Anda di halaman 1dari 11

Pertumbuhan dan Perkembangan Rongga Mulut

Pertumbuhan dan perkembangan oromaksilofasial (muka & rongga mulut)


dimulai pada minggu ke-3 intra uterin. Mula-mula masih terbentuk tube dan
terdiri dari 3 unsur yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm/entoderm.
Pertumbuhan dan perkembangan oral / mulut dimulai dengan proses invaginasi
lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut
Stomodeum = Primitive Oral Cavry. Di samping itu terjadi pula proses invaginasi
pada lapisan endoderm yang disebut Primitive Digestive Tract. Selanjutnya POC
dan PDT saling mendekat hingga bertemu pada membran yang tipis disebut :
Membrana Bucco Pharyngeal. Membran tersebut akhirnya pecah dan terjadilah
hubungan yang sempurna antara POC dan PDT.
Processus Prontonasalis

Mengembangkan wajah. (A) minggu keempat. (B) Keempat minggu kelima. (C)
Kelima untuk minggu keenam. (D) Keenam untuk minggu ketujuh. Perhatikan
bagaimana hidung mengembangkan dan mata tampak lebih anterior
ditempatkan, yang menggambarkan alur nasolacrimal

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus


Selain proses tersebut terjadi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan pembentukan
Branchial Apparatus, yaitu terdiri dari :
A. Branchial Archess (lengkungan)
B. Branchial Pouches (Konjungsi)
C. Branchial Grooves (Celah)
D. Branchial Membrane (Selaput)
Mula-mula dibentu Branchial Arch I / Pharyngeal Arch I, kemudian dibentuk
Branchial Arch I hingga IV, namun Branchial Arch V rudimenter / hilang sehingga Branchial
Arch IV bergabung dengan Branchial IV. Dari Branchial Apparatus inilah akan dibentuk
organ-organ, rahang atas, rahang bawah, lidah larynx, pharynx, os hyoid, otot-otot wajah,
ligamentum, arteri, vena, nervus, dll.
Branchial Pouches
Yang pertama dibentuk adalah:
Cavum tympanica
Antrum Mastoideum
Tuba Eustachius

Telinga tengah

Lalu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk Tonsila Palatina dan Fossa


Supratonsilaris. Bagian Dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid inferior lalu
bermigrasi kea rah dorsal glandula thyroid. Sedangkan bagian ventral berdiferensiasi
membentuk primordial glandula thymus kemudian bermigrasi kea rah Caudal & Medial
selanjutnya bagian kanan & kiri berfusi membentuk glandula thymus.
Bagian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid superior kemudian
bermigrasi ke dorsal glandula thyroid. Bagian ventral berdiferensiasi membentuk ultimo
branchial body lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula thyroid.
BranchialGroove
Branchial Groove I akan membentuk meatus acusticus externus, sedangkan Branchial
Groove yang lain akan hilang sehinga leher rata.
BranchialMembrane
Branchial Membrane I akan membentuk membrane tympanica sedangkan branchial
membrane yang lain menghilang.

Pertumbuhan

dan

Perkembangan

Fasial

(Muka)

Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari 5 buah Fasial Promordia, yaitu :
Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum
Sepasang tonjolan Processus Maxillaris yang berasal dari Branchial Arch I, terlet,ak di
Cranio Lateral Stomodeum.
Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari Branchial Arch I, terletak di
Caudal Stomodeum.1
Pertumbuhan dan Perkembangan Maksila (tulang rahang atas)
Tulang rahang atas (os maxilla) berasal dari Branchial Arch I bagian atas Disebut pula
Processus Maxillaris. Pusat ossifikasi terletak pasda percabangan N. infra orbitalis menjadi
N. alveolaris superior anterior dan N. alveolaris superior medius. Kemudian proses
ossifikasinya berlanjut mula-mula ke arah posterior membentuk Processus Zygomaticus
Ossis Maxillaris, kemudian ke arah Caudal membentuk Processus Alveolaris Ossis Maxillaris
dan ke arah medial membentuk Processus Palatinus Ossis Maxillaris. Selama proses
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, di bagian pusat ossifikasinya membentuk Corpus
Maxillia, hingga terbentuklah Os Maxilla yang lengkap.
2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Mandibula (tulang rahang bawah)
Tulang rahang bawah (os mandibula) berasal dari Branchial Arch I bawah atau
mandibulaj Arch dan disebut pula Processus Mandubularis. Mula-mula dibentuk tulang
rawan Meckel di bagian lingual Processus Mandibularis. Pertumbuhan dan perkembangan
tulang Meckel ini berada dekat dengan pembentukan N. Mandibularis. Pada saat N.
Mandibularis dibentuk mencapai 1/3 dorsal tulang rawan Meckel, kemudian bercabang
menjadi N. Alveolaris inferior ke arah anterior dan bercabang lagi menjadi N.Mentalis dan N.
Incisivus. Di Tempat lateral percabangan inilah jaringan ikat pada fibrosa mengalami
ossifikasi (minggu ke-7). Pusat ossifikasinya sekitar for. Mentale. Kemudian pertumbuhan
dan perkembangan posterior membentuk rumus mandibulae hingga terbentuk mandibula
hingga terbentuk mandibula yang lengkap, sedang tulang rawan Meckle menghilang.1

