Anda di halaman 1dari 18

MALFORMASI GIGI DAN

DISKOLORASI
APA ITU DISPLASIA?

 Displasia adalah istilah umum untuk indikasi perkembangan gigi abnormal

 Hipoplasia adalah bentuk dysplasia berupa pembentukan jaringan yang


tidak lengkap saat pembentukan struktur gigi
DISPLASIA ENAMEL

 Definisi: gangguan pada sel ameloblas selama fase early enamel formation

 Etiologi:
-Herediter  amelogenesis yang tidak sempurna
-Penyebab sistemik  demam tinggi, kurang nutrisi, asupan fluoride berlebih
-Faktor lokal  trauma atau infeksi periapical

 Akibat:
-Variasi warna pada gigi (putih kekuningan, coklat)
-Variasi morfologi (enamel berpit atau enamel kasar)
AMELOGENESIS IMPERFECTA
 Merupakan penyakit herediter yang berdampak ke enamel

 Etiologi: herediter/genetik

 Diagnosis: melalui gambaran klinis dan radiografis

 Rencana perawatan: full crown restoration, counselling serta penggunaan pasta


gigi yang baik dengan tujuan meningkatkan oral hygiene, dental health
education, kontrol plak, pengaplikasian fluoride, perbaikan kebiasaan makan

 Tipe-tipe: hypoplasia, hipomaturasi, hipokalsifikasi


GAMBARAN KLINIS DAN RADIOGRAFI
1) Hipoplasia
 gangguan ameloblas saat pembentukan matriks enamel

 Penyakit ini ditandai dengan bentuk mahkota gigi yang bervariasi dari
kecil hingga normal.

 Gambaran klinis:
 Warna gigi bervariasi dari putih opak hingga kuning kecoklatan
 Enamelnya lebih tipis dan mulus dibandingkan dengan ketebalan gigi normal
 Tampak juga pit dan grooves.
Gambaran Radiografis
-Mahkota berbentuk square

-Pada enamel terlihat lapisan opaque


Tipis

-Cusp rendah (cenderung tidak ada)

-Margin mahkota gigi tampak tidak


beraturan
2) Hipomaturasi
 Gangguan saat perkembangan dan pematangan enamel
 Perkembangan enamel yang nggak lengkap
 Ditandai adanya diskolorasi spot atau area yang tidak terbentuk pada gigi
 Etiologi: karena trauma saat pembentukan, infeksi lokal pada gigi primer
yang punya abses, gangguan pematangan matriks enamel
 Terjadi di middle third dari permukaan mahkota yang halus (facial dan
lingual)
 Gambaran klinis:
Bervariasi dari
creamy opak ke
Kuning/coklat,
permukaan gigi
kasar,
Sering terasa ngilu
Gambaran Radiografis

 Enamel terlihat normal,


namun kepadatan
enamelnya hampir sama
dengan dentin
3) Hipokalsifikasi
 Gangguan saat mineralisasi endapan matriks enamel
 Gambaran klinis:
Warna gigi berupa putih opak hingga kuning
kecoklatan
Permukaan enamel menunjukkan tekstur kasar halus
Menunjukkan gejala open bite dan sensitivitas gigi
disertai pembentukan kalkulus berat
Gambaran Radiografis
FLUOROSIS
 Definisi: Fluoride yang berlebih saat pembentukan enamel akibat dari
minuman yang senyawa fluoridenya tinggi melebihi konsentrasi yang
dianjurkan untuk mengontrol karies
 Gambaran klinis:
 Kalau pada saat pembentukan enamel gigi yang sedang membentuk
mahkotanya menerima konsentrasi fluoride yang tinggi  terjadi
perubahan warna jadi spot kuning/coklat (mottled enamel/burik)
 Jika parah  terbentuk pit pada enamel (pitted enamel)
 Rencana perawatan: restorasi dan bleaching
KERUSAKAN ENAMEL AKIBAT DEMAM
TINGGI
 Pitted enamel pada gigi permanen dapat diakibatkan demam tinggi saat
childhood akibat penyakit seperti campak
 Berdampak ke mahkota gigi
 Biasanya pada usia 2-3 tahun
DISPLASIA DENTIN

A) DENTINOGENESIS IMPERFECTA
 Penyakit herediter yang berdampak ke formasi dentin
 Etiologi: herediter
 Gigi rentan karena kurang tunjangan dari dentin  rentan atrisi
 Diagnosis: gambaran klinis dan radiografis
 Rencana perawatan: restorasi fungsional dan estetik (full crown), konseling
genetik
 Gambaran klinis: Gigi memiliki warna blue-
gray sampai kuning (unesthetic)

 Gambaran radiografis: tidak ada kamar


pulpa dan root canal sebagian atau penuh
karena mengalami kalsifikasi
B) TETRACYCLINE STAIN
 Etiologi: Antibiotik tetrasiklin diminum ibu hamil/bayi/anak selama
pembentukan gigi dan kalsifikasi  berdampak pada dentin yang sedang
terbentuk
 Gambaran klinis: gigi jadi berwarna kuning, gray-brown (bergantung dosis)

 Rencana perawatan:
 -Pemberian lapisan di permukaan dengan light-curing filling, warnanya
sesuai yang diinginkan
 -Pembuatan jacket crown yang membungkus gigi dengan lapisan
porcelain yang warnanya disesuaikan
Kaitan Penggunaan Tetracycline
dengan Perubahan Warna Gigi
 Tetrasiklin mengandung gugus-gugus hidroksil, yang membentuk
ikatan apabila dikombinasikan dengan ion kalsium (pembentuk
gigi)

 Tetrasiklin dapat mengikat kalsium secara irreversible, kemudian


berikatan dengan kristal hidroksiapatit di dentin maupun enamel

 Dengan berikatan dengan kristal hidroksiapatit, maka


mengakibatkan terbentuknya senyawa orthocalcium phosphate
complex yang tertimbun pada gigi  perubahan warna gigi
 Tetrasiklin jika diberikan pada usia 2 bulan – 5 tahun
Risiko perubahan warna gigi anterior permanen
karena tetrasiklin masuk dan berikatan dengan unsur-
unsur gigi saat pembentukan dentin

Tetrasiklin jika dikonsumsi oleh ibu hamil


Tetrasiklin dapat menembus plasenta sehingga si
bayi yang berada dalam kandungan dapat
terpapar tetrasiklin

Anda mungkin juga menyukai