Anda di halaman 1dari 30

B7M3

Organogenesis Kepala dan Leher


 Kepala berasal dari:
a. Mesoderm paraxial (somit dan somitomer)
- Komponen membranosa dan kartilaginosa neurocranium
- Otot volunteer di craniofacial
- Dermis dan jaringan ikat di dorsal cephalic
- Meningen di caudal prosencephalon
b. Mesoderm Lemplat
- Cartilage larynx (aritenoidea dan cricoidea)
- Jaringan ikat larynx
c. Krista neuralis
- Dari neuroectoderm migrasi ke ventral arcus pharynx dan rostral mengelilingi otaq
depan dan cawa optiq
- Viscerocranium
- Bagian regio membranosa dan kartilaginosa neurocranium
- Kartilago, tulang, dentin, tendon, dermis, pia dan arachnoid mater, neuron sensorik,
jaringan ikat glandularis
d. Plakoda ektoderm
- Neuron ganglion sensorik NC. V, VII, IX, dan X
 Arcus pharynx
- Muncul di minggu 4 dan 5 perkembangan
- Tdd balok jaringan mesenkim yg membentuk:
o Celah faring (pharyngeal cleft)
o Kantong faring yg muncul di spjg ddg lateral faring, bagian plg cranial usus
depan
- Akhir minggu 4, stomoideum dikelilingi arcus pharynx 1 -> tonjolan mesenkim hari
42
o Prominensia mandibularis- AP 1, caudal stomoideum
o Prominensia maxillaris- dorsal AP 1, lateral stomoideum
o Prominensia frontonasalis- cranial stomoideum
o Prominensia nasalis
a. Arcus pharyng 1- mandibula
- N. trigeminus
- Otot pengunyah + m. milohioideus, venter ant m. digastricus, m. tensor veli
palatinis, et m. tensor timpani
- Tulang maxilla, zigomatikum, sebagian os temporale, kartilago Meckel, mandibula,
maleus, inkusk lig malei ant, et lig. sfenomandibulare
b. Arcus pharyng 2- hioid
- N. fasialis
- Otot ekspresi wajah +venter pst m. digastrixus, m. stilohioideus, m. stapedius
- Tulang stapes, proc. Sfilohioideusm lig. stilohioideum, cornu minus dan bag sup
corpus hioideum
c. Arcus pharyng 3
- N. glossopharyngeus
- M. stilofaringeus
- Cornus mayus dan bag inf corpus hyoideum
d. Arcus pharyng 4-6
- N. vagus
o N. laringeus sup
o N. laringeus rekurens
- M. kortikotiroideus, m. levator veli palatini, m. konstriktor farings, otot intrinsic
laring
- Os kartilago laryng (tiroidea, krikoidea, aritenoidea, komikulata
 Kantong faring
a. Kantong 1  cavitas yimpani + tuba eustachii
b. Kantong 2  tonsilla palatina + fossa tonsilatis
c. Kantong 3 kelenjar paratiroid dan inferior + timus
d. Kantong 4  gld paratiroid sup + corpus ultimobrankiale (sel parafolikular [C] gl
tiroid)
 Celah pharynx
a. Celah 1- dorsal- MAE
b. Lapisan epitelnya- membran tympani
c. Celah 2,3,4 tumpang tindih- epicardial ridge di bawah leher
 Linguae
- Dari minggu ke 4 berasal dr AP1
a. Penebalan pertama: 2 lidah lateral, lidah medial, dan tuberculum impar
b. Penebalan kedua: AP 2,3, dan sebagian AP 4  copula (eminensia hypobranchialis)
c. Penebalan ketiga: medial. Pst AP 4  epiglottis
d. Penebalan lidah lateral menutupi tub. Impar  2/3 ant lingua (corpus lingua)
- Karena mukosa dr AP 1 inn sensorik NC. V1
- Posterior dr AP 2,3,4 inn sensorik NC. IX
- Epiglottis dr AP 4 inn n. laryngeus sup
- Otot lidah inn NC. XII
Tulang rangka
 Sistem tulang rangka berkembang dari:
- Mesoderm paraxial
- Mesoderm lemplat (lapisan parietal)
- Krista neuralis
 Mesoderm paraxial di kedua sisi tabung saraf  somitomer di regio regio cephalic dan
regio oksipital ke caudal
 Somit berdiff menjadi:
- Ventromedial  sklerotom
- Dorsolateral  demomiotom
 Akhir minggu 4, sel sklerotom menjadi polimorfik  jar longgar/ JI embryonal 
mesenkim yg bermigrasi dan berdiff jadi:
- Fibroblast
- Kondroblas
- Osteoblast
 Mesoderm lemplat parietal membentuk:
- Tulang gelang bahu
- Panggul
- Tulang ekstremitas
- Sternum
 Sel krista neuralis di regio kepala berdiff menjadi mesenkim dan membentuk tulang-
tulang wajah dan cranium
 Sisa tengkork berasal dr somit oksipital dan somitomer
 Tulang pipih tengkorak, mesenkim di dermis berdiff  tulang mll ossifikasi
intramembranosa
 Sebagian besar tulang, sel mesenkim awalnya membentuk model kartilago hialin yg
mengalami ossifikasi endokondral pd dasar tengkorak dan ekstremitas.

Cranium
 Neurocranium tdd dari:
- Membranosa: tulang pipih yg mengelilingi otaq sbg kubah (calvaria cranii)
- Kartialginosa ato kondrokranium: membentuk tulang dasar tengkorak (basis)
 Neurocranium membranosa
- Berasal dari sel krista neuralis dan mesoderm paraxial
- Mesenkim dr kedua sumber mengalami ossifikasi intramembranosa  tulang pipih
membranosa spikula seperti jarum
- Spikula menyebar dr pusat osifikasi primer menuju ke tepi
- Tulang membranosa membesar menjadi lapisan baru di atas permukaan luar
 Tengkorak BBL
- Saat lahir: tulang pipih tengkorak terpisah oleh sutura
- Sutura berasal dr:
o Sel krista neuralis  sutura sagitalis
o Mesoderm paraxial  sutura coronalis
- Di titik tempat lebih dari dua tulang bertemu, sutura melebar membentuk fontanel
- Fontanel anterior berada di pertemuan 2 tulang parietal + 2 tulang frontal
- Sutura dan fontanel memungkinkan tulang tengkorang tumpeng tindih (molase) saat
dilahirkan
- Calvarium cranii terus tumbuh sesudah lahir mengikuti pertumbuhan otaq
- Usia 5-7 tahun memiliki hampir seluruh kapasitas cranium; beberapa sutura tetap
terbuka hingga derasa
 Neurocranium kartilaginosa
- Awal dari sejumlah kartilago yg terpisah
- Tulang yg terletak di ant batas rostral notochord yg berakhir setinggi hipofisis di
tengah sela tursika  kondrokranium prekorda
- Tulang yg terletak pst hingga sela tursika berasal dr sklerotom oksipital yg dibentuk
oleh mesoderm paraksial kondrocranium korda
- Dasar tengkorak dibentuk ketika kartilago2 tsb menyatu dan mengalamo ssifikasi
endokondral
 Viscerocranium
- Berasal dr 2 AP 1
- AP 1 bagian dorsal membentuk pros maksilaris yg membentang ke depan di bawah
regio mata  maxilla, os zigomatikum, dan os temporale
- Bagian ventral membtk pros mandibularis berisi cartilage Meckel
- Mesenkim di sekitar kartilago Meckel mengalami osifikasi intramembranosa 
mandibula
- Ujung dorsal prs mandibularis + AP 2  inkus, maleus, dan stapes.
- Mesenkim utk pembentukang tulang wajah (os nasale et lacrimale) berasal dr sel
krista neuralis
- Mulanya, wajah berukurang kecil dibanding neurocranium karena hampis tdk ada
sinus udara paranasal an kecil ukuran tulang, esp rahang.