2.6 Palatum dan Os Palatinum


Pertumbuhan dan perkembangan palatum terjadi melalui beberapa tahap :
1. Palatum primer ( processus palatinus medialis )

Palatum primer di bentuk oleh intermaxillary segment ( fusi dari processus natalis
medialis ) yang berkembang ke arah medial dan caudal me,bentuk palatum primer. Suptum
nasi premaxilla ( tulang rahang atas yang menunjang gigi 21 dan 12 ) philtrum ( alur ventrical
pada bagian tengah bibir atas )
2. Palatum sekunder ( processus palatinus lateralis )
Palatum sekunder mulai terbentuk pada minggu ke 7 yang berasal dari processus
maxillaris. Mula-mula palatum sekunder berkembang ke arah bawah karena masih adanya
lidah embrional . Namun setelah rahang bawah ( os mandibula ) berkembang . Maka ruang
bertambah besar, sehingga lidah turun ke bawah . Hal ini mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan palatum sekunder ke arah midline dan berfusi. Selain itu septum nasi juga
mengadakan fusi tangan kedua palatum sekunder ( kanan dan kiri )
Pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dari palatum sekunder :
1.

Dorsal palatum primer


Terjadi proses efikasi disebut : processus palatinus ossis maxillaris

2.

Dorsal ad.1
Terjadi pula ossifikasi disebut os palatinum

3.

Dorsal ad.2
Tidak mengalami proses ossifikasi disebut palatum molle dan uvolia
Os Palatinum

Berasal dari bagian medial tulang rawan nasal capsul. Nasal capsul merupakan tulang rawan
yang pertama kali di bentuk di daerah murla atas dan analog dengan tulang rawan meckel
rahang bawah. Atas nasal capsul bagian lateral membentuk os. Ethmoidale . Bagian
posterior ,embentuk septal cartilage ( pais perpendicularis ossis ethmoidales ). Keduanya
mengalami ossifikasi setelah lahir. Bawah nasal capaul bagian lateral membentuk concha
nasalis inferior sedangkan diantaranya mengalami atropi bagian medial membentuk os
palatinum. Ossifikasi pada minggu ke 7-8, lokasi de dekat N.palatinu, descendeus. Ossifikasi
ke arah ventrikal disebut pais perpendicularis ossis palatine, yang akan berfusi dengan os
macillaris, membentuk dinding madeal sinus maxillaris. Ossifikasi ke arah horizontal
disebutpais horizontal ossis palatin yang akan berfusi dengan processus palatines ossis
maxillaris.2
pertumbuhan dan Perkembangan Prosesous Frontonasalis
Dimulaikan pada minggu ke-4 yaitu, sebagai dua buah penebalan ectoderm yang
terletak di latero processus fronto dan di atas stomodeumm disebut Nasal Placode. Setelah

embrio berumur 5 minggu i.u., terjadi lagi dua buah penonjolan yang mengelilingi Nasal
Placoda yang berbentuk tapal kudas yang disebut :
Processus Nasalis Medialis (medial)
Processus Nasalis lateralis (lateral)
Selanjutnya Nasal Placoda

akan menjadi dasar lekukan ke dalam dan membentuk Nasal Pit yang nantinya akan
merupakan lubang hidung atau Nostril. Sedangkan kedua Processus nasalis medialis akan
berfusi membentuk intermaxillary segment. Intermaxillary segmente akan mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan perkembangan dalam 2 arah yaitu :

