Agen infektif
- Agen fisik (radiasi, sinar X)
- Agen kimiawi
- Hormon
Penyakit ibu (g3 metab, PKU, def nutrisi, hipoksi)
Faktor kromosom dan genetik

Anda mungkin juga menyukai