Anda di halaman 1dari 63

Pertumbuhan dan

Perkembangan kranium dan


Facial

Dr. Husnul Khatimah, M.Sc


Bagian Biologi FK UNLAM
POKOK BAHASAN
Pembentukan kranium dan tulang wajah
Pembentukan wajah
Pembentukan palatum
Pembentukan sinus paranasalis dan cavum
nasi
Pembentukan Gigi
Pembentukan otot wajah
PENDAHULUAN
Untuk memahami pertumbuhan dan
perkembangan wajah, diperlukan
pengetahuan mengenai lengkung
pharyngeal atau branchial
Bentuk yang paling khas dari perkembangan
kepala dan leher adalah terbentuknya
Pharyngeal atau Branchial arches.
Terjadi dalam minggu IV dan V
Terdiri atas jaringan mesenkim yang
dipisahkan oleh celah2 yang dalam
pharyngeal (branchial) clefts.
Secara simultan dengan perkembangan
arches dan clefts terbentuk pula pharyngeal
pouches (kantong)
Foramen secum
Pharyngeal Arches
Setiap pharyngeal arch terdiri atas sebuah inti
jaringan mesoderm, di sebelah luar ditutup
oleh ektoderm permukaan dan sebelah dalam
oleh epitel dari entoderm.
Sel crista neuralis bermigrasi ke arches
unsur tulang wajah
Mesoderm arch yang asli membentuk susunan
otot wajah dan leher.
Setiap unsur otot membawa inervasi dan
vaskularisasinya sendiri.
DERIVAT LENGKUNG PHARYNGEAL I
Cranial nerve - Maxillary and mandibular division
of the trigeminal nerve (cranial nerve V)
Artery - Maxillary (terminal branch)
Muscles - Muscles of mastication (ie, temporalis,
masseter, pterygoids), mylohyoid, anterior belly
of digastric, tensor tympani, and tensor veli
palatini
Skeleton - Maxillary cartilage (incus, alisphenoid),
mandibular or Meckel cartilage (malleus), and
arch dermal mesenchyme (maxilla, zygomatic,
squamous portion of temporal bone, mandible)
DERIVAT LENGKUNG PHARYNGEAL 2
Facial nerve - Cranial nerve VII
Artery - Stapedial
Muscles - Muscles of facial expression (ie,
orbicularis oculi, orbicularis oris, risorius,
buccinator, platysma, auricularis, frontalis),
stapedius muscle, posterior belly of
digastric, and stylohyoid muscle
Skeleton - Stapes, styloid process, stylohyoid
ligament, lesser cornu of hyoid, and the
upper part of the body of the hyoid bone
Cranium
Merupakan tengkorak
kepala.
The skull is the
receptacle for the most
highly developed part
of the nervous system,
the brain and also for
the sensory organs
connected with it.
The initial parts of the
digestive and
respiratory systems
are situated in this part
of the skeleton.
kranium
kranium terbentuk dari tiga proses : krista
neuralis, ossifikasi (intramembran dan
endokondrial) dan sutura fibrous
Tulang batok kranium yang menyelubungi
otak dibentuk oleh osifikasi
intramembranous.
Tulang yang membentuk dasar tengkorak
dibentuk dengan cara osifikasi
endokondrial.
Tengkorak
Mesoder
m Krista
paraksia neuralis
l
Somitome Tulang
r (kepala) wajah

Somit
(oksipital Tulang
dan tengkorak
kaudal)
Tengkorak kepala

Neurokranium
membentuk batok
pelindung di sekitar otak
Viserokranium
membentuk kerangka
wajah
neurokranium
Bagian membranosa yang
terdiri dari tulang-tulang
pipih
bagian kartilaginosa atau
kondrokranium yang
membentuk tulang-tulang
dasar tengkorak
Membranosa neurokranium
Berasal dari sel-sel krista neuralis dan
mesoderm paraksial.
Mesenkim dari dua sumber ini
membungkus otak dan mengalami osifikasi
membranosa sejumlah tulang pipih
membranosa ditandai dengan adanya
spikula-spikula tulang berbentuk seperti
jarum
Tengkorak bayi baru
Sutura berasal dari sel-sel krista neuralis
(sutura sagital) dan mesoderm paraksial
(sutura koronal).
Fontanella : tempat pertemuan lebih dari
dua tulang dan suturanya lebar
Median fontanelles of the
skull
Anterior fontanelle

Posterior fontanelle
Persistence of
fontanelles after
1,5 2 years is a
signal of some
deviations in the
development of the
child (which usually
has a ricketic
nature).
Neurokranium
kartilaginosa/kondrokranium
Krista neuralis Kondrokranium prakordal Rostral