Ke arah caudal akan membentuik Phitrum


Ke arah medial akan membentuk
Septum nasi
Palatum Primer (processus palatinus medialis)
Premaxilla (yaitu tulang rahange atas bagian tengah yang menunjang gigigigi. Sedangkan processus nasalis lateralis akan membentuk Ala Nasi (yang akan dipisahkan
dari processus maxillaries oleh sulcus naso lacrimalis).3
2.8 Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Nasi
Dimulai pada embrio umur kurang dari 6 minggu, sebagai proses invaginasi pada
nasal placode sebagai dasar lekukannya. Mula-mula dibentuk nasal pit, kemudian lekukan
semakin meluas membentuk Saccus Nasalis. Saccus nasalis ini masih belum berhubungan
dengan cavum oris karena masih dipisahkan oleh membran oro nasal. Setelah embrio berusia
7 minggu itu, membran oro nasal pecah, hingga terjadilah hubunan antara Cavum Nasi dan
Cavum oris. Batas hubungan Cavum Nasi dan Cavum oris di belakang Palatum Primer
disebut Primitive Choanae.

Selain proses tersebut di atas, pada dinding Cavum Nasi terbentuk pula tonjolantonjolan yang disebut :

Concha Nasalis Superior

Concha Nasalisi Medius

Concha Nasalis Inferior


Dan dinding epitel atas Cavum Nasi (lapisan ectoderm) juga mengalami diferensiasi
membentuk N.Olfaccorlus. Setelah palatun sekunder kanan dan kiri selesai berfusi dengan
septum nasi, maka terbentuklah Cavum Nasi yang sempurna. Dengan demikian batas
hubungan Cavum Nasi dan Cavum Oris kini di belakang palatum sekunder dan disebut
Definitive Chonchae.1
2.9 Pertumbuhan dan Perkembangan Sinus Maxillaris
Pada bulan ke-4 mula-mula terbentuk kantong mukosa kecil di daerah lateral cavum
nasi. Kantong tersebut mula-mula terpisah dari maksila oleh tulang rawan nasa capsul.
Setelah nasal capsul bagian bawah atropi, kantong mukosa tersebut menerobos masuk ke
dalam os maxilla di atas processus palatines lateral sehingga terbentuk maxillaries. Sinus ini
terus berkembang hingga ukuran dewasa. Perkembangan seterusnya ke arah processus
alveolaris.1
2.10 TMJ (Temporo Mandibular Joint)
Sendi rahang ini merupakan sendi synovial yang mempunyai dua rongga terpisah,
yang pertama terletak di atas discus articularis dan yang kedua terletak di bawah discus
articularis. Lebih jauh sendi rahang ini dapat diklasifikasikan sebagai sendi ginglymoarthrodial, artinya mempunyai gerakan engsel di bawah discus articularis dan gerakan
meluncur di atas discus articularis.2
Mula-mula os temporalis masih terpisah jauh dari os mandibula. Setelah pertumbuhan
conovius mandibula jaringan, dibentuk jaringan ikat padat yang tipis disebut Discus
Articularis. Selanjutnya Tuberculum Articulare baru tampak pada saat lahir. Bentuknya khas
setelah pembentukan gigi sulung.1
2.11 Pertumbuhan dan Perkembangan Lidah
Pertumbuhan dan perkembangan lidah dimulai pada akhir minggu ke-4. Mula-mula
dibentuk sebuah tonjolan di dasar pharynx, anterior foramen caecum disebut : Tuberculum

Impar.

Kemudian dibentuk

pula 2 tonjolan di daerah lateral dari Tuberculum Impar, disebut : Tonjolan Lateral Lidah.
Ketiga tonjolan tersebut berasal dari Branchial Arch I.1
Kemudian tonjolan lateral lidah berfusi membentuk 2/3 anterior lidah dengan garis
fusi pada :
Sulcus lingualis media (luar)
Septum lingual (dalam)
2.12 Pertumbuhan dan perkembangan Papilla dan Taste Buds pada Lidah
Mula-mula dibentuk papilla filiformis tanpa ada induksi syaraf sehingga tidak ada taste buds.
Saat umur 54 hari dibentuk Papilla Circum Vallatae, lalu Papilla Foliatae Fungiformis yang
diinduksi oleh chorda tympani (N. VII). Ketiganya terdapat taste buds

Anda mungkin juga menyukai