Vertebra et columna vertebralis


 Vertebra dibentuk dr bagian sklerotom somit dari mesoderm paraksial
 Vertebra tdd:
- Arcus vertebra + foramen vertebrale yg dll korda spinalis
- Korpus
- Proc transversus
- Proc spinosus
 Selama minggu ke-4, sel sklerotom bermigrasi di sekitar korda spinalis dan notochord
utk bergabung dgn sel dr somit yg berlawanan di sisi lain tabung saraf
 Sklerotom setiap somit mengalami proses resegementasi: separuh kaudal tiap
sklerotom tumbuh ke dalam dan menyatu dgn separuh sefalik sklerotom di bawahnya
 Setial vert dibentuk dr kombinasi caudal 1 somit dan separuh kranial somit di dekatnya.
Diatur gen HOX
 Sel mesenkim di antara bagian sefalik dan caudal segmen sklerotom tdk berproliferasi
namun mengisi ruang di antara 2 corpus vert prakartilaginosa  discus intervertebralis
 Notochord
- Mengalami regresi seluruhnya di regio corpus vertebra
- Menetap dan membesar di regio diskus intervertebralis  nucleus pulposus
dikelilingi oleh serabut sirkuler annulus fibrosus
- Miotom menjembatani diskus intervertebralis utk menggerakkan vertebra
- A. intersegmental dr sklerotom berjalan di pertengahan corpus vertebra
- N. spinalis terletak di dekat diskus intervet dan meninggalkan kolumna vert mll
foramen intervertb
- 2 kurva primer vert terbentuk: curvature thoraks et sacrum
- 2 kurva sekunder: curvature servikal (anak mengangkat kepala) dan lumbal (anak
berjalan)

Costae et sternum
 Costae berasal dr sel sklerotom yg tersisa di mesoderm paraxial dan yang tumbuh
keluar dr prosesus costalis vertebra toraks
 Kartilago kostalis terbentuk olh sel sklerotom yg bermigrasi melewati perbatasan
somitik lateral ke dlm mesoderm lemplat di dekatnya
 Sternum berkembang independent dalam lapisan parietal mesoderm lempat di ddg
tubuh vetral
 2 pita sternum terbentuk di lapisan parietal dan menyatu membtk model kartilaginosa
manubrium, sternecostae, dan prosc xiphoid

Sistem muskularis
 Lapisan germinativum mesoderm
- Mesoderm paraxial  otot rangka
- Mesoderm splanknik visceral yg mengelilingi usus  otot polos
- Mesoderm splanknik visceral di sekitar tabung jantung  otot jantung
- Ectoderm  otot pupil, gl. Mammaria et gl. Keringat
 Muskulatur di kepala
- Berasal dr 7 somitomer yg sebagian merupakan gelungan sel mesenkim dr
mesoderm paraxial
- Muskulatur pd tulang rangka aksial, ddg tubuh, dan ekstemitas berasal dr somit yg
mulanya berbentuk somitomer dan meluas ke regio oksipital ke caudal
- Setelah segmentasi, somitomer -> proses eitelisasi -> bola sel epitel dgn rongga kecil
- Regio ventral tiap somit menjadi mesenkim lg -> sklerotom sel pembentuk tulang
vert et iga
- Sel di bagian atas somit -> dermatome + 2 area pembentuk otot msg2
o Ventrolateral lip
o Dorsomedial lip
- Sel dr 2 area bermigrasi dan berproliferasi -> sel otot progenitor di ventral
dermatome -> dermomiotom
- Sel dr regio VLL jg bermigrasi ke dlm lapisan parietal mesoderm lempelat di dekatnya
- Otot infrahyioid, ddg abdomen (m. rectus ambdominis, m. oblikuus internus et
externus, et m. transversus abdominisI + otot ekstremitas
- Sisa sel di miotom menjadi otot punggung, gelang bahu, dan otot intercostal
 Perbedaan somitik lateral
- Batas tegas di antara tiap somit dan lapisan parietal mesoderm lempat
- Perbatasan memisahkan 2 ranah mesoderm:
a. Primaksial tdd regio di sekitar tabung saraf dan berisi sel dr somit (mesoderm
paraxial)
b. Abaxial tdd lapisan parietal mesoderm lemplat bersama sel somit yg bermigrasi
melewati perbatasan somitik lateral
- Setiap miotom menerima persarafan dr n. spinalis yg berasal dr segmen yg sama dgn
sel otot
 Perbatasan somitik lateral
- Menentukan batas di antara dermis yg berasal dr dermatome di punggung dan
dermis dr mesoderm lemplat di ddg tubuh
- Menentukan batas utk perkembangan costaes
- Komponen tulang costae dr sel sklerotom primaksial
- Bagia kartialginosa costae yg melekat ke sternum berasal drr sel sklerotom yg
bermigrasi melewati perbatasan somitik lateral sel abaksial
 Inn otot rangka aksial
- Otot epaksial: di atas sumbu dinn olh ramus primer dorsalis (otot punggung)
- Otot hipaksial: oleh ramus primer ventral (otot ddg tubuh dan eksremitas)

Otot rangka dan tendon


 Sel precursor dan mioblas menyatu -> serabut otot panjang berinti banyak
 Myofibril muncul di sitoplasma -> tipikal otot rangka akhir bulan 3
 Tendon utk perlektana ott pd tulang berasal dr sel sklerotom yg terletak berdekatan dgn
miotom di batas ant et pst somit.
*) SCLERAXIS mengatur perkembangan tendon
 Pembentukan pola otot
- Diatus oleh JI tempat bermigrasinya mioblas
- Di regio cephal, JI berasal dr sel krista neuralis
- Di regio servikal et oksipital, JI berdiff dari mesoderm somitik
- Di ddg tubuh et ekstremitas JI berasal dr lapisan parietal mesoderm lemplat
 Otot kepala
- Seluruh otot volunteer di regio kepala berasal dr mesoderm paraxial (somitomer et
somit) mencakup otot lidah dan mata
- PENGECUALIAN otot iris yg berasal dr esctoderm cawan optic dan yg berkaitan dgn
AP visceral
- Pembentukan pola ott di kepala diarahkan oleh elemen JI yg berasal dr sel krista
neuralis
 Otot ekstremitas
- Tampak pd minggu 7, sbg kondensasi mesenkim di dekat pangkal tunas ekstremitas
- Mesenkim berasal dr sel dorsolateral somit yg bermigrasi ke dlm tunas ekstremitas >
otot
- JI dr lapisan parietal mesoderm lempat -> tulang ekstremitas
 Otot jantung
- Dari mesoderm splanknik yg mengelilingi endotel tabung jantung
- Mioblas melekat satu sama lain -> ductus interkalatus
- Miofibrol berkembang seperti otot rangka, tapi mioblas tidak menyatu
- Berkas sel otot khusus dgn myofibril yg tersebar tdk merata -> serabut prukinje
membtk sistem konduksi jantung
 Otot polos
- Aorta dorsalis dan arteri besar berasal dr mesoderm lemplat + krista neuralis
- A. koronaria memiliki OP dr sel proepicardial dan sel krista neuralis segmen
proksimal
- Otot polos ddg usus dan turunan usus berasal dr lapisan splanknik mesoderm
lemplat yg mengelilingi struktur tsb
- Hanya m. sfingter pupilar et m. dilator pupilae dan jaringan otot di gl, mamaria et
gl. Keringat berasal dr ectoderm

Extremitas
 Terbentukg akhir minggu 4 sbg tunas di sepanjang ddg tubuh yg berdekatan dgn segmen
spinal spesifik
 Diatur oleh gen HOX
- Extremitas atas C5-T2
- Extremitas bawah L2-S2
 Apical ectodermal rige (AER) di batas distal ekstremitas mengatur pertumbuhan
ekstremitas dgn menyekresi FGF yg mempertahankan suatu regio sel yg sedang
membelah cepat di sblh bubungan progress zone
 Zona of polarzing activity ZPA yg terletak di batas pst ekstremitas menyekresi sonic
hedgehog SHH dan mengendalikan pmbtkn pola ant-pst
 Tulang ekstremitas terbtk mll ossifikasi endokondral dr lapisan parietal mesoderm
lemplat
 Sel otot bermigrasi dr somit scr bersegmen2 memisah -> otot dorsal et ventral
 Otot diinn oleh ramus primer ventral yg membelah jd cabang dorsal et ventral
 Cabang dorsal dan ventral menyatu mrnjadi n. dorsalis dan ventralis utk menginn
masing2 kompartemen dorsal (extensor) dan ventral (flexor)
 Jari-jari terbtk ketika apoptosis terjadi di AER utk memisahkan struktur ini jd 5 bubungsn
tersendiri
 Pemisahan akhir jari diperoleh mll apoptosis tambahan di ruang antar jari.
- Hari ke-48 apoptosis di AER menciptakan bubungan terpisah tiap jari
- Hari ke-51 apoptosis di ruang antar jari memisahkan jari
- Hari ke- 56 pemisahan jari scr sempurna.
SISTEM RESPIRASI
Pembentukan tunas paru
 Kehamilan 4 minggu terbentuk diverticulum respiratorium
- Meluas ke caudal menjadi 2 bubungan longitudinal  trachea-oesophageal ridge
- Penyatuang bubungan  septum trachea-oesophageal
- Trakea dan tunas paru di ventral oesphagus
- Primordium respiratorium masih terhubung dgn faring mll aditus laryngis
Laring
 Laring terbentuk dr bagian dlm endoderm, tapi otot dan cartilage terbentuk dr
mesenkim AP IV dan VI
 Proliferasi cepat mesenkim  celah aditus larynges berbentuk T
 Adius larynges memiliki bentuk saat mesenkim AP IV dan VI sdh membentuk cartilage
krikoidea, cartilage thyroidea, dan cartilage arytenoidea
 Proliferasi cepat epitel laring  lumen tertutup menunggu vakuolisasi dan rekanalisasi
membentuk 2 resessus laterali (ventriculus larynges)  pita suara asli dan palsu
 Inn otot laryng berasal dr derivate AP IV (m. laryngeus sup) dan AP VI (m. laryngeus
rekurens)
Trakea, bronkus, et pulmo
 Awal minggu ke-5, tunas bronkus  bronkus primaries D/S
- Membentuk 3 bronkus sekunder D + 2 bronkus sekunder S
- Tunas paru meluas ke caudoinferior  ruang sempit perikardioperitonealis di
lateral foregut
- Kemudian terpisah karena ada lipatan pleuroperitoneum dan pleuroperikardium 
cavum pleura primitif
 Mesoderm terluar paru  pleura visceralis
 Mesoderm somatic ddg tubuh  pleura parietalis
 Celah antar keduanya = cavitas pleura
 Bronkus sekunder menjadi
- 10 bronkus tersier D
- 8 bronkus tersier S
 Interalsi epitel endoderm tunas pulmo dan mesoderm splanknikus yg mengelilingi 
percabangan bronkus
- Akhir bulan ke-6 terdapat 17x percabangan
- Setelah lahir + 6x percabangan
Maturasi pulmo
 Perkembangan histologis dan fungsional paru
- Periode kanalikular berlangsung dari minggu ke-16 hingga 26
- Periode saccus terminal dimulai akhir bulan ke-6 dan awal bulan ke-7 prenatal
 Pada jaringan paru BBL, sel epitel gepeng tipis (tipe I) serta kapiler di sekitarx menonjol
 Ada 4 periode
- Pseudoglandular
Waktu 5-16 W
Pembentukan cabang berlanjut membtk bronkiolus terminalis. Belum ada bronkiolus
respiratorius dan alv
- Canalicular
Waktu 16-26 W
Masing2 bronkiolus temrinalis  2 ato lebih bronkiolus respiratorium yg bercabang
jadi 3-6 duktus alveolaris
- Saccus terminalis
16W-lahir
Terbentuk saccus terminalis (alv primitif) dan kapiler membentuk kontaq erat
- Alveolar
8 bulan-masa kanak2
Alveolar matur telah memiliki kontaq epitel (kapiler yg sempurna)