Penulangan
Endokondral

Mesoderm paraksial Kondrokranium kordal postor

Neurocranium Kartilaginosa

Dasar
tengkorak
Skematik
Kondrokranium

Prakordal

kordal
VISCEROCRANIUM
Terdiri dari tulang wajah dan terutama dibentuk oleh
dua lengkung faring pertama.
Lengkung pertama :
bagian dorsal : prosessus maksilaris ke depan dibawah
daerah mata membentuk os maksilaris, os zygomaticus
dan sebagian os temporalis
Bagian ventral : prosessus mandibularis kartilago
Meckel mesenkim memadat dan menulang
mandibula
Ujung dorsal + lengkung faring kedua inkus, malleus dan stapes

Mesenkim untuk pembentukan tulang wajah berasal


dari sel-sel krista neuralis, terutama os nasal dan os
lakrimalis
Pembentukan wajah
Pada awal perkembangan embrionik,
wajah tampak datar. Serangkaian tunas
jaringan disebut primordia facial terbentuk
disekeliling stomedeum, yang membentuk
mulut primitif.
Primordia facial dibentuk umumnya oleh sel
krista neuralis yang bermigrasi dari krista
kranialis dan menetap. .
Pada akhir minggu IV, pusat wajah dibentuk oleh
stomodeum, yang dikelilingi oleh pasangan pharyngeal
arches pertama.
Ketika janin berusia 42 minggu, nampak 5 buah
tonjolan mesenkim : sepasang prominensia
mandibularis (1# pharyngeal arch), sepasang
prominensia maksilaris (bagian dorsal 1# pharyngeal
arch) dan prominensia frontonasalis (sebelah kranial
stomodeum.
Tonjolan maksilaris dan mandibularis merupakan
derivat dari lengkung pharyngeal pertama. Semua
tonjolan dibentuk oleh proliferasi sel krista neuralis
yang bermigrasi menuju lengkung pharyngeal dari
krista neuralis selama 4 minggu gestasi
DERIVAT TONJOLAN PADA
WAJAH
Tonjolan Frontonasal dahi dan dorsum
apeks hidung
Tonjolan nasal lateral alae hidung
Tonjolan nasal medial septum nasalis
Tonjolan maksilaris bagian pipi atas dan
bibir bagian atas
Tonjolan mandibularis dagu, bibir bagian
bawah dan bagian pipi bawah
Mesenkim pada tonjolan wajah derivat
otot dan berbagai tulang wajah
PEMBENTUKAN PALATUM
Mulai minggu ke-6
Palatum primer berasal dari segmen
antar maksila
Bagian utama palatum sekunder
dibentuk oleh pertumbuhan keluar dari
tonjol maksila: lempeng palatina
mula mengarah ke bawah di kanan kiri
lidahmencapai kedudukan horisontal &
saling bersatupalatum sekunder
(minggu ke-7)
Di anterior: lempeng palatina bersatu
dengan palatum primer yang berbentuk
segitiga
Foramen insisivum sebagai batas
Septum nasi tumbuh ke bawah dan bersatu
dengan permukaan atas palatum mulut
yang baru terbentuk
Sinus paranasalis
Berkembang sebagai diverticula pada
dinding lateral nasalis dan meluas sampai
tulang maksila, ethmoid, frontal dan
sphenoid.
Sinus paranasalis pada bayi baru lahir
rudimenter atau tidak ada.
Sinus maksilaris sangat kecil pada waktu
lahir (diameter 3-4 mm). Sinus ini tumbuh
lambat sampai pubertas dan tidak
berkembang sempurna sampai semua gigi
permanen erupsi pada awal masa dewasa.
Sinus paranasalis
Sinus frontalis dan spenoidalis tidak ditemukan
pada waktu lahir.
Sel pada sinus ethmoidalis memiliki ukuran kecil
sebelum usia 2 tahun dan tidak tumbuh sampai usia
6 8 tahun.
Pada usia 2 tahun, dua sel ethmoidalis bagian anterior
tumbuh ke dalam tulang frontalis membentuk sinus
frontalis di setiap sisi. Tampak terlihat pada
pemeriksaan radiografi pada usia 7 tahun
Sel ethmodialis bagian posterior tumbuh ke dalam
tulang sphenoidalis membentuk 2 sinus spenoidalis.
Sinus paranasalis mencapai ukuran maksimal
selama pubertas dan berkontribusi pada bentuk
wajah definitif
CAVUM NASI
PEMBENTUKAN GIGI

Pembentukan gigi berasal dari


interaksi epithelial-
mesenchymal antara epitelium
oral bagian atas dan mesenkim
dibagian bawah yang berasal
dari sel krista neuralis.
TAHAP TUNAS (8 MINGGU)
Menjelang mgg VI :
epitel rongga mulut
membentuk lamina
dentis.
Lamina dentis
selanjutnya
menghasilkan sejumlah
tonjolan (tunas
gigi/dental buds), 10 di
tiap rahang,
membentuk primordia
unsur ektoderm gigi.
TAHAP TUDUNG (10 MINGGU)

Permukaan dalam tunas berinvaginasi cap stage of teeth development.