SISTEM CV
 Terjadi pd pertengahan minggu ke-3 yang disebabkan:
- Embrio bertambah besar, tapi difusi nutrisi dr ibu tdk lagi mencukupi
- Embrio butuh suplai darah jantung dan pemb darah utk pertumbuhan
Medan jantung primer
 Sel progenitor jantung awalnya di epiblast ujung cranial garis primitif
 Terjadi mingrasi mll garis primitif dan masuk ke lapisan splanknik mesoderm lemplat
 Membentuk formasi tapal kuda = medan jantung primer PHF di cranial neural fold
 Induksi oleh endoderm di bawah PHF  mioblas jantung dan pulau darah membtk sel
darah dan pemb darah
Medan jantung sekunder
 Sisa sel progenitor jantung muncul pd hari ke-20 ato 21 di mesoderm splanknik ant
faring pst
 Berperan dlm pemanjangan saluran aliran keluar  menunjukkan lateralitas 
menjelaskan sifat a. pulmonalis dan aorta yg memilin serta memastikan bahwa aorta
keluar dr ventrikel S dan a. pulmonalis keluar dr ventrikel D
Tabung jantung
 Pulau darah menyatu  regio kardiogenik ant membrana orofaringealis dan lempeng
saraf
 Pertumbuhan otaq dan pelipatan sefaliq embrio menyebabkan membrana
orofaringealis tertarik ke depan, tapi jantung dan rongga pericardium yg bergerak ke
regio servikal akhirnya bertahan di toraks
 Embrio tumbuh melengkung ke sefalokaudal dan laterolateral  sepasang tabung
jantung yg menyatu KEC di ujung paling caudal
 Bagian tengah tabung meluas  bakal saluran aliran keluar dan regio ventrikel
 Saat ini jantung berbentuk tabung yg terus meluas sampai ke cavum pericardium tdd
lapisan endotel di dalam dan miokardium di luar
Lengkung jantung
 Pemanjangan tabung jantung + migrasi sel medan jantung ke kranial  ventrikel kanan
dan regio saluran keluar (konus kordis dan trunkus arteriosus yg membtk bagian aorta
dan a. pulmonalis)
 Melengkung di hari ke-23 ato 28 disertai perluasan lokal
 Minggu ke-4 tubulus cordis menekuk dan melipat sehingga:
- Bulbus cordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan embrio
- Ventrikel primitif berpindah ke kiri
- Atrium primitif dan sinus venosus berpindah ke superior dan posterior
- Hari ke-28 tubulus kordis berbentuk S
Sinus venosus
 Pertengahan minggu ke-4 sinus venosus menerima darah vena dr kornu sinus D/S
 Pirau darah kiri ke kanan yg terjadi di sistem vena- hubungan antara sinus dan atrium yg
semula besar – pintu masuk sinus bergeser ke kanan
 Penutupan v. umbilicalis kanan dan v. vitelina kiri pd minggu ke-5 menyebabkan kornu
sinus kiri kehilangan fungsi; tersisa sisi kanan yg membesar
 Kornu kanan jd penghubung tunggal antar sinus venosus dan atrium dan menyatu dgn
atrium kanan utk membtk bagian berddg lycyn
 Tempat masuknya ostium sinuatriale diapit di kedua sisi oleh lipatan valvular, katup
vena D/S
 Di dorsocranial terjadi penyatuan katup  bubungan ridge septum spurium berukuran
besar
 Ketika kronu sinus kanan menyatu ke dlm ddg atrium, katup vena kiri dan septum
spurium menyatu dgn septum atrium yg sdg berkembang
 Bagian superior katup vena D akan menghilang seluruhnya
 Bagian inferior berkembang jadi 2 bagian:
- Katup vena cava inferior
- Katup sinus koronarius
 Krista terminalis membtk garis pembagi antara bagian betrabekula atrium kanan dan
bagian licin (sinus venarum) yg berasal dr kornu sinus kanan
Septum jantung
 Septum major terbtk antara hari 27-37
 Massa (bantalan endocardium) di regio AV dan konrotrunkal tumbuh aktif  septum
atrium dan ventrikel pars membranacea, katup/ kanalis AV, dan aorta ato truncus
pulmonalis
 Tanpa bantalan bagian sempit jaringan ddg atrium/ ventrikel yg ggl tumbuh akan
membtk bubungan sempit yg meluas ke kedua sisi bagian sempit yg saling mendekati
dan menyatu  septum pembagi atrium dan ventrikel scr parsial
 Pembentukan septum atrium komunis:
- Minggu ke-4 muncul krista bulan sabit dr atap atrium ke lumen (seotum primum)
- Kaki septum  bantalan endocardium  lubang ostium primum
- Meluas hampir menutup, sel terjlanju mati; perforasi
- Jika menyatu membtk septum secundum yg tdk pernah sempurna memisahkan
atrium  foramen ovale
 Pembentukan septum di kanalis AV
- Akhir minggu ke-4, 2 bantalan endocardium AV di bata ant-pst kanalis AV +
- Sebelum akhir minggu ke-5 bagian pst ke arah ini berakhir hampir di pertengahan
pangkal bantalan endocardium superior dan kurang menonjol dibanding sblmnya
- Kanalis AV membesar ke kanan; darah punya akses ke ventrikel D/S primitif
- Penyatuan bantalan ant & pst  septum AV
 Septum konus AV dan truncus kordis
- Minggu ke-5 pasangan penebalan truncus berlawanan di dalam truncus sup ke
distal/S; inf ke distal/D  saccus aorticus yg memilin dan menyatu  septum
aortikopulmonale
- Penebalan jg terjadi di conus cordis
- Kedua penebalan menyatu  septum pemisah AV dan ocnus cordis
 Pembentukan septum di ventrikel
- Akhir minggu ke-4 kedua ventrikel primitif meluas
- Disertai pertumbuhan miokardium di bagian luar dan divertikulasi ato pembentukan
trabekula di bagian dalam
- Ddg medial ventrikel mendekat ato menyatu  pars muskularis septum
interventrikulare
- Ruang di antara tepi bebas pars muskularis septum interventrikulare dan bantalan
endocardium yg menyatu memungkinkan adanay hubungan di antara kedua
ventrikel
- Foramen interventrikulare (di atas pars muskularis septum interven) mengecil saat
konus septum tunas terbentuk
- Selama perkembangan selanjutnya, pertumbuhan keluar jaringan dr bantalan
endocardium ant di sepanjang bagian atas pars muskularis menutup formen
- Jaringan menyatu dgn bagian konus septum yg berbatasan
- Penutupan foramen interventrikulare scr sempurna membtk pars membranasea
septum interventrikulare
Katup semilunar
 Ketika pemisahan trunkus arteriosus hampir tuntas, primordia katup semilunar mulai
tampak sbg tuberkel kecil yg ditemukan di penebalan trunkus utama
 Setiap pasangan menjadi saluran pulmonal dan aorta
 Tuberkel ketiga yg muncul di kedua saluran di seberang penebalan trunkus menyatu
mmbtk cekungan  katup semilunar
Sistem konduksi jantung
 Sel progenitor ada bagian kaudal tabung jantung kiri digantikan sinus venosus saat
masuk atrium D  nodus dan berkas AV/His berasal dari:
- Sel di dinding kiri sinus venosus
- Sel dr kanalis atrioventrikularis

Pembentukan vaskular
 Vaskukogenesis = pembentukan pembuluh darah mll penyatuan mesoderm (angioblast)
 Angiogenesis = vaskularisasi berasal dr pembuluh yg sudah ada
Perkembangan arteri
 Embrio memiliki aorta dorsalis D/S
 Aorta bergabung  aorta dorsalis komunis yg awalnya berhubungan dgn a. umbilicalis
 Arkus aorta ada di setiap 5 AP
 A. vitelina awalnya menvask yolk sac akan menjadi:
- A. seliaka (usus depan)
- A. mesenterika sup (usus tengah)
- A. mesenterika inf (usus belakang)
 A. umbilicalis berasal dr a. iliaca comunis saat lahir akan:
- Bag distal obliterasi  lig. umbilical mendianum
- Bag proksimal  a. iliaca interna et a. vesikularis
 A. coronaria berasal dr epicardium dan angioblast yg terbtk di tempat lain dan
terdistribusi di permukaan jantung mll migrasi sel proepicardium
 Selama minggu ke-4, trunkus arteriosus jantung berhubungan dgn aorta dorsalis D/S mll
arkus aortikus
 Arkus aortikus (lengkung aorta) berasal dari saccus aortikus yg berjumlah 6 pasang
- LA 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap  a. maxillaris
LA 2  a. hioidea dan a. stapedialis
- LA 3,4,6 berkembang jd arteri org dewasa
LA 3  a. karotis komunis dan bag awal a. karotis interna
LA 4 S  arkus aorta dr a. karotis komm S ke a. subclavia S
LA 4 d  a. subclavia D (proksimal)
LA 6 S  a. pulmonalis S et ductus arteriosus
LA 6 D  a. pulmonalis D
- LA 5 tidak pernah terbentuk pd manusia
*) sisa a. karotis interna berasal dr aorta dorsalis; a. karotis externa tumbuh dr arkus
aorta ketiga
Bag proksimal arkus aorta berasal dr kornu kiri saccus aortikus; kornus kanan saccus 
a. brakiosefalika
Bag distal a. subclavia D dan a. subclavia S dr a. intersegmentalis ke-7 di sisi masing2
 Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi
 Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap  aorta desendens
 Pars superior trunkus arteriosus bertunas utk membentuk trunkus brachiocephalikus
 Aorta desendens berkembang utk membtk pembuluh darah di seluruh tubuh
 Pembuluh darah yg terbtk akan tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yg membthkn
Perkembangan vena
 Sistem vena pd perkembangan embrio meliputi:
a. Sistem vitelina (v. omphalo mesenterika)
- Mengangkut darah dr kandung kuning telur  sinus venosus
- Berkembang jd sistem porta
b. Sistem umbilikalis
- Mengangkut darah yg mengandung oksigen dr plasenta
- Akan hilang pascalahir
c. Sistem kardinalis
- Mengembalikan darah dr tubuh embrio  jantungnya
- Membentuk sistem cava
 Sistem vitelina
- Tdd v. vitelina D/S
- Muncul pd minggu ke-4 dan selesai pd minggu ke-12
- V. vitelina S berdegenerasi
- V. vitelina D berkembang jdi:
o Sistem vena porta hepatis
o Sinusoid hepar
o Bag VCI
o Ductus venosus yg menghubungkan v. umbilkalis  VCI dan jantung
 Sistem umbilicalis
- Pada awal embrio telah terbtk v. umbilicalis D/S
- Bulan ke-2, v. umbilicalis D berdegenerasi
- V. umbulicalis S berhubungan langsung dgn ductus venosus
- Setelah lahir, v. umbilicalis S dan ductus venosus menutup, masing2 membtk lig.
teres hepatis et lig. venosum
 Sistem kardinalis tdd sepasang vena
- V. kardinalis ant
o Vv. leher et kepala
o VCS
- V. kardinalis pst
Pada minggu ke-8 berdegenerasi dan ditempati oleh v. suprakardinalis dan v.
subkaridnalis yg membtk susunan asimetris
- V. supra kardinalis
o V. hemiazygos
o V. azygos
- V. subkardinalis
Vv yg membawa darah dr ddg pst abdomen
 VCI dibentuk oleh:
- Sebagian v. vitelina D
- V. subkardinalis
- V. kardinalis posterior
 Sirkulasi sebelum dan pascalahir
- V. umbilicalis  lig. teres hepatis
- A. umbilicalis  plica umbilicalis mediana ato lig. vesicoumbilicalis medialis
- Foramen ovale  fossa ovalis
- Ductus botalli  lig. arteriorsus
- Ductus venosus  lig. venosum



SISTEM UROGENITAL
 Sistem UG berkembang dr mesenkim intermediet  urogenital ridge
 Bagian dari urogenital ridge berkembang jadi:
- Sistem uropoetik  nephrogenic cord
- Sistem genitalia  gonadal ridge
Sistem uropoetika
 3 tahap perkembangan renal:
- Tahap 1: pronephros rudimenter dan nonfungsional
- Tahap 2: mesonephros berkembang baik dan fungsional saat tahap awal fetus
- Tahap 3: metanephros bentuk renal permanen
 3 sistem perkembangan renal:
a. Sistem pronephric
- Muncul di awal minggu ke-4
- Di regio cervical
- Analog renal ikan
- Tdd tubulus dan ductus
- Tidak berfungsi pd manusia dan menghilang
b. Sistem mesonephric
- Muncul di akhir minggu ke-4
- Analog renal amfibi
- Membentuk tubulus dan ductus
- Berfungsi temporer
- Pd pria membentuk ductus genital
- Pd kedua seks membtk ureteric bud
c. Sistem metanepheric
- Muncul minggu ke-5
- Di pelvis
- Mulai berfungsi pd minggu ke-9
 Metanephros terbentuk dr 2 struktur:
- Ureteric bud dari mesonephric duct- membentuk bagian pengumpul renal
- Metanephric blastema (mass)- membentuk bagian eksretorik renal
 Bagian pengumpul renal:
- Ureteric bud memanjang dan penetrasi metanephric mass
- Batang ureteric bud membentuk ureter dan ujung cranial membentuk pelvis renalis
- Cabang pelvis renalis membentuk 3 calyx mayor, lalu masing2 membentuk calyx
minor
- Pembentukan cabang berlanjut, membentuk tubulus pengumpul lurus dan
melengkung
 Bagian eksretorik renal:
- Tiap lengkung tubulus pengumpul dikelilingi topi metanephric mass
- Topi metanephric membentuk metanephric vesicle
- Metanephric vesicle membentuk tubulus metanephric berbentuk ‘S’
- Ujung tiap tubulus membentuk capsular glomerulus
- Tiap capsula glomerulus diinvaginalis oleh kapiler
- Tubulus memanjang membentuk TKP, TKD, dan loop of henle
 Nefron- unit fungsional renal dibentuk oleh pertemuan:
a. Tubulus eksretorik yg dibentuk metanephric mass
b. Tubulus pengumpul melengkung oleh ureteric bud
*) pd janin aterm, tiap renal tdd 800k-1000k nefron
 Perubahan renal selama perkembangan (saat minggu ke-9)
- Perubahan posisi: renal naik dr pelvis  abdomen sesuai posisi saat dewasa, caudal
gl suprarenal
- Perubahan suplai darah: seiring dgn naiknya renal, vask berubah dr cabang renal a.
iliaca comm  cabang renal aorta abdominalis
- Rotasi: awalnya, hilum berada di ventral  rotasi ke medial 90o menjadi medial
 Renal fetus
- Filtrasi glomerular mulai pd minggu ke-9
- Kidney terbagi jd beberapa lobus yg terlihat dr eksternal. Lobulasi menghilang di
akhir periode fetus
- Pembentukan nefron lengkap saat lahir
 Perubahan renal pasca lahir
- Peningkatan ukuran karena pemanjangan tubulus dan peningkatan JI di antara
tubulus (jumlah nefron tdk bertambah)
- Menghilangnya lobulasi renal
 Kelainan renal dan ureter:
- Pelvic kidney: kegagalan renal naik ke abdomen (ureter pendeq)
- Horseshoe kidney: kutub kedua renal (biasanya inf) menyatu; posisi renal lebih
rendah dr normal tapi fungsi normal.
 Anomaly:
- Unilateral renal agenesis karena tdk terbentuk satu ureteric bud
- Supernumerary kidney karena perkembangan 2 ureteric buds
- Malrotasi ginjal + ureter bifida

VU et uretra
 Cloaca bagian terminal yg mengembang dari hind gut yg terhubung dgn allantois dan
mesonephric duct. Bagian lantai tertutup oleh membran cloaca
 Minggu ke-6, septum urorectal membagi cloaca dan membrannya menjadi:
a. Bagian ventral: sinus UG primitif terhubung dgn allantois dan ductus mesonephric
Lantainya: membran UG
b. Bagian dorsal: canal anorectal yg membentuk rectum dan proksimal anal canal
Lantainya: membran anal
 Sinus UG primitif
- Bagian vesikel yg membtk sebagian besar VU dan terhubung dgn allantois
- Bagian pelvis yg menjadi urethra pd collum VU, urethra pars prostatica (maskulina),
dan seluruh urethra (feminina)
- Bagian phallic yg berkembang ke arah tuberculum genitalia (bagian penis ato clitoris)
 Vesica urinaria berkembang terutama dari pars vesical sinus UG
- Trigonum berasal dr ujung caudal yg diabsorbsi mesonephric duct
- Epitelium berasal dr endodermal
- Lapisan lain derivate mesoderm splanknik
 Allantois mulanya terhubung dgn VU, lalu menjadi tali fibrous tebal urachus yg
membentang dr apex VU ke umbilicus
- Saat lahir tampaq sbg lig. umbulical media
- Setelah absorpsi ductus mesonephric utk membentuk trigonum, ureter membuka
terpisah pd VU
 Pada bayi dan anaq, VU adalah organ abdominal
 VU mulai masuk ke pelvis mayor pd usia 6 tahun dan menjadi organ pelvis setelah puber
 Urethra berasal dr genital tubercle (peninggian mesnkim) dr ujung cranial membran
cloaca. Tahap indifferent:
a. 2 urethral folds berkembang pd kedua sisi membran UG
b. Di lateral urethral fold, 2 labioscrotal fold berkembang
c. 2 urethral folds pd pria menyatu menutup penile urethra
d. 2 urethral folds pd wanita tetap terpisah membentuk labia minora
 Urethral feminine
- Seluruh urethra feminine berasal dr endoderm pars pelvis sinus UG
- Orificium urethral external membuka ke dorsal dr glans clitoris
 Urethral maskulina
- Tuberculum genital memanjang membtk phallus (precursor penis)
- Sebagian besar urethra pars prostat, membranosa, dan spongiosa berasal dr
endoderm sinus UG
- Bagian distal urethral pars penile (dalam glans) berasal dr ectodermal yg tumbuh
menuju radix penis utk bertemu urethra spongiosa dan mengalami kanalisasi
 Anomaly:
- Anomaly urachal
o Urachal cyst persistence- sisa epithelia yg melapisi urachus
o Urachal sinus- mengeksresi cairan serous dr umbilicus
o Urachal fistula- seluruh urachus tetap paten dan urin keluar mll umbilicus
- Extrophy VU (ectopic vesicae) eksposure ddg VU karena defek ddg abdomen ant dan
ddg VU ant. Biasanya dibarengi epispadia
- Anomalis urethra
o Hypospadia- plg sering: fusi yg tdk lengkap dr urethral folds dan muara urethral
abdominal dpt terjadi spjg aspek ventral penis
o Epispadius- jarang: meatus urethra berada di dorsum penis. Berhubungan dgn
extrophy VU
Sistem genitalia
 Karakteristik maskulina-feminina berkembang setelah usia embrio 7 minggu
 Perkembangan sistem genitalia merupakan proses kompleks yg melibatkan byk gen,
termasuk bbrp gen autosomal
- Kunci dimorfisme seksual adalah kromosom Y yg mengandung gen SRY di tangan
pendeknya Yp11
- Protein yg diproduksi SRY adalah factor transkripsi yg mengawali serangkaian
cascade ke gen downstream menentukan nasib organ seks
- Protein SRY adalah testis determining factor- TDF yg mempengaruhi perkembangan
genitalia maskulina
 Gonad berasal dari 3 sumber:
a. Mesothelium (mesoderm) ddg tubuh posterior
b. Mesenkimal JI embrionik
c. Sel germinal primordial (endoderm yolk sac)
 Akhir minggu ke-4 terbentuk genital rige ato crista gonadalis akibat pembengkakan
mesothelial beserta mesenkim di sekitarnya
- Minggu ke-3-6 migrasi sel germinal primordial dari ddg yolk sac ke cranial dan dorsal
sepanjang mesogastrium dorsal
- Induksi invaginalis epitel coelomic epithelium ke dlm mesenkim  gonadal cords ato
primordial sex cords
- Indifferent gonad:
o Bagian luar- cortex
o Bagian dalam- medulla
 Gonad yg belum berdiff berbentuk kelompok epithelial seperti jari  gonadal cord yg
akan tumbuh ke mesenkim yg di bawahnya
- Indifferent gonad menjadi tersusun dr cortex external dan medulla internal
- Embrio XX, cortex berdiff menjadi ovarium; sedang medulla regresi
- Embrio XY, medulla menjadi testis; cortex regresi
 Penentuan sex ditentukan saat fertilisasi XX or XY. Regio SRY pd kromosom Y akan:
- Mengekspresikan testes-determining factor utk menginduksi perkembangan testis
- Pada testis diff sel produsen testosterone
- Memicu survival ductus Wolffian
- Diff primary sex cords  tubulus seminiferous
- AMH menekan perkembangan ductus paramesonephric Müllerian
 Perkembangan TESTIS diimulai minggu ke-7
- TDF menginduksi proliferasi primordial sex cords dan invasinya ke profundus 
medullarys cords
- Bercabang dan anastomosis  rete testis
- Testis membesar, memisah dr mesonephros yg berdegenerasi digantng mesorchium
- Corda seminiferous  tubulus seminiferous, tubulus recti, dan rete testis
- Terhubung dgn tubulus mesonephric lainnya (15-20)  ductulis efferentes testis
- Bermuara ke ductus mesonephricus wolffi  ductus epididymis
- Hubungan dgn cortex menghilang minggu ke 10-12
 Perkembangan sel testiskular
- Primordial germ cell  spermatogonia
- Sertoli cells (nurse ceel; sustenocytes) memprodduksi AMH = MIS
- Tubulus seminiferous dipisahkan oleh mesenkim  sel Leydig interstisial
- Sel memproduksi testosterone dan androstenedione sejak minggu ke-8 distimulasi
oleh hCG dr cytotrophoblast
- Selain testosterone (sel Sertoli), testis fetus memproduksi glikoprotein, AMH
- AMH menekan perkembangan ductus paramesonephric yg membtk uterus dan tuba
fallopi
 Dinding tubulus seminiferous terbentuk dr 2 tipe sel:
a. Sel sertolis: sel pendukung dari epitel permukaan testis
b. Spermatogonia, sel sperma primordial dr primordial germ cells
 Perkembangan OVARIUM sejak minggu ke-12
- Primary sex cords degenerasi  rudimental rete ovarii
- Pembentukan secondary sex cords (cortical) dari epitel coelomic invasi ke mesenkim
sekitar dan berpadu dgn primordial germ cell
- Minggu ke-16 pembentukan folikel primordial individual dgn oogonia
- Epitel permukaan simple cuboid  mesovarium & tunica albuginea
 Perkembangan gonad terjadi pelan pd embrio feminine
- Ovarium tdk terdeteksi scr histologis hingga minggu ke-10
- Cortical cords meluas dr permukaan epitel ovarium ke mesenkim di bawahnya pd
periode awal fetus
- Saat cortical cord meningkat ukurannya, primordial germ cell bergabung
- Pd minggu ke-16, cord mulai terpisah menjadi kluster sel  folikel primordial yg
masing2 berisi 1 oogonium berasal dr satu primordial germ cell
 Selama minggu ke 5-6 sistem genitalia dlm keadaan belum terdiff (indiff) dan 2 pasang
ductus genitalia terbentuk:
a. Ductus mesonephric (Wolffian ducts)- perkembangan sistem reproduksi maskulina
b. Ductus parameosnphric (Mullerian ducts)- perkembangan sistem reproduksi femin
 Perkembangan genitalia maskulina. Tubuli mesonephrici  ductulis efferentes pd caput
epididymis. Sementara, ductus mesonephricus wolffii membtk:
- Ductus epididymis
- Ductus deferens
- Gl. Vesiculosae
- Ductus ejaculatorius
- Ureteric bud (asal trigonium vesicae, ureter, pelvis, calices, ductus collectivus)
*) ductus mesonephricus mulleri menghilang
 Perkembangan rudiments, sisa sistem ekskretorik mesonephric:
- Paradidimis of giraldes
- Ductuli aberrantes (sup et inf)
- Appendix epididymis
*) sisa ductus Mullerian  appendix testis

 Perkembangan genitalia maskulina ductus dan kelenjar:


- Testosterone menstimulasi ductus mesonephric utk membtk ductus genitalia
maskulina
- MIS menyebabkan ductus paramesonephric regresi
- Di bawah pengaruh testosterone, tiap ductus mesonephric menjadi epididymis
(proximal), ductus efferentes dan satu ductus deference (distal)
- Pertumbuhan lateral dr ujung caudal tiap ductus mesonephric  gl seminalis
- Beberapa pertumbuhan endodermal yg muncul di urethra pars prostatica dan
tumbuh ke mesenkim sekitar  gl prostatica
- Gl. Bulbourethral tumbuh dr urethra spongiosa
 Perkembangan genitalia feminine ductus dan kelenjar:
- Ductus mesonephric embrio regresi karena tdk ada testosterone
- Ductus paramesonephric berkembang karena tdk ada MIS
- Terbentuknya organ sex feminine di fase fetal tdk tergantung pd ovarium dan
hormon
- Estrogen yg diproduksi ovarium ibu dan plasenta menstimulasi perkembangan tuba
fallopi uterus, dan bag sup vagina
- Ductus paramesonephric membtk sebagian besar traktus genitalia feminine
- Uterus terbentuk dr bag cranial ductus yg tdk menyatu
- Bag caudal yg menyatu  uterovaginal primordial, yg kelak menjadi uterus dan sup
Vagina
- Stroma endometrium dan myometrium berasal dri mesenkin splanknik
- Kelenjar genitalia berasal dr urethra yg tumbuh ke mesenkim sekitar
 Perkembangan vagina
- Dinding fibromuscular V berasal dr jaringan mesenkim sekitar
- Kontak uterovaginal primordial dgn UG sinus membtk sinus tubercle menginduksi
pembentukan tonjolan endodermal  bulbus sinovaginal
- Bulbus sinovaginal meluas dr sinus UG ke ujung caudal uterovaginal primordium,
menyatu  lempeng vagina
- Bagian tengah lempeng vagina menghilang  lumen
- Hymen biasanya ruptus menjelang kelahiran dan tersisa lipatan tipis membran
mukosa
 Perkembangan genitalia externa
- Hingga minggu ke-7 genitalia externa SAMA pd kedua jenis sex
- Karakteristik sex mulai beda pd minggu ke-7, tapi genitalia externa tdk benar2
berbeda hingga minggu ke-12
- Awal minggu ke-4, mesenkim berproliferasi  tuberculum genitalia (primordium
penis ato clitoris) di ujung cranial membran cloaca
- Pembengkakan labioscrotal dan lipatan UG segera terbentuk pd kedua sisi membran
cloaca
 Perkembangan genitalia maskulina externa
- Maskulinisasi genitalia externa indifferent diinduksi testosterone
- Lipatan urethral menyatu sepjg permukaan ventral penis utk membtk urethral pars
spongiosa
- Permukaan endoderm menyatu di permukaan median penis  raphe phenile dan
menutup urethra spongiosa dlm penis
- Selama minggu ke-12, ectoderm tumbuh sirkular kea rah dlm pd perfier glans penis.
Saat pertumbuhan jebol  preputium
- Corpora cavernosa dan corpus spongiosum penis berkembang dlm mesenkim dalam
- Pembengakakn labioscrotal tumbuh kea rah satu sama lain dan menyatu  scrtoum
 Perkembangan genitalia feminine external
- Phallus primordial pd fetus wanita perlahan menjadi clitoris
- Clitoris relative besar pd minggu ke-18, lipatan urethral tdk menyatu KEC bag pst 
frenulum labia minora
- Lipatan labioscrotal menyatu di pst  commisura labialis pst dan di ant  comisural
labialis ant + mons pubis
- Sebagian besar lipatan labioscrotal tdk menyatu, tp berkembang jd 2 lipatan kulit
besar  labia majora
 Perkembangan kanalis inguinalis
- Kanalis inguinalis mmbtk jalur utk desensus testis dr ddg abdomen ke scrotum
- Seiring degenerasi mesonephros, lig. gubernaculum berkembang pd kedu sisi
abdomen dr kutub caudal gonad
- Gubernaculum melekat di caudal permukaan internal pembengkakan kabioscrotal
 Penurunan testis berhubungan dgn:
- Pembesaran testis dan atrofi mesonephroi membeolehkan testis pindah ke caudal di
spjg ddg abdomen
- Atrofi ductus paramesonephric diinduksi MIS membolehkan testis bergerak trans
abdominal ke cincing inguinal profundus
- Pembesaran pros vaginalis mengarahkan testis mll caanlis inguinalis  dlm crotum
 Desensus ovarium
- Ovarium jg turun dr regio lumbalis ddg abdomen pst  ddg lateral pelvis
- Gubernaculum melekat pd uterus dkt tuba uterine
Bagian cranial gubernaculum  lig. ovarica
Bag caudal lig. rotundum uterus

SISTEM INTEGUMEN
 Kulit adalah organ terbesar pd tubuh dan berasal dari 2 sumber:
a. Lapisan superfisial epidermis dibentuk dr ectoderm permukaan
b. Lapisan profundus dermis dibentuk dr mesenkim di bawahnya
Epidermis
 Awalnya, mudigah dilapisi satu lapisan sel ectoderm
- Awal bulan kedua, epitel membelah dan membentuk satu lapisan sel gepeng
periderm ato epitrikium di atas permukaannya
- Proliferasi sel selanjutnya di lapisan basal, terbentuklah zona ketiga yaitu zona
intermediet
- Akhir bulan keempat, epidermis memperoleh susunan definitifnya dgn 4 lapisan:
a. Stratum basale ato stratum germinativum utk memproduksi sel baru
Membentuk bubungan (ridge) dan cekungan (hollow) yg tercermin di permukaan
kulit sbg sidiq jari
b. Stratum spinosum yg tebal tdd sel polyhedral besar yg berisi tonofibril halus
c. Stratum granulosum berisi granula keratohyalin kecil dlm selnya
d. Stratum korneum mmbtk permukaan epidermis yg kuat mirip sisiq, disusun sel
mati yg terkemas rapat dan mengandung keratin
 Sel periderm biasanya dilepaskan slm paruh kedua kehidupan intrauterin dan dapat
ditemukan dlm caftan amnion
- Selama 3 bulan pertama perkembangan, epidermis diinvasi sel dari krista neuralis
- Sel tsb mensintesis pigmen melanin dlm melanosome
- Setelah terkumpul, melanosome dibawa mll prosesu dendritic melanosit dan
dipindahkan scr intraseluler ke keratinosit kulit dan tunas rambut
Dermis
 Dermis berasal dr mesenkim yg memiliki 3 sumber:
a. Mesoderm lemplat utk dermis di ekstremitas dan dinding tubuh
b. Mesoderm paraxial utk dermis di punggung
c. Krista neuralis utk dermis di wajah dan leher
 Selama bulan ketiga dan keempat, jaringan korium membentuk byk papilla irregular ato
papilla dermis yg menonjol ke atas menembus dermis.
- Sebagian bsr papilla mengandung sebuah kapiler kecil dan ujung saraf sensorik
 Lapisan dermis yg lebih dalam, subkorium mengandung byk jaringan lemaq
 Saat lahir, kulit dilapisi pasta keputihan verniks caseosa yg dibtk dr kelenjar sebasea dan
degenerasi sel epidermis dan rambut.
 Lapisan ini melindungi kulit dr efeq maserasi ketuban

Rambut
 Rambut mulai berkembang sbg proliferasi epidermis padat dr lapisan germinativum yg
menembus dermis di bawahnya
 Ujung terminalnya, tunas rambut mengalami invaginasi sehingga papilla rambut scr
cepat terisi mesoderm tempat terbtknya pembuluh darah dan ujung saraf
 Kemudian, sel di pusat tunas rambut berbentuk gelendong dan mengalami keratinisasi
membentuk batang rambut
 Sel di perifer berbentuk kuboid dan membentuk epitel selubung rambut
 Selubung akar dermis dibentuk oleh mesenkim sekitar
 Otot polos kecil jg berasal dr mesenkim melekat pd selubung akar dermis yaitu m.
arektor pili
 Proliferasi sel epitel yg terus menerus berlangsung di dasar batang rambut mendorong
rambut ke atas
- Akhir bulan ketiga rambut pertama muncul di permukaan regio alis mata dan bibir
atas.
- Rambut lanugo, rontoq saat lahir dan diganti rambut yg lebih kasar yg tumbuh dr
folikel rambut baru
 Dinding epitel folikel rambut biasanya menunjukkan tunas kecil yg menembus
mesoderm sekitar
- Sel dari tunas ini membentuk kelenjar sebasea
- Sel dr regio sentral kelenjar mengalami degenerasi membtk substansi seperti lemaq
(sebum) yg dieksresi ke dlm folikel rambut

Kelenjar keringat
 Ada 2 tipe kelenjar keringat:
a. Ekrin
- Terbentuk di kulit pd sebagian besar tubuh yg bermula sbg tunas dr lapisan
germinativum epidermis
- Tunas menembus dermis dan ujungnya menggelung utk membentuk bagian
sekretorik kelenjar
- Sel otot polos yg terkait dgn kelenjar jg berkembang dr tunas epidermis
- Kelenjar ini berfungsi mll mekanisme merokrin (eksositosis) dan terlibat dlm
pengendalian suhu
b. Apokrin
- Tumbuh di area yg terdapat rambut tubuh, termasuk regio wajah, axilla, dan pubis
- Mulai berkembang slm pubertas dan tumbuh dr tunas epidermis yg sama dgn yg
menghasilkan folikel rambut
- Kelenjar keringat bermuara ke folikel rambut; bukan kulit
- Keringat yg dihasilkan mengandung lemaq, protein, dan feromon
- Bau yg berasal dr keringat ini dsbbkn oleh bakteri yg memecah produk-produk tsb
- Kelenjar ini diklasifikasikan sbg apokrin karena sebagian sel sekretorik terlepas dan
masuk ke dalam sekresi

Kelenjar mamaria
 Kelenjar mamaria adalah modifikasi kelenjar keringat, mulanya muncul sbg pita
penebalan epidermis bilateral mamaria ridge
 Embrio 7 minggu memiliki garis yg membentang di kedua sisi tubuh dr pangkal
ekstremitas atas ke regio esktremitas bawah
- Bagian utama tiap garis mamaria menghilang segera setelah dibentuk
- Sebagian kecil di regio toraks menetap dan menembus mesenkim di bawahnya
 Garis membentuk 16-24 tunas yg selanjutnya menghasilkan tunas kecil pada
- Akhir kehidupan prenatal, tunas epitel mengalami kanalisasi dan membentuk ductus
laktiferi
- Mulanya, ductus laktiferi membuka ke suatu lubang epitel kecil
- Segera setelah lahir, lubang berubah menjadi putting payudara mll perforasi
mesenkim di bawahnya
 Saat lahir, ductus laktiferi tdk memiliki alveolus, tdk memiliki apartus sekretorik
- Saat pubertas, peningkatan konsentrasi estrogen dan progesterone merangsang
pembentukan cabang dr ductus utk membentuk alveolus dan sel sekretorik
Kelainan kongenital
 Kelainan pigmentasi
- Piebaldism: hilangnya pigmen rambut scr bebercak
- Sindrom waardenburg: bercak putih pd kulit dan rambut
Biasanya suatu forelock, heterokromi iridis, dan tuli
- Albinisme berkurangnya ato hilangnya seluruh pigmentasi kulit, rambut, dan mata
Albinisme okulokutis kelainan sintesis melanin
- Vitiligo: hilangnya melanosit akibat gangguan autoimun
 Kelainan keratinisasi
- Iktiosis: keratinisasi kulit berlebihan. x linked
- Bayi tampak seperti janin harlequin
 Kelainan distribusi rambut
- Hipertrikosis: pertumbuhan rambut berlebih
- Atrikia: ketiadaan rambut kongenital
 Kelainan kelenjar mamaria
- Politelia: terbentuk putting tambahan akibat menetap potongan2 garis mamaria
Biasanya muncul di area axilla
- Polimastia: garis mamaria berkembang jd 1 payudara utuh
- Inverted nipple: bermuaranya ductus laktiferi ke dlm lubang epitel asli yg ggl
mengalami eversi.

SSP
SSP muncul awal minggu ke-3 sbg lempeng penebalan ectoderm berbentuk sandal 
lempeng saraf di regio mid-dorsal anterior nodus primitif
- Bgian tepinya segera meninggi  lipatan saraf (neural fold)
- Lipatan saraf terus meninggi dan mendekati satu sama lain dan menyatu  tabung
saraf (neural tube)
- Penyatuan dimulai dr regio servikal  arah sefalik dan kaudal
- Saat penyatuan dimulai ujung terbuka dr tabung saraf  neuroporus kranial dan
neuroporus kaudal yg berhubungan dgn rongga amnion di atasnya
- Penutupan akhir neuroporus kranial terjadi hari ke-25 ato pada tahal 18-20 somit
- Penutupan nueroporus caudal terjadi sekitar 3 hari kemudyan
 Ujung sefalik tabung saraf menunjukkan 3 dilatasi vesikel otaq primer:
- Prosensefalon/ forebrain
- Mesensefalon/ midbrain
- Rombensefalon/ hindbrain
 Secara bersamaan, tabung saraf membentuk 2 fleksura:
- Fleksura servikalis pd taut otaq belakang dan korda spinalis
- Fleksura sefalika di bagian otaq tengah
 Saat embrio 5 minggu, prosensefalon tdd 2 bagian:
- Telensefalon  hemisferium serebri primitif
- Diensefalon: pertumbuhan keluar vesikula oftalmika istmus rombensefalon
(pemisah mesensefalon dan rombensefalon)
 Rombensefalon tdd 2 bagian:
- Metensefalon  pons et cerebellum
- Mielensefalon
*) keduanya dibtasi fleksura pontina
 Lumen korda spinalis kanalis sentralis berhubungan dgn vesikel otaq.
- Rongga rombensefalon adalah ventrikel keempat
- Rongga disensefalon adalah ventrikel ketiga
- Rongga di hemisferium serebri adalah ventrikel lateral
 Lumen mesensefalon menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat yg akan menjadi
sgt sempit  akuaduktus sylvii
- Masing2 ventrikel lateral terhubung dgn ventrikel ketiga mll foramen
interventrikulare Monro
Korda spinalis
 Dinding tabung saraf yg baru menutup tdd sel neuroepitel yg ada di seluruh ketebalan
dinding dan membentuk epitel pseudostratified
 Sel neuroepitel bersama  lapisan neuroepitelium
 Setelah tabung saraf menutup, sel neuroepitel menghasilkan sel tipe lain dg ciri nucleus
besar + nucleoplasma pucat dan nucleolus gelap  neuroblast (sel saraf primitif)
- Sel neuroblast membentuk lapisan mantel  substansia grisea korda spinalis
 Lapisan marginal: lapisan terluar korda spinalis mengandung serabut saraf yg keluar dr
lapisan mantel (mielinasi serabut saraf)  susbtansia alba
 Akibat penambaha neuroblast scr kontinu ke lapisan mantel; setiap sisi tabung saraf
mengalami penebalan di ant et pst
- Penebalan ventral  lempeng basal tdd sel kronu motorik ventral- area motorik
korda spinalis
- Penebalan dorsal  lempeng alar- area sensorik
- Alur longitudinal sulkus limitans menandai batas antar keduanya
 Bagian garis tengah dorsal dan ventral tabung saraf disebut lempeng atap dan dasar yg
tdk mengandung neuroblast berfungsi sbg jalur serabut saraf yg melintas antar sisi
 Sekelompok neuron berkumpul di antara kedua area ant et pst  zona intermediet yg
kecil mengandung neuron simpatis saraf ototnom. Hny terdapat di korda slinalis setinggi
T1-T12 dan Lumbal bagian atas L2/L3
Diferensiasi histologis- sel saraf
 Neuroblast scr ekslusif timbul mll pembelahan sel neuroepitel
- Awalnya, sel ini memiliki pross sentral yg memanjang ke lumen (dendrit transien),
tapi saat sel migrasi ke lapisan mantel, prosesus menghilang.
- Neuroblast sementara tampak bular dan apolar
- Diff selanjutnya 2 pross sitoplasma baru timbul pd sisi badan sel yg berlawana 
neuroblast bipolar
- Pross pd satu ujung sel memanjang sgn cepat  akson primitif dan pross ujung lain
bercabang  dendrit primitif disebut neuroblast multipolar
- Sel saraf dewasa disebut neuron yg kehilangan kemampuan utk membelah
- Neuron di lempeng basal menembus zona marginal dan tampak pd aspek ventral
korda spinalis  radiks motorik ventral saraf spinal yg menghantar impuls motorik
dr korda spinalis  otot
- Akson dr neuron di kornu sensorik dorsal menembus lapisan marginal korda 
neuron asosiasi
 Sel glia
- Sebagian besarl sel penunjang primitif gliablas dibentuk sel neuroepitel setelah
pembentukan neuroblast berhenti
- Gliablas bermigrasi ke lapisan mantel dan marginal
- Dalam lapisan mantel sel bediff  astrosit protplasma ato fibrillar yg terletaq di
antara pemb darah
- Dalam lapisan marginal  sel oligodendroglia membentuk selubung mielin di
sekitar akson asendens dan desendens
- Pada paruh ketiga perkembangan, tip eke-3 sel mikroglia timbul di SSP yg sangat
fagositik dr mesenkim vascular sewaktu pemb darah tumbuh dlm sistem saraf
- Saat sel neuroepitel berhentuk mmbtk neuroblast dan gliablast. Sel2 tsb  sel
ependim yg melapisi kanalis sentralis
 Sel krista neuralis
- Sewaktu elevasi lempeng saraf, sekelompok sel muncul di sepanjang krista tepi
lipatan saraf
- Sel krista neuralis berasal dr ectoderm dan meluas ke tabung saraf
- Sel krista bermigrasi kea rah lateral  ganflion sensorik radiks dorsal saraf spinal
- Neuroblast ganglion sensorik membentuk 2 prosesus
o Pros menembus bag dorsal tabung sataf  radiks sensorik dorsal SS
o Pros tumbuh kerah perifer bergabung dgn radiks motorik  neuron radiks
dorsal
- Sel krista neuralis berdiff  neuroblast simpatis, sel schwan, sel pigmen,
odontoblast, meningen, dan mesenkim arkus faring
 Saraf spinal
- Serabut saraf motorik muncul pd minggu ke-4
- Timbul dr sel saraf di lempeng basal (kornu ventral)
- Serabut bersatu  radiks saraf ventral
- Sekumpulan serabut dr sel dalam ganglion dorsal  radiks saraf dorsal
- Pros sentral dr ganglion2 membentuk berkas yg tumbuh ke dalam korda spinalis
- Pros distal bergabung dgn radiks saraf ventral  saraf spinal
o Ramus primer dorsal menginn otot aksial dorsal, sendi vert, dan kulit punggung
o Ramus primer ventral menginn ekstremitas, ddg tubuh ant, dan pleksus saraf
utama (birakialis et lumbosacral)
 Mielinasi
- Sel schwan membentuk selubung mielin bagi saraf tepi dgn tiap sel hny
menyelubungi 1 akson.
- Sel berasal dr krista neuralis yg bermigrasi ke perifer  selubung neurilemma
- Awal bulan ke-4, banyak serabut saraf tampak keputihan akibat pengendapan
mielin
- Selubung mielin yg mengelilingi serabut saraf fi korda spinalis berasal dr sel
oligodendroglia yg dpt membentuk hingga 50 akson
- Beberapa serabut motorik tdk mengalami mielinasi hingga tahun pertama
kehidupan pascanatal
- Traktus sistem saraf mengalami mielinasi ketika traktus mulai berfungsi
 Perubahan posisi korda spinalis
- Bulan ke-3, korda spinalis terbentang di sepanjang embrio dan SS melewati foramen
intervert
- Kolumna vert dan dura memanjang > cepat dr tabung saraf dan ujung terminal korda
spinalis perlahan bergeser lebih tinggi
- Saat lahir ujung ini setinggi L3
- Saraf spinal berjalan oblik dr segemn asal ke tingkat koluman vert yg sesuai; dura
tetap melekat pd kolumna vert setinggi koksigeus
- Pd orang dewasa, korda spinalis berakhir setinggi L2-L3, sementara dura dan ruang
subarachnoid memanjang S2
- Di ujung korda spinalis, perpanjang pia mater berbentuk benang berjalan kea rah
caudal melewati dura menutupi S2 dan memanjang hingga vert koksigeus 1 filum
terminale utk menyokong korda dan menandai jalur regresi
- Bagian yg dilapisi dura dan memanjang dr S2 ke os koksigis dlig. Koksigeum
- Serabut saraf di bawah ujung terminal korda spinalis cauda ekuina
- Ketika CSF diambil mll pungsi lumbal jarum dimasukkan ke L4-L5
Otaq
 Dibagi jadi 2:
a. Batang otak- kelanjutan langsung korda spinalis
- Mielensecphalon
- Pons
- Metensefalon et mesensefalon
b. Pusat yg lebih tinggi
- Cerebellum
- Hemisferium serebri
 Rombensefalon- otaq belakang tdd:
- Mielensefalon: vesikel otaq paling caudal
- Metensefalon memanjang dr fleksura pontina ke isthmus rombensefalon
 Mielensefalon
- Vesikel otak  medulla oblongata
- Dinding lateral mengalami EVERSI
- Lempeng alar dan basal yg dipisahkan sulcus limitans dpt dibedakan jelas
- Lempeng basal serupa dgn korda spinalis mengandung nucleus motoriq terbagi 3:
o Eferen somatic media lanjutan sel kornu ant kea rah sefalik
Mielensefalon- Nc. XII utk lidah
Metensefalon et mesensefalon Nc. VI, IV, dan III utk mata
o Eferen visceral khusus intermedia
Neuron motorik menginn otot lurik AP
Di mielensefalon- Nc. XI, X, dan IX
o Eferen visceral umum lateral
Neuron motorik otot involunter saluran napas, cerna, dan jantung
- Lempeng alar mengandung 3 kelompok nucleus pemancar sensorik
o Aferen somatik/ sensorik umum- menerima sensasi nyeri, suhu, dan sentuhan
faring mll Nc. IX
o Aferen khusus/ intermedia- menerima impuls dr papil pengecap lidah, palatum,
orofaring, dan epiglottis mll Nc. VIII
o Aderen visceral umum/ media- menerima informasi interoseptif dr saluran
cerna dan jantung
- Lempeng atap mielensefalon tdd selapis sel ependim yg dilapisi mesenkim vascular
pia mater kombinasi keduanya tela koroidea
- Invaginasi  pleksus koroideus yg memproduksi CSF
 Metensefalon
- 2 komponen baru membentuk:
o Cerebellum pusat koordinasi postur dan gerakan
o Pons jalur perlintasan serabut saraf antar korda spinalis, korteks serebri et
serebelli
- Lempeng basal metensefalon mengandung 3 kel neuron motorik:
o Eferen somatic medial  Nc. VI
o Eferen visceral khusus  Nc. V dan VII
o Eferen visceral umum  inn gl submandibular et sublingual
- Lapisan marginal lempeng basal metensefalon meluas saat lapisan ini membentuk
jembatan bagi serabut saraf yg menghubungkan korteks serebri dan serebeli dgn
korda spinalis  pons
- Serabut saraf pons mengandung nucleus pons dr lempeng alar metensefalon dan
mielin sefalon
- Lapisan alar metensefalon tdd 3 kelompok nucleus sensorik:
o Aferen somatic lateral  Nc. V
o Afetrn khusus
o Aferen visceral umum
 Serebelum
- Bagian dorsolateral lempeng alar menekuk kea rah medial  bibir rombik
- Akibat semakin dalam fleksura pontina, bibir rombik menekan arah sefalokaudal 
lempeng serebelum
- Embrio 12 W, lempeng ini tdd bagian kecil di garis tengah vermis dan 2 lateral
hemisfer
- Sebuah alur transversal memisahakn nodulus dr vermis dan flokukus lateral dr
hemisfer
- Scr filogenetis, lobus flokulonodularis adalah bagian cerebellum yg paling primitif
- Mulanya, lempeng serebellum tdd lapisan neuroepitel, lapisan mantel, dan lapisan
marginal
- Selama perkembangan, sejumlah sel neuroepitel berpindah ke permukaan
serebelum  lapisan granular externa utk mempertahankan kemampuan utk
membelah dan membtk zona proliferative pd permukaan serebelum
- Bulan ke-6, lapisan granular externa menghasilkan berbagai jenis sel
- Sel bermigrasi mendekati sel purkinje yg sdg berdiff  sel granular
- Sel keranjang dan sel stelata dihasilkan oleh sel proliferative dlm substansia alba
serebelum
- Korteks serebeli yg tdd sel purkinje, neuron golgi II, dan neuron yg dihasilkan oleh
lapisan granular externa mencapai ukurn definitifnya setelah lahir
- Nucleus serebelum bagian dlm nucleus dentatus
 Mesensefalon- otaq tengah
- Tiap lempeng basal mengandung 2 kelompok nucleus motorik:
o Eferen somatic medial- Nc. IV + III
o Eferen visceral umum kecil  nucleus Edinger Westphal menginn otot sfingter
pupilae
- Lapisan marginal tiap lempeng basal membesar  krus serebri sbg jalur utk serabut
saraf turun dr korteks serebri
- Lempeng alar mesensefalon tampai sbg 2 elevasi longitudinal yg dipisahkan oleh
cekungan dangkal di garis tengah
- Alur transversal memisahkan tiap elevasi  kolikulus ant et pst
- Kolikulus posterior sbg pemancar sinaptik utk reflex auditorik
- Kolikulus anterior sbg pusat korelasi dan reflex impuls penglihatan
 Prosensefalon- otaq depan
- Telensefalon membentuk hemisferium serebri
- Diensefalon membentuk cawan optic dan tangkai optic, hipofisis, thalamus,
hipotalamus, dan epifisis
 Diensefalon
- Berkembang dr bagian medial prosensefalon
- Didugan tdd 1 lempeng atap + 2 lempeng alar tapi tdk memiliki lempeng dasar dan
basal
- Lempeng atap tdd satu lapisan sel ependim yg ditutupi mesenkim vascular
- Scr bersama lapisan ini  pleksus koroideus di ventrikel ketiga
- Bagian paling caudal lempeng atap  korpus pineale ato epifisis sbg saluran
penghantar gelap terang dan mempengaruhi irama endokrin dan perilaku
- Lempeng alar membtk dinding lateral disensefalon
- Sulkus hipotalamikus memisahkan lempeng jd regio dorsal (thalamus) et ventral
(hipotalamus)
- Hipotalamus yg membtk bag bawah lempeng alar berdiff jd area nucleus yg
mengatur fungsi visera, tidur, pencernaan, suhu tubuh, dan perilaku emosi
- Korpus mamilare memiliki tonjollan sendiri di ventral kedia sisi grs tngh
- Hipofisis ato gl pituitaria berkembang dr:
o Penonjolan ectoderm stomodeum dpn mmbran orofaringealis kantong rathke
o Perluasan ke arah inf diensefalon infundibulum
- Kantong rathke membentuk adenohipofisis, lobus intermediet dan pars tuberalis
- Diensefalon membentuk lobus pst, neurohipofisis yg mengandung neuroglia dan
menerima serabut saraf dr hipotalamus
 Telensefalon
- Tdd 2 penonjolan:
o Kantong lateral hemisferium serebri penonjolan kecil
o Bagian medial lamina terminalis
 Sistem ventrikel berisi CSF dr lumen korda spinalis
 ventrikel 4 di rombensefalon mll aquaductus di mesensefalon
 ventrikel 3 di diensefalon mll foramen monro
 ventrikel lateral hemiferium serebri
- Sumbatan CSF di sistem ventrikel ato ruang subarachnoid  hidrosefalus

Anda mungkin juga menyukai