Caps terdiri dari : lapisan luar (outer dental epithelium),
lapisan dalam (inner dental epithelium),dan inti pusat jaringan (reticulum stelata).
Mesenkim yg terletak pada reticulum ini mebentuk papilla dentis.
TAHAP LONCENG (3 BULAN)

caps tumbuh, lekukan tambah dalam gigi tampak spt lonceng.


Sel2 mesenkim papila yg berdampingan dengan lapisan gigi dalam berdiferensiasi mjd
odontoblas dentin.
Sel papila dentis yang lain membentuk pulpa gigi.
Sel epitel gigi luar ameloblas
Sel mesenkim yg terletak pd bag gigi luar mjd sementoblas sementum.
Di luar lapisan semen, mesenkim menghasilkan lig periodontalis.
ERUPSI GIGI SUSU
Erupsi gigi susu terjadi 6 24 bulan
setelah kelahiran
Tunas gigi tetap, yang terdapat pada
aspek lingual gigi susu, terbentuk
selama bulan ketiga perkembangan.
Tunas ini tetap dormant sampai
sekitar tahun ke-6 post natal.
Pembentukan wajah
Pada awalnya wajah tampak kecil
dibandingkan dengan neurokranium.
Hal ini sebabkan :
Sama sekali belum ada sinus udara paranasal
dan ukuran tulang yang kecil khusus rahang
bawah
Adanya gigi geligi dan berkembangnya
sinus-sinus yang berisi udara wajah akan
memperoleh ciri-cirinya yang khas untuk
manusia
Wajah pada masa prenatal tampak kecil
karena : 1. rahang atas dan bawah yang
belum sempurna, 2. gigi primer yang belum
erupsi, dan ukuran ruang nasalis dan sinus
maksilaris yang kecil.
Sistem otot
Sistem otot berkembang dari lapisan benih
mesoderm
Otot rangka berasal dari mesoderm
paraksial, yang membentuk somit dari
daerah oksipital ke sakral dan somitomer di
kepala.
Otot polos berdifferensiasi dari mesoderm
splanknik di sekitar usus dan derivate-
derivatnya
Otot jantung berasal dari mesoderm
splanknik di sekitar tabung jantung.
EMBRIOLOGI SEL OTOT
rangka

Mulai kehamilan minggu ke-3


Berkembang dari mesoderm paraksial
Mesoderm paraksial somitomer

Myoblast miotom somit

FGF

Multinukleat muscle cells


Somit dan somitomer membentuk otot-otot
untuk rangka aksial, dinding tubuh,
anggota badan, dan kepala
Dari daerah oksipital ke kaudal, somit
membentuk dan berdiferensiasi menjadi
sklerotom dan dermomiotom.
Sel miotom (mioblas) pada dinding tubuh
dan daerah ekstremitas berdisosiasi,
bergerak ke tempatnya yang pasti, dan
menjadi memanjang serta berbentuk
gelondong.
Mioblas saling menyatu dan membentuk
serabut otot panjang berinti majemuk.
Miofibril segera tampak di dalam
sitoplasma, dan menjelang akhir bulan
ketiga, nampak gambaran seran lintang
yang khas untuk otot rangka.
Proses pembentukan serabut otot di daerah
yang lain juga berlangsung demikian
Pola pembentukan otot dikendalikan oleh
jaringan penyambung tempat mioblas
bermigrasi.
Di daerah kepala, jaringan penyambung
berasal dari sel-sel Krista neuralis
Di daerah servikal dan oksipital, berasal
dari mesoderm somit;
Di dinding tubuh serta anggota badan,
berasal dari mesoderm somatic
Menjelang akhir minggu kelima,
setiap miotom terbagi menjadi :
satu bagian dorsal yang kecil;
epimer,
satu bagian ventral yang lebih
besar, hipomer
Saraf-saraf yang mempersarafi
otot-otot segmental juga dibagi
menjadi ramus dorsalis primer
untuk epimer, dan ramus ventralis
primer untuk hipomer
Tahapan perkembangan somit.
A. sel mesoderm tersusun di sekitar ruang kecil.
B. Sel pada dinding somit bagian ventral dan
medial kehilangan susunan epitelialnya dan
bermigrasi ke arah notokord. Sel pada somit
bagian dorsolateral bermigrasi sebagai prekusor
pada muskulatur anggota badan dan dinding
tubuh. Sel bagian dorsomedial bermigrasi
dibawah sisa epithelium somit dorsal untuk
membentuk miotom.
C. sel pembentuk miotom terus memanjang di
bawah epithelium dorsal.
D, setelah miotom memanjang, sel dermatom
kehilangan konfigurasi epithelialnya dan
tersebar di bawah ectoderm untuk membentuk
dermis.
Otot otot kepala
Semua otot volunter daerah kepala berasal dari
mesoderm paraksial (somitomer dan somit),
termasuk otot-otot lidah, mata (kecuali otot iris,
yang berasal dari ectoderm piala mata), dan yang
berhubungan dengan lengkung-lengkung faring
(visceral).
Pola pembentukan otot di kepala diarahkan oleh
elemen-elemen jaringan penyambung yang
berasal dari Krista-krista neuralis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai